REGULATOR TEGANGAN TELEVISI REGULATOR TEGANGAN TELEVISI
N NAAMMAA : R: ROOMMMMY Y LLAAHHAARRIISSAA B BP/P/NNIMIM : : 0505/6/655552626 G GRROOUUPP : : 33EE22 PENDIDIKAN
PENDIDIKAN TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKAELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2008
2008
A. Tujuan
Setelah melakukan pratikum ini mahasiswa akan mampu :
1. Mengukurtegangan AC dan DC pada rangkaian catu daya televisi warna dengan menggunakan multimeter dan osiloskop.
2. Menganalisa kerusakan, bila terjadi kerusakan pad bagian regulator tegangan dari catu daya televisi warna
B. Alat dan Bahan
1. TV Trainer. 2. Toolset. 3. Multimeter 4. Osiloskop 5. Kawat penghubung.
C. Kajian Teori
Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, Karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik maka catu daya harus dapat memberikan tegangan listrik yang stabil. Untuk itu maka rangkaian catu daya mempunyai bagian-bagian terpenting yaitu penyearah dan penstabil tegangan. Bagian primer trafo/switching regulator disebut regulator input dan bagian sekunder dinamakan regulator output.
Tegangan AC terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC deengan perataan dan regulstor tegangan yang dapat mengendalikan tegangan DC ke rangkaian TV warna. Tegangan DC yang dihasilkan ini diharapkan dapat stabil, sehingga televisi dapat bekerja secara sempurna. Kerusakan yang terjadi pada
mengalami gangguan, demikian juga suara yang dihasilkan. Menurut cara kerja catu daya yang dipakai pada pesawat televisi adaalah :
a. Catu daya dengan trafo penurun tegangan
b. Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan
c. Catu daya dengan trafo Acematic (switching regulator)
D. Langkah Kerja dan Hasil Pengamatan
Langkah-langkah dalam melakukan praktikum adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini
2. teliti gambar skema rangkaian bagian catu daya pada televisi.
3. Amati komponen yang terdapat pada bagian catu daya dan catat dalam table.
4. Hidupkan main power televisi
5. Ukur tegangan input catu daya (AC) pada titik keluaran F801 dan titik AC sisi lainnya menggunakan multimeter dan catat datanya pada table pengamatan.
6. Ukur tegangan DC pada titk polaritas positif C803 dan catat datanya pada tabel pengukuran.
7. Ukur tegangan AC menggunakan osiloskop pada TP01 (Samsung CS 21K30ML6XXSE) / PIN4 IC801S (samsung CS21Z50MLNXXSE) dan catat hasilnya dalam tabel pengukuran.
8. Ukur tegangan AC menggunakan osiloskop pada TP07 (Samsung CS 21K30ML6XXSE) / PIN1 IC801S (samsung CS21Z50MLNXXSE) dan catat hasilnya dalam tabel pengukuran.
9. Ukur tegangan (DC) output catu daya dengan menggunakan osiloskop dan multimeter pada TP02 (Samsung CS 21K30ML6XXSE) / anoda D811 (Samsung CS21Z50MLNXXSE) dan catat hasilnya dalam tabel pengukuran.
10. Ukur tegangan DC menggunakan multimeter pada katoda dioda (D807, D808, D809) (Samsung CS 21K30ML6XXSE) dan pada katode diode (D807, D809A, D811, D813) (samsung CS21Z50MLNXXSE) dan catat hasilnya dalam tabel pengukuran.
11. Matikan televisi
12. Rapikan alat dan bahan serta kembalikan pada tempat semula.
13. Membuat laporan praktikum.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel Komponen
Nama
komponen Kode Nilai
fuse FP801A 4 A 250 V/ 125
Diac FX8015 TVR10751
Kapasitor AC E801 220nF
Lilitan 801 20mH
Saklar EY807
Led indikator LD901 Led Standar
Rectifier
diode bridge D801S 718/4000
Filter
Elcho E803 330uF/400 V
Switching (trigger)
Resistor R802,R803,R804/R811 210Kohm/5 Watt(18Kohm) kapasitor C888,C804 43nF,dan 2,2 Nf dioda zener DZ810,815,813,805,804,8 07 (2)7,1 V,(2)9,1 Vdan 6,8 V resistor R895,R807,R805,R810 (2)47Kohm,1Kohm,2,4Ko hm IC IC801 STR W9750F lilitan L801,806,803,802 Dioda D803 1A Trafo switching EY 875,874,873,872 Tabel Pengukuran
Tegangan Input (volt) Tegangan Output (volt) Pada titik 25 = 300 V Pada titik 26 = 175 V
Pada titik 27 = 90 V Pada titik 28 = 12 V Pada titik 29 = 9 V Pada titik 30 = 9 V
F. Evaluasi dan Pembahasan
1. Apa yang dimaksud dengan catu daya televisi?
Jawaban : catu daya merupakan suatu rangkaian yang berfungsi memberikan daya dan tegangan kepada rangkaian televisi agar televisi tersebut dapat bekerja dengan semestinya serta sebagai pemberi daya kepada setiap blok rangkaian televisi agar komponen setiap blok berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Jelaskan cara kerja rangkaian catu daya televisi?
