• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN PADA GAME SHOOT THE BADASS DENGAN UNITY 5 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Teguh Dwi Prayoga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN PADA GAME SHOOT THE BADASS DENGAN UNITY 5 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Teguh Dwi Prayoga"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN PADA GAME

“SHOOT THE BADASS” DENGAN UNITY 5

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Teguh Dwi Prayoga

10.11.3698

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

(2)
(3)

1

IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN PADA GAME

“SHOOT THE BADASS” DENGAN UNITY 5

Teguh Dwi Prayoga

1)

, Kusnawi

2)

1,2)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : teguh.p@students.amikom.ac.id1), kusnawi@amikom.ac.id2)

Abstract - Game is a popular thing around us. In the past, game application just made for entertainment only, but now the game is also used as a learning tool, for business and even serve as a sport by professionals. Game development also occurs to a platform used to play games. At first a game was made just to play with the computer as a console, but now has entered the era of mobile devices with mobile games.

In this bachelor theses, the author design and develop of the game by implement the artificial intelligence to the game. This game is based on Android OS with 2D Shooter as the game genre. This game requires players to clear obstacles existing enemies by shooting at him until level celared to advance to the next game level. This game is made with Unity3D Engine version 5.1 and MonoDevelop editor as the code editor. The objective of this game is for entertainment and as an encouragement for Indonesian developer to be more eager to compete with overseas developers in the game development.

Keywords - Game, Android, Unity3D, MonoDevelop, Shot the badass

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Game adalah satu hal yang populer di sekitar kita. Dahulu, game hanya diciptakan untuk hiburan semata, namun kini game juga digunakan sebagai sarana pembelajaran, lahan bisnis dan bahkan diperlombakan sebagai salah satu cabang olah raga oleh para profesional. Perkembangan game juga terjadi kepada platform yang digunakan untuk memainkan game. Pada awalnya game dibuat hanya untuk dimainkan dengan komputer sebagai console, namun kini telah masuk ke era mobile devices dengan mobile games.

Mobile games adalah game yang dikembangkan untuk mobile devices, seperti smartphone, PDA, tablet PCs dan media portable lainnya. Mobile game telah dirancang ke beberapa platform populer seperti Android, Apple IOS, Windows Phone, BlackBerry, Linux dan sebagainya. Keuntungan yang didapat oleh gamer dari mobile games ini adalah portabilitas yang mana mereka bisa memainkan game kapanpun dan di manapun.

Pada skripsi ini, penulis akan mengembangkan mobile game khusus untuk platform Android. Android adalah sistem operasi perangkat mobile yang paling banyak digunakan di dunia menurut riset yang telah

dilakukan oleh Gartner tentang pangsa pasar berbagai smartphone.

1.2. Rumusan Masalah

“Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang mucul adalah bagaimana membuat game Shoot the Badass?”

1.3. Batasan Masalah

Ada beberapa batasan masalah yang bertujuan supaya pembahasan tidak melebar dan lebih terperinci. Adapun ruang lingkup permasalahan antara lain;

1. Game Shoot the Badass yang dapat dimainkan saat ini hanya terdiri dari 4 level.

2. Game ini dirancang untuk dimainkan single player.

3. Target usia pemain dalam pembuatan game ini khususnya dari umur 15 tahun keatas.

4. Game Shoot the Badass saat ini hanya dapat dijalankan di smartphone dengan sistem operasi Android, minimal versi 2.3.1 (Gingerbread) keatas.

5. Perangkat lunak yang digunakan: a. Unity 3D Game Engine, b. Mono-Develop Editor.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Merancang dan membangun game Shoot the

Badass sebagai sarana hiburan,

2. Sebagai bahan latihan dalam mengenal software Unity3D sehingga diharapkan mampu untuk membuat game sendiri.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah;

1. Manfaat bagi penulis

Mendapat pengalaman merancang dan mengembangkan game.

