• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Biologi Hizkia Glorius Soma (Sistem Koordinasi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Biologi Hizkia Glorius Soma (Sistem Koordinasi)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kegiatan Belajar

Pada bab ini kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses dan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin dan penginderaan). Untuk menguasai dan mengembangkan kompetensi tersebut konsep yang harus dikuasai siswa secara garis besar tampak pada peta konsep berikut.

Lengkapilah peta konsep dibawah ini.

BAB

9

SISTEM KOORDINASI

SISTEM KOORDINASI Meliputi

Sistem saraf Sistem Sistem Indera

Terdiri dari dihasilkan oleh Terdiri dari

Kelenjar  Mata  Telinga  Kulit  Lidah  Hidung Saraf Saraf pusat berfungsi sebagai berfungsi sebagai  Input Sensori  Output motorik Integrasi Lembar Kerja

Mengidentifikasi Sistem Koordinasi

Manusia

(3)

Untuk mempertahankan keadaan homeostasis, manusia mengeluarkan sistem koordinasi yang tersusun atas sistem Saraf, Sistem endokrin, dan sistem indera.

A. Sistem saraf

1. Sistem saraf secara umum memiliki tiga fungsi, yaitu:

Input sensori adalah penghantar impuls atau sinyal dari reseptor.

Integrasi adalah proses pengolahan impuls atau sinyal untuk menghasilkan

respons.

Output adalah penghantar impuls dari pusat pengolahan (otak) ke sel-sel efektor.

2. Untuk melaksanakan ketiga fungsi tersebut, sistem saraf tersusun atas sel-sel yang merupakan unit fungsional yang disebut neuron. Struktur sel saraf adalah sebgai berikut. Berilah keterangan bagian-bagiannya.

3. Sistem saraf terdiri dari dua bagian, yaitu otak yang memiliki fungsi integrasi dan Saraf tepi yang memiliki fungsi input sensori dan output motoris.

4. Sistem saraf pusat terdiri dari dua bagian utama, yaitu otak dan sum-sum tulang belakang.

5. Perhatikan gambar sistem saraf pusat berikut. Berilah keterangan bagian-bagiannya.

6. Sistem saraf tepi dilihat dari strukturnya terdiri dari dua bagian, yaitu saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik.

7. Dilihat dari fungsinya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi sistem saraf sadar (somatis) yaitu saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar dan sistem saraf otonom yaitu saraf yang bekerja secara otomatis, tidak dibawah kehendak saraf

(4)

pusat.

8. Sistem saraf otonom dibedakan menjadi saraf parasimpatik yaitu saraf vagus yang memanjang dari medulla oblongata, turun melalui leher menuju ke dada dan perut dan saraf simpatik yaitu mengendalikan aktivitas kelenjar dan organ tubuh.

B. Indera

1. Fungsi indera dalam sistem koordinasi adalah merespons segala sesuatu yang berada di lingkungan (luar tubuh).

2. Ada lima indera pada manusia, yaitu mata, telinga, kulit, lidah dan hidung.

C. Sistem Endokrin (Hormon)

1. Hormon adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh suatu bagian tubuh yang memengaruhi aktivitas kelenjar atau jaringan yang lain.

2. Sifat-sifat hormone, yaitu:

 dihasilkan oleh kelenjar endokrin

 diekskresikan ke dalam darah dan diangkut menuju seluruh tubuh

3. Kelenjar endokrin yang tedapat dalam tubuh manusia tampak seperti pada gambar berikut.

a. Beri keterangan kelenjar yang menghasilkan hormon.

b. Nama kelenjar dan hormon yang dihasilkan yaitu:

1. Hipotalamus, hormon yang dihasilkan Hipotalamik dan Hormon penghambat 2. Kelenjar Hipofisis, hormon yang dihasilkan ADH, TSH, ACTH, LH, PRL,

GH, MSH

3. Kelenjar Tiroid dan paratiroid, hormon yang dihasilkan Tiroksin, Kalsitonin, PTH

4. Kelenjar Pankreas, hormon yang dihasilkan Insulin dan Glukagon

5. Kelenjar Adrenal, hormon yang dihasilkan Glukortikoid, Minera lokortikoid 6. Kelenjar Kelamin, hormon yang dihasilkan Ekstrogen, Progesteron

7. Kelenjar Pineal, hormon yang dihasilkan Melatonin 8. Kelenjar Timus, hormon yang dihasilkan Timosin

Lembar

(5)

Sistem saraf memiliki tiga fungsi, yaitu menerima rangsang melalui alat indera dan meneruskan rangsang tersebut ke sistem saraf pusat (input sensori), mengolah informasi dan memberikan respon atas rangsang tersebut (integrasi), dan mengirimkan informasi respon kepada efektor (output motoris).

