DINAMIKA KELOMPOK PEMBUDIDAYA LELE LAHAN KERING : Studi Kasus DINAMIKA KELOMPOK PEMBUDIDAYA LELE LAHAN KERING : Studi Kasus
di Desa Purwodadi, Gunung Kidul di Desa Purwodadi, Gunung Kidul
Ferri
Ferri Setiawan/1168Setiawan/116844
Manajemen Sumberdaya Perikanan Manajemen Sumberdaya Perikanan
Intisari Intisari
Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu yang mempunyai kemampuan Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu yang mempunyai kemampuan untuk berbuat deng
untuk berbuat dengan kesatuannya dean kesatuannya dengan cara dan atas dasngan cara dan atas dasar kesatuan persepar kesatuan persepsi. si. DinamikaDinamika Kelompok adalah kekuatan-kekuatan yang berlangsung dalam kelompok, kekuatan tersebut Kelompok adalah kekuatan-kekuatan yang berlangsung dalam kelompok, kekuatan tersebut bertujuan memberikan arah perilaku kelompok. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk bertujuan memberikan arah perilaku kelompok. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang menentukan kedinamisan kelompok pada Kelompok menentukan faktor-faktor yang menentukan kedinamisan kelompok pada Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung. Faktor-faktor yang diamat dalam studi kasus ini antara lain Pembudidaya Lele Pantai Siung. Faktor-faktor yang diamat dalam studi kasus ini antara lain tujuan kelompok, struktur kelompok, struktur tugas, pembinaan, kekompakan, suasana tujuan kelompok, struktur kelompok, struktur tugas, pembinaan, kekompakan, suasana kelompok, tekanan kelompok, dan produktivitas. Dari berbagai pengamatan langsung dan kelompok, tekanan kelompok, dan produktivitas. Dari berbagai pengamatan langsung dan wawancara didapat bahwa faktor yang paling berkembang adalah faktor tujuan kelompok, wawancara didapat bahwa faktor yang paling berkembang adalah faktor tujuan kelompok, pembinaan, dan kekompakan. Sedangkan faktor yang paling tertinggal adalah produktivitas pembinaan, dan kekompakan. Sedangkan faktor yang paling tertinggal adalah produktivitas yang sudah di capai oleh Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung.
yang sudah di capai oleh Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung. (Kata Kunci : Dinamika,
(Kata Kunci : Dinamika, Kelompok, Lele, Produktivitas, Purwwodadi)Kelompok, Lele, Produktivitas, Purwwodadi) Pengantar
Pengantar
Keterbatasan sumber air Keterbatasan sumber air merupakan isu yang selalu dikaitkan merupakan isu yang selalu dikaitkan dengan Kabupaten Gunung Kidul secara dengan Kabupaten Gunung Kidul secara umum. Namun tidak semua desa yang umum. Namun tidak semua desa yang berada di Gunung Kidul selalu
berada di Gunung Kidul selalu kekurangankekurangan air. Desa Purwodadi merupakan salah satu air. Desa Purwodadi merupakan salah satu desa yang memiliki sumberdaya air yang desa yang memiliki sumberdaya air yang tersedia sepanjang tahun dan potensi inilah tersedia sepanjang tahun dan potensi inilah yang mendorong terbentuknya kelompok yang mendorong terbentuknya kelompok pembudidaya lele lahan kering. Kelompok pembudidaya lele lahan kering. Kelompok ini dibentuk untuk memanfaatkan potensi ini dibentuk untuk memanfaatkan potensi sumberdaya air yang ada secara bijak dan sumberdaya air yang ada secara bijak dan tepat guna. Dalam kelompok
tepat guna. Dalam kelompok pembudidayapembudidaya ini juga bertujuan sebagai percontohan ini juga bertujuan sebagai percontohan bagi kelompok lain agar mau bagi kelompok lain agar mau memanfaatkan potensi yang ada dan untuk memanfaatkan potensi yang ada dan untuk menyatukan warga yang bergabung menyatukan warga yang bergabung sebagai anggota.
sebagai anggota.
Terbentuknya kelompok pem-Terbentuknya kelompok pem-budidaya ini akan memudahkan program budidaya ini akan memudahkan program dan tujuan yang hendak dicapai kelompok. dan tujuan yang hendak dicapai kelompok. Kelompok ini diharapkan juga dapat Kelompok ini diharapkan juga dapat berperan sebagai media dalam berperan sebagai media dalam berkomunikasi baik antar anggota maupun berkomunikasi baik antar anggota maupun dengan kelompok lain. Dengan adanya dengan kelompok lain. Dengan adanya kelompok ini juga akan membantu kelompok ini juga akan membantu pembudidaya lele dalam mengakses pembudidaya lele dalam mengakses informasi dari luar (bibit, pakan, informasi dari luar (bibit, pakan,
pemasaran, obat, dll) sehingga kemampuan pemasaran, obat, dll) sehingga kemampuan dan kapasitas para pembudidaya ini dapat dan kapasitas para pembudidaya ini dapat meningkat.
meningkat.
