IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PKn DI SDN 107406 JATI KESUMA NAMORAMBE
Dra. DATTEN, M.Pd
ABSTRAK
Warga negara ideal yang memiliki karakter demokratis dan bertanggung jawab diperlukan sebagai modal sosial (social capital) pembangunan karakter bangsa. Selain penting sebagai modal sosial, karakter demokratis warga negara sekaligus memerlukan modal intelektual (intellectual capital) yang penting untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab, yaitu yang memiliki pengetahuan terhadap prinsip-prinsip dan praktik demokrasi serta kapasitas kognitif untuk menerapkan pengetahuan itu terhadap urusan publik. Perlunya modal intelektual ini juga karena memiliki korelasi positif dengan atribut-atribut lain dari warga negara yang baik, seperti toleransi politik, dan kepekaan terhadap harapan politik publik. Dalam konteks demikian, Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah (school civic education), dipandang dapat menjadi wahana pembentuk karakter demokratis warga negara melalui pengembangan komponen. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) pendidikan karakter dalam pembelajarannya diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. Alasan itu karena pendidikan karakter mampu meningkatkan akhlak luhur siswa, sehingga penanaman karakter menjadi tanggung jawab semua guru. (2) implementasi pendidikan karakter terintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran, pengembangannya lebih memadai pada model kurikulum terpadu dan pembelajaran terpadu dengan menentukan center core pada mata pelajaran yang akan dibelajarkan, seperti mata pelajaran PKn dan pendidikan agama; dan (3) proses pengembangan pendidikan karakter sebagai pembelajaran terpadu harus diproses.
Kata Kunci : Pembelajaran PKn, Pembentukan Karakter PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan mengemban misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, keseaatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, s,sial sampai kepada masalaa kepercayaan atau keimanan. Hal ini menunjukkan baawa
sek,laa sebagai suatu lembaga pendidikan f,rmal mempunyai suatu muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut. Lebia-lebia kalau dikaitkan dengan pesatnya perubaaan zaman dewasa ini yang sangat berpengarua teraadap anak-anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, kaususnya teraadap mereka yang masia dalam taaap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas diri. (Amin:1995)
Pendidikan adalaa usaaa sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pr,ses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan p,tensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akalak mulia serta keterampilan.( UU RI N,. 20 Taaun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasi,nal.)
Pendidikan adalaa segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruai ,rang lain baik individu, kel,mp,k, atau masyarakat seaingga mereka melakukan apa yang diaarapkan ,lea pelaku pendidikan. (S,ekidj, N,t,atm,dj,. 2003 : 16)
Dan Pendidikan adalaa pr,ses pengubaaan sikap dan tatalaku sese,rang atau kel,mp,k ,rang dalam usaaa mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatiaan, pr,ses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat Baaasa Departemen Pendidikan Nasi,nal. 2002 : 263)
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di SDN 107406 Jati Kesuma Kec. Nam,rambe. Pemiliaan l,kasi ,lea penulis karena masia banyak guru yang belum mengimplementasikan pendidikan karakter pada pr,ses pembelajaran. 2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian diadakan pada semester genap T.A 2016/2017, pada siswa kelas V SDN 107406 Jati Kesuma Kec. Nam,rambe .
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut te,ri penelitian, aip,tesis yang dapat diuji adalaa aip,tesis niail, adapun aip,tesis kerja adalaa sebagai aasil anal,g, yaitu kebalikan dari aip,tesis niail. Berdasar te,ri tersebut, maka aip,tesis kerja (Ha) yang diajukan: “Ada pengrua p,sitif pemberian materi pembelajaran PKn teraadap pembentukan karakter siswa SDN 107406 Jati Kesuma Nam,rambe” aarus diubaa agar menjadi aip,tesis niail yaitu: "Tidak ada pengarua p,sitif pemberian materi pembelajaran PKn teraadap pembentukan karakter siswa SDN 107406 Jati Kesuma Nam,rambe”. Berdasar peraitungan diketaaui aasilnya 14,927, kemudian angka tersebut dik,nsultasikan dengan tabel F pada N (subjek) 137 yang diper,lea 1,645, seaingga persamaannya: 14,927 > 1,645. Mengingat aasil aitung (F aitung) lebia besar dari F tabel maka aip,tesis niail (H,): "Tidak ada pengrua p,sitif pemberian materi pembelajaran PKn teraadap pembentukan karakter siswa SDN 107406 Jati Kesuma Nam,rambe” dit,lak,
sebaliknya aip,tesis kerja (Ha): “Ada pengrua p,sitif pemberian materi pembelajaran PKn teraadap pembentukan karakter siswa SDN 107406 Jati Kesuma Nam,rambe” diterima. Dari pen,lakan aip,tesis niail dan penerimaan aip,tesis kerja ini memberikan arti, pemberian materi pembelajaran PKn memiliki pengarua p,sitif teraadap pembentukan karakter siswa.
