• Tidak ada hasil yang ditemukan

Politik Luar Negeri Indonesia di Era Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Politik Luar Negeri Indonesia di Era Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PLNRI DI ERA KEPEMIMPINAN SUSIO BAMBANG YUDHOYONO

ERA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

OLEH :

Sarah Farida Ainun (135120407121004) Joesevien Nur Andini (135120407121034) Agustina Putri Dharmawan (135120407121042)

Astrini Nurul Atikasari (135120407121028) Sabiella Maris Adiba (135120407121016) Poetri Viandri Akmal (135120407121010) Muhamad Ridho Rabbani (135120407121022)

HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2014

(2)

ABSTRAK

Paper ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup detail mengenai politik luar negeri yang diterapkan di Indonesia terutama pada masa kepemimpinan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, dan menjelaskan bagaimana beliau dalam mengambil suatu kebijakan luar negeri yang dalam kebijakan tersebut dipengaruhi oleh kondisi domestik dan keadaan dunia dan politik internasional beserta melihat bagaimana karakter dari pemimpin yang sedang memimpin negara pada masa itu.

Keywords : Keadaan domestik Indonesia, Keadaan politik Internasional, Kebijakan luar

negeri, Karakter pemimpin negara, Kelebihan dan Kekurangan.

PENDAHULUAN

Setiap negara yang berdaulat memiliki sebuah kebijakan yang mengatur hubungannya dengan dunia internasional, baik berupa Negara maupun komunitas internasional lainnya. Kebijakan tersebut merupan cerminan dari kepentingan nasionalnya. Indonesia sebagai Negara yang berdaulat juga menjalankan politik luar negeri yang selalu berkembang yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri dan perubahan situasi internasional.

Politik luar negeri dapat diartikan sebagai strategi yang dibuat oleh pembuat kebijakan di suatu negara yang ditujukan untuk entisitas Internasional dan berorientasi pada kepentingan nasionalnya. Terdapat lima prinsip politik luar negeri Indonesia1, antara lain yaitu :

1. Mengacu pada Independent, yaitu bebas bekerjasama dengan negara manapun dan Active yang berarti aktif untuk mengikuti serta turut menjaga keamanan dan ketertiban dunia. 2. Sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, “...Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan

oleh karena itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan...”

3. Fighting for the national interest “Welfare, Homeland Security and Integrity” 4. Good Neighbourd Policy

5. Mematuhi prinsip-prinsip PBB : “The Roght of Self Determination”

Politik luar negeri Indonesia telah memasuki masa enam dekade sejalan dengan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Selama 60 puluh tahun itu pula perjalanan bangsa dan Negara

1

(3)

Indonesia mengalami dinamika dalam menjalankan domestik demi kesejahteraan rakyat, sekaligus mengukuhkan eksistensinya di sunia internasional, melalui politik luar negeri. Era kepemimpinan Soekarno (Orde Lama) yang merupakan salah satu tokoh proklamator Republik Indonesia yang dikenal dengan sikapnya yang konfrontatif, anti dengan segala bentuk kolonialisme dan revelusioner menampakkan suatu kepemimpinan yang High Profile.Kondisi internasional pada era ini diwarnai dengan perebutan dua kekuatan super power (Bipolar) antara Barat dan Timur dalam peristiwa Perang Dingin, perjuangan yang bisa dikatakan tidak mudah bagi Negara Indonesia untuk membangun sebuah Negara yang merdeka dan tentunya Indonesia tidak mau dijadikan objek bagi perebutan pengaruh kedua Negara tersebut yang akhirnya muculah sebuah gagasan “Bebas-Aktif” bagi kerangka Politik Luar Negeri Indonesia yang menempatkan Indonesia sebagai subjek dalam politik internasional.

Sedangkan pada era kepemimpinan Soeharto, yang berusaha mengubah citra Indonesia yag kofrontatif dengan kepemimpinan yang high profile yang identik dengan Soekarno menjadi low profile, dan memberikan kesan bahwa Indonesia adalah negara yang bersahabat dengan semua negara dan sering dikatakan bahwa Indonesia lebih condong ke barat dalam konteks perang dingin yang apabila dibandingkan dengan era Orde Lama yang lebih berpihak ke timur. Orde baru ini adalah era dimana pemerintah fokus dan menjadikan pembangunan dalam negeri sebagai prioritas utama.

