• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSIKOLOGI SOSIAL 1 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 04

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PSIKOLOGI SOSIAL 1 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 04"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

PSIKOLOGI

SOSIAL 1

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Psikologi Psikologi

04

MK10230 Irfan Aulia, M.Psi. Psi

Abstract

Kompetensi

Teori-teori psikologi sosial Mampu menjelaskan dan

mengkomunikasi kan Pendekatan teori psikoanalisa, pendekatan teori belajar sosial, pendekatan teori biologik, pendekatan teori ekologik, dan pendekatan teori kognitif

(2)

Teori Dalam Psikologi Sosial

Pendekatan teori dalam Psikologi Sosial

Teori ini pada dasarnya adalah beberapa ide mengenai manusia dari para ahli ilmu psikologi. Hal ini penting dipahami para psikolog sosial karena subjek penelitian atau pembelajaran psikologi sosial adalah individu dalam konteks sosial. Individu dalam pemikiran para psikologi tentu saja berkaitan dengan teori teori kepribadian yang ada. Hal – hal ini akan memberikan pemahaman mengenai cara pandang teori kepribadian dalam konteks psikologi sosial.

Pentinya teori ada pada dua hal yaitu: (1) memberikan petunjuk terhadap minat penelitian , (2) memberikan petunjuk untuk melakukan penelitian.

Teori Psiko Analisa

Sigmun freud dikenal sebagai salah satu peletak dasar teori kepribadian dan merupakan salah satu tokoh yang mempunyai pengaruh terhadap ilmu psikologi.

Sekilas sejarah

Freud banyak meneliti psikologi berdasarkan pengalaman masa kecilnya. Pengalaman masa kecil yang berharga berkaitan dengan interaksinya dengan ibu dan ayah. Freud mengalami ketertarikan seksual terhadap ibu, dan mengalami rasa iri terhadap perlakuan ayah dan pembagian perasaan ibunya terhadap adik adiknya. Salah satu dari hasil refleksi teoritik hal ini memberikan sumbangsih pada terminologi oedipus complex.

Salah satu pengalaman Freud yang memberikan sumbangsih terhadap teorinya adalah pengalaman praktik. Freud memilih untuk praktik dikarenakan ia tidak punya cukup finansial untuk membiayai hidupnya. Dalam perjalanan praktik ini Freud bertemu dengan Charcot-seorang ahli hipnotis- yang memberikan ia pengalaman mengenai ketegangan seksual sebagai penyebab neurosis pada individu.

Ketegangan seksual freud didasarkan pada pengalaman praktiknya dengan klien. Salah satu dari klien ini menceritakan pengalaman pelecehan seksualnya dan dari ini freud memberikan dasar teorinya mengenai ketegangan seksual dengan neurosis dan kecemasan.

Cara Freud Membentuk Teori

Freud membentuk teori, pada awalnya dari intuitif dirinya berdasarkan pengalaman dan memorinya terhadap pengalaman diri dan praktiknya. Lalu ia memulai membentuk metode yang lebih rasional dan empiris dari pengalaman praktik, pengamatan masa kecil melalui studi kasus dan analisis mimpi.

Terminologi dasar dari teori psikoanalisis Freud

Freud’s psychoanalytic theory, an approach that depicts human beings as servants to inborn biological instincts that mature gradually over the course of childhood and play a

(3)

Teori dasar Freud adalah pada pendekatan bahwa manusia adalah pelayan terhadap insting biologis yang akan terdewasakan sepanjang perjalanan masa kecil dan akan punya peran mendeterminasikan siapa dan akan jadi seperti apa indidvidu tersebut.

Insting atau dorongan dasar manusia, dalam teori Freud berarti representasi mental dorongan internal seperti lapar. Freud percaya bahwa manusia mempunyai dorongan dan bila dorongan ini muncul maka manusia harus memuaskan dalam rangka menciptakan kesetimbangan.