Berdasarkan kecepatan proses integrasi yang dilakukan, respon dapat dibedakan menjadi respon yang disadari dan refleks.

Tujuan Kegiatan

 Mengamati berbagai rangsangan yang dapat ditangkap oleh indera

 Mengamati respon yang terjadi sebagai tanggapan atas rangsangan yang diberikan

 Mengidentifikasi gerak disadarai dan gerak refleks.

 Mendiskusikan hubungan antara indera dan sistem saraf Kegiatan I

Bahan dan Alat

 Lilin

 Korek api

 Kain penutup mata Cara kerja

1. Pilih lima siswa untuk menjadi objek praktikum, kemudian mintalah kelima siswa tersebut untuk meninggalkan ruangan.

2. Panggil satu siswa kemudian tutup matanya dengan kain. Siswa tersebut diminta untuk berdiri sambil merentangkan tangannya dengan telapak tangan menghadap ke bawah. 3. Nyalakan lilin sampai dihasilkan cukup lelehan lilin.

4. Teteskan sedikit lelehan lilin tersebut pada punggung tangan siswa (cairan lilin cukup panas tapi dalam jumlah kecil tidak akan menyebabkan luka bakar).

5. Amati reaksi siswa tesebut kemudian catat hasil pengamatan Anda dalam Tabel 9.1. 6. Buka penutup mata siswa tersebut dan mintalah dia tetap berdiri pada posisi semula. 7. Teteskan sedikit lelehan lilin pada punggung tangan lainnya. Biarkan siswa tersebut

mengamati perlakuan yang diberikan.

8. Amati reaksi siswa tersebut, kemudian catat hasil pengamatan Anda dalam Tabel 9.1. 9. Ulangi kegiatan ini untuk keempat siswa yang lain.

Hasil Pengamatan

Tabel 9.1 Respon terhadap panas lelehan lilin.

No. Respon/reaksi

Mata tertutup Mata tidak tertutup

1. Gerak Refleks Gerak disadari

(6)

3. Gerak Refleks Gerak disadari

4. Gerak Refleks Gerak disadari

5. Gerak Refleks Gerak disadari

Pertanyaan :

1. Carilah informasi mengenai bermacam reseptor yang terdapat pada kulit dan tuliskan jenis dan posisi reseptor tersebut pada gambar struktur kulit dibawah ini.

2. Berdasarkan hasil kegiatan Anda, Apakah ada perbedaan respon, ketika ditetesi lelehan lilin pada saat mata tertutup dan mata terbuka? Identifikasikan perbedaan respon yang terjadi.

Jawab: Ya ada, perbedaan respon yang terjadi ketika ditetesi lelehan lilin pada saat mata tertutup dan terbuka. Perbedaan respon tersebut terlihat secara gerak yang disadari dan gerak refleks.

3. Jelaskan bagaimana proses terjadinya respon pada kedua perlakuan tersebut. Jawab:

 Pada gerak refleks diawali dari reseptor sebagai penerima rangsang kemudian dibawa oleh saraf konektor ke pusat saraf. Impuls tersebut selanjutnya diterima sel saraf konektor tanpa diolah oleh otak, kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motor menuju ke efektor.

 Pada gerak biasa, impuls yang diterima oleh reseptor berjalan ke saraf sensori, selanjutnya dibawa ke otak untuk diolah. Hasil olahan di otak inilah berupa tanggapan yang akan dibawa oleh saraf motor menuju ke efektor.

4. Berikan kesimpulan apakah respon yang terjadi merupakan gerak yang disadari atau gerak refleks.

Jawab: Berdasarkan kesimpulan, pada saat mata tertutup terjadi gerak refleks sedangkan pada saat mata tidak tertutup terjadi gerak biasa.

Kegiatan II Bahan dan Alat

 Bola plastic

 Penutup mata Cara kerja

1. Siapkan tempat yang cukup luas untuk melakukan kegiatan. Mintalah enam orang siswa sebagai objek percobaan.

2. Mintalah satu orang siswa untuk bertindak sebagai pelempar bola dan berdiri sejauh lima meter dari kelima siswa, kemudian mintalah kelima siswa lain untuk berdiri dalam satu

(7)

baris di depan siswa tadi. Siswa pelempar bola akan melemparkan bola plastic secara acak ke arah salah satu siswa yang berbaris. Siswa yang diberi lemparan diminta untuk menangkap bola tersebut.

