• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY HIGHLIGHT MNC Sekuritas Research Division 30 Agustus 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY HIGHLIGHT MNC Sekuritas Research Division 30 Agustus 2017"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Market Comment

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa (29 Agustus 2017) ditutup melemah sebesar –15.13 atau –0.26% ke level 5,888.21. IHSG ditutup dengan total transaksi Rp9.18 triliun. Pelemahan IHSG didorong oleh minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

Kembali memanasnya Semenanjung Korea dan kejatuhan Bursa Regional menjadi faktor negatif IHSG turun dihari Selasa sebesar -0.3% disertai Net Sell Asing yang cukup massive sebesar Rp-1.22 triliun sehingga Net Buy Asing YTD tersisa Rp0.52 trilun atau turun sebesar Rp-28.28 trilun atau turun sekitar -98.2% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat Rp 28.8 triliun. Untuk Rabu ini IHSG di perkirakan berpeluang mengalami rebound terbatas seiring kenaikan DJIA +0.26% dan Nikel +1.96% ditengah kejatuhan Oil 0.37%, EIDO 0.1% dan CPO -0.91% serta mulai beredarnya proyeksi akan kembali diturunkannya 7 days repo rate.

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berhasil mencetak laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$121,47 juta hingga periode 30 Juni 2017 setelah sebelumnya membukukan rugi sebesar US$22,53 juta di periode sama tahun 2016. Sementara jumlah pendapatan naik tajam menjadi US$423,07 juta dari jumlah pendapatan US$221,66 juta di periode sama tahun sebelumnya dan beban pokok pendapatan naik jadi US$208,96 juta dari beban pokok pendapatan tahun sebelumnya US$156,28 juta. Sedangkan laba bruto mencapai US$214,11 juta naik tajam dari laba bruto tahun sebelumnya yang US$65,38 juta sedangkan laba sebelum pajak diraih US$154,07 juta usai mencatat rugi sebelum pajak tahun sebelumnya US$42,34 juta karena tidak tercatatnya beban penurunan nilai pada periode ini dari beban US$46 juta di periode tahun sebelumnya.

Today Recommendation

29/08/2017 IDX Foreign Net Trading

Net Sell (Rp miliar) -1,221.3 Year to Date 2017

IDX Foreign Net Trading

Net Buy (Rp miliar) 822

5,888.21

IHSG

-15.13 (-0.26%)

335.42

MNC 36

-2.53 (-0.75%)

INDONESIA STOCK EXCHANGE

Volume (million share) 8,127

Value (billion Rp) 9,119

Market Cap. 6,452

Average PE 14.2

Average PBV 2.3

High - Low (Yearly) 6,000 - 4,408 13,333 +8(+0.06%) IHSG Daily Range 5,867-5,919 USD/IDR Daily Range 13,290-13,390 USD/IDR Indices Point +/- % DJIA 21,865.37 +56.97 +0.26 NASDAQ 6,301.89 +18.87 +0.30 NIKKEI 19,362.55 -87.35 -0.45

GLOBAL MARKET (29/08)

DAILY HIGHLIGHT

MNC Sekuritas Research Division

30 Agustus 2017

(2)

Page 2

DAILY HIGHLIGHT | 30 Agustus 2017 | MNC Sekuritas Research Division

COMPANY LATEST

www.mncsekuritas.id

MNC Sekuritas

1-500-899

[email protected]

PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Perseroan melebarkan sayap bisnis. Setelah membentuk perusahaan patungan untuk memproduksi bahan baku obat, Perseroan juga merambah ke bisnis hotel. Agustus ini, Perseroan telah meluncurkan Hotel Moxy yang berada di kawasan Dago, Bandung. Pasalnya, hotel ini dibangun di atas aset lahan milik Perseroan. Melalui pembangunan hotel ini, Perseroan ingin mengoptimalisasikan asetnya tanpa menghilangkan bisnis inti perusahaan. Adapun pembangunan hotel ini dilakukan dengan perjanjian build operate transfer dengan PT Aura Nusantara Abadi. Perjanjian ini akan berakhir dalam 20-25 tahun ke depan dan JW Marriott akan mengelola dan mengoperasikan hotel ini.

