• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

25

BAB III

ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Prof.Dr.R.Soeharso sebagai pendiri sekaligus menjadi direktur

pertama pada tahun 1945 sampai 1971. Dimulai dengan merintis dari

tahun 1946 sampai 1971. Sejarah berdirinya LOP tidak lepas dari

sejarah perjalanan Rehabilitasi Centrum (RC) karena merupakan

bagian dari pelayanan RC yang dimotori oleh Prof.DR.R.Soeharso.

Perkembangan berikutnya LOP berubah nama menjadi RS Orthopaedi

dan Prothese (tahun) dan berubah lagi menjadi RS Ortopedi

Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta (tahun).

Rehabilitasi Centrum (RC) rintisan Prof.Dr.R.Soeharso waktu

itu sangat mendunia dan terkenal sampai Asia Tenggara dan mendapat

perhatian dalam dan luar negeri karena berhasil melaksanakan konsep

Pelayanan Rehabilitasi terpadu dibawah satu atap atas pemikiran yang

mendalam yang waktu itu. Pemikiran ini hasil pengalaman saat

menangani penderita cacat tubuh akibat perang yang pada

kenyataannya mengalami permasalahan yang sangat holistik. Dengan

Konsep ini mampu menolong penderita cacat yang tadinya merasa

tidak punya harapan menjadi punya masa depan, lebih percaya diri,

mandiri dan dapat sederajad dengan yang tidak cacat (sehingga

(2)

commit to user

RC saat itu hanya Lembaga Pusat Rehabilitasi Penderita cacat

Tubuh (LPRPCT) (tahun) kemudian baru dibuka Lembaga Orthopaedi

dan Prothese (LOP) (tahun) dan berikutnya dikuti dengan Akademi

maupun lembaga atau yayasan dibawah naungan nama Prof.Dr.R. Soeharso yang akhirnya tergabung dalam “Paguyuban Lembaga

Rehabilitasi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta” yang berjumlah 10 :

a. BBRSBD melaksanakan fungsi Rehabilitasi Sosial bagi

penyandang cacat dari seluruh Indonesia yang sepenuhnya

dibiayai Pemerintah.

b. RS. Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta melaksanakan

fungsi pelayanan kesehatan di bidang Ortopedi dan

Rehabilitasi Medik secara paripurna sesuai konsep beliau yang

berpedoman dari WHO.

c. YPAC mengkhususnya untuk penderita cacat tubuh untuk

anak & pendidikannya

d. Yayasan Sheltered Workshop Solo untuk pelatihan

ketrampilan untuk persiapan kerja

e. Pusrehabcat (Dorehabcat) yang memberikan pelayanan bagi

penderita cacat tubuh akibat perang saat itu.

f. Sekolah perawat Fisioterapi yang akhirnya berubah menjadi

Akademi Fisioterapi, menyiapkan kader2 pelatih fisik pasien

Ortopedi yang merupakan kesatuan dan pendukung dari

(3)

commit to user

g. Yayasan Paraplegia diperuntukkan bagi pasien dan keluarga

yang menderita paraplegia yang tempat tinggalkan tidak

memungkinkan dilalui kursi roda ( misal di pegunungan )

h. Yayasan Koperasi penderita cacat “Harapan” untuk paguyuban

& usaha untuk meningkatkan kesejahteraan penderita cacat

yang telah mengikuti pelatihan dari Lembaga Pusat

Rehabilitasi Penderita cacat Tubuh (LPRPCT) yang sekarang

berubah nama Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa

(BBRSBD) yang berlokasi di Jebres.

i. Yayasan Pembinaan Olah Raga Penderita cacat diperuntukkan

bagi pelatihan dan pembinaan mental lewat pembinaan olah

raga , yang dulu pernah mendunia dengan banyaknya penderita

cacat mengikuti turnamen OR dunia.

j. Pusat Rehabilitasi Sosial Bina masyarakat ( PRSBM) berpusat

di Colomadu difokuskan untuk pelatihan dengan memberikan

kesadaran masyarakat masalah kecacatannya baik di daerah

setempat lewat lembaga Kesehatan daerah ataupun di PRSBM

Pada Th.1946 bersama Suroto Reksopranoto pertama kali

membuat alat bantu Ortotik dan Prostetik yang sangat sederhana (dari

bambu) yang merupakan cikal bakal / perintisan bengkel Protese di

Indonesia yang kemudian berkembang menjadi training center ( ada

(4)

commit to user

Mengalami perkembangan pesat setelah mendapat bantuan dan

dukungan terutama pendanaan dari Kolonel Gatot Soebroto yang pada

saat itu menjabat sebagai Gubernur Militer untuk Surakarta, Pati, dan

Madiun. Mencetak beberapa tenaga dokter spesialis Bedah Ortopedi.

Satu-satunya Dokter yang juga seniman yang ikut melestarikan

Budaya Kraton Surakarta karena jasanya memprakasai Sendratari

Ramayana yang sampai saat ini masih digelar, dilestarikan di kawasan

Candi Prambanan.

Setelah meninggal th. 1971 diusia 59 tahun yang kemudian

beliau Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional di Bidang Ortopedi,

Penghargaan Bintang Maha putra serta penghargaan lainnya. Dalam

perkembangannya lembaga dengan nama Prof.DR.R. Soeharso ini

berkembang secara dinamis terutama dalam hal ini RS. Ortopedi

mengalami perkembangan yang cukup berarti setara dengan

perkembangan ilmu kedokteran, terutama menyangkut dalam

pelayanan ortopedi dan Rehabilitasi Medik Paripurna.

Prof.DR.R. Soeharso mengembangkan / mempelopori proses

pelayanan Ortopedi & Rehabilitasi Medik secara Paripurna sesuai

dengan perkembangan kedokteran waktu itu & konsep WHO. Saat itu

didukung berbagai peralatan Ortopedi dan rehabilitasi Medik dan

dipenuhi semangat pengorbanan yang tinggi maka dipersiapkan lahan

(5)

commit to user

Soeharso sejak tahun 1996. Dengan Luas Lahan : 103.070 m² (10.3

Ha).

2. Visi, Misi, dan Moto Perusahaan

a. Visi

Rumah Sakit Ortopedi Yang Profesional Dalam Pelayanan,

Pendidikan dan Penelitian Berbasis Teknologi Informasi Tahun

2018.

b. Misi

1) Meningkatkan pelayanan sub spesialistik ortopedi

traumatology terintegrasi paripurna.

2) Meningkatkan pendidikan, penelitian dan pengembangan

sesuai kebutuhan pelayanan. kesehatan, kemajuan ilmu

pengetahuan dan penapisan teknologi kedokteran ortopedi

traumatology

3) Meningkatkan manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis

yang sehat, terbuka, efisien, efektif dan akuntabel

4) Meningkatkan kapasitas dan kompetisi SDM sesuai

kebutuhan pelayanan serta kemampuan rumah sakit

5) Mengembangkan infrastruktur yang ramah lingkungan

berbasis teknologi informasi.

c. Motto

(6)

commit to user

30 3. Struktur Organisasi

(7)

commit to user

4. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Direktur Utama

Direktur utama memilikii tugas :

1) Menyusun kebijakan penyusunan program jangka pendek,

menengah, dan panjang sesuai program kesehatan.