3. Amati reaksi siswa yang diberi lemparan bola, apakah reaksinya sesuai dengan arah datangnya bola. Catat hasil pengamatan Anda dalam Tabel 9.2.

4. Ulangi kegiatan diatas, dengan mata kelima siswa penerima bola ditutup. Ketika akan melempar bola, siswa pelempar bola akan berteriak sebagai tanda bola sudah dilempar. 5. Amati reaksi siswa yang diberi lemparan. Catat hasil pengamatan Anda dalam Tabel 9.2.

Hasil Pengamatan

Tabel 9.2 Respon siswa terhadap arah datangya bola.

No. Mata tertutupRespon/reaksiMata tidak tertutup

1. - +

2. - +

3. -

-4. -

-5. - +

Catatan: Beri tanda (+) apabila respon sesuai dengan arah bola dan (-) apabila respon tidak sesuai dengan arah bola.

Pertanyaan :

1. Apakah ada perbedaan indera yang digunakan sebagai reseptor pada kedua perlakuan? Jelaskan perbedaan indera tersebut.

Jawab: Ya, pada saat mata terbuka siswa menggunakan indera mata untuk mengetahui arah datngnya bola, pada saat mata tertutup siswa menggunakan indera pendengaran untuk mengetahui arah datangnya bola.

2. Perhatikan gambar struktur mata berikut. Isikanlah keterangan gambar struktur mata tersebut.

(8)

Jelaskanlah proses yang terjadi sehingga kita dapat melihat.

Jawab: Proses penglihatan sebenarnya dimulai dari masuknya pantulan cahaya dari benda ke mata melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor, dan akhirnya ke mata. Cahaya merangsang fotoreseptor pada retina sehingga impuls akan disampaikan menuju ke saraf optik. Lensa mata akan memfokuskan cahaya agar jatuh ke bagian bintik kuning sehingga benda dapat terlihat dengan jelas. 3. Bandingkanlah proses terjadinya respon pada kedua perlakuan dalam percobaan diatas.

Jawab:

 Mata tertutup, menghasilkan gerak refleks.  Mata terbuka, menghasilkan gerak disadari.

4. Pada permainan sepak bola dikenal adanya tendangan penalti. Penjaga gawang sering keliru menebak arah datangnya bola. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Jawab: Hal tersebut terjadi karena kurangnya penyesuaian antara mekanisme penglihatan dan kinerja otak pada saat bersamaan. Jadi, meskipun penjaga gawang melihat pada titik yang benar tetapi impuls rangsangan berbeda dengan apa yang ditanggapi oleh otak maka gerak diinterpretasikan dengan salah pula.

Kegiatan III Bahan dan Alat

 Buah-buahan dengan bau yang kuat, misalnya: jeruk, durian, nangka, melon, dan mangga

 Tabung reaksi lima buah

 Rak tabung reaksi

 Air Cara kerja

1. Haluskan masing-masing buah lalu campur dengan air.

2. Masukkan tiap larutan buah dalam tabung reaksi yang berbeda.

3. Pilih lima siswa untuk mencium kelima buah tersebut dengan mata tertutup. 4. Amati apakah mereka bisa membedakan jenis buah berdasarkan baunya. 5. Catat hasil Pengamatan Anda dalam Tabel 9.3.

(9)

Hasil Pengamatan

Tabel 9.3 Kemampuan menebak bau pada masing-masing responden.

Responde n

Nama Buah Keterangan

Jeruk Durian Belimbing Mengkudu Mangga

1. - + + + +

2. + + + + +

3. + + + + +

4. + + - + +

5. + + + +

-Catatan: Beri tanda (+) jika sesuai, (-) jika tidak sesuai

Pertanyaan:

1. Berdasarkan data hasil pengamatan, apakah tanpa menggunakan indera penglihatan, indera pembau dapat mengenali (mengidentifikasi) buah berdasarkan aromanya? Jelaskan bagaimana proses identifikasi tersebut terjadi.

Jawab: Ya, tanpa menggunakan alat penglihatan dapat juga hanya dengan menggunakan alat indera pembau. Hal tersebut terjadi karena responden telah mengenal aroma dari objek sehingga dengan impuls otak yang telah mengenal aroma buah, tanpa menggunakan penglihatan sekali pun, responden sudah mengetahuinya.

