PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTEK Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Elektro Dan Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT.Pertamina EP Tanjung Field
Penyusun :
PROGRAM STUDI S1 JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA
SURABAYA 2024
IQBAL FANAN
03.2021.1.07731
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT.Pertamina EP Tanjung Field
Judul
ALUR DISTRIBUSI LISTRIK PT.PERTAMINA EP TANJUNG FIELD
Penyusun :
IQBAL FANAN
03.2021.1.07731
PROGRAM STUDI S1 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2024
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
Di PT.Pertamina EP Tanjung Field
Nama : IQBAL FANAN
NPM : 03.2021.1.07731
Program Studi : Teknik Eelektro
Perusahaan : PT.Pertamina EP Tanjung Field Alamat Perusahaan : Jl.Minyak No.1 Murung
Pudak,Tabalong 71571,Kalimantan Selatan
Pembimbing Laporan PKL Pembimbing lapangan
Gitab Bangkit Wicaksono
Kordinator Kerja Praktek
Wahyu Setyo Pambudi, S.T., MT.
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PT.Pertamina EP Tanjung Field
Nama : IQBAL FANAN
NPM : 03.2021.1.07731
Program Studi : Teknik Eelektro
Perusahaan : PT.Pertamina EP Tanjung Field
Alamat Perusahaan : Jl.Minyak No.1 Murung Pudak,Tabalong 71571,Kalimantan Selatan
Pembimbing
Pembimbing Laporan PKL Pembimbing lapangan
Gitab Bangkit Wicaksono
RINGKASAN LAPORAN
Praktik melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.Pertamina EP Tanjung Field Kalimantan Selatan selama satu bulan, yakni dari tanggal 2 September - 2 Oktober 2024.
Maksud dan Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja lapangan (PKL) ini adalah untuk
melaksanakan suatu kewajiban bagi mahasiswa untuk melaksanakan Praktik Kerja lapangan (PKL) serta meningkatkan kemampuan, pengalaman, pengetahuan dan wawasan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki mahasiswa.
Selama praktik melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) praktikan diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan rayon yang telah dibagi oleh PT.Pertamina EP Tanjung Field, rayon dibagi menjadi 4 sehingga masing-masing mahasiswa melaksanakan pekerjaan sesuai rayon. Beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh mahasiswa/i adalah membantu tim masing-masing rayon dalam menyelesaikan program kerja.
PT PERTAMINA (Persero) yakni Pertashop yang meliputi survei tempat, input data, bertemu dengan mitra kerja, serta membantu tim checker mengecek agen LPG maupun
pangkalan Liquefied Petroleum Gas (LPG), melihat secara langsung proses pengisian gas pada Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan membantu pengelolaan dan pembaruan design sosial media PT PERTAMINA (persero). Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan praktikan banyak mendapatkan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan pengembangan diri, sehingga praktik dapat berinteraksi dan mengenal lebih baik mengenai kenyataan dunia kerja yang sesungguhnya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini dengan baik. Laporan magang ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 Teknik Elektro di Institut Teknologi Adi Tama Surabaya.
Selama menjalani masa magang di PT.Pertamina EP Tanjung Field, saya telah memperoleh pengalaman yang sangat berharga dalam mengoperasikan unit pompa angguk, menganalisis kualitas produk, atau melakukan pemeliharaan peralatan. Kegiatan-kegiatan tersebut
memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses produksi minyak bumi secara keseluruhan.
Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah melihat produksi minyak bumi dari pengeboran sumur. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya keselamatan kerja, efisiensi, atau kerja sama tim].
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
1. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan sikron antara program pendidikan di sekolah atau kampus dengan program penguasaan keahlian tertentu. Selain itu Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa pada program studi tertentu. Melalui praktek kerja lapangan yang dilakukan mahasiswa dapat diperoleh pengalaman praktis di dunia kerja serta dapat melakukan pengkajian terhadap penerapan keilmuan dan teori yang diperoleh mahasiswa selama proses pembelajaran di perguruan tinggi. Dengan mengikuti program Praktik Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa diharapkan dapat lebih mengenal, mengetahui dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja yang ada sebagai upaya untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja tersebut.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan pemagangan bagi mahasiswa di dunia kerja di berbagai bidang dan merupakan mata kuliah yang wajib untuk ditempuh oleh seluruh mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif kepada mahasiswa secara nyata mengenai dunia kerja sekaligus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah mereka dapatkan selama kegiatan perkuliahan.
1.1 Tujuan PKL
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki dunia usaha, meluaskan wawasan dan pandangan mahasiswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan meningkatkan daya kreasi dan produktivitas terhadap mahasiswa sebagai persiapan menghadapi dunia kerja.
