• Tidak ada hasil yang ditemukan

Issue Lingkungan Hidup Kota Malang Pence

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Issue Lingkungan Hidup Kota Malang Pence"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman | 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia mempunyai kemampuan untuk mengubah lingkungan karena

sifat anatomi dan mentalnya, oleh sebab itu manusia dapat berkompetisi dan

berhasil dengan baik mendapatkan kebutuhannya. Tuntutan kebutuhan hidup

mendorong manusia beradaptasi dengan lingkungan melalui berbagai cara

sesuai kemampuan, bahkan dorongan ini tidak terbatas pada adaptasi,

melainkan memotivasi memberdayakannya melalui penyeimbangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian manusia dapat memberikan

pengaruh besar terhadap lingkungan dan organisme lain yang ada dalam

ekosistem.

Dari masa ke masa, manusia terlihat hampir tidak memiliki kendala

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti yang dijumpai dalam hal

transportasi. Sejauh ini jurang, sungai, danau, bahkan laut sekalipun tidak

menjadi penghalang bagi manusia untuk menjalankan tujuan dan kegiatan,

setelah mampu menciptakan jalur darat berupa jembatan untuk

menyeberanginya. Jembatan merupakan satu struktur yang dibuat untuk

menyebrangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun

jalan raya. Sebagai sarana mempermudah transportasi, jembatan dibangun

untuk menyediakan laluan pejalan kaki, pemandu kendaraan atau kereta api

di atas berbagai halangan di bawahnya.

Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan

tanah sudah sangat kritis. Untuk mewujudkan lingkungan jembatan yang

bersih, pemerintah Kota Malang telah menetapkan berbagai peraturan yang

pada dasarnya bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kapasitas

masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sekitar jembatan. Namun

walaupun telah memiliki PERDA (Peraturan Daerah) sendiri tentang

pengelolaan lingkungan seperti halnya PERDA No. 10 Tahun 2010 Pasal 26

tentang larangan membuang sampah pada sungai dan saluran air yang

(2)

Halaman | 2 Kota Malang, bukan berarti di Kota Malang tidak terdapat permasalahan

lingkungan. Apresiasi pemerintah dan masyarakat selalu dituntut untuk

melakukan pengelolaan jembatan yang bersih sehingga lingkungan jembatan

dapat diolah secara mandiri dan menjadi sumberdaya. Mencermati fenomena

di atas maka sangat diperlukan model pengelolaan lingkungan yang baik dan

tepat dalam upaya mewujudkan jembatan sebagai sarana transportasi dengan

lingkungan yang bersih di Kota Malang, karena kerusakan lingkungan tidak

berdampak untuk suatu daerah saja, melainkan satu lingkup ekolosistem di

bumi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, kami dapat

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana lingkungan jembatan di Kota Malang?

2. Apa penyebab pencemaran lingkungan jembatan di Kota

Malang?

3. Apa saja dampak dari pencemaran lingkungan jembatan di Kota

Malang?

4. Bagaimana upaya pencegahan & penanggulangan pencemaran

lingkungan jembatan di Kota Malang?

1.3 Tujuan Dan Manfaat

Dengan demikian dalam penyusunan makalah ini, kami memiliki

tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui lingkungan jembatan di Kota Malang.

2. Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab pencemaran

lingkungan jembatan di Kota Malang.

3. Untuk mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan dari

(3)

Halaman | 3 4. Untuk mengetahui apa saja yang dapat dilakukan sebagai upaya

pencegahan & penanggulangan pencemaran lingkungan jembatan

di Kota Malang.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini

adalah:

1. Mampu menjelaskan lingkungan jembatan di Kota Malang dan

lingkungan sekitar kita masing-masing.

2. Memahami apa yang menjadi penyebab pencemaran lingkungan

jembatan, tidak hanya untuk Kota Malang, namun juga daerah

lainnya.

3. Dapat menganalisa dampak dari pencemaran lingkungan

jembatan di Kota Malang, juga untuk daerah lainnya.

4. Mampu mengupayakan pencegahan & penanggulangan

pencemaran lingkungan jembatan di suatu daerah.

5. Mampu menerapkan hasil pengamatan untuk pembangunan

transportasi jembatan kedepannya untuk berbagai daerah.

6. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk menciptakan lingkungan

jembatan yang bersih baik di Kota Malang maupun daerah

(4)

Halaman | 4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencemaran Lingkungan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau

dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam

lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau

oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat

tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat

berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan

Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi.

Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat

dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan

meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap

lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan polusi atau pencemaran

disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya

dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup karena:

1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.

2. Berada pada waktu yang tidak tepat.

3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah:

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat

lingkungan tidak merusak lagi.

2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila

konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang

lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang

(5)

Halaman | 5 2.2 Macam-macam Pencemaran Lingkungan

Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak

langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung

berdampak meracuni sehingga menggangu kesehatan manusia, hewan dan

tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun

tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi diudara, air

maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.Menurut tempat

terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran udara, air, dan

tanah.

2.2.1 Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik,

kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan

kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan

kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan

oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara

mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,

regional, maupun global.

2.2.1.1 Penyebab Pencemaran Udara

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara,

diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami

maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran

udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat

langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam

kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan

pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang

ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon

monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia

(6)

Halaman | 6 substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar

primer di atmosfer.

2.2.2.2 Dampak Pencemaran Udara

Adapun akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara

lain:

a. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan

penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan

kemungkinan kanker paruparu.

b. Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam,

dan memudarnya warna cat.

c. Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti

menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat

konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.

d. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect)

yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat

mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.

Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga

mempengaruhi keseimbangan ekologi.

e. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran

oksida nitrogen.

2.2.2 Pencemaran Air

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau

komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air

terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa,

dan warna.

2.2.2.1 Penyebab Pencemaran Air

Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya,

pencemaran air dapat dibedakan antara lain:

1. Limbah Pertanian

(7)

Halaman | 7 atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai.

Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau

manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk

mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang

berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta

bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan

melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan

membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang

larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi).

Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh

subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam

kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota

air akan mati karenanya.

kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik

seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus

air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan

mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah

tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri,

dan jamur.

Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami

penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air

turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan

organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna

kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis

(bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari

limbah pemukiman.

(8)

Halaman | 8 bau yang menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada

organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan

dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah

perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang

ada.

3. Limbah Industri

Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke

air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis

industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk),

polutan anorganik (berbuih, berwarna), atau mungkin berupa

polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau

berupa suhu (air menjadi panas).

4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Sebagai penduduk dan nelayan ada yang menggunakan

tuba (racun dari tumbuhan atau potas (racun) untuk menangkap

ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut

tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang

masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan

memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya.

Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan

pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber

daya perairan.

2.2.2.2 Dampak Pencemaran Air

Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain:

a. Terganggunya kehidupan organisme air karena

berkurangnya kandungan oksigen.

b. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air

(eutrofikasi) dan pendangkalan dasar perairan.

c. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan

serangga air.

(9)

Halaman | 9

e. Menjalarnya wabah muntaber.

2.2.3 Pencemaran Tanah

2.2.3.1 Penyebab Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah

rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.

Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral,

gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu

misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah

tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah

anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti

plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap

utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita

buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh

anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.

2.2.3.2 Dampak Pencemaran Tanah

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain:

1. Terganggunya kehidupan organisme (terutama

mikroorganisme dalam tanah).

2. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga

tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan

(10)

Halaman | 10 BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penyusunan makalah Pencemaran Jembatan di Kota Malang, daerah

Kota Malang yang menjadi objek pengamatan kami yaitu di Kecamatan Sukun,

tepatnya sarana transportasi jembatan yang membagi sungai guna

menghubungkan jalan di Kelurahan Bandungrejosari Janti-Kecamatan Sukun-

Malang. Metode penelitian yang kami gunakan berupa observasi atau pengamatan

terjun langsung ke lapangan tempat objek yang diamati dengan bukti-bukti data

dan dokumentasi berupa foto yang langsung diambil dari lapangan. Tentunya

pengamatan kami mengenai lingkungan jembatan di daerah tersebut tidak lepas

dari 3 aspek penelitian, yakni air, udara dan tanah, dengan kebersihan dari sampah

ataupun berbagai faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan sebagai acuan

umum pengamatan.

