• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peralatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peralatan"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pendahuluan

Buku ini berisi :

1. Tabel dan Faktor alat 2. Contoh Gambar alat

3. Contoh perhitungan kapasitas produksi

Spesifikasi alat yang ada dalam buku ini mempergunakan data alat yang sering digunakan dalam kegiatan pembangunan jalan dan jembatan.

Didalam perhitungan untuk mendapatkan Harga Perkiraan Sendiri ada komponen yang menyangkut perhitungan joefesien alat dan harga satuan dasar alat.

Perhitungan koefesien alat bisa didapat dengan menghitung kapasitas produksi alat yang bersangkutan. Buku ini berisi contoh-contoh perhitungan kapasitas produksi sejumlah peralatan dari jenis dan kapasitas yang pada umumnya dipakai didalam pelaksaan pekerjaan Jalan dan Jembatan.

Tabel dan Faktor-faktor yang berpengaruh didalam perhotungan produksi peralatan sudah ada dalam buku ini. Namun untuk pengambilan/pemilihan besaran faktor, serta pemilihan jenis dan kapasitas peralatan yang akan digunakan untuk perhitungan Harga Perkiraan Sendiri harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat.

Khusus untuk alat yang tidak ada uraian perhitungan produksi, untuk contoh perhitungannya dapat dilihat pada perangkat lunak Analisa Harga Satuan

(3)

BAGIAN I : TABEL-TABEL DAN

FAKTOR-FAKTOR ALAT

Wheel Loader ... 1

Wheel Loader & Track Loader ... 2

Excavator ... 5

Dump Truck ... 7

Soil Compactor ... 8

Motor Grader ... 9

Stone Crusher (Jaw Crusher) ... 11

(4)
(5)

JENIS PERALATAN : WHEEL LOADER & TRACK

LOADER

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

JENIS PERALATAN : STONE CRUSHER ( JAW

CRUSHER)

(15)

JENIS PERALATAN : STONE CRUSHER ( CONE

CRUSHER)

(16)

BAGIAN 2 :

GAMBAR - GAMBAR ALAT

Asphalt Mixing Plant ... 1

Asphalt Finisher ... 2

Asphalt Sprayer ... 3

Bulldozer ... 4

Air Compressor ... 5

Concrete Mixer ... 6

Crane (Rough Terrain Crane) ... 7

Dump Truck ... 8

Excavator Back Hoe ... 9

Generating Set ... 10

Motor Grader ... 11

Track Loader (Dozer Shovel) ... 12

Wheel Loader ... 13

Three Wheel Roller ... 14

Tandem Roller ... 15

Tire Roller ... 16

Vibratory Roller (Vibratory Compactor) ... 17

Tamper (Vibratory Tamper) ... 18

Cold Milling Machine ... 19

Tamping Rammer ... 20

Cold Recycler ... 21

Hot Recycler ... 22

Slip Form Paver ... 23

Asphalt Distributor ... 24

Jack Hammer ... 25

Pedestrian Roller ... 26

Concrete Vibrator ... 27

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)

BULLDOZER

Fungsi : 1.

Untuk memotong/mengusur lapisan permukaan

tanah

2.

Meratakan timbunan tanah, agregat dan lain-lain

3.

dan lain-lain

(22)

AIR COMPRESSOR

Fungsi : 1.

Memproduksi udara bertekanan tinggi untuk

konsumsi peralatan lain misalnya Jack Hammer,

Drill, Chipping Hammer, dll.

(23)

CONCRETE MIXER

Fungsi : 1.

Membuat campuran beton semen

2.

Membuat campuran aspal dingin

(24)

CRANE

(ROUGH TERRAIN CRANE)

(25)

DUMP TRUCK

Fungsi

:

Untuk mengangkut material sekaligus

menumpahkan muatannya.

(26)

EXCAVATOR BACK HOE

(27)

GENERATING SET

(28)

MOTOR GRADER

Fungsi

:1.

Meratakan permukaan, membentuk badan jalan

2.

Meratakan hamparan

(29)

TRACK LOADER

( DOZER SHOVEL)

(30)

WHEEL LOADER

(31)

THREE WHEEL ROLLER

(32)

TANDEM ROLLER

Fungsi

:

Pemadatan hamparan tanah, agregat, campuran

aspal panas

(33)

TYRE ROLLER

Fungsi

:

Pemadatan hamparan tanah, hamparan campuran

aspal panas

(34)

VIBRATORY ROLLER

(VIBRATORY COMPACTOR)

(35)

TAMPER

(VIBRATORY TAMPER)

(36)

COLD MILLING MACHINE

(37)

TAMPING RAMMER

(38)

COLD RECYCLER

Fungsi

:

Penggalian lapisan perkerasan aspal dan

pencampuran – penghamparan kembali dalam

keadaan dingin (Cold Recycling)

(39)
(40)

SLIP FORM PAVER

(41)

ASPHALT DISTRIBUTOR

Fungsi

:

Penyemprotan aspal cair diatas permukaan

perkerasan jalan ( asphalt coating ) sebelum

(42)

JACK HAMMER

(43)

PEDESTRIAN ROLLER

Fungsi

:

Memadatkan permukaan hamparan yang tidak

terlalu luas

(44)

CONCRETE VIBRATOR

Fungsi : Memadatkan campuran

Beton semen

(45)

PULVI MIXER

Fungsi

:

Memotong dan mengaduk lapisan hamparan tanah

untuk stabilisasi

(46)

AGGREGAT SPREADER

(47)
(48)

BAGIAN 3 :

CONTOH PERHITUNGAN KAPASITAS

PRODUKSI ALAT

(49)

E 01. ASPHALT MIXING PLANT (AMP)

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas alat (V) : Cp = 60 ton/jam - Tenaga penggerak : Pw = 294 HP

- Kapasitas tangki aspal : Ca = (30.000 x 2) liter - Kapasitas pugmill : mp = 1000 kg

Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,83 (diambil kondisi kerja yang paling baik)

Kapasitas produksi AMP sudah ditentukan berdasarkan kapasitas komponen pencampur (pugmill), yaitu 1000 kg untuk satu kali pencampuran yang membutuhkan waktu ± 1,0 menit (45 detik waktu pencampuran + 15 detik waktu lain-lain)

Kapasitas produksi per jam yang sebenarnya = Q

Kapasitas produksi / jam = Q = Cp x Fa atau V x Fa 60 x 0,83

Q = 49,80 (Ton)

Koefisien alat / Ton : (E 01) = 1 : Q = 1 : 49,80 = 0,0201 (Jam)

(50)

E 02. ASPHALT FINISHER (ASPHALT PAVING MACHINE)

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas hopper : Cp = 10 ton - Tenaga penggerak : Pw = 72,40 HP - Kapasitas lebar penghamparan : b = 3,15 meter - Kapasitas tebal penghamparan : t = 0,25 m (max.) - Kecepatan menghampar : v = 5,00 m/menit

Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,83 (diambil kondisi kerja yang paling baik)

2. a. Kapasitas produksi / jam (berdasarkan luas hamparan) = Q1

Q1 = v x b x Fa x 60 = 5,00 x 3,15 x 0,83 x 60 Q1 = 784,35 (m2)

Koefisien alat / m2 = E 02 = 1 : Q1 = 1 : 784,35 E 02 = 0,0013 (Jam)

2. b. Kapasitas produksi / jam (berdasarkan volume hamparan kondisi padat) = Q2 Q2 = v x b x Fa x 60 x t  tebal hamparan t = 0,05 m (asumsi)

= 5,00 x 3,15 x 0,83 x 60 x 0,05 Q2 = 39,22 (m3)

Koefisien alat / m3 = E 02 = 1 : Q2 = 1 : 784,35 E 02 = 0,0255 (Jam)

(51)

E 03. ASPHALT SPRAYER (HAND SPRAYER)

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas tangka aspal : Cp = 850 liter

- Tenaga mesin : Pw = 4,00 HP

- Kapasitas pompa aspal : pa = 55 liter/menit

Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,80 (sedang) (diambil kondisi kerja sedang karena faktor kesulitan dan keamanan kerja)

2. a. Kapasitas produksi / jam (berdasarkan banyaknya pemakaian aspal) = Q1

Q1 = pa x Fa x 60 = 55 x 0,80 x 60 Q1 = 2640 (liter)

Koefisien alat / liter = E 03 = 1 : Q1 = 1 : 2640 E 03 = 0,0004 (Jam)

2. b. Kapasitas produksi / jam (berdasarkan luas permukaan yang disemprot aspal) = Q2

t paxFax Q

 60

2  dimana lt = pemakaian aspal (liter) tiap m2 luas permukaan

Misalkan lt = 0,8 liter/m2 ) ( 3300 8 , 0 60 8 , 0 55 60 2 x x m2 t paxFax Q     Koefisien alat / m2 = E 03 = 1 : Q2 = 1 : 3300 E 03 = 0,0003 (Jam)

(52)

E 04. BULLDOZER

Data spesifikasi alat:

- Tenaga penggerak : Pw = 155 HP - Sekar pisau (blade) : L = 3,175 m

- Tinggi pisau : H = 1,3 m

- Kapasitas pisau : q = 5,4 (m3)