1.2 Manfaat PKL
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, diharapkan mahasiswa mendapatkan manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat bagi Mahasiswa/i :
1. Mahasiswa/i dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang sudah diperoleh pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
2. Menambah wawasan setiap mahasiswa/i mengenai dunia kerja.
3. Menambah dan meningkatkan ketrampilan serta keahlian dibidang Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Manfaat bagi Universitas :
1. Terjalin kerjasama “bilateral” antara Universitas dengan perusahaan.
2. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
1.3 Tempat PKL
Nama Perusahaan : PT.Pertamina EP Tanjung Field Jenis Lembaga : BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Alamat : Jl.Minyak No.1 Murung Pudak,Tabalong 71571,Kalimantan Selatan
1.4 Jadwal Pelaksanaan PKL
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT PERTAMINA (Persero) dimulai dari tanggal 02 September 2021 – 02 Oktober 2024 dengan waktu kerja dimulai dari hari Senin – Jumat Pukul 08:00 – 16:00 WIB.
Tabel 1.5 Jadwal Pelaksanaan PKL Di PT. Pertamina EP
Hari
Jam Mas
uk
Pula ng Seni
n
07.0 0
16.0 0 Sela
sa
07.0 0
16.0 0 Rab
u
07.0 0
16.0 0 Kam
is
07.0 0
16.0 0 Jum
at
07.0 0
16.0
0
BAB II
Kegiatan Selama Magang
PROFIL PERUSAHAAN
Profil PT. Pertamina Hulu Indonesia Region 3 Zona 9 Tanjung Field
Sejarah Lapangan Tanjung
Lapangan Tanjung terletak di sebelah timur laut Kota Banjarmasin dan sebelah barat daya Balikpapan berada pada kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, dihubungkan dengan jalan darat berjarak masing-masing kurang lebih 240 km. Sejarah penemuan lapangan ini diawali oleh penemuan minyak pada tahun 1898 oleh Mijn Bouw Maatschappij Martapoera dengan berhasilnya pemboran sumur eksplorasi T-0001. Pada tahun 1912 lapangan ini diambil alih oleh perusahaan Belanda lainnya Dotsche Petroleum Maatschappij (DPM). Kemudian pada tahun 1930 DPM bergabung dengan N.V. Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM). Tidak sempat eksploitasi akibat berkecamuknya Perang Dunia II.
Sejalan dengan perkembangan teknologi serta usaha BPM yang lebih giat melakukan eksplorasi maka pada akhirnya ditemukan berturut-turut struktur Tanjung (1934), Warukin (1937), serta struktur Kambitin (1939). Pada pemboran sumur Tanjung I tahun 1938 telah ditemukan minyak dengan kedalaman akhir 1920 meter. Sampai pada pertengahan tahun 1940 telah selesai dibor tujuh buah sumur pada struktur Tanjung tetapi tidak dieksploitasikan karena adanya Perang Dunia II.
Pada periode 1942 – 1945 saat perang dunia kedua pecah yang ditandai dengan invasi masif bala tentara Jepang yang bergerak dari Filipina, Serawak dan masuk wilayah Kalimantan Indonesia melalui Tarakan hingga akhirnya menguasai seluruh wilayah Hindia Belanda, maka secara otomatis unit-unit bisnis milik kerajaan Belanda jatuh ke tangan Jepang termasuk lapangan minyak Tanjung. Pada periode ini kegiatan operasional oleh BPM terhenti, akan tetapi aktivitas eksploitasi tetap dilanjutkan oleh Jepang dengan tetap memakai tenaga kerja lokal yang ada.
Aktivitas eksploitasi di lapangan Tanjung oleh Jepang pun berakhir seiring dengan bertekuk lututnya bala tentara Jepang oleh tentara sekutu pada tahun 1945.
Setelah berakhir perang dunia kedua tahun 1945, BPM kembali beroperasi di lapangan Tanjung hingga tahun 1961. Setelah kembali dioperasikan oleh BPM, maka dimulailah pekerjaan instalasi pipa penyalur minyak mentah dengan diameter 20 inch dari sumur-sumur minyak dari beberapa lokasi di Tabalong menuju tempat penimbunan di Manunggul dan kemudian disalurkan melalui pipa bertekanan tinggi menuju tempat penyulingan di Balikpapan Kalimantan Timur, pekerjaan instalasi pipa penyalur ini akhirnya selesai dikerjakan pada akhir tahun 1961 dengan total panjang pipa 246 km yang beberapa km diantaranya terpasang di dasar laut.
Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang no.
44 (Perpu) Tahun 1960 tanggal 26 Oktober 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Dalam undang – undang ini dinyatakan bahwa segala bahan galian minyak dan gas bumi yang ada di wilayah Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh negara, serta pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi dilakukan oleh perusahaan negara. Namun dalam hal ini negara dapat saja memberikan kuasa pertambangan (kontrak) kepada pihak swasta apabila perusahaan negara belum mampu melakukan sendiri pekerjaan pertambangan minyak dan gas bumi. Dengan dikeluarkannya UU no. 44 tahun 1960 ini maka undang-undang lama jaman Hindia Belanda berupa Indische Mijn Wet dalam Staatsblad nomor 214 tahun 1899 tidak berlaku lagi. Yang mana dalam undangundang Hindia Belanda ini dinyatakan bahwa pengusahaan dan pertambangan diatur dalam wilayah konsesi penambangan serta pola kerjasama dengan pengakuan hak secara individual lebih menonjol.