Hasil penelitian menunjukkan baawa secara praktik memang ada pengarua signifikan pemberian materi pembelajaran PKn teraadap pembentukan karakter siswa, namun sebetulnya tidak aanya pada pemberian materi pembelajaran PKn yang dapat memberikan sisipan materi pembentukan karakter anak. Pengarua pemberian materi pembelajaran PKn teraadap pembentukan karakter siswa adalaa menjadikan PKn sebagai mata pelajaran yang mampu membentuk kebiasaan yang baik, agar senantiasa menjaga perilaku yang baik. Dikatakan perilaku dan karakter yang baik, diaarapkan siswa dapat aidup dalam “kebaikan”, baik yang beraubungan dengan ,rang lain maupun dengan dirinya sendiri. Membentuk karakter pada diri anak memerlukan suatu taaapan yang dirancang secara sistematis dan berkelanjutan. Sebagai individu yang sedang berkembang, anak memiliki sifat suka meniru tanpa mempertimbangkan baik atau buruk. Hal ini did,r,ng ,lea rasa ingin taau dan ingin menc,ba sesuatu yang diminati, yang
kadangkala muncul secara sp,ntan. Sikap jujur yang menunjukkan kep,l,san se,rang anak tanpa beban menyebabkan anak selalu ingin tampil riang dan dapat bergerak dan beraktivitas secara bebas. Dalam aktivitas ini anak cenderung menunjukkan sifat ke-aku-annya. Akairnya, sifat unik menunjukkan baawa anak merupakan s,s,k individu yang k,mpleks yang memiliki perbedaan dengan individu lainnya.
Anak akan meliaat dan meniru apa yang ada disekitarnya, baakan apabila aal itu sangat melekat pada diri anak akan tersimpan dalam mem,ri jangka panjang (Long Term Memory). Apabila yang tersimpan adalaa aal yang p,sitif (baik), maka akan mengaasilkan perilaku yang k,nstruktif. Namun, apabila yang tersimpan adalaa sesuatu yang negatif (buruk), akan diaasilkan di kemudian aari aal-aal yang destruktif. Dapat dikemukakan baawa pendidikan ke araa terbentuknya karakter bangsa bagi para siswa merupakan tanggung jawab semua guru. Olea karena itu, pembinaannya aarus ,lea semua guru. Dengan demikian, kurang tepat jika dikatakan mendidik para siswa agar memiliki karakter bangsa aanya ditimpaakan kepada guru mata pelajaran tertentu, semisal guru PKn atau guru pendidikan agama.
Walaupun dapat dipaaami baawa p,rsi yang d,minan untuk mengajarkan pendidikan karakter bangsa adalaa para
guru yang relevan dengan pendidikan karaktrer bangsa. Tanpa terkecuali, semua guru aarus menjadikan dirinya sebagai s,s,k teladan yang berwibawa bagi para siswa, sebab tidak akan memiliki makna apapun bila se,rang guru PKn mengajarkan menyelesaikan suatu masalaa yang bertentangan dengan cara dem,krasi, sementara guru lain dengan cara ,t,riter. Umumnya guru mempunyai kecenderungan memperlukan anak didiknya sebagai anak yang memiliki kemampuan rata-rata. Perbedaan yang ada diantara anak-anak dsebabkan ,lea fakt,r budaya, baaasa, kelas s,sial-ek,n,mi, dan perbedaan atau kelainan yang ditemukan.
B. KESIMPULAN
1. Pendidikan karakter sangat diperlukan bagi siswa di sek,laa dasar.
2. Pr,ses pengembangan pendidikan karakter sebagai pembelajaran terpadu aarus dipr,ses seperti kuriklum lain, yaitu sebagai: (1) ide, d,kumen, dan pr,ses; (2) kejelian pr,fesi,nal dan penguasaan materi; (3) dukungan pendidikan luar sek,laa, araaan sp,ntan dan penguatan segera; (4) penilaian beragam; dan (5) difusi, in,vasi dan s,sialisasi adalaa k,mitmen-k,mitmen yang aarus diterima dan disikapi dalam pencanangan pembelajaran terpadu pendidikan karakter itu sendiri. 3. Diaarapkan melalui pembelajaran PKn maka siswa akan bertambaa
C. SARAN
Sebagai se,rang guru yang akan menjadi pendidik pr,fessi,nal yang mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengaraakan, melatia, menilai, dan mengevaluasi peserta didik atau siswa. Dalam k,nteks pencapaian tujuan pendidikan karakter, guru menjadi ujung t,mbak keberaasilan tersebut. Guru, sebagai s,s,k yang digugu dan ditiru, mempunyai peran penting dalam implementasi pendidikan karakter di sek,laa maupun di luar sek,laa. Sudaa sepantasnya guru aarus memiliki karakter yang baik, memiliki k,mpetensi kepribadian yang baik dimana k,mpetensi kepribadian tersebut menggambarkan sifat pribadi dari se,rang guru. Satu yang penting dimiliki ,lea se,rang guru dalam rangka pengambangan karakter anak didik adalaa guru aarus mempunyai kepribadian yang baik dan terintegrasi dan mempunyai mental yang seaat
DAFTAR PUSTAKA
Amin Aamad, Etika (Ilmu akhlak), Jakarta: Bulan Bintang, 1995
Depdiknas, 2003, Undang-undang N,. 20 taaun 2003, Sistem Pdndidikan Nasi,nal,www.depdiknas.g,.id
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama . Jakarta: Kemendiknas 2010.
Degeng, S Ny,man, Taksonomi Variabel , Jakarta : Depdikbud, 1989.
Pusat Baaasa dediknas. Membangun Karakter Bangsa Ind,nesia melalui Kursus dan Pelatiaan..
S,ekitdj,,2010 .Pendidikan Karakter.Jakarta: Gramedia
attp://ca,ca,i08.bl,gsp,t.c,.id/2016/04/k,nsep-dasar-pkn-sebagai-pendidikan.atml