2. Perhatikan gambar struktur hidung berikut. Berikan keterangan bagian struktur hidung dan jelaskan proses membau.

Proses membau adalah sebagai berikut:

Jawab: Bau dihasilkan dari rangsangan kimia yang berupa gas. Gas masuk ke dalam rongga

hidung, berdifusi ke dalam lapisan mukus berikatan dengan reseptor pada dendrit. Gas merangsang sel-sel olfaktori sehingga impuls dari saraf olfaktori bergerak menuju ke otak impuls tersebut akan diinterprestasikan sebagai bau.

Kegiatan IV Bahan  Garam  Gula  Jeruk limau Cara kerja

1. Tentukan sembilan orang siswa untuk menjadi objek kegiatan. Mintalah siswa tesebut untuk membuat tiga kelompok.

2. Pada kelompok ke-1, tempelkan garam pada bagian ujung lidah, tepi bagian depan lidah, tepi bagian belakang lidah, permukaan tengah lidah, dan pangkal lidah. Perhatikan

(10)

gambar dibawah.

3. Catat bagian lidah yang dapat merasakan asin.

4. Lakukan hal uang sama untuk kelompok ke-2 dengan menggunakan gula dan kelompok ke-3 dengan menggunakan air jeruk limau.

5. Catat hasil pengamatan Anda dalam Tabel 9.4 Hasil Pengamatan

Tabel 9.4 Bagian lidah yang dapat merasakan asin, manis, atau asam.

Catatan: beri tanda pada bagian yang dapat merasakan asin, manis, atau asam.

Pertanyaan:

1. Perhatikan gambar lidah berikut ini lelu petakan daerah yang dapat merasakan asin, manis dan asam berdasarkan hasil percobaan. Carilah pula informasi bagian lidah yang dapat merasakan pahit.

2. Salah satu yang sering dinikmati manusia adalah pedas. Bagaimanakah lidah dapat merasakan pedas?

Jawab: Rasa pedas yang kita rasakan sebenarnya merupakan rasa “terbakar” akibat sel-sel reseptor pengecap kita terluka oleh zat yang kita makan. Rasa terbakar yang ditimbulkan diartikan otak sebagai rasa pedas.

Kegiatan V Alat

 Alat music, misalnya pianika, gitar, atau seruling. Cara kerja

1. Pilihlah tiga siswa yang biasa bermain music dan tiga siswa yang tidak biasa bermain music sebagai responden.

Pangkal

(5) Tepi bagian belakang

Tengah (4)

Tepi bagian depan (2) Ujung (1) Pahi t Asam Asin Manis

NO. Rasa Bagian lidah Keterangan

1 2 3 4 5

1. Asin - - - -    - - - - -

-2. Manis    - - -   -      

(11)

-2. Letakkan dua buah alat music pada dua meja yang berbeda dan berjauhan sehingga nada yang dibunyikan tidak dapat saling didengar.

3. Mintalah siswa lain diluar responden untuk bertindak sebagai instruktur. Siswa tersebut akan membunyikan nada secara acak. Siswa responden kemudian diminta untuk mencari nada yang sama yang dibunyikan oleh instruktur.

4. Hitung banyaknya nada yang dibunyikan oleh tiap responden hingga ditemukan nada yang sama seperti dibunyikan oleh instruktur.

5. Catat hasil pengamatan Anda dalam Tabel 9.5. Ulangi kegiatan diatas dengan menggunakan alat musik yang lain.

Hasil Pengamatan

Tabel 9.5 Banyaknya nada yang dibunyikan oleh responden.

Biasa bermain musik Tidak biasa bermain music Responde

n Banyaknya nada Responden Banyaknya nada

1 19 nada 1 1 nada

2 19 nada 2 6 nada

3 19 nada 3 6 nada

Pertanyaan :

1. Apakah ada perbedaan kecepatan menemukan nada pada siswa yang biasa bermain music dengan yang tidak biasa bermain music? Mengapa hal ini dapat terjadi?

Jawab: Seharusnya ada, sebab memori terhadap nada pada otak pemain music lebih sering digunakan dibandingkan yang bukan pemain music.

2. Berdasarkan hasil tersebut, apakh kemampuan bermain music seseorang dapat dilatih? Bagaimana caranya?

Jawab: Bisa, kemampuan bermain music seseorang dapat dilatih dengan cara tekun dalam mempelajari alat music tersebut. Jika setiap hari bermain alat music tersebut dengan tekun, bukan tidak mungkin seseorang akan mahir dalam memainkan alat music tertentu.

3. Perhatikan gambar telinga berikut ini. Sebutkan bagian-bagian telinga dan jelaskan proses mendengar.

(12)

Proses mendengar adalah sebagai berikut:

Jawab: Jika gelombang suara mencapai telinga, maka akan melewati telinga luar, turun ke saluran pendengaran. Selanjutnya ke gendang telinga. Gelombang suara menggetarkan gendang telinga, kemudian tulang martil, landasan sanggurdi dan akhirnya menggetarkan tingkap oval. Akibatnya terjadi getaran pada cairan di dalam rumah siput sehingga merangsang ujung saraf pendengaran.

