RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 117, 118/PHPU-IX/2011

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 117, 118/PHPU-IX/2011

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM

KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

KABUPATEN MAPPI

TAHUN 2011

ACARA

PEMBUKTIAN

(III)

J A K A R T A

SENIN, 5 DESEMBER 2011

(2)

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 117, 118/PHPU-IX/2011

PERIHAL

Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Mappi Tahun 2011

PEMOHON NOMOR 117:

- Kristosimus Yohanes Agamewu dan Martinus Guntur Ohoiwulun PEMOHON NOMOR 118:

- Aminadab Jumame dan Marinus Kwamtakai ACARA

Pembuktian (III)

Senin, 5 Desember 2011, Pukul 09.28 – 15.09 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Akil Mochtar (Ketua)

2) Harjono (Anggota)

3) Muhammad Alim (Anggota)

Hani Adhani Panitera Pengganti Ery Satria Pamungkas Panitera Pengganti

(3)

Pihak yang Hadir:

A. Pemohon Perkara Nomor 117/PHPU.D-IX/2011: 1) Martinus Guntur Ohoiwutun

B. Saksi dari Pemohon Perkara Nomor 117/PHPU.D-IX/2011: 1) Christian Josep Rumlus

2) Kristoforus Yagafe 3) Silvester Katanimu 4) Yanuarius Agawemu 5) Paternus Gandaimu

6) Alexander Soten Beagaimu 7) Falentinus Tenggipaimu 8) Elias Gandaimu

9) Ferdinandus Gandaimu 10) Petrus Serin

C. Pemohon Perkara Nomor 118/PHPU.D-IX/2011: 1) Aminadab Jumame

2) Marinus Kwamtakai

D. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 118/PHPU.D-IX/2011:

1) Radian Syam

2) Donitris Tri Istiqomah 3) Dominggus Frans 4) Paskalis Letsoin

E. Kuasa Hukum Termohon: 1) Efrem Fangohoy

2) Betsi Erminkota F. Termohon:

1) Therianus Hotta (Ketua KPU Kab. Mappi) 2) Fransiska (Anggota KPU Kab. Mappi) 3) Stevanus (Anggota KPU Kab. Mappi) 4) Rudolf (Anggota KPU Kab. Mappi) G. Saksi dari Termohon:

1) Yohanes Balik 2) Yasin Dardiri 3) Ayub Sabami

4) Deby Ivone Lasol 5) Agustinus Regoy

(4)

I. Kuasa Hukum Pihak Terkait: 1) Muhammad Asrun 2) Yance Salambau 3) Leonardus Kuntoro 4) Kores Tambunan 5) Syahrul Agusman 6) Hondriagi Purba 7) Mangasih Arianja

J. Saksi dari Pihak Terkait: 1) Yosephus Simatauw 2) Tini Kaibu

3) Serafinus Mende 4) Hans Maikel Sogorom 5) Mus Mulyadi

6) Sonny Person Manalu 7) Hubertus Eliawar 8) Fridus Jikamtagae 9) Hironimus Yohoi

(5)

1. KETUA: AKIL MOCHTAR

Sidang dalam Perkara Nomor 117 dan 118/PHPU.D IX/2011 Perselisihan Hasil Pemilu Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Mappi, saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

Saudara Pemohon 117 dan 118, Termohon dan Pihak Terkait, hari ini kita melanjutkan pemeriksaan dalam perkara ini guna mendengar keterangan saksi dan mohon maaf agak terlambat sedikit. Jakarta begitu macet dan membuat frustasi sebenarnya macet di jalan. Untuk117 saksi berapa hari ini?

2. PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011: MARTINUS GUNTUR OHOIWUTUN

Yang Mulia, sesuai dengan (…) 3. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

10, ya?

10 orang dan kami sudah memasukkan seluruh saksi dan daftar saksi sudah ada di Yang Mulia (…)

5. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Jangan 60 lah.

Ya.

7. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Nanti Saudara biayanya mahal.

SIDANG DIBUKA PUKUL 09.28 WIB

(6)

Saya kira 20-an cukup. Nanti … hari ini 10 sudah hadir, ya? 10. PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011:

MARTINUS GUNTUR OHOIWUTUN 10 sudah siap, ya.

11. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Saya cek, Christian Josep Rumlus.

12. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011: CHRISTIAN JOSEP RUMLUS

Ada, Pak.

Maju di depan, diambil sumpah dulu. Agamanya apa ini? Katolik, ya? Kemudian Kristoforus Yagafe, ya Katolik maju di depan. Lalu Silvester Katanimu, Katolik juga? Lalu Yanuarius Agawemu, ya Katolik. Lalu Paternus Gandaimu.

14. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011: PATERNUS GANDAIMU

Siap.

Jangan teriak-teriak pelan saja, Saudara baru habis latihan militer ya? Maju ke depan ambil dulu sumpahnya. Alexander Soten Beagaimu, takutnya salah nanti saya sebut namanya. Berikutnya Falentinus Tenggipaimu.

16. SAKSI DARI PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011: FALENTINUS TENGGIPAIMU

(7)

Berikutnya Elias Gandaimu, ini Protestan ya? Ambil tempat sebelah kiri. Ferdinandus Gandaimu, Protestan. Petrus Serin, Katolik ya? Geser ke sebelah kanan. Termohon ada saksi?

18. KUASA HUKUM TERMOHON: EFREM FANGOHOY Ya, Yang Mulia.

Apakah … kita sumpah saja biar petugasnya juga … mana Termohon, Marno ada? Kristen Protestan maju sumpahnya sama ini. Enggak apa-apa biar sumpah saja. Yohanes Balik, ya. Katolik gabung ke sana, ini mau saksinya Termohon, Pemohon sama nanti masuk surga atau masuk neraka ya sama, sumpahnya sama. Enggak ditanya ini soal punya Pemohon atau Termohon sama saja nanti. Lalu … tadi yang Yohanis Balik sudah ya? Yasin Dardiri, ini Islam ya? Ya maju … taruh di belakang dulu situ. Kemudian Ayub Sabami, ya Kristen Protestan. Deby Ivone Lasol, Katolik ya. Berikutnya Agustinus Regoy, Protestan. Ya gabung sesuai dengan agamanya masing-masing.

