Pendahuluan
Buku ini berisi :
1. Tabel dan Faktor alat 2. Contoh Gambar alat
3. Contoh perhitungan kapasitas produksi
Spesifikasi alat yang ada dalam buku ini mempergunakan data alat yang sering digunakan dalam kegiatan pembangunan jalan dan jembatan.
Didalam perhitungan untuk mendapatkan Harga Perkiraan Sendiri ada komponen yang menyangkut perhitungan joefesien alat dan harga satuan dasar alat.
Perhitungan koefesien alat bisa didapat dengan menghitung kapasitas produksi alat yang bersangkutan. Buku ini berisi contoh-contoh perhitungan kapasitas produksi sejumlah peralatan dari jenis dan kapasitas yang pada umumnya dipakai didalam pelaksaan pekerjaan Jalan dan Jembatan.
Tabel dan Faktor-faktor yang berpengaruh didalam perhotungan produksi peralatan sudah ada dalam buku ini. Namun untuk pengambilan/pemilihan besaran faktor, serta pemilihan jenis dan kapasitas peralatan yang akan digunakan untuk perhitungan Harga Perkiraan Sendiri harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat.
Khusus untuk alat yang tidak ada uraian perhitungan produksi, untuk contoh perhitungannya dapat dilihat pada perangkat lunak Analisa Harga Satuan
BAGIAN I : TABEL-TABEL DAN
FAKTOR-FAKTOR ALAT
Wheel Loader ... 1
Wheel Loader & Track Loader ... 2
Excavator ... 5
Dump Truck ... 7
Soil Compactor ... 8
Motor Grader ... 9
Stone Crusher (Jaw Crusher) ... 11
JENIS PERALATAN : WHEEL LOADER & TRACK
LOADER
JENIS PERALATAN : STONE CRUSHER ( JAW
CRUSHER)
JENIS PERALATAN : STONE CRUSHER ( CONE
CRUSHER)
BAGIAN 2 :
GAMBAR - GAMBAR ALAT
Asphalt Mixing Plant ... 1
Asphalt Finisher ... 2
Asphalt Sprayer ... 3
Bulldozer ... 4
Air Compressor ... 5
Concrete Mixer ... 6
Crane (Rough Terrain Crane) ... 7
Dump Truck ... 8
Excavator Back Hoe ... 9
Generating Set ... 10
Motor Grader ... 11
Track Loader (Dozer Shovel) ... 12
Wheel Loader ... 13
Three Wheel Roller ... 14
Tandem Roller ... 15
Tire Roller ... 16
Vibratory Roller (Vibratory Compactor) ... 17
Tamper (Vibratory Tamper) ... 18
Cold Milling Machine ... 19
Tamping Rammer ... 20
Cold Recycler ... 21
Hot Recycler ... 22
Slip Form Paver ... 23
Asphalt Distributor ... 24
Jack Hammer ... 25
Pedestrian Roller ... 26
Concrete Vibrator ... 27
BULLDOZER
Fungsi : 1.
Untuk memotong/mengusur lapisan permukaan
tanah
2.
Meratakan timbunan tanah, agregat dan lain-lain
3.
dan lain-lain
AIR COMPRESSOR
Fungsi : 1.
Memproduksi udara bertekanan tinggi untuk
konsumsi peralatan lain misalnya Jack Hammer,
Drill, Chipping Hammer, dll.
CONCRETE MIXER
Fungsi : 1.
Membuat campuran beton semen
2.
Membuat campuran aspal dingin
CRANE
(ROUGH TERRAIN CRANE)
DUMP TRUCK
Fungsi
:
Untuk mengangkut material sekaligus
menumpahkan muatannya.
EXCAVATOR BACK HOE
GENERATING SET
MOTOR GRADER
Fungsi
:1.
Meratakan permukaan, membentuk badan jalan
2.
Meratakan hamparan
TRACK LOADER
( DOZER SHOVEL)
WHEEL LOADER
THREE WHEEL ROLLER
TANDEM ROLLER
Fungsi
:
Pemadatan hamparan tanah, agregat, campuran
aspal panas
TYRE ROLLER
Fungsi
:
Pemadatan hamparan tanah, hamparan campuran
aspal panas
VIBRATORY ROLLER
(VIBRATORY COMPACTOR)
TAMPER
(VIBRATORY TAMPER)
COLD MILLING MACHINE
TAMPING RAMMER
COLD RECYCLER
Fungsi
:
Penggalian lapisan perkerasan aspal dan
pencampuran – penghamparan kembali dalam
keadaan dingin (Cold Recycling)
SLIP FORM PAVER
ASPHALT DISTRIBUTOR
Fungsi
:
Penyemprotan aspal cair diatas permukaan
perkerasan jalan ( asphalt coating ) sebelum
JACK HAMMER
PEDESTRIAN ROLLER
Fungsi
:
Memadatkan permukaan hamparan yang tidak
terlalu luas
CONCRETE VIBRATOR
Fungsi : Memadatkan campuran
Beton semen
PULVI MIXER
Fungsi
:
Memotong dan mengaduk lapisan hamparan tanah
untuk stabilisasi
AGGREGAT SPREADER
BAGIAN 3 :
CONTOH PERHITUNGAN KAPASITAS
PRODUKSI ALAT
E 01. ASPHALT MIXING PLANT (AMP)
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas alat (V) : Cp = 60 ton/jam - Tenaga penggerak : Pw = 294 HP
- Kapasitas tangki aspal : Ca = (30.000 x 2) liter - Kapasitas pugmill : mp = 1000 kg
Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,83 (diambil kondisi kerja yang paling baik)
Kapasitas produksi AMP sudah ditentukan berdasarkan kapasitas komponen pencampur (pugmill), yaitu 1000 kg untuk satu kali pencampuran yang membutuhkan waktu ± 1,0 menit (45 detik waktu pencampuran + 15 detik waktu lain-lain)
Kapasitas produksi per jam yang sebenarnya = Q
Kapasitas produksi / jam = Q = Cp x Fa atau V x Fa 60 x 0,83
Q = 49,80 (Ton)
Koefisien alat / Ton : (E 01) = 1 : Q = 1 : 49,80 = 0,0201 (Jam)
E 02. ASPHALT FINISHER (ASPHALT PAVING MACHINE)
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas hopper : Cp = 10 ton - Tenaga penggerak : Pw = 72,40 HP - Kapasitas lebar penghamparan : b = 3,15 meter - Kapasitas tebal penghamparan : t = 0,25 m (max.) - Kecepatan menghampar : v = 5,00 m/menit
Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,83 (diambil kondisi kerja yang paling baik)
2. a. Kapasitas produksi / jam (berdasarkan luas hamparan) = Q1
Q1 = v x b x Fa x 60 = 5,00 x 3,15 x 0,83 x 60 Q1 = 784,35 (m2)
Koefisien alat / m2 = E 02 = 1 : Q1 = 1 : 784,35 E 02 = 0,0013 (Jam)
2. b. Kapasitas produksi / jam (berdasarkan volume hamparan kondisi padat) = Q2 Q2 = v x b x Fa x 60 x t tebal hamparan t = 0,05 m (asumsi)
= 5,00 x 3,15 x 0,83 x 60 x 0,05 Q2 = 39,22 (m3)
Koefisien alat / m3 = E 02 = 1 : Q2 = 1 : 784,35 E 02 = 0,0255 (Jam)
E 03. ASPHALT SPRAYER (HAND SPRAYER)
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas tangka aspal : Cp = 850 liter
- Tenaga mesin : Pw = 4,00 HP
- Kapasitas pompa aspal : pa = 55 liter/menit
Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,80 (sedang) (diambil kondisi kerja sedang karena faktor kesulitan dan keamanan kerja)
2. a. Kapasitas produksi / jam (berdasarkan banyaknya pemakaian aspal) = Q1
Q1 = pa x Fa x 60 = 55 x 0,80 x 60 Q1 = 2640 (liter)
Koefisien alat / liter = E 03 = 1 : Q1 = 1 : 2640 E 03 = 0,0004 (Jam)
2. b. Kapasitas produksi / jam (berdasarkan luas permukaan yang disemprot aspal) = Q2
t paxFax Q
60
2 dimana lt = pemakaian aspal (liter) tiap m2 luas permukaan
Misalkan lt = 0,8 liter/m2 ) ( 3300 8 , 0 60 8 , 0 55 60 2 x x m2 t paxFax Q Koefisien alat / m2 = E 03 = 1 : Q2 = 1 : 3300 E 03 = 0,0003 (Jam)
E 04. BULLDOZER
Data spesifikasi alat:
- Tenaga penggerak : Pw = 155 HP - Sekar pisau (blade) : L = 3,175 m
- Tinggi pisau : H = 1,3 m
- Kapasitas pisau : q = 5,4 (m3)
2. a. BULLDOZER dipakai untuk penggusuran / pengupasan
- Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,75 (kondisi sedang) - Faktor kemiringan (grade factor) : Fm = 1,0 (datar) (lihat grafik-1) - Faktor pisau (blade factor) : Fb = 1,0 (mudah) (lihat table – 1) - Kecepatan mengupas (maju) : VF = 3,0 km/jam (lihat referensi) - Kecepatan mundur kembali : VR = 4,0 km/jam (lihat referensi) - Jarak pengupasan : ℓ = 30 meter (asumsi)
Waktu siklus :
VR VF TS)
(
dimana Z = waktu pasti (fixed time) = 0,05 menit (transmisi jenis Torque Converter)
Grafik – 1. Faktor kemiringan (grade factor) – Fm
Tabel 1. Faktor pisau (blade fill factor) – Fb
Kondisi Permukaan / Pengupasan Faktor
Mudah Lapis permukaan tidak keras, tidak terlalu padat, tanah biasa, kadar air rendah, bahan timbunan
1,1 – 0,9
Sedang Lapis permukaan tidak terlalu padat, tidak terlalu padat, sedikit mengandung pasir kerikil atau agregat halus
0,9 – 0,7
Agak Sukar Kadar air agak tinggi, mengandung tanah liat, berpasir, tanah liat kering dan keras
0,7 – 0,6
Sukar Batu hasil ledakan, atau batu belah ukuran besar 0,6 – 0,4
Waktu pasti (Z)
Tipe Transmisi Waktu Pasti (Z)
Direct Drive (DD) 0,10 menit
Faktor Efisiensi Kerja = Fa
Kondisi Kerja Efisiensi Kerja
Baik 0,83 Sedang 0,75 Kurang Baik 0,67 Jelek 0,58 Waktu siklus : Z VR VF TS) ( 1 lintasan 10 , 1 05 , 0 45 , 0 6 , 0 05 , 0 1000 4 60 30 1000 3 60 30 x x x x TS TS = 1,10 (menit)
Kapasitas produksi / jam = Q1
TS xFbxFmxFax LxH Q1 ( ) 60 2 atau 10 , 1 60 75 , 0 0 , 1 0 , 1 4 , 5 60 1 x x x x TS x qxFbxFmxFa Q Q1 = 220,91 (m3) Koefisien alat / m2 = E 04 = 1 : Q1 = 1 : 220,91 E 04 = 0,0045 (Jam)
2. b. BULLDOZER dipakai untuk meratakan hamparan - lebar overlap = Lo = 0,30 m - Jumlah lintasan = n = 3 lintasan - Jumlah pengupasan tiap lintasan = N = 1 kali
Kapasitas produksi (perataan) / jam = Q2
NxnxTS xFbxFmxFax Lo Lo L n x Q2 60 10 , 1 3 1 60 75 , 0 0 , 1 0 , 1 93 , 8 30 x x x x x x x Q2 = 3653,18 (m2) Koefisien alat / m2 = E 04 = 1 : Q2 = 1 : 3653,18 E 04 = 0,0003 (Jam)E 05. AIR COMPRESSOR
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas udara : Cp = 180 (CFM) = 5000 liter/menit - Tenaga penggerak : Pw = 75 HP
Produk dari compressor ini adalah udara bertekanan yang cukup tinggi, dimana udara bertekanan tinggi ini dimanfaatkan sebagai sumber tenaga, antara lain sebagai sumber tenaga untuk peralatan JACK HAMMER, ROCK DRILL atau juga CONCRETE BREAKER.
Disamping itu, udara bertekanan tinggi ini dimanfaatkan untuk membersihkan area permukaan jalan dari kotoran-kotoran dan debu dalam persiapan untuk pelapisan/penyemprotan aspal lapis peresap pengikat atau aspal lapis perekat.
2. a. Pemakaian untuk JACK HAMMER (E 26)
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas konsumsi udara : V = 1,33 m3/menit
Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,83 (baik) (Compressor dan Jack Hammer)
Kapasitas produksi (pemecahan / penghancuran) tiap m2 luas permukaan = 5 menit (asumsi)
Kapasitas produksi / jam = Q 96 , 9 83 , 0 00 , 1 12 00 , 1 5 60 x xFa x x Q Q = 9,96 (m2) Koefisien alat/m2 = E 05 = 1 : Q1 = 1 : 9,96 = 0,1004 (jam)
Kebutuhan udara per jam = 1,33 x 60 / Fa
15 , 96 83 , 0 60 33 , 1 x = 96,15 (m3)
2. b. Apabila compressor dipakai sebagai pembersih area proyek (permukaan jalan) yang akan dilabur aspal.
Diasumsikan tiap menit dapat membersihkan permukaan seluas 10 m2.
Kapasitas produksi (luas permukaan) / jam = Q2. Q2 = 10 x 0,83 x 60 = 498,00 Q2 = 498,00 (m2) Koefisien alat / m2 = E 05 = 1 : Q2 = 1 : 498 = 0,0020 = E 05 = 0,0020 jam E 05 + E 26
E 06. CONCRETE MIXER
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas mencampur (V) : Cp = 500 liter
Waktu siklus (= 1 x mencampur) = Ts TS = T1 + T2 + T3 + T4
T1 = waktu memuat (mengisi material) = 0,50 menit T2 = waktu mencampur = 1,00 menit T3 = waktu menuang = 0,30 menit T4 = waktu menunggu = 0,20 menit TS = 2,00 menit
(lihat referensi CONSTRUCTION PLANNING, EQUIPMENT, AND METHODS, Hal. 492)
Untuk membuat campuran aspal dingin.
Faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi baik).
a) Kapasitas produksi / jam = Q1
) ( 45 , 12 00 , 2 1000 60 83 , 0 500 1000 60 1 m3 x x x xTS VxFax Q Q1 = 12,45 (m3) Koefisien alat/ m3 = E 06 = 1 : Q1 = 1 : 12,45 = 0,0803 = E 06 = 0,0803 (jam)
b) Kapasitas produksi / jam (dalam luas) = Q2 xTSxt VxFax Q 1000 60 2 t = tebal hamparan = 0,05 m ) ( 249 05 , 0 00 , 2 1000 60 83 , 0 500 2 m2 x x x x Q Koefisien alat/m2 = E 06 = 1 : Q2 = 1 : 249 = 0,0040 = E 06 = 0,0040 (jam)
E 07. CRANE 10 – 15 TON
E 08. DUMP TRUCK, 3,5 TON
E 09. DUMP TRUCK, 10 TON
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas bak (V) atau : Cp = 10 Ton
Dump Truck mengangkut material dengan jarak angkut (L) = 8,7 (km) Kondisi jalan sedang, datar.
Faktor efisiensi kerja (Fa) = 0,80 (kondisi sedang) (lihat Tabel 2. Efisiensi kerja Dump Truck)
Tabel 2. Efisiensi Kerja Dump Truck (Fa)
Kondisi Kerja Efisiensi Kerja
Baik 0,83
Sedang 0,80
Kurang Baik 0,75
Baik 0,70
Untuk kecepatan tempuh rata-rata Dump Truck dapat diambil dari Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Kecepatan rata-rata maksimum Dump Truck
Kecepatan Maksimum
Datar Bermuatan 40 km/jam
Kosong 60 km/jam
Naik Bermuatan 20 km/jam
Kosong 40 km/jam
Menurun Bermuatan 20 km/jam
T3 = waktu kosong (waktu kembali)
T4 = waktu pasti (waktu penumpahan dan waktu pengambilan posisi dan siap untuk dimuati kembali) = t1 + t2
Kecepatan rata-rata Dump Truck dipilih :
- Kecepatan bermuatan = VF = 20 km/jam - Kecepatan kosong = VR = 30 km/jam
2. a. Dump Truck diisi memakai Excavator Backhoe (kapasitas 0,93 m3 heaped), Lihat contoh perhitungan untuk Excavator Backhoe (E 10).
Kapasitas produksi per jam = Q1.
DxTS VxFax
Q1 60 m3 (kondisi gembur) dimana :
V = kapasitas bak Dump Truck = 10 Ton Fa = faktor efisiensi kerja = 0,8 (sedang) D = berat jenis galian (gembur) = 1,60 ton/m3 TS = waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4
T1 = waktu muat (dimuati memakai Excavator)
EXC DxQ Vx60 (menit) EXC DxQ Vx T1 60 (lihat Excavator E 10) 66 , 2 91 , 140 60 , 1 60 10 x x menit 1 , 26 20 60 7 , 8 60 2 x VF Lx T menit 4 , 17 30 60 7 , 8 60 3 x VR Lx T menit 0 , 2 5 , 0 5 , 1 2 1 4t t T menit 0 , 2 4 , 17 1 , 26 66 , 2 4 3 2 1 T T T T TS = 48,16 (menit)
Kapasitas produksi per jam = Q1 23 , 6 16 , 48 6 , 1 60 8 , 0 10 60 1 x x x DxTs VxFax Q m3 (gembur)
Koefisien alat per m3 = E 08 = 1 : Q1 = 1 : 6,23 = 0,1605 E 08 = 0,1605 (jam)
2. b. Dump Truck dimuati agregat atau batu pecah memakai Wheel Loader (jarak dekat) secara V-loading.
