• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI PERUMUSAN KEBIJAKAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MOBIL NASIONAL. LOGO Company Logo. Tugas Akhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI PERUMUSAN KEBIJAKAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MOBIL NASIONAL. LOGO Company Logo. Tugas Akhir"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LOGO

Wimala Prameswari [2506 100 108]

Wimala Prameswari [2506 100 108]

Tugas Akhir

PERUMUSAN KEBIJAKAN SEBAGAI

UPAYA PENGEMBANGAN MOBIL

NASIONAL

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi,

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT

MT

Dosen Ko

Dosen Ko--Pembimbing : Effi Latiffianti, ST, MSc

Pembimbing : Effi Latiffianti, ST, MSc

DAFTAR ISI

Pendahuluan

Tinjauan Pustaka

Metodologi Penelitian

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Analisa

Kesimpulan dan Saran

(2)

2

2

Company Logo

LATAR BELAKANG

Pertumbuhan sektor

Pertumbuhan sektor

industri sebagai

industri sebagai

penyumbang PDB

penyumbang PDB

menurun kurang dari

menurun kurang dari

2,5%.

2,5%.

Industri

Industri

otomotif

otomotif

merupakan

merupakan

salah satu

salah satu

industri

industri

prioritas

prioritas

Belum adanya

Belum adanya

kebijakan

kebijakan

efektif yang

efektif yang

dapat

dapat

menunjang

menunjang

perkembangan

perkembangan

industri mobil

industri mobil

mikro

mikro

Dilakukan

Dilakukan

pendekatan Sistem

pendekatan Sistem

Dinamik sebagai

Dinamik sebagai

tool untuk

tool untuk

mendapatkan

mendapatkan

kebijakan yang

kebijakan yang

dapat menunjang

dapat menunjang

MOBNAS

MOBNAS

Telah muncul

Telah muncul

beberapa

beberapa

jenis

jenis buatan

buatan

dalam negeri

dalam negeri

berupa mobil

berupa mobil

mikro

mikro

Potensi mobil

Potensi mobil

mikro buatan

mikro buatan

dalam negeri

dalam negeri

menjadi mobil

menjadi mobil

nasional

nasional

RUMUSAN MASALAH

Company Logo

Bagaimana membuat prioritas terhadap mobil buatan

dalam negeri yang saat ini paling berpotensi untuk

dikembangkan.

Bagaimana membuat sebuah model sistem dinamik

pada perwujudan mobil nasional dalam upaya

pengembangan industri guna mencapai industri

otomotif nasional mandiri.

Bagaimana merumuskan kebijakan efektif guna

menunjang upaya pengembangan industri mobil

mikro.

(3)

TUJUAN

Company Logo

Mengetahui kriteria-kriteria untuk menjadi mobil

nasional.

Mengetahui jenis mobil buatan dalam negeri

yang saat ini berpotensi untuk dikembangkan

Mengidentifikasi

faktor-faktor

yang

mempengaruhi perkembangan industri mobil

nasional di Indonesia dalam ruang lingkup pulau

Jawa

Membangun model dalam pengembangan mobil

nasional

yang

akan

dijadikan

bahan

pertimbangan

kepada

pembuat

kebijakan

dalam menentukan variabel – variabel yang

mempengaruhi perkembangan industri mobil

mikro sebagai inisiasi menjadi mobil nasional.

Merumuskan skenario kebijakan yang efektif

dalam merealisasikan mobil mikro sebagai mobil

nasional.

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Company Logo

Perwujudan Mobnas yang akan dimodelkan

berdasarkan pengembangannya di pulau

Jawa.

Tidak mempertimbangkan aspek pasar,

psikologi

dan

sosiologi

masyarakat

Indonesia

dalam

kecintaan

terhadap

produk dalam negeri.

Asumsi:

Kondisi perekonomian selama 10 tahun

kedepan berjalan dengan stabil atau tidak

ada perubahan secara signifikan.

(4)

4

4

MANFAAT

Company Logo

Memberikan gambaran

tentang kriteria yang

harus dipenuhi untuk

mewujudkan produk

nasional atau dalam hal

ini adalah mobil nasional..

Usulan dan bahan

pertimbangan

berkaitan alternatif

kebijakan untuk

pengembangan

industri mobil nasional.