Pada masa Hindia Belanda wilayah konsesi penambangan minyak di Sumatera, Jawa, Kalimantan serta Papua dikuasai oleh beberapa perusahaan Belanda yaitu Baatatsch Petroleum Maatschappij (BPM), Nederlandsch Indische Ardolie MU (NIAM), Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) serta Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Maatschappij (NNGPM). Undangundang no. 44 tahun 1960 ini menjadi dasar pemerintah Indonesia untuk melikuidasi BPM dan membentuk PN Permindo, dimana sebagian saham PN Permindo adalah milik PT. Shell Indonesia. Namun dalam hal ini PT. Shell Indonesia lah yang melaksanakan kegiatan operasional termasuk di Tabalong. PN Permindo adalah
perusahaan negara hasil likuidasi dari perusahaan Belanda NIAM, sedangkan PT.
Shell Indonesia adalah bentukan baru dari BPM. Kerjasama ini tidak berlangsung lama karena pada tahun 1961 pemerintah Indonesia mengambil alih saham PT.
Shell Indonesia, dan mendirikan sebuah perusahaan negara dengan nama PN Pertambangan Minyak Nasional (PERMINA) atas dasar PP no. 198 tahun 1961.
Dan pada tanggal 31 Desember 1965 pemerintah Republik Indonesia telah membeli perusahaan PT. Shell Indonesia dengan harga US$ 110 juta sehingga seluruh unit- unit PT. Shell di Indonesia menjadi milik organisasi PN Permina.
Setelah dua perusahaan negara PN Permina dan PN Pertamin yang bergerak di bidang penambangan minyak dan gas bumi dilebur menjadi satu perusahaan dengan nama PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (Pertamina) dengan dasar Peraturan Pemerintah no. 27 tahun 1968 tanggal 20 Agustus 1968, maka seluruh kegiatan penambangan minyak dan gas di wilayah Indonesia telah dikontrol dan diorganisasikan oleh perusahaan pemerintah Republik Indonesia.
Selama dikelola oleh Pertamina kembali dilakukan usaha-usaha pencarian lapangan minyak yang baru dan berhasil menemukan struktur Tapian Timur pada tahun 1967 dan mulai diproduksikan pada tahun 1977 setelah melakukan pemboran di lima buah sumur. Lapangan Tanjung memiliki luas 9 x 3 km dan akumulasi utamanya adalah minyak, jumlah gasnya sedikit, gas yang ditemukan hanya berupa asosiasi dan gas bebas.
Di era akhir tahun 60 an hingga akhir tahun 80 an adalah masa kejayaan Pertamina di Tabalong karena keuntungan dari semua hasil produksi menjadi milik Pertamina, namun karena telah sedemikian lamanya eksploitasi dilakukan maka sumur-sumur minyak bumi yang ada di Tabalong pun mulai menurun produksinya.
Dalam hal ini diperlukan suatu teknologi eksploitasi minyak bumi yang harus diadopsi untuk kembali meningkatkan produksi sumur-sumur minyak di Tanjung.
Nama dari teknologi ini adalah Enhanced Oil Recovery (EOR), teknik ini bertujuan agar minyak bumi dalam sebuah sumur dapat berproduksi kembali dengan cara memberikan sebuah energi tekan berupa bahan kimia, air atau lainnya yang diinjeksikan ke dalam sebuah sumur minyak sehingga minyak bumi dapat memancar ke permukaan tanah. Pada tahun pada tahun 1989 telah ditemukan
struktur Dahor, kemudian Pertamina kembali harus menggandeng perusahaan asing untuk melaksanakan EOR yang ditandai dengan ditanda tanganinya kontrak EOR selama 15 tahun antara Pertamina Tanjung dengan 2 perusahaan mitra yaitu Southern Cross (Tanjung) Ltd dan Bonham (Tanjung) Ltd pada tanggal 11 September 1989.
Pada tahun 1992 terjadi pengalihan hak dan kewajiban EOR dari mitra Southern Cross (Tanjung) Ltd dan Bonham (Tanjung) Ltd kepada Bow Valley (Tanjung) Ltd, dan pada tahun 1993 kontrak EOR kembali beralih kepada Talisman (Tanjung) Ltd dengan Participating Interest 50% Pertamina dan 50% Talisman Energy – Canada. Kontrak EOR dengan Talisman Energy telah berakhir pada tahun 2003. Setelah usai kontrak EOR selama 15 tahun dengan perusahaan asing dan transfer teknologi sudah dianggap memadai maka pada tanggal 11 September 2004 terbit SK Direktur Utama no. Prin-848/Cooooo/2004-S1 tanggal 3 November 2004 tentang pelaksanaan alih kelola Blok Tanjung paska kontrak EOR JOB (Joint Operation Body) antara Pertamina - Talisman (Tanjung) Ltd kepada PT. Pertamina Unit Bisnis EP (Tanjung). Pada tanggal 01 April 2021 PT. 7 Pertamina EP Tanjung merubah organisasi menjadi PT. Pertamina Hulu Indonesia Zona 9 Tanjung Field
Saat ini lokasi dan jumlah sumur aktif di Tanjung Field yang tersebar di beberapa tempat adalah: struktur Tanjung dengan jumlah 90 sumur produksi (67 sumur SRP dan 23 sumur ESP) dan 35 sumur injeksi kemudian untuk struktur Warukin terdapat 16 sumur produksi dengan menggunakan artificial lift SRP dan 3 sumur injeksi. Laju produksi di dua sumur minyak di Tanjung field tersebut selama bulan juli 2024 sebesar 2140 BOPD dan gross produksi yang dihasilkan pada struktur Tanjung sekitar 41.000 BFPD sedangkan pada struktur Warukin mampu menghasilkan gross sebesar 1700 BFPD per hari.