Pengamatan kami pada jembatan yang menghubungkan jalan di Kelurahan

Bandungrejosari-Janti-Kecamatan Sukun-Malang ini berlangsung selama tiga

hari. Pertama-tama kami menentukan daerah keberadaan jembatan yang akan

menjadi objek pengamatan. Pada hari selanjutnya kami mengambil beberapa foto

atau gambar lingkungan sekitar jembatan sebagai bahan acuan penulisan yang

menyangkut ketiga aspek pengamatan yakni air, sampah dan udara, yang

berlangsung selama dua hari untuk memastikan bahwa keadaan lingkungan

jembatan tersebut untuk hari-hari selanjutnya. Selanjutnya penyelesaian penulisan

(11)

Halaman | 11 BAB IV

PEMBAHASAN

3.1 Lingkungan Jembatan di Kota Malang

Berdasarkan pengamatan kasat mata, dewasa ini lingkungan sekitar

jembatan Kota Malang khususnya yang terletak di Kelurahan

Bandungrejosari-Janti-Kecamatan Sukun-Malang dapat dikatakan 70%

mengalami kerusakan. Persentasi tersebut didasarkan pada pengamatan yang

merujuk pada pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah di

sekitar jembatan.

Lingkungan jembatan Kota Malang, menyibakkan udara yang berbau,

tidak terlalu menyengat namun bau tersebut mengundang serangga pengurai

seperti lalat berkumpul, hal ini tentu tidak bagus bagi masyarakat daerah.

Selain itu bangunan jembatan mengalami pelapukan, korosi pada logam,

dan memudarnya warna cat. Juga terganggunya pertumbuhan tananam,

seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas

asam yang tinggi.

Air sungai yang mengalir di bawah jembatan tidak bersih, bahkan

berbau akibat penumpukan sampah organik seperti plastik, dan berbagai zat

atau bahan limbah rumah tangga. Sehingga air sungai tidak bisa

dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga karena kualitasnya. Selain itu,

sungai menjadi dangkal akibat ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air.

Dari pengamatan yang kami lakukan, ekologi organisme air seperti ikan

masih ada, namun karena pencemaran ini kedepannya dikhawatirkan

populasi ikan dan organism air lainnya akan terus berkurang hingga tidak

ditemukan lagi.

Penghijauan di daerah pemukiman lingkungan sekitar jembatan ini

cukup baik untuk meningkatkan jumlah pasokan oksigen. Ekologi tumbuhan

telah berkembak cukup sempurna. Di sekitar jembatan ditanami tanaman

hias, juga pepohonan berakar tunggang yang bisa dimanfaatkan untuk

(12)

Halaman | 12 Walau di sekitar jembatan telah banyak tumbuhan hijau yang dapat

menetralisir udara pernapasan pada umumnya, namun jumlah sampah yang

mencemari tanah maupun air sungai lebih banyak. Bahkan sampah rumah

tangga di sekitar jembatan sudah tidak menjadi hal yang aneh lagi bagi

kesaksian mata dalam hal pencemaran tanah. Hingga tanaman yang ada di

sekitar jembatanpun tidak cukup untuk mengolah udara yang ada menjadi

bersih.

No. Aspek Pengamatan Faktor Penentu Pencemaran Lingkungan

1. Udara Berbau, polusi

2. Air Berbau, kotor, sampah

3. Tanah Sampah, tidak ada tanaman akar tunggang

Table 3.1.1 Acuan Pengamatan

Hal ini menggambarkan masyarakat di Kota Malang menghadapi suatu

masalah berupa kerusakan lingkungan dalam perkembangan sarana

transportasi jembatan, yang menunjukkan bahwa meskipun kendala

transportasi dapat dipenuhi namun masyarakat tetap tidak bisa lepas dari

permasalahan sosial. Implikasi dan konsekuensi logis dari kenyataan

kerusakan lingkungan jembatan ini jelas tidak hanya menimpa masyarakat

Kota Malang saja, melainkan juga menimpa semua bangsa dan seluruh umat

manusia di dunia bahkan segala sumber hidup dan penghidupan, termasuk

peradaban umat manusia itu sendiri.