2) Menyusun peraturan pelaksanaan tugas seluruh aparat rumah

sakit.

3) Mengkoordinasikan seluruh sumber daya yang tersebut

merealisasikan rencana kegiatan secara efektif dan efisien.

4) Memimpin, mengarahkan, dan menggerakkan seluruh sumber

daya manusia yang tersedia sehingga dapat mencapai hasil

yang maksimal.

5) Mengkoordinasi dan mempertanggungjawabkan seluruh

pelaksanaan kegiatan rumah sakit serta melaksanakan

pengawasan dan evaluasi terhadap seluruh unsur pelaksana.

b. Direktorat Medik dan Keperawatan

Direktorat Medik dan Keperawatan bertugas melaksanakan

pengelolaan pelayanan medis dan pelayanan keperawatan.

Direktorat Medik dan Keperawatan menyelenggarakan empat

fungsi, yaitu :

1) Penyusunan rencana penatalaksanaan pelayanan medis,

penunjang media, pelayanan keperawatan, serta fasilitas

(8)

commit to user

2) Koordinasi pelaksanaan pelayanan medis, penunjang medis,

pelayanan keperawatan serta fasilitas medik dan

keperawatan.

3) Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelayanan medis,

penunjang medis, pelayanan keperawatan, serta fasilitas

medik dan keperawatan.

4) Perencanaan, koordinasi, monitoring, dan evaluasi

pengelolaan instansi-instansi di bawah direktorat medik dan

keperawatan.

c. Direktorat Medik dan Keperawatan

1) Bidang Pelayanan Medik

Bertugas melakasanakan perencanaan, pengembangan,

monitoring, dan evaluasi di bidang pelayanan medik. Bidang

pelayanan medik menyelenggarakan dua fungsi, yaitu

penyusunan rencana dan pengembangan program pelayanan

medik. Bidang pelayanan medik terdiri atas :

a) Seksi Pelayanan Rawat Jalan

Bertugas menyiapkan bahan penyusunan rencana

kebutuhan, pengembangan, serta monitoring dan

evaluasi pelayanan medis dan penunjang medis jalan.

b) Seksi Pelayanan Rawat Inap

Bertugas menyiapkan bahan penyusunan rencana

(9)

commit to user

evaluasi pelayanan medis dan penunjang medis rawat

inap.

2) Bidang Pelayanan Keperawatan

Bertugas melaksanakan perencanaan pengembangan,

monitoring, dan evaluasi di bidang pelayanan keperawatan.

Bidang pelayanan keperawatan menyelenggarakan dua

fungsi, yaitu penyusunan rencana dan pengembangan

program pelayanan keperawatan serta monitoring dan

evaluasi pelaksanaan pelayanan keperawatan. Bagian

pelayanan keperawatan terdiri atas :

a) Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan

Bertugas menyiapkan bahan penyusunan rencana

kebutuhan dan pengembangan serta monitoring dan

evaluasi pelayanan keperawatan rawat jalan.

b) Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap

Bertugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan

pengembangan, serta monitoring dan evaluasi kebutuhan

pelayanan keperawatan rawat inap.

c) Direktorat Umum, SDM, dan Pendidikan

Bertugas melakukan pengelolaan administrasi umum,

pendidikan dan penelitian serta sumber daya manusia.

Direktorat umum, SDM, dan pendidikan

(10)

commit to user

1) Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan

tenaga kesehatan tenaga non kesehatan.

2) Koordinasi dan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan

dan rumah tangga serta pengelolaan sumber daya

manusia rumah sakit.

3) Koordinasi dan pelaksanaan kegiatan perencanaan,

evaluasi dan laporan rumah sakit.

4) Koordinasi rencana dan pengembangan sumber

daya manusia pelayanan, pendidikan dan pelatihan

serta penelitian dan pengembangan rumah sakit.

5) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

ketatausahaan dan rumah tangga pengelolaan

sumber daya manusia, perencanaan program

pelayanan pendidikan dan pelatihan serta penelitian

dan pengembangan rumah sakit.

d. Direktorat Umum, SDM, dan Pendidikan

1) Bagian Umum

Bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan urusan

ketatausahaan dan kerumahtanggaan serta perencanaan dan

evaluasi. Bagian umum menyelenggarakan dua fungsi, yaitu

pelaksanaan kegiatan urusan ketatausahaan dan

kerumahtanggaan, pelaksanaan kegiatan perencanaan dan

(11)

commit to user

a) Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga, yang

bertugas melakukan urusan ketatausahaan dan

kerumahtanggaan.

b) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi, yang bertugas

melakukan penyusunan program dan evaluasi.

2) Bagian SDM

Bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan kepegawaian,

hukum organisasi dan pemasaran. Bagian SDM

menyelenggarakan tiga fungsi, yaitu perencanaan,

administrasi, dan pengembangan sumber daya manusia;

pelaksanaan analis jabatan, organisasi dan kepegawaian; dan

pelaksanaan pemasaran pelayanan rumah sakit. Bagian SDM

terdiri atas:

a) Sub Bagian kepegawaian bertugas melakukan

penyusunan secara administrasi dan pengembangan

sumber data.

b) Sub Bagian Hukum, Organisasi, dan Pemasaran,

bertugas melakukan penyiapan bahan analisis jabatan,

organisasi dan pelaksanaan serta pemasaran pelayanan

(12)

commit to user

3) Bagian Pendidikan dan Penelitian

Bertugas melakukan pengelolaan kegiatan pendidikan dan

penelitian kesehatan maupun non kesehatan. Bagian

pendidikan dan penelitian terdiri atas :

a) Sub Bagian Pendidikan dan Penelitian Kesehatan,

bertugas melakukan penyusunan rencana,

pengembangan, monitoring, dan evaluasi kegiatan

pendidikan dan penelitian kesehatan.

b) Sub Bagian Pendidikan dan Penelitian Non Kesehatan

bertugas melakukan penyusunan rencana,

pengembangan, monitoring dan evaluasi kegiatan

pendidikan dan penelitian non kesehatan.

e. Direktorat Keuangan

Bertugas melaksanakan pengelolaan keuangan rumah sakit.

Direktorat keuangan menyelenggarakan empat fungsi, yaitu :

pelaksanaan penyusunan rencana dan anggaran; pelaksanaan

perbendaharaan dan mobilisasi dana; pelaksanaan akuntansi dan

verifikasi serta pembukuan; dan perencanaan, koordinasi,

monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan. Direktorat

keuangan terdiri atas :

1) Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana

Bertugas melaksanakan penyusunan anggaran,

(13)

commit to user

Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana menyelenggarakan

empat fungsi yaitu pelaksanaan kegiatan penyusunan

anggaran, pelaksanaan kegiatan perbendaharaan,

pelaksanaan kegiatan mobilisasi dana, dan evaluasi

penyusunan laporan. Bagian perbendaharaan dan Mobilisasi

Dana terdiri atas :

a) Sub Bagian Penyusunan Anggaran bertugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan anggaran.

b) Sub Bagian Perbendaharaan bertugas melakukan

penyiapan bahan perbendaharaan.

c) Sub Bagian Mobilisasi Dana, bertugas melakukan

penyiapan bahan mobilisasi.

