• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengeluaran Konsumsi Masyarakat New

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengeluaran Konsumsi Masyarakat New"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELUARAN KONSUMSI

PENGELUARAN KONSUMSI

MASYARAKAT INDONESIA

MASYARAKAT INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia dosen pengampu Dr. Drs Muhammad Zainuri MM

dosen pengampu Dr. Drs Muhammad Zainuri MM

Oleh : Oleh :

1

1.. AArri i FFrraannssiisskkaa 2200114411110044 2

2.. AAll!!iinna "a "hhuuttmmaa##aattii 20201144111100$$22 %

%.. &&aahh''u u ""uurrnniiaa##aan n AA((ii 22001144111100$$%% 4

4.. ))ooiis s **oopp''aann 22001144111100$$++ +

+.. ,,aa''u u --uur r ,,aa##oonnoo 2200114411110044 $

$.. ))iisskka a //uulliiaannaa 20201144111100 

.. DD##i i IInnddaah h ))aattnnaanniinnggssiihh 220011441111110011 

.. MM..**aaii!!uul l AAnn##aarr 2020114411111100%% 

.. hhririssttiinna &a &iidda Pa Paanna#a#atatii 2200114411111100 1

100.. AAhhmmaad d ZZaakki i AAmmiirruuddiinn 2200114411111122++

FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2017 – 2018

2017 – 2018

(2)

KATA PENGANTAR 

Pu(i dan s'ukur kami pan(atkan kehadirat Allah *&3 karena erkat rahmat dan hida'ah5-'a tugas pemuatan makalah ini dapat kami

selesaikan dengan aik. Penulis (uga tidak lupa menguapkan terima kasih sean'ak5an'akn'a kepada pihak5pihak terkait 'ang telah me mantu kami dalam men'elesaikan tugas ini. Pen'usunan makalah ini ertu(uan untuk memenuhi tugas 'ang dierikan oleh ,apak Dr. Drs. Muhammad Zainuri6 MM selaku dosen mata kuliah 7Perekonomian Indonesia7.

8arapan kami adalah semoga makalah 'ang kami uat dapat  erman!aat dan dapat menamah #a#asan pemaa. "ami mohon maa!

apaila terdapat kesalahan dalam pen'usunan tugas ini. 9ntuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pemaa demi terapain'a  peraikan dalam tugas5tugas maupun makalah erikutn'a.

"udus6 Mei 201

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...2 DAFTAR ISI...% BAB 1 PENDAHULUAN...4 1.1. atar ,elakang...4 1.2. )umusan Masalah...+ 1.%. 3u(uan Penulisan...+ 1.4. Metode Penulisan...$ BAB II PEMBAHASAN...$ 2.1. Pengeluaran "onsumsi Mas'arakat...$ 2.1.1. Pengertian Pengeluaran "onsumsi Mas'arakat...$ 2.1.2. Perilaku "onsumsi Mas'arakat... 2.1.%. Pola "onsumsi Mas'arakat... 2.1.4. Dimensi "etimpangan Pengeluaran "onsumsi...10

2.1.+. 3aungan Mas'arakat...11

2.1.$. Fungsi "onsumsi Dan Fungsi 3aungan...12

2.2. Pengeluaran Pemerintah...1%

2.2.1. Pengertian Pengeluaran Pemerintah...1%

2.2.2. Aspek Positi! dan -egati! Perilaku "onsumti!...14

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...1

%.1. "esimpulan...1 %.2. *aran...1 DAFTAR PUSTAKA...1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar B!a"a#$

Pertumuhan ekonomi dan peruahan struktur ekonomi dalam %0 tahun terakhir atau leih di Indonesia telah menghasilkan pertumuhan

(4)

dan peruahan ring ;konomi5ekonomi skala esar uranisas i. Peruahan uranisasi skala esar seperti ini tidak han'a ter(adi di Indonesia6 hal ini merupakan !enomena gloal.seagai pemangunan ekonomi atau

 pertumuhan terus erlan(ut6 mas'arakat di daerah pedesaan akan terus datang ke daerah5daerah perkotaan atau kota5kota esar. Dengan adan'a  pertumuhan ekonomi terseut6 maka mema#a dampak 'ang aik

terutama dalam hal kemiskinan6 mas'arakat seagian esar ersih dari kemiskinan.kota Metropolitan seperti <akarta dapat mena#arkan iming5 iming peker(aan 'ang leih aik6 pendidikan6 pera#atan kesehatan6 dan mereka erkontriusi terhadap penduduk 'ang menganggur untuk di sediakan lapangan peker(aan.