2. Bagi STMIK Amikom Yogyakarta

Memperkaya koleksi skripsi di perpustakaan Amikom tentang perancangan dan pembuatan sebuah game.

3. Manfaat bagi pengguna aplikasi permainan Sebagai sarana untuk hiburan.

1.6. Metode Penelitian 1.7. Sistematika Penulisan 2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka

Game atau permainan adalah hal yang asyik. Siapapun pasti menyukainya. Bahkan pola permainan ini juga telah diadaptasi di dunia pendidikan untuk

(4)

2

memasukkan materi ke anak didik. Dengan menggunakan metode permainan, materi dapat di-insert dengan menyenangkan. [1]

Perancangan dalam game ini lebih menekankan pada unsur-unsur utama komponen dalam perancangan game seperti: Game Overview, Level Design, World Design, User Interface Design dan System Design. Hal ini di lakukan agar perancangan game tertata rapi sehingga bisa menghasilkan sebuah game sesuai dengan yang diinginkan.

2.2

Konsep

Dasar Game

2.2.1 Pengertian Game

Menurut Schell (2008, p34), yang dikutip dari Elliot dan Brian, game adalah kegiatan sukarela yang dilakukan dan membentuk suatu sistem terkontrol, dimana ada sebuah kontes kekuatan yang dibatasi oleh aturan-aturan untuk menghasilkan hasil yang tidak pasti menang atau kalahnya.

2.2.2 Sejarah Game

Game elektronik pertama kali diciptakan oleh Thomas T. Goldsmith, Jr., dan Estle Ray Mann, yang mana membuat simulator rudal interaktif yang terinspirasi dari kecanggihan radar Perang Dunia II. Tampilannya masih sederhana dan Cathode-Ray Tube sebuah tabung vacum yang digunakan sebagai media yang memungkinkan pemain untuk memberi posisi ke sebuah titik pada Layar yang menunjukkan arah mana rudal mereka akan menyerang. [2]

2.2.3 Elemen Dalam Game

Elemen-elemen game adalah sangat penting, bahkan tanpa elemen-elemen ini maka nilai dari game kita bisa berkurang. Bahkan untuk skala komersil yang besar. Elemen-elemen game ini mutlak harus ada untuk game skala kecil atau maupun freeware maka elemen ini terkadang tidak semuanya ada di dalam sebuah game. [3]

2.2.4 Jenis Game 2.3 Teori Analisis Game

Menganalisa suatu aplikasi yang akan dibuat merupakan hal yang sangat penting karena dalam analisis tersebut dapat mengetahui kelemahan ataupun kekuatan dari aplikasi yang akan dibuat. Namun dalam faktor kebutuhan game, hardware, software dan brainware merupakan kebutuhan mutlak untuk pembuatan game kali ini. [4]

2.3.1 Analisis SWOT

2.3.2 Analisis Kebutuhan dan Sumber Daya Manusia 2.3.3 Analisis Kelayakan

2.4 Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) [5]

Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan buatan adalah tentang membuat komputer mampu melakukan tugas-tugas seperti layaknya manusia ataupun hewan.

Kita sudah bisa memprogram komputer untuk memiliki kemampuan super dalam memecahkan banyak masalah seperti aritmatika, menyortir dan mencari data dan sebagainya. Kita bahkan bisa membuat komputer untuk memainkan beberapa permainan pada game dengan lebih baik daripada manusia (game Reversi atau Connect 4, misalnya). Banyak dari masalah ini awalnya dianggap sebagai masalah AI, tetapi karena mereka telah

dipecahkan secara lebih komprehensif, mereka telah keluar dari wilayah pengembang AI.

