• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK DIAGNOSIS DAN PATOGENESIS ISOLAT LOKAL CANINE PARVOVIRUS (RIVS 57) KETUT KARUNI NYANAKUMARI NATIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASPEK DIAGNOSIS DAN PATOGENESIS ISOLAT LOKAL CANINE PARVOVIRUS (RIVS 57) KETUT KARUNI NYANAKUMARI NATIH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK DIAGNOSIS DAN PATOGENESIS ISOLAT LOKAL

CANINE PARVOVIRUS (RIVS 57)

KETUT KARUNI NYANAKUMARI NATIH

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

KETUT KARUNI NYANAKUMARI NATIH. Aspek Diagnosis dan Patogenesis Isolat Lokal Canine Parvovirus (RNS 57). Dibimbing oleh SETYO WIDODO, BAMBANG JOENIMAN dan MDRAWATI SENDOW.

Canine Parvovirus (CPV) merupakan virus DNA (deoksiribo nucleic acid) terkecil yang berselubung dengan rantai tunggal sebagai penyebab enteritis dan

miokarditis pada anjing. Virus ini masuk dalam famili Parvoviridae genus

parvovirus. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati gejala klinis, kemunculan titer antibodi dan mempelajari kejadian ekskresi virus dalam feses setelah dilakukan inokulasi isolat lokal CPV (RIVS 57). Enarn (6) ekor anjing lokal sehat klinis

berumur 2 bulan dan nihil titer antibodi terhadap CPV dipergunakan dalam penelitian

ini. Dosis CPV (RIVS 57) sebesar 1 0 ' ~ ~ TCIDso Iml diinokulasikan per oral pada 2

ekor anak anjing dan per infravena pada 4 ekor sisanya.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan suhu tubuh dan penurunan jumlah leukosit (21,26%) disertai p e n m a n jumlah absolut sel lirnfosit (34,89%) dan neutrofil (14,35%) lebih nyata pada aplikasi oral dibandingkan dengan aplikasi

intravena dan telah memunculkan titer antibodi pada 24 jam pertama. Kemunculan

antibodi pada aplikasi oral lebih responsif namun dengan titer rendah sebelurn hari

ke-3 dan mulai protektif pada hari ke-4 dengan puncaknya pada

hari

ke-10 (GMT =

8192 HIU) dibanding aplikasi intravena dengan titer tinggi pada hari ke-3 dan protektif

hari

ke-5. Puncak titer antibodi pada aplikasi oral lebih tinggi dibanding

pada aplikasi intravena.

.

Virus parvo anjing baik pada aplikasi oral maupun infravena tidak berhasil diisolasi dari feses dengan menggunakan jaringan FK dan uji HA selama penelitian berlangsung.

Secara patogenesis infeksi CPV diawali oral, reaksi pertahanan nonspesifik berlangsung dalam 24 jam pertama dan dalam waktu yang relatif sama menimbulkan kekebalan dengan puncak hari ke-10 pasca infeksi.

(3)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam tesis saya

yang berjudul:

ASPEK DIAGNOSIS DAN PATOGENESIS ISOLAT LOKAL CANINE PARVOVIRUS (RIVS 57)

merupakan gagasan atau hasil penelitian tesis saya sendiri, dengan pembimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukan rujukannya. Tesis ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain.

Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat

diperiksa kebenarannya.

Bogor, Pebruari 2005

Ketut Karuni Nvanakumari Natih Nrp 99752

(4)

ASPEK DIAGNOSIS DAN PATOGENESIS ISOLAT LOKAL

CANINE PARVOVIRUS (RIVS

57)

KETUT KARUNI NYANAKUMARI NATIH

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada s

Program Studi Sains Veteriner

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANLAN BOGOR

(5)

Judul Tesis : Aspek Diagnosis dan Patogenesis Isolat Lokal Canine

Parvovirus (RIVS 57)

Nama : Ketut Karuni Nyanakumari Natih

N ~ P : 99752

Program Studi : Sains Veteriner

Disetuj ui Komisi Pembimbing Drh. Bambann Joeniman, MS Anggota Dr Drh. Se o Widodo

7 b E -

~rhhndrawati Sendow, MSc. Anggota Diketahui

Ketua Program Studi Sains Veteriner Dekan Sekolah Pascasarjana

!-

Prof. Dr. Ir. Sjafiida Manuwoto, MSc.