Jawaban : tegangan pertama yang masuk ke dalam televisi adalah tegangan AC. Dari jala-jala listrik 220 volt diturunkan ke trafo. Trafo membagi menjadi beberapa tegangan seperti 6 volt, 12 volt, 24 volt, 30 volt. Dari bagian ini diambil tegangan yang cocok untuk pesawat televisi. Setelah itu akan dihubungkan ke dioda penyearah. Dioda berfungsi sebagai penyearah dari AC menjadi DC. Kemudian di saring oleh kapasitor filter. Dan distabilkan oleh transistor.
3. Jelaskan bagian-bagian terpenting pada rangkaian catu daya pada televisi?
Jawaban : a. penyearah yang berfungsi untuk merubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
b. filter yang berfungsi sebagai penyaring tegangan yang keluar dari dioda yang masih mengandung ripple.
c. regulator yang berfungsi sebagai penstabil tegangan keluaran rangkaian catu daya.
d. Elco yang berfugsi menyimpan tegangan
4. Jelaskan pembagian catu daya berdasarkan cara kerja.
Jawaban :
a. Catu daya konvensional yaitu catu daya yang menggunakan trafo stepdown dimana tegangan AC langsung dirubah menjadi tegangan DC.
b. Catu daya switching yaitu catu daya yang tidak menggunakan trafo step down tetapi menggunakan trafo inti ferit. Tegangan AC tidak langsung dirubah menjadi tegangan DC, tetapi difilter dan ditrigger.
Setelah itu baru masuk ke trafo untuk diturunkan tegangan menjadi DC.
5. Bagaimana prinsip kerja regulator Switching?
Jawaban : Regulator switching pada dasarnya mempunyai frekuensi yang konstan untuk men-switching transistor seri. Besarnya frekuensi switching tersebut harus lebih besar dari 20KHz agar frekuensi switching tersebut tidak dapat didengar oleh manusia. Frekuensi switching yang terlalu tinggi menyebabkan operasi switching transistor tidak efisien dan juga dibutuhkan inti ferrit yang besar atau yang mempunyai permeabilitas tinggi. Untuk regulator switching dengan transistor seri dapat digunakan frekuensi switching (unibase frequncy) pada 200KHz. Pada frekuensi ini masih dapat digunakan transistor darlington biasa dengan bandwidth minimum pada 1MHz seperti 2N6836 dengan maksimum frekunsi switching pada 10MHz atau BDW42 dengan maksimum frekuensi 4MHz. Besarnya bandwidth ini sangat berpengaruh pada efisiensi kerja switching regulator tersebut.
Tegangan di searahkan terlebih dahulu, tidak masuk kedalam trfo, tetapi difilter terlebih. Tegangan sekitar 300 V ditrigger terlebih dahulu sebelum masuk kedalam trafo inti ferit yang keluarannya berupa tegangan DC yang telah dibagi-bagi yaitu 110 V, 5 V, dan 12 V.
G. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari pratikum ini adalah :
1. Catu daya merupakan bagian terpenting pada sebuah televise karena catu daya merupakan bagian
yang memberikan daya listrik kepada seluruh bagian lainnya.
2. Komponen yang terpenting pada catu daya yaitu : trafo, elco, inductor, PTC ( pengatur suhu), kapasitor, dioda, IC + heatsink, dll.
3. Pada catu daya terdapat fuse yang berfungsi untuk menjaga keamanan pada televise. Fuse akan putus apabila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan pendek (konslet) dalam rangkaian pesawat televisi.
4. Dalam melakukan pengukuran memerlukan ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi. Karena kalau tidak maka akan terjadi kerusakan pada televisi. Seperti pada praktek yang kami alami yaitu putusnya fuse yang mungkin diakibatkan oleh kurang kehati-kehatian kami.
H.
Sumber Bacaan
1. Sistim televisi dan video: Bernard grob, 1991, Erlangga.
2. Teknik reparasi televisi berwarna: Reka roi, 2001, Pradnya paramita.
3. Pengenalan teknik televisi: Daryono, 2001, Bumi aksara.