2.4.1 Gerakan (Movement)

2.4.2 Pengambilan Keputusan (Decision Making) 2.4.3 Strategi (Strategy)

2.5 Android

Perkembangan Android sangat fenomenal, android menjaring sangat banyak pangsa pasar mobile setiap tahunnya. Android merupakan sistem operasi mobile dan platform berbasis linux yang tersedia secara bebas untuk digunakan secara komersial dan non-komersial. Android merupakan platform open souce, sehingga siapapun dapat mengembangkan sistem operasi ini. [6]

2.6 Tahapan Pembuatan Game [7]

1. Genre Game 2. Tool 3. Game Play 4. Grafis 5. Suara 6. Sistem Game 7. Pembuatan 8. Test Game 9. Publishing

2.6.1 Komponen Dalam Game

Berikut ini 2 komponen dalam penyusunan game: [8] 1. Core Mechanics,

2. User Interface

2.7 Game Testing

Kualitas sebuah game akan menjadi ujung tombak berhasil tidaknya sebuah game. Proses testing merupakan kuncinya, ini menentukan apakah penembangan game tersebuat dapat dilanjutkan atau perlu adanya perbaikan. Proses testing akan menjadi sangat penting terutama pada game-game modern yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Tester akan memastikan semua fitur yang telah di implementasikan dari proses awal pembuatan game dapat bekerja dengan baik. [9] 2.7.1 Balance Testing 2.7.2 Compatibility Testing 2.7.3 Compliance Testing 2.7.4 Localization Testing 2.8 Flowchart

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan aliran (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika, digunakan terutama sebagai alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. [10]

2.8.1 Aplikasi Flowchart

Aplikasi flowchart menggambarkan tahapan proses suatu sistem, termasuk sistem multimedia. Program

flowchart menggambarkan urutan-urutan instruksi dari

suatu program komputer. [11]

2.9 Perangkat Lunak Yang Digunakan 2.9.1 Unity3D Game Engine

Unity3D merupakan sebuah game engine yang memungkinkan bagi para pengembang game, memiliki hobi terhadap game, dan mereka yang baru mengenal pemrograman, untuk merancang dan mengembangkan

(5)

3

video game, yang pada dasarnya fokus pada mekanisme permainan, daripada lapisan dasar yang diperlukan untuk membangun sebuah game. [12]

2.10 Bahasa Pemrograman Yang Digunakan 2.10.1 C# (See Sharp)

C# (dibaca "See Sharp") merupakan jenis bahasa pemrograman yang aman, berorientasi objek, sederhana, dan modern yang telah distandardisasi oleh EMCA Internasional. C# merupakan bagian dari keluarga bahasa pemrograman C, sehingga C# akan segera akrab dengan programer C, C++, dan Java. [13]

3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Gambaran Umum

Permainan komputer atau game adalah sarana hiburan yang semakin digemari pada era teknologi saat ini. Seiring berkembangnya waktu, selain sebagai media untuk hiburan, permainan komputer juga bisa disisipi pengetahuan dan juga pesan moral. Pengembang permainan komputer banyak menciptakan game-game yang yang berisikan pendidikan seperti permainan komputer untuk belajar menulis abjad, permainan komputer tentang berkebun, permainan komputer tentang simulator pesawat, dan sebagainya

3.2 Analisis

Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan system.

3.2.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

3.2.2 Analisis Kebutuhan dan Sumber Daya Manusia

Analisis kebutuhan terdiri dari dua aspek, yaitu analisis kebutuhan sistem dan sumber daya manusia.

3.2.3 Analisis Kelayakan

Analisis kelayakan sistem merupakan proses untuk mempelajari atau menganalisis permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Tujuan dari analisis kelayakan sistem adalah untuk menguji apakah sistem yang akan dicapai layak pakai atau tidak.

3.3 Perancangan Permainan komputer

Perancangan aplikasi atau permainan komputer bertujuan untuk memberikan ketentuan proses pada perangkat lunak yang akan dibuat agar pembuatan program tidak menyimpang dari aturan dan hasil analisa yang telah diterapkan pada perancangan permainan komputer ini.

3.3.1 Game Overview

Game overview merupakan gambaran umum dari permainan komputer yang dibuat menjelaskan secara singkat yang ada di dalam permainan komputer seperti Game Concept, Feature Set, Genre, Judul Game, Gameplay dan Target Audience dari permainan komputer yang di buat.