Pihak Terkait saksi hadir berapa hari ini?

20. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: A. MUHAMMAD ASRUN 11, Yang Mulia.

Kenapa kok 11? Kan 10 jatahnya.

22. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: A. MUHAMMAD ASRUN Ini kebetulan datang semua, Yang Mulia, ini 11 orang. 23. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya inilah, selesai … tapi saksi Saudara Cuma 11?

24. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: A. MUHAMMAD ASRUN Masih ada lagi, Yang Mulia.

(8)

Kalau memang diminta 10, Yang Mulia, bisa satu drop dulu. 27. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ha?

28. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: A. MUHAMMAD ASRUN

Kalau memang hanya 10 hari ini diperiksa bisa drop satu, tapi kalau memang bisa diperiksa 11-nya Yang Mulia, mohon diperiksa. 29. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya, begini saja kita sumpah saja dulu, ya? Tapi kalau setting pemeriksaan kita lihat waktu soalnya.

30. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: A. MUHAMMAD ASRUN Baik.

31. KETUA: M. AKIL MOCHTAR He eh.

32. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: A. MUHAMMAD ASRUN Terus kemudian, Yang Mulia, mohon izin sedikit.

33. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Soal?

Ada persoalan kemarin dalam sidang kemarin itu. Dari saksi Pemohon 118 nomor 4, itu yang dikatakan bernama Simon Daru sebetulnya itu bukan Simon Daru tapi Sebastianus Kataimu. Dan saksi kami yang mengenal orang ini akan menceritakan kepada Yang Mulia nanti.

(9)

36. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: A. MUHAMMAD ASRUN Baik.

Nanti itu Saudara … saya sumpah dulu jangan … anu … saya sumpah dulu lah. Nanti selesai sumpah baru dibicarakan. Inikan masing-masing pihak, kalau memalsukan identitas itu tindak pidana itu. Saudara Yosephus Simatauw, Kristen Protestan ada? Ya maju dulu disumpah, masuk di sebelah kiri. Tini Kaibu, Katolik? Masuk sana. Serafinus Mende, Katolik. Ya, Hans Maikel Sogorom, Katolik. Mus Mulyadi, Islam. Sonny Person Manalu, Protestan. Hubertus Eliawar, Katolik. Fridus Jikamtagae, Katolik. Hironimus Yohoi, Katolik. Benedictus Tori Paliling, ini enggak ada agama, maksudnya enggak ditulis di sini agamanya apa. Mana Saudara Benedictus? Kristen Protestan? Katolik?

38. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: BENEDICTUS TORI PALILING Katolik, Yang Mulia.

Katolik, sebelah kanan. Marice Sinai, ini juga enggak ada agamanya, enggak ditulis di sini. Siapa tahu karena pilkada pindah agama pula. Saudari agamanya apa? Protestan? Ya, disebelah sini jadi silakan.

Ya, untuk yang Katolik dan Kristen Protestan bisa bersamaan diambil sumpah. Yang protestan tangannya dua begini. Ya, ini Protestan? Tangannya begini dua, kalau ini beda lagi victory ya. Ya, Katolik tiga. Ya, coba lihat begini sejajar, sejajar ya. Ya, kalau ini lain lagi ini, ini tidak Katolik, tidak Protestan yang lain lagi urusannya kan. Yang Protestan begini, yang Katolik begini. Yang samping kanan pegang Alkitap ya. Dan ikuti lafal sumpah atau janji yang akan diucapkan oleh Hakim. Ini tangannya, tangan kiri jangan tangan kanan ... eh, tangan tangan kanan jangan tangan kiri ya, semua di belakang ya. Ya, ikuti lafal janji. Silakan, Pak.

40. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA

Ikuti lafal janji yang saya ucapkan. “Saya berjanji, sebagai Saksi, akan memberikan keterangan, yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. Semoga Tuhan menolong saya.” Terima kasih.

(10)

yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. Semoga Tuhan menolong saya.

Ya, silakan Saudara duduk ke tempat masing-masing. Yang Islam maju ke depan, tengah. Ya, ikuti lafal sumpah yang akan diucapkan.

43. SAKSI DISUMPAH OLEH HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA “Bismilaahirrahmaanirrahim. Demi Allah saya bersumpah, sebagai Saksi, akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya.” Terima kasih.

44. SELURUH SAKSI YANG BERAGAMA ISLAM:

Bismilaahirrahmaanirrahim. Demi Allah saya bersumpah, sebagai Saksi, akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya.

45. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Yang terakhir.

46. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA Ulangi.

47. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Dengarkan baik-baik ya.

48. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA

“Bismilaahirrahmaanirrahim. Demi Allah saya bersumpah, sebagai Saksi, akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya.” Terima kasih.

49. SELURUH SAKSI YANG BERAGAMA ISLAM:

Bismilaahirrahmaanirrahim. Demi Allah saya bersumpah, sebagai Saksi, akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. Terima kasih.

(11)

Ya, silakan duduk ketempat duduk tadi ya. Saudara-Saudara Saksi sudah berjanji, sudah bersumpah atas nama Tuhan ya, jadi kalau sudah atas nama Tuhan tidak boleh bohong, tidak boleh main-main. Kalau Saudara ternyata memberikan keterangan bohong atau palsu, Saudara bisa dituntut atas hukuman, ya, sumpah palsu dan Saudara bisa ditahan. Ya, apa boleh buat sementara di Jakarta nginap di hotel prodeo, hotel gratis tidak kembali dulu ke Mappi.