Teory dari Freud menyatakan bahwa kondisi kematangan dari insting sex mendasari perkembangan kepribadian dan cara orang tua mengelola dorongan insting anak akan mempengaruhi sifat dan ekspresi sifat tersebut pada anak. Ada dua insting penting dalam hidup manusia yang ia sebut sebagai Eros dan Thanatos. Eros adalah insting kehidupan, kita menjaga keberlangsung kehidupan dengan melakukan aktivitas kehidupan seperti bernagas, makan, seks, dan seluruh pemenuhan kebutuhan hidup. Thanatos adalah insting kematian yang dipandang sebagai dorongan merusak yang ada di dalam kehidupan manusia yang muncul dalam tingkah laku seperti bertarung, agresi sadis, membunuh, dan termasuk mencederai diri sendiri seperti masokhis.

Freus mendapatkan ini dari pengalaman berinteraksi dengan klien, dasar asumsinya adalah setiap manusia mempunyai insting dasar dan ada insting insting dasar yang harus ditekan dikarenakan aturan dalam masyarakat tidak membolehkannya. Freud menyebutkan ini sebagai konflik dalam diri manusia, dan bagaimana orang tua memperlakukan insting dasar pada awal kehidupan anak akan mempengaruhi perkembangan kepribadian anak tersebut disaat dewasa.

Tiga komponen kepribadian yaitu id, ego, dan super ego. Id adalah terminologi dalam psikoanalitik yang mencerminkan komponen kepribadian yang didorong oleh insting. Ego adalah terminologi dalam psikoanalitik yang mencerminkan komponen rasional dalam kepribadian. Super ego adalah terminologi dalam psikoanalitik yang mencerminkan standar komponen moral yang diinternalisasi oleh individu.

Salah satu sumbangsih dari Freud adalah tahapan perkembangan seksual

Tahapan Usia Deskripsi

Oral 0-1

tahun

Insting seksual berpusat di mulut, dan aktivitas di mulut seperti menghisap, menguyah, menggigit, di dalam aktivitasi ini menyusui sangatlah penting. Anak yang terlalu cepat disapih atau terlalu lama menyususi bisa menjadi sulit membangun hubungan atau menjadi terlalu tergantung.

Anal 1-3

tahun

Kesediaan untuk melakukan buang air besar termasuk toilet training menjadi salah satu hal penting dalam fase ini. Anak yang terlalu keras dalam toilet training bisa menjadikan anak pemalu, ceroboh, atau susah diatur

(4)

Phalic 3-6 tahun

Kenikmatan didapatkan dari alat kelamin. Anak mengalami ketertarikan kepada orang tua lawan jenis, ini dinamakan oedipus complex untuk laki laki dan electra complex untuk perempuan

Latency

6-11 tahun

Trauma di phalic menyebabkan terjadinya konflik seksual yang direpresi di masa sekolah dan bermain. Disini anak dituntut untuk menyeimbangkan ego dan super ego

Genital 12

tahun keatas

Masa pubertas mendorong kebutuhan untuk pemenuhan seksual

Psikososial Erikso

Di dalam konteks sosial, teori psiko sosial Erikson mempunya pengaruh yang besar untuk menjelaskan anak dalam konteks sosial. walau menerima ide ide Freud tetapi ada perbedaan besar antara Freud dengan Erikson. Erikson memandang bahwa anak adalah seorang yang aktif dan mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan luar. Erikson memandang bahwa dalam setiap kehidupan anak harus beradaptasi dengan lingkungan luar. Untuk mampu beradaptasi, maka anak harus mempunyai dan melatih fungsi egonya. Perbedaan kedua Erikson lebih banyak menitik beratkan kepada fungsi sosial kultur dibandingkan kepada konflik seksual. Di setiap tahapan kehidupan fungsi ego manusia akan berhadapan dengan krisis sosial yang harus ia tangani dan keberhasilan menangani krisis ini menjadikan manusia semakin dewasa.

Adapun tahapan erikson meliputi 1. Basic trust vs mistrust

2. Autonomy vs shame and doubt 3. Initiative vs guilt

4. Industry vs inferioty 5. Identity vs role confusion 6. Intimacy vs isolation 7. Generativity vs stagnitiy 8. Ego integrty vs despair

Makalah ini tidak akan menceritakan detail mengenai tahap perkembangan erikson. Namun sumbangsih psiko analisa adalah menceritakan proses-proses yang terjadi pada diri manusia di dalam tahapan perkembangan kehidupannya yang akan mempengaruhi cara ia mengekspresikan dirinya di dalam lingkungan sosial.