Dua kepemimpinan diatas adalah era dimana peran pemerintah pusat (eksekutif) menjadi pusat kekuasaan bagi keberlangsungan Indonesia di hampir semua bidang hingga bergulirnya reformasi yang menghendaki kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, sehingga kepemimpinan presiden Soeharto yang telah berlangsung selama 32 tahun lamanya kemudian digantikan oleh wakilnya yaitu, BJ Habibie yang berlangsung singkat dan dihadapi dengan berbagai krisis di indonesia dan juga lepasnya wilayah Timor-Timur dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Setelah itu Preseiden Indonesia digantikan oleh Abdurahman Wahid (Gus Dur). Kebijakan-kebijakan Gusd Dur dinilai cukup kontroversial, seperti rencana pembukaan hubungan diplomatik antara Indonesia-Israel. Rencana ini membuat gejolak di dalam kalangan masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam. Gus Dur akhirnya diberhentikan oleh MPR sebelum masa jabatannya berakhir dan kemudian digantika oleh wakilnya yaitu,

(4)

Megawati Soekarno Putri. Megawati memimpin indonesia selama 2,5 Tahun dan merupakan presiden indonesia pertama yang berasal dari kaum wanita. Salah satu kesuksesan besar dalam era kepemimpinan Megawati adalah terselenggaranya Pemilihan Umum secara langsung yang pertama kali diadakan di Indonesia pada tahun 2004. Pada Pemilu 2004, Megawati dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, yang pada masa pemerintahan Megawati menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan. Sejak tahun 2004, Susilo Bambang Yudhoyono resmi menggantikan Megawati sebagai Presiden Republik Indonesia yang Ke 6.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah penelitian deskriptif, dimana penulis memberikan gambaran serta penjelasan yang konkrit dan sesuai dengan fakta yang ada mengenai Politik Luar Negeri pada era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Penulis menggunakan jenis data sekunder, yaitu merupakan data-data yang diperoleh melalui studi pustaka dimana penulis mendapatkan sumber referensi berupa buku, jurnal ilmiah, media cetak serta catatan penting yang mengacu kepada materi yang penulis angkat dalam penulisan makalah ini dan juga dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan teknik analisa data kualitatif.

PEMBAHASAN

PROFIL SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Dr. H. Susilo bambang yudoyono atau yang biasa disebut SBY lahir pada 9 september 1949 di pacitan, jawa timur. Beliau adalah seorang ilmuan yang berhasil mendapat gelar Master in Management dari Webster University di Amerika Serikat pada tahun 1991. Kemudian beliau melanjutkan studinya di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2004 dan berhasil mendapat gelar Doktor Ekonomi Pertanian. Pada tahun 2005 beliau mendapat anugrah dua Doctor Honoris Causa. Masing-masing almamaternya Webster University di Ilmu Hukum dan dari Thammasat University di Thailand untuk bidang ilmu politik. Selain itu beliau juga mendapatkan lulusan terbaik AKABRI Darat di tahun 1973 dan terus mengabdi sebangai perwira TNI selama 27 tahun. Beliau juga meraih pangkat jenderal TNI tahun 2000. Disepanjang masa itu, beliau juga mengikuti berbagai serangkaian pendidikan dan pelatihandi indonesia dan luar negeri antara lain seskoad dan command and general staff college di amerika serikat. Selain di dalam negeri, beliau juga bertugas pada misi-misi luar

(5)

negeri seperti ketika menjadi Chief Military Observer United Nations Peace Keeping Operations (CMO UNPKO) dan Komandan Kontingen Indonesia di Bosnia Herzegovina pada 1995-1996. Setelah mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, beliau mengalami percepatan masa pensiun maju 5 tahun ketika menjabat Menteri di tahun 2000. Atas pengabdiannya, beliau menerima 24 tanda kehormatan dan bintang jasa, diantaranya Satya Lencana PBB UNPKF, Bintang Dharma dan Bintang Maha Putra Adipurna. Atas jasa-jasanya yang melebihi panggilan tugas, beliau menerima bintang jasa tertinggi di Indonesia, Bintang Republik Indonesia Adipurna.