Nah, oleh sebab itu Saudara-Saudara wajib bersumpah, berjanji ya. Jadi berikan ketarangan yang sebenarnya. Nanti kalau kita sudah meninggal sumpah kita juga, janji kita juga ditagih sama Tuhan. Oh, dulu pak ini bersumpah di depan Hakim ternyata bohong. Itu ketahuan semua enggak bisa bohong di hadapan Tuhan itu.

Baiklah, saya mulai dari Saudara Christian Josep Rumlus. 51. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR

118/PHPU.D-IX/2011: DOMINGGUS FRANS Mohon izin, Yang Mulia. 52. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya apa ini?

53. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 118/PHPU.D-IX/2011: DOMINGGUS FRANS

Pemohon Nomor 118. Ya, kami klarifikasi kemarin kesalahan pengetikan nama Simon Daro, memang Sebastianus.

54. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Sebastianus.

Ya.

Di Saksi di daftar urut Saudara nomor berapa?

(12)

Catat Panitera.

Mohon izin, Yang Mulia. 60. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Sebentar-sebentar satu-satu dulu, saya cek dulu. Simon Daro. 61. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR

118/PHPU.D-IX/2011: DOMINGGUS FRANS Ya benar, Yang Mulia. 62. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Sebenarnya namanya siapa?

Sebastianus. Ada Simon ada Sebastianus Daro, kemarin kesalahan pengetikan dari kami.

64. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Daronya benar?

Benar, Yang Mulia. 66. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Simonnya saja yang beda?

(13)

68. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Sebastianus Daro?

Ya Sebastianus Daro, Yang Mulia. 70. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Saya sudah minta kepada Saudara untuk Saksi ini daftar anunya dilampirkan. Daftar bukti kependudukan, KTP atau surat keterangan apapun? Jadi, Simon diganti siapa?

Sebastianus Daro.

72. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: A. MUHAMMAD ASRUN Mohon izin, Yang Mulia, itu juga salah itu, nama itu. 73. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya, jadi gini, Saudara menganggap bahwa itu salah? 74. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: A. MUHAMMAD ASRUN

Ya.

Jadi nanti dibuktikan saja kalau Saudara membuktikan bahwa nama itu salah, dengan keterangan saksi atau dengan bukti tertulis lainnya.

Baik, Yang Mulia, tapi sebagai catatan karena ini orang ini sudah disumpah atas nama orang lain dan memberikan keterangan di bawah sumpah, maka kami minta keterangan ini di drop, Yang Mulia.

(14)

Orangnya berbeda, Yang Mulia, orang yang diajukan adalah (...) 79. KUASA HUKUM PEMOHON NOMOR 118: DOONY TRI

ISTOQOMAH

Yang Mulia, nanti (...) 80. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Tunggu dulu, tunggu dulu, satu-satu dulu. Saya tanya dulu Terkait.

Yang diajukan adalah Simon Daru dan dikatakan tadi adalah Sebastianus Daro, padahal tolong dicek KTP-nya itu adalah Sebastianus Kataimu, jadi (...)

82. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Bukan Daru? Kataimu?

Bukan, ini kan orang ini satu kampung, kecil-kecil lagi kampungnya, mereka saling kenal. Jadi mohon kesaksian terhadap yang dikatakan Simon Daru itu di drop, Yang Mulia, karena sudah disumpah dan memiliki identitas lain, bukan salah ketik atau ... apa, ini ... ini fatal sekali, begitu, Yang Mulia.

Yalah, jadi begini maksud saya, kan ada keberatan dari Saudara, lalu Pemohon 118 itu mencoba memperbaiki, tapi nanti kan diserahkan kepada Hakim untuk menilai proses ini, kan gitu. Oleh sebab itu, kalau Saudara mengatakan bahwa yang bersaksi itu bukan Sebastianus Daro, ya kan, tentu Saudara punya bukti kan? Nah, nanti bukti itu akan kita pertimbangkan. Enggak ada masalah, yang penting ... apa namanya ... kalau soal kesaksian itu nanti berakibat kepada tindakan hukum lain di luar persengketaan Pemilukada, silakan pihak-pihak melakukan tindakan hukum atau proses hukum, ya, supaya bisa clear.

(15)

85. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: KORES TAMBUNAN Izin, Yang Mulia.

Apa lagi ini? Mau izin kemana lagi?

87. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: KORES TAMBUNAN Dari Pihak Terkait.

88. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ya, apa ini? Mengenai apa?

89. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: KORES TAMBUNAN

Kemarin jelas di dalam persidangan, di samping salah nama, dia juga mengaku sebagai kepala kampung, itu bisa kita lihat di dalam keterangan saksi. Sehingga di sini kami juga mempertanyakan di samping namanya salah, memang Simon Daru ini adalah kepala kampung Distrik Wanggate, dia jelas-jelas mengaku kemarin sebagai kepala kampung.

Ya, begini sajalah. Saudara laporkan saja soal identitas palsu itu, ya. Jadi pemalsuan identitas Saudara laporkan saja kepada pihak yang berwajib berdasarkan keterangan di bawah sumpah di pengadilan di Mahkamah Konstitusi, dia mengaku namanya itu. Tapi untuk kepentingan pemeriksaan ini kita yang akan menilai keterangan saksinya, ya.

91. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 118/PHPU.D-IX/2011: PASKALIS LETSOIN

Izin, Mahkamah Yang Mulia. 92. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Masih ada lagi?

(16)

Enggak ... ya, ini 118. Mahkamah Yang Mulia, mungkin kami tidak bisa soal yang tadi, kami serahkan kepada proses yang memang ada upaya hukum yang mau dilakukan, kami hargai itu. Yang kedua, yang kami ingin sampaikan adalah bahwa mohon perlindungan dari Mahkamah, Yang Mulia, kemarin saksi kami waktu pemeriksaan hari Jumat itu mau dipukul, seorang perempuan. Mohon keterangan saksi kami itu dilindungi oleh Mahkamah supaya kemudian mereka bisa dengan bebas memberikan keterangan dan kemudian ke luar dari Mahkamah ini, dipersidangan ini juga dengan enak sehingga semuanya berjalan dengan lancar. Demikian, Yang Mulia.