PT PP Properti Tbk (PPRO). Perseroan menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term note (MTN). Surat utang jangka menengah ini memiliki waktu jatuh tempo tiga tahun. MTN VI PP Properti akan terbit pada 30 Agustus 2017. MTN senilai Rp300 miliar ini akan jatuh tempo pada 30 Agustus 2020. Surat utang ini menetapkan bunga sebesar 10%. Nantinya, para pemegang MTN akan memperoleh pembayaran bunga setiap tiga bulan sekali. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 30 November 2017. MTN ini merupakan surat utang jangka menengah keenam yang telah diterbitkan oleh Perseroan, dan tercatat sebagai surat utang jangka menengah dengan nominal terbesar yang pernah diterbitkan Perseroan. Perseroan memiliki satu MTN yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Surat utang MTN II PP Properti Tbk Seri B senilai Rp100 miliar akan jatuh tempo pada 21 September 2017. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Perseroan kembali mengeksekusi agenda pembelian kembali atau buyback saham. Berdasarkan laporan resmi perusahaan, buyback kembali dilakukan pada Selasa (29/8). Buyback dilakukan terhadap 250,000 saham dengan harga eksekusi Rp1,155 per saham. Pekan lalu, Perseroan juga sudah melakukan pembelian kembali sejumlah 1.23 juta saham dengan rata-rata harga pembelian Rp 1,161,93 per saham. Sehingga, setidaknya dalam waktu sepekan terakhir, Perseroan telah mengeluarkan dana sekitar Rp1.71 miliar untuk membeli kembali 1.48 juta saham. Hingga penutupan Selasa, saham Perseroan menguat 10 poin atau setara 0.87% ke level Rp 1,155 per saham.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Perseroan mencatatkan saham rights issue yang diperdagangan hingga 5 September 2017. Perseroan menjual saham baru lewat penawaran umum terbatas alias rights issue. Perseroan melepas 279.74 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp18,000 per saham. Dari aksi korporasi ini, Perseroan mengantongi dana Rp5.03 triliun. Perseroan berniat menambah saham publik atau free float. Berdasarkan prospektus rights issue, proforma pemegang saham publik dan saham baru mencapai total 9.06% dari total saham Perseroan. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan tetap menjadi pemegang saham utama dengan kepemilikan 41.51%. SGC Chemicals Company Limited menggenggam 30.57%. Sedangkan Prajogo Pangestu memiliki 14.11% dan Marigold Resources Pte Ltd 4.75%.

PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN). Perseroanmencetak pertumbuhan pendapatan 9%, dari US$38,8 juta menjadi US$42.3 juta. Sedangkan laba bersih meningkat tajam, dari yang semulanya rugi US$21 ribu menjadi untung US$327 ribu. Penghasilan utama Perseroan berasal dari penjualan kepada prinsipal di luar negeri yang porsinya 86% dari total pendapatan. Meski bisnis ini tumbuh 4.8% menjadi US$36.7 juta, namun masih kalah dari segmen perakitan yang tumbuh besar 47% menjadi US$5.6 juta. Kontribusi terbesar masih dipegang oleh ikatan kontrak PTSN dengan Sony Energy Devices Corporation. Brand ponsel asal Jepang ini menyumbang pendapatan Perseroan sebesar 51% atau US$22 juta. Jumlah tersebut naik 10% dibandingkan dengan periode semester satu tahuh lalu yang US$20 juta. Sementara pesanan terbesar kedua disusul oleh Allied Telesyn International (Asia) Pte. Ltd yang mempunyai porsi 14% dari total pendapatan dimana perusahaan tersebut menyumbang US$6.2 juta kepada pendapatan bersih Perseroan. Sedangkan pasar domestik tercatat hanya US$5.3 juta. Namun jumlah itu meningkat pesat 23% dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya US$4.3 juta.

