PENDAHULUAN
Manusia akal Realitas Pengetahuan Pengetahuan : adalah abstraksi oleh akal terhadap
realitas/yang ada baik yang empiris dan non empiris, sebagai hasil dari berpikir.
Berpikir adalah aktifitas rasio/akal untuk
menggambarkan, menjelaskan, membuat putusan atau menemukan kebenaran
Berpikir induktif, deduktif, analogis dan imajinatif Pengetahuan Manusia: Pengetahuan biasa/akal
sehat, pengetahuan ilmu/IP, pengetahuan Filsafat dan Pengetahuan agama
PENGERTIAN FILSAFAT
1. Makna Filsafat dari Segi Bahasa
– Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau
philosophos. Philos atau philein berarti teman atau
cinta, dan shopia shopos kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.
– Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan.
– Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah (Arab), philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta philosophy (Inggris).
• Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal
yang bersifat bijaksana (menjadi kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan (kata benda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan.
• Phytagoras (572 -497 SM) sebagai orang
pertama yang menggunaan kata philosopia yang berarti pecinta kebijaksanaan (lover of
wisdom) bukan kebijaksanaan itu sendiri.
• Plato (427-347 SM) mengartikannya sebagai
ilmu pengetahuan untuk mencapai kebenaran yang hakiki lewat perenungan
• Aristoteles (382 –322 SM) mendefinisikan
filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran.
• Al-Kindi (801-870) mengartikan filsafat sebagai
pengetahuan tentang hakekat pertama (Tuhan).
• Al-Farabi (870 –950 ) mengartikan filsafat
sebagai ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan hakekat alam yang sebenarnya.
• Descartes (1590 –1650) mendefinisikan filsafat
sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang Tuhan, alam dan manusia.
• Immanuel Kant (1724 –1804) mendefinisikan
filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan. Menurut Kant ada empat hal yang dikaji dalam filsafat yaitu: apa yang dapat manusia ketahui? (metafisika), apa yang seharusnya diketahui manusia? (etika), sampai dimana harapan
manusia? ( agama) dan apakah manusia itu? (antropologi)
Kesimpulan:
• Semua definisi filsafat diatas tidak pernah dapat
menampilkan pengertian yang sempurna karena setiap orang memilki cara dan gaya dalam mendefinisikan
suatu masalah. Namun dapat mengantarkan untuk mencapai kesempurnaan lebih lanjut.
Jadi: filsafat merupakan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hakekat kebenaran segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.
Dengan bantuan filsafat, manusia berusaha menangkap makna, hakekat, hikmah dari setiap pemikran, realitas dan kejadian.
• Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih jernih, logis, mendasar dan bijaksana dalam berfikir, bersikap,
• Ciri Berfikir Filsafat
• Berfilsafat dapat diartikan sebagai cara berfikir untuk
mendapatkan kebenaran yang hakiki. Ciri berfikir filsafat adalah:
a.Radikal: artinya berfikir sampai keakar permasalahannya.
b. Sistematik, berfikir yang logis, sesuai aturan, langkah demi langkah, berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggungjawab.
c. Rasional, berpikir berdasarkan hukum logika yang ketat
d.Universal, berfikir secara menyeluruh tidak terbatas
pada bagian tertentu tetapi mencakup seleuruh aspek.
• e.Spekulatif, berfikir spekulatif terhadap kebenaran
yang perlu pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.
• Objek Kajian Filsafat
1. Objek Materia: Segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, ada fisik dan non fisik, ada real dan unreal
2. Ada (being): nama, sifat atau predikat dari setiap sesuatu yang mungkin ada, reality: yang ada yang dpt ditangkap rasio dan pengalaman, eksistensi:
kenyataan dlm ruang dan waktu, esensi: sesuatu yg menjadikan sesuatu itu demikian atau itu, substansi: sesuatu yg menjadi dasar atau sifat2 dasar yang
dipunyai sesuatu, materi: jenis substansi yg khusus, bentuk: struktur, change: proses dari suatu keada kpd keadaan lain, causality dan relation
3. Objek formal: cara kerja, pendekatan atau paradigma filsafat dalam membahas atau mengkaji sesuatu
(radikal, sistematik, rasional, universal/komprehensif dan spekulatif)
Cabang Filsafat
Cabang Filsafat
a. Ontologi, epistimologi dan aksiologi
b. Cabang lain
1. Logika (hal yang benar dan salah) 2. Etika (hal yang baik dan buruk)
3. Estetika (hal yang indah dan jelek)
4. Metafisika (hakekat keberadaan zat, pikiran,
dan kaitannya satu dengan yang mutlak) 5. Epistemologi (berkaitan dengan hakekat,
• Cabang Cabang-cabang filsafat lainnya 1.Filsafat Politik (filsafat pemerintahan)
2.Filsafat Agama 3.Filsafat Ilmu 4.Filsafat Pendidikan 5.Filsafat Hukum 6.Filsafat Sejarah 7.Filsafat Matematika 8.Filsafat sosial 9.Filsafat bahasa 10.Filsafat ekonomi 11.dll
Metode Filsafat
Metode Filsafat
1.