Dari !enomena diatas dapat di ketahui ah#a tingkat penghasilan mas'arakat perkotaan dengan mas'arakat pedesaan sangat (auh ereda. Dengan demikian dilihat dari penghasilan per kapita (auh leih tinggi mas'arakat perkotaan di andingkan dengan mas'arakat pedesaan6 maka seara otomatis pengeluaran konsumsi mas'arakat desa dan mas'arakat kota (uga akan ereda. *edangkan untuk pendapatan daerah antara desa6 kaupaten6 pro!insi ahkan (en(ang 'ang leih atas (uga mempun'ai  (umlah nominal masing5masing pada setiap daerah. ,erkaitan dengan  permasalahan 'ang telah dipaparkan maka erikut penulis akan

memahasa seara leih rini dalam entuk makalah seagai tugas kelompok pada mata kuliah Perekonomian Indonesia.

1.2. R%&%'a# Ma'a!a(

1. ,agaimana perilaku konsumsi mas'arakat dalam perekonomian= 2. ,agaimana pola konsumsi mas'arakat ada di Indonesia=

%. ,agaimana dimensi ketimpangan pengeluaran konsumsi= 4. Apa seenarn'a taungan mas'arakat=

+. ,agaimana !ungsi konsumsi dan !ungsi taungan=

$. ,agaimana strategi pengeluaran pemerintah didalam perekonomian= . Apa dampak dari perilaku konsumti!=

1.). T%*%a# P#%!+'a#

Penulisan makalah ini ertu(uan untuk memahami leih mendalam lagi tentang pemahasan pengeluaran konsumsi mas'arakat dan

 pengeluaran pemerintahan sekaligus seagai salah satu s'arat dalam menempuh perkuliahan pada mata kuliah Perekonomian Indonesia.

1.,. Mt- P#%!+'a#

Adapun penulisan makalah ini 'ang digunakan penulis adalah dengan mempela(ari uku5uku 'ang kami (adikan re!erensi5re!erensi dan  pengumpulan data 'ang ada kaitan'a dengan masalah 'ang kami ahas

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. P#$!%ara# K-#'%&'+ Ma'/ara"at

2.1.1. Pengertian Pengeluaran "onsumsi Mas'arakat

Pengeluaran "onsumsi mas'arakat merupakan salah satu >ariael makro ekonomi dalam identitas pendapatan nasional. menurut pendekatan  pengeluaran6 >ariael ini la?im dilamangkan dengan dengan hurup 

@onsumption. Pengeluran konsumsi seseorang adalah agian dari  pendapatann'a 'ang dielan(akan. ,agian dari pendapatan 'ang tidak

dielan(akan diseut taungan la?im dilamangkan dengan hurup *

@*a>ing. Apaila pengeluaran5pengeluaran konsumsi semua orang dalam suatu negara di(umlahkan6 maka hasiln'a adalah pengeluaran konsumsi mas'arakat negara 'ang ersangkutan. Dilain pihak (ika taungan semua orang dalam suatu negara di(umlahkan hasiln'a adalah taungan

mas'arakat negara terseut. *elan(utn'a6 taungan mas'arakat ersama5 sama dengan taungan pemerintah mementuk taungan nasional. Dan taungan nasional merupakan sumer dana in>estasi.

"onsumsi seseorang eranding lurus dengan pendapatann'a. *eara makro agregat pengeluaran konsumsi mas'arakat eranding lurus dengan pendapatan nasional. *emakin esar pendapatan6 makin esar pula  pengeluaran konsumsi. Perilaku taungan (uga egitu6 (adi ila pendapatan  ertamah6 aik konsumsi maupun taungan akan sama5sama ertamah.

Perandingan esarn'a tamahan pengeluaran konsumsi terhadap tamahan pendapatan diseut keenderungan untuk mengkonsumsi @Marginal Propensit' to onsume6 MP.

*edangkan esarn'a tamahan pengeluaran konsumsi terhadap tamahan pendapatan diseut keenderungan untuk menaung @Marginal Propensit' to *a>e6 MP*. Pada mas'arakat 'ang kehidupan ekonomin'a relati! elum mapan6 iasan'a angka MP mereka relati! esar6 sementara angka MP* mereka relati! keil. Artin'a (ika mereka memperoleh

tamahan pendapatan maka seagian esar tamahan pendapatann'a itu akan teralokasikan untuk konsumsi. 8al sealikn'a erlaku pada

mas'arakat 'ang kehidupan

ekonomin'a sudah relati! leih mapan.