Material dibawa dan ditumpahkan di satu lokasi proyek yang jaraknya 8,7 km dari tempat pengisian.
Pengisian memakai Wheel Loader lihat perhitungan untuk Wheel Loader (E 15).
Kapasitas produksi per jam = Q2
DxTS VxFax
Q2 60 m3 (kondisi belum padat) dimana :
V = kapasitas bak Dump Truck = 10 Ton Fa = faktor efisiensi kerja = 0,8 (sedang) D = berat jenis material = 1,8 ton/m3
T1 = waktu muat (memakai Wheel Loader) WL DxQ Vx60 (menit) 36 , 2 10 , 141 80 , 1 60 10 1 x x
T menit (lihat QWL Wheel Loader E 15)
1 , 26 20 60 7 , 8 60 2 x VF Lx T menit 4 , 17 30 60 7 , 8 60 3 x VR Lx T menit 0 , 2 5 , 0 5 , 1 2 1 4t t
T menit (waktu pasti) lihat erferensi KOMATSU
Edition 26, halaman 15A - 16 0 , 2 4 , 17 1 , 26 36 , 2 4 3 2 1 T T T T TS = 47,86 (menit)
Kapasitas produksi per jam = Q2
57 , 5 86 . 47 80 , 1 60 8 , 0 10 60 2 x x x DxTS VxFax Q (m3) Koefisien alat/m3 = E 08 = 1 : Q2 = 1 : 5,57 = 0,1795 E 08 = 0,1795 (jam)
2. c. Dump Truck melayani produksi AMP, mengangkut ke lokasi proyek (lokasi Asphalt Finisher) material campuran aspal panas (Hotmix) hasil produksi AMP.
Kapasitas produksi per jam = Q3
3 60 3 DxTS VxFax Q (m3) dimana :
V = kapasitas bak Dump Truck = 10 Ton Fa = faktor efisiensi kerja = 0,8 (sedang) D = berat jenis campuran aspal panas = 2,25 ton/m3 TS3 = waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4
Waktu siklus TS 3 = T1+T2+T3+T4, dimana :
T1 = waktu mengisi = 1000x1,0
mp Vx
menit mp = kapasitas pugmill = 1000 kg
= 10,00 menit
T2 = waktu angkut = x6026,10
VF L
menit
T3 = waktu menunggu, dumping, putar = 20,00 (menit)
T4 = waktu kembali = x6017,40
VR L
menit
TS 3 = 10,00 + 26,10 + 20,00 + 17,40 = 73,50 menit
Kapasitas produksi per jam = Q3
90 , 2 50 , 73 25 , 2 60 80 , 0 10 3 60 3 x x x DxTS VxFax Q (m3) Q3 = 2,90 (m3) Koefisien alat/m3 = E 08 = 1 : Q3 = 1 : 2,90 E 08 = 0,3448 (jam)
E 10. EXAVATOR BACKHOE
Data spesifikasi alat:
- Operating Weight : OW = 20.785 Kg
- Tenaga mesin : Pw = 143 HP
- Kapasitas bucket : V = 0,93 m3 - Kapasitas maksimum kedalaman galian : = 6,37 m
Table-tabel yang dipakai :
Tabel 4. Faktor Bucket (bucket fill factor) – (Fb)
Kondisi Faktor Bucket
Mudah Penggalian tanah biasa, clay, atau tanah lembut 1,1 – 1,2 Sedang Penggalian tanah biasa berpasir atau tanah kering 1,0 – 1,1 Agak Sukar Penggalian tanah biasa berbatu batu 1,0 – 0,9 Sukar Pengambilan batu pecah hasil ledakan 0,9 – 0,8
Tabel 5. Waktu siklus standar (standard cycle time) Backhoe (detik) – (TS)
Kapasitas Bucket (m3/heaped)
Sudut Putar (Swing)
45o – 90o 90o – 180o 0,10 – 0,60 10 – 14 13 – 17 0,60 – 1,25 13 – 17 16 – 20 1,25 – 2,20 15 – 19 18 – 22 2,20 – 4,30 18 – 21 21 – 24 4,30 – 6,30 22 – 25 24 – 28 6,30 – 11,0 24 - 27 29 - 30 .
Tabel 6. Faktor Konversi (Conversion Factor) – (Fv) Kondisi Penggalian (Kedalaman penggalian dibagi kapasitas Mudah (Tempat penumpahan terbuka dan bebas) Sedang (Tempat penumpahan cukup besar) Agak Sukar (Tempat penumpahan agak kecil) Sukar (Tempat penumpahan sempit, perlu jangkauan
maksimum penggalian) penumpahan maksimum) < 40 % 0,7 0,9 1,1 1,4 40 % - 75 % 0,8 1,0 1,3 1,6 > 75 % 0,9 1,1 1,5 1,8
Tabel 7. Efisiensi kerja (job efficiency) – (Fa) Kondisi Kerja Efisiensi Kerja
Baik 0,83
Sedang 0,75
Kurang Baik 0,67
Jelek 0,58
Excavator Backhoe bekerja menggali tanah pada kedalaman 2,0 meter. Hasil galian ditumpahkan ke atas Dump Truck yang berada dibelakangnya (Swing Excavator = 180o).
Kapasitas produksi (galian) per jam = Q
TSxFv VxFaxFbx
Q 60
dimana :
V = kapasitas bucket (heaped) = 0,93 m3
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,75 (kondisi sedang) Fb = faktor bucket = 1,00 (kondisi sedang) Fv = faktor konversi (kondisi sedang,
kedalaman galian 2,0 m = < 40%
kapasitas maksimum) = 0,9 TS = waktu siklus standar (PC-200, Swing 180o)
= 140,91 (m3) (kondisi gembur)
Koefisien alat/m3 = E 10 = 1 : Q = 1 : 140,91 E 10 = 0,0071 (jam)
E 11. FLAT BED TRUCK
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas muat : 10 Ton
Truck membawa muatan ke suatu lokasi pekerjaan sejauh 8,7 km. (L)
Pengisian dan pembongkaran dilakukan secara manual atau memakai Derek. Asumsi :
- Kecepatan rata-rata bermuatan VF = 20 km/jam - Kecepatan rata-rata kembali kosong VR = 30 km/jam - Faktor efisiensi kerja Fa = 0,80 (sedang)
Waktu siklus = TS = T1 + T2 + T3 + T4
T1 = waktu muat = 15,00 menit (asumsi)
T2 = waktu tempuh bermuatan = 26,1 20 60 7 , 8 60 x V Lx F menit
T3 = waktu kembali kosong = 17,4 30 60 7 , 8 60 x V Lx R menit
T4 = waktu bongkar = 15,00 menit (asumsi)
TS = T1 + T2 + T3 + T4 = 15 + 26,1 + 17,4 + 15 = 73,50 menit
Kapasitas produksi per jam : Q
53 , 6 50 , 73 60 80 , 0 10 60 x x Ts VxFax Q (ton) Koefisien alat/ton : E 11 E 11 = 1 : Q = 1 : 6,53 = 0,1531 E 11 = 0,1531 (jam)
E 12. GENERATING SET
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas listrik : V = 135 KVA
Faktor efisiensi kerja : Fa = 0,83 (kondisi baik)
Kapasitas produksi per jam : Q
05 , 112 1 83 , 0 135 1 VxFa x Q (KWH) Q = 112, 05 (KWH) Koefisien alat/KWH : E 12 E 12 = 1 : Q = 1 : 112,05 = 0,0089 jam E 12 = 0,0089 (jam)
E 13. MOTOR GRADER
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas berat operasi (operating weight) : = 10.800,00 kg - Tenaga penggerak : Pw = 135 HP - Panjang pisau (blade) : L = 3,710 meter - Panjang pisau efektif : b = 2,60 meter - Lebar overlap : bo = 0,30 meter
1) Pemilihan kecepatan operasi (V) :
Road repair : 2 – 6 km/jam Bank finishing : 1,6 – 2,6 km/jam Field grading : 1,6 – 4,0 km/jam Trenching : 1,6 – 4,0 km/jam Snow removal : 7,0 – 25,0 km/jam Levelling : 2,0 – 8,0 km/jam 2) Lebar (panjang) pisau efektif, lebar overlap
Panjang Pisau (m)
Panjang / Lebar / Pisau Efektif (m) Sudut Pisau 60o Sudut Pisau 45o
2,2 1,9 1,6 2,5 2,2 1,8 2,8 2,4 2,0 3,05 2,6 2,2 3,1 2,7 2,2 3,4 2,9 2,4 3,7 3,2 2,6 4,0 3,5 2,8 4,3 3,7 3,0 4,9 4,2 3,5
- lebar overlap (bo) = 0,30 meter 3) Faktor efisiensi kerja : (Fa)
Snow removal (V-type plow) 0,7
Spreading, grading 0,6
Treaching, snow-removal 0,5