Seperti dikemukakan oleh Djoni Seperti dikemukakan oleh Djoni dkk (2000), bahwa kelompok yang dkk (2000), bahwa kelompok yang dinamis ditandai oleh selalu adanya dinamis ditandai oleh selalu adanya kegiatan ataupun interaksi baik di dalam kegiatan ataupun interaksi baik di dalam maupun dengan pihak luar kelompok maupun dengan pihak luar kelompok untuk secara efektif dan efisiensi mencapai untuk secara efektif dan efisiensi mencapai tujuan-tujuannya. Bagi para praktisi, tujuan-tujuannya. Bagi para praktisi, konsep dinamika kelompok digunakan konsep dinamika kelompok digunakan untuk menunjukkan pada kualitas suatu untuk menunjukkan pada kualitas suatu kelompok dalam mencapai tujuannya, jadi kelompok dalam mencapai tujuannya, jadi cenderung ditujukan untuk mengukur cenderung ditujukan untuk mengukur tingkat keefektifan kelompok dalam tingkat keefektifan kelompok dalam mencapai tujuannya (Slamet, 1981). mencapai tujuannya (Slamet, 1981). Selanjutnya menurut Soekanto S. (1990) Selanjutnya menurut Soekanto S. (1990) bahwa kelompok sosial seperti kelompok bahwa kelompok sosial seperti kelompok pembudidaya lele lahan kering ini bukan pembudidaya lele lahan kering ini bukan merupakan kelompok yang statis, karena merupakan kelompok yang statis, karena pasti mengalami perkembangan serta pasti mengalami perkembangan serta perubahan sebagai akibat proses formasi perubahan sebagai akibat proses formasi ataupun reformasi dari pola-pola di dalam ataupun reformasi dari pola-pola di dalam kelompok tersebut, dan karena pengaruh kelompok tersebut, dan karena pengaruh dari luar. Selain itu keadaan yang tidak dari luar. Selain itu keadaan yang tidak stabil tersebut juga dapat terjadi karena stabil tersebut juga dapat terjadi karena adanya konflik antar individu dalam adanya konflik antar individu dalam kelompok atau karena adanya konflik antar kelompok atau karena adanya konflik antar bagian kelompok tersebut sebagai akibat bagian kelompok tersebut sebagai akibat
tidak adanya keseimbangan antara tidak adanya keseimbangan antara kekuatan-kekuatan di dalam kelompok itu kekuatan-kekuatan di dalam kelompok itu sendiri.
sendiri.
Kenyataannya kelompok Kenyataannya kelompok pembudidaya yang ada sekarang ini, pembudidaya yang ada sekarang ini, umumnya merupakan hasil dari kegiatan umumnya merupakan hasil dari kegiatan proyek-proyek dari pemerintah yang salah proyek-proyek dari pemerintah yang salah sasaran, seiring dengan waktu banyak sasaran, seiring dengan waktu banyak kelompok pembudidaya yang tidak dapat kelompok pembudidaya yang tidak dapat mempertahankan para anggotanya mempertahankan para anggotanya sehingga kelompok tersebut hanya tinggal sehingga kelompok tersebut hanya tinggal nama saja. Namun ada juga kelompok nama saja. Namun ada juga kelompok yang semakin maju walaupun tidak ada yang semakin maju walaupun tidak ada lagi bantuan yang diterima oleh kelompok lagi bantuan yang diterima oleh kelompok tersebut.
tersebut.
Dengan kenyataan tersebut maka Dengan kenyataan tersebut maka perlu dikaji faktor-faktor apa yang perlu dikaji faktor-faktor apa yang menyebabkan pembudidaya, baik selaku menyebabkan pembudidaya, baik selaku individu maupun sebagai anggota individu maupun sebagai anggota kelompok tani mau dan mampu untuk kelompok tani mau dan mampu untuk bertindak dinamis meningkatkan bertindak dinamis meningkatkan kesejahteraanya melalui kelompok, kesejahteraanya melalui kelompok, sebaliknya kendala apa yang dihadapi oleh sebaliknya kendala apa yang dihadapi oleh kelompok sehingga para anggotanya tidak kelompok sehingga para anggotanya tidak aktif lagi. Kajian ini perlu dilakukan aktif lagi. Kajian ini perlu dilakukan dengan harapan hasilnya dapat dijadikan dengan harapan hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan sebagai salah satu bahan acuan pengembangan program minapolitan di pengembangan program minapolitan di Kabupaten Gunung Kidul melalui Kabupaten Gunung Kidul melalui pembentukan kelompok pembudidaya lele pembentukan kelompok pembudidaya lele lahan kering yang dinamis.
lahan kering yang dinamis. Metodologi
Metodologi
Pembentukan kelompok Pembentukan kelompok pembu-didaya lele lahan kering umumnya didaya lele lahan kering umumnya merupakan bantuan dari proyek sehingga merupakan bantuan dari proyek sehingga dengan adanya stimulus tersebut dengan adanya stimulus tersebut memudahkan untuk mempersatukan memudahkan untuk mempersatukan anggota kelompok dalam mencapai tujuan anggota kelompok dalam mencapai tujuan bersama yaitu pemanfaatan potensi bersama yaitu pemanfaatan potensi sumberdaya air yang mampu sumberdaya air yang mampu mening-katkan kesejahteraan para anggotanya. katkan kesejahteraan para anggotanya. Stimulus tersebut tidak hanya berupa Stimulus tersebut tidak hanya berupa bantuan proyek saja tetapi juga dapat bantuan proyek saja tetapi juga dapat berupa lingkungan pemberi pengaruh berupa lingkungan pemberi pengaruh seperti ketua kelompok, pembina, seperti ketua kelompok, pembina, penyuluh atau lingkungan lain. Dengan penyuluh atau lingkungan lain. Dengan adanya stimulus tersebut akan terjadi adanya stimulus tersebut akan terjadi interaksi antar anggotanya, karena adanya interaksi antar anggotanya, karena adanya
suatu hal yang esensial bagi individu yang suatu hal yang esensial bagi individu yang menjadi milik bersama.
menjadi milik bersama.