TINJAUAN PUSTAKA

Industri Mobil Nasional

Company Logo

Mobil Nasional merupakan suatu produk otomotif karya anak bangsa yang

diproduksi di dalam negeri oleh tenaga kerja Indonesia sendiri dan minimal

menggunakan cotent local dengan porsi diatas 50% dan meningkat

pertahunnya.

Mobil mikro merupakan salah satu inovasi yang sedang digalakkan oleh

Departemen Peindustrian dan Perdagangan guna mewujudkan mobil mikro

sebagai mobil nasional

Mobil mikro sendiri merupakan mobil yang menggunakan mesin sepeda

motor dengan kapasitas mesin kurang dari 1000cc.

(5)

Analytic Network Process (ANP)

Company Logo

Analytic Network Process (ANP)

merupakan pengembangan

metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) yang mampu

memperbaiki kelemahan AHP

berupa kemampuan

mengakomodasi keterkaitan

antar kriteria atau alternatif..

ANP dapat memodelkan

sistem dengan feedback,

dimana satu level

memungkinkan mendominasi

atau didominasi baik secara

langsung atau tidak langsung

oleh level lainnya.

Alternatif

Kluster 4

Kluster 3

Kluster 2

Kluster

1

Kluster

5

PERMODELAN

Company Logo

Alat bantu atau media yang

Alat bantu atau media yang

dapat digunakan untuk

dapat digunakan untuk

mencerminkan dan

mencerminkan dan

menyederhanakan suatu

menyederhanakan suatu

realita (dunia sebenarnya)

realita (dunia sebenarnya)

secara terukur

secara terukur

••

variabel

variabel--variabel

variabel

apa

apa

saja

saja

yang

yang

paling

paling

mempengaruhi

mempengaruhi

perkembangan

perkembangan

dan

dan

keberlanjutan

keberlanjutan industri

industri mobil

mobil

nasional

nasional..

••

Penentuan

Penentuan

critical

critical

policy

policy

yang

yang

dapat

dapat

menentukan

menentukan

keberlanjutan

keberlanjutan

dari

dari

industri

industri

mobil

mobil nasional

nasional..

Sistem Dinamik

(6)

6

6

PROSES SISTEM DINAMIK

Company Logo

Literature Review

Pengembangan

Industri Mobil Nasional

Agustina

(2009)

Martiningrum

(2009)

Baroroh

(2007)

Company Logo

(7)

METODOLOGI PENELITIAN

(8)

8

8

Kondisi Existing Industri Mobil

Nasional

Company Logo

Mobil ARINA (Armada Indonesia)

[Universitas Negeri Semarang]

Mobil GEA (Gulirkan Energi Alternatif)

[PT. INKA (Industri Kereta Api) Indonesia]

Mobil KOMODO

[PT. Fin Tetra , Jawa Barat]

Mobil ESEMKA

[SMK 1 Singosari Malang]

Company Logo

Mobil KANCIL (Kendaraan Niaga Cilik

Irit Lincah)

[PT. KANCIL]

Mobil TAWON

[PT. Super Gasindo Jaya]

Mobil MARLIP (marmut listrik LIPI)

[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI).]

Mobil BONEO

(9)

Penentuan Kriteria Perwujudan

Mobil Nasional.

Company Logo

Kriteria Perwujudan Nasional

Company Logo

Variabel Utama

Sub Variabel

Kemampuan manufaktur dalam negeri

Ketersediaan bahan baku dalam negeri

Ketersediaan tenaga kerja dalam negeri

Modal

Ketersediaan alat produksi

Teknologi yang digunakan

Respon masyarakat

Kualitas mobil

Daya beli masyarakat

Harga mobil

Permintaan mobil

Citra mobil

Peran Pemerintah

Dukungan fisik

Kebijakan

Birokrasi

Kemudahan pinjam modal

Agenda riset

Pembentukan klaster

Kontribusi pelaku inti

Kontribusi pelaku pendukung

Kontribusi Instansi pendukung

(10)

10

10

Struktur Hirarki

Company Logo

Model ANP

Company Logo

(11)

Kuisioner pada ANP

Company Logo

Contoh Rekapan Kuisioner

Boneo

Kancil

Komodo

Tawon

Boneo

1,6

1/1,26

1/2

Kancil

1/1,6

1/2,6

Komodo

1/1,6

Tawon

Company Logo

Boneo

Kancil

Komodo

Tawon

Boneo

1/1,6

1/3,33

1

Kancil

1/2,63

1/2,26

Komodo

1/2

Tawon

Sarana dan Prasarana

(12)