Teori Belajar Sosial Terminologi dasar

(5)

behaviorism and social-learning theory—that downplays biological contributions to human

development and portrays the child as a tabula rasa who is heavily influenced by his or her socializing environment.

Teori belajar sosial dimasukkan dalam teori behaviorism. Secara prinsip teori ini berpendapat bahwa perkembangan manusia adalah seperti kertas putih atau tabula rasa yang kemudian dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia bersosialisasi. Namun Bandura tidak serta merta menerima pemikiran behaviorisme yang memakai prinsip prinsip dengan hewan untuk menjelaskan manusia. Bandura lebih menitik beratkan manusia sebagai makhluk kognisi- yang mencari dan mengolah informasi secara aktif. Berbeda dengan hewan yang hanya berpikiran mengenai tingkah laku dan konsekuensi. Manusia bisa memikirkan apa yang mereka percayai akan terjadi dan yang benar benar terjadi, dan seringkali terpengaruhi dengan apa yang mereka percayai akan terjadi ketika melakukan tingkah laku tertentu. Bandura melihat observational learning sebagai proses sentral dalam perkembangan manusia. Observational learning secara sederhana adalah belajar dari melihat dari orang lain (yang disebut sebagai model). Observational learning ini tidak akan berjalan tanpa proses kognitif yang baik. Individu harus memperhatian dengan baik tingkah laku model, menggali secara aktif, lalu melakukan pengkodean terhadap hasil observasi dan kemudian menyimpan di memori untuk bisa diimitasi dalam waktu yang berbeda.

Mengapa Bandura menitik beratkan pada observational learning didalam teori belajar sosialnya? Hal ini disebabkan proses observational learning adalah proses aktif. Anak sebagai individu pembelajar bisa belajar apa saja dari model yang dia lihat setiap harinya. Banyak hal yang anak lihat setiap harinya tetapi ketika hal ini tidak menjadi minatnya maka tidak menjadi model dari pembelajaran anak. Menurut Bandura hal ini memperlihatkan bahwa anak bebas memilih hal – hal yang ingin mereka pelajari.

Dalam teori bandura ada istilah symbolic representation, ini adalah imaji dan label verbal yang observer dapatkan dalam rangka melihat tingkah laku utama dari model. Hal ini membuat anak mellihat simbol atau imaji yang penting agar mereka mau meniru tingkah laku model.

Anak melakukan dua hal untuk meniru yaitu melakukan emulation dan imitation. Imitation adalah melakukn reproduksi terhadap apa yang mereka lihat, anak – anak terkadang melakukan delayed imitation yaitu terjadi imitasi terhadap apa yang mereka lihat dulu di masa kecil. Emulation adalah melakukan imitasi terhadap tujuan dibandingkan bentuk dari model tersebut.

Salah satu penelitian bandura adalah mengenai anak mampu memodel tanpa ada imbalan mengikutinya. Hal ini dilakukan dengan eksperimen anak yang menonton video orang dewasa melakukan agresi terhadap boneka. Dari eksperimen itu diberikan contoh video orang dewasa yang melakukan agresi tanpa diberitahukan imbalan atau hukuman yang diberikan dan anak yang menonton video ini melakukan agresi seperti yang dicontoh model.

(6)

Teori Ekologik

Teori ekologi dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner (1970) yang fokus utamanya adalah pada konteks sosial di mana anak tinggal dan lingkungan termasuk orang-orang yang memengaruhi perkembangan anak.

Teori ekologi Bronfenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Lima sistem ini adalah

1. Mikro sistem 2. Mesosistem 3. Eksosistem 4. Makro sistem 5. Kranosistem

Sebuah mikrosistem adalah sekumpulan aktivitas, peran sosial, dan hubungan interpersona yang dialami dalam pertumbuhan orang yang terjadi di dalam setting sangat dekat dimana ia mengalami interaksi fisik, sosial, simbolik dimana individu menghabiskan hampir banyak waktu. Kontek dalam sistem ini antara lain adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga.

Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman seusia, dan orang lain. Manurut Bronfenbrenner, indivdu atau anak bukan penerima pengalaman secara pasif di dalam setting ini, tetapi individu adalah orang yang berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain dan membantu mengkonstruksi setting tersebut.

Sebuah mesosistem adalah kaitan antar-mikrosistem atau dua mikro sistem yang saling terkait dan menjadi satu hubungan.