Tujuan bersama yang ingin dicapai Tujuan bersama yang ingin dicapai tersebut akan memunculkan suatu tingkat tersebut akan memunculkan suatu tingkat dinamika kelompok, seperti dikemukakan dinamika kelompok, seperti dikemukakan oleh Rusidi (1982) dalam Djoni, dkk oleh Rusidi (1982) dalam Djoni, dkk (2000) bahwa dinamika kelompok akan (2000) bahwa dinamika kelompok akan melahirkan pembentukan struktur, norma melahirkan pembentukan struktur, norma dan identitas kelompok. Kedinamikaan ini dan identitas kelompok. Kedinamikaan ini akan nampak pada kelompok dari tinggi akan nampak pada kelompok dari tinggi rendahnya kerjasama. Makin tinggi rendahnya kerjasama. Makin tinggi dinamika maka makin tinggi kerjasama dinamika maka makin tinggi kerjasama dan juga sebaliknya. Dengan demikian, dan juga sebaliknya. Dengan demikian, dinamika kelompok merupakan analisis dinamika kelompok merupakan analisis dari hubungan kelompok sosial yang dari hubungan kelompok sosial yang berdasarkan prinsip bahwa perilaku dalam berdasarkan prinsip bahwa perilaku dalam kelompok itu adalah hasil dari interaksi kelompok itu adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individu-individu yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial.
dalam situasi sosial.
Selanjutnya kelompok Selanjutnya kelompok pembudi-daya yang dinamis ditandai oleh selalu daya yang dinamis ditandai oleh selalu adanya kegiatan ataupun interaksi baik di adanya kegiatan ataupun interaksi baik di dalam maupun dengan pihak luar dalam maupun dengan pihak luar kelompok untuk secara efektif dan efisien kelompok untuk secara efektif dan efisien mencapai tujuan-tujuanny
mencapai tujuan-tujuannya, dimana a, dimana tingkattingkat kedinamisan kelompok tani tersebut kedinamisan kelompok tani tersebut dipe-ngaruhi oleh faktor-faktor sosial (Djoni, ngaruhi oleh faktor-faktor sosial (Djoni, dkk, 2000). Dengan mengetahui dkk, 2000). Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka diperoleh gambaran faktor tersebut maka diperoleh gambaran kondisi dari kelompok apakah perlu kondisi dari kelompok apakah perlu mendapat stimulus lagi, serta faktor-faktor mendapat stimulus lagi, serta faktor-faktor mana saja yang perlu mendapat perhatian mana saja yang perlu mendapat perhatian untuk pembinaan. Selain itu dengan untuk pembinaan. Selain itu dengan mengetahui kedinamisan dari kelompok mengetahui kedinamisan dari kelompok maka diketahui seberapa jauh peran para maka diketahui seberapa jauh peran para anggotanya untuk mencapai tujuan.
anggotanya untuk mencapai tujuan.
Pengambilan data dilakukan pada Pengambilan data dilakukan pada kelompok pembudidaya lele lahan kering kelompok pembudidaya lele lahan kering di Desa Purwodadi melali pengamatan di Desa Purwodadi melali pengamatan secara langsung dan wawancara. Data secara langsung dan wawancara. Data yang diperoleh adalah data primer hasil yang diperoleh adalah data primer hasil wawancara dan data sekunder dari instansi wawancara dan data sekunder dari instansi terkait. Wawancara dilakukan pada terkait. Wawancara dilakukan pada responden dengan pertanyaan secara responden dengan pertanyaan secara langsung. Kegiatan pendekatan hingga langsung. Kegiatan pendekatan hingga pengumpulan data dilaksanakan pengumpulan data dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan program bersamaan dengan pelaksanaan program pendampingan kelompok pembudidaya pendampingan kelompok pembudidaya lele oleh Jurusan Perikanan UGM. Seperti lele oleh Jurusan Perikanan UGM. Seperti dikemukan oleh Djoni dkk (2000) bahwa dikemukan oleh Djoni dkk (2000) bahwa
tingkat kedinamisan kelompok tani tingkat kedinamisan kelompok tani berdasarkan pendekatan sosiologis berdasarkan pendekatan sosiologis tergan-tung pada beberapa faktor :
tung pada beberapa faktor : 1.
1. Tujuan kelompok, yaitu apa yangTujuan kelompok, yaitu apa yang ingin dicapai oleh kelompok, dilihat ingin dicapai oleh kelompok, dilihat kaitannya dengan tujuan-tujuan kaitannya dengan tujuan-tujuan individu (anggota). Tujuan yang tidak individu (anggota). Tujuan yang tidak jelas
jelas dan dan tidak tidak formal formal dinyatakan,dinyatakan, sering menyebabkan kekaburan bagi sering menyebabkan kekaburan bagi anggota dan tidak memotivasi anggota anggota dan tidak memotivasi anggota untuk bergelut dalam
untuk bergelut dalam kegiatannya.kegiatannya. 2.
2. Struktur kelompok, yaitu bagaimanaStruktur kelompok, yaitu bagaimana kelompok itu mengatur dirinya sendiri kelompok itu mengatur dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang dalam mencapai tujuan yang diingin-kan, terutama yang menyangkut kan, terutama yang menyangkut struk-tur kekuasaan atau pengambilan tur kekuasaan atau pengambilan keputusan, struktur tugas atau keputusan, struktur tugas atau pem-bagian pekerjaan, dan struktur bagian pekerjaan, dan struktur komunikasi yaitu bagaimana komunikasi yaitu bagaimana aliran-aliran komunikasi terjadi dalam aliran komunikasi terjadi dalam kelompok itu.
kelompok itu. 3.