Tubuh manusia selalu menghadapi perubahan karena berbagai factor, baik itu perubahan yang berasal dari luar tubuh (eksternal) maupun perubahan dari dalam tubuh (internal). Salah satu contoh perubahan adalah suhu. Suhu di luar tubuh dapat berubah dari 0oC hingga lebih dari 40oC. Aktivitas tubuh atau adanya infeksi dapat mengakibatkan

peningkatan suhu tubuh sebesar beberapa derajat. Akan tetapi, tubuh selalu berusaha mempertahankan suhu tubuh pada kisaran 37-38oC.

Tujuan kegiatan

 Mengamati pengaruh peningkatan aktivitas (gerak) terhadap suhu tubuh

 Mendiskusikan mekanisme pengaturan suhu tubuh

 Mengumpulkan informasi beberapa mekanisme homeostasis Alat

 Thermometer tubuh Cara kerja

1. Pilihlah lima orang siswa untuk menjadi objek pengamatan.

2. Ukur suhu tubuh dengan menggunakan thermometer badan dan amati banyaknya keringat yang dihasilkan.

3. Mintalah siswa responden untuk melakukan aktivitas olahraga (aerobic, lari, main bola, atau main basket) selama 20 menit kemudian ukur suhu tubuh dan amati banyaknya keringat yang dihasilkan.

4. Biarkan siswa tersebut istirahat selama 15 menit kemudian ukur kembali suhu tubuh dan banyaknya keringat yang dihasilkan. Catat hasil pengamatan Anda dalam Tabel 9.6.

Mengamati Mekanisme Pengaturan

Homeostasis

Lembar Kerja Kegiatan

(13)

Hasil Pengamatan

Tabel 9.6 Suhu tubuh sebelum dan sesudah aktivitas.

Responden Sebelum beraktivitas Sesaat sesudah beraktivitas 15 menit sesudah beraktivitas Suhu

tubuh Keringat Suhutubuh Keringat Suhutubuh Keringat

1. 36o - 37 o Banya k 36,5 o Berkura ng 2. 35,6 o - 36 o Banya k 35,8 o Berkura ng 3. 35 o - 35,6 o Banya k 35,4 o Berkura ng 4. 35,5 o - 36 o Banya k 35,9 o Berkura ng 5. 35,4 o - 36,1 o Banya k 35,9 o Berkura ng Pertanyaan :

1. Berdasarkan hasil Pengamatan, bagaimana suhu tubuh responden sebelum beraktivitas, sesaat sesudah beraktivitas, dan beberapa saat setelah beraktivitas?

Jawab: Sebelum beraktivitas, suhu tubuh dapat dikatakan normal. Sesaat setelah melakukan aktivitas suhu tubuh meningkat karena adanya peningkatan metabolisme dan beberapa saat setelahnya suhu tubuh menurun ke normal. 2. Saat melakukan aktivitas olahraga, seseorang membutuhkan banyak energy sehingga

pembakaran (metabolisme) dalam sel-sel tubuh juga akan meningkat. Menurut Anda, bagaimana seharusnya pengaruh peningkatan proses metabolisme terhadap suhu tubuh?

Jawab: Metabolisme tubuh harus sejalan dengan suhu tubuh. Apabila suhu tubuh meningkat maka metabolisme juga meningkat sebagai bentuk penyesuaian agar dapat membentuk hormone tertentu.

3. Berdasarkan hasil pengamatan, apakah setelah melakukan aktivitas akan dihasilkan keringat? Bagaimana hubungan keringat yang dikeluarkan dengan suhu tubuh berdasarkan jawaban nomor 1 dan 2?

Jawab: Pada saat suhu tubuh meningkat maka pembuluh darah kustean akan melebar sehingga menyebabkan banyaknya cairan yang mengalir di bagian kulit. Dengan banyaknya cairan di kulit inilah maka keringat yang di keluarkan juga melimpah.

4. Pengaturan suhu tubuh dapat dianalogikan seperti pengatur suhu ruangan (AC) dengan termostatnya. Jelaskan bagaimana mekanisme sistem koordinasi (saraf dan hormon) untuk mempertahankan suhu tubuh.