Contoh adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya. Misalnya, salah satu mesosistem penting adalah hubungan antara sekolah dan keluarga.

Salah satu contoh dari lingkungan mesosistem adalah penelitian yang dilakukan Epstein, 1983 tentang pengaruh pemberian tanggung jawab keputusan dan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh guru dan orang tua kepada murid. Hasil dari penelitian ini menjelaskan murid yang diberi kesempatan lebih banyak untuk berkomunikasi dan mengambil keputusan, entah itu di rumah atau di kelas, menunjukkan inisiatif dan nilai akademik yang lebih baik.

Eksosistem (exosystem) adalah ketika tejadi hubungan antara dua sistem yang tidak berhubungan langsung tetapi saling mempengaruhi. Hal ini terjadi ketika pengalaman di setting lain dimana individu tidak langsung ambil bagian tetapi mendapat pengaruh dari lingkungan tersebut. Sebagai contoh penelitian tentang lingkungan kerja orangtua (Eckenrode dan Gore 1990), penelitian tentang jejaring pergaulan orang tua (Cochran, et.al,

(7)

1990), dan penelitian tetangga dan lingkungan sekitar (Pence, 1988). Ketiga hal ini tidak langsung mempengaruhi pengalaman individu atau anak tetapi turut memberikan efek.

Sebagai contoh jejaring pergaulan orang tua akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan anak. Anak pada jejaring pergaulan orang tua yang membuka toko akan mempunyai pengaruh pada sikap kewirausahaan mereka, dikarenakan mereka walau mereka tidak terlibat langsung dalam usaha atau toko teman teman orang tua mereka. Dikarenakan mereka akan melihat bagaiman cara orang tua bergaul, cara orang tua memilih karyawan, cara orang tua mengambil resiko dan sebagainya. Hal – hal ini akan memberikan pengaruh pada sikap kewirausahaan anak di masa yang akan datang.

Makrosistem meliputi segala mikro, meso, dan ekso sistem yang didalamnya mencakup kultur dan sub kultur. Dimana di dalamnya terdapat nilai yang dipercayai, pengetahuan yang diwariskan, sumber daya material, adat istiadat, gaya hidup, dan bahkan kekacauan yang mungkin terjadi. Didalam artikel yang lain disebutkan makro sistem sebagai kultur yang luas mencakup peran etnis dan faktor sosio ekonomi dalam perkembangan individu. Ini adalah konteks terluas dimana individu hidup.

Contoh misal nya budaya di satu daerah berbeda dengan budaya di daerah lain. Contoh di Indonesia kultur sunda berbeda dengan kultur jawa. Kultur jawa berbeda dengan kultur minang, dan demikian seterusny. Disetiap kultur terdapat harapan, gaya hidup, kekurangan, dan kelebihan masing – masing yang akan mempengaruhi hidup individu.

Salah satu kultur ini juga meliputi status dimana individu tinggal seperti kultur pegunungan, kultur pantai, kultur pedesaan, kultur urban, kultur kota, dan beberapa kultur lainnya. Salah satu contoh yang sangat baik dalam memperlihatkan perbedaan kultur adalah serial tv si bolang dimana diperlihatkan cara hidup anak di dalam kultur tertentu. Di sana akan diperlihatkan bagaimana mereka bermain, belajar, makan, dan berinteraksi.

Kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan individu. Kata kronologi meliputi serangkaian waktu yang dilewati oleh individu. Hal ini memperlihatkan bahwa serangkaian perjalanan yang mempengaruhi konteks dan tren satu lingkungan akan mempengaruhi perkembangan individu.

Salah satu contoh yang sangat baik untuk melihat kronosistem adalah melihat tren lagu lagu yang disukai setiap zaman. Lagu tahun 70 an, akan berbeda dengan tahun 80 an, dan 90 an. Lagu ini mempunyai ritme, artis, dan gaya hidup yang berbeda dan mempunyai simbol simbol yang berbeda.

Sebagai contoh yang lain di Indonesia adalah generasi informasi yaitu yang lahir di era 80 an atau setelah 90 an yang sangat familiar dengan internet dan generasi sebelumnya. ada yang lahir tidak di generasi internet sehingga mereka harus migrasi secara pemikiran dan alat dan ada yang memang lahir dan sudah berinteraksi dengan internet sehingga mereka sudah hidup dan terlatih dengan berbagai arus informasi. Kedua generasi ini tentu berbeda secara gaya dan tingkah laku.