3. Struktur Struktur tugas, tugas, yaitu yaitu apa apa yangyang seharusnya dilakuka
seharusnya dilakukan di n di dalam kelom-dalam kelom-pok sehingga tujuan dapat tercapai. pok sehingga tujuan dapat tercapai. Pada dasarnya setiap kelom-pok perlu Pada dasarnya setiap kelom-pok perlu melakukan usahausaha tertentu untuk melakukan usahausaha tertentu untuk mencapai keadaan yang memuaskan, mencapai keadaan yang memuaskan, mendapatkan informasi, koordinasi mendapatkan informasi, koordinasi yang baik, partisipasi yang tinggi, yang baik, partisipasi yang tinggi, situasi yang menyenangkan, serta situasi yang menyenangkan, serta komunikasi bagi para anggota di komunikasi bagi para anggota di kalangan kelompok.
kalangan kelompok. 4.
4. Pembinaan kelompok, yaitu usahaPembinaan kelompok, yaitu usaha menjaga kehidupan kelompok dan menjaga kehidupan kelompok dan upayaupaya meningkatkan partisipasi upayaupaya meningkatkan partisipasi anggota. Untuk itu kelompok harus anggota. Untuk itu kelompok harus selalu mengusahakan adanya kegiatan selalu mengusahakan adanya kegiatan -kegiatan yang melibatkan para -kegiatan yang melibatkan para anggota serta menyediakan fasilitas anggota serta menyediakan fasilitas yang diperlukan, adanya koordinasi, yang diperlukan, adanya koordinasi, pengawasan, menjaga kelancaran pengawasan, menjaga kelancaran komunikasi, dan memungkinkan komunikasi, dan memungkinkan terjadinya penambahan anggota baru. terjadinya penambahan anggota baru. 5.
5. Kesatuan / kekompakan kelompok,Kesatuan / kekompakan kelompok, yaitu adanya rasa keterikatan yang yaitu adanya rasa keterikatan yang kuat di antara para anggota terhadap kuat di antara para anggota terhadap kelompoknya. Tingkat rasa kelompoknya. Tingkat rasa keterikat-an yketerikat-ang berbeda-beda menyebabkketerikat-an an yang berbeda-beda menyebabkan adanya tingkat kesatuan kelompok adanya tingkat kesatuan kelompok yang berbeda-beda pula.
yang berbeda-beda pula.
6.
6. Suasana kelompok, yaitu keadaanSuasana kelompok, yaitu keadaan moral, sikap dan perasaan
moral, sikap dan perasaan yang umumyang umum terdapat di dalam kelompok. Ini dapat terdapat di dalam kelompok. Ini dapat dilihat dari para anggota apakah dilihat dari para anggota apakah bersemangat atau apatis terhadap bersemangat atau apatis terhadap kegiatan dan kehidupan kelompok. kegiatan dan kehidupan kelompok. 7.
7. Tekanan terhadap kelompok, yaituTekanan terhadap kelompok, yaitu segala sesuatu yang dapat segala sesuatu yang dapat menimbul-kan ketegangan di dalam kelompok. kan ketegangan di dalam kelompok. Adanya ketegangan itu perlu untuk Adanya ketegangan itu perlu untuk menumbuh kembangkan kedinamisan, menumbuh kembangkan kedinamisan, tetapi pada tingkat yang terlalu tinggi tetapi pada tingkat yang terlalu tinggi malah dapat mematikan kehidupan malah dapat mematikan kehidupan kelompok.
kelompok. 8.
8. Adanya Adanya faktor-faktor faktor-faktor dinamikadinamika kelompok di atas, dapat pula kelompok di atas, dapat pula berhubungan terhadap tingkat berhubungan terhadap tingkat keefektifan kelompok, yang dilihat keefektifan kelompok, yang dilihat dari segi produktivitas, moral, dan dari segi produktivitas, moral, dan kepuasan anggota. Produktivitas kepuasan anggota. Produktivitas diukur dari keberhasilan mencapai diukur dari keberhasilan mencapai tujuan kelompok, moral dilihat dari tujuan kelompok, moral dilihat dari semangat dan sikap para anggota, dan semangat dan sikap para anggota, dan kepuasan dilihat dari keberhasilan kepuasan dilihat dari keberhasilan anggota dalam mencapai tujuan-tujuan anggota dalam mencapai tujuan-tujuan pribadinya.