a) MOTOR GRADER dipakai pada pekerjaan perataan hamparan. Asumsi :
- Lebar hamparan ≥ 7 meter - Panjang 1x lintasan = 50 meter (ℓ)
- Jumlah lintasan (n) = 4 (=2 x pp) lintasan - Jumlah pengupasan tiap lintasan (N) = 2 kali
- Kecepatan rata-rata (V) = 4 km/jam
Waktu untuk 1 kali lintasan : (TS) = T1 + T2
T1 = 0,75 1000 4 60 50 1000 60 x x Vx x menit
T2 = waktu lain - lain = 1,00 menit TS = T1 + T2 = 0,75 + 1,00 = 1,75 menit
Kapasitas produksi per jam : Q
NxnxTS xFax bo bo b n x Q 60 meter2
75 , 1 4 2 60 80 , 0 30 , 0 30 , 0 60 , 2 4 50 x x x x x Q m2 Q = 1628,57 (m2) Koefisien alat/m2 = E 13 = 1 : Q = 1 : 1628,57 E 13 = 0,0006 (jam)b) Apabila tebal hamparan (padat) : T = 0,15 meter
NxnxTSxFk xt xFax bo bo b n x Q2 60 m3 (padat) Dimana :Fk = faktor kembang material (padat – lepas) = 1,20
20 , 1 75 , 1 4 2 15 , 0 60 8 , 0 30 , 0 30 , 0 60 , 2 4 50 2 x x x x x x x Q Q2 = 203, 57 m3 (padat) Koefisien alat/m3 : E 13 = 1 : Q2 = 1 : 203,57 E 13 = 0,0049 (jam)c) Apabila Motor Grader dipakai untuk pengupasan (grading) : Jumlah lintasan (n) = 4 lintasan (asumsi) Jumlah pengupasan tiap lintasan (N) = 2 (asumsi)
Kapasitas produksi per jam : Q3
NxnxTS xFax bo bo b n x Q3 60
75 , 1 4 2 60 8 , 0 30 , 0 30 , 0 60 , 2 4 50 3 x x x x x Q Q3 = 1628,57 (m2) Koefisien alat / m2 = E 13 = 1 : Q3 = 1 : 1628,57 E 13 = 0,0006 (jam)E 14. TRACK LOADER (TRAXCAVATOR)
Data spesifikasi alat:
- kapasitas bucket : V = 0,80 (m3) heaped - tenaga mesin : Pw = 70 HP
Perhitungan kapasitas produksi track loader ini sama dengan perhitungan kapasitas produksi wheel loader. Besaran faktor yang dipakai dalam perhitungan produksi dapat dilihat pada tabel dan faktor pada wheel loader (E15), misalnya :
- Tabel 8. Faktor bucket (Fb)
- Tabel 10. Waktu siklus standar V-loading - Tabel 11. Waktu siklus standar Cross loading - Tabel 13. Faktor efisiensi kerja (Fa)
E 15. WHEEL LOADER
Data spesifikasi alat:
- kapasitas bucket : V = 1,50 (m3) heaped - tenaga mesin penggerak : Pw = 96 HP
Tabel 8. Faktor bucket (bucket fill factor) (Fb)
Kondisi Penumpahan Wheel Loader Track Loader
Mudah 1,0 – 1,1 1,0 – 1,1
Sedang 0,85 – 0,95 0,95 – 1,0
Agak Sukar 0,80 – 0,85 0,90 – 0,95
Sukar 0,75 – 0,80 0,85 – 0,90
Faktor bucket ini memberikan data isi bucket yang sebenarnya yang berbeda-beda tergantung pada jenis material yang ditangani
Tabel berikut (tabel 9) menunjukkan kondisi-kondisi penumpahan berdasarkan jenis-jenis material.
Tabel 9. Kondisi Penumpahan
Kondisi Kerja Keterangan
Mudah Pengambilan dari stock pile agregat, pasir, tanah berpasir dengan kadar air yang baik, dimana bucket dapat terisi tanpa harus menambah tenaga menggali.
- Pengambilan pasir atau batu pecah (agregat) - Pengambilan tanah
(gembur) hasil timbunan dari kupasan Bulldozer. Sedang Pengambilan tanah timbun yang lebih
susah tapi masih bisa hampir penuh bucket. Pengambilan tanah berpasir, agregat bermacam-macam ukuran, tanah liat.
Penggalian dan penumpahan tanah asli berpasir
Agak sukar Sukar mengisi penuh bucket, pengambilan timbunan gravel, campuran pasir dan gravel, tanah berpasir, tanah liat berkadar air tidak baik
Pengambilan batu pecah sedang
Sukar Sukar mengisi bucket batu pecah tidak beraturan ukuran, batu hasil ledakan, boulders, boulder campur pasir, tanah berpasir, tanah liat dan sebagainya.
Pengambilan dan penumpahan batu pecah hasil ledakan.
Pada wheel loader maupun track loader (dozer shovel) dibedakan adanya 2 cara pengisian : - V-loading
- Cross loading
Kedua cara pengisian diatas membedakan lamanya waktu siklus standar baik untuk wheel loader maupun untuk track loader. Waktu siklus standard dapat dipakai untuk jarak pergerakan loader yang pendek. Sedangkan untuk jarak pergerakan loader yang jauh, maka waktu siklus loader harus dihitung berdasarkan jarak dan kecepatan loader.
Untuk pemilihan kecepatan operasi wheel loader dapat dipakai Tabel kecepatan laju wheel loader (Tabel 12).
Tabel 10. Waktu siklus standar V-LOADING
a) Wheel Loader (menit)
Kapasitas Bucket Kondisi Kerja s/d 3 m3 3,1 m3 s/d 5 m3 ≥ 5,1 m3 Mudah 0,45 0,55 0,65 Sedang 0,55 0,65 0,70 Agak Sukar 0,70 0,70 0,75 Sukar 0,75 0,75 0,80
b) Track Loader atau Traxcavator (menit)
Kapasitas Bucket Kondisi Kerja s/d 3 m3 3,1 m3 s/d 5 m3 Mudah 0,55 0,60 Sedang 0,60 0,70 Agak Sukar 0,75 0,75 Sukar 0,80 0,80
Tabel 11. Waktu Siklus standar CROSS LOADING
a) Wheel Loader (menit)
Kapasitas Bucket
Kondisi Kerja
s/d 3 m3 3,1 m3 s/d 5 m3 ≥ 5,1 m3
b) Track Loader atau Traxcavator (menit) Kapasitas Bucket Kondisi Kerja s/d 3 m3 3,1 m3 s/d 5 m3 Mudah 0,55 0,60 Sedang 0,60 0,70 Agak Sukar 0,75 0,75 Sukar 0,80 0,80
Untuk jarak yang jauh maka Cm Loader harus dihitung tersendiri berdasarkan jarak serta
kecepatan laju Loader yang bersangkutan.
Z V D V D C R F m (menit) Dimana :
D = jarak pemindahan (travel), (meter) VF = kecepatan waktu ada muatan (meter/menit)
VR = kecepatan waktu kembali setelah penumpahan (meter/menit)
Z = waktu pasti (fixed time), (menit) Z (waktu pasti), untuk kondisi rata-rata 0,60 – 0,75 menit, terdiri dari : Waktu mengisi = 0,2 – 0,3 (menit)
Waktu berputar = 0,15 x 2 (menit) Waktu penumpukan = 0,10 (menit)
Tabel 12. Kecepatan Laju Wheel Loader (VF, VR)
Kondisi Kerja Kecepatan Laju Km/Jam
Bermuatan Kosong
Baik
Berjalan diatas permukaan keras, rata, tidak ada peralatan lainnya, tidak ada rintangan atau halangan
10 – 23 12 – 24
Sedang
Ada sedikit lonjakan diatas
permukaan (sedikit tidak rata), jalan diatas permukaan datar. Ada 1 atau 2 alat lain bekerja
10 – 18 11 – 19
Sedikit Kurang Baik
Banyak tonjolan-tonjolan diatas permukaan (tidak rata), banyak rintangan
10 – 15 10 – 16
Tidak Baik
Banyak tonjolan-tonjolan diatas permukaan, permukaan banyak gundukan (bergelombang), banyak alat lain bekerja
9 – 12 9 – 14
a) Wheel Loader dipakai untuk memuatkan agregat ke atas Dump Truck
Cara pengisian V-loading dengan jarak dekat (singkat), sehingga waktu siklus dapat diambil dari Tabel 10, kolom kapasitas bucket s/d 3 m3.