2) Bagian Akuntansi

Bagian akuntansi keuangan ada dua bagian yaitu bagian

akuntansi keuangan dan bagian akuntansi manajemen.

Bagian akuntansi menyelenggarakan tiga fungsi yaitu

pelaksanaan akuntansi keuangan, pelaksanaan akuntansi

manajemen, dan pelaksanaan verifikasi dan pembukuan.

Bagian akuntansi terdiri atas :

a) Sub Bagian Akuntansi Keuangan, bertugas melakukan

hal yang berhubungan dengan akuntansi keungan rumah

sakit. Membuat Buku Jurnal, Buku Besar,

(14)

commit to user

b) Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi,

bertugas melakukan akuntansi manajemen, verifikasi

dan pembukuan. Bagian ini berfungsi memverifikasi

data sebelum adanya proses akuntansi dari Bagian

Akuntansi Keuangan.

f. Satuan Pengawas Intern

Bertugas melaksanakan pengawasan intern rumah sakit.

5. Fungsi Terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi kas masuk rawat inap

pada Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta,

meliputi:

a. Fungsi Pendaftaran Pasien

Fungsi pendaftaran pasien dijalankan oleh Instalasi Rekam Medis.

Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan pendaftaran

pasien, membuat dokumen Rekam Medis, Kartu Identitas

Berobat, serta menyimpan dokumen-dokumen pasien setelah

pasien tidak sedang menjalani pengobatan di rumah sakit.

b. Fungsi Pelayanan dan Pencatatan Medis

Fungsi Pelayanan dan Pencatatan Medis bertanggung jawab

memasukkan data tentang tindakan pemeriksaan yang dilakukan

ke dalam aplikasi SIRS dan menuliskan hasil pemeriksaan pada

lembar lembar Pembebanan Tindakan Rawat Inap serta

(15)

commit to user

c. Fungsi Kasir

Fungsi kasir bertugas menerima pembayaran dari biaya perawatan

pasien rawat inap. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat

penerimaan kas masuk dan melaporkannya ke bagian

Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana.

d. Fungsi Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana

Fungsi Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana dilakukan Sub

Bagian Mobilisasi Dana. Fungsi ini bertanggung jawab

memverifikasi dokumen dokumen rekam medis dengan data

dalam aplikasi SIRS, melakukan approval,membuat kuitansi

pembayaran, dan mencetak rincian biaya perawatan.

e. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi dijalankan oleh Bagian Akuntansi. Bagian ini

dijalankan oleh dua sub bagian yaitu:

1) Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi

Bagian Akuntansi Manajemen bertanggung jawab untuk

melakukan verifikasi terhadap dokumen yang akan menjadi

sumber pencatatan oleh Sub Bagian Akuntansi Keuangan.

2) Bagian Akuntansi Keuangan

Bagian Akuntansi Keuangan bertugas melakukan penjurnalan

terhadap transaksi pasien yang telah diverifikasi oleh Sub

Bagian Manajemen dan Verifikasi, serta memposting

(16)

commit to user

6. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas

pasien rawat inap di Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso

Surakarta, meliputi:

a. Kartu Index Utama Pasien

Kartu Index Utama Pasien merupakan formulir yang berisikan

data pasien yang digunakan oleh bagian pendaftaran sebagai bukti

penerimaan pasien.

b. General Consent

General Consent merupakan dokumen yang berisikan

persyaratan-persyaratan untuk dipatuhi oleh pasien selama

menjalani pengobatan di Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R.

Soeharso Surakarta dan digunakan oleh bagian pendaftaran

sebagai bukti penerimaan pasien.

c. Surat Pelepasan Informasi Pasien Rekam Medis

Surat Pelepasan Informasi Pasien Rekam Medis merupakan

dokumen yang berisikan persyaratan-persyaratan untuk

menggunakan informasi yang diperoleh saat pasien menjalankan

pemeriksaan di rumah sakit untuk kependingan medis.

d. Kartu Identitas Berobat

Kartu Identitas Berobat disiapkan oleh Bagian Pendaftaran setelah

pasien mengisi Kartu Index Utama Pasien dan dokumen

(17)

commit to user

pendaftaran. Kartu Identitas Berobat akan digunakan pasien untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan jika nantinya pasien akan

berobat lagi ke Rumah Sakit yang bersangkutan.

e. Bukti Regristrasi

Bukti Regristrasi merupakan dokumen sebagai bukti telah

terdaftranya pasien di rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan

pemeriksaan.

f. Admission Note

Admission Note merupakan dokumen yang terdiri dari RM 3.1A, RM3.2A, RM4.1A yang memuat tindakan - tindakan dokter pada

saat melakukan pemeriksaaan dan memutuskan pasien untuk

menjalani pengobatan rawat inap.

g. Dokumen Rekam Medis Rawat Inap

Dokumen Rekam Medis merupakan dokumen yang berisi

rincian-rincian tindakan yang telah diberikan pihak rumah sakit terhadap

pasien yang dibuat oleh Instalasi Rawat Inap beserta Penunjang

Medis. Dokumen Rekam Medis digunakan untuk melakukan

penghitungan besarnya biaya perawatan yang harus ditanggung

oleh pasien.

h. Permintaan Pemeriksaan Radiologi

Permintaan Pemeriksaan Radiologi merupakan dokumen yang

dibuat oleh dokter sebagai bukti perlunya pasien melakukan

(18)

commit to user

pemeriksaan radiologi yang diminta dan diagnosa terhadap

pemeriksaan tersebut.

i. Resep Obat

Resep Obat merupakan dokumen yang berupa catatan yang

diberikan oleh dokter kepada pasien jika pasien dalam hasil

pemeriksaan memerlukan obat. Resep ini diberikan kepada bagian

apotek untuk pengambilan obat pasien.

j. Nota Farmasi

Nota Farmasi merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh

Instalasi farmasi sebagai bukti telah diberikannya obat kepada

pasien yang bersangkutan.

k. Rincian Tindakan Rawat Jalan

Rincian Tindakan Rawat Jalan merupakan dokumen yang dibuat

oleh Sub Bagian Mobilisasi Dana berdasarkan penghitungan

biaya pelayanan pasien rawat jalan. Dokumen ini berisi rincian

tindakan yang telah dilakukan pihak rumah sakit beserta total

tagihan kepada pasien.

l. Kuitansi Pembayaran

Kuitansi Pembayaran merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh

Bagian Mobilisasi dana yang berisi jumlah nominal yang harus

(19)

commit to user

m. Bukti Setoran Pembayaran

Bukti Setoran Pembayaran merupakan dokumen yang dikeluarkan

oleh Bagian Kasir atau Bank sebagai bukti bahwa pasien telah

membayar sesuai nominal yang tercantum.

n. Form Check List

Form Check List merupakan catatan-catatan di buat oleh Sub

Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi yang berisi data

tentang dokumen dokumen yang telah berhasil diverifikasi oleh

petugas di bagian tersebut.

7. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi

penerimaan kas pasien rawat inap di Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR.

R. Soeharso Surakarta, meliputi:

a. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal Penerimaan Kas digunakan sebagai berkas pencatatan atas

transaksi rumah sakit terkait pasien rawat inap. Jurnal Penerimaan

kas merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat

transaki pasien rawat inap, rawat jalan dan penerimaan kas

lainnya yang telah menggunakan aplikasi komputer. Jurnal

Penerimaan kas dibuat oleh Sub Bagian Akuntansi Keuangan

berdasarkan dokumen rincian tindakan rawat jalan dan kuitansi

pembayaran yang diperoleh dari bagian Perbendaharaan dan

(20)

commit to user

b. Buku Besar Pendapatan

Buku Besar Pendapatan merupakan catatan akuntansi yang

digunakan untuk mengakumulasikan transaksi yang telah dicatat

ke dalam jurnal yang melibatkan akun pendapatan rawat inap.

Buku Besar Piutang ini dibuat oleh Sub Bagian Akuntansi

Keuangan setelah melakukan pencatatan transaksi ke dalam

jurnal.

c. Laporan Penerimaan Kas

Laporan Penerimaan Kas merupakan output dari sistem akuntansi

penerimaan Kas. Laporan ini dibuat secara berkala untuk

memberitahukan saldo kas secara rinci pada periode tertentu dan

berbentuk hasil cetak komputer. Laporan yang dihasilkan akan

digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan terkait

mutu pelayanan yang diperlukan oleh pasien.

8. Laporan kepada Manajemen Atas

Dalam suatu sistem informasi tidak hanya bagaimana cara

memperoleh atau mengolah data menjadi informasi yang penting

tetapi juga informasi atau produk yang dihasilkan bisa bermanfaat

untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan pihak pengguna

informasi itu sendiri baik pihak internal dalam perusahaan maupun

pihak external atau pihak diluar perusahaan.

Kualitas dari informasi yang dihasilkan itu sendiri sangat

(21)

commit to user

karena itu ketelitian, relevansi informasi, dan ketepatan waktu sangat

diperlukan. Pada kasus ini informasi yang diperlukan oleh manajemen

adalah Besarnya saldo pendapatan rawat inap yang tercantum pada

Laporan Penerimaan Kas pada peroide tertentu.

9. Prosedur

Prosedur sistem akuntansi penerimaan kas pasien rawat inap di

Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta adalah sebagai

berikut:

a. Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan/Poliklinik

1) Pasien datang ke rumah sakit dan mendaftar di loket

pendaftaran.

2) Pasien atau Keluarga Pasien mengisi KIUP (Kartu Indeks

Utama Pasien), General Consent dan SPIPRM (Surat

Pelepasan Informasi Pasien Rekam Medis) yang telah

disediakan oleh petugas rekam medis (Pendaftaran)

3) Petugas mengkonfirmasi data pasien apakah sudah benar atau

belum. Dan menanyakan pasien mau berobat ke poli apa?

Ortopedi, Bedah Umum, Penyakit Dalam, Rehabilitasi Medis,

Neurologi Gigi dan Mulut, Psikiatri, Osteoporosis)

4) Petugas memasukkan data pasien ke dalam komputer SIRS,

mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat) dan Bukti Registrasi.

5) KIB (Kartu Identitas Berobat) diserahkan kepada pasien untuk

(22)

commit to user

6) Pasien dipersilahkan menunggu panggilan di depan poliklinik

yang dituju.

7) Petugas Rekam Medis membuat berkas rekam medis Rawat

Jalan/Poliklinik dan mengantar dokumen Rekam medis ke

Instalasi Rawat Jalan/Poliklinik.

b. Prosedur Instalasi Rawat Jalan/Poliklinik

1) Petugas Poliklinik menerima dokumen yang diserahkan oleh

petugas pendaftaran.

2) Petugas Poliklinik memeriksa kelengkapan dokumen pasien

yang meliputi KIUP, General Consent, SPIPRM, Bukti

Registrasi Rawat Jalan/Poliklinik,

3) Dokter kemudian melakukan pemeriksaan terhadap pasien

sesuai dengan keluhan pasien dan mengisi setiap tindakan pada

dokumen Rekam Medis sesuai hasil pemeriksaan pasien.

4) Dokter mengisi Admission Note yang terdiri atas RM 3.1A,

RM3.2A, RM4.1A yang menjadi dasar apakah pasien perlu

menjalani rawat inap atau tidak.

c. Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap

1) Pasien yang telah diperiksa di Instalasi Rawat

Jalan/Poliklinik dan dinyatakan untuk menjalani rawat inap

melakukan pendaftaran pasien rawat inap,

2) Petugas Instalasi Rawat Jalan/Poliklinik menyerahkan

(23)

commit to user

SPIPRM, Bukti Registrasi Rawat Jalan/Poliklinik dan

Admission Note ke tempat pendaftaran pasien rawat inap. 3) Petugas pendaftaran memeriksa kelengkapan dokumen dan

melakukan registrasi pendaftaran rawat inap berdasarkan

Admision Note yang terdiri dari RM 3.1A, RM3.2A,

RM4.1A, dan mencetak bukti registrasi rawat inap

4) Petugas Pendaftaran menyiapkan dokumen Rekam Medis

rawat inap, membuat gelang pasien dan mengantar

dokumen-dokumen pasien rawat inap meliputi KIUP, General Consent,

SPIPRM, Bukti Registrasi Rawat Jalan/Poliklinik, bukti

registrasi rawat inap, Admission Note dan Dokumen RM

Rawat Inap ke Instalasi Rawat Inap.

5) Pasien diantar ke bangsal oleh perawat

d. Prosedur Instalasi Rawat Inap

1) Petugas instalasi rawat inap menerima semua dokumen pasien

rawat inap dari petugas pendaftaran.

2) Petugas memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen pasien

rawat inap meliputi KIUP, General Consent, SPIPRM, Bukti

Registrasi Rawat Jalan/Poliklinik, Admission Note dan

Dokumen RM Rawat Inap dan memeriksa kelengkapan

dokumen pasien.

3) Dokter memeriksa pasien sesuai keluhan, melakukan

(24)

commit to user

Pembebanan Tindakan Rawat Inap dan menandatangani

lembar visite dokter yang ada di Dokumen RM Rawat Inap.

4) Apabila pasien dinyatakan perlu melakukan pemeriksaan

penunjang medis maka petugas poliklinik membuatkan Bukti

Permintaan Pemeriksaan Radiologi atau Laboratorium.

5) Apabila dalam hasil pemeriksaan pasien memerlukan obat

maka dokter membuatkan resep untuk pengambilan obat

pasien. Resep Obat ini diberikan kepada Petugas instalasi

rekam medis.