(6)

RIWAYAT

HIDUP

Penulis dilahirkan di Singaraja, Bali pada tanggal 21 Desember 1967 dari ayah Drs. I Ketut N. Natih, M. Hum. dan ibu Ketut Geniki. Penulis merupakan putri ke-empat dari enam bersaudara.

Tahun 1981 penulis lulus dari SD St. Fransiskus 111 Jakarta. Tahun 1984 penulis lulus dari SMP St. Fransiskus I1 Jakarta. Tahun 1987 penulis lulus dari SMA Negeri 21 Jakarta dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur

Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK). Pada tahun 1988 penulis memilih masuk

Fakultas Kedokteran Hewan, tahun 1992 penulis lulus Sarjana Kedokteran Hewan dan pada tahun 1993 penulis lulus sebagai Dokter Hewan.

Penulis beke rja sebagai penguji vaksin virus di Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat, Direktorat Jenderal Bina Produksi Petemakan, Departemen Pertanian dari tahun 1994 sampai sekarang.

(7)

PRAKATA

Dengan selesainya karya ilmiah ini, penulis mengucapkan angayubhagia

(bersyukur) kepada

Ida

Sang Hyang Widi Wasat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkahNya yang termulia, yang dilimpahkan kepada penulis. Penelitian ini penulis laksanakan sejak Mei 2004 sampai Oktober 2004, dengan tema isolat lokal Canine Parvovirus. Judul karya ilmiah ini adalah Aspek Diagnosis dan Patogenesis Isolat Lokal Canine Parvovirus.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Drh. Setyo Widodo, Drh. Bambang Joeniman MS, Drh. Indrawati Sendow; MSc selaku

komisi pembirnbing atas segala bimbingannya; Dr. Drh. Danninto dan Dr. Drh R. M.

Abdul Adjid selaku Kepala Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) Bogor serta Drh. Dewa Made Ngurah Dhanna, MSc., Ph.D. selaku Kepala Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini. Terimakasih penulis sampaikan kepada Kepala Bagian, Staf dan teknisi di bagian virologi Balitvet dan Drh. Ida Lestari Soedijar, MSc. beserta staf unit uji virologi BBPMSOH atas dukungan dan surnbang sarannya. Disarnping itu ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Drh. A. Maizir, Drh. Gatot Mudiarto, Heri Hoerudin dan Ipat Hikrnatul Isro atas bantuannya selama

pengambilan sampel dan pengurnpulan data. Yang tercinta suami (AKP I Nengah

Ganti, SH) dan anak (Putu Gayatridevi GK Natih) yang memberi semangat dan

motivasi, orangtua dan seluruh keluarga atas segala dukungan, hoa dan kasih

sayangnya. Tak lupa kepada ternan-teman yang tidak dapat disebutkan narnanya satu persatu yang telah mendukung selama penelitian sampai selesainya tesis ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Pebruari 2005

(8)

DAFTAR IS1

Halaman

DAFTAR TABEL

...

vii

DAFTAR BAGAN

...

viii

DAFTAR GAMBAR

...

ix

DAFTAR GRAFIK

...

x

DAFTAR LAMPIRAN

...

xi

PENDAI-IITLUAN

...

1

Latar Belakang

...

1

Tujuan dan Manfaat Penelitian

...

2

Hipotesa Penelitian

...

3 TMJAUAN PUSTAKA

...

Canine Parvovirus (CPV)

...

1

.

Etiologi

...

2

.

Sifat Fisika dan Kimia

...

3

.

Sifat Biologis

...

4

.

Induk Semang

...

5

.

Sifat Antigen

...

6

.

Strain Canine Parvovirus

...

7

.

Penularan Canine Parvovirus

...

Patogenesa Canine Parvovirus

...

Diagnosis Canine Parvovirus

.

.

...

1

.

Gejala Klims

...

a

.

Tipe Miokarditis

...

b

.