Broufener menutup teori ekologiknya dengan memberikan pernyataan bahwa manusia sebagai homo sapiens adalah unik karena kemampuannya untuk terus menerus

(8)

beradapatasi, untuk bertolerasin dan bahkan membentuk ekologi. Hal ini menjadikan manusia sebagai makhluk akan terus memperlihatkan keunikannya dalam berbagai bentuk dan cara sebagai salah satu makhluk yang akan terus beradaptasi dengan berbagai jenis bentuk dan lingkungan di dalam berbagai macam zaman.

Teori Biologik

Pendekatan biologi lebih sering disebut sebagai pendekatan evolusioner. Bahwa manusia berevolusi seperti hewan berevolusi dengan lingkungannya. Menurut lorenz (1937, 1981) dan Tinbergen (1973) setiap hewan mempunyai program tingkah laku yang diprogram secara biologis untuk

1. Menjadi produk evolusi

2. Melakukan adapatasi untuk bertahan hidup

Program ini sesuai dengan teori darwin mengenai seleksi alam. Jadi para penganut teori biologis atau disebut ethologis fokus kepada hal hal yang sudah ada dan dibawa sejak lahir seperti. Hal ini disebabkan manusia seperti juga hewan mengalami proses seleksi alam dan berusaha melakukan adaptasi untuk bertahan hidup.

Oleh karena itu para ethologis seperti john bolwby (1969, 1973) percaya bahwa manusia belajar respon dasar tingkah laku untuk bertahan hidup. Tidak hanya karena manusia mempunyai program dasar untuk bertahan hidup tetapi masyarakat di sekelillingnya mengajarkan hal hal tertentu untuk bertahan hidup.

Oleh karena itu para ahli ethologis melihat bahwa ada critical period yang terjadi di kehidupan manusia. Periode kritis (critical period) ini merupakan periode yang tidak berlangsung lama dimana manusia harus mampu belajar untuk bisa bertahan hidup dari lingkungan luar.

Selain periode krisis, manusia juga mempunyai periode sensitif dimana manusia mendapatkan kesempatan emas untuk belajar banyak dari lingkungannya. Pada periode ini para ahli ethologis percaya bahwa lingkungan luar sangat mudah mempengaruhi perkembangan individu yang akan menentukan atribut dan sifat yang terbangun pada individu.

Pendekatan teori biologis berikutnya adalah pendekatan gen

Para ahli hereditas percaya bahwa gen mempunyai kontribusi untuk membentuk tingkah laku manusia. Bahwa manusia memiliki fenotip dan genotip tertentu yang membentuk tingkah laku sosial tertentu. Studi tentang hereditas menyebutkan bahwa gen tertentu dapat memberikan atau membentuk tingkah laku tertentu.

Ada dua pendekatan dalam studi hereditas

Pendekatan pertama mengenai studi persilangan dan yang kedua studi tentang keluarga. Studi persilangan memperlihatkan bahwa gen yang bersilang dengan gen tertentu memberikan efek tingkah laku tertentu. Hal ini dibuktikan dengan eksperimen dengan tikus.

(9)

dibesarkan tidak dalam keluarga yang sama memiliki atribut yang berbeda dibandingkan dengan kembar identik yang dibesarkan dengan keluarga yang sama.

Teori Kognitif

Pendekatan teori kognitif pada psikologi sosial terletak pada beberapa aspek penting 1. Pada pertumbuhan kognitif anak

2. Pada proses kognitif sosial

3. Pada proses kognitif dalam pembentukan konsep diri Proses Pertumbuhan kognitif anak

Pada proses pertumbuhan kognitif anak ada dua ahli yang memikirkan mengenai hal ini yaitu piaget dan vygotsky. Piaget menitik beratkan pada perkembangan intelektual pada anak sedangkan vygotsky pada moral dan sosia kultural pada anak.