2. a. BULLDOZER dipakai untuk penggusuran / pengupasan

- Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,75 (kondisi sedang) - Faktor kemiringan (grade factor) : Fm = 1,0 (datar) (lihat grafik-1) - Faktor pisau (blade factor) : Fb = 1,0 (mudah) (lihat table – 1) - Kecepatan mengupas (maju) : VF = 3,0 km/jam (lihat referensi) - Kecepatan mundur kembali : VR = 4,0 km/jam (lihat referensi) - Jarak pengupasan : ℓ = 30 meter (asumsi)

Waktu siklus :   

VR VF TS)  

(

dimana Z = waktu pasti (fixed time) = 0,05 menit (transmisi jenis Torque Converter)

(53)

Grafik – 1. Faktor kemiringan (grade factor) – Fm

Tabel 1. Faktor pisau (blade fill factor) – Fb

Kondisi Permukaan / Pengupasan Faktor

Mudah Lapis permukaan tidak keras, tidak terlalu padat, tanah biasa, kadar air rendah, bahan timbunan

1,1 – 0,9

Sedang Lapis permukaan tidak terlalu padat, tidak terlalu padat, sedikit mengandung pasir kerikil atau agregat halus

0,9 – 0,7

Agak Sukar Kadar air agak tinggi, mengandung tanah liat, berpasir, tanah liat kering dan keras

0,7 – 0,6

Sukar Batu hasil ledakan, atau batu belah ukuran besar 0,6 – 0,4

Waktu pasti (Z)

Tipe Transmisi Waktu Pasti (Z)

Direct Drive (DD) 0,10 menit

(54)

Faktor Efisiensi Kerja = Fa

Kondisi Kerja Efisiensi Kerja

Baik 0,83 Sedang 0,75 Kurang Baik 0,67 Jelek 0,58 Waktu siklus : Z VR VF TS)     (  1 lintasan 10 , 1 05 , 0 45 , 0 6 , 0 05 , 0 1000 4 60 30 1000 3 60 30        x x x x TS TS = 1,10 (menit)

Kapasitas produksi / jam = Q1

TS xFbxFmxFax LxH Q1 ( ) 60 2  atau 10 , 1 60 75 , 0 0 , 1 0 , 1 4 , 5 60 1 x x x x TS x qxFbxFmxFa Q   Q1 = 220,91 (m3) Koefisien alat / m2 = E 04 = 1 : Q1 = 1 : 220,91 E 04 = 0,0045 (Jam)

2. b. BULLDOZER dipakai untuk meratakan hamparan - lebar overlap = Lo = 0,30 m - Jumlah lintasan = n = 3 lintasan - Jumlah pengupasan tiap lintasan = N = 1 kali

(55)

Kapasitas produksi (perataan) / jam = Q2

NxnxTS xFbxFmxFax Lo Lo L n x Q2    60 10 , 1 3 1 60 75 , 0 0 , 1 0 , 1 93 , 8 30 x x x x x x x  Q2 = 3653,18 (m2) Koefisien alat / m2 = E 04 = 1 : Q2 = 1 : 3653,18 E 04 = 0,0003 (Jam)

(56)

E 05. AIR COMPRESSOR

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas udara : Cp = 180 (CFM) = 5000 liter/menit - Tenaga penggerak : Pw = 75 HP

Produk dari compressor ini adalah udara bertekanan yang cukup tinggi, dimana udara bertekanan tinggi ini dimanfaatkan sebagai sumber tenaga, antara lain sebagai sumber tenaga untuk peralatan JACK HAMMER, ROCK DRILL atau juga CONCRETE BREAKER.

Disamping itu, udara bertekanan tinggi ini dimanfaatkan untuk membersihkan area permukaan jalan dari kotoran-kotoran dan debu dalam persiapan untuk pelapisan/penyemprotan aspal lapis peresap pengikat atau aspal lapis perekat.

2. a. Pemakaian untuk JACK HAMMER (E 26)

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas konsumsi udara : V = 1,33 m3/menit

Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,83 (baik) (Compressor dan Jack Hammer)

Kapasitas produksi (pemecahan / penghancuran) tiap m2 luas permukaan = 5 menit (asumsi)

(57)

Kapasitas produksi / jam = Q 96 , 9 83 , 0 00 , 1 12 00 , 1 5 60    x xFa x x Q Q = 9,96 (m2) Koefisien alat/m2 = E 05 = 1 : Q1 = 1 : 9,96 = 0,1004 (jam)

Kebutuhan udara per jam = 1,33 x 60 / Fa

15 , 96 83 , 0 60 33 , 1   x = 96,15 (m3)

2. b. Apabila compressor dipakai sebagai pembersih area proyek (permukaan jalan) yang akan dilabur aspal.

Diasumsikan tiap menit dapat membersihkan permukaan seluas 10 m2.

Kapasitas produksi (luas permukaan) / jam = Q2. Q2 = 10 x 0,83 x 60 = 498,00 Q2 = 498,00 (m2) Koefisien alat / m2 = E 05 = 1 : Q2 = 1 : 498 = 0,0020 = E 05 = 0,0020 jam E 05 + E 26

(58)

E 06. CONCRETE MIXER

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas mencampur (V) : Cp = 500 liter

Waktu siklus (= 1 x mencampur) = Ts TS = T1 + T2 + T3 + T4

T1 = waktu memuat (mengisi material) = 0,50 menit T2 = waktu mencampur = 1,00 menit T3 = waktu menuang = 0,30 menit T4 = waktu menunggu = 0,20 menit TS = 2,00 menit

(lihat referensi CONSTRUCTION PLANNING, EQUIPMENT, AND METHODS, Hal. 492)

Untuk membuat campuran aspal dingin.

Faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi baik).

a) Kapasitas produksi / jam = Q1

) ( 45 , 12 00 , 2 1000 60 83 , 0 500 1000 60 1 m3 x x x xTS VxFax Q    Q1 = 12,45 (m3) Koefisien alat/ m3 = E 06 = 1 : Q1 = 1 : 12,45 = 0,0803 = E 06 = 0,0803 (jam)

(59)

b) Kapasitas produksi / jam (dalam luas) = Q2 xTSxt VxFax Q 1000 60 2  t = tebal hamparan = 0,05 m ) ( 249 05 , 0 00 , 2 1000 60 83 , 0 500 2 m2 x x x x Q   Koefisien alat/m2 = E 06 = 1 : Q2 = 1 : 249 = 0,0040 = E 06 = 0,0040 (jam)

(60)

E 07. CRANE 10 – 15 TON

E 08. DUMP TRUCK, 3,5 TON

(61)

E 09. DUMP TRUCK, 10 TON

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas bak (V) atau : Cp = 10 Ton

Dump Truck mengangkut material dengan jarak angkut (L) = 8,7 (km) Kondisi jalan sedang, datar.

Faktor efisiensi kerja (Fa) = 0,80 (kondisi sedang) (lihat Tabel 2. Efisiensi kerja Dump Truck)

Tabel 2. Efisiensi Kerja Dump Truck (Fa)

Kondisi Kerja Efisiensi Kerja

Baik 0,83

Sedang 0,80

Kurang Baik 0,75

Baik 0,70

Untuk kecepatan tempuh rata-rata Dump Truck dapat diambil dari Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Kecepatan rata-rata maksimum Dump Truck

Kecepatan Maksimum

Datar Bermuatan 40 km/jam

Kosong 60 km/jam

Naik Bermuatan 20 km/jam

Kosong 40 km/jam

Menurun Bermuatan 20 km/jam

(62)

T3 = waktu kosong (waktu kembali)

T4 = waktu pasti (waktu penumpahan dan waktu pengambilan posisi dan siap untuk dimuati kembali) = t1 + t2

Kecepatan rata-rata Dump Truck dipilih :

- Kecepatan bermuatan = VF = 20 km/jam - Kecepatan kosong = VR = 30 km/jam

2. a. Dump Truck diisi memakai Excavator Backhoe (kapasitas 0,93 m3 heaped), Lihat contoh perhitungan untuk Excavator Backhoe (E 10).

Kapasitas produksi per jam = Q1.

DxTS VxFax

Q1 60 m3 (kondisi gembur) dimana :

V = kapasitas bak Dump Truck = 10 Ton Fa = faktor efisiensi kerja = 0,8 (sedang) D = berat jenis galian (gembur) = 1,60 ton/m3 TS = waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4

T1 = waktu muat (dimuati memakai Excavator)

EXC DxQ Vx60  (menit) EXC DxQ Vx T1 60 (lihat Excavator E 10) 66 , 2 91 , 140 60 , 1 60 10   x x menit 1 , 26 20 60 7 , 8 60 2  xVF Lx T menit 4 , 17 30 60 7 , 8 60 3  xVR Lx T menit 0 , 2 5 , 0 5 , 1 2 1 4tt    T menit 0 , 2 4 , 17 1 , 26 66 , 2 4 3 2 1       T T T T TS = 48,16 (menit)

(63)

Kapasitas produksi per jam = Q1 23 , 6 16 , 48 6 , 1 60 8 , 0 10 60 1   x x x DxTs VxFax Q m3 (gembur)

Koefisien alat per m3 = E 08 = 1 : Q1 = 1 : 6,23 = 0,1605 E 08 = 0,1605 (jam)

2. b. Dump Truck dimuati agregat atau batu pecah memakai Wheel Loader (jarak dekat) secara V-loading.