(6)

mapan antara negara ma(u dan negara erkemang ukan han'a terletak dalam atau dierminkan oleh perandingan relati! esar keiln'a MP dan MP*6 akan tetapi (uga dalam pola konsumsi itu sendiri. Pola konsumsi mas'arakat 'ang elum mapan iasan'a leih didominasi oleh konsumsi keutuhan5keutuhan pokok atau primer. *edangkan pengeluaran

konsumsi mas'arakat 'ang sudah mapan enderung leih an'ak teralokasikan ke keutuhan sekunder atau ahkan tersier.

2.1.2. Perilaku "onsumsi Mas'arakat

,eerapa pandangan ahli mengenai perilaku konsumen antara lain 'ang mereka harapkan akan memuaskan keutuhan mereka @*hi!!man dan "anuk Istilah perilaku konsumen diartikan seagai perilaku 'ang diperlihatkan konsumen dalam menari6 memeli6 menggunakan6 menge>aluasi6 dan menghaiskan produk dan (asa 14

 Perilaku konsumen merupakan tindakan 'ang langsung terliat dalam mendapatkan6 mengkonsumsi6 dan menghaiskan produk dan (asa6 termasuk proses keputusan 'ang mendahului dan mengikuti tindakan ini. @;ngel6 ,lak#eel6 dan MiniardB 1%

 Perilaku konsumen merupakan proses pengamilan keputusan dan akti>itas !isik dalam menge>aluasi6 memperoleh6 menggunakan dan menghaiskan arang atau (asa. @oudon dan Della5,ittaB 14

 Perilaku 'ang ditun(ukkan oleh orang5orang dalam meren anakan6 memeli6 dan menggunakan arang5arang ekonomi dan (asa6 diseut perilaku konsumen. @&inardi6 11

 Perilaku 'ang dikaitkan dengan pre!erenes dan possiilities adalah  perilaku konsumen. @Deaton dan Muella#er6 1$

 Perilaku konsumen merupakan pengka(ian dari perilaku manusia sehari5hari @Mullen dan <ohnson6 10

Dari eerapa pandangan di atas dapat ditarik satu kesimpulan 'aitu Perilaku "onsumen adalah semua kegiatan6 tindakan6 serta proses  psikologis 'ang mendorong tindakan terseut pada saat seelum memeli6

ketika memeli6 menggunakan6 menghaiskan produk dan (asa setelah melakukan hal5hal di atas atau kegiatan menge>aluasi.

Alokasi PD, de#asa ini semakin esar tergunakan untuk keperluan pementukan modal atau in>estasi serta ekspor dan impor. "en'ataan ini tentu sa(a menggemirakan karena menandakan seara umum pendapatan mas'arakat sudah menukupi keutuhan konsumsin'a6 sehinnga terdapat keleihan 'ang isa ditaung untuk men(adi sumer dana in>estasi. Adalah eralasan untuk men'atakan ah#a harapan untuk menumuhkan perekonomian ukup prospekti!. "emantapan ekal

kemandirian dalam pemangunan terseut dapat dikon!irmasikan melalui tin(auan pengeluaran konsumsi mas'arakat erdasarkan proporsin'a dalam  pementukan permintaan agregat @aggregate demand.

(7)

mementuk permintaan agregat men'iratkan dua hal. Pertama6 peran

taungan mas'arakat terahdap pendapatan nasional semakin esar. "edua6  peran setor5sektor penggunaan lain dalam mementuk permintaan agregat

semakin esar6 khususn'a setor pementukan modal atau in>estas i dan setor ekspor5impor.

Dalam perekonomian ada eerapa pendekatan 'ang mempela(ari  perilaku konsumen6 antara lain pendekatan tradisional dan pendekatan

modern. Pen(elasan masing5masing seagai erikut : a Pendekatan 3radisional

Menurut pendekatan ini6 setiap arang mempun'ai da'aguna atau utilitas6 oleh karena arang terseut pasti mempun'ai kemampuan untuk memerikan kepuasan kepada konsumen 'ang menggunakan arang terseut.<adi ila orang meminta suatu (enis arang6 pada dasarn'a 'ang diminta adalah da'aguna arang terseut.

  Pendekatan Modern

Pendekatan ini menggunakan analisa regresi 'ang seara praktis digunakan untuk memperkirakan permintaan.