Visi dan Misi PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field
Visi
“Menjadi Perusahaan Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi Kelas Dunia”.
Misi
“Menjalankan Kegiatan Sektor Hulu Minyak dan Gas Untuk Memberikan
Nilai Tambah Pada Pemangku Kepentingan Melalui Pelaksanaan Operasi
Yang Unggul dan Berorientasi Komersial Dengan Menekankan Aspek
Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan”
Tata Nilai Akhlak
Dalam mencapai visi dan misi, PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field berkomitmen untuk menerapkan tata nilai AKHLAK yaitu:
Lokasi PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field
PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field secara geografis terletak di kabupaten Tabalong, kecamatan Belimbing, Murung Pudak, provinsi Kalimantan Selatan, yang mempunyai luas daerah 6.611 km² yang 95% masih berupa hutan belukar.
Sisanya merupakan perkebunan karet milik masyarakat, sawah tadah hujan, ladang, rawa- rawa dan padang ilalang. PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field terletak di sekitar 240 km Timur Laut kota Banjarmasin atau berjarak kurang lebih 263 km sebelah barat daya dari kota Balikpapan–Kalimantan Timur.
Secara garis besar lapangan PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field dengan area pengelompokan, yaitu sumur produksi, sumur injeksi, Block Station, Power Plant, WTP dan Stasiun Pengumpul Utama Manunggul
Geologi Struktur
Wilayah kerja pertambangan Tanjung Raya PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field terdiri dari tujuh struktur di antaranya adalah Struktur Tanjung (T), Struktur Warukin Selatan (WS) dan Warukin Tengah (WCF), Struktur Tapian Timur(WT), Struktur Kambitin (K), Struktur Tanta (TA) dan Struktur Dahor. Aliran minyak pada lapangan Tanjung memiliki lapisan sedimen berupa pasir Eocene sebagai zona produksi yang utama yang diproduksi oleh PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field. Lapisan ini mempunyai enam zona batu pasir yang produktif dengan ketebalan maksimum sekitar 59 meter dan satu formasi patahan vulkanik dengan ketebalan lebih dari 100 meter
.
BAB III
MATERI LAPORAN Distribusi listrik
Distribusi listrik adalah proses penyampaian listrik dari sistem transmisi ke konsumen akhir, seperti rumah, gedung, dan industri. Setelah listrik dihasilkan di pembangkit listrik dan ditransmisikan melalui jaringan tegangan tinggi, distribusi mengubah voltase tersebut menjadi level yang lebih rendah yang aman untuk digunakan.
Proses distribusi melibatkan beberapa komponen, termasuk:
Substation: Tempat di mana listrik diturunkan dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah.
Jaringan Distribusi: Jaringan kabel yang menghubungkan substation ke konsumen, baik dalam bentuk kabel udara maupun kabel bawah tanah.
Transformator: Alat yang mengubah voltase untuk keperluan distribusi.Alur distribusi di PT Pertamina EP Tanjung sudah menggunakan Underground Line (perkabelan bawah tanah)
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Dalam pelayanan pendistribusian kelistrikan PLN membagi-bagi fungsi unit induknya kedalam beberapa unit induk berdasarkan pada sistem tenaga listrik yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi.Selain itu ada juga unit induk atau pusat-pusat lain sebagai penunjang berlangsungnya perusahaan. Karena luasnya cakupan wilayah kerja PLN, maka PLN memiliki unit-unit di seluruh wilayah Indonesia yang mempunyai fungsi masing- masing sesuai dengan unit induknya.
Sebelum menggunakan jasa PLN PT.Pertamina EP menggunakan pembangkit listrik sendiri untuk memenuhi kebutuhan produksi.Pembangkit yang dulu digunakan adalah pembangkit listrik Turbin memakai bahan bakar solar dan gas. Dan dikarenakan produksi gas saat ini mengalami penurunan dan turbin sudah tidak bisa beroprasi
Berikut ini cabel line undergroun PT.PERTAMINA EP
DRUPS ( Diesel Rotary Uninterruptible Power Supply)
DRUPS merupakan kepanjangan dari diesel rotary uninterruptible power supply. Teknologi ini bekerja dengan menggabungkan fungsi UPS bertenaga baterai dengan generator disel.Dengan penambahan teknologi yang dinamakan magnetic cluth (kopling magnet) sehingga memaksimalkan penggabungan ups dan dieselnya. Karena tidak menggunakan tenaga baterai sepenuhnya, maka DRUPS ini memiliki keunggulan lebih, yakni menimbulkan tingkat pencemaran yang jauh lebih sedikit sehingga dianggap lebih ramah lingkungan
DRUPS dirancang untuk berfungsi tanpa interupsi tanpa memerlukan banyak tenaga kerja. Ini secara signifikan mengurangi biaya perawatan dan pemeliharaan sistem. Alat ini secara otomatis menyalurkan sumber daya cadangan otomatis ketika kegagalan sumber utama terdeteksi. Karena sistem terlindungi oleh pengaman, pengguna tidak memerlukan tindakan manusia yang membutuhkan waktu, menghasilkan fleksibilitas yang tinggi.
DRUPS ( Diesel Rotary Uninterruptible Power Supply)
Switchgear
Switchgear adalah perangkat kelistrikan berupa panel yang digunakan sebagai alat kontrol (menghubungkan / memutuskan distribusi listrik), alat proteksi (melindungi
perangkat listrik lain ketika ada gangguan) dan sebagai alat pengukuran besaran listrik (arus, tegangan, daya dll).
Swicthgear umumnya terpasang di dalam ruangan untuk mengatur distribusi listrik pada suatu tempat, seperti rumah sakit, kampus, perkantoran, perumahan dll. Dengan adanya switchgear maka pengontrolan, monitoring dan perlindungan distribusi listrik dapat menjadi lebih baik.
Secara umum switchgear memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
Switchgear Berfungsi Sebagai Pengendali (Contrrolling)
Switchgear berfungsi sebagai pengendali dalam distribusi listrik dari sumber listrik utama menuju ke sirkuit-sirkuit listrik. Dengan kata lain switchgear dioperasikan untuk
menghubungkan aliran listrik dan juga memutuskan aliran listrik. Dalam pengoperasiannya sebagai controlling, Switchgear dapat bekerja pada dua kondisi yaitu kondisi normal dan kondisi gangguan.
Switchgear Berfungsi Sebagai Proteksi (Protection)
Switchgear berfungsi sebagai proteksi untuk mengamankan listrik yang mengalami gangguan dengan cara memutus aliran listrik sehingga parangkat / peralatan lain tidak terkena
dampaknya.
Swicthgear Berfungsi Sebagai Pengukuran (Metering)
Switchgear berfungsi sebagai pengukuran untuk menampilkan besaran listrik yang terukur mulai dari arus, tegangan, daya, frekuensi, faktor daya dll. Di dalam sebuah switchgear terdapat transformator arus (CT) dan transformator tegangan (VT).
Di PT.Pertamina EP menggunakan 2 merk swicthgear yaitu Siemens dan Schneider dengan bertegangan 6,6kv kapasitas incoming2000A outgoing1200A.
Swicthgear Siemens Switchgear Schneider
RMU (Ring Main Unit)
RMU, adalah peralatan sakelar tegangan menengah yang digunakan dalam sistem distribusi daya listrik . Peralatan ini menyediakan daya berkelanjutan dengan kemampuan tambahan untuk mengganti sumber daya jika terjadi perbaikan atau keadaan darurat. RMU berisi kompartemen kabel input dan output. Kabinet ini mengisolasi kompartemen-
kompartemen individual ini dengan pemutus tunggal yang terhubung ke kabel yang menuju ke transformator. Setiap kompartemen memiliki pemutus beban dan sekring pelindung yang terpasang.
Setiap kabinet akan berisi berbagai jenis sakelar yang dapat memiliki berbagai tujuan.
Misalnya, satu sakelar dapat menyalurkan daya ke transformator distribusi sementara sakelar lainnya dapat terhubung ke beban. Unit distribusi daya yang sangat ringkas ini digunakan untuk situasi daya tegangan menengah. Setiap peralatan sakelar RMU memiliki tiga fungsi utama. Peralatan ini mengendalikan sirkuit untuk mengalihkan fungsi, mengisolasi peralatan yang rusak dari sirkuit yang tersisa, dan melindungi sirkuit dari gangguan hubung singkat, arus gangguan tanah, serta kelebihan beban.
Fungsi utama dari RMU meliputi:
Isolasi dan Proteksi: RMU digunakan untuk memutus dan menghubungkan aliran listrik dari satu jalur ke jalur lain, sehingga memudahkan perawatan dan perbaikan tanpa harus mematikan seluruh sistem.
Distribusi Daya: Mengelola distribusi listrik ke berbagai cabang di jaringan distribusi, menjaga kontinuitas layanan jika terjadi gangguan di salah satu bagian jaringan.
Keamanan dan Keandalan: Melindungi peralatan distribusi lainnya dari gangguan seperti arus berlebih, hubung singkat, dan gangguan tanah, sehingga meningkatkan keandalan sistem.
Kemudahan Operasional: RMU sering dilengkapi dengan sakelar otomatis yang dapat dikendalikan dari jarak jauh, sehingga memudahkan pengoperasian tanpa perlu mengirim teknisi ke lokasi fisik.
Isolasi Gangguan: Jika terjadi gangguan di salah satu cabang jaringan, RMU dapat mengisolasi bagian tersebut untuk mencegah gangguan menyebar ke bagian lain dari sistem.
Dan untuk RMU di PT.Pertamina EP dipergunakan untuk sitem metode distribusi Close Loop
RING MAIN UNIT
CLOSE LOOP
Sistem closed loop yang diterapkan di Pertamina EP dalam distribusi listrik adalah sistem di mana aliran listrik dapat dipantau dan dikendalikan secara terus-menerus, dengan adanya umpan balik untuk menjaga stabilitas dan keandalan pasokan listrik. Dalam sistem ini, aliran energi dapat mengalir dalam dua arah, memungkinkan fleksibilitas dan respons cepat terhadap gangguan atau perubahan beban.
Ciri-Ciri Sistem Closed Loop:
1. Umpan Balik: Sistem ini dilengkapi dengan sensor dan alat pengukur yang
memberikan informasi tentang kondisi jaringan, seperti tegangan, arus, dan frekuensi.
2. Pengendalian Otomatis: Data dari sensor digunakan untuk mengatur perangkat pengontrol, seperti pemutus sirkuit dan transformator, untuk memastikan bahwa aliran listrik tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan.
3. Redundansi: Dalam sistem closed loop, ada beberapa jalur untuk menghantarkan listrik. Jika salah satu jalur mengalami gangguan, aliran listrik dapat dialihkan ke jalur lain tanpa mengganggu pasokan.
4. Peningkatan Keandalan: Sistem ini dapat mendeteksi dan mengatasi masalah secara otomatis, sehingga mengurangi waktu pemadaman dan meningkatkan keandalan pasokan listrik.
Sistem closed loop dalam distribusi listrik memiliki berbagai kelebihan yang
menjadikannya pilihan yang menarik untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi pasokan listrik. Berikut adalah beberapa kelebihan utama:
1. Keandalan Tinggi: Dengan adanya redundansi dan kemampuan untuk mengalihkan aliran listrik, sistem ini dapat menjaga pasokan meskipun terjadi gangguan pada satu bagian jaringan.
2. Responsif terhadap Gangguan: Sistem ini dapat mendeteksi dan merespons
gangguan secara otomatis, sehingga mengurangi waktu pemadaman dan mempercepat pemulihan.
3. Pengendalian Beban yang Efisien: Kemampuan untuk memantau dan mengatur beban secara real-time memungkinkan distribusi listrik yang lebih efisien,
mengurangi risiko overloading.
4. Stabilitas Jaringan: Umpan balik yang berkelanjutan membantu menjaga kestabilan tegangan dan frekuensi, yang penting untuk menjaga kinerja peralatan listrik.
Dengan berbagai kelebihan ini, sistem closed loop sering dianggap sebagai solusi modern untuk tantangan distribusi listrik, terutama di era digital dan dengan meningkatnya kebutuhan akan pasokan energi yang andal dan efisien.
Sistem closed loop dalam distribusi listrik memang memiliki banyak keunggulan, tetapi juga ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
1. Biaya Tinggi: Pembangunan dan pemeliharaan sistem closed loop memerlukan investasi yang signifikan dalam teknologi, perangkat keras, dan infrastruktur.
2. Kompleksitas: Sistem ini lebih kompleks dibandingkan dengan sistem open loop, sehingga memerlukan keahlian teknis yang lebih tinggi untuk instalasi dan
pemeliharaan.
3. Keterbatasan dalam Skala Besar: Di jaringan distribusi yang sangat besar, pengelolaan dan pengendalian data bisa menjadi rumit dan mungkin memerlukan sistem manajemen yang lebih canggih.
4. Risiko Kegagalan Sistem: Jika ada satu bagian dari sistem yang gagal (misalnya, perangkat pengukur atau pengendali), bisa menyebabkan gangguan di seluruh
jaringan, meskipun umumnya sistem ini dirancang untuk mengatasi masalah semacam itu.
Meskipun memiliki kekurangan, banyak operator sistem distribusi listrik masih memilih untuk menggunakan sistem closed loop karena manfaatnya yang signifikan dalam
meningkatkan keandalan dan efisiensi pasokan listrik.
Sitem close loopnya akan telihat pada SLD berikut ini
Singel Line Diagram PT.PERTAMINA EP TANJUNG FIELD
Singel Line Diagram PT.PERTAMINA EP TANJUNG FIELD
Singel Line Diagram PT.PERTAMINA EP TANJUNG FIELD
Singel Line Diagram PT.PERTAMINA EP TANJUNG FIELD
Trafo (Transformator)
Transformator atau trafo adalah peralatan listrik yang mengubah bentuk energi listrik menjadi suatu bentuk energi listrik yang lainnya. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh transformator ditentukan oleh kebutuhan energi listrik. Pada umumnya, transformator berbentuk kumparan dari kawat yang dililitkan pada suatu inti besi. Selain itu, terdapat dua jenis kumparan, kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan primer adalah lilitan pada satu sisi inti besi dan menjadi tempat masuknya arus listrik. Sementara itu, kumparan sekunder adalah lilitan sisi lainnya dari inti besi dan menjadi tempat keluar masuknya arus listrik.
Fungsi dari transformator adalah mengubah besaran listrik suatu rangkain. Adapun besaran utama yang diubah oleh sebuah transformator adalah tegangan. Transformator berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan tegangan listrik. Transformator atau trafo step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik. Adapun transformator atau trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik.
Sesudah dari RMU PT.Pertamina ep mengunakan travo step down 6,6kv ke 440v dan juga 220v tergantung kebutuhan produksi
Travo di stasiun 8f
Panel Tegangan Rendah
Panel Tegangan Rendah (Low Voltage Panel) adalah suatu komponen dalam sistem distribusi listrik yang berfungsi untuk mengontrol, mendistribusikan, dan melindungi sirkuit listrik pada tegangan rendah, biasanya di bawah 1000 Volt AC.
Panel ini berfungsi sebagai pusat distribusi listrik untuk peralatan dan mesin yang bekerja dengan tegangan rendah, seperti penerangan, motor listrik kecil, dan perangkat elektronik lainnya.
Berikut adalah komponen utama yang biasanya terdapat dalam panel tegangan rendah yaitu, MCCB, MCB, Kontaktor, Bubar, CT, Lampu Indikator, Push Button, Fuse, Relai.
Panel Tegangan Rendah
Panel starter motor
Panel starter motor adalah komponen penting dalam sistem kelistrikan kendaraan atau mesin yang bertugas untuk menghidupkan mesin. Panel ini berfungsi untuk mengontrol dan mengoperasikan motor starter, yang merupakan perangkat yang menggerakkan mesin untuk memulai proses pembakaran. Berikut adalah beberapa elemen dan fungsi dari panel starter motor:
Komponen Panel Starter Motor
1. Tombol atau Saklar Starter: Ini adalah komponen yang diaktifkan oleh pengemudi untuk memulai mesin. Saat ditekan, saklar mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan motor starter.
2. Relay Starter: Relay adalah komponen yang berfungsi sebagai saklar
elektromagnetik. Ketika sinyal dari tombol starter diterima, relay akan menutup sirkuit untuk mengalirkan arus listrik ke motor starter.
3. Motor Starter: Komponen utama yang berfungsi untuk memutar mesin. Motor starter menggunakan energi listrik dari baterai untuk menghasilkan tenaga mekanis.
4. Fuse (Sekering): Fuse melindungi sirkuit dari arus lebih yang bisa menyebabkan kerusakan. Jika arus terlalu tinggi, sekering akan putus dan menghentikan aliran listrik.
5. Kabel dan Konektor: Kabel menghubungkan semua komponen dalam panel dan memastikan arus listrik dapat mengalir dengan baik.
Fungsi Panel Starter Motor
Mengontrol Proses Pemasukan Daya: Panel starter mengatur kapan dan bagaimana daya dialirkan ke motor starter.
Mengamankan Sistem: Dengan menggunakan relay dan fuse, panel starter melindungi sistem kelistrikan kendaraan dari kerusakan akibat arus lebih atau korsleting.
Memberikan Umpan Balik: Pada beberapa sistem modern, panel juga dapat memberikan indikator visual atau suara saat motor starter diaktifkan.
Cara Kerja
1. Operator menekan tombol starter: Ini mengaktifkan sirkuit pada panel starter.
2. Sinyal dikirim ke relay starter: Relay menerima sinyal dan menghubungkan arus dari baterai ke motor starter.
3. Elmot starter berputar: Dengan power dari panel tr 415v elmot akan berputar untuk menggerakan gearbox di pumping unit untuk memomnpa minyak dan disalurkan pada blok stasiun.
Panel starter motor adalah bagian penting dari sistem kelistrikan pumping unit dan pemahaman tentang fungsinya dapat membantu dalam pemeliharaan dan diagnosis masalah kelistrikan.
Panel starter elmot Pumping unit
Motor Listrik
Motor listrik adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Sebagian besar motor listrik beroperasi melalui interaksi antara medan magnet motor dan arus listrik dalam lilitan kawat untuk menghasilkan gaya dalam bentuk torsi yang diterapkan pada poros motor. Motor listrik dapat digerakkan oleh sumber arus searah (DC), seperti dari baterai, kendaraan bermotor atau penyearah, atau dengan sumber arus bolak- balik (AC), seperti jaringan listrik, inverter atau generator listrik. Generator listrik secara mekanis identik dengan motor listrik, tetapi beroperasi dengan aliran daya terbalik, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Motor Listrik Pumping Unit T125
BAB IV PEMBAHASAN
Single Line Diagram Electrical Transmission & Distribution Tanjung Field Berdasarkan data yang didapatkan, dibawah ini merupakan Single Line Diagram Electrical Transmission & Distribution Tanjung Field pada tahun 2016.
Single Line Diagram Electrical Transmission & Distribution Tanjung Field
Secara umum Alur distribusi listrik Tanjung Field seperti gambar dibawah ini.
Alur distribusi listrik Tanjung Field
Sumber listrik untuk Tanjung Field saat ini berasal dari PLN karena Turbin Generator sudah tidak beroperasi lagi. Alasan penghentian operasional turbin tersebut adalah karena pasokan gas yang dibutuhkan untuk mengoperasikan turbin tidak mencukupi. Tegangan listrik pertama kali masuk ke sistem DRUPS. Fungsi DRUPS disini yaitu secara otomatis menyalurkan daya cadangan ketika terdeteksi kegagalan sumber utama, sehingga tidak terjadi pemadaman total di Tanjung Field. Setelah itu, tegangan listrik 6,6 KV akan dialirkan menuju Schneider, yaitu switchgear yang berada di power plant Tanjung Field. Fungsi switchgear ini adalah untuk membagi tegangan ke RMU, menghubungkan dan memutuskan aliran listrik, serta melindungi sistem dari gangguan seperti arus pendek dan kelebihan beban.