Kapasitas produksi per jam Q1
1 60 1 TS VxFbxFax Q Dimana : V = 1,50 m3 (heaped)
Fb = faktor bucket 0,85 (pengambilan agregat bermacam-macam ukuran) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (table 13)
Tabel 13. Faktor efisiensi kerja (Fa)
Kondisi kerja Efisiensi kerja
Baik 0,83
Sedang 0,80
Kurang baik 0,75
TS = waktu siklus
= 0,45 menit (Tabel 10, kapasitas bucket < 3 m3, kondisi mudah)
Kapsitas produksi per jam = Q1
3 10 , 141 45 , 0 60 83 , 0 85 , 0 5 , 1 1 60 1 x x x m TS VxFbxFax Q
Q1 = 141,10 m3 (agregat gembur atau lepas)
Koefisien alat/m3 = E15 = 1 : Q1 = 1 : 141,10 = 0,0071 E15 = 0,0071 (jam)
b) Wheel Loader dipakai untuk mengambil agregat dari stock pile dan dimuatan ke dalam Cold Bin AMP
- Jarak dari stock pile ke cold bin = 50 m
Waktu siklus = Z VR D VF D TS2 Dimana : D = 50 m
VF = 15 km/jam (Tabel 12, kondisi baik)
menit m x / 60 1000 15 60 1000 20 / 20km jam x VR Z = 0,75 menit 75 , 0 20000 60 15000 60 2 Dx Dx TS 75 , 0 15 , 0 2 , 0 75 , 0 20000 60 50 15000 60 50 x x TS2 = 1,10 (menit)
Kapasitas produksi per jam Q2 2 60 2 TS VxFbxFax Q 3 72 , 57 1 , 1 60 83 , 0 85 , 0 5 , 1 m x x x
Q2 = 57,72 m 3 (kondisi lepas atau gembur)
Koefisien alat/m3 = E15=1:Q2=1:57,72=0,0173 jam E15=0,0173 (jam)
c) Apabila Wheel Loader dipakai untuk pengisian feeder pada mesin pemecah batu (Stone Crusher), perhitungan kapasitas produksi sama seperti pada pengisian Cold Bin pada AMP, yang berbeda adalah factor bucket (Fb), dimana disini factor bucket Fb = 0,75 (kondisi sukar) – lihat Tabel 8.
Kapasitas produksi per jam = Q3
3 93 , 50 1 , 1 60 75 , 0 83 , 0 5 , 1 2 60 3 x x x m TS VxFaxFbx Q Q3 = 50,93 (m3)
Koefisien alat/jam = E15 = 1:Q3=1:50,93=0,0196 E15 = 0,0196 jam
E 16. THREE WHEEL ROLLER
Data spesifikasi alat:
- Berat = 8 ton
- Lebar pemadatan (b) = 1,90 meter
Kapasitas produksi per jam = Q (m3)
n
xFaxt bexVx
Q 1000
Dimana :
be = lebar efektif pemadatan
= b – bo (overlap) m
V = kecepatan pemadatan (km/jam)
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (baik) n = jumlah lintasan = 8 lintasan t = tebal lapisan = 0,15 (m)
Tabel 14. Kecepatan Rata-rata (V)
Jenis Pemadat Kecepatan Rata-rata
Road Roller ± 2,0 km/jam
Tire Roller ± 2,5 km/jam
Vibrating Roller / Tandem ± 1,5 km/jam
Soil Compactor 4 – 10 km/jam
Tabel 15. Lebar Pemadatan Efektif (b – bo)
Jenis Alat Lebar Pemadatan Efektif (be)
Macadam Roller Lebar roda (total) – 0,2 m Tandem Roller Lebar roda (total) – 0,2 m Soil Compactor (Lebar roda drive x 2) – 0,2 m
Tire Roller Lebar roda (total) – 0,3 m
Vibrating Roller Besar Lebar roda – 0,2 m Vibrating Roller Kecil Lebar roda– 0,1 m
Bulldozer (Lebar sepatu kelabang x 2) – 0,3 m
Tabel 16. Jumlah Lintasan Rata-Rata (n)
Jenis Alat Jumlah Lintasan
Tire Roller 3 – 5
Road Roller 4 – 8
Vibration Roller 4 – 12
Soil Compactor 4 – 12
Kaspasitas produksi per jam = Q (m3)
n xFaxt bexVx Q 1000 91 , 52 8 15 , 0 83 , 0 1000 0 , 2 ) 2 , 0 90 , 1 ( x x x x Q m3 Q = 52,91 (m3) Koefisien alat/m3 = E 16 = 1 : Q = 1 : 52,91 E 16 = 0,0189 (jam)
Tabel 17. Tebal Maksimum (m) Setelah Pemadatan Untuk Berbagai Jenis Alat Pemadat Pada Berbagai Pelaksanaan Berat Statis Alat
(Berat Drum Dalam Tanda Kurung)
Embankment
SUB BASE BASE
Rock Fill 1 Sand, Gravel Silt Clay Vibrating Roller ditarik
6 ton 0,75 0,60 0,45 0,25 0,40 0,30
10 ton 1,50 1,00 0,70 0,35 0,60 0,40
15 ton 2,00 1,50 1,00 0,50 0,80 -
6 ton (padfoot) - 0,60 0,45 0,30 0,40 -
10 ton (padfoot) - 1,00 0,70 0,40 0,60 -
Self Prop Vibrating Roller
7 (3) ton - 0,40 0,30 0,15 0,30 0,25 10 (5) ton 0,75 0,50 0,40 0,20 0,40 0,30 15 (10) ton 1,50 1,00 0,70 0,35 0,60 0,40 8 (4) ton (padfoot) - 0,40 0,30 0,20 0,30 - 11 (7) ton (padfoot) - 0,60 0,40 0,30 0,40 - 15 (10) ton (padfoot) - 1,00 0,70 0,40 0,60 -
Vibrating Tandem Roller
2 ton - 0,30 0,20 0,10 0,20 0,15 7 ton - 0,40 0,30 0,15 0,30 0,25 10 ton - 0,50 0,35 0,20 0,40 0,30 13 ton - 0,60 0,45 0,25 0,45 0,35 18 ton (padfoot) - 0,90 0,70 0,40 0,60 -
1 Hanya untuk alat pemadat khusus untuk keperluan pemadatan batuan
untuk alat pemadat kecil. Angka-angka dibawah adalah t (dalam m) /Q (dalam m3/jam)
Jenis Pemadat Berat Statis Rock Fill Sand and
Gravel Silt Clay
Vibrating Plate Compactor
50 – 100 kg - 0,15 / 15 - -
100 – 200 kg - 0,20 / 20 - -
400 – 500 kg - 0,35 / 35 0,25 / 25 -
600 – 800 kg 0,50 / 60 0,50 / 60 0,35 / 40 0,25 / 20
Vibrating Tamper (RAMMER)
75 kg - 0,35 / 10 0,25 / 8 0,20 / 6
Double Drum Roller
600 – 800 kg - 0,20 / 50 0,10 / 25 -
Vibrating Plate Compactor
1200 – 1500 kg - 0,20 / 80 0,15 / 50 0,10 / 30
Tabel 17 dan Tabel 18 diambil dari Referensi VIBRATORY SOIL AND ROCK FILL
E 17. TANDEM ROLLER
Data spesifikasi alat:
- Berat : 8,10 ton
- Lebar Roda Pemadat : b = 1,680 (m)
Kapasitas produksi per jam = Q
n
xFaxt bexVx
Q 1000
Dimana :
be = lebar efektif pemadatan = b – bo = 1,68 – 0,2 m
= 1,48 (m)
V = kecepatan pemadatan = 1,5 km/jam
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi baik) t = tebal pemadatan = 0,05 m (AC-BC) n = jumlah lintasan = 6 lintasan
(2 awal + 4 akhir)
Kapasitas produksi per jam :
6 15 , 0 83 , 0 1000 50 , 1 48 , 1 1000 x x x x n xFaxt bexVx Q Q = 15,36 (m3) Koefisiensi alat/m3 = E 19 = 1 : Q = 1 : 15,36 E 19 = 0,0651 (jam)
E 18. PNEUMATIC TIRE ROLLER
Data spesifikasi alat:
- Berat : 9,00 ton
- Lebar Total Roda : b = 2,290 (m)
Kapasitas produksi per jam = Q
n
xFaxt bexVx
Q 1000
Dimana :
be = lebar efektif pemadatan = b – bo = 2,290 – 0,3 m
= 1,99 (m) (tabel 15)
V = kecepatan pemadatan = 2,5 km/jam (tabel 14) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi baik) t = tebal pemadatan = 0,15 m
n = jumlah lintasan = 4 lintasan (tabel 16)
Kapasitas produksi per jam :
4 15 , 0 83 , 0 1000 50 , 2 99 , 1 1000 x x x x n xFaxt bexVx Q Q = 154,85 (m3) Koefisiensi alat/m3 = E 18 = 1 : Q = 1 : 154,85 E 18 = 0,0065 (jam)
E 19. VIBRATORY ROLLER
Data spesifikasi alat:
- Berat : 7,05 ton
- Lebar Roda Pemadat : b = 1,680 (m)
Kapasitas produksi per jam = Q
n
xFaxt bexVx
Q 1000
Dimana :
be = lebar efektif pemadatan = b – bo = 1,68 – 0,2
= 1,48 (m) (tabel 15)
V = kecepatan pemadatan = 4,00 km/jam (tabel 14) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (baik) t = tebal pemadatan = 0,15 m
n = jumlah lintasan = 8 lintasan (tabel 16)
Kapasitas produksi per jam :
8 15 , 0 83 , 0 1000 00 , 4 48 , 1 1000 x x x x n xFaxt bexVx Q Q = 92,13 (m3) Koefisiensi alat/m3 = E 17 = 1 : Q = 1 : 92,13 E 17 = 0,0109 (jam)
E 20. CONCRETE VIBRATOR
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas head : 2,5 cm - Panjang flexible shaft : 2,000 (m) - Kapasitas pemadatan : 3,00 m3/jam
Kapasitas produksi per jam = Q
Q = 3,00 (m3) sesuai spesifikasi teknis alat
Koefisiensi alat/m3 = E 20 = 1 : Q = 1 : 3 E 20 = 0,3333 (jam)
E 21. STONE CRUSHER
Stone Crusher atau unit pemecah batu ada beebrapa jenis. Ada 4 (empat) macam pemecah batu yang umum dipakai, yaitu :
2. a. Jaw Crusher 2. b. Cone Crusher 2. c. Impact Crusher 2. d. Roll Crusher
Besaran kapasitas produksi Stone Crusher tergantung pada jenis batu yang dipecah serta besar kecilnya bukaan pengeluaran agregatnya (discharge setting), kecuali pada Impact Crusher.