3.2 Penyebab Pencemaran Lingkungan Jembatan di Kota Malang

Banyak hal yang menjadi penyebab pencemaran lingkungan jembatan

di Kota Malang. Diantaranya polusi air seperti zat, energi, unsur, atau

komponen lainya yang masuk ke dalam air yang dapat mengganggu kualitas

air. Sumber polusi air di sini adalah limbah rumah tangga yang tidak bisa

diuraikan mikroorganisme seperti sampah plastik ataupun zat bahan yang

tidak bisa larut dalam air, misalnya minyak. Limbah yang tidak bisa

diuraikan tersebut mengalami penumpukan dan penyumbatan pada sungai

dan saluran air. Padahal daerah Kelurahan Kelurahan

(13)

Halaman | 13 oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang yang bertugas

mengambil sampah perumahan setiap pagi. Namun tetap saja warga

membuang sampahnya di sungai hingga menimbulkan pencemaran.

Selain itu pencemaran di udara yang berasal dari gas buang kendaraan

bermotor juga menjadi penyebab pencemaran lingkungan jembatan, dimana

gas buang tersebut memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi

kesehatan, juga pembangunan. Sampah yang menumpuk dan berserakan di

tanah sekitar jembatan juga menjadi penyebab pencemaran lingkungan

jembatan, padahal sampah tersebut merupakan sampah yang berasal dari

pemukiman masyarakat sekitar sendiri.

Manusia menjadi organisme yang harus bertanggung jawab

sepenuhnya atas pencemaran lingkungan jembatan tersebut. Karena dari

berbagai faktor penyebab pencemaran lingkungan, manusia sebagai

kelompok organisme yang dominan dalam ekosistemlah yang menjadi

penyebab utamanya.

Memang yang kita saksikan pada kerusakan lingkungan jembatan Kota

Malang adalah lingkup lingkungan di sekitar jembatan itu, namun jika kita

memandang lebih jauh mengenai penyebab pencemaran itu, maka kita dapati

penyebabnya bukanlah dari sampah, bukan dari polusi yang mencemari air

ataupun udara, tapi penyebab pencemaran lingkungan jembatan itu tidak lain

dan tidak bukan adalah masyarakat Kota Malang sendiri. Karena dewasa ini,

tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah

sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam

secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis

sampahnya.

3.3 Dampak Pencemaran Lingkungan Jembatan di Kota Malang

Pencemaran lingkungan jembatan Kota Malang khususnya jembatan di

Kelurahan Bandungrejosari-Janti-Kecamatan Sukun-Malang tentunya tidak

hanya berdampak bagi masyarakat pemukiman masyarakat sekitar jembatan

(14)

Halaman | 14 lingkup kecil, dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tersebut antara

lain:

1. Terjadi korosi pada logam, dan memudarnya warna cat pada

bangunan jembatan.

2. Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya

daun atau kerdilnya tanaman di sekitar jembatan.

3. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah di lingkungan

jembatan sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman.

4. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya

kandungan oksigen.

5. Sungai di bawah jembatan menjadi dangkal akibat ledakan

populasi ganggang dan tumbuhan air.

6. Munculnya ancaman banjir akibat saluran air dan sungai yang

tersumbat sampah.

7. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

Dampak pencemaran lingkungan jembatan tersebut, apabila tidak

mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak secara

terpadu, akan semakin mengancam kenyamanan serta kesejahteraan manusia

bahkan tidak menutup kemungkinan eksistensi kehidupan manusia itu

sendiri.

3.4 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

Jembatan di Kota Malang

Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun

masyarakat Kota Malang untuk menanggulangi pencemaran lingkungan

jembatan yang mengacu pada UU No.23 1997. UU ini berisi tentang

rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap

terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan suatu

kegiatan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Kota Malang yaitu

dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 Pasal 26,

(15)

Halaman | 15 disebarluaskan melalui papan himbauan yang ditemukan pada setiap

jembatan Kota Malang.

Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan

dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Di jembatan Kelurahan

Bandungrejosari-Janti-Kecamatan Sukun-Malang pun memiliki pelang yang

bertuliskan himbauan PERDA tersebut, namun peraturan hanya menjadi

sebatas nama tanpa makna yang patut di hayati kebenarnya oleh masyarakat

Kota Malang. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti

lingkungan hidup sangat perlu dilakukan sehingga manusia lebih mencintai

lingkungan hidupnya.

Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu

bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi

pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:

1. Membuang sampah pada tempatnya

Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan

aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan

membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak

sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis

penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.

Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah

rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk

kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik

dan anorganik.

Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga

menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan

kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan

barang-barang lainnya.

2. Penanggulangan limbah industri

Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan

kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut

akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian,

(16)

Halaman | 16 bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu

ekosistem.

Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh

dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari

pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap

kehidupan masyarakat.

3. Penanggulangan pencemaran udara

Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan

bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan

mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan

sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan,

seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk

mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak

beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap

buangan dan knalpot kendaraan bermotor.

4. Diadakan penghijauan di kota-kota besar

Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis.

Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal

dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian,

tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu,

(17)

Halaman | 17 BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Secara keseluruhan lingkungan jembatan kita sedang mengalami masalah

kesehatan yang cukup kompleks. Generasi kita menjadi terbiasa dengan

seringnya berita tentang pencemaran lingkungan hidup, mungkin bahkan

berpikir itu bukan masalah besar selama itu tidak mempengaruhi kita.

Karena pencemaran bumi kita kini begitu meluas, kemungkinan besar hal

ini telah mengimbas lebih dari satu aspek kehidupan kita.

2. Kita sebagai generasi muda yang baik harus ikut serta dalam upaya

melestarikan lingkungan jembatan, tidak hanya pada Kota Malang tapi

juga di seluruh daerah, karena jembatan adalah sarana transportasi yang

dibuat untuk menunjang pemenuhan kehidupan manusia.

3. Sebagai organisme yang mampu merubah lingkungan, selain bisa memberi

dampak negatif terhadap lingkungan, manusia diharapkan juga bisa

memperbaikinya.

4. Melestarikan lingkungan jembatan begitu penting dilakukan, karena

pencemaran terhadap lingkungan jembatan member banyak dampak

(18)

Halaman | 18 DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Daerah (PERDA) Kota Malang Nomor 10 Tahun 2010 Pasal 26

http://ekookdamezs.blogspot.com/2011/02/pelestarian-lingkungan-hidup.html/

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi

(19)

Halaman | 19 LAMPIRAN

Gambar 5.1 Jembatan

(20)

Halaman | 20

(21)

Halaman | 21

(22)
(23)

Halaman | 23

(24)
(25)

Gambar

Table 3.1.1 Acuan Pengamatan
Gambar 5.1 Jembatan
Gambar 5.3 Himbauan tentang PERDA No 10 Tahun 2010 Pasal 26
Gambar 5.4 Pembuangan Limbah Rumah Tangga di Sungai
+4

Referensi

Dokumen terkait

Guru sebagai pembimbing dan fasilitator diharapkan dapat memberikan bantuan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan dan juga dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh

Sebagai contoh, jika Anda membutuhkan nasihat tentang bagaimana menghadapi hubungan yang kurang baik di tempat kerja karena politik kantor, cobalah berbagi masalah itu dengan

Anak memiliki kewajiban untuk menghormati kedua orang tua karena orang tua lebih berhak dari semua manusia untuk dihormati dan ditaati. Bagi umat muslim, anak diajarkan

Khusus untuk sengketa- sengketa tata usaha negara yang harus diselesaikan terlebih dahulu melalui upaya administrasi sebagaimana diatur dalam Pasal 48Undang-Undang Nomor

Mengajukan PERUBAHAN DATA RINCI saya sebagi PTK sesuai dengan kondisi terbaru dan berdasarkan dokumen legal yang benar. Dan saya juga bersedia menyediakan dokumen pendukung

penyampelan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekniksensus atau sampel jenuh. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sama dengan jumlah

Permasalahan yang terjadi dalam interaksi antar elemen SIN industri kreatif yaitu masih minimnya permintaan terhadap industri kreatif animasi Indonesia; belum

Konsep matematika dalam Al-4XU¶DQ telah banyak yang dimasukkan dalam kurikulum matematika madrasah, namun ada beberapa konsep matematika dalam Al- 4XU¶DQ yang