Seperti yang kita ketahui bahwa Susilo Bambang yudoyono adalah presiden RI yang ke enam dan presiden yang pertama dipilih langsung oleh rakyat indonesia bersama Drs. M. Jusuf kalla sebagai wakil presidenya. Beliu dipilih dalam pemilihn presiden pada thun 2004. Dan MPR melantik beliau pada menjadi presiden pada 20 oktober 2004. Sebelum dipilih oleh rakyat dalam pemilihan presiden langsung, SBY melaksanakan banyak tugas pemerintahan yaitu sebagai Menteri Pertambangan dan Energi serta Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan pada Kabinet Persatuan Nasional di jaman Presiden Abdurrahman Wahid. Beliau juga bertugas sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam Kabinet Gotong-Royong di masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Co-Chairman of the Governing Board of the Partnership for the Governance Reform. Beliau adalah juga Ketua Dewan Pembina di Brighten Institute, sebuah lembaga kajian tentang teori dan praktik kebijakan pembangunan nasional. Tak hanya itu, pada beberapa tahun terakhir. SBY juga berperan aktif di bernagai forum internsional yaitu upaya penyelamatan lingkungan hidup, pelaksanaan konfereni bali mengenai perubahan iklim yang menghasilkan copenhagen accord. SBY juga memprakarsai terbentuknya Coral Triangle Initiative, yang merupakan upaya kerjasama antara Indonesia, Malaysia, Philipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Timor Leste dan Brunei Darussalam, dalam melindungi keanekaragaman sumber daya hayati lautan di wilayah ini, serta terbentuknya Forest - 11 (F-11), kelompok negara-negara pemilik hutan tropis di dunia.

SBY juga dikenal sebagai penggemar baca dengan mengoleksi ribuan buku dan dan telah menulis sejumlah buku dan artikel seperti: Transforming Indonesia: Selected International Speeches (2005), Peace deal with Aceh is just a beginning (2005), The Making of a Hero (2005), Revitalization of the Indonesian Economy: Business, Politics and Good

(6)

Governance (2002), dan Coping with the Crisis - Securing the Reform (1999). Ada pula Taman Kehidupan, sebuah antologi yang ditulisnya pada 2004.

SBY menikah dengan ibu Ani Herrawati dan mereka dikaruniai dua anak laki-laki, anak yang pertma adalah Kapten Inf. Agus harimurti Yudhoyono merupakan lulusan terbaik militer di tahun 2000 dan telah menyelesaikan Program Master di bidang Strategic Studies di IDSS, Nanyang Technological University, Singapura. Pada akhir bulan mei 2010 yang bersangkutan juga telah menyelesaikan Program Master di bidang Public Policy di Kennedy School of Goverment, Harvard University, Amerika Serikat. Dan Telah menikah dengan Annisa Larasati Pohan, dan dikaruniai seorang putri, Almira Tunggadewi Yudhoyono.kemudian anak keduanya adalah Edhie Baskoro Yudoyono, yang merupakan lulusan bachelor of Commerce Finance dan Electronic Commerce dari Curtin University of Technology, Perth, Western Australia. Serta lulusan Program Master bidang International Political Economy di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU) Singapura. Dan sampai Saat ini aktif sebagai anggota DPR RI dan sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

KARAKTER KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Beda pemimpin beda juga karakter individu maupun cara kepemimpinannya, apabila pada masa orde baru dibawah kepemimpinan Soeharto yang cenderung bergaya otoriter dan militeristik dan untuk diterapkan kembali pada era sekarang ini bisa dikatakan sulit karena, adanya peningkatan kebebasan baik itu bagi rakyat dan pers yang luas.

Karena, adanya peningkatan pada kebebasan pada era sekarang ini akan mempengaruhi gaya kepemimpinan kepala negara di era reformasi sekarang ini. Untuk itu kami akan mencoba menganalisis karakter kepemimpinan SBY dari berbagai indikator-indikator gaya kepemimpinan yang ada.