(3)

DAILY HIGHLIGHT | 30 Agustus 2017 | MNC Sekuritas Research Division

World Indices Comparison 2017 Year-to-Date Growth

Index Country Ytd (%)

IHSG Indonesia 11.17

KLSE Malaysia 7.27

STI Singapore 12.79

Hang Seng Hong Kong 26.20

Kospi KS11 S. Korea 16.69

Nikkei 225 Japan 1.30

SSE Comp China 8.43

S&P Sensex India 17.92

DJIA USA 10.35

FTSE 100 UK 2.23

All Ordinaries Australia 0.25

Monday, 28 August 2017

EURO : German Retail Sales m/m ECONOMIC CALENDER

CORPORATE ACTION

Tuesday, 29 August 2017

USA : CB Consumer Confidence

AKRA : Public Expose Going

DVLA : Cash Dividend Rec Date

KLBF : Public Expose Going

PTBA : Public Expose Going

TPIA-R : Start Trading

CORPORATE ACTION

Wednesday, 30 August 2017

USA : ADP Non-Farm Employment Change

USA : Prelim GDP q/q

USA : Crude Oil Inventories ECONOMIC CALENDER

ADHI : Public Expose Going

BBHI : RUPS Going

BBTN : Public Expose Going

GGRM : Public Expose Going

GREN : Public Expose Going CORPORATE ACTION

Thursday, 31 August 2017

ECONOMIC CALENDER CORPORATE ACTION

11,17% 7,27% 12,79% 26,20% 16,69% 1,30% 8,43% 17,92% 10,35% 2,23% -2,00% 3,00% 8,00% 13,00% 18,00% 23,00% Indonesia Malaysia Singapore Hong Kong S. Korea Japan China India USA UK

(4)

Page 4

TRADING SUMMARY

DAILY TECHNICAL RECOMMENDATION TOP TRADING VOLUME

SRIL 990 12.2 TRAM 699 8.6 RIMO 382 4.7 BUMI 334 4.1 MYRX 326 4.0 Code (Bill.Rp) Chg%

TOP TRADING VALUE

TPIA 3,440 37.7 SRIL 358 3.9 BMRI 343 3.8 TLKM 326 3.6 BBRI 262 2.9 Code (Bill.Rp) Chg% TOP GAINERS OKAS 60 34.5 ARTA 84 25.0 MPOW 74 24.7 ALKA 100 23.3 BMAS 80 20.0 Code Chg % TOP LOSERS TPIA -1,550 -6.8 MYOH -40 -5.6 BIPI -6 -5.4 LMAS -3 -.5.1 ARNA -22 -4.9 Code Chg %

CODE CLOSE CHG S R REC

INDUSTRI DASAR DAN KIMIA

BRPT 1910 -60 1828 2053 BOW CPIN 2850 -40 2765 2975 BOW JPFA 1155 10 1098 1203 BUY TPIA 21250 -1550 19700 24350 BOW WSBP 456 -6 444 474 BOW INFRASTRUKTUR ISAT 6450 50 6275 6575 BUY JSMR 5625 50 5413 5788 BUY TLKM 4730 -20 4665 4815 BOW PERTANIAN AALI 15125 -25 14875 15400 BOW SIMP 505 0 490 520 BOW SSMS 1525 5 1500 1545 BUY PERTAMBANGAN DOID 995 -5 945 1050 BOW MEDC 3100 10 2870 3320 BUY INDUSTRI LAINNYA ASII 7900 -100 7763 8138 BOW COMPANY GROUP BHIT 98 -1 97 100 BOW BMTR 484 -4 474 498 BOW MNCN 1500 5 1430 1565 BUY BABP 53 0 50 56 BOW BCAP 1600 0 1600 1600 BOW IATA 50 0 50 50 BOW KPIG 1260 0 1260 1260 BOW MSKY 970 -5 950 995 BOW