Hasil dan Pembahasan Hasil dan Pembahasan
Kabupaten Gunungkidul memiliki Kabupaten Gunungkidul memiliki luas wilayah 1.485,36 km
luas wilayah 1.485,36 km22 atau sekitaratau sekitar 46,63% dari total wilayah Provinsi DIY. 46,63% dari total wilayah Provinsi DIY. Desa Purwodadi merupakan salah satu dari Desa Purwodadi merupakan salah satu dari 3 desa pesisir di kecamatan Tepus 3 desa pesisir di kecamatan Tepus Kabupaten Gunung Kidul. Secara Kabupaten Gunung Kidul. Secara administratif desa ini mempunyai luas administratif desa ini mempunyai luas 2.169 ha atau 21% dari luas kecamatan 2.169 ha atau 21% dari luas kecamatan Tepus. Berjarak 13,5 km dari pusat Tepus. Berjarak 13,5 km dari pusat Kecamatan Tepus, 38 km dari pusat Kecamatan Tepus, 38 km dari pusat Kabupaten Gunung Kidul (Wonosari) dan Kabupaten Gunung Kidul (Wonosari) dan 78 km dari kota Yogyakarta. Terbagi atas 78 km dari kota Yogyakarta. Terbagi atas 19 dusun, 32 RW dan 74 RT, dengan 19 dusun, 32 RW dan 74 RT, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut batas-batas wilayah sebagai berikut sebelah utara berbatasan dengan Desa sebelah utara berbatasan dengan Desa Giripanggung; sebelah utara berbatasan Giripanggung; sebelah utara berbatasan dengan Desa Balong Kecamatan Girisubo; dengan Desa Balong Kecamatan Girisubo; sebelah selatan berbatasan dengan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; sebelah barat Samudera Indonesia; sebelah barat berbatasan dengan Desa Tepus (Hartanto, berbatasan dengan Desa Tepus (Hartanto, 2005).
2005).
Awal terbentuknya kelompok Awal terbentuknya kelompok pembudiday
pembudidaya ini a ini adalah bersamaan denganadalah bersamaan dengan proyek DKP yang bertujuan meningkatkan proyek DKP yang bertujuan meningkatkan produktivitas perikanan di Kabupaten produktivitas perikanan di Kabupaten Gunung Kidul. Kelompok pembudidaya Gunung Kidul. Kelompok pembudidaya ini dirintis mulai tahun 2009 dengan nama ini dirintis mulai tahun 2009 dengan nama Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung. Keompok ini merupakan kelompok Siung. Keompok ini merupakan kelompok mandiri yang dari awal pembentukan mandiri yang dari awal pembentukan sampai sekarang yang mengelola adalah sampai sekarang yang mengelola adalah anggota dari warga desa Purwodadi anggota dari warga desa Purwodadi sendiri. Pada awalnya kelompok ini sendiri. Pada awalnya kelompok ini mendapat modal dari pinjaman bank dan mendapat modal dari pinjaman bank dan bantuan dari DKP berupa terpal dan pakan. bantuan dari DKP berupa terpal dan pakan. Kelompok Pembudidaya Lele Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung sejak dirintis telah banyak Pantai Siung sejak dirintis telah banyak mengalami perubahan dari jumlah anggota mengalami perubahan dari jumlah anggota hingga susunan organisasi. Dalam hingga susunan organisasi. Dalam perkembangannya kelompok ini sempat perkembangannya kelompok ini sempat mengalami penurunan hasil produksi mengalami penurunan hasil produksi karena gagal panen dan sempat tidak karena gagal panen dan sempat tidak beroperasi selama beberapa bulan. beroperasi selama beberapa bulan. Walaupun sering mendapat tekanan baik Walaupun sering mendapat tekanan baik dari eksternal maupun internal, Kelompok dari eksternal maupun internal, Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung tetap Pembudidaya Lele Pantai Siung tetap bertahan hingga saat ini. Saat ini bertahan hingga saat ini. Saat ini Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung sudah memiliki 30 kolam terpal dengan sudah memiliki 30 kolam terpal dengan
ukuran masing-masing 5 m X 4 m. ukuran masing-masing 5 m X 4 m. Produksi lele masih belum stabil karena Produksi lele masih belum stabil karena suplay bibit yang kurang teratur dan suplay bibit yang kurang teratur dan sulitnya mencari pasar untuk menyerap sulitnya mencari pasar untuk menyerap hasil produksi.
hasil produksi.
Terbentuknya Kelompok Terbentuknya Kelompok Pembudi-daya Lele Pantai Siung
daya Lele Pantai Siung merupakan inisiatif merupakan inisiatif warga Purwodadi yang menyadari potensi warga Purwodadi yang menyadari potensi sumberdaya air yang lebih dibanding desa sumberdaya air yang lebih dibanding desa lain. Pada awal pembentukan kelompok, lain. Pada awal pembentukan kelompok, anggota yang ikut merintis hanya 10 orang anggota yang ikut merintis hanya 10 orang saja. Selama perkembangannya, kelompok saja. Selama perkembangannya, kelompok ini banyak melakukan kunjungan studi ini banyak melakukan kunjungan studi banding dan pelatihan sehingga jumlah banding dan pelatihan sehingga jumlah anggota bertambah.
anggota bertambah.
Berdasarkan pengamatan langsung Berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara didapat hasil rangkuman 8 dan wawancara didapat hasil rangkuman 8 faktor yang menentukan kedinamisan faktor yang menentukan kedinamisan Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung. Faktor pertama adalah tujuan dari Siung. Faktor pertama adalah tujuan dari kelompok itu sendiri. Tujuan kelompok kelompok itu sendiri. Tujuan kelompok dapat membantu agar kelompok dapat membantu agar kelompok termotivasi dan dapat berkembang. Pada termotivasi dan dapat berkembang. Pada Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung tujuan sudah terbentuk dengan jelas yaitu tujuan sudah terbentuk dengan jelas yaitu memanfaatkan potensi sumberdaya air memanfaatkan potensi sumberdaya air untuk mensejahterakan anggota, membuka untuk mensejahterakan anggota, membuka lapangan pekerjaan, dan menjadi lapangan pekerjaan, dan menjadi percontohan bagi kelompok lain yang percontohan bagi kelompok lain yang ingin merintis. Tujuan ter
ingin merintis. Tujuan tersebut ditanamkansebut ditanamkan kuat pada anggota sehingga pada tiap kuat pada anggota sehingga pada tiap anggota muncul rasa memiliki kelompok anggota muncul rasa memiliki kelompok dan sadar akan hak & kewajiban dan sadar akan hak & kewajiban masing-masing.
masing.