1. SBY Dalam Tipe Militeristik

Pada analisis yang pertama penulis akan mengaitkan karakter kepemimpinan SBY dalam tipe militeristik. Hal ini bisa disebabkan karena, yang mempengaruhi corak kepemimpinan suatu kepala negara bisa berupa pengalaman dan pendidikannya. Dari segi pendidikan dan pengalaman ini lah yang mengindikasikan SBY memiliki gaya kepemimpina yang militeristik, SBY merupakan lulusan AKABRI terbaik dan mengabdi kepada TNI selama 27

(7)

tahun, serta meraih pangkat jendral pada tahun 2000. Meskipun SBY cukup lama berkecimpung di dunia militer, SBY juga berkembang dalam pendidikan sipil seperti meraih gelar Master in Management dari Webster University pada tahun 1991 dan melanjutkan studinya di Institut Pertanian Bogor dan pada tahun 2004 meraih gelar doktor dalam bidang ekonomi pertanian.

Meskipun SBY telah lama menyesuaikan diri dengan kepemimpinan sipil yang egaliter dan demokratis tetapi budaya militer sebagai dasar pembentukan karakter kepemimpinan SBY tidak bisa hilang begitu saja. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa contoh kasus gaya kepemimpinan militeristik SBY yang masih melekat, seperti beberapa kali memarahi menterinya didepan umum, memarahi para bupati dan walikota seluruh Indonesia yang tidur ketika SBY sedang berpidato. Selain itu gaya militeristik SBY tergambar dari tindakan-tindakannya SBY dalam pelaksanaan administrai negara yang formalitas dan kaku. Ini merupakan salah satu karakteristik dari gaya kepemimpinan militeriktik yaitu, segala sesuatu bersifat formal. Terlihat dari pelaksanaan pemerintahan SBY yang berjalan dengan prinsip bahwa segala sesuatunya sesuai dengan peraturan artinya setiap pikiran baru harus bersabar untuk menunggu sampai peraturannya berubah dulu, terobosan menjadi barang langka.

2. SBY Dalam Tipe Karismatik

Kharisma adalah hal wajib yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kharisma seorang pemimpin bisa dilihat melalui cara memimpinnya. SBY adalah salah satu pemimpin yang berkharisma, kharismanya bukan hanya dalam hal mencari perhatian. Kharisma yang terdapat pada SBY telah menyatu dengan kepribadian beliau yang telah unggul dalam segala bidang, baik itu dalam ideologi, politik, ekonomi, budaya sosial maupun pendidikan.

3. SBY Dalam Tipe Demokratis

Menurut penulis, karakter dari kepemimpinan SBY termasuk ke dalam tipe demokratis, ini mungkin disebabkan karena tuntutan pada era sekarang yang semakin liberal. Dimana gaya kepemimpinan ini selalu mengajak beberapa perwakilan yang berada di bawah dalam pengambilan keputusan, namun keputusan tetap terdapat pada pemimpinnya. Selain itu, pemimpin yang demokratis berusaha untuk mendengar berbagai aspirasi dan menganalisis aspirasi tersebut untuk kemudian dijadikan sebagai pengambilan keputusan.

(8)

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DI ERA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilantik menjadi presiden ke-6 Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004. SBY merupakan Presiden Indoneisa pertama yang dipilih melalui mekanisme pemilihan umum. Beliau maju menjadi presiden didampingi oleh Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Indonesia periode 2004 – 2009. Pada pemilu 2009, beliau terpilih kembali menjadi presiden dengan didampingi oleh Boediono sebagai wakil presidennya. SBY telah berhasil mengubah citra Indonesia. Perubahan-perubahan global pun dijadikannya sebagai peluang. Politik luar negeri Indonesia di masa pemerintahan SBY diumpamakan dengan istilah „mengarungi lautan bergelombang‟, bahkan „menjembatani dua karang‟. Hal tersebut dapat dilihat dengan berbagai insiatif Indonesia untuk menjembatani pihak-pihak yang sedang bermasalah. Adapun ciri-ciri politik luar negeri SBY adalah:

1. Terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis dengan negara-negara lain (Jepang, China, India, dll).

2. Terdapat kemampuan beradaptasi Indonesia terhadap perubahan-perubahan domestik dan perubahan-perubahan yang terjadi di luar negeri (internasional).