2.1.%. Pola "onsumsi Mas'arakat

Da!tar Alokasi Pengeluaran "onsumsi Mas'arakat Pola konsumsi dapat dikenali erdasarkan alokasi penggunaann'a. 9ntuk keperluan analisis6 seara garis esar alokasi pengeluaran konsumsi mas'arakat digolongkan dalam dua kelompok penggunaan6 'aitu pengeluaran untuk makanan dan pengeluaran untuk non5makanan. Masing5masing kelompok ini akan dirini seperti pada tale dia#ah ini6

Perandingan esar pengeluaran per kapita penduduk perkotaan terhadap penduduk pedesaan enderung konstan tahun demi tahun. Pengeluaran rata5rata orang kota selalu dua kali lipat pengeluaran orang desa. Perandingan pola pengeluarann'a (uga demikian. Alokasi

 pengeluaran untuk makanan di kalangan orang desa leih esar diandingkan orang kota.

Apaila di'akini pendapat umum ah#a tingkat harga di perkotaan  iasan'a naik leih epat daripada di daerah perdesaan6 maka seara riil

sesungguhn'a kenaikan pengeluaran orang desa (ustru le ih tinggi daripada orang kota. leih tinggin'a kenaikan pengeluaran penduduk  perdesaan diandingkan penduduk perkotaan harus dipahami seara hati5

hati. hal ini tidak erarti ah#a diandingkan orang kota6 orang desa men(adi leih oros6 kian konsumti!6 atau semakin makmur.

Mengingat (umlah pengeluaran 'ang men(adi hais pehitungan nilain'a (auh leih rendah untuk penduduk perdesaan6 kenaikan

 pengeluaran 'ang leih tinggi itu sesungguhn'a arulah sekedar

menggamarkan apaian orang5orang desa dalam upa'an'a untuk dapat hidup leih aik. apaian itu sendiri elum mampu mense(a(arkan dengan  posisi kemakmuran orang kota. Pena!siran semaam ini masih tergolong

seagai pena!siran 'ang ernada optimistis. "enaikan leih tinggi

 pengeluaran penduduk perdesaan tadi dapat pula dita!sirkan dengan nada  pesimistis.

(8)

mengeluarkan leih esar untuk mempertahankan tingkat hidup

susistenn'a6 erkenaan dengan suku niaga @terms o! trade 'ang semakin  uruk 'ang menimpa produk5produk primer dari desa @hasil umi

diandingkan dengan produk5produk sekunder dari kota @hasil industri. 2.1.4. Dimensi "etimpangan Pengeluaran "onsumsi

Perandingan5perandingan perilaku dan pola konsumsi mas'arakat6 telah disingkap adan'a kesen(angan antara mas'arakat  perdesaan dan mas'arakat perkotaan.Pengeluaran konsumsi mas'arakat

dapat pula di!ungsikan untuk mendeteksi ketimpangan kemakmuran anta r lapisan mas'arakat6 sea seagaimana diketahui kesen(angan

kemakmuran dapat diukur aik dengan pendekatan pendapatan maupun  pendekatan pengeluaran.

Dengan mengelompokan distriusi pengeluaran mas'arakat ke dalam persepuluhan atau desil @deile dapat diketahui ketimpangan  pengeluaran penduduk.*elan(utn'a6 isa pula dihitung indeks atau rasio

gini mas'arakat 'ang ersangkutan seara keseluruhan seagai satu totalitas.

Disamping erdimensi spasial atau antar daerah 'akni antara daerah perdesaan dan daerah perkotaan6 peredaan atau ketimpangan

 pengeluaran konsumsi mas'arakat (uga ter(adi dalam dimensi antar lapisan  pengeluaran itu sendiri. 3erdapat pula diskrepansi pengeluaran konsumsi

'ang erdimensi regional atau antar #ila'ah6 'akni antara propinsi 'ang satu dan propinsi lain di tanah air.

Pola konsumsi mas'arakat ereda antar lapisan

 pengeluaran.3erdapat keenderungan umum ah#a semakin rendah kelas  pengeluaran mas'arakat semakin dominan alokasi elan(an'a untuk  pangan. Di lain pihak6 kian tinggi kelas pengeluarann'a kian tinggi esar  pula proporsi elan(an'a untuk konsumsi ukan makanan. <enis makanan

'ang dikonsumsi (uga ereda.*emakin rendah kelas pengeluaran6 enderung semakin dominan (enis padi5padian umi5umian 'ang dikonsumsi.

Dalam kelompok pengeluaran untuk non5makanan6 ter(adi ge(ala sealikn'a. *emakin tinggi pengeluarann'a semakin esar proporsin'a seara umum6 dan seara spesi!ik untuk un large C>entail de <anis

 pengeluaran non5makanan tertentu. 2.1.+. 3aungan Mas'arakat

3aungan adalah agian dari pendapatan dapat dielan(akan @disposale inome 'ang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.Ini

merupakan taungan mas'arakat.3aungan pemerintah adalah selisih  positi! antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin. "edua

maam taungan ini mementuk taungan nasional6 merupakan sumer dana in>estasi.