Faktor berikutnya adalah struktur Faktor berikutnya adalah struktur kelompok yang membagi tugas dan kelompok yang membagi tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota. tanggung jawab masing-masing anggota. Kelompok yang terstruktur akan Kelompok yang terstruktur akan memudahkan koordinasi antar anggota dan memudahkan koordinasi antar anggota dan pembagian tugas. Pada Kelompok pembagian tugas. Pada Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung struktur Pembudidaya Lele Pantai Siung struktur organisasi sudah terbentuk dan jadwal organisasi sudah terbentuk dan jadwal pemberian pakan juga telah tersusun rapi. pemberian pakan juga telah tersusun rapi. Pergantian struktur kepengurusan masih Pergantian struktur kepengurusan masih belum stabil dan terencana sehingga belum stabil dan terencana sehingga selama ini baru terjadi dua kali pergantian selama ini baru terjadi dua kali pergantian ketua. Meski sudah memiliki struktur ketua. Meski sudah memiliki struktur organisasi namun struktur tersebut masih organisasi namun struktur tersebut masih kurang stabil sehingga sering terjadi kurang stabil sehingga sering terjadi konflik internal tentang pemilihan ketua konflik internal tentang pemilihan ketua
berikutnya. Struktur organisasi yang berikutnya. Struktur organisasi yang kurang stabil ini dikarenakan usia kurang stabil ini dikarenakan usia kelompok yang masih kurang dari 3 tahun kelompok yang masih kurang dari 3 tahun dan kurangnya pengalaman dalam dan kurangnya pengalaman dalam mengelola organisasi.
mengelola organisasi.
Faktor struktur tugas juga Faktor struktur tugas juga merupakan faktor penentu kedinamisan merupakan faktor penentu kedinamisan suatu kelompok. Jika suatu kelompok suatu kelompok. Jika suatu kelompok dalam pembagian tugasnya sudah jelas dalam pembagian tugasnya sudah jelas maka mereka akan mudah dalam maka mereka akan mudah dalam menjalankan tugas masing-masing dan menjalankan tugas masing-masing dan tidak ada tugas yang tumpang tindih tidak ada tugas yang tumpang tindih sehingga terbengkalai. Pembagian tugas sehingga terbengkalai. Pembagian tugas dan jadwal piket pada Kelompok dan jadwal piket pada Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung sudah Pembudidaya Lele Pantai Siung sudah terencana dan dijalankan oleh tiap anggota terencana dan dijalankan oleh tiap anggota dengan penuh tanggung jawab. dengan penuh tanggung jawab. Pelaksanaan piket pemberian pakan selalu Pelaksanaan piket pemberian pakan selalu diawasi salah satu anggota yang diawasi salah satu anggota yang berdomisili di dekat kolam kelompok berdomisili di dekat kolam kelompok sehingga kegiatan dapat dipantau. Jika ada sehingga kegiatan dapat dipantau. Jika ada salah satu anggota yang tidak salah satu anggota yang tidak melaksanakan tugasnya maka ketua melaksanakan tugasnya maka ketua kelompok akan langsung mengingatkan kelompok akan langsung mengingatkan secara langsung.
secara langsung.
Pembinaan kelompok oleh instansi Pembinaan kelompok oleh instansi pemerintah, LSM, dan pihak swasta dapat pemerintah, LSM, dan pihak swasta dapat meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan keberlanjutan suatu kelompok. Kelompok keberlanjutan suatu kelompok. Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung Pembudidaya Lele Pantai Siung merupa-kan kelompok perintis budidaya lele di kan kelompok perintis budidaya lele di desa Purwodadi sehingga pengetahuan desa Purwodadi sehingga pengetahuan tentang budidaya lele masih belum tentang budidaya lele masih belum matang. Pendampingan yang intensif oleh matang. Pendampingan yang intensif oleh pemerintah dan instansi lain sangat pemerintah dan instansi lain sangat diperlukan agar kelompok ini dapat diperlukan agar kelompok ini dapat bertahan. Selama ini Kelompok bertahan. Selama ini Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung selalu Pembudidaya Lele Pantai Siung selalu didampin
didampingi gi oleh oleh seorang seorang penyuluh penyuluh dandan kelompok ini mendapat bimbingan untuk kelompok ini mendapat bimbingan untuk mendapatkan bibit, pakan, dan pemasaran mendapatkan bibit, pakan, dan pemasaran hingga akhirnya dapat mandiri seperti ini. hingga akhirnya dapat mandiri seperti ini. Namun meski kelompok sudah dapat Namun meski kelompok sudah dapat mandiri, penyuluh yang mendampingi mandiri, penyuluh yang mendampingi tetap memantau perkembangan dan tetap memantau perkembangan dan menerima keluhan dari kelompok ini.
menerima keluhan dari kelompok ini.