6) Petugas Membawa Resep Obat ke Instalasi Farmasi.

7) Petugas Instalasi Rawat Inap menyiapkan Bukti Permintaan

Pemeriksaan Radiologi untuk dibawa ke Instalasi Radiologi.

8) Petugas atau perawat mengantar pasien dan dokumen pasien

ke Instalasi Radiologi untuk menjalani pemeriksaan.

e. Prosedur Instalasi Farmasi

1) Petugas Instalasi Farmasi menerima Resep Obat dari Petugas

Instalasi.

2) Perugas memeriksa resep dan menyediakan obat yang

dibutuhkan.

3) Petugas Instalasi Farmasi memasukkan data pasien beserta

rincian obat dan harganya dalam aplikasi SIRS.

4) Petugas membuatkan Nota Farmasi dan mengarsip resep obat

(25)

commit to user

5) Petugas menyerahkan Nota Farmasi dan Obat ke Petugas

Instalasi Rawat Inap.

f. Prosedur Instalasi Radiologi

1) Petugas Instalasi Rawat Inap mengantar Pasien yang akan

menjani pemeriksaan Radiologi ke Instalasi Radiologi

Beserta.

2) Petugas Instalasi Radiologi menerima Bukti Permintaan

Pemeriksaan Radiologi yang diserahkan oleh petugas Petugas

Instalasi Rawat Inap.

3) Petugas Instalasi Radiologi memeriksa Bukti Permintaan

Pemeriksaan Radiologi dan melakukan pemeriksaan terhadap

pasien misalnya foto rontgen.

4) Petugas Instalasi Radiologi kemudian mengisi Bukti

Permintaan Radiologi sebagai hasil pemeriksaan radiologi dan

menyerahkannya ke Petugas Instalasi Rawat Inap.

5) Petugas Instalasi Rawat Inap menerima Bukti Permintaan

Radiologi dan mengantar pasien kembali ke Instalasi Rawat

Inap/bangsal.

g. Prosedur Instalasi Rawat Inap (lanjutan)

1) Petugas instalasi rawat inap menerima Obat, Nota Farmasi,

dan Bukti Permintaan Radiologi.

2) Obat diserahkan kepada pasien dan Bukti Permintaan

(26)

commit to user

3) Dokter kembali memeriksa pasien dengan Bukti Permintaan

radiologi sebagai dasar melakukan tindakan-tindakan yang

diperlukan, mengisi lembar Pembebanan Tindakan Rawat

Inap dan menandatangani lembar visite dokter yang ada di

Dokumen RM Rawat Inap.

4) Petugas instalasi rawat inap menyiapkan Dokumen RM Rawat

Inap dan Menginput Tindakan-tindakan yang diberikan

kepada pasien berdasarkan lembar pembebanan tindakan

rawat inap ke komputer SIRS.

5) Petugas Instalasi rawat inap menyerahkan dokumen-dokumen

pasien rawat inap meliputi KIUP, General Consent, SPIPRM,

Bukti Registrasi Rawat Jalan/Poliklinik, Admission Note,

Dokumen RM Rawat Inap, Nota Farmasi, dan Bukti

Permintaan Radiologi dan ke Bagian Mobilisasi Dana.

h. Prosedur Bagian Mobilisasi Dana

1) Petugas Bagian Mobilisasi Dana menerima

dokumen-dokumen pasien rawat inap meliputi KIUP, General Consent,

SPIPRM, Bukti Registrasi Rawat Jalan/Poliklinik, Admission

Note, Dokumen RM Rawat Inap, Nota Farmasi, dan Bukti Permintaan Radiologi.

2) Setelah memeriksa semua berkas, berdasarkan Dokumen RM

Rawat Inap, Nota Farmasi dan bukti hasil pemeriksaan dari

(27)

commit to user

petugas melakukan approval dokumen dalam aplikasi SIRS

dan mencetak Rincian Tindakan Rawat Inap sebanyak 3

rangkap. Rangkap pertama untuk pasien, rangkap kedua untuk

diarsip dan rangkap ketiga diberikan kepada bagian akuntansi.

3) Petugas Bagian Mobilisasi Dana menyiapkan

dokumen-dokumen yang akan di proses di bagian Instalasi Rekam

Medis. KIUP, General Consent, SPIPRM, Bukti Registrasi

Rawat Jalan/Poliklinik, Admission Note, Dokumen RM Rawat

Inap. Sedangkan dokumen yang lain di arsip di Bagian

Mobilisasi Dana.

4) Petugas membuat Kuitansi Pembayaran untuk pasien sesuai

jumlah total yang ada di Rincian Tindakan Rawat Inap

sebanyak 3 rangkap.

5) Petugas menyerahkan Kuitansi Pembayaran rangkap 3 dan

Rincian Tindakan Rawat Inap rangkap 3 untuk pasien dan di

bawa ke Bagian Kasir untuk melakukan pembayaran.

i. Prosedur Instalasi Rekam Medis

1) Petugas Instalasi Rekam Medis menerima semua dokumen

pasien rawat inap dari Bagian Mobilisasi Dana berupa KIUP,

General Consent, SPIPRM, Bukti Registrasi Rawat Jalan/Poliklinik, Admission Note, Dokumen RM Rawat Inap

2) Dokumen tersebut di sortir menurut nomor dan tempatnya.

(28)

commit to user

j. Prosedur Bagian Kasir/Bank

1) Pasien atau Keluarga Pasien yang telah menerima Kuitansi

Pembayaran dan Rincian Tindakan Rawat Inap datang ke

bagian kasir.

2) Petugas Bagian Kasir meminta Kuitansi Pembayaran untuk

mengetahui identitas pembayar dan jumlah nominal yang

akan dibayarkan, kemudian di masukkan ke database bank.

3) Petugas mencetak Bukti Setoran Pembayaran sesuai nominal

yang tercantum di Kuitansi pembayaran.

4) Pasien yang telah menerima Bukti Setoran Pembayaran

kembali ke bagian Mobilisasi dana untuk menyelesaikan

proses administrasi.

k. Prosedur Bagian Mobilisasi Dana (lanjutan)

1) Petugas Bagian Mobilisasi Dana menerima Kuitansi

Pembayaran rangkap 3, Rincian Tindakan Rawat Inap

rangkap 3 dan Bukti Setoran Pembayaran sebagai bukti bahwa

pasien telah membayar.

2) Petugas memeriksa dokumen-dokumen yang dibawa oleh

pasien kemudian diberi cap dan tanda tangan oleh petugas.