Metode Kritis
2.
Metode Intuisi
3.
Metode Metode skolastik
4.
Metode Transendental
5.
Metode Dialektis
6.
Metode Fenomenologi
Asal dan Peranan Filsafat
Asal dan Peranan Filsafat
a.
Asal;
1. Keheranan
2. Kesangsian
3. Kesadaran akan keterbatasan
b. Peranan:
1. Pendobrak
2. Pembebas
3. Pembimbing
Pendekatan Belajar Filsafat
Pendekatan Belajar Filsafat
a.
Pendekatan Historis
b.
Pendekatan Sisstematik/tematik
c.
Campuran (gabungan)
Sejarah Ringkas Filsafat:
a.
Barat
b.
Timur (India dan Cina)
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
• Cabang-cabang Filsafat : Metafisika, Logika,
Epistimologi, Etika, Estetika dan Filsafat Khusus (Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi)
• Pengertian Logika, berpikir atau penalaran,
Ruang lingkup, macam-macam, dan sejarah perkemkangannnya
• Pengertian filsafat Ilmu, ruanglingkup
pembicaraan, kedudukan filsafat ilmu dan bermacam pendekatan dalam filsafat ilmu
• Logike ; perkataan sebagai manifestasi dari
pikiran (logos) ilmu yang mempelajari pikiran yang dinyatakan dalam perkataan/bahasa. Sebagai cabang filsafat logika adalah
penyelidikan yang mendalam tentang hukum2, asas2, aturan2 atau kaidah2 tentang berpikir yang harus dipegang agar menghasilkan
kebenaran yang dapat diterima pikiran/akal/rasio.
• Pengetahuan : adalah abstraksi oleh akal terhadap realitas/yang ada, berpikir adalah
aktifitas rasio/akal untuk menemukan kebenaran
• Macam berpikir: logis, analitik dan imajinatif. • Pembicaraan logika : Konsep/term, predikable,
proposisi, Penalaran/Penyimpulan, Kebenaran atau kesalahan/kepalsuan.
• Macam-macam logika : Natural, ilmiah artifisial,
tradisional/formal/minor, dan material/kritik, yang terakir ini sebagai wadah dari filsafat ilmu sebab ia membicarakan secara mendalam tentang:
sumber, alat, probability, batasan kebenaran/kekeliruan, metode ilmu pengetahuan.
• Logika ini secara lengkap awalnya disusun oleh Aristoteles (tokoh puncak filsafat Yunani),
kemudian masuk ke dalam filsafat Islam dalam berkembang di dunia Islam sampai abad 13 M, sejak masa puncak Skoilastik, renaisan dan
abad modern dikembangkan dalan tradisi filsafat Barat.