3.3.2 User Interface Game

Pada tahap ini dilakukan perancangan Flowchart Game, Screen Flow, Screen Description dan juga interaksi user dengan segala feedback-nya.

Gambar 1. Screen Flow Permainan computer

Gambar 2 Main Menu Screen

Gambar 3 Playing Screen 3.3.3 Level Permainan komputer

Permainan komputer ini memiliki 4 level dengan tampilan dunia dan musuh yang berbeda.

3.3.4 World Game

Dalam permainan komputer Shoot the Badass ini terdapat 4 level dimana pada masing-masing level dibuat dengan interface grafik background dan musuh yang berbeda.

3.3.5 Content Permainan komputer 3.3.6 Sistem Permainan komputer

Bagian sistem permainan komputer membahas perancangan peraturan permainan dalam permainan komputer. Aturan permainan dibagi menjadi 3 macam sesuai dengan jenis level yang baru dapat dimainkan pada permainan komputer Shoot the Badass ini.

(6)

4

4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi

Tahapan implementasi merupakan tahapan di mana aplikasi atau game telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahapan-tahapan pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan aplikasi atau game ini.

4.1.1 Pembuatan Game 4.1.1 Pembuatan Game

4.2 Pembahasan Tampilan dan Listing Program 4.2.1 Intro Screen

Story screen merupakan tampilan level awal untuk pemain game baru. Story screen terdiri dari dari 1 slide yang menceritakan tentang cara kerja dari game ini.

Gambar 4 Intro Screen 4.2.2 Interface Game

Interface game merupakan tampilan awal ketika game dimainkan.

Gambar 5 Main Menu

Gambar 6 Tampilan World Selection

Gambar 7 Tampilan Options

Gambar 8 Tampilan About Game

Gambar 9 Tampilan Exit Game 4.2.3 Game Screen

Game screen merupakan tampilan utama dari game Shoot the Badass.

Gambar 10 Tampilan Level 1

4.2.4 Level Paused dan Game Over

Dalam game Shoot the Badass tampilan yang akan muncul setelah game screen yaitu level paused dan game over.

(7)

5

Gambar 12 Tampilan Game Over 4.2.5 Listing Program

Dalam game Shoot the Badass terdapat beberapa script yang berguna dalam menggerakan aset grafis yang digunakan dalam pembuatan game.

4.3 Implementasi Game 4.3.1 Publishing Game

Proses publishing atau biasa juga disebut exporting game merupakan hal yang penting dalam penyelesaian suatu project, hal ini dilakukan untuk memudahkan player dalam menggunakan aplikasi ini.

Gambar 13 Tampilan Build Setting 4.3.2 Manual Instalasi

Pada manual instalasi ini akan dijelaskan tentang bagaimana cara mengeksekusi game Shoot the Badass pada gadget Android.

4.3.3 Panduan Menggunakan Game

Menggunakan sebuah aplikasi dipahami sebagai sebuah proses yang menentukan apakah aplikasi game mampu dioperasikan dengan baik atau tidak oleh pemain.

4.3.4 Pemeliharaan Aplikasi Game

Setelah selesai diproduksi dan diimplementasikan, maka game siap untuk digunakan. Pemeliharaan aplikasi game perlu dilakukan agar sistem dapat berjalan lebih baik dan bertahan lebih lama. Berikut adalah tahapan dari pemeliharaan game Shoot the Badass:

1. Pastikan bahwa memori gadget tidak terlalu penuh, karena akan mengakibatkan kurang optimalnya aplikasi game berjalan pada saat dimainkan.

2. Untuk hasil yang optimal jalankan game pada minimum spesifikasi yang tertera pada bab sebelumnya.

3. Untuk mencegah kehilangan data, backup terlebih dahulu aplikasi tersebut.

4.4 Uji Coba Game

Setelah seluruh komponen tersebut menjadi game yang dapat dimainkan, maka tahapan selanjutnya adalah untuk melakukan testing.