"endati pada dasarn'a semua sisa pendapatan 'ang tidak dikonsumsi adalah taungan6 namun tidak seluruhn'a merupakan

taungan seagaimana 'ang dikonsepsikan dalam makro ekonomi. 8an 'a  agian 'ang dititipkan pada lemaga perankan sa(alah 'ang dapat

din'atakan seagai taungan6 karena seara makro dapat disalurkan seagai dana in>estasi. *isa pendapatan tidak dikonsumsi 'ang disimpan

(9)

sendiri @istilah umumn'a elengan tidak tergolong seagai taungan. Perkiraan (umlah taungan mas'arakat Indonesia memang tidak ditaksir melalui ara seagaimana diusulkan tadi. ,iro Pusat *tatistik menaksirn'a melalui selisih antara taungan nasional dan taungan  pemerintah./ang terakhir ini relati>e leih gampang dihitung mengingat

atatan administrati!n'a ukup tersedia.

Angka taungan nasional sendiri merupakan hasil penaksiran pula6 'aitu PD, dikurangi -ilai "onsumsi Akhir *ektor )umah 3angga dan *ektor Pemerintah6 ditamah Pendapatan -etto Faktor Produksi terhadap uar -egeri.<adi6 karena kesulitan teknis pena!siran6 metodologi

 perhitungann'a dialik.,ukann'a taungan mas'arakat ditamah taungan pemerintah menghasilkan taungan nasional6 melainkan

taungan nasional dikurangi taungan pemerintah menghasilkan taungan mas'arakat.

3aungan mas'arakat ersama5sama taungan pemerintah dan dana dari luar negeri merupakan sumer pemia'aan in>estasi. Dalam rangka menggalakkan peran serta mas'arakat dalam pemangunan6 taungan mas'arakat senantiasa diupa'akan untuk terus meningkat. 2.1.$. Fungsi "onsumsi Dan Fungsi 3aungan

Dalam teori makro ekonomi dikenal eragai >ariasi model !ungsi konsumsi.Fungsi konsumsi 'ang paling dikenal dan sangat la? im

digunakan dalam perhitungan5perhitungan makro ekonomi6 'aitu !ungsi konsumsi "e'nesian.<ohn Ma'nard "e'nes men'atakan ah#a

 pengeluaran konsumsi mas'arakat tergantung pada @eranding lurus dengan tingkat pendapatann'a. <ames *. Duesenerr' mengusulkan model lain. ,erkaitan dengan hipotesisn'a tentang pendapatan relati>e6 ia  erpendapat tingkat pendapatan 'ang mempengaruhi pengeluaran

konsumsi mas'arakat ukan tingkat pendapatan e!ekti! 6 maksudn'a

 pendapatan rutin 'ang seara !atual diterima6 tapi oleh tingkat pendapatan relati>e.

Milton Friedman menga(ukan model pendapatan 'ang menentukan  esar keiln'a konsumsi adalah tingkat pendapatan permanen.3entu sa(a6

selain tingkat pendapatan seagai >ariale pengaruh utama6 terdapat kemungkinan eerapa >ariale lain turut mempengaruhi esar keil  pengeluaran konsumsi mas'arakat.

Fungsi taungan dipengaruhi oleh empat !ator atau >ariale. "eempat !aktor atau >ariael terseut 'aitu pendapatan6 suku unga6 in!lasi6 dan penerimaan ekspor. Model ini tidak otokorelati!.

2.2. P#$!%ara# P&r+#ta(

2.2.1. Pengertian Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah Indonesia seara garis esar dikelompokkan atas pengeluaran rutin dan pengeluaran

 pemangunan.Pengeluaran rutin pada dasarn'a erunsurkan pos5pos  pengeluaran lanar dan pos pengeluaran kapital.*edangkan pengeluaran  pemangunan adalah pengeluaran 'ang si!atn'a menamah modal

(10)

mas'arakat dalam entuk prasarana !isik. ,erikut ini adalah  pen(elasann'a:

a Pengeluaran )utin Pemerintah

Pengeluaran rutin adalah segala entuk pengeluaran pemerintah untuk mema'ar keutuhan sehari5hari pemerintah.Pengeluaran rutin dimaksudkan seagai pengeluaran5pengeluaran pemerintah 'ang dialokasikan untuk memia'ai kegiatan rutin pemerintahan. 3u(uan  pengeluaran rutin agar pemerintah dapat men(alankan misin'a dalam

rangka men(aga kelanaran pen'elenggaraan pemerintah6 kegiatan operasional dan pemeliharaan aset negara6 pemenuhan ke#a(ian

 pemerintah kepada pihak ketiga6 perlindungan kepada mas'arakat miskin dan kurang mampu6 serta men(aga stailitas perekonomian.

,esarn'a pengeluaran rutin dipengaruhi oleh eragai langkah kei(akan'ang ditempuh pemerintah dalam rangka pengelolaan keuangan negara dan stailitas perekonomian6 seperti peraikan pendapatan aparatur  pemerintah6penghematan pema'aran unga utang6 dan pengalihan susidi

agar leih tepat sasaran. ontoh pengeluaran rutin pemerintah seagai  erikut :

 ,elan(a pega#ai6 termasuk ga(i pega#ai negri dan 3-I

 ,elan(a arang6 seperti perlengkapan dan peralatan kantor 

 iilan hutang6 aik hutang luar dan dalam negri

 *usidi daerah otonom

 Pengeluaran rutin lainn'a adalah susidi ,ahan ,akar Min'ak @,,M

 Anggaran untuk pendidikan6 kesehatan6 dan pertahanan keamanan.   Pengeluaran 3idak )utin Pemerintah

Pengeluaran pemangunan @pengeluaran tidak rutin 'aitu

 pengeluaran 'ang ersi!at modal mas'arakat dalam entuk pemangunan !isik dan non !isik. Pos pengeluaran pemangunan diantaran'a untuk  antuan rupiah6 seperti sumangan agi koran enana alam dan antuan  ia'a pro'ek untuk pemangunan sarana !asilitas umum. ,esar keiln'a

anggaran pengeluaran atau konsumsi pemerintah akan sangat ergantung  pada sikap dan keputusan5keputusan politik.

2.2.2. Aspek Positi! dan -egati! Perilaku "onsumti! 

Pada hakikatn'a6 tu(uan konsumen melakukan kegiatan konsumsi6 'aitu memenuhi segala keutuhann'a sehingga memperoleh kepuasan maksimal. -amun6 untuk menapai tu(uan terseut manusia dihadapkan  pada keteratasan tertentu sehinggga diperlukan tindakan atau perilaku

konsumsi 'ang leih aik6'aitu dengan menggunakan tindakan konsumsi 'ang erprinsip ekonomi."egiatan mengkonsumsi 'ang erleihan dapat menimulkan perilaku konsumti! mas'arakat. Perilaku konsumti! adalah  perilaku manusia 'ang melakukan kegiatan konsumsi 'ang erleihan.

*emua tindakan konsumsi didasarkan pada prinsip dan tindakan ekonomi. Artin'a seorang konsumen dalam melakukan tindakan

konsumsin'a harus selalu ertindak rasional dan ekonomis6 selalu memeli atau mengonsumsi arang 'ang enar5enar di utuhkan6

(11)

memeli dan mengonsumsi arang dengan tu(uan ideal6 serta setiap tindakan konsumsin'a selalu erdasarkan skala prioritas.

Perilaku konsumti! ini ila dilihat dari sisi positi! akan memerikan dampak:

a. Memuka dan menamah lapangan peker(aan6 karena akan memutuhkan tenaga ker(a leih an'ak untuk memproduksi  arang dalam (umlah esar.

 . Meningkatkan moti>asi konsumen untuk menamah (umlah  penghasilan6 karena konsumen akan erusaha menamah  penghasilan agar isa memeli arang 'ang diinginkan dalam  (umlah dan (enis 'ang eraneka ragam.

. Meniptakan pasar agi produsen6 karena ertamahn'a (umlah  arang 'ang dikonsumsi mas'arakat maka produsen akan

memuka pasar5pasar aru guna mempermudah memerikan  pela'anan kepada mas'arakat.

d. Mendorong produsen untuk memproduksi arang dengan harga dan kualitas 'ang leih aik 

,ila dilihat dari sisi negati!n'a6 maka perilaku konsumti! akan menimulkan dampak:

a. Pola hidup 'ang oros dan akan menimulkan keemuruan sosial6 karena orang akan memeli semua arang 'ang diinginkan tanpa memikirkan harga arang terseut murah atau mahal6 arang terseut diperlukan atau tidak6 sehingga agi orang 'ang tidak mampu mereka tidak akan sanggup untuk mengikuti pola kehidupan 'ang seperti itu.

 . Mengurangi kesempatan untuk menaung6 karena orang akan leih  an'ak memelan(akan uangn'a diandingkan men'isihkan untuk

ditaung.

. enderung tidak memikirkan keutuhan 'ang akan datang6 orang akan mengkonsumsi leih an'ak arang pada saat sekarang tanpa  erpikir keutuhann'a di masa datang.

d. Mendorong konsumen melakukan pengeluaran di luar atas kemampuann'a sehingga akan melakukan pin(aman 'ang pada akhirn'a akan ter(eak hutang.

(12)

oleh perekonomian dalam menapai tu(uann'a terseut.Dalam

makroekonomi pada hakikatn'a menerangkan agaimana perekonomian  er!ungsi dan men(alankan kegiatann'a seara keseluruhan.Analisis

makroekonomi erusaha menari (a#aan mengenai keadaan5keadaan 'ang meniptakan masalah5masalah dalam penapaian tu(uan

 perekonomian Dan (uga men(elaskan mengenai langkah5langkah 'ang dapat digunakan dalam mengatasi masalah terseut.Analisis mengenai  penentuan tingkat kegiatan 'ang diapai oleh suatu perekonomian

merupakan agian penting dari analisismakroekonomi. Analisis terseut menun(ukkan agaimana pengeluaran agregat atau permintaan agregat @agregate demand dan pena#aran agregat @agregate suppl' akan menentukan tingkat keseimangan kegiatan suatu perekonomian.

Dalam analisis terseut akan diterangkan pula komponen5 komponen dari pengeluaran agregat dan iri5iri dari setiap komponen terseut. Dalam suatu perekonomian modern6 komponen dari pengeluaran agregat diedakan atas empat golongan 'aitu pengeluaran konsumsi rumah tangga6 in>estasi perusahaan5perusahaan6 pengeluaran konsumsi dan

in>estasi pemerintah serta ekspor ersih.

*alah satu komponen penting untuk menilai perkemangan tingkat kese(ahteraan ekonomi penduduk adalah pola pengeluaran konsumsi mas'arakat.Pengeluaran konsumsi mas'arakat merupakan pemelan(aan 'ang dilakukan oleh rumah tangga terhadap arang5arang akhir dan (asa5  (asa dengan tu(uan untuk memenuhi keutuhan seperti makanan6 pakaian6

dan arang5arang keutuhan lainn'a serta eragai (enis

 pela'anan.,arang arang 'ang diproduksi untuk digunakan oleh

mas'arakat untuk memenuhi keutuhann'a merupakan arang arang konsumsi. Apaila pengeluaran5pengeluran konsumsi semua orang dalam suatu -egara di(umlahkan6 maka hasiln'a adalah pengeluaran konsumsi mas'arakat -egara 'ang ersangkutan.

Menurut Penelitian ,adan Pusat *tatistik @,P* melaporkan  pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kuartal II 201$ menapai )p

1.046 triliun6 atas dasar harga erlaku @AD8,. *ementara itu6

 pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga konstan @AD8" teratat seesar )p 1.2$%64 triliun. pengeluaran konsumsi mas'arakat indonesia kuartal II 201$ tumuh +604 persen diandingkan kuartal II 201+.

Adapun pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kuartal II 201+ tumuh 46 persen diandingkan kuartal II 2014."enaikan pengeluaran konsumsi rumah tangga ini dikarenakan meningkatn'a industri akomodasi6 rumah makan6 transportasi.Ini semua agian dari 'ang dikonsumsi rumah tangga67 "onsumsi rumah tangga pada kuartal II 201$ untuk keutuhan transportasi meningkat pada <uni saat mudik earan.

*elain itu6 keutuhan akomodasi6 seperti hotel dan rumah makan6  pun mendorong konsumsi mas'arakat Indonesia.konsumsi mas'arakat

indonesia ini erasal dari maam5maam6 ga(i ke51%6 ga(i ke5146 antuan sosial. Ini erdampak pada konsumsi mas'arakat Indonesia.

Pengeluaran konsumsi mas'arakat indonesia ini men(adi  pendorong teresar pertumuhan ekonomi kuartal II 201$.Pendorong

(13)

lainn'a adalah in>estasi atau pementukan modal tetap ruto @PM3,6 'ang pada kuartal II 201$ menapai )p 1.0016$ triliun @AD8, atau )p 46 @AD8"6 tumuh seesar +60$ persen diandingkan kuartal I I 201+.

<ika konsumsi mas'arakat indonesia dan in>estasi men(adi  pendorong teresar dari sisi nominal6 maka konsumsi pemerintah dan

-P)3 @lemaga non5pro!it rumah tangga men(adi komponen  pengeluaran 'ang tumuh tertinggi dari sisi persentase.