Saksi Saudara kemarin belum bersaksi kan? Saudara 117 atau 118?

118.

18 … eh, sorry ya, 18, ya oke. Kemarin yang perempuan siapa? 99. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR

118/PHPU.D-IX/2011: PASKALIS LETSOIN Saksi Nomor 6.

Jadi begini, kalau ada yang seperti itu, ini kan ada keamanan di sini, kepolisian juga di bawah itu, ya, kepala keamanan di sini itu kepolisian . Jadi, Saudara lapor segera bisa dilakukan tindak pidananya. Tapi sepanjang di dalam lingkungan Mahkamah ini kalau Saudara melakukan suatu tindakan hukum, tindakan melanggar hukum apapun, Saudara akan diambil tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku. Jadi, jangan ada yang ancam-mengancam, jangan ada yang saling meneror, apalagi saling memukul. Ini kan Saudara semua, ya,

(17)

tidak jauh-jauh datang ke Jakarta, tidak usah sengketa di sini, selesai di sana. Tapi karena belum bisa selesai di sana, di bawa ke sini, Saudara harus percaya kepada Mahkamah ini untuk menyelesaikan. Yang namanya berperkara itu pasti ada kalah ada menang, enggak mungkin semuanya menang, bagaimana caranya?

Nah, oleh sebab itu ketika Saudara mengambil pilihan hukum ke Mahkamah ini, Suadara-Saudara harus sadar betul itu, ya. Di pengadilan seperti itu. Nah, saya ingatkan sekali lagi kepada petugas keamanan untuk mengawasi kalau ada kejadian-kejadian seperti itu, sepanjang dalam ruang lingkup Mahkamah, Pak, ya? Kalau di luar ya kita kan tidak ada tangan juga. Masa saya harus panggil polisi ke sini, ramai-ramai di ruang sidang ini, kan enggak enak kita. Nanti penuh polisi di sini, ya toh? Kurang bagus rasanya, masa kita sidang pun harus … sudah seperti bukan tinggal di Republik Indonesia lagi kita, sudah enggak aman semuanya. Kan ini aman saja, biasa ini, enak, pakai AC, duduk, disuruh tertib. Saudara pakai baju 1 lapis, saya 3 lapis ini, pakai selimut lagi, kan panas ini, ya.

Jadi, saya kira itu semua pihak harus menjaga juga, termasuk Pihak Terkait , Termohon juga menjaga masing-masing lah ya. Di luar ini Saudara mau saling perang silakanlah, tapi janganlah kalau bisa, ya? Saudara semuanya, untuk apa pertumpahan darah mengalir hanya untuk bupati? Lima tahun, tunggulah lima tahun nanti, kan gitu. Masih ada jalannya, kita main lagi, gitu lho. Ya?

Oke, kita mulai saja. Ini waktunya sudah … Saudara Chriastian, Saudara tinggal di mana?

101. SAKSI PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011: CHRISTIAN JOSEP RUMLUS

Di Jalan Sumatera, Kepi.

102. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Jalan Sumatera, ya?

Jalan Sumatera.

104. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Di Kepi?

(18)

Kepi … Kepi itu kabupaten … ibu kota kabupaten?

Ibu kota kabupaten Mappi. 108. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya. Pensiunan PNS?

Pensiunan PNS.

110. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Saudara tim sukses?

Tidak.

112. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Apa?

Saya hanya relawan saja. 114. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Yalah, pendukunglah, tim pendukung kalau begitu.

(19)

Tapi dalam struktur tidak masuk sebagai tim sukses?

Tidak masuk.

Siapa tahu Saudara ketua tim sukses kan? Itu biasa. Kalau pilkada itu, pasti saksinya masing pendukungnya masing-masing. Oleh sebab itu, kalau dikonfrontir itu tidak … tidak bisa akan ketemu, malah saling bunuh malah nanti.

Ya.

Karena masing-masing punya dukungan. Jadi, kita yang menilai keterangannya nanti. Kan begitu?

Ya.

Ya. Nah, Saudara tinggal di Kepi? Saudara memilih enggak waktu pencoblosan kemarin?

Tidak memilih.

124. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Kenapa tidak memilih?

(20)

Nama saya tidak ada di DPT. 126. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Nama Saudara tidak terdaftar di DPT?

DPT.

He eh, padahal Saudara sudah tinggal di sana? Memang penduduk di sana?

Sejak 2005.

Sejak 2005. Waktu pilpres Saudara memilih di mana?

Saya tidak ikut memilih. 132. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Wah.

Waktu itu saya di Kepi. 134. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(21)

Saya di Kepi tidak ikut memilih, tidak juga terdaftar. 136. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Waktu pilpres?

Ya.

Yang saya tanya waktu pilpres, terakhir kan (…)

Saya sudah pensiun, saya pensiun tahun 1999. 140. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Yalah, kan pegawai negeri kan boleh memilih. Boleh toh?

Boleh.

Yang enggak boleh TNI/Polri yang enggak boleh.

Ya.

Walaupun masih dinas tetap saja boleh memilih. Kalau dalam pencoblosan kemarin Saudara tidak memilih, maka saya tanya terakhir Saudara memilih. Waktu pilpres memilih enggak? Tidak?

(22)

Tidak.

146. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Karena tidak terdaftar juga?

Tidak terdaftar juga. 148. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Waktu legislatifnya? Pemilu legislatifnya?

Legislatif juga tidak. 150. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Tidak juga. Waktu pilgub? Tapi pilgub jauh sebelumnya.

Ya.

152. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Tidak juga?

Pilgub saya ikut memilih karena saya tim suksesnya dari jenderal angkatan laut itu, Pak. Wah, saya sudah lupa, lupa (suara tidak terdengar jelas).

154. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Siapa jenderal angkatan laut?

(23)

Pak Wabiser.

156. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Tapi kalah, ya?

Kalah, Pak.

He eh. Enggak apa-apa, memang bertanding begitu, ada kalah, ada menang. Jadi, Saudara ingin menerangkan pertama soal apa? 159. SAKSI PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011:

CHRISTIAN JOSEP RUMLUS Pertama, soal politik uang. 160. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Politik uang. Apa yang Saudara tahu tentang politik uang itu? 161. SAKSI PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011:

CHRISTIAN JOSEP RUMLUS Majelis Hakim Yang Mulia (…) 162. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

He eh.

Pada hari Minggu, tanggal 6 (…)

164. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Itu tanggal 6, ya?

(24)

Ya, 6 November 2011. Saya duduk dengan kain sarung di teras di depan gereja.

Saudara duduk di teraslah, enggak usah bilang (…)

Di teras.

168. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Pakai sarung (…)

Ya.

Atau tidak pakai celana, kan bahaya nanti.

Ya, Pak.

Pokoknya lagi duduk di teras, begitu ya?

Ya.

(25)

Waktu itu saya tidak ke gereja.

176. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Kenapa enggak ke gereja?

Badan tidak enak, ada flu. Kemudian didatangi oleh adik saya yang namanya Edi Murasa Ngabalin. Dia dengan rapi … yang tidak pernah dia dalam keadaan rapi, dalam keadaan rapi dia datang.

Pokoknya hari itu dia rapilah, necis, ya?

179. SAKSI PEMOHONNOMOR117: CHRIASTIAN JOSEP RUMLUS Ya, rapi, necis, ya. Saya tanya sama dia, “Hei adik, kau mau ke mana rapi?”

Dia bilang, “Ini saya ada tunggu, dari tadi tunggu Pak Benyamin Ngali mau bagi uang. Kami mau ke (…)”

180. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Menunggu siapa?

Benyamin Ngali adalah calon wakil bupati dari Nomor Urut 1. 182. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Wakil bupati dari Nomor Urut 1?

Nomor urut 1.

(26)

Kemudian dia katakan begini, “Saya dari tadi tunggu Pak Benyamin Ngali untuk berikan uang. Kami mau ke daerah Passue, tapi sampai sekarang belum ada karena beliau sedang ke gereja.” Waktu itu.

Terus saya katakan, “Pergi ke sana buat apa?”

“Ya, masa Kakak tidak tahu, kita kan mau bawa uang bagi ke sana, mau bawa uang bagi-bagi ke kampung-kampung di sana.” Saya tidak tanya besarnya uang.

186. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Yalah.

“Terus dengan siapa saja situ ke sana?”

Dia sebut dengan Beni Remetoa dan Beni Paliling. 188. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Beli, ya?

Beni. Beni Paliling status sebagai anggota DPR.

190. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ya.

Beni Remetoa sebagai seorang pegawai negeri. 192. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(27)

Tidak, Ngabalin itu seorang wiraswasta. 194. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Enggak. Yang Saudara tadi … yang Sauda … yang cerita dengan Saudara tadi siapa namanya kan?

Saudara Nagabalin. 196. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Yalah, Ngabalin kan?

Ya, Edi Murasa Ngabalin. 198. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Edi. Ya, Edi Ngabalin.

Ya.

Masih saudaranya Si Mochtar Ngabalin yang suka pakai songko itu (…)

Ya.

202. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Di DPR.

(28)

Benar, Pak.

Kemudian, Yang Mulia, setelah dia kurang lebih 00.30 jam, dia bilang, “Kakak, saya mau ke sana sebab ini beliau sudah selesai gereja, jadi saya mau ke sana.”

Dia ke sana. Saya bilang, “Ya, jalan baik-baik.” Dia berangkat itu kira-kira pukul 11.00 siang, dia menuju ke Pasue. Mereka bertiga. Sampai (…)

Saudara … Saudara lihat dia bertiga pergi itu?

Saya lihat karena itu jalan Sumatera itu satu deret saja. 210. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Satu jalur?

Satu jalur saja. Dan Pak Benjamin Ngarai ini, ya bertetangga dengan saya. Tidak terlalu jauh.

(29)

212. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Tetangga rumah?

Tetangga rumah, jarak kira-kira 40 meter (…) 214. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

He em. Ya, terus?

Ya. Kemudian mereka pergi, saya tidak tahu. Tepatnya itu mereka ke kampung-kampung mana, tapi yang jelas di daerah Pasue. 216. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya. Saudara kan mendengar pengakuan dari Edi Ngabalin itu kan?

Ya.

218. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Bahwa (…)

Kemudian … Majelis Hakim Yang Mulia, kemudian dia pulang sekitar 23.30 malam.

Kok Saudara belum tidur lagi, pukul 23.30?

(30)

Oh, itu kebiasaan itu, Pak.

Ya, kebiasaan.

224. KETUA: M. AKIL MOCHTAR He em.

Saya duduk, lihat dia kembali pukul 24.00. Besoknya (…) 226. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Tapi Ngabalin ini tetangga Saudara juga?

Tetangga.

Jaraknya hanya 20 meter. 230. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

He eh. Terus?

Kemudian besoknya sore hari, dia datang di dapur. Di dapur kampung itu, Majelis Yang Mulia, kampung itu adalah pakai tungku api.

(31)

Saya duduk di situ dengan adik saya, dengan keponakan saya. Dia datang, terus saya tanya dia begini, “adik, bagaimana? Sudah dibagi beras? Sudah. Bawa uangnya berapa?” Dia bilang, “Kami masing-masing bawa uang Rp5.000.000,00.”

Masing-masing orang Rp5.000.000,00?

Rp5.000.000,00. Saya bilang, “Ih, kamu orang sana sudah ada laporan masuk ke sini katanya ditahan di sana.”

Dia bilang itu, “Orang yang rombongan pertama yang pergi.” 236. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

He em.

“Mereka bawa uang berapa?”

Dia bilang, “sekitar 30-an lebih besar dari mereka.” 238. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

He em.

Di situ saja re … rekaman saya yang saya tahu tentang (…) 240. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(32)

Politik uang.

Saudara lapor ke panwas, enggak?

Saya tidak lapor. 244. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Harusnya lapor. Ya. Kan Saudara mengetahui seperti itu, biar bisa diperiksa juga. Kan gitu?

Ya.

246. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Itu tanggal … tanggal 6?

Tanggal 6.

Tanggal … berarti tanggal 7 itu di tungku … di dapur yang pakai tungku api itu?

Ya.

Oh. Itu tanggal berapa ceritanya? Besok berarti tanggal 7, dong?

(33)

Ya, tanggal 7.

252. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Hari pencoblosan?

Pencoblosan. Sore hari, kami sudah selesai laksanakan tugas pencoblosan itu.

254. KETUA: M. AKIL MOCHTAR He em.

Kami duduk di situ. 256. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Oke. Itu mengenai politik uang. Apa lagi keterangannya?

Kalau politik uang itu saja. Kemudian yang kedua, masalah undangan dan kartu pemilih.

Kenapa lagi undangan memilih?

Undangan dan kartu pemilih. Satu, Bapak Edi Murasa Ngabalin punya anak yang namanya Irwan Murasa. Dia adalah status sebagai pegawai honor di pemda.

(34)

Dia menerima undangan dan kartu pemilih dari Hendrik Ahek. 262. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Siapa?

Hendrik Ahek adalah seorang guru pegawai negeri di SD YPPK Santo Yoseph Kepi.

Kenapa rupanya kalau dia menerima itu?

Saya kurang tahu sampai ke situ. Saya tidak tahu sampai di situ. Dia dapat itu undangan sekian banyak kurang lebih ada 10 undangan. 266. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Itu Saudara mendengar keterangan dari Saudara Irwan itu? Atau dari Saudara siapa?

Ada kaitan, Majelis Yang Mulia. Nanti saya cerita terus. 268. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Enggak, supaya ini jangan bercerita, Pak.

Ya.

(35)

Saya waktu Irwan itu dia jalan, dia bagi ke teman-temannya kurang lebih ada 8 orang (…)

Mereka pergi sekitar pukul 09.00 menuju ke TPS. Dia katakan demikian, “Saya bawa saya punya teman-teman ini, pergi untuk coblos di TPS.”

Majelis Yang Mulia, teman-temannya itu adalah usia SMP yang belum berkenan untuk melakukan pencoblosan.

Saudara melihat itu di mana?

Saya melihat karena jarak saya hanya dua meter saja. Saya duduk di Honai, jaraknya begini, Pak.

Yalah. Saudara duduk di Honai. Itu (…)

Di Jalan Sumatera. 278. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Mereka melintas di depan maksudnya? Melintas di jalan itu? 279. SAKSI PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011:

CHRISTIAN JOSEP RUMLUS Demikian, Majelis.

(36)

Arahnya menuju ke TPS. TPS itu tidak ada di belahan kita. Ada di sebelah utara.

282. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Di ka … rt lain?

Ya, di rt lain.

Tidak di lingkungan rt Saudara, kan?

Tidak ada, di kita, tidak ada. 286. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Mereka ada 8 orang berjalan melewati Honai?

Ya.

Mengatakan bahwa … yang menurut anggapan Saudara itu akan menuju ke TPS?

(37)

Yalah. Karena ada kata-kata seperti itu?

Ya.

292. KETUA: M. AKIL MOCHTAR He em. Oke. Terus?

MajelisYang Mulia, setelah mereka pergi, saya pulang, mandi untuk siap mengantar Saudara saya pergi ke TPS. Saudara saya menerima (…)

294. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Siapa Saudara Saudara itu?

Rostina Yeuyanan. 296. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Rostina.

Dia (…)

298. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Saudara yang mengantar?

(38)

Dia yang antar saya ke sana. Karena saya tidak tahu bawa motor, usia begini tidak bisa bawa motor.

Oh, Saudara diantar oleh Rostina ini?

Ya, diantar oleh Rostina ini. Dia dapat undangan kartu suara itu bersamaan dengan undangan yang diberikan oleh Hendrik Ahek itu. 304. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

He em. Hendrik Ahek itu PPS atau bukan?

Bukan. Dia seorang pegawai negeri. 306. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Yalah. Pekerjaannya bisa pegawai tapi bisa juga menjadi anggota KPPS kan?

Dia bukan KPPS. 308. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Bukan?

309. SAKSI PEMOHON NOMOR 117: CHRIASTIAN JOSEP RUMLUS Bukan.

(39)

310. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Terus?

Kemudian waktu saya jalan terus saya tanya, “Eh, kok bisa dapat itu kartu undangan dengan itu dari mana?”

Dia bilang, “Itu sudah didapat dari Murasa, bagi sama saudaranya. Murasa diterima dari mana? Majelis Hakim Yang Mulia, di sini duduk persoalan yang saya tahu bahwa Ahek dia yang memberikan. Dia jelaskan bahwa undangan ini diberikan oleh Ahek kepada Morasa dan Morasa kasih kepada saudaranya Irwan. Irwan kasih kepada adik saya ini. Namanya itu bukan Rostin Yeyanan, undangan maupun (…)

312. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Atas nama siapa?

Atas nama Maria Sititip dia ada kuliah di Yogyakarta. 314. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Memang penduduk sana?

Dia penduduk di sana. 316. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Tapi lagi kuliah di Yogya?

Kuliahnya di Yogya. 318. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(40)

Ya.

320. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Oke.

Kemudian saya dengan Ristiana dibonceng … saya … kita ke (…) 322. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

TPS?

TPS.

Saya langsung ke sasarannya. TPS yang kami tuju adalah di TPS 2 di Krida.

Di TPS 2 waktu kita belum sampai di TPS kita ada di lapangan bola, berpapasan dengan Irwan Morasane dengan teman-temannya. Di situlah saya tahu (…)

328. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Yang tadi (…)

(41)

Di situ saya tahu bahwa mereka ke (…) 330. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

TPS?

TPS itu, ya. Waktu kita ke TPS 2, di sana ada TPS 2, 3, dan 4. Kita masuk hanya ke TPS 2, sambil menunggu di situ. Menunggu di situ (…)

332. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Oke.

Majelis Yang Mulia, kami menunggu di situ ada terjadi permasalahan setelah adik ini dia tusuk, dia keluar, ada permasalahan keributan. Yang ada di Hp saya ini, saya ada foto, video tiga kali. 334. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya Saudara cerita saja soal ributnya, nanti itu pendukung.

Ya.

Nanti dicetak kasih kepada … ke Pemohon supaya mendukung keterangan Saudara.

Keributan itu adalah satu orang, dia bawa … dia sudah datang pagi hari, terus dia pulang lagi, dia datang bawa kartu pemilih. Dia masuk untuk memilih, petugas yang ada duduk untuk mencatat itu dia

(42)

Sudah dipakai orang lain?

Sudah dipakai orang lain. Di situlah terjadi keributan. 340. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Terjadi keributan?

Keributan.

Yang punya nama, yang punya hak itu menuntut? Ya kan kira-kira begitu?

Ya begitu.

344. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ribut dengan petugas KPPS?

Petugas KPPS.

346. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Saudara rekam?

(43)

348. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Yalah, difoto keributan itu.

Keributan itu. Kemudian (…) 350. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Baku pukul mereka?

Tidak baku pukul, hanya ada satu (…) 352. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Tidak, bersitegang saja?

Ya, bersitegang saja . Ketua KPPS mengatakan bahwa ini ada 600 kartu suara undangan yang belum dibagi.

354. KETUA: M. AKIL MOCHTAR 600?

600.

356. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Itu kata-kata Ketua KPPS?

Ketua KPPS. Ada di dalam rekaman ini. Kemudian setelah dilerai oleh kepolisian, petugas, aman. Saya berdiri di ujung TPS, saya beri tunggu, datanglah Saudara saya Philips Josep Simatauw dengan

(44)

Itu siapa Philips itu?

Philips ada di sini juga. 360. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya siapa … dia posisinya sebagai apa?

Dia … status dia adalah sekretaris dari tim kampanyenya (…) 362. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Calon?

Pasangan Nomor 1. 364. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Oh, jadi Sekretaris Tim Nomor 1?

Ya, Nomor 1.

366. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Datang di TPS itu?

Ya, dia melakukan utak-atik laptop di situ sambil memegang Hp dan dia yang mengatur ke mana orang-orang yang simpatisan kepada Pasangan Nomor 1, ke mana pergi, ke mana pergi.

(45)

368. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Begitu?

Begitu.

Tapi Saudara tidak lapor panwas lapangan?

Tidak lapor, saya tidak lapor. Waktu itu, Majelis Yang Terhormat, datanglah seorang panwas (…)

Panwas lapangan? Panwas distrik?

Panwas di distrik. Saya tidak tahu namanya baik, dia datang, terus saya bilang, “Adik, saya tidak terpilih ini, saya bisa pakai KTP-kah?”

Dia bilang “Wah, tidak bisa, kalau ada nama, itu boleh. Kalau tidak ada nama, tidak boleh.” Ya saya berdiri diam saja.

374. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Begitu ya?

Ya. Jadi waktu itu terus saya lihat reaksi yang dibuat oleh Philips Josep Simatauw ini selesai, dia pergi dan terus saya pikir sampai sejauh itu pengaturan di TPS-TPS. Demikianlah (…)

(46)

Majelis Yang Terhormat, ya. 378. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Baik, oke, cukup. Berikutnya Saudara Kristoforus Yagape. Tinggal di?

379. SAKSI PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011: KRISTOFORUS YAGAPE

Wanggate.

380. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Wanggate itu di mana?

Di Kabupaten Mappi, Distrik Obaa. 382. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Begitulah, jelas kan?

Jelas.

Ya. Saudara tahu ada PNS terlibat?

Tidak ada … ada. 386. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(47)

Oke terima kasih, Majelis (…) 388. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Biar dia sendiri yang ngomong. Makanya dengar dulu pertanyaan, jangan langsung jawab! Kan begitu (…)

Terima kasih, Yang Mulia. 390. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ada keterlibatan PNS?

Ada.

Bagaimana Saudara tahu itu? Siapa itu?

Yang pertama, Bapak Majelis Yang Mulia. Hari Sabtu tanggal 5-11-2011 jam 09.00 (…)

394. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ya tanggal 5 November.

Jam 08.00, Sekretaris Wanggate Yakobus Kamagaimu. 396. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(48)

Dia (…)

398. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Sekretaris desa?

Ya desa.

Dia kenapa itu? Siapa namanya?

Yakobus Kamagaimu. 402. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Kenapa dia Yakobus?

Dia mengatakan bahwa kita harus pilih Stefanus Kaima Nomor Urut 1 karena Kristosimus Yohanes Agamewu nomor Urut 2 masih anak kecil.

404. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Nomor 2 masih anak kecil?

Ya, Yang Mulia.

Jadi kita pilih Nomor 1. Itu si Yakobus ngomongnya kepada siapa?

(49)

Sama saya, Pak.

Oh, dia berbiacara kepada Saudara?

Ya, Pak Yang Mulia. 410. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

He em, dia mengatakan supaya pilih yang Nomor 1, kan begitu? 411. SAKSI PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011:

KRISTOFORUS YAGAPE Benar, Pak.

Yang Nomor 2 masih anak kecil?

Yang Mulia, benar. 414. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

He eh, terus?