4.4.1 Balance Testing

Pada tahap ini pengujian dilakukan pada bagian gameplay, total terdapat 4 level dimana pada setiap levelnya terdapat grafis dunia permainan dan musuh yang berbeda.

4.4.2 Compatibility Testing

Testing ini dilakukan pada komputer dan beberapa gadget, hal ini dilakukan untuk menguji apakah aplikasi game ini bisa berjalan dengan baik atau tidak. Berikut ini adalah hasil pengujiannya:

Pengujian Tujuan Hasil yang diharapkan Hasil pada Gadget 1 2 Menguji proses loop pada setiap halaman game Untuk mengetahui apakah game sudah sesuai dengan perancangan atau tidak Sesuai dengan perancangan Ok Ok Menguji hasil interface Untuk mengetahui apakah masih ada error pada hasil interface Semua dapat ditampilkan dan tidak terjadi eror Ok Ok Menguji hasil sound Untuk mengetahui apakah suara sudah sesuai dengan perancangan Suara sesuai dengan perancangan Ok Ok Menguji jalannya game Untuk mengetahui apakah game dapat dimainkan atau tidak Berjalan dengan lancar tanpa adanya error Ok Ok 4.4.3 Compliance Testing

Ada beberapa compliance testing yang ada pada game Shoot the Badass yaitu:

1. Game Shoot the Badass tidak menampilkan gambar yang berunsur SARA atau pornografi. 2. Tidak mengunakan controller tambahan seperti

stick pada PS, akan tetapi game ini dapat langsung dimainkan dengan layar sentuh gadget (Android).

3. Game ini mempunyai hak cipta, hak cipta terdapat pada pengembang Shoot the Badass.

(8)

6

4.4.4 Localization Testing

Game Shoot the Badass dibuat di Negara Indonesia, akan tetapi agar game ini dapat dimainkan oleh semua orang di dunia, maka penggunaan bahasa didalam game ini menggunakan Bahasa Inggris.

4.4.5 Playtesting

Dalam game ini terdapat 4 jenis level yang berbeda, sehingga player tidak akan bosan dalam memainkan game ini karena pada masing- masing level memiliki sistem game yang berbeda didukung dengan efek-efek yang menarik. Karakter dan background yang di desain dengan penuh warna pada game ini memberikan kesan yang menyenangkan dan tidak membosankan untuk dilihat pada saat dimainkan.

4.4.6 Pengujian Usability

Pada pengujian ini dilakukan testing untuk memastikan pada game Shoot the Badass tidak terdapat bug yang dapat mengganggu player pada saat memainkan game.

5. Penutup 5.1 Kesimpulan

Setelah selesai melakukan pembuatan game Shoot the Badass ini, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembuatan game ini bertujuan untuk mendidik pemain untuk memerangi kejahatan atau orang yang berbuat salah dan merugikan orang lain. 2. Dalam pembuatan game Shoot the Badass

digunakan beberapa elemen dalam perancangannya yaitu Game Overview, Level Design, World Design, User Interface Design dan System Design.

3. Dalam pembuatan aplikasi game ini dipadukan antara beberapa unsur seperti animasi, gambar, suara serta alur cerita yang menarik sehingga pemain akan lebih tertarik untuk bermain game. 4. Pada pembuatan game ini digunakan software

Unity3D untuk mengolah asset-aset game menjadi sebuah game.

5. Dari awal perancangan sampai ke tahap implementasi, game ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

5.2 Saran

Pada penulisan skripsi ini tentu masih terdapat kekurangan yang dapat disempurnakan lagi pada penelitian berikutnya. Berdasarkan pembuatan game yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat diberikan untuk pengembangan kedepan adalah sebagai berikut:

1. Game Shoot the Badass merupakan game 2D, ada baiknya dilakukan pengembangan menjadi game 3D melihat perkembangan game yang semakin pesat dan maju.