Jawab: Termoreseptor eferen pusat pengaturan eferen suhu daerah suhu pada hipotalisis yang mengalir

di otak ke atas

saraf eferen Efekto

(14)

Sistem koordinasi manusia, baik saraf, hormon, maupun indera, dapat mengalami sakit. Carilah informasi menganai berbagai penyakit yang dapat menyerang sistem koordinasi manusia. Kemudian pilihlah salah satu penyakit yang menurut Anda dan teman kelompok Anda menarik untuk diulas. Buatlah presentasi di kelas mengenai penyakit tersebut. Isi presentasi Anda dapat mencakup:

 Nama penyakit

 Penyebab penyakit

 Gejala penyakit

 Persebaran penyakit tersebut di Indonesia atau dunia beserta data jumlah penderitanya

 Cara pencegahan dan pengobatan Jawab:

 Nama penyakit : Amnesia

 Penyebab penyakit :

Amnesia disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang penting untuk proses memori. Tidak seperti episode kehilangan ingatan sementara (transient global amnesia), sindrom amnestik dapat menjadi kehilangan ingatan permanen. Pengobatan klinis menyebutkan, tidak ada pengobatan khusus untuk amnesia, tapi ada teknik untuk meningkatkan memori. Dukungan psikologis dan keluarga juga bisa membantu penderita amnesia. Ciri utama amnesia adalah gangguan kemampuan mempelajari informasi baru setelah permulaan dari amnesia (anterograde amnesia) serta gangguan kemampuan mengingat

TUGAS KELOMPOK

Presentasi Mengenai Penyakit Pada

Sistem Koordinasi

(15)

peristiwa masa lalu dan informasi yang dikenal sebelumnya. Orang dengan sindrom amnestik tidak dapat menyimpan informasi baru. Pada beberapa kejadian mereka mengalami gangguan pada tingkat daya ingatnya. Meski demikian, hilangnya memori ini tidak akan berpengaruh terhadap kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, rentang perhatian, penilaian, kepribadian, dan identitas mereka. Penderita sindrom amnestik biasanya dapat memahami lisan dan tulisan.Mereka pun tidak kehilangan keahlian yang memang mereka kuasai, seperti mengendarai motor, bermain gitar. Amnesia juga bisa terjadi karena kerusakan struktur otak yang membentuk sistem limbik, yang mengendalikan emosi dan kenangan.Struktur ini meliputi talamus di pusat otak dan formasi hipokampus yang berada di lobus temporal otak.

 Gejala penyakit :

Gejala yang paling umum terkena oleh Penyakit Amnesia ini adalah hilangnya ingatan penderita baik itu ingatan terdahulu ataupun ingatan yang terjadi sesaat sebelum terkena Penyakit Amnesia, kehilangan ingatan tersebut bisa bersifat sementara ataupun bisa bersifat kronis sehingga mengakibatkan ingatan mereka kabur seperti tidak ingat nama, keluarga, tempat tinggal dan hal – hal yang telah dilaluinya. Gejala yang lainnya adalah penderita mengalami hambatan pada fungsi sosial dan pekerjaan, tidak mampuh mempelajari hal-hal baru atau mengingat hal-hal sebelumnya.

 Cara pencegahan dan pengobatan :

Pengobatan yang dapat anda ambil untuk mengobati serta untuk menyembuhkan

Penyakit Amnesia ini adalah dengan mengkonsumsi Obat Tradisional Amnesia

XAMthone Plus, karena Obat Tradisional yang satu ini sudah diyakini oleh beberapa ahli dapat mengobati berbagai macam jenis penyakit yang sangat mengganggu terhadap kesehatan tubuh terutama otak, fikiran dan daya ingat sehingga Obat Tradisiobal XAMthone plus ini sangat cocok sekali untuk penderita Penyakit Amnesia. Obat Tradisional ini juga tidak menimbulkan efek samping apapun terhadap organ tubuh sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.

Tips Mencegah Amnesia

1. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol.

2. Gunakan helm saat bersepeda atau bersepeda motor dan pakai selalu sabuk pengaman saat mengendarai mobil.

3. Segera berobat jika mengalami infeksi sehingga tidak sempat menyebar ke otak. 4. Segera lakukan langkah medis jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada

terjadinya stroke atau brain aneurysm (pembengkakan pembuluh darah otak), seper ti sakit kepala parah ser ta mati rasa sebelah atau kelumpuhan.