3. Bersifat pragmatis kreatif dan oportunis, artinya Indonesia mencoba menjalin hubungan dengan siapa saja (baik negara, organisasi internasional, ataupun perusahaan Multinasional) yang bersedia membantu Indonesia dan menguntungkan pihak Indonesia.

4. Konsep TRUST, yaitu membangun kepercayaan terhadap dunia Internasional. Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST adalah unity, harmony, security, leadership,

prosperity. Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST inilah yang menjadi sasaran

politik luar negeri Indonesia di tahun 2008 dan selanjutnya.

5. Opportunity Driven, yaitu mendayagunakan segala kesempatan yang ada secara optimal.

6. Win-Win Solution, yaitu memberikan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

(9)

7. Constructive, yaitu bahwa Indonesia akan berperan dalam kegiatan- kegiatan yang mendorong terciptanya kestabilan regional.

8. Rasional dan Pragmatis, yaitu menggunakan rasio dalam berpikir dan perimbangan keputusan serta berpikir secara pragmatis atau manfaat.

9. Soft Power, yaitu mengandalkan dan mempelajari cara-cara halus dalam melakukan diplomasi seperti yang dilakukan di negara- negara Canada, Norwegia dan Australia.

10. Personal, yaitu pendekatan yang dilakukan terhadap pemimpin tiap-tiap negara untuk mengambil hati dan menjalin persahabatan dengan setiap mitra dialog.

Dengan pendekatan yang dianut tersebut, maka Presiden SBY menerapkan politik luar negeri yang konstruktif untuk membangun stabilitas nasional dan internasional dengan membawa semboyan All Directions Foreign Policy (Politik luar negeri ke segala arah). Hal ini berarti bahwa Indonesia tidak hanya memihak ke satu pihak saja, sesuai dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Selain itu, Indonesia juga menganut paham A Million Friends, Zero Enemy yang artinya merangkul sebanyak-banyaknya kawan dengan menggunakan soft power sehingga meminimalisir kemungkinan adanya musuh. Harapan-harapan terhadap politik luar negeri Indonesia dibangun dengan sistem

bridge builder, consensus builder dan resolution conflict.

TUJUAN POLITIK LUAR NEGERI DI ERA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Ada tiga hal yang menjadi tujuan utama politik luar negeri Indonesia saat SBY menduduki kursi presiden. Yang pertama adalah untuk meningkatkan peranan Indonesia di dunia Internasional dalam rangka membina dan meningkatkan persahabatan dan kerjasama yang saling bermanfaat antara bangsa-bangsa. Hal ini terealisasikan dengan Indonesia aktif dalam keanggotaan ASEAN, SBY sadar bahwa sebagai anggota ASEAN, Indonesia harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan Negara-negara anggota ASEAN ataupun Negara manapun di seluruh dunia. Dalam mottonya “Thousand Friends, Zero Enemy”. Indonesia bisa diartikan sebagai Negara yang menentang penjajahan serta Negara yang cinta damai.

Tujuan yang kedua yaitu, untuk memperkuat persatuan dan kerjasama di dalam bidang ekonomi melalui kerjasama perdagangan maupun pertukaran barang.

(10)

Tujuan ketiga yaitu, meningkatkan kerjasama antar negara untuk membuat suatu kondisi damai dan ketertiban dunia demi kesejahteraan yang berdasarkan kemerdekaan dan keadilan sosial.

Di bidang kerjasama internasional, kinerja yang telah dicapai pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono antara lain, ialah :

1. Menyelesaikan masalah sengketa perbatasan Indonesia dengan negara lain . Misalnya perbatasan dengan Malaysia, dan Timor Leste sedangkan Papua Nugini masih dalam tahap perundingan.

2. Support Indonesia terhadap Palestina dalam konflik Palestina dengan Israel. support positif ini penting bagi kinerja politik luar negeri Indonesia yang mulai bersifat pro aktif dan high profile dalam usaha untuk menciptakan perdamaian dunia.

3. Meningkatkan kerjasama di ASEAN dalam bidang ekonomi internasional, Indonesia terus mengikuti berbagai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) seperti KTT APEC XII, KTT ASEAN, KTT Tsunami dan KTT Asia Afrika.