"onsumsi -P)3 kuartal II 201$ tumuh $62 persen6 men(adi seesar )p %+61 triliun.*ementara itu6 konsumsi pemerintah kuartal II 201$ tumuh $62 persen diandingkan kuartal II 201+.konsumsi  pemerintah pada kuartal II 201+ lalu han'a tumuh 26$1 persen

diandingkan kuartal II 2014.

"onsumsi pemerintah kuartal II 201$ menapai )p 216+ triliun6 terdiri dari elan(a ga(i6 elan(a arang6 dan elan(a modal @elan(a modal dihitung seagai PM3,.

"omponen pengeluaran lainn'a 'ang mendorong pertumuhan ekonomi kuartal II 201$ adalah impor 'ang turun %601 persen

diandingkan kuartal II 201+ men(adi )p ++64 triliun.;kspor kuartal II 201$ (uga terkontraksi 26% persen diandingkan kuartal II 201+6 men(adi )p +26$ triliun.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

).1. K'+&%!a#

Pengeluaran "onsumsi mas'arakat merupakan salah satu >ariael makroekonomi dalam identitas pendapatan nasional menurut pendekatan  pengeluaran. Orang desa dan orang kota tidak han'a ereda dalam hal  esarn'a pengeluaran6 akan tetapi (uga tidak sama dalam hal pola

konsumsi. Peredaan atau ketimpangan pengeluaran konsumsi mas'arakat  (uga ter(adi dalam dimensi antar lapisan pengeluaran itu sendiri.

Pengeluaran rutin dan tidak rutin pemerintah ertu(uan untuk dapat men(alankan misin'a dalam rangka men(aga kelanaran pen'elenggaraan  pemerintah6 kegiatan operasional dan pemeliharaan asset negara6 pemenuhan ke#a(ian pemerintah kepada pihak ketiga6 perlindungan kepada mas'arakat miskin dan kurang mampu6 serta men(aga stailitas perekonomian. 3etapi6 ,esar

keiln'a anggaran pengeluaran atau konsumsi pemerintah akan sangat  ergantung pada sikap dan keputusan5keputusan politik.

).2. Sara#

Demikian makalah 'ang dapat kami sa(ikan tentang Pengeluaran konsumsi mas'arakat dan pengeluaran pemerintah 'ang ukup

singkat.-amun6 Penulis erharap dengan adan'a penulisan makalah ini maka agi para pemaa isa menganalisa leih (auh lagi tentang ahasan 'ang ada pada makalah ini dan isa di man!aatkan seaik mungkin agi  para pemaa seagai sumer pengetahuan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

http:!au?iatripurnama.logspot.om201%0%makalah5ekonomi5  pengeluaran5pemerintah.html http:nuriasukma%.logspot.om20120$pengeluaran5konsumsi5 mas'arakat5dan.html https:agrma.#ordpress.om20110%0%pengeluaran5konsumsi5 mas'arakat5dan5pemerintah http:gra?iarigita.logspot.om201%10pengeluaran5konsumsi5 mas'arakat.html

Referensi

Dokumen terkait

Lebih lanjut Menteri Koperasi dan UMKM menjelaskan bahwa pengaruh itu berasal dari 2 hal utama yaitu (1) sisi kesehatan arus kas (cashflow), di mana pada saat pandemi

Sama dengan di negara lain yang tergabung dalam ASEAN Information System for Food Security belum terlalu baik/efektif padahal seperti yang dikemukakan Pak Irsal

Campuran (aspal beton) harus diangkut dari instalasi pencampur ke tempat pekerjaan sesuai dengan ketentuan Spesifikasi.Pengangkutan material jangan sampai terlambat sehingga

Juga gaya pengencangan engkol harus diatur setepat mungkin dengan mengatur tebal paking rumah bantalan (yang mempunyai tebal standar 0,8 mm) sampai dapat mulai berputar sendiri

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh hasil belajar pendidikan kewarganegaraan pada aspek afektif dengan model pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Dayak Bakumpai di Desa Simpang Arja didapat informasi bahwa racun pada biji bintaro mereka manfaatkan untuk meracuni

Tidak hanya belajar Mind Map, Anda juga akan mendapatkan software khusus Mind Map yang dirancang langsung oleh tim Tony Buzan, pencipta Mind Map.. Dalam training ini kami

tersebut bekerja mengurangi atau menghentikan kendaraan terhadap stopping distancenya pada kecepatan dan tekanan pedal rem yang diberikan menunjukkan bahwa rem cakram lebih