3) Petugas Bagian Mobilisasi Dana menyerahkan lembar

pertama Kuitansi Pembayaran dan Rincian Tindakan Rawat

Jalan ke pasien, Lembar kedua dan Bukti Setoran

(29)

commit to user

4) Petugas Bagian menyerahkan lembar kedua Kuitansi

Pembayaran dan Rincian Tinadakan Rawat Inap ke Sub

Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi

l. Prosedur Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi

1) Petugas Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi

menerima dokumen bukti transaksi berupa Kuitansi

Pembayaran dan Rincian Tinadakan Rawat Inap

2) Petugas melakukan verifikasi data-data tersebut dengan

membandingkan dengan laporan dari billing system dengan

mengecek kebenaran akun, jumlah volume, maupun

perhitungannya(perkalian/penjumlahan) terhadap Rincian

Tindakan Rawat Inap menggunakan aplikasi SIRS.

3) Data yang sudah benar dituangkan dalam form Check List

ditandatangani.

4) Setelah melakukan verifikasi, dokumen diberikan kepada Sub

Bagian Akuntansi Keuangan.

m. Prosedur Sub Bagian Akuntansi Keuangan

1) Petugas Sub Bagian Akuntansi Keuangan menerima

menerima dokumen bukti transaksi berupa Rincian Tindakan

Rawat Inap dari Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan

Verifikasi dan form Check List.

2) Petugas melakukan penjurnalan dari dokumen Bukti

(30)

commit to user

3) Melakukan Posting data ke dalam buku besar terhadap

transaksi yang telah dijurnal pada aplikasi SIRS.

4) Mengarsip dokumen Rincian Tindakan Rawat Jalan dan

Kuitansi Pembayaran beserta form Check List sesuai tanggal

transaksi.

5) Menyusun Laporan Penerimaan Kas fungsional dan Non

Fungsional

6) Catatan Akuntansi seperti jurnal penerimaan kas, Buku besar

pendapatan di arsip sesuai tanggal transaksi sedangkan

Laporan Pendapatan Layanan diserahkan kepada manajemen

untuk pengambilan keputusan.

10. Flowchart

Prosedur sistem akuntansi penerimaan kas pasien rawat inap di

Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta adalah sebagai

(31)

commit to user

Instalasi Rekam Medis

Mulai

Mengkonfirmasi data

pasien, membuat Bukti Regristrasi, dan KIB

KIUP

General Consent

Memasukkan data Pasien baru

SIRS Data Pasien SPIPRM Bukti Registrasi RJ 1 Pasien KIB

(32)

commit to user

Instalasi Rawat Jalan/Poliklinik

1 KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ Memeriksa kelengkapan dokumen, memeriksa pasien, mengisi Admision Note

Memasukkan tindakan yang diberikan SIRS Data Pasien KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ 2 Admission Note

(33)

commit to user

Instalasi Rekam Medis (lanjutan)

Memeriksa kelengkapan dokkumen, mencetak Bukti Registrasi RI, membuat gelang pasien

KIUP General Consent

Memperbarui data pendaftaran pasien SIRS Data Pasien SPIPRM Bukti Registrasi RJ 2 KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ Admission Note Admission Note Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI 3

(34)

commit to user

Instalasi Rawat Inap

Memeriksa kelengkapan dokumen, memeriksa pasien, mengisi lembar Pembebanan Tindakan Rawat Inap, menandatangani lembar visite dokter, membuat Bukti Permintaan

Pemeriksaan Radiologi dan Resep Obat

KIUP General Consent Memasukkan tindakan yang

diberikan SIRS Data Pasien SPIPRM Bukti Registrasi RJ KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ Admission Note Admission Note Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI 3 Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI 4 5 Permintaan Radiologi Resep Obat

(35)

commit to user

Instalasi Farmasi

memeriksa resep dan menyediakan obat yang dibutuhkan, mencetak Nota Farmasi

Memasukkan data pasien, rincian dan harga obat

SIRS Data Pasien 4 Resep Obat Resep Obat Nota Farmasi 6 D

(36)

commit to user

Instalasi Radiologi

Memeriksa kelengkapan

dokumen pasien, melakukan pemeriksaan, menuliskan

serta menandatangani

tindakan pada Permintaan Pemeriksaan Radiologi

Memasukkan tindakan yang diberikan SIRS Data Pasien 5 KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ Admission Note Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI Permintaan Radiologi 6 KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ Admission Note Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI Permintaan Radiologi

(37)

commit to user

Instalasi Rawat Inap (lanjutan)

Memeriksa pasien berdasarkan Bukti Permintaan Pemeriksaan Radiologi, mengisi lembar Pembebanan Tindakan Rawat Inap, menandatangani lembar visite dokter.

KIUP General Consent Memasukkan tindakan yang

diberikan SIRS Data Pasien SPIPRM Bukti Registrasi RJ KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ Admission Note Admission Note Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI 6 6 Permintaan Radiologi Nota Farmasi 7 Permintaan Radiologi Nota Farmasi

(38)

commit to user

Bagian Mobilisasi Dana

KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ Admission Note Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI Permintaan Radiologi Nota Farmasi 3 2 Rincian Tindakan RI 1 3

Verifikasi Dokumen pasien,

menbuat Kuitansi Pembayaran

dan Rincian Tindakan RI

SIRS Data Pasien KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ Admission Note Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI Permintaan Radiologi Nota Farmasi 7 2 Kuitansi Pembayaran 1 8 9 D

(39)

commit to user

Instalasi Rekam Medis (lanjutan)

Memeriksa kelengkapan dokumen, memasukkan dalam rak penyimpanan.

8 KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ Admission Note Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI KIUP General Consent SPIPRM Bukti Registrasi RJ Admission Note Bukti Registrasi RI Dokumen RM RI D

(40)

commit to user

Bagian Kasir/Bank

Memasukkan data identitas dan nominal pembayaran, mencetak

Bukti Setoran Pembayaran

BANK Data RS 9 3 2 Rincian Tindakan RI 1 3 2 Kuitansi Pembayaran 1 3 2 Rincian Tindakan RI 1 3 2 Kuitansi Pembayaran 1 2 Bukti Setoran 1 Pembayaran 10 D

(41)

commit to user

Instalasi Bagian Mobilisasi Dana (lanjutan)

Mengkonfirmasi data

pasien, membuat Bukti Regristrasi, dan KIB

Memasukkan data Pasien baru

SIRS Data Pasien Pasien 10 3 2 Rincian Tindakan RI 1 3 2 Kuitansi Pembayaran 1 Bukti Setoran 1 Pembayaran 3 2 Rincian Tindakan RI 1 3 2 Kuitansi Pembayaran 1 Bukti Setoran 1 Pembayaran Pasien D 11

(42)

commit to user

Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi

11

Rincian Tindakan RI 3 Kuitansi Pembayaran 3

Melakukan verifikasi terhadap Kuitansi Pembayaran dan Rincian Tindakan Rawat Inap

SIRS Data

Pasien

Rincian Tindakan RI 3 Kuitansi Pembayaran 3

12 Form Check list

Gambar 3.13 Prosedur Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi

(43)

commit to user

Sub Bagian Akuntansi Keuangan

Rincian Tindakan RI 3 Kuitansi Pembayaran 3

Melakukan penjurnalan Bukti Transaksi dan Posting data ke buku besar

SIRS Data

Pasien 12

Form Check list

D Jurnal Penerimaan Kas Buku Besar Pendapatan Laporan Penerimaan Kas D Selesai

(44)

commit to user B. Analisis dan Pembahasan

Penulis akan membahas tentang evalusi sistem akuntansi kas masuk

rawat inap dan sistem pengendalian internal akuntansi kas masuk rawat

inap pada Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta mulai

dari proses pendaftaran sampai menjadi bentuk laporan yang akan

digunakan manajemen untuk membuat keputusan.

1. Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Rawat Inap Rumah Sakit

Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, berikut adalah

evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas pasien rawat inap di Rumah

Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

a. Fungsi Terkait

Dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas pasien

rawat inap di Rumah Sakit Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso

Surakarta sudah mempunyai fungsi terpisah antara fungsi

operasional, fungsi pencatatan hingga fungsi penyimpanan

sehingga resiko untuk terjadinya penyimpangan bisa ditekan

seminimal mungkin.

Fungsi Operasional dilakukan oleh fungsi rekam medik yang

bertugas untuk menangani pendaftaran pasien dan fungsi

pelayanan medik seperti instalasi rawat inap, instalasi radiologi,

(45)

commit to user

memberikan pelayanan medik yang dibutuhkan, dan menyediakan

obat yang diperlukan oleh pasien.

Fungsi Pencatatan dilakukan oleh fungsi mobilisasi dana dan

yang bertugas untuk memverifikasi dokumen-dokumen sebelum

dibukukan dan diproses ke bagian kasir dan akuntansi, sedangkan

fungsi akuntansi sendiri bertanggung jawab dalam membukukan

hasil dari transaksi yang terjadi yang berkaitan dengan kegiatan

operasional perusahaan sehingga informasi yang dihasilkan bisa

berguna bagi manajemen untuk membuat keputusan.

Fungsi Akuntansi dilakukan oleh sub bagian akuntansi

manajemen dan verifikasi dan sub bagian akuntansi keuangan,

dalam SOP yang berlaku di perusahaan tugas sub bagian

akuntansi manajemen dan verifikasi adalah melakukan verfikasi

terhadap transaksi sedangkan tugas sub bagian akuntansi

keuangan adalah melakukan penjurnalan terhadap bukti transaksi.

Namun dalam praktiknya masih ditemukan pegawai di salah satu

bagian yang merangkap tugas kedua fungsi tersebut. Hal ini bisa

menimbulkan kecurangan oleh pagawai yang tidak bertanggung

jawab dan informasi yang dihasilkan dari proses penerimaan kas

rawat inap menjadi tidak valid.

Fungsi penyimpanan sendiri dilakukan oleh bagian kasir dan

merupakan bagian yang terpisah dari bagian akuntansi, fungsi ini

(46)

commit to user

yang diterima di bagian kasir ini akan dicocokkan dengan

pembukuan yang dilakukan oleh bagian akuntansi.

b. Dokumen yang Digunakan

Setiap dokumen sudah diotorisasi sesuai dengan fungsi dan

bagiannya masing-masing, misalnya saja pada bagian instalasi

rawat inap setiap tindakan yang diberikan tanda tangan dokter

yang memeriksa pasien tersebut, dan dalam semua tindakan yang

yang tertulis pada lembar tindakan pasien rawat inap juga sudah

di otorisasi oleh kepala bagian instalasi rawat inap hal ini bisa

menekan tingkat kecurangan yang dilakukan petugas.

Dokumen-dokumen rekam medik, nota farmasi dan pelayanan

medis lainnya di ringkas dalam dokumen rincian tindakan biaya

rawat inap dan total nominal tindakan tersebut di buatkan kuitansi

untuk memudahkan pasien dalam membayar dalam nominal

tertentu, hal ini juga memudahkan untuk melakukan pembukuan

tetapi masih sering terjadi salah pengetikan dalam pembuatan

dokumen tersebut proses pembukuan yang seharusnya bisa

dilakukan lebih cepat justru malah menjadi kendala

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Proses pencatatan yang dilakukan oleh petugas sudah

menggunakan komputer dan program akuntansi sehingga proses

yang dilakukan bisa lebih cepat jika dibandingkan dengan

(47)

commit to user

diotorisasi oleh kepala bagian sehingga data yang dihasilkan bisa

dipertanggungjawabkan.

d. Laporan kepada Manajemen Atas

Laporan kepada manajemen berupa laporan pendapatan

pelayanan dan laporan kas masuk disajikan secara jelas dan

terperinci karena ada pemisahan laporan antara pasien rawat inap,

pasien rawat jalan dan pasien jaminan sehingga mempermudah

manajemen untuk menganalisa data kas masuk pasien rawat inap.

Hal tersebut akan berpengaruh pada kebijakan manajemen dalam

pengambilan keputusan terkait dengan pengelolaan sistem

akuntansi penerimaan kas pasien rawat inap dan peningkatan

pelayanan Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta

e. Jaringan Prosedur

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh petugas yang diberi

wewenang dan otorisasi yang berbeda di setiap fungsingnya.

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang bertahap di setiap

fungsinya berguna untuk memberikan efisiensi dalam kegiatan

operasional dirumah sakit selain itu juga berfungsi untuk

meminimalisir terjadinya penyimpangan.

Penerapan SOP ini tidak membuat kegiatan operasional

bisa berjalan sebagaimana mestinya, meskipun sudah ada

pembagian tugas dan wewenang yang jelas, masih sering terjadi

(48)

commit to user

menuliskan nominal, dan juga kesalahan penjumlahan dan

pembulatan angka pada program aplikasinya. Hal ini membuat ini

membuat dokumen yang seharusnya sudah siap untuk dibukukan

harus diverifikasi kembali untuk memperbaiki kesalahan yang

terjadi saat menuliskan nominal atau menginput data.

Faktor yang lain yang membuat Penerapan Standar

Operasional Prosedur (SOP) tidak bisa dijalankan dengan

sebagaimana mestinya adalah kekurangan karyawan. Karyawan

yang seharusnya hanya bertugas memverifikasi dokumen juga

melakukan penjurnalan dan memosting data yang seharusnya hal

itu dilakukan oleh sub bagian yang lain, hal ini terjadi karena

banyaknya transaksi yang terjadi setiap harinya yang membuat

karyawan kewalahan dan membuat karyawan untuk membagi

tugas mereka satu sama lain.

2. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Akuntansi Penerimaan Kas

Rawat Inap Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, berikut adalah

evaluasi system pengendalian internal akuntansi penerimaan kas pasien

rawat inap di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian

(49)

commit to user

dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada di suatu

perusahaan dalam hal ini rumah sakit.

Pada Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta sudah terdapat struktur organisasi tertulis dan

pembagian tanggung jawab serta otorisasi yang sudah dipisahkan

menurut wewenang yang diberikan. Adanya penjabaran tentang

tugas pokok dan fungsi untuk masing-masing posisi yang ada di

struktur organisasi perusahaan.