4. Kegiatan saling mengunjungi presiden dan wakil presiden ke negara – negara lain menghasilkan perjanjian – perjanjian yang saling menguntungkan kedua belah pihak terutama didalam sector ekonomi yaitu banyaknya investasi masuk dan meningkatnya perdagangan Indonesia

KEBIJAKAN LUAR NEGERI DI ERA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Pada masa kepimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia menjadi negara yang cukup disegani oleh dunia internasional. Sebagai seorang Jenderal TNI (Purn). SBY memiliki karakter yang kuat dalam memimpin negara Indonesia ini. Beliau membuat negara Indonesia dipandang dan juga cukup disegani oleh dunia internasional. Hal ini membuat negara lain merasa nyaman dan aman dalam menjalin kerjasama dengan Indonesia meskipun beberapa tahun sebelumnya Indonesia sempat diisukan sebagai negara sarang teroris.

Dalam masa kepemimpinan SBY ini, Indonesia aktif mengikuti berbagai organisasi internasional hingga konvensi tingkat dunia. Di sini menunjukkan peran total diplomasi Indonesia dalam menarik perhatian negara lain di dunia serta menunjukkan bahwa Indonesia ikut berperan aktif dalam dunia internasional. Beberapa bukti eksistensi Indonesia di mata

(11)

internasional antara lain pada tahun 2011 Indonesia merupakan tuan rumah Sea Games XXIV di Palembang.12 Selain itu Indonesia juga menjadi tuan rumah KTT ASEAN pada tahun 2011 serta KTT APEC pada Oktober 2013 di Bali3, dan yang paling membanggakan adalah tahun 2013 lalu, Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Miss World 2013 di pulau Dewata Bali. Hal ini membuktikan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat internasional pada Indonesia.

Beberapa langkah kerjasama internasional beserta pemantapan politik luar negeri yang dilaksanakan oleh pemerintahan Indonesia dalam masa kepimpinan presiden SBY antara lain: 1. Memperkuat hubungan serta kerjasama bilateral, regional, maupun internasional di segala

bidang.

2. Meningkatkan peranan aktif Indonesia dalam proses integrasi ASEAN dan juga di Asia-Pasifik, membangun kemitraan strategis baru Asia-Afrika dan hubungan antar sesama negara berkembang, serta organisasi internasional.

3. Meningkatkan peranan aktif Indonesia dalam keamanan dan perdamaian internasional, serta memperkuat multilateralisme.

4. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada WNI di luar negeri.

5. Mendorong pencapaian Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera melalui pembangunan ekonomi dan pembangunan nasional, serta upaya peningkatan investasi, penyediaan lapangan pekerjaan serta perkembangan teknologi.

Era reformasi memberikan dampak positif bagi perkembangan HAM di Indonesia. Reformasi juga memberikan kebebasan kepada rakyat dan khususnya adalah media massa dalam memberikan informasi. Sebagai salah satu usaha dalam pegakan hukum HAM di Indonesia, pada tanggal 28 Oktober 2005 Indonesia telah meratifikasi dua instrumen internasional utama dalam bidang HAM, yaitu Kovenan Internasional tentang hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (International Covenant on Economic, Social dan Cultural Rights/ICESCR) dan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights/ICCPR)4.

2

http://www.indopos.co.id/2014/03/sukseskan-isg-sea-games-alex-sabet-koi-award.html diakses pada 5 Mei 2014 pada pukul 13:05

3

http://www.setkab.go.id/artikel-9228-apec-dan-momentum-kejayaan-ekonomi-indonesia.html diakses pada 5 Mei pada pukul 13:17

4

(12)

Pada level hubungan bilateral, telah dilaksanakan dialog tahunan antara Norwegia dan Kanada yang menghasilkan berbagai program kerja sama dalam peningkatan kapasitas dalam bidang HAM. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang menggagas dialog serupa dengan Rusia dan Swedia. Pemerintah Indonesia secara aktif dan konsisten sangat mendukung pembentukan mekanisme regional HAM ASEAN serta dimasukkannya strategi yang dalam bidang HAM ke dalam Rencana Aksi Masyarakat Keamanan ASEAN 2004 (ASEAN Security Community Plan of Action 2004).5