Untuk produksi yang kecil (sedikit), biasanya cukup dipasang satu unit crusher saja, namun untuk produksi yang cukup besar (banyak) misalnya 60 ton per jam atau lebih, maka perlu dipasang 2 unit Crusher bersamaan dimana agregat yang masih besar hasil dari crusher pertama dialirkan ke crusher kedua untuk dipecah lagi untuk menjadi agregat yang lebih kecil yang diperlukan proyek.
a) JAW CRUSHER
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas = 75 TPH pada setting 65 mm
Dihitung produksi agregat masing-masing ukuran. Setting (Discharge Setting) = 65 mm Agregat yang dihasilkan ukuran = 0 ÷ 65 mm
1. Ukuran 6 (mm), agregat keluar : 0 – 6 mm 2. Ukuran 19 (mm), agregat keluar : 0 – 19 mm 3. Ukuran 25 (mm), agregat keluar : 0 – 25 mm
Agregat ukuran 25 – 65 mm tidak lolos saringan.
Jenis batu yang dipecah : RIVER GRAVEL
Tabel 19. Undersize Percentage, Jaw Crusher
Jenis batu Undersize Precentage
Lime Stone 85 % - 90 %
River Gravel 70 % - 75 %
Quarry Rock 85 % - 90 %
PT. SUMBER MESIN RAYA, MINYU – GOLDEN STAR
70% dan setting 65 mm akan ditemukan grafik garis lengkung (Panah A) yang melewati titik potong garis datar 65 mm dan garis tegak 70%.
Dengan grafik garis lengkung A ini dicari percentage analisa agregat ukuran (0 – 6) mm; (6 – 19) mm; (19 – 25) mm; (25 – 65) mm. Agregat : 25 – 65 mm = (35% - 70%) = 35% = 75 37,5 % 70 % 35 x TPH 19 – 25 mm = (29% - 35%) = 6 % = 75 6,4 % 70 % 6 x TPH 6 – 9 mm = (15% - 29%) = 14% = 75 15,0 % 70 % 14 x TPH 0 – 6 mm = (0% - 15%) = 15% = 75 16,1 % 70 % 15 x TPH
Jadi produksi Jaw Crusher per jam adalah seperti diatas, sebagai berikut :
Agregat ukuran 25 – 65 (mm) = 37,5 Ton per jam 19 – 25 (mm) = 6,4 Ton per jam 6 – 19 (mm) = 15,0 Ton per jam 0 – 6 (mm) = 16,1 Ton per jam
b) CONE CRUSHER
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas produksi : 40 TPH pada setting 25 mm
Batu yang dipecah adalah RIVER GRAVEL (Hard Stone), produk ukuran 25 – 65 (mm) dari JAW CRUSHER contoh a).
Cone Crusher dengan kapasitas 40 TPH pada setting 25 (mm) masih dapat menampung agregat (25 – 65) mmproduksi Jaw Crusher (yaitu sejumlah 37,5 TPH).
3) 19 – 25 mm
dengan memakai saringan (screen) dari Jaw Crusher :
Tabel 20. Undersize Precentage, Cone Crusher
Type of Cavity Lime Stone Ore Diabase Andesite Granite Hard Stone
Fine 75 70 70 70 65 65
Coarse 65 60 60 55 55 55
PT. SUMBER MESIN RAYA, MINYU – GOLDEN STAR
Undersize Percentage diambil 55% (Coarse)
Lihat pada Grafik 3. Analisa Produk Cone Crusher, maka untuk Undersize Percentage 55% dan setting 25 mm akan ditemukan grafik garis lengkung (Panah B) yang paling mendekati titik potong garis datar 55% dan garis tegak 25 (mm).
Dengan grafik garis lengkung B ini dicari percentage analisa agregat produksi Cone Crusher ini ukuran (0 – 6) mm; (6 – 19) mm; (19 – 25) mm.
Agregat : 19 – 25 mm = (36% - 58%) = 22 % = 37,5 14,2 % 58 % 22 x TPH 6 – 19 mm = (9% - 36%) = 27% = 37,5 17,5 % 58 % 27 x TPH 0 – 6 mm = (0% - 9%) = 9% = 37,5 5,8 % 58 % 9 x TPH
adalah :
Agregat ukuran 19 – 25 (mm) = 14,2 Ton per jam 6 – 19 (mm) = 17,5 Ton per jam 0 – 6 (mm) = 5,8 Ton per jam
c) Produksi gabungan JAW CRUSHER (sebagai primary) dan CONE CRUSHER (sebagai secondary) adalah sebagai berikut :
Agregat ukuran 19 – 25 (mm) = 6,4 + 14,2 = 20,6 Ton per jam 6 – 19 (mm) = 15 + 17,5 = 32,5 Ton per jam 0 – 6 (mm) = 16,1 + 5,8 = 21,9 Ton per jam Jumlah : 0 – 25 (mm) = 75,0 Ton per jam
E 22. WATER PUMP
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas tenaga mesin : 6 HP - Diameter pipa : 3” - Kapasitas produksi pompa max. : 4,5 m3
Kapasitas produksi per jam = Q
Q = 4,50 (m3)
Koefisiensi alat/m3 = E 22 = 1 : Q = 1 : 4,50 E 22 = 0,2222 (jam)
E 23. WATER TANK TRUCK
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas tangki air : V = 4000 liter - Kapasitas pompa air (max.) : 100 liter/menit
Kapasitas produksi per jam = Q
xWc paxfax Q 1000 60 dimana :
pa = kapasitas pompa air = 100 liter/menit
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi kerja baik) Wc = kebutuhan air tiap m3 material padat = 0,07 m3
Kapasitas produksi per jam : Q
14 , 71 07 , 0 1000 60 83 , 0 100 1000 60 x x x xWc paxFax Q m3 Q = 71,14 (m3 ) material padat Koefisiensi alat/m3 = E 23 = 1 : Q = 1 : 71,14 E 23 = 0,0141 (jam)
E 24. PEDESTRIAN ROLLER
Data spesifikasi alat:
- Berat = 830 kg
- Lebar roda drum = b = 710 mm - Kapasitas mesin = Pw = 6,8 HP - Kecepatan = V = 0 3,5 km/jam
Kapasitas produksi per jam = Q
n
xFaxt bexVx
Q 1000
dimana :
be = lebar efektif pemadatan = b – bo
= 0,710 – 0,10 = 0,610 (tabel 15) V = kecepatan rata-rata pemadatan = 1,5 km/jam (lihat tabel 14) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (baik)
t = tebal pemadatan = 0,15 m
n = jumlah lintasan = 6 lintasan (lihat tabel 16)
Kapasitas produksi per jam : Q
99 , 18 6 15 , 0 83 , 0 1000 5 , 1 610 , 0 1000 x x x x n xFaxt bexVx Q m3 Q = 18,99 (m3 ) Koefisiensi alat/m3 = E 24 = 1 : Q = 1 : 18,99 E 24 = 0,0527 (jam)
E 25. TAMPER
Data spesifikasi alat:
- Luas alas tamper : V = 635 x 500 mm = 0,635 x 0,500 (m2)
- Berat : 121 kg
- Tenaga mesin : 4,7 HP
Kecepatan lintas rata-rata = v = 1,0 (km/jam) (lihat tabel 14) Ketebalan pemadatan = t = 0,20 (m)