Pada piaget menitik beratkan empat tahap penting perkembangan anak yaitu : 1. Tahap sensori motorik

2. Tahap pre operasional 3. Tahap konkrit operasional 4. Tahap formal operasional

Pada tiap tahap terdapat perkembangan intelektual anak

Perbedaan antara vygotsky dengan piaget adalah vygotsky lebih menitik beratkan pada perkembangan anak berdasarkan interaksi sosial yang anak alami

Proses Kognitif sosial

Kognitif sosial adalah proses orang berpikir tentang dirinya dan dunia sekitarnya. Orang berpikir melalui sebuah skema. Skema adalah cara yang sudah tersusun secara otomatis dalam benak seseorang mengenai apa yang ia pikirkan tentang dirinya dan dunia di sekelilingnya.

Manusia menggunakan pengetahuan masa lalu untuk melakukan organisasi dan interpretasi terhadap pengetahuan baru yang ia dapatkan. Hal ini bisa mempermudah manusia menginterpretasikan hal baru, namun juga bisa membuat manusia mengalami generalisasi yang tidak akurat. Dalam konteks psikologi sosial hal ini juga bisa membuat manusia melakukan sterotipe.

Untuk dapat membantu manusia melakukan analisa yang lebih akurat menggunakan kemampuan kognisi sosialnya maka dibutuhkan dua alat bantu yaitu berpikir analitikal dan berpikir heuristik. Berpikir analitikal adalah berpikir secara mendalam terhadap satu persoalan terlepas dari konteks yang meliputinya. Berpikir heuristik adalah berpikir secara mendalam dengan melibatkan konteks yang meliputinya. Kedua hal ini dapat membantu individu memetakan kembali cara berpikirinya.

(10)

Proses kognitif dalam pembentukan konsep diri

Konsep diri merupakan hal penting dalam pembentukan tingkah laku sosial. konsep diri adalah kumpulan pengetahuan dan nilai terhadap diri. Kognitif sosial adalah apa yang kita pikirkan terhadap diri kita dan dunia kita hasil dari interaksi terhadap lingkungan sosial. apa yang kita pikirkan bisa jadi benar sesuai dengan realita atau berbeda jauh dengan realita. Namun apa yang kita pikirkan benar bisa menjadi benar dan mempengaruhi konsep diri

Daftar Pustaka

Aronson, Elliot., Timothy D. Wilson, Robin M. Akert. (2010). Social Psychology 7th edition. Prentice Hall

Baron, Robert A., Nyla R. Branscombe. (2012). Social Psychology. New Jersey: Pearson Education Bronfenbrenner, U. (1994). Ecological Models of Human Development. In international Encyclopedia

of Education, Vol. 3, 2nd. Ed. Oxford: Elseveir. Reprintedi in: Gauvain, M.& Cole, M (Eds.), Readings on the development of childern, 2nd Ed. (1993, hal. 37-43). NY : Freeman

Myers, David. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Humanika Salemba

Shaffer, David R. (2009). Social and Personality Development 6th edition. Wadhsworth: Cangage Learning.

Referensi

Dokumen terkait

Medernisasi dan Globalisasi merupakan suatu bentuk pengaruh perkembangan zaman yang berkembang dengan pesat pada zaman sekarang ini, di mana pada perkembangan dunia sekarang

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) yaitu Investment Account Holders

Aplikasi yang dirancang ini dapat digunakan untuk memberikan kemudahan kepada dokter untuk mendeteksi dan mengetahi suatu gejala penyakit epilepsi yang dialami

Pada penelitian ini, Peran Istri buruh tani disini dalam upaya peningkatan prestasi belajar anak adalah dilihat dari banyaknya ibu yang memberikan motivasi kepada anaknya

Pelaksanaan kegiatan yang mendukung outcome 14 IKU tersebut berasal dari program peningkatan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah di RSUD Dr.. Soetomo tahun 2015, maka dapat

Representasi stereotip perempuan dalam roman Papua Isinga karya Dorothea Rosa Herliany termanifestasikan melalui nasihat-nasihat orang-orang tua baik di perkampungan Aitubu

Allianz tidak menanggung risiko yang terjadi atas diri Tertanggung akibat penyakit, perawatan dan pengobatan, serta biaya yang dikecualikan dalam program Asuransi

4..2 Jumlah Sekolah Dasar dan Ruang Kelas Menurut Status Sekolah Dirinci per Kelurahan di Kecamatan Kota Baru , 2013……… Number of Elementary School and Classroom by Status of