Proposisi
Proposisi
• Proposisi: Pernyataan yang mengandung
hubungan atau tidak antara satu atau baberapa konsep dengan konsep lainnya
• Ex: Manusia adalah hewan yang berakal • Putusan atau Propoisi/pendapat aktifitas
akal/budi manusia yang mengakui atau
menolak/mengingkari sesuatu terhadap sesuatu yang lain setelah diawali dengan pertimbangan. Ex: Manusia hewan yang berakal
Macam-Macam Putusan
Macam-Macam Putusan
1. Dari segi Materinya:
a. Putusan analitik : predikatnya suatu keharusan bagi subjek, Ex: Sapi adalah hewan
b. Putusan Sintetik: Predikat tidak merupakan keharusan bagi subjeknya, Ex: Mahaiswa orang kaya
2. Dari segi Jumlah atau lingkarannya:
a. Putusan Umum atau Universal: Isinya mencakup semua dalam lingkaran sabjek Ex: Semua mahasiswa prodi keperawatan
mengikuti kuliah Filog
b. Putusan partkuler: isiya mencakup sebagian lingkaran subjeknya, Ex: Sebagian mahasiswa prodi keperawatan mengikuti kuliah Filog
c. Putusan Tunggal: isinya hanya mencakup satu lingkarang subjek, Ex: Seorang mahasiswa prodi keperawatan menjadi pengurus BEMU
lanjutan Macam-Macam Putusan
lanjutan Macam-Macam Putusan
Dari segi Kualitas atau sifatnya:
a. Affirmatif: predikatnya mengiyakan subjeknya, Ex: Mahaiswa adalah manusia
b. Negatif: predikatnya tidak mengiyakan subjeknya, Ex: Mahasiswa adalah tidak manusia
4. Dari segi Hubungan subjek dengan predikat:
a. Kategorik: hubugan subjek dengan predikat tidak bersyarat, Ex: Setiap makhluk hidup butuh makan
b. Hipotetik: hubunga subjek dengan predikat bersyarakat, Ex: Setiap orang mukmin akan masuk surga.
c. Disjugtif: Predikatnya merupakan pilihan dari subjek dan hanya ada satu yang benar, Ex: Sekarang kuliah Filog atau sosiologi
5. Dari segi modalitas (cara adanya dalam kenyataan):
a. Probability/Problematik: Mungkin lebaran Idul Fitri tahun ini sama mungkin juga berbeda
b. Asertorik: berdasarkan kenyataan, Ex: Harga trsanspotasi mudik naik c. Apodiktif: prediket hanya berlaku bagi subjek, Ex: wanita melahirkan
Penyederhanaan Putusan/Proposisi
Penyederhanaan Putusan/Proposisi
1. Universal affirmatif (A)
2. Universal negatif (E)
3. Kusus affirmatif (I)
4. Kusus negatif (O)
Benatuk-Bentuk Pertentangan
1. Kontradiktori ( A dengan O atau E dengan I)
2. Kontraris (A dengan E)
3. Subkontraris (I dengn O)
4. Sub-alternasi (A dengan I, E denan O) Sumber Putusan:
• Pengalaman (Empiri): Fakta
• Rasio (penalaran)
• Intusi
Macam-Macam Penalaran
Macam-Macam Penalaran
1.
Induksi
2.
Deduksi
3.
Silogisme
4.
Penalaran langsung: Konversi, Inversi,
BENTUK DAN DASAR
BENTUK DAN DASAR
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
1. Bentuk Pengetahuan berdasarkan sumbernya: Pengetahuan Ilahiyah (agama) dan Pengetahuan insaniyah (non ilmiyah, ilmiyah, filsafat).
2. Pengetahuan Rasionalisme, Empirisme dan Kantianisme (berdasarkan sumber),
3. Pengetahuan ilmiyah dan bukan ilmiyah (prosedur).
4. Pengetahuan berdasarkan hakekat, sumber dan metode 5. Perbedaan ini berdasarkan pada asumsi apa itu yang
ada, bagaimana kita tentang yang ada dan apa standar kebenaran bahwa bahwa yang diketahui itu benar
Terjadinya Pengetahuan
Terjadinya Pengetahuan
1.
Pengalaman Indrawi
2.
Nalar
3.
Otoritas
4.
Intusi
5.
Wahyu
6.
Keyakinan
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
• The Liang Gie menghimpun sebanyak 12 batasan tentang filsafat ilmu yang dapat disimpulan sebagai berikut : Sekumpulan pemikiran raflektif terhadap persoalan2 mengenai segala yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungannya dengan segala segi kehidupan manusia. Yang mencakup :
• Konsep-keonsep awal/pangkal
• Anggapan-anggapan dasar
• Asas-asas awal/permulaan
• Strukur-struktur teoritis
• Pembagian ilmu yang dianut diuniversitas di AS • Natural sciences; Social sciences; Humanities
• Di Indonesia
• Ilmu agama: Ilmu kebudayaan; ilmu sosial dan imu esakta/teknik
• Ruanglingkup Filsafat Ilmu bagi Peter Angeles
1. Telaan tentang konsep, praanggapan, metode ilmu, analisis dan perluasan untuk memperoleh pengetahuan yang ajeng dan cermat