Kapasitas produksi per jam = Q
Q = 20 (m3) – lihat tabel 18
Koefisiensi alat/m3 = E 25 = 1 : Q = 1 : 20 E 25 = 0,0500 (jam)
E 26. JACK HAMMER
E 27. PULVI MIXER – (SOIL STABILIZER)
Data spesifikasi alat:
- Lebar pemotongan (cutting width) = b = 2,005 m - Kedalaman pemotongan (cutting depth) = t (max) = 0,356 mm - Kecepatan (working speed) max. (v) = 55,5 m/menit
Kapasitas produksi per jam = Q (m3)
xbxtxFa vx
Q 1000 dimana :
v = kecepatan rata-rata 20,0 m/menit = 1,20 km/jam b = lebar pemotongan = 2,005 m t = tebal (kedalaman) pemotongan = 0,15 m
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi kerja baik)
Kapasitas produksi per jam : Q
83 , 0 15 , 0 005 , 2 1000 20 , 1 1000xbxtxFa x x x x vx Q m3 Q = 299,55 (m3 ) Koefisiensi alat/m3 = E 27 = 1 : Q = 1 : 299,55 E 27 = 0,0033 (jam)
E 29. TRUCK TRAILER 20 TON
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas tenaga mesin = Pw = 290 PS - Kapasitas muatan bak = V = Cp = 20 ton
E 35. TRUCK TRAILER, 15 TON
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas tenaga mesin = Pw = 220 PS - Kapasitas muatan bak = V = Cp = 15 ton
E 36. COLD MILLING MACHINE
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas tenaga mesin (Pw) : 248 HP (185 KW) - Kedalaman (tebal) pengupasan : t = 0 – 315 mm - Lebar pengupasan : b = 1,00 m
Kapasitas produksi pengupasan per jam = Q
xt vxbxFax
Q 60 m3
dimana :
v = kecepatan pengupasan rata-rata = 6,00 m/menit
(untuk ketebalan kupasan t = 15 cm, lihat grafik Theoretical Performance Value untuk Wirtgen 1000 DC di bawah ini)
b = lebar pengupasan = 1000 mm (= 1,00 m)
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,70 (milling in open country, Ref. Calculating The Working Performance of Cold Milling Machine)
t = tebal (kedalaman) pengupasan = 0,15 (m)
Kapasitas produksi (pengupasan) per jam = Q
8 , 37 15 , 0 60 70 , 0 00 , 1 00 , 6 60 vxbxFax xt x x x x Q Q = 37,80 (m3)
Koefisien alat / m3 = E37 = 1 : Q = 1 : 37,8 E37 = 0,0265 (jam)
E 37. ROCK DRILL BREAKER
Data spesifikasi alat:
a) EXCAVATOR Cat 320 C :
- Kapasitas (bucket) = 0,45 – 1,5 m3 - Tenaga penggerak (mesin) = Pw = 138 HP - Berat (operating weight) = 19.700 Kg
b) HAMMER, Model 120 : H 120 Cs tipe HRC
- Berat (working weight) = 1310 kg - Diameter palu (chisel tool) = 11,50 cm
Kapasitas produksi :
- Untuk Re-imforced concrete = 122 – 229 m3/8 jam
(Ref. CATERPILLAR PERFORMANCE HANDBOOK, Edition 34, October 2003, hal. 17-10)
Kapasitas produksi per jam : Q (m3)
Q = 15,00 (m3 ) diambil sebagai asumsi sesuai referensi
Koefisiensi alat/m3 = E 36 = 1 : Q = 1 : 15,00 E 36 = 0,0667 (jam)
E 38. COLD RECYCLER
Data spesifikasi alat:
- Lebar pengupasan : b = 2,200 liter
- Milling depth / Recycling depth : t = 0 – 350 / 0 – 250 mm - Tenaga penggerak (engine) : Pw = 900 HP
- Travel Speed : v = 0 – 84 m/menit
Kapasitas produksi (pengupasan) per jam = Q (m3)
xt vxbxFax
Q 60 (m3) dimana :
v = kecepatan pengupasan = 7 m/menit
(lihat grafik Theoretical Performance value untuk wirtgen 2100 DC di bawah ini), untuk tebal (kedalaman) = 15 cm
b = lebar pengupasan = 2,20 m
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,70 (sesuai referensi) t = tebal (kedalaman) pengupasan = 0,15 (m)
Kapasitas produksi per jam = Q1
xt vxbxFax Q1 60 (m3) 15 , 0 60 7 , 0 20 , 2 7x x x x Q1 = 97,02 (m3)
Kapasitas produksi per jam (luas permukaan) = Q2
60 2 vxbxFax Q (m2) 60 7 , 0 20 , 2 7x x x Q2 = 646,80 (m2)
E38 = 0,0016 (jam) Catatan :
Untuk Cold Recycle, maka disamping alat recycler 2200 CR ini, masih ada tambahan alat lain yaitu Truck Tangki aspal (Asphalt Tank Truck) dan Truck Tangki Semen (Cement Tank Truck)
E 39. HOT RECYCLER
Fungsi : untuk memproduksi kembali campuran aspal dalam keadaan panas (hot recycling) dari material hasil pengupasan / penggalian lapisan permukaan perkerasan jalan aspal lama. Permukaan perkerasan jalan yang lama dipanaskan terlebih dulu dengan memakai alat pemanas, yaitu panel pemanas, kemudian proses recycling berjalan diawali pengupasan lapisan permukaan perkeraasn aspal yang lama.
Data spesifikasi alat: a) REMIXER 4500 :
- Lebar pengupasan / penggalian : b = 3,00 4,50 (m) - Tebal (kedalaman) pengupasan : t = 0 60 mm
- Tenaga penggerak : Pw = 295 HP - Kecepatan (working speed) : v = 0 5 m/menit - Kapasitas hopper = 3 (m3) atau 6 (Ton) - Konsumsi bahan bakar mesin = 55,0 liter/jam
b) Pemanas (Panel Heating Machine) HM 4500 :
- Lebar pemanasan (maksimum) = 4,50 (m) - Tenaga penggerak : Pw = 107 HP
- Konsumsi bahan bakar mesin = 19,7 liter/jam
Tangki aspal pada REMIXER 4500 = 1500 (liter)
Bahan bakar elemen pemanas dipakai propane gas (disimpan dalam bentuk cair) Tangki gas untuk REMIXER 4500 = 5200 (liter)
xt vxbxFax
Q 60
dimana :
v = kecepatan rata-rata = 5 m/menit
b = lebar recycle = 3,50 meter
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,70 (referensi WIRTGEN) t = tebal (kedalaman pengupasan) = 0,05 (m)
(maksimum = 60 mm)
Q = 5 x 3,50 x 0,70 x 60 x 0,50 = 36,75 (m3)
Catatan : Kapasitas produksi ini baru dari hasil berdasarkan jumlah material galian (kupasan) permukaan lama. Jadi kapasitas produksi yang sebenarnya harus ditambah dengan jumlah material baru yang ditambahkan (dari penampungan hopper).