Material dibawa dan ditumpahkan di satu lokasi proyek yang jaraknya 8,7 km dari tempat pengisian.

Pengisian memakai Wheel Loader lihat perhitungan untuk Wheel Loader (E 15).

Kapasitas produksi per jam = Q2

DxTS VxFax

Q2 60 m3 (kondisi belum padat) dimana :

V = kapasitas bak Dump Truck = 10 Ton Fa = faktor efisiensi kerja = 0,8 (sedang) D = berat jenis material = 1,8 ton/m3

(64)

T1 = waktu muat (memakai Wheel Loader) WL DxQ Vx60  (menit) 36 , 2 10 , 141 80 , 1 60 10 1  x x

T menit (lihat QWL Wheel Loader E 15)

1 , 26 20 60 7 , 8 60 2  xVF Lx T menit 4 , 17 30 60 7 , 8 60 3  xVR Lx T menit 0 , 2 5 , 0 5 , 1 2 1 4tt   

T menit (waktu pasti)  lihat erferensi KOMATSU

Edition 26, halaman 15A - 16 0 , 2 4 , 17 1 , 26 36 , 2 4 3 2 1       T T T T TS = 47,86 (menit)

Kapasitas produksi per jam = Q2

57 , 5 86 . 47 80 , 1 60 8 , 0 10 60 2   x x x DxTS VxFax Q (m3) Koefisien alat/m3 = E 08 = 1 : Q2 = 1 : 5,57 = 0,1795 E 08 = 0,1795 (jam)

2. c. Dump Truck melayani produksi AMP, mengangkut ke lokasi proyek (lokasi Asphalt Finisher) material campuran aspal panas (Hotmix) hasil produksi AMP.

Kapasitas produksi per jam = Q3

3 60 3 DxTS VxFax Q  (m3) dimana :

V = kapasitas bak Dump Truck = 10 Ton Fa = faktor efisiensi kerja = 0,8 (sedang) D = berat jenis campuran aspal panas = 2,25 ton/m3 TS3 = waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4

(65)

Waktu siklus TS 3 = T1+T2+T3+T4, dimana :

T1 = waktu mengisi = 1000x1,0

mp Vx

menit  mp = kapasitas pugmill = 1000 kg

= 10,00 menit

T2 = waktu angkut = x6026,10

VF L

menit

T3 = waktu menunggu, dumping, putar = 20,00 (menit)

T4 = waktu kembali = x6017,40

VR L

menit

TS 3 = 10,00 + 26,10 + 20,00 + 17,40 = 73,50 menit

Kapasitas produksi per jam = Q3

90 , 2 50 , 73 25 , 2 60 80 , 0 10 3 60 3   x x x DxTS VxFax Q (m3) Q3 = 2,90 (m3) Koefisien alat/m3 = E 08 = 1 : Q3 = 1 : 2,90 E 08 = 0,3448 (jam)

(66)

E 10. EXAVATOR BACKHOE

Data spesifikasi alat:

- Operating Weight : OW = 20.785 Kg

- Tenaga mesin : Pw = 143 HP

- Kapasitas bucket : V = 0,93 m3 - Kapasitas maksimum kedalaman galian : = 6,37 m

Table-tabel yang dipakai :

Tabel 4. Faktor Bucket (bucket fill factor) – (Fb)

Kondisi Faktor Bucket

Mudah Penggalian tanah biasa, clay, atau tanah lembut 1,1 – 1,2 Sedang Penggalian tanah biasa berpasir atau tanah kering 1,0 – 1,1 Agak Sukar Penggalian tanah biasa berbatu batu 1,0 – 0,9 Sukar Pengambilan batu pecah hasil ledakan 0,9 – 0,8

Tabel 5. Waktu siklus standar (standard cycle time) Backhoe (detik) – (TS)

Kapasitas Bucket (m3/heaped)

Sudut Putar (Swing)

45o – 90o 90o – 180o 0,10 – 0,60 10 – 14 13 – 17 0,60 – 1,25 13 – 17 16 – 20 1,25 – 2,20 15 – 19 18 – 22 2,20 – 4,30 18 – 21 21 – 24 4,30 – 6,30 22 – 25 24 – 28 6,30 – 11,0 24 - 27 29 - 30 .

Tabel 6. Faktor Konversi (Conversion Factor) – (Fv) Kondisi Penggalian (Kedalaman penggalian dibagi kapasitas Mudah (Tempat penumpahan terbuka dan bebas) Sedang (Tempat penumpahan cukup besar) Agak Sukar (Tempat penumpahan agak kecil) Sukar (Tempat penumpahan sempit, perlu jangkauan

(67)

maksimum penggalian) penumpahan maksimum) < 40 % 0,7 0,9 1,1 1,4 40 % - 75 % 0,8 1,0 1,3 1,6 > 75 % 0,9 1,1 1,5 1,8

Tabel 7. Efisiensi kerja (job efficiency) – (Fa) Kondisi Kerja Efisiensi Kerja

Baik 0,83

Sedang 0,75

Kurang Baik 0,67

Jelek 0,58

Excavator Backhoe bekerja menggali tanah pada kedalaman 2,0 meter. Hasil galian ditumpahkan ke atas Dump Truck yang berada dibelakangnya (Swing Excavator = 180o).

Kapasitas produksi (galian) per jam = Q

TSxFv VxFaxFbx

Q 60

dimana :

V = kapasitas bucket (heaped) = 0,93 m3

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,75 (kondisi sedang) Fb = faktor bucket = 1,00 (kondisi sedang) Fv = faktor konversi (kondisi sedang,

kedalaman galian 2,0 m = < 40%

kapasitas maksimum) = 0,9 TS = waktu siklus standar (PC-200, Swing 180o)

(68)

= 140,91 (m3) (kondisi gembur)

Koefisien alat/m3 = E 10 = 1 : Q = 1 : 140,91 E 10 = 0,0071 (jam)

(69)

E 11. FLAT BED TRUCK

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas muat : 10 Ton

Truck membawa muatan ke suatu lokasi pekerjaan sejauh 8,7 km. (L)

Pengisian dan pembongkaran dilakukan secara manual atau memakai Derek. Asumsi :

- Kecepatan rata-rata bermuatan VF = 20 km/jam - Kecepatan rata-rata kembali kosong VR = 30 km/jam - Faktor efisiensi kerja Fa = 0,80 (sedang)

Waktu siklus = TS = T1 + T2 + T3 + T4

T1 = waktu muat = 15,00 menit (asumsi)

T2 = waktu tempuh bermuatan = 26,1 20 60 7 , 8 60   x V Lx F menit

T3 = waktu kembali kosong = 17,4 30 60 7 , 8 60 x V Lx R menit

T4 = waktu bongkar = 15,00 menit (asumsi)

TS = T1 + T2 + T3 + T4 = 15 + 26,1 + 17,4 + 15 = 73,50 menit

Kapasitas produksi per jam : Q

53 , 6 50 , 73 60 80 , 0 10 60    x x Ts VxFax Q (ton) Koefisien alat/ton : E 11 E 11 = 1 : Q = 1 : 6,53 = 0,1531 E 11 = 0,1531 (jam)

(70)

E 12. GENERATING SET

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas listrik : V = 135 KVA

Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,83 (kondisi baik)

Kapasitas produksi per jam : Q

05 , 112 1 83 , 0 135 1   VxFa x Q (KWH) Q = 112, 05 (KWH) Koefisien alat/KWH : E 12 E 12 = 1 : Q = 1 : 112,05 = 0,0089 jam E 12 = 0,0089 (jam)

(71)

E 13. MOTOR GRADER

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas berat operasi (operating weight) : = 10.800,00 kg - Tenaga penggerak : Pw = 135 HP - Panjang pisau (blade) : L = 3,710 meter - Panjang pisau efektif : b = 2,60 meter - Lebar overlap : bo = 0,30 meter

1) Pemilihan kecepatan operasi (V) :

 Road repair : 2 – 6 km/jam  Bank finishing : 1,6 – 2,6 km/jam  Field grading : 1,6 – 4,0 km/jam  Trenching : 1,6 – 4,0 km/jam  Snow removal : 7,0 – 25,0 km/jam  Levelling : 2,0 – 8,0 km/jam 2) Lebar (panjang) pisau efektif, lebar overlap

Panjang Pisau (m)

Panjang / Lebar / Pisau Efektif (m) Sudut Pisau 60o Sudut Pisau 45o

2,2 1,9 1,6 2,5 2,2 1,8 2,8 2,4 2,0 3,05 2,6 2,2 3,1 2,7 2,2 3,4 2,9 2,4 3,7 3,2 2,6 4,0 3,5 2,8 4,3 3,7 3,0 4,9 4,2 3,5

- lebar overlap (bo) = 0,30 meter 3) Faktor efisiensi kerja : (Fa)

(72)

Snow removal (V-type plow) 0,7

Spreading, grading 0,6

Treaching, snow-removal 0,5

a) MOTOR GRADER dipakai pada pekerjaan perataan hamparan. Asumsi :