Kesatuan/kekompakan kelompok Kesatuan/kekompakan kelompok yang dapat menyatukan kelompok tersebut yang dapat menyatukan kelompok tersebut sehingga kelompok dapat bertahan dari sehingga kelompok dapat bertahan dari tekanan yang datang. Kekompokan tekanan yang datang. Kekompokan
dipengaruhi presepsi anggota terhadap dipengaruhi presepsi anggota terhadap nilai tujuan yang ingin dicapai kelompok. nilai tujuan yang ingin dicapai kelompok. Kekompakan dapat diperoleh melalui Kekompakan dapat diperoleh melalui hubungan kepemimpinan dan keanggotaan hubungan kepemimpinan dan keanggotaan yang baik sehingga muncul kemauan yang baik sehingga muncul kemauan saling mengkikat dan rasa saling memiliki saling mengkikat dan rasa saling memiliki sehingga jelas terasa bahwa kelompok itu sehingga jelas terasa bahwa kelompok itu miik bersama. Kelompok Pembudidaya miik bersama. Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung menunjukkan Lele Pantai Siung menunjukkan kekompakan yang kurang dalam hal kekompakan yang kurang dalam hal perencanaan kegiatan karena setiap perencanaan kegiatan karena setiap diadakan pertemuan darurat maksimal diadakan pertemuan darurat maksimal hanya 5 orang yang hadir. Kurang hanya 5 orang yang hadir. Kurang kompaknya kelompok ini disebabkan kompaknya kelompok ini disebabkan sebagian besar anggota berprofesi sebagai sebagian besar anggota berprofesi sebagai pegawai negeri atau swasta sehingga sulit pegawai negeri atau swasta sehingga sulit menyamaka
menyamakan n waktu waktu luang. luang. Akan Akan tetapitetapi kekompakan dalam mengelola kegiatan kekompakan dalam mengelola kegiatan sangatlah baik sehingga potensi sangatlah baik sehingga potensi munculnya konflik dapat dikurangi.
munculnya konflik dapat dikurangi.
Faktor berikutnya yang ikut Faktor berikutnya yang ikut menunjang kedinamisan kelompok adalah menunjang kedinamisan kelompok adalah suasana kelompok. Seorang pemimpin suasana kelompok. Seorang pemimpin kelompok hendaknya mampu memotivasi kelompok hendaknya mampu memotivasi anggota lainnya sehingga suasana anggota lainnya sehingga suasana kelompok lebih positif dan dapat kelompok lebih positif dan dapat berkembang lebih pesat. Suasana yang berkembang lebih pesat. Suasana yang baik dapat mempercepat pertumbuhan baik dapat mempercepat pertumbuhan kelompok dan memperkuat kekompakan kelompok dan memperkuat kekompakan dibanding suasana yang buruk dan sering dibanding suasana yang buruk dan sering konflik. Suasana kelompok pada konflik. Suasana kelompok pada Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung bisa dibilang cukup baik karena selama ini bisa dibilang cukup baik karena selama ini hubungan antara ketua kelompok dengan hubungan antara ketua kelompok dengan anggota cukup dekat karena masih anggota cukup dekat karena masih tetangga sedesa. Suasana yang baik ini tetangga sedesa. Suasana yang baik ini mendukung oerkembangan kelompok yang mendukung oerkembangan kelompok yang awalnya tergantung pada bantuan dan awalnya tergantung pada bantuan dan pinjaman men jadi kelompok yang lebih pinjaman men jadi kelompok yang lebih mandiri.
mandiri.
Tekanan kelompok bisa menjadi Tekanan kelompok bisa menjadi pemicu perkembangan kelompok atau pemicu perkembangan kelompok atau bahkan menghancurkan kelompok. bahkan menghancurkan kelompok. Tingkat ketegangan harus dapat Tingkat ketegangan harus dapat dimanipulasi sedemikian rupa sehingga dimanipulasi sedemikian rupa sehingga dapat memunculkan kedinamisan yang dapat memunculkan kedinamisan yang optimal. Tekanan bisa muncul dari dalam optimal. Tekanan bisa muncul dari dalam kelompok atau dari luar kelompok dan ada kelompok atau dari luar kelompok dan ada beberapa tekanan yang memang dapat beberapa tekanan yang memang dapat dikontrol untuk memicu perkembangan dikontrol untuk memicu perkembangan
kelompok. Tekanan internal yang ada pada kelompok. Tekanan internal yang ada pada Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung adalah minimnya pengetahuan mendalam adalah minimnya pengetahuan mendalam tentang budidaya lele, sulitnya tentang budidaya lele, sulitnya mengumpulkan seluruh anggota secara mengumpulkan seluruh anggota secara bersamaan, dan kurangnya modal. Sejauh bersamaan, dan kurangnya modal. Sejauh ini beberapa tekanan internal masih bisa ini beberapa tekanan internal masih bisa diatasi secara baik kecuali masalah diatasi secara baik kecuali masalah komitmen beberapa anggota yang jarang komitmen beberapa anggota yang jarang mengikuti pertemuan dan tidak mengikuti pertemuan dan tidak melaksanakan jadwal memberi pakan melaksanakan jadwal memberi pakan sehingga dikeluarkan dari kelompok secara sehingga dikeluarkan dari kelompok secara halus. Tekanan eksternal yang ada antara halus. Tekanan eksternal yang ada antara lain munculnya kelompok lain yang lebih lain munculnya kelompok lain yang lebih besar dan kurangnya hubungan dengan besar dan kurangnya hubungan dengan pembibit & tengkulak. Munculnya pembibit & tengkulak. Munculnya kelompok lain memicu Kelompok kelompok lain memicu Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung untuk Pembudidaya Lele Pantai Siung untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sehingga memunculkan sistem produksi sehingga memunculkan sistem yang lebih baik dan berkelanjutan. Selama yang lebih baik dan berkelanjutan. Selama ini yang menjadi penghubung antar ini yang menjadi penghubung antar pembibit dan tengkulak adalah pihak pembibit dan tengkulak adalah pihak penyuluh sehingga kelompok penyuluh sehingga kelompok pembudi-daya kurang mandiri, namun penyuluh daya kurang mandiri, namun penyuluh tetap mendorong agar kelompok lebih tetap mendorong agar kelompok lebih mandiri.
mandiri.
Faktor terakhir adalah berdasarkan Faktor terakhir adalah berdasarkan hasil produktivitas yang sudah dicapai. Hal hasil produktivitas yang sudah dicapai. Hal ini dapa dinilai dari pencapaian Kelompok ini dapa dinilai dari pencapaian Kelompok Pembudidaya Lele Pantai Siung terhadap Pembudidaya Lele Pantai Siung terhadap tujuan yang telah disusun bersama. tujuan yang telah disusun bersama. Berdasarkan hasil pengamatan tujuan Berdasarkan hasil pengamatan tujuan kelompok yang sudah tercapai adalah kelompok yang sudah tercapai adalah terpacunya warga lain untuk membentuk terpacunya warga lain untuk membentuk kelompok pembudidaya lele sehingga kelompok pembudidaya lele sehingga warga desa Purwodadi lebih produktif. warga desa Purwodadi lebih produktif.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan Saran
Untuk mengetahui dinamika Untuk mengetahui dinamika kelompok dapat dilihat dari berbagai kelompok dapat dilihat dari berbagai faktor antara lain tujuan kelompok, faktor antara lain tujuan kelompok, struktur kelompok, struktur tugas, struktur kelompok, struktur tugas, pembinaan, kekompakan, suasana pembinaan, kekompakan, suasana kelompok, tekanan kelompok, dan kelompok, tekanan kelompok, dan produktivitas. Dari berbagai faktor tersebut produktivitas. Dari berbagai faktor tersebut yang paling maju adalah faktor tujuan yang paling maju adalah faktor tujuan kelompok, pembinaan, dan kekompakan. kelompok, pembinaan, dan kekompakan. Sedangkan faktor lainnya masih kurang Sedangkan faktor lainnya masih kurang
berkembang terutama faktor produktivitas berkembang terutama faktor produktivitas yang paling tertinggal. Untuk mengetahui yang paling tertinggal. Untuk mengetahui kondisi suatu kelompok dan strategi kondisi suatu kelompok dan strategi pengelolaannya diperlukan pemahaman pengelolaannya diperlukan pemahaman mengenai dinamika kelompok yamh mengenai dinamika kelompok yamh terkait sehingga terbentuk kelompok yang terkait sehingga terbentuk kelompok yang dinamis dan produktiv.
dinamis dan produktiv.
Saran untuk Kelompok Saran untuk Kelompok Pembudi-daya Lele Pantai Siung sendiri adalah agar daya Lele Pantai Siung sendiri adalah agar lebih memperkuat kekompakan kelompok lebih memperkuat kekompakan kelompok dan mengurangi ketergantungan terhadap dan mengurangi ketergantungan terhadap penyuuh.
penyuuh.
Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Djoni dan Jaenal Abidin. 2000. Dinamika Djoni dan Jaenal Abidin. 2000. Dinamika Kelompok di Kalangan Kelompok Kelompok di Kalangan Kelompok Tani Pondok Pesantren (PONTREN) Tani Pondok Pesantren (PONTREN) Pelaksana Usahatani Model Wanatani Pelaksana Usahatani Model Wanatani di Daerah Aliran Sungai (DAS) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy. Pengembangan Model Citanduy. Pengembangan Model Wanatani Di DAS Citanduy. Laporan Wanatani Di DAS Citanduy. Laporan Kajian Kelembagaan, Sosiologis, Kajian Kelembagaan, Sosiologis, Ekonomi dan Biofisik. Kerjasama Ekonomi dan Biofisik. Kerjasama Universitas Siliwangi Dengan Balai Universitas Siliwangi Dengan Balai RLKT DAS Cimanuk-Citanduy Ditjen RLKT DAS Cimanuk-Citanduy Ditjen
RLPS-DEPHUTBUN RI.
RLPS-DEPHUTBUN RI.
Tasikmalaya
Tasikmalaya. Tidak . Tidak diterbitkan.diterbitkan.
Harnanto. Ir. Sri. 2005. Sunvey Sosial Harnanto. Ir. Sri. 2005. Sunvey Sosial Ekonomi Desa Pantai Dalam Rangka Ekonomi Desa Pantai Dalam Rangka Penyusunan Profil Wilayah Penyusunan Profil Wilayah Pengembangan Pesisir DIY. Pengembangan Pesisir DIY. Pemerintah DIY Dinas Perikanan dan Pemerintah DIY Dinas Perikanan dan Kelautan. Yogyakarta.
Kelautan. Yogyakarta.
Slamet, Margono, 1981. Dasar-dasar Slamet, Margono, 1981. Dasar-dasar Pengembangan Dinamika Kelompok Pengembangan Dinamika Kelompok Tani Indonesia. Makalah pada Tani Indonesia. Makalah pada Pertemuan Tim Teknis Proyek Pertemuan Tim Teknis Proyek Penyuluhan Pertanian, Tanggal 24-26 Penyuluhan Pertanian, Tanggal 24-26 September di Cisarua, Bogor.
September di Cisarua, Bogor.
Soekanto Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Soekanto Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada. Pengantar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.