2. Perlu ditambahkan item-item yang lebih menarik serta penambahan gameplay permainan untuk menambah daya tarik dari game Shoot the Badass.

3. Dalam konsep game yang sudah dirancang, perlu ditambahkan lagi rule-rule atau aturan

dalam permainan sehingga game lebih menantang untuk dimainkan.

4. Perlunya pengembangan konten game dan memperbanyak level tingkatan dalam game. 5. Menambahkan fitur-fitur pada game untuk

membuat betah para pemain game.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wiwit Siswoutomo. Membuat Game Online dan Game HP Hari ini Juga. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2010, Hal. 1.

[2] Briar Lee Mitchell. Game Design Essentials. Sybex. Canada. 2012, Hal. 16.

[3] Samuel, Henry, Panduan Praktis Membuat Game 3D. 2005

[4] Suyanto, M. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi. [5] Millington, Ian dan Funge, John. 2009. Artificial

Intelligence For Games. Elsevier, Hal 4-10.

[6] Green, Robert. dan Zechner, Mario. 2012. Beginning Android Games. Apress, Hal 2.

[7] Sibero, C. Ivan. 2009. Langkah Mudah Membuat Game 3D. Penerbit Mediakom.

[8] Adams, Ernest. 2010. Fundamentals of Game Design. New Riders, Hal 35-36.

[9] Levy, Luis dan Jeannie Novak (2010), Game Development Essentials Game QA & Testing. Delmar: Cengage Learning, Hal 58-68.

[10] Kusrini. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server. Penerbit Andi. Hal 80-81. [11] M. Suyanto, 2004. Analisis & Desain Aplikasi

Multimedia untuk Pemasaran,Yogyakarta: Andi, Hal 64-67.

[12] Felicia, Patrick. 2013. Getting Started With Unity. Packt Publishing Ltd.

[13] Hejlsberg, Anders. dan Wiltamuth, Scott. dan Golde, Peter. 2004. The C# Programming Language. Addison-Wesley Professional. Hal 3.

Biodata Penulis

Teguh Dwi Prayoga, untuk memperoleh gelar Sarjana

Komputer (S.Kom). Jurusan Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta lulus tahun 2016.

Kusnawi, S.Kom, M.Eng memperoleh gelar Sarjana

Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2004. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng), Jurusan Magister Teknologi Informasi Teknik Elektro UGM.

Gambar

Gambar 1. Screen Flow Permainan computer
Gambar 13 Tampilan Build Setting  4.3.2 Manual Instalasi

Referensi

Dokumen terkait

Pada implementasi Sistem Pengelolaan Aset Desa (SIPADES), terdapat inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Wukirsari berupa dapat melakukan proses input dan mengolah

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di PT Asuansi Sinarmas secara umum ditemukannya beberapa anlayst yang memberikan penilaian bahwa kurangnya motivasi kerja yang ada

menjadi uap panas lanjut /superheated steam0 yang akan digunakan untuk memutar turbin..  Turbin uap berungsi untuk

MPO dari penelitian ini mempunyai nilai sensitivitas diagnostik 88,88%, spesifisitas diagnostik 69,23%, nilai ramal negatif 75% dan nilai ramal positif 85,71% sehingga MPO tidak

Peningkatan ini disebabkan meningkatnya produktivitas sebesar 0,97 ton per hektar (6,93 persen) sedangkan luas panen berkurang sebesar 1.002 hektar (5,60 persen)

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka, yang terjadi permasalahan dalam penelitian ini, adalah fenomena kinerja birokrasi pemerintah yang berkenaan dengan sumber

.enyelenggaraan .osyandu .osyandu dapat dikembangkan dari pos penimbangan, pos imunisasi, pos K= desa, pos kesehatan ataupun pembentukan yang baru !atu posyandu sebaiknya

Bahwa pada pokoknya permohonan ini adalah keberatan Pemohon terhadap hasil Pemilukada Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana dimuat dalam Surat Keputusan Rekapitulasi Hasil