- Lebar hamparan ≥ 7 meter - Panjang 1x lintasan = 50 meter (ℓ)

- Jumlah lintasan (n) = 4 (=2 x pp) lintasan - Jumlah pengupasan tiap lintasan (N) = 2 kali

- Kecepatan rata-rata (V) = 4 km/jam

Waktu untuk 1 kali lintasan : (TS) = T1 + T2

T1 = 0,75 1000 4 60 50 1000 60 x x Vx x  menit

T2 = waktu lain - lain = 1,00 menit TS = T1 + T2 = 0,75 + 1,00 = 1,75 menit

Kapasitas produksi per jam : Q

NxnxTS xFax bo bo b n x Q    60 meter2

75 , 1 4 2 60 80 , 0 30 , 0 30 , 0 60 , 2 4 50 x x x x x Q   m2 Q = 1628,57 (m2) Koefisien alat/m2 = E 13 = 1 : Q = 1 : 1628,57 E 13 = 0,0006 (jam)

b) Apabila tebal hamparan (padat) : T = 0,15 meter

(73)

NxnxTSxFk xt xFax bo bo b n x Q2    60 m3 (padat) Dimana :

Fk = faktor kembang material (padat – lepas) = 1,20

20 , 1 75 , 1 4 2 15 , 0 60 8 , 0 30 , 0 30 , 0 60 , 2 4 50 2 x x x x x x x Q    Q2 = 203, 57 m3 (padat) Koefisien alat/m3 : E 13 = 1 : Q2 = 1 : 203,57 E 13 = 0,0049 (jam)

c) Apabila Motor Grader dipakai untuk pengupasan (grading) : Jumlah lintasan (n) = 4 lintasan (asumsi) Jumlah pengupasan tiap lintasan (N) = 2 (asumsi)

Kapasitas produksi per jam : Q3

NxnxTS xFax bo bo b n x Q3    60

75 , 1 4 2 60 8 , 0 30 , 0 30 , 0 60 , 2 4 50 3 x x x x x Q    Q3 = 1628,57 (m2) Koefisien alat / m2 = E 13 = 1 : Q3 = 1 : 1628,57 E 13 = 0,0006 (jam)

(74)

E 14. TRACK LOADER (TRAXCAVATOR)

Data spesifikasi alat:

- kapasitas bucket : V = 0,80 (m3) heaped - tenaga mesin : Pw = 70 HP

Perhitungan kapasitas produksi track loader ini sama dengan perhitungan kapasitas produksi wheel loader. Besaran faktor yang dipakai dalam perhitungan produksi dapat dilihat pada tabel dan faktor pada wheel loader (E15), misalnya :

- Tabel 8. Faktor bucket (Fb)

- Tabel 10. Waktu siklus standar V-loading - Tabel 11. Waktu siklus standar Cross loading - Tabel 13. Faktor efisiensi kerja (Fa)

(75)

E 15. WHEEL LOADER

Data spesifikasi alat:

- kapasitas bucket : V = 1,50 (m3) heaped - tenaga mesin penggerak : Pw = 96 HP

Tabel 8. Faktor bucket (bucket fill factor) (Fb)

Kondisi Penumpahan Wheel Loader Track Loader

Mudah 1,0 – 1,1 1,0 – 1,1

Sedang 0,85 – 0,95 0,95 – 1,0

Agak Sukar 0,80 – 0,85 0,90 – 0,95

Sukar 0,75 – 0,80 0,85 – 0,90

Faktor bucket ini memberikan data isi bucket yang sebenarnya yang berbeda-beda tergantung pada jenis material yang ditangani

Tabel berikut (tabel 9) menunjukkan kondisi-kondisi penumpahan berdasarkan jenis-jenis material.

(76)

Tabel 9. Kondisi Penumpahan

Kondisi Kerja Keterangan

Mudah Pengambilan dari stock pile agregat, pasir, tanah berpasir dengan kadar air yang baik, dimana bucket dapat terisi tanpa harus menambah tenaga menggali.

- Pengambilan pasir atau batu pecah (agregat) - Pengambilan tanah

(gembur) hasil timbunan dari kupasan Bulldozer. Sedang Pengambilan tanah timbun yang lebih

susah tapi masih bisa hampir penuh bucket. Pengambilan tanah berpasir, agregat bermacam-macam ukuran, tanah liat.

Penggalian dan penumpahan tanah asli berpasir

Agak sukar Sukar mengisi penuh bucket, pengambilan timbunan gravel, campuran pasir dan gravel, tanah berpasir, tanah liat berkadar air tidak baik

Pengambilan batu pecah sedang

Sukar Sukar mengisi bucket batu pecah tidak beraturan ukuran, batu hasil ledakan, boulders, boulder campur pasir, tanah berpasir, tanah liat dan sebagainya.

Pengambilan dan penumpahan batu pecah hasil ledakan.

Pada wheel loader maupun track loader (dozer shovel) dibedakan adanya 2 cara pengisian : - V-loading

- Cross loading

Kedua cara pengisian diatas membedakan lamanya waktu siklus standar baik untuk wheel loader maupun untuk track loader. Waktu siklus standard dapat dipakai untuk jarak pergerakan loader yang pendek. Sedangkan untuk jarak pergerakan loader yang jauh, maka waktu siklus loader harus dihitung berdasarkan jarak dan kecepatan loader.

(77)

Untuk pemilihan kecepatan operasi wheel loader dapat dipakai Tabel kecepatan laju wheel loader (Tabel 12).

Tabel 10. Waktu siklus standar V-LOADING

a) Wheel Loader (menit)

Kapasitas Bucket Kondisi Kerja s/d 3 m3 3,1 m3 s/d 5 m3 ≥ 5,1 m3 Mudah 0,45 0,55 0,65 Sedang 0,55 0,65 0,70 Agak Sukar 0,70 0,70 0,75 Sukar 0,75 0,75 0,80

b) Track Loader atau Traxcavator (menit)

Kapasitas Bucket Kondisi Kerja s/d 3 m3 3,1 m3 s/d 5 m3 Mudah 0,55 0,60 Sedang 0,60 0,70 Agak Sukar 0,75 0,75 Sukar 0,80 0,80

Tabel 11. Waktu Siklus standar CROSS LOADING

a) Wheel Loader (menit)

Kapasitas Bucket

Kondisi Kerja

s/d 3 m3 3,1 m3 s/d 5 m3 ≥ 5,1 m3

(78)

b) Track Loader atau Traxcavator (menit) Kapasitas Bucket Kondisi Kerja s/d 3 m3 3,1 m3 s/d 5 m3 Mudah 0,55 0,60 Sedang 0,60 0,70 Agak Sukar 0,75 0,75 Sukar 0,80 0,80

Untuk jarak yang jauh maka Cm Loader harus dihitung tersendiri berdasarkan jarak serta

kecepatan laju Loader yang bersangkutan.

Z V D V D C R F m    (menit) Dimana :

D = jarak pemindahan (travel), (meter) VF = kecepatan waktu ada muatan (meter/menit)

VR = kecepatan waktu kembali setelah penumpahan (meter/menit)

Z = waktu pasti (fixed time), (menit) Z (waktu pasti), untuk kondisi rata-rata 0,60 – 0,75 menit, terdiri dari : Waktu mengisi = 0,2 – 0,3 (menit)

Waktu berputar = 0,15 x 2 (menit) Waktu penumpukan = 0,10 (menit)

(79)

Tabel 12. Kecepatan Laju Wheel Loader (VF, VR)

Kondisi Kerja Kecepatan Laju Km/Jam

Bermuatan Kosong

Baik

Berjalan diatas permukaan keras, rata, tidak ada peralatan lainnya, tidak ada rintangan atau halangan

10 – 23 12 – 24

Sedang

Ada sedikit lonjakan diatas

permukaan (sedikit tidak rata), jalan diatas permukaan datar. Ada 1 atau 2 alat lain bekerja

10 – 18 11 – 19

Sedikit Kurang Baik

Banyak tonjolan-tonjolan diatas permukaan (tidak rata), banyak rintangan

10 – 15 10 – 16

Tidak Baik

Banyak tonjolan-tonjolan diatas permukaan, permukaan banyak gundukan (bergelombang), banyak alat lain bekerja

9 – 12 9 – 14

a) Wheel Loader dipakai untuk memuatkan agregat ke atas Dump Truck

Cara pengisian V-loading dengan jarak dekat (singkat), sehingga waktu siklus dapat diambil dari Tabel 10, kolom kapasitas bucket s/d 3 m3.