Kebijakan luar negeri lain yang di keluarkan pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dan mengarah ke bidang ekonomi adalah :

1. Menekankan program ekonomi makro daripada program peningkatan ekspor secara spesifik.

2. Resep perbaikan iklim investasi, pembangunan infrastruktur massal untuk menciptaka lapangan kerja baru.

3. Melanjutkan pertumbuhan ekonomi pada masa pemerintahan Megawati.

4. Indeks harga saham gabungan (IHSG) membumbung ke rekor 861.318. Kurs antara Rp 8.900 sampai Rp 9.150 per US $.

5. Mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Dari kebijakan ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki banyak modalitas yang bisa dikatakan cukup baik pada saat ini sebagai pelaku dalam politik internasional, selain itu di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono karena dari modalitas dari Indonesia yang saat ini sudah baik menjadikan bangsa Indonesia lebih percaya diri dalam mengambil peran di ranah politik internasional. Dari faktor ini juga mendorong Indonesia untuk kembali berminat dan mengambil peran aktif dalam masalah-masalah Internasional, Indonesia juga memiliki peluang yang besar dalam berinteraksi dengan dunia internasional dengan modal sebagai negara demokratis ketiga terbesar di dunia dan posisi Indonesia sebagai anggota dalam Dewan Keamanan PBB serta Indonesia juga dianggap memiliki profil sebagai pemimpin negara berkembang di dunia.

5

http://treaty.kemlu.go.id/index.php/treaty/index?fullPage=1&Treaty_page=2&sort=modified_time.des c diakses pada 6 Mei 2014 pukul 20:28

(13)

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DI ERA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden selama 2 periode berturut-turut, yaitu periode pertama pada tahun 2004-2009 serta periode kedua pada tahun 2009-2014. Pada periode pertama, SBY memimpin bersama Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden, sedangkan pada periode kedua, SBY memimpin bersama Boediono. Gaya diplomasi soft power SBY dinilai unik karena mengedepankan politik santun, prosedural dan teoritis6. Pada kedua periode ini, SBY menjalankan politik luar negeri yang biasa disebut million friend zero enemy. Selain itu, SBY juga sering menjadikan Indonesia sebagai tempat konferensi internasional, seperti KTT ASEAN, APEC, ARM, OKI, dsb. Dari konferensi-konferensi itulah strategi diplomasi soft power SBY dapat terealisasikan, karena diplomasi soft power itu sendiri adalah kemampuan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dengan cara membuat pihak lain tertarik sehingga keinginan pihak lain sejalan dengan keinginan kita tanpa melalui pemaksaan atau iming-iming imbalan7.

Pelaksanaan politik luar negeri SBY dirasa cukup bagus dan memberi dampak positif baik di dalam maupun diluar negeri. SBY mewujudkan suasana tenang, damai, dan bebas dari kerusuhan terhadap negara-negara tetangganya. Selain itu, semasa pemerintahan SBY, kredibilitas Indonesia menjadi semakin meningkat dimata dunia. Negara-negara berkembang yang bertetangga dengan Indonesia seperti Thailand dan Myanmar menginginkan untuk membangun negaranya menjadi lebih terstruktur.

Tetapi dibalik kelebihan dari politik luar negeri SBY masih terdapat kekurangan dalam beberapa hal yaitu, Politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan SBY kurang bisa menyelesaikan masalah-masalah domestik. Oleh karena itu, banyak pihak yang menganggap politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan SBY dengan sebutan “It’s about

Image”. Hal ini karena SBY berlaku hanya untuk memulihkan citra baik Indonesia di luar

negeri dan kurang memperhatikan keadaan di dalam negeri.