12

12

Matrix Inputan ANP

Company Logo

Bobot Prioritas

(13)

Bobot prioritas pada Tiap Kriteria

Company Logo

Perwujudan mobil nasional

Respon Masyarakat

Bobot Kriteria Terhadap Goal

No

Kriteria

Bobot Relatif

1.1

Kemampuan Manufaktur dalam

negeri

0,468

1.2

Respon masyarakat

0,2007

1.3

Peran pemerintah

0,235

1..4

Pembentukan klaster

0,095

(14)

14

14

Bobot Sub Kriteria terhadap Kriteria

No

Sub Kriteria

Bobot Relatif

1

Ketersediaan bahan baku

0,068

2

Ketersediaan tenaga kerja

0,155

3

Modal

0,295

4

Teknologi

0,222

5

Sarana dan prasarana

0,046

6

Kualitas mobil

0,38

7

Harga mobil

0,278

8

Daya beli masyarakat

0,064

9

Permintaan mobil

0,158

10

Citra mobil

0,117

11

Kebijakan

0,391

12

Birokrasi

0,263

13

Kemudahan pinjam modal

0,182

14

Dukungan fisik

0,094

15

Agenda riset

0,067

16

Kontribusi pelaku inti

0,186

17

Kontribusi pelaku pendukung

0,119

18

Kontribusi institusi pendukung

0,218

19

Komitmen pelaku

0,476

Company Logo

Model Boundary Chart

Endogenus

Exogenus

Excluded

Kemampuan Manufaktur

dalam negeri

Respon Masyarakat

Aspek sosial

Pembentukan klaster

Aspek pasar

Peran pemerintah

(15)

Input-Output Diagram

Company Logo

Causal Loop Diagram

Company Logo

Perwujudan

Mobil Nasional

Kemampuan

Manufaktur dalam

negeri

Peran

Pemerintah

Pembentukan

Klaster

Respon

Masyarakat

Ketersediaan

bahan baku

Ketersediaan

tenaga kerja

Teknologi

Modal

Sarana dan

Prasarana

+

+

+

+

+

Kontribusi

pelaku inti

Kontribusi pelaku

pendukung

Kontribusi institusi

pendukung

Komitmen

pelaku

+

+

+

+

Daya beli

Masyarakat

Kualitas

mobil

Citra mobil

Harga mobil

Permintaan

mobil

+

+

+

+

Kebijakan

Birokrasi

Kemudahan

peminjaman modal

Dukungan

fisik

Agenda riset

+

+ +

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

-+

-+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

(16)

16

16

Model Utama

Company Logo

Perwujudan

Mobil Nasional

Kemampuan

Manufaktur dalam

negeri'

Pembentukan

Klaster'

Respon

Masyarakat'

Peran

Pemerintah'