Tipe Enteritis

...

2

.

Pemeriksaan Serologis

...

a

.

Uji Serum Netralisasi (SN)

...

...

b

.

Uji Hambatan Hemaglutinasi (HI)

c

.

Uji Antibodi Floresen

...

d

.

Enzirn Linked Immunosorbent Assay (Elisa)

...

3

.

Pemeriksaan Virologis

...

...

a

.

Mikroskop Elektron (ME)

b

.

Uji Hemaglutinasi (HA)

...

c

.

Enzim Linked Irnmunosorbent Assay (Elisa)

...

d

.

Polymerase Chain Reaction (PCR)

...

4

.

Pemeriksaan Histopatologi

...

a

.

Patologi dan Histopatologi Tipe Miokarditis

...

b

.

Patologi dan Histopatologi Tipe Enteritis

...

(9)

...

MATERI DAN METODA PENELITIAN

...

Tempat Penelitian

...

Materi Penelitian 1

.

Hewan Percobaan

...

...

2

.

Isolat lokal CPV

3

.

Sel Darah Merah Babi

...

...

Metode Penelitian

1

.

Isolat Lokal (RIVS 57)

...

a

.

Propagasi Biakan Jaringan Ginjal Kucing (Feline Kidney=FK)

..

b

.

Propagasi Isolat Lokal CPV (RIVS 57)

. .

...

c

.

Uji Kandungan Virus

...

2

.

Inokulasi Isolat Lokal CPV (RIVS 57)

...

3

.

Pengambilan Sampel

...

a

.

Darah (dengan EDTA)

...

b

.

Serum

...

...

.

c Feses

4

.

Uji Laboratoris

...

a

.

Penghitungan Jumlah Sel Darah Putih (Leukosit) Total

...

b

.

Preparat Ulas Darah Untuk Diferensiasi Leukosit

...

c

.

Uji Hambatan Aglutinasi (HI)

...

d

.

Isolasi CPV dari Feses pada Biakan Jaringan FK

...

e

.

Identifikasi Isolat virus dengan Uji Hemaglutinasi (HA)

...

Peubah yang Diamati

...

...

.

1 Gejala Klinis 2

.

Gambaran Hematologi

...

...

.

3 Serologi

4

.

Isolasi CPV dari Feses

...

a

.

Pengamatan fisik

...

b

.

Pemeriksaan Laboratoris

...

Analisis Data Penelitian

...

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

Hasil

...

1

.

Pengamatan Gejala klinis

...

2

.

Hematologi

...

...

.

3 Serologis

4

.

Isolasi Virus Lokal CPV

...

Pembahasan

...

...

SIMPULAN

...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

...

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

1

.

Contoh Penghitungan Titrasi Kandungan Virus Metoda Reed & Munch 22

2

.

Dosis Inokulasi Isolat Lokal CPV (IUVS 57)

...

23

3

.

Hasil Pengamatan Gejala Klinis

...

39

4

.

Hasil Hematologi

...

40

5

.

Hasil Serologis

...

44

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Pemberian Hak Atas Tanah di Atas Hak Pengelolaan Badan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan

Fisika menguraikan dan menganalisa struktur dan peristiwa-peristiwa dalam alam, teknik dan dunia sekeliling kita. Dalam pada itu ditemukan aturan-aturan atau hukum-hukum dalam

✓ Kebijakan afirmasi dalam perhitungan Dana Desa kepada daerah sangat tertinggal dan tertinggal, serta memerhatikan aspek kewilayahan untuk mempercepat pembangunan desa di

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2012 yang merupakan revisi dari Permentan Nomor 12 Tahun 2011 dan mulai berlaku 1 Januari 2012 menjelaskan komponen HPP

Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan karena unsur Karbon, Hidrogen, Natrium, Oksigen, dan Sulfur yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang cenderung

Penggunaan media kartu bilangan juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV di MIN Pemurus Dalam Banjarmasin.. Hal ini

Pada contoh numerikyang dibahas dengan model program computer, dapat diketahui bahwa penggunaan base isolator akan memperpanjang waktu getar struktur, sehingga mereduksi