(16)

Lembar evaluasi

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Setelah melakukan aktivitas berat, tubuh manusia berkeringat. Perubahan kondisi internal tubuh yang menjadi umpan balik pengeluaran keringat adalah . . .

a. Kelelahan otot

b. Perubahan cairan tubuh c. Peningkatan suhu tubuh

d. Peningkatan aktivitas sel-sel otot

e. Pengurangan energy dalam mitokondria

2. Secara umum sistem saraf memiliki tiga fungsi, yaitu input sensori, integrasi, dan output motoris. Fungsi integrasi dilaksanakan oleh . . .

a. Otak

b. Saraf cranial c. Saraf spinal

d. Sumsum tulang belakang

e. Otak dan sumsum tulang belakang 3. Perhatikan gambar struktur otak berikut.

Seorang petinju jatuh KO setelah menerima pukulan telak pada rahang bawahnya. Bagian otak yang mengalami gangguan setelah menerima pukulan tersebut ditunjukan oleh nomor . . . a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

4. Perhatikan gambar skema mata berikut. 1

5

3 4

(17)

Fotoreseptor terdapat pada bagian nomor . . . a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

5. Kulit memiliki reseptor seperti tampak pada gambar berikut.

Ketika kulit di tempeli es, reseptor yang akan bekerja adalah reseptor nomor… a. 1

b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

6. Saraf otonom terdiri dari saraf simpatik dan parasimpatik. Kedua saraf ini bekerja secara berlawanan. Berikut ini merupakan output motoris saraf parasimpatik, kecuali….

a. Merangsang aktivitas lambung dan usus, serta merangsang sekresi kelenjar ludah b. Menyempitkan bronki paru-paru

c. Mempercepat denyut jantung d. Merangsang aktivitas pancreas e. Menyempitkan pupil mata

7. Salah satu komponen sistem koordinasi adalah sistem hormon. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai hormone adalah…

5 1 4 2 3 5 4 3 2 1

(18)

a. Hormone pembawa pesan kimiawi

b. Hormone bekerja melalui mekanisme umpan balik

c. Hormone akan mencapai sel target melalui sistem sirkulasi

d. Hormone sering bekerja secara antagonis untuk mengatur homeostasis tubuh

e. Hormone merupakan senyawa kimia yang berbeda-beda tetapi memilimi fungsi yang sama

8. Dalam mekanisme pengaturan homeostasis, diperlukan pasangan hormon yang bekerja secara antagoni. Berikut ini yang merupakan pasangan hormone yang bekerja secara antagonis adalah…

a. Tiroksin dan hormone paratiroid dalam keseimbangan kalsium b. Adrenalin (epinefrin) dan norepinefrin dalam mengatasi rasa takut c. Progesteron dan estrogen dalam difensiasi seksual

d. Insulin dan glucagon dalam metabolisme gula e. Oksitosin dan prolaktin dalam produksi susu

9. Hormone memiliki sel target yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi hormone tersebut. Pasangan hormone dan fungsinya yang tidak tept adalah …

a. Insulin merangsang perombakan glikogen dalam hati b. Prolaktin merangsang sekresi dan produksi susu c. ADH meningkatkan reabsorpsi air dalam ginjal d. Somatotropin merangsan pertumbuhan

e. ACTH merangsang pelepasan glukortikoid tulang

10. Seseorang yang urinnya mengandung glukosa didiagnosis mengidap penyakit diabetes mellitus (kencing manis). Mekanisme hormonal yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit tersebut adalah …

a. Diet rendah kalori b. Menyuntikkan insulin c. Mengkonsumsi pancreas sapi

d. Banyak mengkonsumsi makanan berserat

e. Mengkonsumsi hormone oksitosin secara periodic B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

1. Salah satu contoh mekanisme homeosetasis adalah regulasi suhu tubuh. Gambarkan skema pengaturan suhu tubuh saat terjadi kenaikan dan penurunan suhu tubuh dengan melibatkan mekanisme umpan balik, kelenjar hormon, dan saraf yang terlibat.

2. Perhatikan gambar struktur telinga berikut. Berikan keterangan bagian-bagian telinga tersebut dan jelaskan bagaimana proses mendengar dapat terjadi.

 Mekanisme ketika suhu tubuh meningkat.

Vasudilitas berkeringat penurunan pembentukan panas.

 Mekanisme ketika suhu tubuh menurun.

Vasokuntriksi kulit di seluruh tubuh piolereksi peningkatan pembentukan panas.

(19)

Jika gelombang suara mencapai telinga maka akan melewati telinga luar, turun ke saluran pendengaran, selanjutnya ke gendang telinga.

3. Saat Anda menghadapi kejadian yang mendadak, anda akan melakukan respon yang cepat. Respon yang cepat ini dinamakan refleks.

a. Jika Anda menyadari ada sesuatu yang menempel dan menyengat kepala Anda, respon apakah yang mungkin anda lakukan?