Kapasitas produksi per jam Q1

1 60 1 TS VxFbxFax Q  Dimana : V = 1,50 m3 (heaped)

Fb = faktor bucket 0,85 (pengambilan agregat bermacam-macam ukuran) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (table 13)

Tabel 13. Faktor efisiensi kerja (Fa)

Kondisi kerja Efisiensi kerja

Baik 0,83

Sedang 0,80

Kurang baik 0,75

(80)

TS = waktu siklus

= 0,45 menit (Tabel 10, kapasitas bucket < 3 m3, kondisi mudah)

Kapsitas produksi per jam = Q1

3 10 , 141 45 , 0 60 83 , 0 85 , 0 5 , 1 1 60 1 x x x m TS VxFbxFax Q   

Q1 = 141,10 m3 (agregat gembur atau lepas)

Koefisien alat/m3 = E15 = 1 : Q1 = 1 : 141,10 = 0,0071 E15 = 0,0071 (jam)

b) Wheel Loader dipakai untuk mengambil agregat dari stock pile dan dimuatan ke dalam Cold Bin AMP

- Jarak dari stock pile ke cold bin = 50 m

Waktu siklus = Z VR D VF D TS2   Dimana : D = 50 m

VF = 15 km/jam (Tabel 12, kondisi baik)

menit m x / 60 1000 15  60 1000 20 / 20km jam x VR  Z = 0,75 menit 75 , 0 20000 60 15000 60 2 DxDxTS 75 , 0 15 , 0 2 , 0 75 , 0 20000 60 50 15000 60 50 x x TS2 = 1,10 (menit)

(81)

Kapasitas produksi per jam Q2 2 60 2 TS VxFbxFax Q  3 72 , 57 1 , 1 60 83 , 0 85 , 0 5 , 1 m x x x  

Q2 = 57,72 m 3 (kondisi lepas atau gembur)

Koefisien alat/m3 = E15=1:Q2=1:57,72=0,0173 jam E15=0,0173 (jam)

c) Apabila Wheel Loader dipakai untuk pengisian feeder pada mesin pemecah batu (Stone Crusher), perhitungan kapasitas produksi sama seperti pada pengisian Cold Bin pada AMP, yang berbeda adalah factor bucket (Fb), dimana disini factor bucket Fb = 0,75 (kondisi sukar) – lihat Tabel 8.

Kapasitas produksi per jam = Q3

3 93 , 50 1 , 1 60 75 , 0 83 , 0 5 , 1 2 60 3 x x x m TS VxFaxFbx Q    Q3 = 50,93 (m3)

Koefisien alat/jam = E15 = 1:Q3=1:50,93=0,0196 E15 = 0,0196 jam

(82)

E 16. THREE WHEEL ROLLER

Data spesifikasi alat:

- Berat = 8 ton

- Lebar pemadatan (b) = 1,90 meter

Kapasitas produksi per jam = Q (m3)

n

xFaxt bexVx

Q 1000

Dimana :

be = lebar efektif pemadatan

= b – bo (overlap) m

V = kecepatan pemadatan (km/jam)

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (baik) n = jumlah lintasan = 8 lintasan t = tebal lapisan = 0,15 (m)

Tabel 14. Kecepatan Rata-rata (V)

Jenis Pemadat Kecepatan Rata-rata

Road Roller ± 2,0 km/jam

Tire Roller ± 2,5 km/jam

Vibrating Roller / Tandem ± 1,5 km/jam

Soil Compactor 4 – 10 km/jam

(83)

Tabel 15. Lebar Pemadatan Efektif (b – bo)

Jenis Alat Lebar Pemadatan Efektif (be)

Macadam Roller Lebar roda (total) – 0,2 m Tandem Roller Lebar roda (total) – 0,2 m Soil Compactor (Lebar roda drive x 2) – 0,2 m

Tire Roller Lebar roda (total) – 0,3 m

Vibrating Roller Besar Lebar roda – 0,2 m Vibrating Roller Kecil Lebar roda– 0,1 m

Bulldozer (Lebar sepatu kelabang x 2) – 0,3 m

Tabel 16. Jumlah Lintasan Rata-Rata (n)

Jenis Alat Jumlah Lintasan

Tire Roller 3 – 5

Road Roller 4 – 8

Vibration Roller 4 – 12

Soil Compactor 4 – 12

Kaspasitas produksi per jam = Q (m3)

n xFaxt bexVx Q 1000 91 , 52 8 15 , 0 83 , 0 1000 0 , 2 ) 2 , 0 90 , 1 (    x x x x Q m3 Q = 52,91 (m3) Koefisien alat/m3 = E 16 = 1 : Q = 1 : 52,91 E 16 = 0,0189 (jam)

(84)

Tabel 17. Tebal Maksimum (m) Setelah Pemadatan Untuk Berbagai Jenis Alat Pemadat Pada Berbagai Pelaksanaan Berat Statis Alat

(Berat Drum Dalam Tanda Kurung)

Embankment

SUB BASE BASE

Rock Fill 1 Sand, Gravel Silt Clay Vibrating Roller ditarik

6 ton 0,75  0,60  0,45 0,25  0,40  0,30

10 ton  1,50  1,00  0,70  0,35  0,60  0,40

15 ton  2,00  1,50  1,00  0,50  0,80 -

6 ton (padfoot) - 0,60  0,45  0,30 0,40 -

10 ton (padfoot) - 1,00  0,70  0,40 0,60 -

Self Prop Vibrating Roller

7 (3) ton -  0,40  0,30 0,15  0,30  0,25 10 (5) ton 0,75  0,50  0,40 0,20  0,40  0,30 15 (10) ton  1,50  1,00  0,70  0,35  0,60  0,40 8 (4) ton (padfoot) - 0,40  0,30  0,20 0,30 - 11 (7) ton (padfoot) - 0,60  0,40  0,30 0,40 - 15 (10) ton (padfoot) - 1,00  0,70  0,40 0,60 -

Vibrating Tandem Roller

2 ton - 0,30 0,20 0,10 0,20  0,15 7 ton -  0,40 0,30 0,15  0,30  0,25 10 ton -  0,50  0,35 0,20  0,40  0,30 13 ton -  0,60  0,45 0,25  0,45  0,35 18 ton (padfoot) - 0,90  0,70  0,40 0,60 -

1 Hanya untuk alat pemadat khusus untuk keperluan pemadatan batuan

(85)

untuk alat pemadat kecil. Angka-angka dibawah adalah t (dalam m) /Q (dalam m3/jam)

Jenis Pemadat Berat Statis Rock Fill Sand and

Gravel Silt Clay

Vibrating Plate Compactor

50 – 100 kg - 0,15 / 15 - -

100 – 200 kg - 0,20 / 20 - -

400 – 500 kg - 0,35 / 35 0,25 / 25 -

600 – 800 kg 0,50 / 60 0,50 / 60 0,35 / 40 0,25 / 20

Vibrating Tamper (RAMMER)

75 kg - 0,35 / 10 0,25 / 8 0,20 / 6

Double Drum Roller

600 – 800 kg - 0,20 / 50 0,10 / 25 -

Vibrating Plate Compactor

1200 – 1500 kg - 0,20 / 80 0,15 / 50 0,10 / 30

Tabel 17 dan Tabel 18 diambil dari Referensi VIBRATORY SOIL AND ROCK FILL

(86)

E 17. TANDEM ROLLER

Data spesifikasi alat:

- Berat : 8,10 ton

- Lebar Roda Pemadat : b = 1,680 (m)

Kapasitas produksi per jam = Q

n

xFaxt bexVx

Q 1000

Dimana :

be = lebar efektif pemadatan = b – bo = 1,68 – 0,2 m

= 1,48 (m)

V = kecepatan pemadatan = 1,5 km/jam

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi baik) t = tebal pemadatan = 0,05 m (AC-BC) n = jumlah lintasan = 6 lintasan

(2 awal + 4 akhir)

Kapasitas produksi per jam :

6 15 , 0 83 , 0 1000 50 , 1 48 , 1 1000 x x x x n xFaxt bexVx Q  Q = 15,36 (m3) Koefisiensi alat/m3 = E 19 = 1 : Q = 1 : 15,36 E 19 = 0,0651 (jam)

(87)

E 18. PNEUMATIC TIRE ROLLER

Data spesifikasi alat:

- Berat : 9,00 ton

- Lebar Total Roda : b = 2,290 (m)

Kapasitas produksi per jam = Q

n

xFaxt bexVx

Q 1000

Dimana :

be = lebar efektif pemadatan = b – bo = 2,290 – 0,3 m

= 1,99 (m) (tabel 15)

V = kecepatan pemadatan = 2,5 km/jam (tabel 14) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi baik) t = tebal pemadatan = 0,15 m

n = jumlah lintasan = 4 lintasan (tabel 16)

Kapasitas produksi per jam :

4 15 , 0 83 , 0 1000 50 , 2 99 , 1 1000 x x x x n xFaxt bexVx Q  Q = 154,85 (m3) Koefisiensi alat/m3 = E 18 = 1 : Q = 1 : 154,85 E 18 = 0,0065 (jam)

(88)

E 19. VIBRATORY ROLLER

Data spesifikasi alat:

- Berat : 7,05 ton

- Lebar Roda Pemadat : b = 1,680 (m)

Kapasitas produksi per jam = Q

n

xFaxt bexVx

Q 1000

Dimana :

be = lebar efektif pemadatan = b – bo = 1,68 – 0,2

= 1,48 (m) (tabel 15)

V = kecepatan pemadatan = 4,00 km/jam (tabel 14) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (baik) t = tebal pemadatan = 0,15 m

n = jumlah lintasan = 8 lintasan (tabel 16)

Kapasitas produksi per jam :

8 15 , 0 83 , 0 1000 00 , 4 48 , 1 1000 x x x x n xFaxt bexVx Q  Q = 92,13 (m3) Koefisiensi alat/m3 = E 17 = 1 : Q = 1 : 92,13 E 17 = 0,0109 (jam)

(89)

E 20. CONCRETE VIBRATOR

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas  head : 2,5 cm - Panjang flexible shaft : 2,000 (m) - Kapasitas pemadatan : 3,00 m3/jam

Kapasitas produksi per jam = Q

Q = 3,00 (m3)  sesuai spesifikasi teknis alat

Koefisiensi alat/m3 = E 20 = 1 : Q = 1 : 3 E 20 = 0,3333 (jam)

(90)

E 21. STONE CRUSHER

Stone Crusher atau unit pemecah batu ada beebrapa jenis. Ada 4 (empat) macam pemecah batu yang umum dipakai, yaitu :

2. a. Jaw Crusher 2. b. Cone Crusher 2. c. Impact Crusher 2. d. Roll Crusher

Besaran kapasitas produksi Stone Crusher tergantung pada jenis batu yang dipecah serta besar kecilnya bukaan pengeluaran agregatnya (discharge setting), kecuali pada Impact Crusher.

Untuk produksi yang kecil (sedikit), biasanya cukup dipasang satu unit crusher saja, namun untuk produksi yang cukup besar (banyak) misalnya 60 ton per jam atau lebih, maka perlu dipasang 2 unit Crusher bersamaan dimana agregat yang masih besar hasil dari crusher pertama dialirkan ke crusher kedua untuk dipecah lagi untuk menjadi agregat yang lebih kecil yang diperlukan proyek.

a) JAW CRUSHER

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas = 75 TPH pada setting 65 mm

Dihitung produksi agregat masing-masing ukuran. Setting (Discharge Setting) = 65 mm Agregat yang dihasilkan ukuran = 0 ÷ 65 mm

(91)

1. Ukuran 6 (mm), agregat keluar : 0 – 6 mm 2. Ukuran 19 (mm), agregat keluar : 0 – 19 mm 3. Ukuran 25 (mm), agregat keluar : 0 – 25 mm

Agregat ukuran 25 – 65 mm tidak lolos saringan.

Jenis batu yang dipecah : RIVER GRAVEL

Tabel 19. Undersize Percentage, Jaw Crusher

Jenis batu Undersize Precentage

Lime Stone 85 % - 90 %

River Gravel 70 % - 75 %

Quarry Rock 85 % - 90 %

PT. SUMBER MESIN RAYA, MINYU – GOLDEN STAR

(92)
(93)
(94)

70% dan setting 65 mm akan ditemukan grafik garis lengkung (Panah A) yang melewati titik potong garis datar 65 mm dan garis tegak 70%.

Dengan grafik garis lengkung A ini dicari percentage analisa agregat ukuran (0 – 6) mm; (6 – 19) mm; (19 – 25) mm; (25 – 65) mm. Agregat : 25 – 65 mm = (35% - 70%) = 35% = 75 37,5 % 70 % 35 x TPH 19 – 25 mm = (29% - 35%) = 6 % = 75 6,4 % 70 % 6  x TPH 6 – 9 mm = (15% - 29%) = 14% = 75 15,0 % 70 % 14  x TPH 0 – 6 mm = (0% - 15%) = 15% = 75 16,1 % 70 % 15  x TPH

Jadi produksi Jaw Crusher per jam adalah seperti diatas, sebagai berikut :

Agregat ukuran 25 – 65 (mm) = 37,5 Ton per jam 19 – 25 (mm) = 6,4 Ton per jam 6 – 19 (mm) = 15,0 Ton per jam 0 – 6 (mm) = 16,1 Ton per jam

b) CONE CRUSHER

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas produksi : 40 TPH pada setting 25 mm

Batu yang dipecah adalah RIVER GRAVEL (Hard Stone), produk ukuran 25 – 65 (mm) dari JAW CRUSHER contoh a).

Cone Crusher dengan kapasitas 40 TPH pada setting 25 (mm) masih dapat menampung agregat (25 – 65) mmproduksi Jaw Crusher (yaitu sejumlah 37,5 TPH).

(95)

3) 19 – 25 mm

dengan memakai saringan (screen) dari Jaw Crusher :

Tabel 20. Undersize Precentage, Cone Crusher

Type of Cavity Lime Stone Ore Diabase Andesite Granite Hard Stone

Fine 75 70 70 70 65 65

Coarse 65 60 60 55 55 55

PT. SUMBER MESIN RAYA, MINYU – GOLDEN STAR

Undersize Percentage diambil 55% (Coarse)

Lihat pada Grafik 3. Analisa Produk Cone Crusher, maka untuk Undersize Percentage 55% dan setting 25 mm akan ditemukan grafik garis lengkung (Panah B) yang paling mendekati titik potong garis datar 55% dan garis tegak 25 (mm).

Dengan grafik garis lengkung B ini dicari percentage analisa agregat produksi Cone Crusher ini ukuran (0 – 6) mm; (6 – 19) mm; (19 – 25) mm.

Agregat : 19 – 25 mm = (36% - 58%) = 22 % = 37,5 14,2 % 58 % 22  x TPH 6 – 19 mm = (9% - 36%) = 27% = 37,5 17,5 % 58 % 27  x TPH 0 – 6 mm = (0% - 9%) = 9% = 37,5 5,8 % 58 % 9 x TPH

(96)

adalah :

Agregat ukuran 19 – 25 (mm) = 14,2 Ton per jam 6 – 19 (mm) = 17,5 Ton per jam 0 – 6 (mm) = 5,8 Ton per jam

c) Produksi gabungan JAW CRUSHER (sebagai primary) dan CONE CRUSHER (sebagai secondary) adalah sebagai berikut :

Agregat ukuran 19 – 25 (mm) = 6,4 + 14,2 = 20,6 Ton per jam 6 – 19 (mm) = 15 + 17,5 = 32,5 Ton per jam 0 – 6 (mm) = 16,1 + 5,8 = 21,9 Ton per jam Jumlah : 0 – 25 (mm) = 75,0 Ton per jam

(97)

E 22. WATER PUMP

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas tenaga mesin : 6 HP - Diameter pipa :  3” - Kapasitas produksi pompa max. : 4,5 m3

Kapasitas produksi per jam = Q

Q = 4,50 (m3)

Koefisiensi alat/m3 = E 22 = 1 : Q = 1 : 4,50 E 22 = 0,2222 (jam)

(98)

E 23. WATER TANK TRUCK

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas tangki air : V = 4000 liter - Kapasitas pompa air (max.) : 100 liter/menit

Kapasitas produksi per jam = Q

xWc paxfax Q 1000 60  dimana :

pa = kapasitas pompa air = 100 liter/menit

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi kerja baik) Wc = kebutuhan air tiap m3 material padat = 0,07 m3

Kapasitas produksi per jam : Q

14 , 71 07 , 0 1000 60 83 , 0 100 1000 60 x x x xWc paxFax Q m3 Q = 71,14 (m3 ) material padat Koefisiensi alat/m3 = E 23 = 1 : Q = 1 : 71,14 E 23 = 0,0141 (jam)

(99)

E 24. PEDESTRIAN ROLLER

Data spesifikasi alat:

- Berat = 830 kg

- Lebar roda drum = b = 710 mm - Kapasitas mesin = Pw = 6,8 HP - Kecepatan = V = 0  3,5 km/jam

Kapasitas produksi per jam = Q

n

xFaxt bexVx

Q 1000

dimana :

be = lebar efektif pemadatan = b – bo

= 0,710 – 0,10 = 0,610 (tabel 15) V = kecepatan rata-rata pemadatan = 1,5 km/jam (lihat tabel 14) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (baik)

t = tebal pemadatan = 0,15 m

n = jumlah lintasan = 6 lintasan (lihat tabel 16)

Kapasitas produksi per jam : Q

99 , 18 6 15 , 0 83 , 0 1000 5 , 1 610 , 0 1000    x x x x n xFaxt bexVx Q m3 Q = 18,99 (m3 ) Koefisiensi alat/m3 = E 24 = 1 : Q = 1 : 18,99 E 24 = 0,0527 (jam)

(100)

E 25. TAMPER

Data spesifikasi alat:

- Luas alas tamper : V = 635 x 500 mm = 0,635 x 0,500 (m2)

- Berat : 121 kg

- Tenaga mesin : 4,7 HP

Kecepatan lintas rata-rata = v = 1,0 (km/jam) (lihat tabel 14) Ketebalan pemadatan = t = 0,20 (m)

Kapasitas produksi per jam = Q

Q = 20 (m3) – lihat tabel 18

Koefisiensi alat/m3 = E 25 = 1 : Q = 1 : 20 E 25 = 0,0500 (jam)

(101)

E 26. JACK HAMMER

(102)

E 27. PULVI MIXER – (SOIL STABILIZER)

Data spesifikasi alat:

- Lebar pemotongan (cutting width) = b = 2,005 m - Kedalaman pemotongan (cutting depth) = t (max) = 0,356 mm - Kecepatan (working speed) max. (v) = 55,5 m/menit

Kapasitas produksi per jam = Q (m3)

xbxtxFa vx

Q 1000 dimana :

v = kecepatan rata-rata 20,0 m/menit = 1,20 km/jam b = lebar pemotongan = 2,005 m t = tebal (kedalaman) pemotongan = 0,15 m

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi kerja baik)

Kapasitas produksi per jam : Q

83 , 0 15 , 0 005 , 2 1000 20 , 1 1000xbxtxFa x x x x vx Q  m3 Q = 299,55 (m3 ) Koefisiensi alat/m3 = E 27 = 1 : Q = 1 : 299,55 E 27 = 0,0033 (jam)

(103)
(104)

E 29. TRUCK TRAILER 20 TON

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas tenaga mesin = Pw = 290 PS - Kapasitas muatan bak = V = Cp = 20 ton

(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)

E 35. TRUCK TRAILER, 15 TON

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas tenaga mesin = Pw = 220 PS - Kapasitas muatan bak = V = Cp = 15 ton

(111)

E 36. COLD MILLING MACHINE

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas tenaga mesin (Pw) : 248 HP (185 KW) - Kedalaman (tebal) pengupasan : t = 0 – 315 mm - Lebar pengupasan : b = 1,00 m

Kapasitas produksi pengupasan per jam = Q

xt vxbxFax

Q 60 m3

dimana :

v = kecepatan pengupasan rata-rata = 6,00 m/menit

(untuk ketebalan kupasan t = 15 cm, lihat grafik Theoretical Performance Value untuk Wirtgen 1000 DC di bawah ini)

b = lebar pengupasan = 1000 mm (= 1,00 m)

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,70 (milling in open country, Ref. Calculating The Working Performance of Cold Milling Machine)

t = tebal (kedalaman) pengupasan = 0,15 (m)

Kapasitas produksi (pengupasan) per jam = Q

8 , 37 15 , 0 60 70 , 0 00 , 1 00 , 6 60   vxbxFax xt x x x x Q Q = 37,80 (m3)

Koefisien alat / m3 = E37 = 1 : Q = 1 : 37,8 E37 = 0,0265 (jam)

(112)
(113)

E 37. ROCK DRILL BREAKER

Data spesifikasi alat:

a) EXCAVATOR Cat 320 C :

- Kapasitas (bucket) = 0,45 – 1,5 m3 - Tenaga penggerak (mesin) = Pw = 138 HP - Berat (operating weight) = 19.700 Kg

b) HAMMER, Model 120 : H 120 Cs tipe HRC

- Berat (working weight) = 1310 kg - Diameter palu (chisel tool) = 11,50 cm

Kapasitas produksi :

- Untuk Re-imforced concrete = 122 – 229 m3/8 jam

(Ref. CATERPILLAR PERFORMANCE HANDBOOK, Edition 34, October 2003, hal. 17-10)

Kapasitas produksi per jam : Q (m3)

Q = 15,00 (m3 ) diambil sebagai asumsi sesuai referensi

Koefisiensi alat/m3 = E 36 = 1 : Q = 1 : 15,00 E 36 = 0,0667 (jam)

(114)

E 38. COLD RECYCLER

Data spesifikasi alat:

- Lebar pengupasan : b = 2,200 liter

- Milling depth / Recycling depth : t = 0 – 350 / 0 – 250 mm - Tenaga penggerak (engine) : Pw = 900 HP

- Travel Speed : v = 0 – 84 m/menit

Kapasitas produksi (pengupasan) per jam = Q (m3)

xt vxbxFax

Q 60 (m3) dimana :

v = kecepatan pengupasan = 7 m/menit

(lihat grafik Theoretical Performance value untuk wirtgen 2100 DC di bawah ini), untuk tebal (kedalaman) = 15 cm

b = lebar pengupasan = 2,20 m

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,70 (sesuai referensi) t = tebal (kedalaman) pengupasan = 0,15 (m)

Kapasitas produksi per jam = Q1

xt vxbxFax Q1 60 (m3) 15 , 0 60 7 , 0 20 , 2 7x x x x  Q1 = 97,02 (m3)

Kapasitas produksi per jam (luas permukaan) = Q2

60 2 vxbxFax Q  (m2) 60 7 , 0 20 , 2 7x x x  Q2 = 646,80 (m2)

(115)

E38 = 0,0016 (jam) Catatan :

Untuk Cold Recycle, maka disamping alat recycler 2200 CR ini, masih ada tambahan alat lain yaitu Truck Tangki aspal (Asphalt Tank Truck) dan Truck Tangki Semen (Cement Tank Truck)

(116)

E 39. HOT RECYCLER

Fungsi : untuk memproduksi kembali campuran aspal dalam keadaan panas (hot recycling) dari material hasil pengupasan / penggalian lapisan permukaan perkerasan jalan aspal lama. Permukaan perkerasan jalan yang lama dipanaskan terlebih dulu dengan memakai alat pemanas, yaitu panel pemanas, kemudian proses recycling berjalan diawali pengupasan lapisan permukaan perkeraasn aspal yang lama.

Data spesifikasi alat: a) REMIXER 4500 :

- Lebar pengupasan / penggalian : b = 3,00  4,50 (m) - Tebal (kedalaman) pengupasan : t = 0  60 mm

- Tenaga penggerak : Pw = 295 HP - Kecepatan (working speed) : v = 0  5 m/menit - Kapasitas hopper = 3 (m3) atau 6 (Ton) - Konsumsi bahan bakar mesin = 55,0 liter/jam

b) Pemanas (Panel Heating Machine) HM 4500 :

- Lebar pemanasan (maksimum) = 4,50 (m) - Tenaga penggerak : Pw = 107 HP

- Konsumsi bahan bakar mesin = 19,7 liter/jam

Tangki aspal pada REMIXER 4500 = 1500 (liter)

Bahan bakar elemen pemanas dipakai propane gas (disimpan dalam bentuk cair) Tangki gas untuk REMIXER 4500 = 5200 (liter)

(117)

xt vxbxFax

Q 60

dimana :

v = kecepatan rata-rata = 5 m/menit

b = lebar recycle = 3,50 meter

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,70 (referensi WIRTGEN) t = tebal (kedalaman pengupasan) = 0,05 (m)

(maksimum = 60 mm)

Q = 5 x 3,50 x 0,70 x 60 x 0,50 = 36,75 (m3)

Catatan : Kapasitas produksi ini baru dari hasil berdasarkan jumlah material galian (kupasan) permukaan lama. Jadi kapasitas produksi yang sebenarnya harus ditambah dengan jumlah material baru yang ditambahkan (dari penampungan hopper).

Koefisiensi alat/m3 = E 39 = 1 : Q = 1 : 36,75 E 39 = 0,0272 (jam)

(118)

E 40. AGGREGATE SPREADER (CHIP SPREADER)

Data spesifikasi alat:

- Tenaga mesin penggerak : Pw = 115 HP - Kapasitas bak : Cp = 4,00 Ton

- Kapasitas lebar penghamparan = b = 3  6 m/menit

- Tebal hamparan : t

- Ukuran agregat maksimum = 20,0 mm - Tenaga mesin bantu : Pw2 = 3,5 PS

Kapasitas produksi per jam = Q

xt vxbxFax Q 1000 dimana :

v = kecepatan rata-rata

b = lebar penghamparan = 3,50 meter (asumsi) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,70 (kondisi kerja baik) t = tebal lapisan hamparan = 1,50 cm (asumsi) (bantu)

Kapasitas produksi (hamparan) per jam = Q

xt vxbxFax

Q 1000

dimana :

v = kecepatan rata-rata = 2,00 km/jam

b = lebar hamparan = 3,50 meter (asumsi) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (asumsi) t = tebal lapisan hamparan = 1,50 cm = 0,015 m

Q = v x b x 1000 x t

= 2,00 x 3,50 x 0,83 x 1000 x 0,015 Q = 87,15 (m3)

Koefisiensi alat/m3 = E 40 = 1 : Q = 1 : 87,15 E 40 = 0,0115 (jam)

(119)

E 41. ASPHALT DISTRIBUTOR

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas tenaga : Pw = 115 HP - Kapasitas tangki aspal : Cp = 4000 liter

- Kapasitas tenaga compressor pemanas : p = 8,5 HP - Kapasitas lebar penyemprotan : b = 3,00 m - Kapasitas penyemprotan pompa aspal : pa = 100 liter/menit

a) Kapasitas produksi (penyemprotan) per jam = Q1 (liter)

60

paxFax

Q , dimana Fa = 0,83 (kondisi kerja diasumsikan baik) Q = 100 x 0,83 x 60

= 4980 (liter)

b) Kapasitas produksi (luas permukaan yang disemprot) per jam = Q2

1000

vxbxFax

Q , dimana v = 3,00 km/jam (asumsi) Q = 3,00 x 3,5 x 0,83 x 1000 (m2)

= 8715 (m2)

Catatan I :

- Apabila pemakaian aspal per m2 = 0,8 liter, maka dibutuhkan aspal per jam = Q2 x 0,8 = 8715 x 0,8 liter = 6972 liter/jam

- Kapasitas pompa aspal = pa = 100 liter/menit atau pa = 100 x 60 = 6000 liter/jam

Jadi apabila pemakaian aspal per m2 sudah diketahui, maka perhitungan kapasitas produksi (luas penyemprotan) per jam (= Q3) adalah sebagai berikut :

t pax Q

 60

3 , dimana ℓt = kebutuhan aspal/m2

7500 8 , 0 60 100 3 xQ (m2) 2

(120)

Q3 = v x b x Fa x 1000 75000 = v x 3,5 x 0,83 x 1000 1000 83 , 0 5 , 3 7500 x x v km/jam v = 2,58 km/jam

- Jadi apabila v > 2,58 km/jam berarti ℓt < 0,8 liter/m2 apabila v < 2,58 km/jam berarti ℓt > 0,8 liter/m2

(121)

E 42. SLIPFORM PAVER (CONCRETE PAVING MACHINE)

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas lebar penghamparan : b = 1  2,50 (m) - Kecepatan penghamparan : v = 0  7 m/menit - Tebal hamparan maksimum : tmax = 300 (mm)

- Tenaga mesin penggerak : Pw = 105 HP

- Track Crawler : 4

- Konsumsi bahan bakar : 19,7 liter/jam

Kapasitas hamparan per jam = Q (m2)

60

bxvxFax Q

dimana :

b = lebar hamparan = 2,50 m (asumsi) v = kecepatan rata-rata = 5,00 m/menit

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (Kondisi kerja baik)

Kapasitas hamparan per jam = Q

60 83 , 0 00 , 5 5 , 2 x x x Q Q = 622,50 (m2)

Koefisien alat / m2 = E42 = 1 : Q = 1 : 622,50 E42 = 0,0016 (jam)

(122)

E 43. CONCRETE PAN MIXER

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas pencampuran : V = Cp = 600 liter - Kapasitas tenaga mesin : Pw = 100 KW = 134 HP

Kapasitas produksi per jam = Q

xTS VxFax Q 1000 60  (m3) dimana :

V = kapasitas pencampuran = 600 liter

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,75 (Kondisi kerja sedang) TS = waktu siklus T1 + T2 + T3 + T4

T1 = waktu pengisian = 1,0 menit (asumsi) T2 = waktu pengadukan = 1,0 menit

T3 = waktu penumpahan = 0,5 menit T4 = waktu menunggu = 0,5 menit TS = T1 + T2 + T3 + T4

= 1,0 + 1,0 + 0,5 + 0,5 TS = 3,0 menit

Kapasitas produksi per jam = Q

) ( 0 , 9 0 , 3 1000 60 75 , 0 600 1000 60 3 m x x x xTS VxFax Q   Q = 9,0 (m3)

Koefisien alat / m3 = E43 = 1 : Q = 1 : 9 E43 = 0,1111 (jam)

(123)

E 44. CONCRETE BREAKER (DROP HAMMER)

Data spesifikasi alat:

- Tenaga mesin penggerak : Pw = 290 HP - Lebar penghancuran beton : 2,0 (m)

- Kapasitas penghancuan : Cp = V = 30,0 m3/jam (asumsi perkiraan)

Kapasitas produksi (penghancuran) per jam = Q

xt vxbxFax

Q 60

dimana :

v = kecepatan rata-rata = 1,50 m/menit b = lebar penghancuran = 2,0 m

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,75 (kondisi kerja sedang) t = tebal lapisan beton = 0,25 m

Kapasitas produksi (penghancuran) per jam = Q

25 , 0 60 75 , 0 0 , 2 5 , 1 x x x x Q Q = 33,75 (m2)

Koefisien alat / m2 = E44 = 1 : Q = 1 : 33,75 E44 = 0,0296 (jam)

(124)

E 45. ASPHALT TANK TRUCK

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas tangki aspal : Cp = V = 6000 liter - Tenaga mesin penggerak : Pw = 190 HP

- Kapasitas pompa aspal : pa = 100 liter/menit

Kapasitas produksi per jam = Q

60

paxFax

Q (lt), dimana Fa = 0,80 Q = 100 x 0,80 x 60

= 4800 (liter)

Koefisien alat / jam = E45 = 1 : Q = 1 : 4800 E45 = 0,0002 (jam)

(125)

E 46. CEMENT TANK TRUCK (CEMENT TANKER)

(126)

E 47. CONCRETE MIXER (BETON MOLEN) 350 LT

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas tangki pencampur = 350 lt - Tenaga penggerak : Pw = 20 HP

Kapasitas produksi beton per jam = Q

xTs vxFax Q 1000 60  dimana :

v = kapasitas tangki pencampur = 350 liter

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi kerja baik) Ts = waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4

T1 = waktu mengisi = 0,50 menit

T2 = waktu mencampur = 1,00 menit T3 = waktu menumpahkan = 0,30 menit T4 = waktu menunggu, dll = 0,20 menit Ts = 0,50 + 1,0 + 0,30 + 0,20 = 2,00 (menit)

Kapasitas produksi per jam = Q

715 , 8 0 , 2 1000 60 83 , 0 350 1000 60    x x x xTs vxFax Q (m3) Q = 8,715 (m3)

Koefisien alat / m3 = E47 = 1 : Q = 1 : 8,715 E47 = 0,1148 (jam)

(127)

E 48. VIBRATING RAMMER

Data spesifikasi alat:

- Ukuran sepatu (alas) : 320 x 280 (mm)

- Berat : 80,0 kg

- Tenaga mesin : Pw = 3,1 KW = 4,2 HP

Kapasitas produksi per jam = Q

xFa Q Q 1 dimana :

Q1 = kapasitas produksi rata-rata per jam berdasarkan referensi = VIBRATORY SOIL AND ROCK FILL COMPACTION, Lars Forssbland, hal 92 (lihat Tabel 18). E 16

Q1 = 10 m3/jam, pada ketebalan t = 0,35 m untuk pemadatan pasir dan kerikil Fa = 0,75 untuk kondisi pekerjaan sedang agak sukar

Kapasitas produksi per jam = Q 5 , 7 75 , 0 10 1   Q xFa x Q (m3) Q = 7,5 (m3)

Koefisien alat / m3 = E48 = 1 : Q = 1 : 7,5 E48 = 0,1333 (jam)

(128)

E 49. CONCRETE TRUCK MIXER (AGITATOR TRUCK)

Data spesifikasi alat:

- Kapasitas drum pencampur : V = 5,0 (m3) - Tenaga mesin penggerak : Pw = 220 HP

Kapasitas produksi per jam = Q

TS VxFax Q 60

dimana :

V = kapasitas drum pencampur

Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi kerja baik) TS = waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4 + T5 (menit) T1 = waktu pengisian

T2 = waktu tempuh T3 = waktu penumpahan T4 = waktu kembali T5 = waktu menunggu

T1 = waktu pengisian (diisi Concrete Pan Mixer, E 43, dengan Q1 = 9,0 m3/jam) 3 , 33 0 , 9 60 5 1 60 1  xQ vx T menit VF Lx

T2 60, dimana L = jarak tempuh = 8,7 km VF = kecepatan tempuh = 20 km/jam

10 , 26 20 60 7 , 8 2 xT menit R V Lx

T4 60, dimana VR = kecepatan kembali = 30 km/jam

40 , 17 30 60 7 , 8 4 x T  menit

T3 = waktu penumpahan = 4 menit (asumsi) T5 = waktu menunggu = 5 menit (asumsi)

Gambar

Tabel 1.  Faktor pisau (blade fill factor) – Fb
Tabel 3.  Kecepatan rata-rata maksimum Dump Truck
Tabel 4.  Faktor Bucket (bucket fill factor) – (Fb)
Tabel 7.  Efisiensi kerja (job efficiency) – (Fa)  Kondisi Kerja  Efisiensi Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil produksi biasanya dinyatakan dalam satuan unit atau ukuran lain (misalnya ton, liter, kg.) atau unit produk agregat (ini mengacu pada rata-rata tertimbang

Pada proses pengolahan terjadi permasalahan yang timbul pada unit pengolahan yaitu belum terpenuhinya target produksi yang direncanakan sebesar 16,233 ton/jam dengan

Curah hujan (mm) dan Produksi Padi (ton) di Kab.Wajo th.2010 Demikian pula pada tanaman jagung, terjadi penurunan produksi yang cukup besar pada tahun 2010,

Untuk mengetahui berapa item yang dibuat dalam jumlah ton maka tahap selanjutnya dalam perencanaan ini adalah mengkonversikan produksi unit item dari jumlah jam ke dalam jumlah

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai ketersediaan alat dan efisiensi kerja alat crushing plant PT BWAP, menghitung produksi unit primary crusher dan

Untuk mencapai target produksi yang ditetapkan yaitu sebesar 159,88 ton/hari maka perlu dilakukan penilaian terhadap kesediaan alat pada unit peremuk, penilaian terhadap

15 PERANCANGAN STONE CRUSHER UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AMP DENGAN KAPASITAS 20 TON/JAM Amsal Damaris Purba 1 Peris Mastur Simamora 2 Agregat adalah batu pecah, kerikil, pasir atau

Untuk perbaikan tersebut membutuhkan waktu 3-5 jam, padahal dalam 1 jam tersebut perusahaan rugi sebesar 12 Ton produksi minyak akibat tertunda proses produksi dan kerugian kompensasi