Koefisiensi alat/m3 = E 39 = 1 : Q = 1 : 36,75 E 39 = 0,0272 (jam)
E 40. AGGREGATE SPREADER (CHIP SPREADER)
Data spesifikasi alat:
- Tenaga mesin penggerak : Pw = 115 HP - Kapasitas bak : Cp = 4,00 Ton
- Kapasitas lebar penghamparan = b = 3 6 m/menit
- Tebal hamparan : t
- Ukuran agregat maksimum = 20,0 mm - Tenaga mesin bantu : Pw2 = 3,5 PS
Kapasitas produksi per jam = Q
xt vxbxFax Q 1000 dimana :
v = kecepatan rata-rata
b = lebar penghamparan = 3,50 meter (asumsi) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,70 (kondisi kerja baik) t = tebal lapisan hamparan = 1,50 cm (asumsi) (bantu)
Kapasitas produksi (hamparan) per jam = Q
xt vxbxFax
Q 1000
dimana :
v = kecepatan rata-rata = 2,00 km/jam
b = lebar hamparan = 3,50 meter (asumsi) Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (asumsi) t = tebal lapisan hamparan = 1,50 cm = 0,015 m
Q = v x b x 1000 x t
= 2,00 x 3,50 x 0,83 x 1000 x 0,015 Q = 87,15 (m3)
Koefisiensi alat/m3 = E 40 = 1 : Q = 1 : 87,15 E 40 = 0,0115 (jam)
E 41. ASPHALT DISTRIBUTOR
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas tenaga : Pw = 115 HP - Kapasitas tangki aspal : Cp = 4000 liter
- Kapasitas tenaga compressor pemanas : p = 8,5 HP - Kapasitas lebar penyemprotan : b = 3,00 m - Kapasitas penyemprotan pompa aspal : pa = 100 liter/menit
a) Kapasitas produksi (penyemprotan) per jam = Q1 (liter)
60
paxFax
Q , dimana Fa = 0,83 (kondisi kerja diasumsikan baik) Q = 100 x 0,83 x 60
= 4980 (liter)
b) Kapasitas produksi (luas permukaan yang disemprot) per jam = Q2
1000
vxbxFax
Q , dimana v = 3,00 km/jam (asumsi) Q = 3,00 x 3,5 x 0,83 x 1000 (m2)
= 8715 (m2)
Catatan I :
- Apabila pemakaian aspal per m2 = 0,8 liter, maka dibutuhkan aspal per jam = Q2 x 0,8 = 8715 x 0,8 liter = 6972 liter/jam
- Kapasitas pompa aspal = pa = 100 liter/menit atau pa = 100 x 60 = 6000 liter/jam
Jadi apabila pemakaian aspal per m2 sudah diketahui, maka perhitungan kapasitas produksi (luas penyemprotan) per jam (= Q3) adalah sebagai berikut :
t pax Q
60
3 , dimana ℓt = kebutuhan aspal/m2
7500 8 , 0 60 100 3 x Q (m2) 2
Q3 = v x b x Fa x 1000 75000 = v x 3,5 x 0,83 x 1000 1000 83 , 0 5 , 3 7500 x x v km/jam v = 2,58 km/jam
- Jadi apabila v > 2,58 km/jam berarti ℓt < 0,8 liter/m2 apabila v < 2,58 km/jam berarti ℓt > 0,8 liter/m2
E 42. SLIPFORM PAVER (CONCRETE PAVING MACHINE)
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas lebar penghamparan : b = 1 2,50 (m) - Kecepatan penghamparan : v = 0 7 m/menit - Tebal hamparan maksimum : tmax = 300 (mm)
- Tenaga mesin penggerak : Pw = 105 HP
- Track Crawler : 4
- Konsumsi bahan bakar : 19,7 liter/jam
Kapasitas hamparan per jam = Q (m2)
60
bxvxFax Q
dimana :
b = lebar hamparan = 2,50 m (asumsi) v = kecepatan rata-rata = 5,00 m/menit
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (Kondisi kerja baik)
Kapasitas hamparan per jam = Q
60 83 , 0 00 , 5 5 , 2 x x x Q Q = 622,50 (m2)
Koefisien alat / m2 = E42 = 1 : Q = 1 : 622,50 E42 = 0,0016 (jam)
E 43. CONCRETE PAN MIXER
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas pencampuran : V = Cp = 600 liter - Kapasitas tenaga mesin : Pw = 100 KW = 134 HP
Kapasitas produksi per jam = Q
xTS VxFax Q 1000 60 (m3) dimana :
V = kapasitas pencampuran = 600 liter
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,75 (Kondisi kerja sedang) TS = waktu siklus T1 + T2 + T3 + T4
T1 = waktu pengisian = 1,0 menit (asumsi) T2 = waktu pengadukan = 1,0 menit
T3 = waktu penumpahan = 0,5 menit T4 = waktu menunggu = 0,5 menit TS = T1 + T2 + T3 + T4
= 1,0 + 1,0 + 0,5 + 0,5 TS = 3,0 menit
Kapasitas produksi per jam = Q
) ( 0 , 9 0 , 3 1000 60 75 , 0 600 1000 60 3 m x x x xTS VxFax Q Q = 9,0 (m3)
Koefisien alat / m3 = E43 = 1 : Q = 1 : 9 E43 = 0,1111 (jam)
E 44. CONCRETE BREAKER (DROP HAMMER)
Data spesifikasi alat:
- Tenaga mesin penggerak : Pw = 290 HP - Lebar penghancuran beton : 2,0 (m)
- Kapasitas penghancuan : Cp = V = 30,0 m3/jam (asumsi perkiraan)
Kapasitas produksi (penghancuran) per jam = Q
xt vxbxFax
Q 60
dimana :
v = kecepatan rata-rata = 1,50 m/menit b = lebar penghancuran = 2,0 m
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,75 (kondisi kerja sedang) t = tebal lapisan beton = 0,25 m
Kapasitas produksi (penghancuran) per jam = Q
25 , 0 60 75 , 0 0 , 2 5 , 1 x x x x Q Q = 33,75 (m2)
Koefisien alat / m2 = E44 = 1 : Q = 1 : 33,75 E44 = 0,0296 (jam)
E 45. ASPHALT TANK TRUCK
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas tangki aspal : Cp = V = 6000 liter - Tenaga mesin penggerak : Pw = 190 HP
- Kapasitas pompa aspal : pa = 100 liter/menit
Kapasitas produksi per jam = Q
60
paxFax
Q (lt), dimana Fa = 0,80 Q = 100 x 0,80 x 60
= 4800 (liter)
Koefisien alat / jam = E45 = 1 : Q = 1 : 4800 E45 = 0,0002 (jam)
E 46. CEMENT TANK TRUCK (CEMENT TANKER)
E 47. CONCRETE MIXER (BETON MOLEN) 350 LT
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas tangki pencampur = 350 lt - Tenaga penggerak : Pw = 20 HP
Kapasitas produksi beton per jam = Q
xTs vxFax Q 1000 60 dimana :
v = kapasitas tangki pencampur = 350 liter
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi kerja baik) Ts = waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4
T1 = waktu mengisi = 0,50 menit
T2 = waktu mencampur = 1,00 menit T3 = waktu menumpahkan = 0,30 menit T4 = waktu menunggu, dll = 0,20 menit Ts = 0,50 + 1,0 + 0,30 + 0,20 = 2,00 (menit)
Kapasitas produksi per jam = Q
715 , 8 0 , 2 1000 60 83 , 0 350 1000 60 x x x xTs vxFax Q (m3) Q = 8,715 (m3)
Koefisien alat / m3 = E47 = 1 : Q = 1 : 8,715 E47 = 0,1148 (jam)
E 48. VIBRATING RAMMER
Data spesifikasi alat:
- Ukuran sepatu (alas) : 320 x 280 (mm)
- Berat : 80,0 kg
- Tenaga mesin : Pw = 3,1 KW = 4,2 HP
Kapasitas produksi per jam = Q
xFa Q Q 1 dimana :
Q1 = kapasitas produksi rata-rata per jam berdasarkan referensi = VIBRATORY SOIL AND ROCK FILL COMPACTION, Lars Forssbland, hal 92 (lihat Tabel 18). E 16
Q1 = 10 m3/jam, pada ketebalan t = 0,35 m untuk pemadatan pasir dan kerikil Fa = 0,75 untuk kondisi pekerjaan sedang agak sukar
Kapasitas produksi per jam = Q 5 , 7 75 , 0 10 1 Q xFa x Q (m3) Q = 7,5 (m3)
Koefisien alat / m3 = E48 = 1 : Q = 1 : 7,5 E48 = 0,1333 (jam)
E 49. CONCRETE TRUCK MIXER (AGITATOR TRUCK)
Data spesifikasi alat:
- Kapasitas drum pencampur : V = 5,0 (m3) - Tenaga mesin penggerak : Pw = 220 HP
Kapasitas produksi per jam = Q
TS VxFax Q 60
dimana :
V = kapasitas drum pencampur
Fa = faktor efisiensi kerja = 0,83 (kondisi kerja baik) TS = waktu siklus = T1 + T2 + T3 + T4 + T5 (menit) T1 = waktu pengisian
T2 = waktu tempuh T3 = waktu penumpahan T4 = waktu kembali T5 = waktu menunggu
T1 = waktu pengisian (diisi Concrete Pan Mixer, E 43, dengan Q1 = 9,0 m3/jam) 3 , 33 0 , 9 60 5 1 60 1 x Q vx T menit VF Lx
T2 60, dimana L = jarak tempuh = 8,7 km VF = kecepatan tempuh = 20 km/jam
10 , 26 20 60 7 , 8 2 x T menit R V Lx
T4 60, dimana VR = kecepatan kembali = 30 km/jam
40 , 17 30 60 7 , 8 4 x T menit
T3 = waktu penumpahan = 4 menit (asumsi) T5 = waktu menunggu = 5 menit (asumsi)