<Ketersediaan

bahan baku>

<Ketersediaan

tenaga kerja>

<Modal>

<Teknologi>

<Sarana dan

prasarana>

<Kontribusi

institusi

pendukung>

<Kontribusi

pelaku inti>

<Kontribusi pelaku

pendukung>

<Komitmen

pelaku>

<Kualitas

mobil>

<Daya beli

masyarakat> <Permintaan

mobil>

<Harga

mobil>

<Citra mobil>

<Birokrasi>

<Kebijakan>

<Agenda

riset>

<Kemudahan

peminjaman modal>

<Dukungan

fisik>

Sub Model Kemampuan Manufaktur

Dalam Negeri

Company Logo

Kemampuan

manufaktur dalam

negeri

Modal

Sarana dan

prasarana

Ketersediaan

bahan baku

Ketersediaan

tenaga kerja

Teknologi

Jumlah kuisioner

modal

Jumlah kuisioner

sarana dan prasarana

Jumlah kuisioner

ketersediaan bahan

baku

Jumlah kuisioner

tenaga kerja

Jumlah kuisioner

teknologi

Ketersediaan

modal untuk

bahan baku

Ketersediaan

modal untuk

proses produksi

Ketersediaan

modal untuk

tenaga kerja

Ketersediaan modal

untuk sarana dan

prasarana

Ketersediaan modal

untuk pengembangan

teknologi

Kecukupan jumlah

produsen alat

produksi

Kualitas alat

produksi

Kelengkapan alat

produksi

Kemampuan alat

produksi

Ketersediaan alat

produskdi didalam

negeri

Pasokan bahan baku

berasal dari dalam

negeri

Harga bahan

baku

Kemudahan dalam

mendapatkan bahan

baku

Kualitas bahan

baku

Kecukupan

bahan baku

Kecukupan tenaga

kerja yang ada

Ketersediaan tenaga

kerja terampil

Pelatihan khusu

untuk pekerja

Ketersediaan

teknologi di

indonesia

Standart

teknologi

<Jumlah kuisioner

dukungan fisik>

<Jumlah kuisioner

kontribusi pelaku

pendukung>

<Jumlah kuisioner

institusi pendukung>

(17)

Verifikasi dan Validasi

Company Logo

Validasi dilakukan dengan metode white

box yaitu proses klarifikasi model yang

telah dibuat dengan para expert dalam

industri mobil.

Verifikasi model

digunakan untuk

memastikan apakah

model yang dibuat

sudah berjalan sesuai

dengan persepsi

modeler

Hasil Simulasi Vensim

Company Logo

Garis

merah

merupakan kondisi perwujudan mobil nasional saat ini.

(18)

18

18

Analisa Hasil Running Simulasi Model

Awal

Variabel

Existing

Target

Perwujudan Mobil Nasional

9,007

20,33

Kemampuan Manufaktur dalam negeri

7,498

19,28

Respon Masyarakat

12,24

20,1

Peran pemerintah

8,19

21,44

Pembentukan Klaster

11,66

23,4

Company Logo

Status Perwujudan Mobil Nasional

Company Logo

Nilai Perwujudan Nasional saat ini 9,007 menandakan bahwa status mobil

tersebut masih dalam tahap permulaan, sehingga membutuhkan banyak

(19)

Desain Skenario Upaya Perbaikan

Perwujudan Mobil Nasional

Skenario 1 : peningkatan kontribusi kebijakan terhadap

perwujudan mobil nasional.

Skenario 2 : merupakan peningkatan kontribusi modal

terhadap perwujudan mobil nasional.

Skenario 3 : peningkatan kontribusi kualitas terhadap

perwujudan mobil nasional.

Skenario 4 : Kolaborasi antara peningkatan kontribusi

modal dan kualitas.

Skenario 5 : Kolaborasi antara peningkatan kontribusi

modal dan kebijakan.

Skenario 6 : Kolaborasi antara peningkatan kontribusi

kualitas dan kebijakan.

Company Logo

Hasil Running Desain Skenario Upaya

Perbaikan Perwujudan Mobil Nasional

Company Logo

Perwujudan Mobil Nasional

40

30

20

10

0

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Time (Year)

Perwujudan Mobil Nasional : kualitas

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : modal

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : kebijakan

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : target

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : model current baru1

Dmnl

(20)

20

20

Kolaborasi Skenario

Company Logo

Perwujudan Mobil Nasional

20

17

14

11

8

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Time (Year)

Perwujudan Mobil Nasional : kualitas dan modal

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : kualitas1

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : model current baru2

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : model current baru1

Dmnl

Modal dan Kualitas

Company Logo

Perwujudan Mobil Nasional

20

17

14

11

8

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Time (Year)

Perwujudan Mobil Nasional : kebijakan dan modal

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : modal1

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : model current baru1

Dmnl

(21)

Company Logo

Perwujudan Mobil Nasional

20

17

14

11

8

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Time (Year)

Perwujudan Mobil Nasional : kualitas dan kebijakan

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : kualitas

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : model current baru2

Dmnl

Perwujudan Mobil Nasional : model current baru1

Dmnl

Kebijakan dan Kualitas

Analisa Hubungan Sebab Akibat

Model Utama: Perwujudan Mobil Nasional

Company Logo

Perwujudan Mobil Nasional

Kemampuan Manufaktur dalam negeri'

Pembentukan Klaster'

Peran Pemerintah'

Respon Masyarakat'

Perwujudan Mobil Nasional

Kemampuan Manufaktur dalam negeri'

Pembentukan Klaster'

Peran Pemerintah'

Respon Masyarakat'

(22)

22

22

Sub Model Kemampuan Manufaktur

Dalam Negeri

Company Logo

Kemampuan manufaktur dalam negeri Ketersediaan bahan baku

Jumlah kuisioner ketersediaan bahan baku Harga bahan baku

Kecukupan bahan baku Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku Kualitas bahan baku Pasokan bahan baku berasal dari dalam negeri

Jumlah kuisioner kontribusi pelaku pendukung Kecukupan jumlah produsen alat manufaktur

Kecukupan jumlah produsen bahan baku Pelaku pendukung tergabung dalam suatu klaster Pemberian ide atau inisiiatif dalam mengembangkan mobnas Tingkat pemenuhan order

Jumlah kuisioner modal Ketersediaan modal untuk bahan baku

Ketersediaan modal untuk pengembangan teknologi Ketersediaan modal untuk proses produksi Ketersediaan modal untuk sarana dan prasarana Ketersediaan modal untuk tenaga kerja

Ketersediaan tenaga kerja (Jumlah kuisioner modal)

Jumlah kuisioner tenaga kerja Kecukupan tenaga kerja yang ada

Ketersediaan tenaga kerja terampil Pelatihan khusu untuk pekerja

Modal (Jumlah kuisioner modal)

Sarana dan prasarana Jumlah kuisioner dukungan fisik

Dukungan untuk fasilitas pendukung Fasilitas untuk promosi dan publikasi Penyediaan fasilitas untuk mengembangkan teknologi Penyediaan pasar untuk mobnas

(Jumlah kuisioner modal)

Jumlah kuisioner sarana dan prasarana Kecukupan jumlah produsen alat produksi

Kelengkapan alat produksi Kemampuan alat produksi Ketersediaan alat produskdi didalam negeri Kualitas alat produksi

Teknologi Jumlah kuisioner institusi pendukung Dukungan dan kontribusi yang diberikan oleh lembaga penelitian

Dukungan desain Fasilitas pembiayaan oleh perbankan Kemampuan perguruan tinggi menyediakan SDM terampil Koordinasi oleh lembaga penelitian, pendidikan dan pemerintah Kotribusi perguruan tinggi dan lembaga pendidikan Pemberian dukungan kebijakan yang mendukung perwujudan mobnas Penelitian bermanfaat yang dihasilkan lembaga penelitian Riset oleh lembaga penelitian

(Jumlah kuisioner modal) Jumlah kuisioner teknologi Ketersediaan teknologi di indonesia

Standart teknologi

Kemampuan manufaktur dalam negeri Ketersediaan bahan baku

Jumlah kuisioner ketersediaan bahan baku Harga bahan baku

Kecukupan bahan baku Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku Kualitas bahan baku Pasokan bahan baku berasal dari dalam negeri

Jumlah kuisioner kontribusi pelaku pendukung Kecukupan jumlah produsen alat manufaktur

Kecukupan jumlah produsen bahan baku Pelaku pendukung tergabung dalam suatu klaster Pemberian ide atau inisiiatif dalam mengembangkan mobnas Tingkat pemenuhan order

Jumlah kuisioner modal Ketersediaan modal untuk bahan baku

Ketersediaan modal untuk pengembangan teknologi Ketersediaan modal untuk proses produksi Ketersediaan modal untuk sarana dan prasarana Ketersediaan modal untuk tenaga kerja

Ketersediaan tenaga kerja (Jumlah kuisioner modal)

Jumlah kuisioner tenaga kerja Kecukupan tenaga kerja yang ada

Ketersediaan tenaga kerja terampil Pelatihan khusu untuk pekerja

Modal (Jumlah kuisioner modal)

Sarana dan prasarana Jumlah kuisioner dukungan fisik

Dukungan untuk fasilitas pendukung Fasilitas untuk promosi dan publikasi Penyediaan fasilitas untuk mengembangkan teknologi Penyediaan pasar untuk mobnas

(Jumlah kuisioner modal)

Jumlah kuisioner sarana dan prasarana Kecukupan jumlah produsen alat produksi

Kelengkapan alat produksi Kemampuan alat produksi Ketersediaan alat produskdi didalam negeri Kualitas alat produksi

Teknologi Jumlah kuisioner institusi pendukung Dukungan dan kontribusi yang diberikan oleh lembaga penelitian

Dukungan desain Fasilitas pembiayaan oleh perbankan Kemampuan perguruan tinggi menyediakan SDM terampil Koordinasi oleh lembaga penelitian, pendidikan dan pemerintah Kotribusi perguruan tinggi dan lembaga pendidikan Pemberian dukungan kebijakan yang mendukung perwujudan mobnas Penelitian bermanfaat yang dihasilkan lembaga penelitian Riset oleh lembaga penelitian

(Jumlah kuisioner modal) Jumlah kuisioner teknologi Ketersediaan teknologi di indonesia

Standart teknologi

Analisa Hasil Simulasi Model Skenario

Company Logo

Skenario 5 : Kolaborasi antara

peningkatan kontribusi modal

(23)

Kesimpulan

Mobil nasional didefinisikan sebagai produk otomotif karya anak

bangsa yang diproduksi di dalam negeri oleh tenaga kerja Indonesia

sendiri dan minimal menggunakan content local dengan presentase

lebih besar yang meningkat tiap tahunnya.

Kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah negara dalam

mewujudkan mobil nasional adalah terdapat kemampuan manufaktur

dalam negeri, adanya peran pemerintah yang menaungi industri

otomotif,

adanya

respon

masyarakat

yang

mendukung

dan

pembentukan klaster otomotif.

Dari beberapa jenis mobil nasional yang telah bermunculan di

Indonesia, diketahui bahwa mobil yang memiliki peluang besar dan

berpotensi untuk dikembangkan adalah mobil dengan merk Fin

Komodo, disusul oleh mobil Tawon, Boneo dan Kancil.

Kriteria dalam perwujudan mobil nasional juga dipengaruhi oleh

beberapa variabel. Untuk kemampuan manufaktur dipengaruhi oleh

ketersediaan bahan baku dalam negeri, ketersediaan tenaga kerja

dalam negeri, modal, sarana dan prasarana dan teknologi. Untuk

kriteria respon masyarakat dipengaruhi oleh daya beli masyarakat,

harga mobil, kualitas mobil, permintaan mobil dan citra mobil.

Peranan

pemerintah

dipengaruhi

oleh

kebijakan,

birokrasi,

kemudahan dalam peminjaman modal, agenda riset dan dukungan

fisik.

Company Logo

Kesimpulan cont..

Sedangkan untuk pembentukan klaster dipengaruhi oleh kontribusi

pelaku

inti,

kontribusi

pelaku

pendukung,

kontribusi

instansi

pendukung dan komitmen dari masing-masing pelaku.

Variabel yang memberikan pengaruh paling besar dalam perwujudan

mobil nasional adalah variabel modal. Setelah itu variabel kebijakan

pemerintah dan kualitas dari mobil.

Dari hasil perancangan skenario kebijakan, skenario yang memberikan

peningkatan perwujudan mobil nasional tertinggi adalah skenario lima

yaitu peningkatan terhadap ketersediaan modal dikombinasikan

terhadap peningkatan peran pemerintah dalam hal kebijakan.

Rekomendasi upaya peningkatan perwujudan mobil nasional yakni

mengacu pada skenario lima dimana peningkatan ketersediaan modal

dan peran pemerintah dalam hal kebijakan. Dengan begitu akan dapat

meningkatkan

variabel

lain

seperti

ketersediaan

bahan

baku,

ketersediaan tenaga kerja, teknologi, sarana dan prasarana, birokrasi,

kemudahan peminjaman modal dan agenda riset.

(24)

24

24

Saran untuk Pengembangan Mobnas

Meningkatkan ketersediaan modal dan peran

pemerintah dalam membuat kebijakan khususnya

kebijakan dalam hal proteksi mobil nasional.

Saran ini diberikan sesuai dengan hasil simulasi

yang telah dilakukan.

Variabel lain yang memiliki peran yang cukup

besar adalah peningkatan kualitas mobil,

khususnya dalam pemenuhan standart mobil

seperti keamanan, kanyamanan dan ketangguhan.

Dalam mengembangkan mobil nasional

dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, untuk itu

hendaknya pelaku yang terkait dengan industri

mobil nasional dapat berkomitmen secara

konsisten untuk terus melakukan pengembangan

produk mobil.

Company Logo

Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Diperlukan sebuah penelitian perwujudan mobil

nasional yang memperhatikan aspek sosial dan

perancangan pasar yang sesuai.

Diperlukan suatu nilai angka yang tepat untuk

merepresentasikan status perwujudan mobil

nasional. Hal ini dilakukan agar dalam melakukan

pengembangan dapat diketahui sudah sampai

dimana kondisi industri mobil nasional pada saat

tertentu.

Diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui

desain kebijakan yang terdapat pada Departemen

Perindustrian yang tepat untuk dapat

mengembangkan perwujudan mobil nasional.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Perindustrian Dan Perdagangan. 2008. Bagun

Industri Jangka Panjang

(URL:

www.depperin.go.id/kebijakan/06KPIN- Bab2.pdf

.)

Lestari Sri. 2009. Kajian Efektivitas Model Penumbuhan Klaster

Bisnis. (URL :

http://www.smecda.com/kajian/files/hslkajian

).

DepartemenPerindustrian Dan Perdagangan. 2009. Bangun

Sektor Industri tahun 2025 (URL :

www.depperin.go.id/kebijakan/09KPIN

).

Pimpii. 2009. Mobil Buatan Anak Bangsa. (URL :

dreamindonesia.wordpress.com/.../fotoinilah-mobil-mobil-buatan-tangan-anak-indonesia).

Mapiptek E-Magazine. 2009. Mobil Mikro Akan Banjiri Pasar

Indonesia (URL :

http://www.technologyindonesia.com/news.php?page_mode=

detail&id=1341)

Partiwi, S.G. 2007. Perancangan Model Pengukuran Kinerja

Komprehensif pada Sistem Klaster Agroindustri. IPB-Bogor.

Agustina, Santi. 2010. Kajian Keterkaitan Klaster Industri Suku

Cadang Otomotif di Ngias, Jawa Timur Dalam Jaringan antai

Pasok. ITS – Surabaya.

Baroroh, Indah. 2007. Analisis Sistem Klaster Industri Alas

Kaki Di Mojokerto Untuk Merumuskan Kebijakan

Pengembangan Yang Berkelanjutan Dengan Pendekatan Sistem

Dinamik. ITS – Surabaya.

Hidayati, Novita. 2007, Analisa Rantai Nilai Untuk Mengetahui

Pola Peningkatan Daya Saing Klaster Industri Berbasis Logam

Di Jawa Timur Dengan Pendekatan Sistem Dinamik. ITS

-Surabaya

Borschev.A., & Filippov.A.2006. ‘From system dynamics and

discrete event to practical agent based modelling: reasons,

techniques, tools’. Paper of St.Petersburg Technical University

& XJ Technologies, Rusia.

(26)

26

26

SEKIAN &

TERIMA KASIH

(27)

Company Logo

Weight supermatriks

(28)

28

28

Weighted

(29)

Limit supermatriks

Company Logo

Sub Model Respon Masyarakat

Company Logo

Respon

Masyarakat

Harga mobil

Citra mobil

Kualitas

mobil

Permintaan

mobil

Daya beli

masyarakat

Jumlah kuisioner

kualitas mobil

Jumlah kuisioner

citra mobil

Jumlah kuisioner

harga mobil

Jumlah kuisioner

daya beli masyarakat

Jumlah kuisioner

permintaan mobil

Mobnas sudah

memiliki pasar tetap

Jumlah mobnas yang

diproduksi telah memenuhi

permintaan masyarakat

Jumlah permintaan mobil

didominasi oleh

permintaan mobnas

Peluang mobnas

diterima masyarakat

Perilaku konsumen

Indonesia terhadap

mobnas

Perwujudan mobnas telah

disesuaikan dengan daya

beli masyarakat

Harga mobil sudah

berkompetisi dengan

mobil lainnya

Harga mobil sesuai

dengan kualitas mobil

Profit dari penjualan mobil

sudah dirasakan oleh

pekerja produksi

Harga mobil sesuai dengan

kondisi perekonomian

masyarakat

Image positif sudah

melekat pada mobnas

Keberadaan mobnas

sudah diketahui

masyarakat

Publikasi

mobnas sudah

maksimal

Dukungan masyarakat

terhadap mobnas

Kualitas mobnas

sudah memenuhi

standart

Kualitas mobnas

menarik minat

masyarakat

Jumlah mobil cacat

saat proses produksi

Desain dibuat oeh

anak bangsa

Kerumitan

desain mobil

Aspek estetika

(30)

30

30

Sub Model Peran Pemerintah

Company Logo

Peran

pemerintah

Kemudahan

peminjaman modal

Kebijakan

Birokrasi

Dukungan

fisik

Agenda riset

Jumlah kuisioner

peminjaman modal

Jumlah kuisioner

kebijakan

Jumlah kuisioner

birokrasi

Jumlah kuisioner

dukungan fisik

Jumlah kuisioner

agenda riset

Adanya dukungan dalam

proses peminjaman

modal

Pemberian dana khusus

untuk modal produksi

Pemberian jaminan

terhadap lembaga

peminjaman modal

kebijakan yang

berpihak terhadap

kepentingan mobnas

Dukungan keringanan

bea masuk komponen

mobil import

Penetapan standart

mobil oleh

pemerintah

Proteksi mobnas

terhadap mobil

import

Dukungan untuk pajak

kendaraan bermotor

Dukungan kemudahan

perijinan

Dukungan

kemudahan

administrasi

Dukungan untuk

fasilitas pendukung

Penyediaan fasilitas

untuk mengembangkan

teknologi

Penyediaan pasar

untuk mobnas

Fasilitas untuk

promosi dan

publikasi

Penyediaan agenda

riset secara berkala

Dana khusus untuk melakukan

riset dan pengembangan

terhadap mobnas

Sub Model Pembentukan Klaster

Company Logo

Pembentukan

klaster

Kontribusi

pelaku inti

Kontribusi pelaku

pendukung

Kontribusi institusi

pendukung

Komitmen

pelaku

Jumlah kuisioner

kontribusi pelaku inti

Jumlah kuisioner

kontribusi pelaku

pendukung

Jumlah kuisioner

institusi pendukung

Jumlah kuisioner

komitmen pelaku

Kajian

perbandingan

terhadap mobil

import

Kerja sama yang

baik antara

sesama produsen

Tingkat pemenuhan

spesifikasi terhadap

mobil yang diinginkan

pasar

Tingkat

pemenuhan

kebutuhan mobil

Teknologi dan fasilitas

yang baik dalam proses

produksi

Produsen mobnas

tergabung dalam

klaster

Pelaku pendukung

tergabung dalam suatu

klaster

Pemberian ide atau

inisiiatif dalam

mengembangkan mobnas

Tingkat

pemenuhan order

Kecukupan jumlah

produsen bahan baku

Kecukupan jumlah

produsen alat manufaktur

Pemberian dukungan kebijakan

yang mendukung perwujudan

mobnas

Dukungan dan kontribusi yang

diberikan oleh lembaga penelitian

Kotribusi perguruan tinggi

dan lembaga pendidikan

Dukungan

desain

Koordinasi oleh lembaga

penelitian, pendidikan dan

pemerintah

Riset oleh lembaga

penelitian

Fasilitas pembiayaan

oleh perbankan

Kemampuan perguruan tinggi

menyediakan SDM terampil

Penelitian

bermanfaat yang

dihasilkan lembaga

penelitian

Komitmen sesama

produsen

Komitmen sesama

pelaku pendukung

Komitmen antar

instansi pendukung

Kesamaan visi

misi

Referensi

Dokumen terkait

Streptomycetes yang diisolasi dari daerah non rhizosfer yang memiliki kemampuan menghambat EC adalah strain TA NR 2 dengan zona hambat 23 mm.. Sedangkan strain dari daerah

Nilai koefisien determinasi yang lebih rendah pada hubungan antara curah hujan dengan erosi dikarenakan peran tutupan tajuk dalam pengurangan erosi lebih besar dibandingkan

Dengan demikian, mata kuliah yang secara langsung dapat membekali mahasiswa calon guru fisika dengan kemampuan merancang dan melaksanakan kegiatan laboratorium

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa karakter identik dengan akhlak, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi

Kesimpulan yang dapat diambil dari proyek penelitian ini adalah bahwa penerapan metode pemasaran dan perancangan kemasan yang lebih baik adalah suatu kebutuhan sekaligus kesempatan

Dari jumlah 82 tersebut, 41 pasien diantaranya merupakan kelompok kasus yang terdiagnosis kanker serviks yang memenuhi kriteria inklusi yang sudah ditetapkan

Kebudayaan merupakan pengaruh eksternal yang paling penting terhadap perilaku konsumen dan sebagai penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan

Hal itu menjadi petunjuk bahwa kondisi pendapatan antar petani di agroekosistem lahan kering tingkat ketimpangannya relatif rendah; (4) Rendahnya sumbangan pendapatan dari