Jawab: Respon yang terjadi adalah gerakan refleks untuk melepas sesuatu yang menempel ataupun menyengat kepala.

b. Jelaskan mekanisme terjadinya respon gerak tersebut dilihat dari rangsangannya,

input sensori, integrasi, dan output motoris.

Jawab: Yang pertama adalah menerima rangsangan melalui alat indera dan meneruskan rangsang tersebut ke sistem saraf pusat (input sensori) mengolah informasi dan memberikan respon atas rangsang tersebut (integrasi) dan mengirimkan informasi respon kepada efektor (output mekanis) sehingga terjadi sebuah gerakan.

4. Jika Anda merasa takut atau tercekam, respon tubuh yang terasa adalah peningkatan debaran jantung. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja sama antara sistem indera, sistem saraf, dan sistem hormon dalam kejadian tersebut.

Jawab: Apabila kita terkejut / takut, anak ginjal memproduksi hormone adrenalin. Pada saat itu denuyut jantung meningkat. Selain itu, akibat pengaruh hormone ini mengakibatkan saluran bronkiolus melebar, pupil mata melebar, kelopak mata terbuka lebar dan di ikuti dengan rambut berdiri.

5. Seseorang yang menderita penyakit flu atau pilek umumnya akan mengalami penurunan nafsu makan, karena semua makanan menjadi rasa tidak enak. Jelaskan mengapa hal itu dapat terjadi.

Jawab: Antara indera pengecap dan pembau terdapat hubungan yang erat. Makanan dapat dirasakan kenikmatannya karena adanya kerjasama antara kedua indera ini. Jika salah satunya terganggu seperti pada kasus flu atau pilek.

C. Ekstensi

1. Di toko atau di swalayan banyak di jual susu dengan kadar kalsium tinggi. Susu tersebut dipromosikan dapat mengurangi keropos tulang (osteoporosis). Berdasarkan mekanisme hormonal pengaturan kalsium dalam tubuh, apakah konsumsi susu berkalsium tinggi tersebut efektif untuk mengatasi osteopororsis?

Jawab: Penyakit osteoporosis adalah penyakit dimana berkurangnya kepadatan Tulang

sanggurdi Kokle a Daun

(20)

(masda) tulang. Biasanya terjadi ketika umur sudah menginjak kepala 3, jarang minum susu dan kekurangan hormone ekstrogen pada wanita sehingga pengangkutan kalsium menjadi terganggu. Dengan mengkonsumsi susu berkalsium tinggi pada saat sudah terkena osteoporosis tidak terlalu efektif untuk mengatasinya.

2. Telinga, selain sebagai alat indera pendengaran, juga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Bagaimanakah telinga melaksanakan fungsi keseimbangan?

Jawab: Di dalam telinga terdapat alat yang berupa saluran setengah lingkaran dan setiap saluran menggembung pada salah satu ujungnya yang disebut ampula, di dalam ampula terdapat sel saraf sensori yang disebut kupula, selain itu terdapat pula alat keseimbangan yang terletak di dalam Utrikulus dan sakulus yang berupa sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolik, yaitu bola-bola kalsium karbonat yang ukurannya sangat kecil. Perubahan posisi kepala menyebabkan otolik bergeser posisinya, akibatnya timbul impuls yang dikirim ke otak, sehingga kita merasakan sedang miring/tegak.

3. Dalam kehidupan sehari-hari, dikenal adanya sensasi dan persepsi. Jelaskan perbedaan kedua istilah tersebut dengan menggunakan contoh.

Jawab: Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat penginderaan, yaitu menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Perbedaannya adalah sensori hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum di organisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya meja yang terasa kasar yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja. Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis, saat otak mendapat stimulus rabaan meja yang kasar. Penglihatan atas meja yang banyak coretan, dan kenangan dimasa lalu saat memakai meja yang mirip lalu tulisan menjadi jelek.

Gambar

Tabel 9.1 Respon terhadap panas lelehan lilin.
Tabel 9.2 Respon siswa terhadap arah datangya bola.
Tabel 9.3 Kemampuan menebak bau pada masing-masing responden.
gambar dibawah.
+3

Referensi

Dokumen terkait

menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya

Menjelaskan Struktur Dan Fungsi Organ Manusia Dan Hewan Tertentu , Kelainan/Penyakit Yang Mungkin Terjadi Serta Imp- likasinya Pada Sal- ingtemas. 3.1 Menjelaskan

3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya

3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya

SK : Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia serta implikasinya

3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya pada ikan

Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya pada ikan dan

keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran