• Tidak ada hasil yang ditemukan

Solusi khusus dari masalah nilai awal tersebut dapat ditulis dalam bentuk integral Fourier, yaitu:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Solusi khusus dari masalah nilai awal tersebut dapat ditulis dalam bentuk integral Fourier, yaitu:"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KARTIKA YULIANTI

Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA - Universitas Pendidikan Indonesia

Jl. Dr. Setyabudhi 229, Bandung 40154 Telp. (022) 2004508, Fax (022) 2004508 e-mail: ykar_tika @ yahoo.com

DINAMIKA FLUIDA

EXERCISE 40

2. Take as initial spectrum a block function (nonzero for ½ ≤ k ≤ 2). Animate the initial profile and the evolution. (Approximate the fourier integral by a Riemann sum).

Jawab:

Masalah nilai awal :

3

t

u

x

u

Dengan initial spectrum :

1, 0

2

( )

0,

lainnya

k

F k

k

Solusi umum masalah tersebut adalah:

u

(

x

,

t

)

e

ik(x 3t)

cc

Solusi khusus dari masalah nilai awal tersebut dapat ditulis dalam bentuk integral Fourier, yaitu: 2 ( 3 ) 1/ 2 2 1/ 2

( , )

2 cos(

3 )

i kx kt

u x t

e

dk

cc

kx

kt dk

Dengan program Matlab, diperoleh bentuk gelombang awal (pada t = 0) dan propagasi dari gelombang tersebut.

(2)

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 -1 0 1 2 3 spektrum: f(k)=1, 0.5 < k < 2 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 -5 0 5

propagasi gelombang sampai t=6

-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20

-5 0 5

profil gelombang, pada t=0

Propagasi gelombang yang diperoleh dari program Matlab sesuai dengan model yang dibuat. Gelombang hanya bertranslasi dengan kecepatan 3 satuan kecepatan.

Masalah nilai awal dengan model : t

u

i

xx

u

dan initial spectrum :

1, 0

2

( )

0,

lainnya

k

F k

k

(3)

Pada t=0, baik untuk model translasi ataupun dispersi mempunyai bentuk gelombang yang sama. Untuk model translasi, sejalan dengan waktu, bentuk gelombang tidak mengalami perubahan. Sedangkan untuk model dispersi, sejalan dengan waktu, amplitudo gelombang semakin lama semakin kecil.

EXERCISE 43

A typical example of a spectral function is a Gaussian, with standard deviation :

2 o 2 (k k ) 2

1

G(k)

e

( )

Determine the corresponding spatial profil G. Investigate for ko = 0 how the value of determines the width of

G

and the spatial extension of G. Investigate the effect of ko ≠ 0.

Jawab:

Fungsi spectrum Gaussian:

2 o 2 (k k ) 2

1

G(k)

e

( )

(4)

-15 -10 -5 0 5 10 15 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

spektrum: fungsi gauss dengan psi = 1 sampai 10

Untuk kurva yang bergaris lebih tebal adalah fungsi Gauss dengan =1. Nilai memberikan peranan pada ketinggian dan kelandaian grafik fungsi. Semakin besar nilai

, maka kurva fungsi Gauss semakin landai. Sedangkan nilai ko memberikan pengaruh pada letak pusat simetri fungsi Gauss tersebut.

Akan ditunjukkan pengaruh dari nilai dan ko dari fungsi spektrum pada bentuk (profil) gelombang yang dihasilkan.

Solusi umum:

u(x, t)

G(k) e

i(kx t)

dk cc

Investigasi

(5)

- Dengan = 1, ko = 0

-15 -10 -5 0 5 10 15

0 0.5

1 spektrum: fungsi gauss dengan psi=1, ko=0

-15 -10 -5 0 5 10 15 0 2 4 gelombang w=k pada t=0 -15 -10 -5 0 5 10 15 0 2 4 gelombang w=k pada t=5 - Dengan = 5, ko = 0 -15 -10 -5 0 5 10 15 0 0.1 0.2

spektrum: fungsi gauss dengan psi=5, ko=0

-15 -10 -5 0 5 10 15 0 2 4 gelombang w=k pada t=0 -15 -10 -5 0 5 10 15 0 2 4 gelombang w=k pada t=5

(6)

- Dengan = 0,1, ko = 0 -15 -10 -5 0 5 10 15 0 2 4 6

spektrum: fungsi gauss dengan psi=0.1, ko=0

-15 -10 -5 0 5 10 15 0 2 4 gelombang w=k pada t=0 -15 -10 -5 0 5 10 15 0 2 4 gelombang w=k pada t=5

Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa semakin besar nilai varians ( ) maka bentuk fungsi spektrum gauss akan semakin landai (amplitudo kecil, panjang gelombang besar), tetapi bentuk gelombang yang dihasilkan adalah kebalikannya, yaitu mempunyai amplitudo besar dan panjang gelombang kecil. Hal tersebut berlaku juga untuk model yang lain (disipasi dan dispersi).

o Model disipasi t

u

i

2x

u

, ( = k2) - Dengan = 1, ko = 0 -15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k2 pada t=0 -15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k2 pada t=5

(7)

- Dengan = 5, ko = 0 -15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k2 pada t=0 -15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k2 pada t=5

Pada t=0, bentuk gelombang yang diperoleh pada = 3 mempunyai panjang gelombang yang lebih kecil bila dibandingkan dengan = 1. Akibatnya pada t=5 gelombang dengan = 3 mempunyai amplitudo yang lebih rendah (hampir datar).

- Dengan = 0,1, ko = 0 -15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k2 pada t=0 -15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k2 pada t=50

(8)

waktu yang sangat lama, bila dibandingkan dengan = 1. Pada gambar terlihat bahwa pada t=50, tinggi gelombang hanya menurun sedikit.

o Model translasi n dispersi, t

u

x

u

xxx

u

- Dengan = 1, ko = 0

(9)

Gelombang dengan =3 mempunyai bentuk lebih sempit (runcing), bila dibandingkan dengan =1, tetapi kedua gelombang tersebut mempunyai amplitudo yang sama. Sedangkan pada t=1, bentuk gelombang untuk =3 lebih rigid dari pada

=1. o Model disipasi 2 t

u

iu

i

x

u

, ( = 1 + k 2) - Dengan = 1, ko = 0 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 -5 0 5 gelombang w=1+k 2 pada t=0 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 -5 0 5 gelombang w=1+k2 pada t=5

Bentuk gelombang pada model ini mirip dengan bentuk gelombang dengan model t

u

i

2x

u

. Perbedaanya adalah pada model ini, gelombang menurun lebih cepat, karena pada model ini terdapat koefisien yang membantu mempercepat

(10)

- Dengan = 5, ko = 0 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 -5 0 5 gelombang w=1+k2 pada t=0 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 -5 0 5 gelombang w=1+k2 pada t=5 Investigasi ko  Model translasi t

u

x

u

, ( = k). - Dengan = 1, ko = 2 -15 -10 -5 0 5 10 15 0 0.5 1

spektrum: fungsi gauss dengan psi=1, ko=2

-15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k pada t=0 -15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k pada t=5

(11)

- Dengan = 1, ko = 5

-15 -10 -5 0 5 10 15

0 0.5 1

spektrum: fungsi gauss dengan psi=1, ko=5

-15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k pada t=0 -15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k pada t=5 - Dengan = 1, ko = -5 -15 -10 -5 0 5 10 15 0 0.5

1 spektrum: fungsi gauss dengan psi=1, ko=-5

-15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k pada t=0 -15 -10 -5 0 5 10 15 -5 0 5 gelombang w=k pada t=5

(12)

Terdapat perbedaan bentuk profil gelombang untuk nilai ko yang berbeda. Untuk

ko =0 diperoleh gelombang dengan satu hump, untuk ko =2 dihasilkan gelombang dengan tiga hump (satu hump besar dan dua hump kecil), sedangkan untuk ko =5 diperoleh gelombang dengan lebih banyak hump. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai ko maka jumlah gelombang semakin banyak.

Fenomena tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: jika nilai ko≠0 maka nilai (k-ko)2 akan semakin besar. Karena k merupakan bilangan gelombang, berarti jumlah gelombang yang dihasilkan semakin banyak.

Mengenai perbedaan tanda (ko positif atau negatif) tidak mempengaruhi bentuk gelombang yang dihasilkan. Dapat dilihat bahwa untuk ko = 5 dan ko = -5 dihasilkan bentuk gelombang yang sama.

Kesimpulan tersebut berlaku juga untuk model yang lain (disipasi dan dispersi).  Model disipasi 2 t

u

i

x

u

, ( = k 2) - Dengan = 1, ko = 5 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 -5 0 5 gelombang w=k2 pada t=0 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 -5 0 5 gelombang w=k2 pada t=1  Model disipasi 2 t

u

iu

i

x

u

, ( = 1 + k 2 ) - Dengan = 1, ko = 5

(13)

-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 -5 0 5 gelombang w=1+k2 pada t=0 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 -5 0 5 gelombang w=1+k2 pada t=1 EXERCISE 45

3. The initial value problem for a second order equation describes the initial profil and the initial velocity

t

u(x, 0)

f (x),

u(x, 0)

g(x)

Write down in fourier integrals the solution of IVP (initial value problem) for

2 2 2 4

t

u

c

x

u

x

u

…(*)

Animate, and interpret the solution for

f (x)

e

x2

, g(x)

0

Observe, and explain, that the solution remains symmetric about x = 0 for all time.

Jawab:

Solusi umum:

u

(

x

,

t

)

e

i(kx t) ….(**)

Akan dicari terlebih dahulu persamaan dispersi . Substitusi (**) ke (*), diperoleh: 2 / 1 2 2 2 2 / 1 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 ) ( 4 ) ( 2 2 ) ( 2 2 / 1 2 2

)

(

atau

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

ikx t ikx t ikx t

k

c

k

k

c

k

k

c

k

k

k

c

e

ik

e

ik

c

e

i

(14)

)

(

dengan

)

(

)

,

(

x

t

F

k

e

( )

dk

k

c

2

k

2

u

ikx t

Diketahui nilai awal:

dk

e

k

F

x

f

x

u

(

,

0

)

(

)

(

)

i(kx) Maka

F

k

f

(

x

)

e

i(kx)

dx

2

1

)

(

Sehingga solusi dalam bentuk integral Fourier:

dk

e

dx

e

x

f

t

x

u

(

)

i(kx) i(kx t)

2

1

)

,

(

Diketahui bentuk awal gelombang:

f

(

x

)

e

x2

Referensi

Dokumen terkait

Adapun lembaga pemasaran yang terlibat dalam tata niaga sapi potong pada kelompok ternak Lembu Suro Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro antara lain adalah Pedagang

The aims of this study were: –– to identify the attitudes of health sciences students towards their primary and secondary school teachers of English –– to identify the attitudes

Pada tahap awal , penggunaan metode vektor bidang kadang sulit untuk dipahami. Namun, apabila kita sudah terbiasa maka akan terbiasa bahwametode vektor

Adanya perbedaan hasil-hasil penelitian tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan perusahaan, misalnya penelitian Robert (1992)

Dalam undang-undang ketenagakerjaan juga diatur mengenai Hak Karyawan atau Buruh yang melakukan kesalahan atau kejahatan dalam suatu perusahaan, yang mana pihak perusahaan

Delapan makna yang terkandung dalam kausatif bahasa Indonesia sendiri merupakan perluasan dari satu makna yang kemudian dikembangkan menjadi tujuh makna turunan,

lingkungan yang bersih di Kota Malang, karena kerusakan lingkungan tidak.. berdampak untuk suatu daerah saja, melainkan satu lingkup ekolosistem

7 Bagaimana bisa terjadi kerukunan antar umat beragama, jika setiap pemeluk agama tidak ingin hidup rukun dengan menerima perbedaan orang lain baik yang berupa