Dan terdapat juga switchgear yang langsung membagi tegangan nya ke beban,
dikarenakan terdapat beban yang menggunakan Tegangan 6,6 KV yaitu WIP (Water Injection Pump)
Selanjutnya, tegangan dialirkan ke RMU, yang memiliki dua jalur incoming tegangan.
Jika terjadi gangguan di salah satu jalur, aliran listrik secara otomatis dialihkan ke jalur lain sehingga pasokan listrik tetap terjaga.
Di sekitar RMU terdapat switchgear, trafo step-down 440V dan 220V, serta panel tegangan rendah. Pertama, listrik masuk melalui dua jalur incoming switchgear, kemudian output dari switchgear dialirkan menuju trafo step-down 440V untuk menurunkan tegangan dari 6,6 kV menjadi 440V. Output dari trafo ini kemudian masuk ke panel tegangan rendah, yang berfungsi untuk mendistribusikan tegangan ke beban-beban seperti sumur produksi.
Setelah itu, tegangan akan diteruskan ke panel di sumur produksi. Panel yang digunakan adalah DOL (Direct On-Line) Starter, yang berfungsi untuk menghidupkan dan
mengoperasikan motor listrik tiga fasa, serta melindungi motor dari kerusakan akibat arus berlebih atau korsleting. Untuk fasilitas umum, tegangan yang digunakan adalah 220V, sehingga tegangan 440V perlu diturunkan lagi menggunakan trafo step-down menjadi 220V.
Macam – Macam Fungsi Alat
Berdasarkan Alat yang digunakan pada Jalur distribusi Listrik Tanjung Field diketahui masing – masing fungsi dari Alat tersebut yaitu :
DRUPS (Diesel Rotary Uninterruptible Power Supply)
Fungsi DRUPS (Diesel Rotary Uninterruptible Power Supply) adalah menyediakan pasokan listrik yang tidak terputus (uninterruptible power) dengan menggabungkan fungsi UPS dan generator diesel dalam satu sistem. DRUPS menjaga aliran listrik tetap stabil dan kontinu ketika terjadi kegagalan daya dari sumber utama (PLN), dengan menggunakan tenaga mekanis yang disimpan dan secara otomatis menyalakan generator diesel untuk melanjutkan pasokan daya tanpa jeda atau gangguan. Ini sangat penting untuk melindungi peralatan kritis dari kerusakan akibat pemadaman listrik.
Switchgear
Fungsi switchgear adalah untuk mengontrol, melindungi, dan mengisolasi peralatan listrik dalam sistem tenaga listrik, serta memastikan aliran listrik dapat dihubungkan atau
diputuskan dengan aman selama operasi normal maupun saat terjadi gangguan seperti arus pendek atau kelebihan beban.
RMU (Ring Main Unit)
Fungsi RMU (Ring Main Unit) adalah untuk mendistribusikan tenaga listrik pada jaringan distribusi tegangan menengah, melindungi sistem dari gangguan seperti arus lebih atau korsleting, dan memastikan kontinuitas pasokan listrik dengan memungkinkan aliran listrik dialihkan melalui jalur lain jika terjadi gangguan pada salah satu jalur. RMU juga berperan dalam menghubungkan dan memutuskan tegangan secara aman dalam jaringan listrik berbentuk cincin.
Trafo Step-Down
Fungsi trafo step-down adalah untuk menurunkan tegangan listrik dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah agar sesuai dengan kebutuhan peralatan listrik atau jaringan distribusi. Misalnya, trafo step-down digunakan untuk mengubah tegangan dari 6,6 kV menjadi 440V atau 220V,
Panel Tegangan Rendah
Panel tegangan rendah berfungsi untuk mendistribusikan daya listrik dari sumber utama ke berbagai beban, mengatur dan membagi aliran listrik secara efisien, serta melindungi sistem dari kerusakan akibat arus lebih, korsleting, dan kelebihan beban. Panel ini juga menyediakan perangkat kontrol untuk memantau dan mengendalikan aliran listrik, serta alat ukur untuk memantau kondisi listrik dalam sistem.
Panel DOL (Direct On-Line) Starter
Panel DOL (Direct On-Line) Starter berfungsi untuk menghidupkan dan mengoperasikan motor listrik tiga fasa dengan cara langsung menghubungkannya ke sumber daya listrik.
Panel ini juga menyediakan perlindungan untuk motor dari arus berlebih atau korsleting melalui perangkat seperti overload relay dan pemutus sirkuit. Selain itu, panel DOL starter memungkinkan pengendalian motor dengan menggunakan tombol start dan stop untuk memudahkan operasi motor dalam aplikasi industri.
Datar pustaka
https://pep.pertamina.com/visi-misi