Yang berikut, Yang Mulia, hari Minggu, tanggal 6. 416. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(50)

Bulan November Tahun 2011, jam 09.00, Sekretaris Wanggate Yakobus Kamagamu mengatakan berkampanye dalam gereja (…) 418. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Oh, ada … begini, si sekretaris itu waktu itu di gereja, begitulah kira-kira ya?

Saudara juga hadir di situ?

Saya sembahyang. 422. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Yalah, mau kebaktian di gereja situ?

Nah, ada Yakobus juga di situ?

Ada.

Dia pengurus paroki di situ atau merangkap jadi pastor di situ, enggak?

(51)

Dia sekretaris.

428. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Sekretaris gereja situ?

Sekretaris kampung. 430. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Yalah, tahu saya sekretaris kampung. Kan sudah selesai kebaktian, apa pada saat kebaktian itu dia kampanye?

Pada saat kebaktian. 432. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Apa yang dia katakan?

Dia katakan bahwa kita harus pilih orang yang beragam Katolik dan dia punya gayanya Katolik Kasma.

434. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Begitu?

Begitu, Yang Mulia. 436. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(52)

Nomor Urut 1.

Nomor Urut 1. Itu pada saat … apa dia khotbah?

Dia pada saat khotbah berbicara. 440. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Oh (…)

Langsung dia berkampanye dalam gereja. 442. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya, dalam khotbah itu dia menyelipkan?

Ya.

444. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Dia menghimbaulah (…)

Menghimbau.

(53)

He eh. Itu terus apa lagi?

Dan waktu yang sama, hari yang sama, tempat yang sama, Sekretaris Wanggate Yakobus Kamagamu melibatkan pastor bahwa kalau tidak pilih Nomor Urut 1 Stefanus Kaisma, maka akan dikutuk oleh pastor.

450. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Dia mengatakan seperti itu?

Seperti itu, Yang Mulia. 452. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Jadi kalau tidak memilih Nomor 1 akan dikutuk oleh pastor. 453. SAKSI PEMOHON PERKARA NOMOR 117/PHPU.D-IX/2011:

KRISTOFORUS YAGAPE Benar, Yang Mulia. 454. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Itu dalam khotbah itu?

Dalam khotbah, Yang Mulia. 456. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(54)

Saya sempat tidak protes, tapi saya langsung keluar. 458. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya, harusnya Saudara proteslah, “Ini … hari ini kita kan menyembah Tuhan, ke luar dulu enggak usah kampanye. Nanti selesai ibadah di luar sana kalau mau kampanye,” kan begitu.

Terima kasih, Yang Mulia. 460. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Kan enggak boleh itu kan? Itulah, tapi Saudara tidak protes. Oke, itu yang dilakukan oleh Sekretaris Kampung Wanggate Yakobus (…)

Ya, betul, Yang Mulia. Yang Mulia (…) 462. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ada lagi?

Yang ketiga. Hari Senin, tanggal 7 (…) 464. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Tanggal 7 itu kenapa?

Bulan November (…) 466. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(55)

Ya, benar, Yang Mulia. 468. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Kenapa?

Sebelum mencoblos, jam 06.00, Sekretaris Wanggate Yakobus Kawagamu masuk rumah … ke rumah untuk menghasut atau mengajak masyarakat harus pilih Nomor Urut 1.

470. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Tanggal 7 itu?

Tanggal 7, Yang Mulia.

Masih sempat juga pagi-pagi itu?

Pagi-pagi subuh sekali, Yang Mulia. 474. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Begitu ya?

(56)

Ya, masuk rumah ke rumah. 478. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Sebelum pergi ke TPS?

Itu Saudara tahu … dari mana Saudara tahu kalau (…)

Saya sendiri melihat, Yang Mulia. Pada saat itu, saya pagi-pagi sekali karena (…)

482. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Saudara melihat?

Saya melihat, Yang Mulia. 484. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Rumah Saudara tidak dia datangi?

Ya, benar.

Kenapa dia tidak datang kepada Saudara? kenapa dia ndak mengajak Saudara untuk memilih Nomor 1?

(57)

Karena (…)

Karena Saudara pendukung nomor (…)

Karena tahu saya pendukung (suara tidak terdengar jelas). 490. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Ya, nomor berapa?

Nomor Urut 2.

Nomor Urut 2. Jadi dia tahu, dia enggak datang ya?

Saudara memilih di TPS berapa?

Saya memilih di TPS 1. 496. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(58)

Dia meraih … apa … urutan ketiga. 498. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Urut ketiga ya?

Yang menang di TPS 1 nomor berapa?

Nomor Urut 1, Stefanus Kaisma. 502. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Nomor 1 ya?

Ya, benar, Yang Mulia.

Jadi Nomor Urut 2, Nomor Urut 2 juga?

Benar.

(59)

Ben (…)

Eh, Nomor Urut 2 … Saudara kan pendukung Nomor 2?

Nomor Urut 2.

He eh, pemenang ketiga di situ?

Ya, pemenang ketiga. 512. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Baik. Lalu itu … apa … dia datang rumah ke rumah, Saudara pagi Saudara melihat.

Yang Mulia, benar saya melihat. 514. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

He em, lalu setelah itu apa lagi keterangan Saudara?

Yang Mulia, masih ada lagi. 516. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

(60)

Masalah DPT.

518. KETUA: M. AKIL MOCHTAR DPT di mana? Di TPS 1 itu?

Keduanya, dua TPS. Satu TPS sedang … satu … apa … dua TPS, jadi kedua-duanya.

Di dua TPS itu ada apa? Di DPT-nya ada apa di situ?

Di DPT-nya masalahnya, Yang Mulia, banyak masyarakat yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih. Yang kedua (…)

522. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ya, pertama (…)

Kedua (…)

Masyarakat tidak terdaftar ya? Yang kedua apa?

Benar, Yang Mulia. Yang kedua, anak di bawah umur ikut terdaftar dalam daftar pemilih.

526. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Saudara melihat itu?