CODE CLOSE CHG S R REC

PROPERTI DAN REAL ESTATE

LPKR 795 0 773 818 BOW PTPP 2770 -30 2710 2860 BOW PWON 685 0 663 708 BOW WIKA 1990 0 1953 2028 BOW WSKT 2280 30 2160 2370 BUY BARANG KONSUMSI GGRM 71500 -150 70750 72400 BOW ICBP 8675 -125 8550 8925 BOW INDF 8675 50 8388 8913 BUY KEUANGAN AGRO 520 -10 465 585 BOW BBCA 19075 0 18813 19338 BOW BJTM 690 10 655 715 BUY BBNI 7350 -25 7213 7513 BOW BBRI 14975 -250 14688 15513 BOW BBTN 2950 20 2820 3060 BUY BNGA 1405 25 1333 1453 BUY PNBN 1060 0 1030 1090 BOW

PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI

ACES 1030 -35 988 1108 BOW

LINK 4860 -130 4625 5225 BOW

MAPI 6875 -75 6725 7100 BOW

RALS 1010 -10 948 1083 BOW

SILO 11025 25 10863 11163 BUY

www.mncsekuritas.id

MNC Sekuritas

1-500-899

[email protected]

(5)

DAILY HIGHLIGHT | 30 Agustus 2017 | MNC Sekuritas Research Division

MNC SEKURITAS RESEARCH TEAM

Edwin J. Sebayang

Head of Retail Research

Technical, Auto, Mining

[email protected]

(021) 2980 3111 ext. 52233

Victoria Venny

Telco, Infrastructure, Logistics

[email protected]

(021) 2980 3111 ext. 52236

Gilang Anindito

Property, Construction

[email protected]

(021) 2980 3111 ext. 52235

Rr. Nurulita Harwaningrum

Banking

[email protected]

(021) 2980 3111 ext. 52237

Yosua Zisokhi

Plantation, Cement, Poultry, Cigarette

[email protected]

(021) 2980 3111 ext. 52234

Krestanti Nugrahane

Research Associate

[email protected]

(021) 2980 3111 ext. 52166

Sukisnawati Puspitasari

Research Associate

[email protected]

(021) 2980 3111 ext. 52307

MNC Research Investment Ratings Guidance

BUY : Share price may exceed 10% over the next 12 months

HOLD : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months

SELL : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months

Not Rated : Stock is not within regular research coverage

PT MNC Sekuritas

MNC Financial Center Lt. 14 – 16

Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340

Telp : (021) 2980 3111

Fax : (021) 3983 6899

I Made Adsaputra

Head of Fixed Income Research

[email protected]

(021) 2980 3111 ext. 52117

Thendra Crisnanda

Head of Institution Research

[email protected]

(021) 2980 3111 ext. 52162

Rheza Dewangga Nugraha

Junior Analyst of Fixed Income

[email protected]

Referensi

Dokumen terkait

Menurut manajemen Perseroan, kapasitas produksi Perseroan akan mencapai tingkat optimal pada akhir tahun 2017, sehingga Perseroan merasa perlu untuk mulai membangun

Laporan keuangan perseroan menyebutkan, laba bruto turun menjadi US$10.76 juta dari laba bruto tahun sebelumnya yang US$19.36 juta.. Laba sebelum pajak penghasilan turun

Dari sisi aset, tercatat terjadi peningkatan dibandingkan dengan Desember tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 2,78 triliun menjadi Rp 3,53 triliun pada kuartal III

Perseroan menyatakan, World Harvest Textile telah menuntaskan penawaran tender wajib tersebut pada 11 Oktober 2017 lalu.. Selanjutnya, perusahaan akan melakukan

Selain untuk biaya akuisisi, pinjaman tersebut juga akan digunakan untuk melunasi utang bank senilai Rp3.5 triliun yang telah jatuh tempo pada tahun ini.. Tahun ini,

Menurut manajemen Perseroan, hal ini merupakan refleksi minat publik terhadap harga saham Perseroan, di tambah berita terkait dengan akuisisi Perseroan terhadap PT Narindo Solusi

Namun, rugi bersih perseroan justru membengkak 578% dari Rp23 miliar menjadi Rp156 miliar dimana rugi tersebut semata disebabkan karena kinerja lini bisnis

Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, perseroan menganggarkan capex sebesar Rp5.8 miliar yang akan dibiayai dari hasil operasional perseroan.. Perseroan