Meskipun sudah terdapat struktur organisasi yang jelas

namun dalam masih terjadi karyawan yang merangkap tanggung

jawab. Di bagian akuntansi terdapat karyawan yang merangkap

fungsi ferivikasi dan fungsi penjurnalan. Hal ini terjadi karena

jumlah karyawan yang terbatas.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan utang, pendapatan,

dan biaya

Pemberian wewenang dan prosedur pencatatan dilakukan

untuk meminimalisir kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang

tidak bertanggung jawab.

Pada Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta, setiap transaksi hanya terjadi atas otorisasi dari pejabat

yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya

(50)

commit to user

dokumen rekam medik harus diotorisasi oleh kepala bagian rekam

medik begitu juga dokumen rincian tindakan rawat inap harus

diberi otorisasi oleh petugas mobilisasi dana.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap

unit organisasi

Praktik yang sehat dilakukan untuk menjamin kegiatan di

rumah sakit terlaksana dengan baik.

Pada Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta menerapkan Praktik yang sehat antara lain :

Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang di otorisasi

oleh pihak yang berwenang, adanya pencocokan fisik kekayaan

dengan catatannya, dan adanya unit Satuan Pengawas Interen

(SPI) yang bertanggung jawab mengenai keefektifan unsur-unsur

pengendalian intern rumah sakit. Namun belum adanya sistem

rotasi karyawan menyebabkan kurangnya independensi karyawan

dan membuat karyawan jenuh karena pekerjaan yang dilakukan

sama setiap harinya.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Bagaimana pun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi

dan prosedur pencatatan serta praktik yang sehat yang diterapkan

oleh perusahaan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk

mendorong praktik yang sehat, semuanya tergantung kepada

(51)

commit to user

berperan sangat penting dan menentukan baik tidaknya kinerja

suatu perusahaan.

Dalam pelaksanaan kegiatannya, karyawan dan petugas di

Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diharuskan

mempunyai pengalaman dan latar belakang pendidikan yang

sesuai pada setiap posisi yang ditempati. Contohnya, untuk syarat

petugas bagian akuntansi pendidikan yang harus ditempuh

minimal D3 akuntansi dan mempunyai pengalaman satu tahun

dibidang akuntansi.

C. Temuan

1. Kelebihan

a. Adanya pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi yang

terkait yaitu fungsi pendaftran pasien, fungsi pencatatan dan

pelayanan medis, fungsi perbendaharan dan mobilisasi dan,

dan fungsi akuntansi. Dalam setiap fungsi tersebut dijalankan

oleh unit organisasi yang berbeda-beda dengan tugas yang

berbeda pula dan tidak ada unit organisasi yang merangkap

tugas. Fungsi pendaftaran pasien dilaksanakan oleh instalasi

rekam medis, fungsi pelayanan dan pencatatan medis

dilaksanakan oleh instalasi rawat jalan, instalasi penunjang

medis dan instalasi farmasi, fungsi perbendaharaan dan

mobilisasi dana dilakukan oleh bagian perbendaharan dan

(52)

commit to user

sedangkan fungsi akuntansi dilaksanakan oleh bagian

akuntansi yang masih dipisahkan ke dalam dua sub bagian

yaitu sub bagian akuntansi manajemen dan verifikasi dan sub

bagian akuntansi keuangan.

b. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

penerimaan kas pasien rawat inap di Rumah Sakit Ortopedi

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sudah diberi otorisasi oleh

petugas yang berwenang menyetujui dan mengotorisasi. Hal

ini menunjukkan bahwa penerapakan sistem otorisasi yang

baik sehingga dokumen-dokumen yang digunakan dapat

dipertanggung jawabkan pelaksanaan dan penggunaanya.

c. Dalam jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi

penerimaan kas pasien rawat inap pencatatannya dilakukan

secara komputerisasi dengan aplikasi SIRS. Hal tersebut

dapat mempermudah dalam hal pengecekan oleh

fungsi-fungsi yang terlibat dalam sistem apabila terjadi kesalahan.

d. Adanya Struktur organisasi yang tetulis dengan wewenang

dan tanggung jawab yang sudah dipisahkan dalam sistem

akuntansi penerimaan kas pasien rawat inap di Rumah Sakit

Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

e. Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta

memiliki unit Satuan Pengawas Interen (SPI) yang

(53)

commit to user

mengenai keefektifan unsur-unsur pengendalian internal

rumah sakit

2. Kelemahan

a. Kurangnya jumlah karyawan di bagian akuntansi yang

menyebabkan karyawan membagi tugas dengan karyawan

lain. Karyawan di bagian sub yang seharusnya hanya

bertugas memverifikasi dokumen juga merangkap tugas

untuk menjurnal transaksi, mempostingnya ke buku besar

untuk menghindari menumpuknya pekerjaan di bagian

akuntansi setiap harinya.

b. Ruang kerja yang sempit untuk menampung puluhan

karyawan dan tidak adanya pemisah antara karyawan satu

dengan yang lain membuat karyawan tidak nyaman, jenuh

dan sering terjadi ketidaktelitian karyawan memasukkan data

sehingga terjadi prosedur yang berulang membuat efisiensi

bekerja menjadi berkurang.

c. Terjadinya error system sehingga menggangu proses

verifikasi dan pencatatan ke dalam jurnal. Sering terjadinya

kesalahan pembulatan dalam sistem akuntansi menyebabkan

perbedaan antara jumlah yang ada di sistem dengan jumlah

yang ada bukti transaksi sehingga karyawan harus membuat

(54)

commit to user

d. Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta tidak

menerapkan kebijakan rotasi karyawan secara berkala yang

menyebabkan kejenuhan akibat terlalu lamanya seorang

karyawan bekerja dalam satu pekerjaan sehingga akan

Gambar

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi
Gambar 3.2 Prosedur Pendaftaran Pasien
Gambar 3.3 Prosedur Instalasi Poliklinik/Rawat Jalan
Gambar 3.4 Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul : “Gambaran Pola Makan Ibu Hamil Pertrimester di Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari Kabupaten Ponorogo” adalah

gambaran dalam menganalisa dan menentukan kebutuhan (requirement) serta alur proses sistem yang sedang berjalan dan kekurangan-kekurangan sistem sehingga dapat

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan akibat model problem based learning terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X siswa pada materi Suhu dan Kalor di

Persaingan yang semakin kompetitif pada produk makanan, khususnya produk biskuit yang merupakan produk konsumsi sehari-hari bisa membuat konsumen akan semakin bebas

Mengenai isi dari setiap sub bab yang akan dibahas pada bab pendahuluan, sebaiknya mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian Tugas Akhir mempelajari kembali materi Kuliah Metodologi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proporsi anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang terkait/ memberikan kontribusi terbesar untuk upaya perbaikan

UPAYA MUDABBIR MUDABBIRAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN PADA USIA 40 TAHUN KE. ATAS DI INSTITUTE OF QUR’AN READING AND APLICATION (IQRA) DESA SAMBITAN KECAMATAN

Madrasah Pusat Keunggulan Fase perkembangan madrasah pasca kemerdekaan Republik Indonesia khususnya dengan lahirnya keputusan bersama 3 menteri (SKB 3 Menteri),