• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBEBASAN BERSYARAT (PB) BAGI PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI LEMBAGA PEMASYARAKATANKLAS I TANJUNG GUSTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBEBASAN BERSYARAT (PB) BAGI PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI LEMBAGA PEMASYARAKATANKLAS I TANJUNG GUSTA MEDAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBEBASAN BERSYARAT (PB) BAGI

PENYALAHGUNA NARKOTIKA

DI LEMBAGA PEMASYARAKATANKLAS I TANJUNG

GUSTA MEDAN

TESIS

OLEH

137005014

SUANDI FERNANDO PASARIBU

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

JUDUL TESIS : PEMBEBASAN BERSYARAT (PB) BAGI

PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I TANJUNG

GUSTA MEDAN

NAMA MAHASISWA : SUANDI FERNANDO PASARIBU NOMOR POKOK : 137005014

PROGRAM STUDI : Magister Ilmu Hukum

Menyetujui: KomisiPembimbing

(Prof. Dr. AlviSyahrin, SH, MS)

Pembimbing Pembimbing

(Dr. Marlina, SH, MHum) (Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH)

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(3)

Telah diuji pada

Tanggal : 29 Agustus 2015

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. AlviSyahrin, SH, MS Anggota : 1. Dr. Marlina, SH, M.Hum

2. Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H

3. Prof. Dr. MadiasaAblisar, SH, MS 4. Dr. Chairul Bariah, SH, M.Hum

(4)

ABSTRAK

Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH. M.S1 Dr. Marlina, SH. M.Hum2 Prof. Dr. Suhaidi, SH. MH3

Suandi Fernando Pasaribu4

1

Ketua Komisi Pembimbing 2

Dosen Pembimbing Kedua 3

Dosen Pembimbing Ketiga 4

Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara

Tindak pidana narkotika merupakan suatu kejahatan yang kompleks karena dalam tindak pidana narkotika, pelaku tindak pidana bisa menjadi sekaligus korban. Pembinaan terbaik terhadap warga binaan adalah dikembalikan/diintegrasikan di tengah-tengah masyarakat dan bukan disolasi dengan jeruji besi. Berdasarkan pra research dilakukan penulis di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan banyaknya pelaku tindak pidana mengakibatkan bertambahnya jumlah narapidana/ Warga Binaan Pemasyarakatan yang menjalani hukuman penjara di Lembaga Pemasyarakatan. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi Pembebasan Bersyarat terhadap Narapidana penyalahgunaan Narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan, apa kendala yang dihadapi oleh petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan dalam pemberian Pembebasan Bersyarat (PB) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan yang kasus penyalahgunaan Narkotika, bagaimana pengawasan Pembebasan Bersyarat bagi warga binaan penyalahguna Narkotika di Balai Pemasyarakatan Klas I Medan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian normatif dan penelitian hukum empiris dan sifatnya deskriptif analistis dengan menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang akan dianalisis secara normatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Pembebasan Bersyarat bagi penyalahguna narkotika mengacu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan Peraturan Pemerintah. Kendaladi dalam Lembaga Pemasyarakatan

yaitu narapidana,Peraturan Perundang-Undangan, Petugas Lembaga

Pemasyarakatan,masyarakat tempat tinggal narapidana, terlambatnya Kutipan Putusan Hakim (Ekstra Vonis), Upaya mengatasinya pegawai lapas wajib mendisiplinkan kepada napi untuk berkelakuan baik, mewajibkan perketatan peraturan perundang-undangan, menambah jumlah petugas lembaga pemasyarakatan, melakukan pengambilan Kutipan Hakim(Ekstra Vonis). Pengawasan dilakukan dengan wajib lapor sebulan sekali atau 3 bulan sekali ke Balai Pemasyarakatan dengan program petugas mengunjungi ke rumah klien narapidana

(5)

ABSTRACT

Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH. M.S5 Dr. Marlina, SH. M.Hum6 Prof. Dr. Suhaidi, SH. MH7

Suandi Fernando Pasaribu8

5

Professor of Criminal Law, the Faculty of Law, University of Sumatera Utara 6

Lecture of the Faculty of Law, University of Sumatera Utara 7

Supervisor Third 8

Students Postgraduate Legal Studies University of North Sumatra

Narcotic crime is a crime that is complex because of the narcotic crime, the offender can be at once a victim. Best coaching against inmates is returned / integrated in society and not electrically insulated with iron bars. Based on research conducted by the author in pre Correctional Institution Class I Medan the number of perpetrators of criminal acts resulting in the increasing number of prisoners / prisoners are serving a prison sentence in the Penitentiary. Formulation of the problem addressed in this research is how the implementation of the Parole of Prisoners abuse of narcotics in Penitentiary Class I Medan, what obstacles faced by officers Correctional Institution Class I Medan in granting parole (PB) for prisoners whose cases of abuse of narcotics, how parole supervision for inmates abusers of narcotics in the Central Correctional Class I Medan.

The method used in this research is normative and empirical legal research and analytical descriptive nature by using primary legal materials, secondary and tertiary analyzed normatively.

The results showed that the implementation of parole for drug abusers refers to the Indonesian Government Regulation Number 99 Year 2012 regarding Amendment to Government Regulation No. 28 of 2006 on the Terms and Procedures for Citizens Rights Patronage Correctional government regulation.Constraints in the Penitentiary Inmates namely, Regulation Legislation, Prison officials,community dwelling inmates,Quotes delayed ruling Justice (Extra verdict).Efforts to overcome barriers prison employees are required to discipline the prisoners for good behavior, requiring tightening legislation, increasing the number of prison staff, conduct socialization to the People of the parole, perform retrieval Quotes Judge (Extra verdict). Supervision is done by the mandatory report once a month or once every 3 months to Hall of Corrections with program officers visit theclient's home to inmates.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur Penulis haturkan pada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan kasih-Nya sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan tesis ini yang berjudul “PEMBEBASAN BERSYARAT (PB) BAGI

PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I TANJUNG GUSTA MEDAN” penulisan tesis ini merupakan tugas wajib

yang harus diselesaikan untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Magister Hukum di Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak dalam penyusunan tesis ini, karenanya Penulis mengucap terimakasih dan penghargaan setingginya kepada:

Kedua orang tua Penulis, Monang Pasaribu SH dan Mama Berliana Sitompul yang dengan tulus mencintai dan menyayangi Penulis, selalu sabar, perhatian, memberikan doa dan semangat yang selalu mengiringi langkah Penulis

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH., M.H. selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH., M.H selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

(7)

4. Bapak Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH. M.S selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing Penulis dan memberikan masukan terhadap tesis ini.

5. Ibu Dr. Marlina, SH., M.Hum selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing Penulis dan memberikan masukan terhadap tesis ini.

6. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH., M.H selaku Dosen Pembimbing ketiga yang telah membimbing Penulis dan memberikan masukan terhadap tesis ini.

7. Bapak Prof. Dr. Madiasa Ablisar, SH., M.S selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang konstruktif dalam penyempurnaan tesis ini.

8. Ibu Dr. Chairul Bariah, SH., M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang konstruktif dalam penyempurnaan tesis ini.

9. Seluruh staff tata usaha Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dalam proses administrasi mulai pada saat memasuki kuliah hingga perkuliahan selesai.

10. Bapak Suryanto selaku Kepala Bidang Pembinaan Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan yang memberikan informasi dan masukan yang berhubungan dengan tesis ini.

(8)

11. Bapak Parlindungan Siregar selaku Kepala Seksi Bimbingan Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan yang memberikan informasi dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

12. Ibu Irmawaty selaku Kepala Seksi Bimbingan Klien Dewasa Balai Pemasyarakatan Klas I Medan yang memberikan informasi dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

13. Bapak Tumpak Sinaga selaku Kepala Sub. Registrasi Klien Dewasa Balai Pemasyarakatan Klas I Medan yang memberikan informasi dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

14. Terimakasih kepada abang ipar Aiptu Hisar Pandapothan Samosir dan Kakak Denniwaty Pasaribu, SPd dan kepada kedua keponakan tersayang Elena Putri Samosir dan Juliana Livani Samosir atas semangat, doa dan kasih sayangnya. 15. Terimakasih kepada teman seperjuangan di kampus Pasca Sarjana Ilmu

Hukum Universitas Sumatera Utara untuk kebersamaannya selama ini.

Penulis menyadari akan ketidaksempurnaan hasil penelitian ini karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Yesus Kristus, oleh sebab itu besar harapan Penulis kepada semua pihak untuk memberikan saran dan kritik yang membangun guna menghasilkan sebuah karya ilmiah yang lebih baik lagi substansi maupun penulisannya di masa yang akan datang.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan Tuhan memberkati.

(9)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Suandi Fernando Pasaribu

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 23 Mei 1987

Agama : Protestan

Status : BelumMenikah

Alamat : Jl. Matahari Blok V No.265 Perumnas Helvetia

II. KELUARGA

Nama Ayah : MonangPasaribu, SH

Nama Ibu : BerlianaSitompul

Anak Ke : 2 dari 2 bersaudara

Nama Sdr Kandung : DenniwatyPasaribu, Spd

III. PENDIDIKAN

TK : TK Swasta Methodist-3 Medan (1992-1993)

SD : SD Swasta Methodist-3 Medan (1993-1999)

SMP : SMP SwastaSantho Thomas I Medan (1999-2002)

SMA : SMA Negri 4 Medan (2002-2005)

PerguruanTinggi/ S1 : FakultasHukumUniversitas Sumatera Utara

(2005-2009)

PerguruanTinggi/S2 : Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara (2013-2015)

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. ... Latar Belakang ... 1 B. ... Perumus an Masalah ... 16 C. ... Tujuan Penelitian ... 17 D. ... Manfaat Penelitian ... 17 E. ... Keaslian Penelitian ... 18 F. ... Kerangk a Teori dan Konsep ... 19

1. ... Kerangk a Teori ... 19 2. ... Kerangk a Konsepsi ... 23 G. ... Metode Penelitian ... 26 1. Jenis Penelitian ... 26

2. Sumber Data Penelitian ... 26

3. Teknik Pengumpulan Data ... 27

4. Lokasi Pengumpulan Data ... 28

5. Analisis Data ... 28

BAB II IMPLEMENTASI PEMBEBASAN BERSYARAT TERHADAP NARAPIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I MEDAN... 31

A. Pembebasan Bersyarat ... 31

1. Pengertian Pembebasan Bersyarat ... 31

2. Dasar Hukum Pembebasan Bersyarat ... 33

3. Syarat Pembebasan Bersyarat ... 33

B. Penyalahguna Narkotika ... 38 C. Prosedur Pembebasan Terhadap Narapidana Penyalahguna

(11)

Narkotika di Lembaga Klas I Medan ... 52

D. Implementasi Pembebasan Bersyarat Terhadap Narapidana Narapidana Penyalahgunaan Narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Medan Klas I Medan ... 64

BAB III KENDALA YANG DIHADAPILEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I MEDAN DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN KASUS PENYALAHGUNA NARKOTIKA ... 89

A. Kendala Internal ... 92

B. Kendala Eksternal... 95

C. Upaya Mengatasi Kendala ... 96

BAB IV PENGAWASAN PEMBEBASAN BERSYARAT PENYALAHGUNA NARKOTIKA di BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I MEDAN ... 99

A. ... Balai Pemasyarakatan ... 99

1. Sejarah Balai Pemasyarakatan ... 99

2.Struktur Organisasi Balai Pemasyarakatan Klas I Medan ... 100

B. ... Syarat dan Tugas Pembimbing Pemasyarakatan ... 104

C. ... Pengawa san Pembebasan Bersyarat bagi Penyalahguna Narkotika ... 107

D. ... Izin Pencabutan Pembebasan Bersyarat Penyalahguna Narkotika ... 121

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 125

A. Kesimpulan ... 125

B. Saran ... 127

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Norma atau kaidah hukum selalu ada dalam masyarakat yang berguna untuk mengatur masyarakat itu sendiri.Masyarakat melanggar kaidah-kaidah hukum itu atau melakukan tindak pidana maka akan dikenakan sanksi. Seorang pelaku tindak pidana akan dikenakan hukuman berupa sanksi pidana. Pada hakekatnya sejarah hukum pidana adalah sejarah dari pidana dan pemidanaan yang senantiasa mempunyai hubungan erat dengan masalah tindak pidana.9

Mengenai jenis pidananya, bentuk-bentuk hukuman dapat diuraikan dalam hukum pidana Indonesia mengenal jenis pidana yang tercantum dalam Pasal 10 KUHP, dimana disebutkan bahwa pidana terdiri atasdua yaitu:10

a. Pidana pokok 1. Pidana Mati 2. Pidana Penjara

9

Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, (Bandung: Alumni, 1986), hal.23. 10

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) disertai media kartu soal dapat

Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanah mengandung hak dan kewajiban dari para pihak yang membuatnya, sehingga apabila hal-hal yang telah disepakati dalam

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan keberadaan ikan Nomei yaitu penelitian dasar terkait habitat dan preferensi pemijahan ikan Nomei yang ditemukan di

Perlakuan K1W2 lebih efektif untuk menghasilkan tanaman poliploid, walaupun hasil flow cytometry menunjukkan tanaman jahe tersebut masih moxiploid (2n=2x+4x) tetapi

Perkembangan Arsitektur di Jawa Timur khususnya Masjid Jami‟ Sunan Dalem desa Gumeno Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik belum pernah diteliti dan diugkapkan secara Khusus

Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2015, penduduk Bali paling banyak bekerja pada sektor perdagangan, rumah makan, dan akomodasi sebanyak 768.075

Beban pekerjaan yang terlalu berat dapat menyebabkan terjadinya kelelahan kerja yang dapat mempengaruhi efisiensi, performa kerja, dan berkurangnya ketahanan fisik tubuh

Proses pembebanan untuk membuat hak tanggungan di atur dalam Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Hak Tanggungan, bahwa pemberian hak tanggungan didahului janji untuk