6

http://www.beritasatu.com/nasional/169285-pengamat-politik-luar-negeri-sby-perlu-dipertahankan.html diakses pada 7 Mei 2014 pukul 14.38

7

Reni Windiani, 2011, Respon Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Globalisasi, Politik Luar Negeri

Indonesia dan Globalisasi. Hal. 7-8. available from :

(14)

KESIMPULAN

Politik dan kebijakan luar negeri di masa kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama 2 periode ini dirasa cukup baik dan lebih spesifik dengan menyatakan adanya perubahan pada kata „bebas aktif‟ menjadi „milion friends and zero enemies.” Perubahan ini memudahkan seseorang untuk menafsirkan apa arti kata dari „bebas aktif‟ itu sendiri. Tidak seperti presiden presiden sebelumya yang sangat kentara melakukan politik luar negeri yang cenderung kearah poros tertentu seperti barat dan timur, politik masa kepemerintahan presiden SBY dirasa terkesan acak. Dikarenakan tak adanya lagi 2 poros di perpolitikan dunia pasca perang dingin berakhir, pergerakan politik luar negeri yang dilakukan di era reformasi yang acak kemudian menjadi pijakan awal politik luar negeri kepemerintahan SBY. Maksud dari kata acak sendiri adalah, lebih kearah membangun tali silaturahmi yang baik ke semua negara dan memilih untuk menjadi penengah atau netral dalam setiap adanya konflik di antara negara-negara dunia.

Kondisi yang berbeda dari masa-masa kemasa kami rasa menjadi salah satu factor yang sangat mempengaruhi pergerakan politik luar negeri presiden SBY. Terlepas dari adanya atau tidak poros di dunia politik internasional, politik luar negeri presiden SBY yang cenderung mengalir seperti air mendapatkan tempat tersendiri dihati para pemimpin negara lain. Pembawa pak SBY yang tenang dan penuh kewibawaan juga merupakan daya tarik tersendiri untuk negara lain agar dapat bekerjasama dengan Indonesia.

(15)

DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku dan Jurnal

Kusumaatmadja, M. 1983. Politik Luar Negeri Indonesia dan Pelaksanaannya Dewasa Ini. Bandung: Penerbit Alumni.

Wuryandari, Ganewati. 2008. Politik Luar Negeri Indonesia Di Tengah Pusaran Politik Domestik. Jakarta: P2P-LIPI.

Reni Windiani. 2011. Respon Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Globalisasi. Politik Luar Negeri Indonesia dan Globalisasi.

Referensi Website

http://www.indopos.co.id/2014/03/sukseskan-isg-sea-games-alex-sabet-koi-award.html diakses pada 5 Mei 2014

http://www.setkab.go.id/artikel-9228-apec-dan-momentum-kejayaan-ekonomi-indonesia.html diakses pada 5 Mei 2014

http://widiarto.lecture.ub.ac.id/2009/10/instrumen-ham/#_ftn1 diakses pada 5 Mei 2014

http://treaty.kemlu.go.id/index.php/treaty/index?fullPage=1&Treaty_page=2&sort=modified_ time.desc

diakses pada 6 Mei 2014

http://balitbangdiklat.kemenag.go.id/indeks/artikel-ilmiah/85-instrumen-internasional-dan-peraturan-perundangan-indonesia.html

diakses pada 6 Mei 2014

http://www.beritasatu.com/nasional/169285-pengamat-politik-luar-negeri-sby-perlu-dipertahankan.html

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian yang dijadikan populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pegawai negeri yang bekerja pada Kantor Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara, sesuai

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), dan Debt Equity Ratio (DER) terhadap

Setelah kita mendapatkan dimensi struktur baru yang telah memenuhi syarat kekuatan, maka kita perlu periksa kembali kekakuan dan kemampuan menyerap gaya geser

Pertanian dan perdagangan adalah unsur penting dalam perekonomian masyarakat arab pra-Islam.. Karena letak geografisnya yang sangat strategis maka ia menjadi tempat persinggahan

Aspek- aspek yang dinilai dari komponen-komponen diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Komponen Tujuan Instruksional, yang meliputi aspek-aspek ruang lingkup

Sertifikat keamanan bandar udara, program keamanan pengangkutan kargo, dan Standard Operation and Procedur (SOP) keamanan kargo di bandar udara didukung dengan teknologi

yönelmesi anlamına gelmektedir. Gierek yönetiminin 1976 ve 1979 

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEARAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR. DATA SOP INISIATIF BAESKRIM POLRI SATRESKRIM SEMESTER 2