2. Telaah mengenai proses penalaran dalam ilmu dan struktur perlambangnya
3. Telaah mengenai keterkaiatan diantara berbagai ilmu
4. Telaah mengenai berbagai akibat ilmiah terhadap realitas kehidupan.
• Problem-problem dalam filsafat ilmu:
1. Problem epistimologis tentang ilmu
2. Problem metafisis/ontologis tentang ilmu 3. Problem metodologis tentang ilmu
4. Problem logis tentang ilmu 5. Problem etis tentang ilmu
6. Problem estetis tentang ilmu
• Problem mendasar dari Filsafat Ilmu:
1. Menjawab pertanyaan tentang konsep dasar dari ilmu
2. Apakah hakekat dari ilmu
Manfaat belajar filsafat ilmu
Manfaat belajar filsafat ilmu
1.
Sebagai sarana pegujian penalaran
ilmiah
2.
Sarana untuk menguji, mengkritik
asumsi dan metode ilmiah
3.
Memberikan dasar logis terhadap
metode keilmua
4.
Menyadarkan ilmuan agar tidak terjebak
Ciri-Ciri Ilmu
Ciri-Ciri Ilmu
Ciri Ilmu: Sistematik, Metodologis dan Intersabjektif
• Cara Kerja Ilmu ada Ilmu empiris, ilmu-ilmu dedukktif dan ilmu Kemanusiaan.
• Metode Ilmiah secara Umum: Koleksi, Observasi,
seleksi, klaksifikasi, interpretasi, generalisasi, hipotesa, verifikasi, evaluasi, perumusa teori dan hukum atau dalil.
• Bagi Francis Bacon: Observasi, measuring, explaning dan verifying.
• Proses Ilmu: Pengalaman, observasi, pembentuksn konsep, proposisi, verifikasi, pembentukan teori
• Proses Ilmu: Pengalaman, observasi, pembentuksn konsep, proposisi, verifikasi, pembentukan teori
KLASIFIKASI ILMU DI
KLASIFIKASI ILMU DI
BARAT DAN ISLAM
BARAT DAN ISLAM
1. Dasar klasifikasi: Objek material dan formal serta metodologi
2. Ilmu di bedakan: natural sciences dan non natural sciences
3. Natural sciences: natural sciences dan biological sciences
4. Natural sciences: Fisika dan astronomi dan cabang masing-masingnya
5. Non natural sciences: Ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu Humaniora
6. Ilmu-lmu sosial: Sosiologi, psikologi, ekonomi, politik dan cabang masing-masingnya
Lanjutan klaksifikasi
Lanjutan klaksifikasi
8. agama, filsafat, seni, bahasa, sejarah dan hukum. 9. Sumber dan lingkup IP dlm Islam: Wahyu, Ilham,
akal, Indrawi dan empiris
10. Kelompok Ilmu: Ilmu Filsafat: matematika (ilmu hitung, teknik, falak dan musik), logika (komposisi, verbal, analogi, argumen, debat, orasi, balaghah
dan syair), fisika (astronomi biologi, mineral, nabati, zoologi), metafisika, moral/akhlak: politik. Ilmu
syariat: ushuluddin, tauhid dan argumen melindungi aqidah
11. Ilmu teoritis dan praktis (Farabi): teoritis:
metafisika, matematika dan fisika, praktis: akhlak dan politik
Lanjutan klaksifikasi
Lanjutan klaksifikasi
12. Ilmu deduktif dan induktik atau ilmu berdasarkan penalaran logika dan ilmu berdasarkan pengalaman.
13. Ragam ilmu: teoritis dan praktis (ilmu murni dan terapan) 14. Jenis ilmu: ilmu matematika, fisis, biologis psikologis,
sosial, linguistik dan interdisipliner.
15. Contoh hirakhi ilmu: ilmu biologis (jenis teoritis), biologi sel (rumpun-rumpunya) ilmu tumbuh-tumbuhan (cabang2nya), ilmu ikan (rantingya), ilmu ikan paus (tangkainya)
16. Perkemangan IP sejalan dengan adanya tantangan dan kebutuhan manusia serta bebrbagai bentuk penelitian,
karena itu penelitian adalah sarana untuk maju mundurnya IP.