• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAMMING DENGAN NORMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAMMING DENGAN NORMA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEKONVEKSAN DAERAH FISIBEL SECOND ORDER CONE

PROGRAMMING DENGAN NORMA

Caturiyati1, Ch. Rini Indrati2, Lina Aryati2

1

Mahasiswa Program Studi S3 Matematika FMIPA UGM dan dosen Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

2

Dosen Jurusan Matematika FMIPA UGM

wcaturiyati@yahoo.com, rinii@ugm.ac.id, lina@ugm.ac.id

Abstrak

Pada makalah ini disampaikan kekonveksan daerah fisibel Second Order Cone Programming dengan Norma .

Kata kunci: Daerah fisibel, Second Order Cone Programming PENDAHULUAN

Seperti telah diuraikan pada Caturiyati dkk (2012) bahwa kekonveksan merupakan satu hal yang penting dalam mempelajari masalah optimisasi. Sehingga pada paper ini juga disampaikan mengenai kekonveksan saerah fisibel masalah Second order cone programming dengan norma .

Literatur yang digunakan untuk masalah ini diantaranya Rockafellar (1970), Dattorro (2005), dan Boyd and Vandenberghe (2004) membahas himpunan cone konveks. Karena demikian pentingnya masalah kekonveksan maka pada paper ini dibahas mengenai kekonveksan masalah SOCP norma ‖ ‖ .

PEMBAHASAN

Sebelum membahas masalah kekonveksan, terlebih dahulu akan disampaikan definisi norma dan norma ‖ ‖ sebagai contohnya.

Definisi 1. (Norma) Norma dari ruang vektor real atau kompleks adalah fungsi ‖ ‖

yang memetakan ke yang memenuhi syarat-syarat berikut:

1. ‖ ‖ dan ‖ ‖

2. ‖ ‖ | |‖ ‖ untuk setiap skalar

3. ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖.

Berikut ini adalah contoh norma yang didefinisikan pada ruang vektor .

Contoh 1: Diberikan ruang vektor real dan fungsi ‖ ‖ dengan ‖ ‖

‖( )‖ *| | | |+, ( ) . Fungsi ‖ ‖ memenuhi aksioma-aksioma norma, yaitu:

1. ‖ ‖ . Untuk ( ) berlaku ‖ ‖ ‖( )‖ *| | | |+ . ‖ ‖ . Untuk ( ) berlaku ‖ ‖ ‖( )‖ 1

(2)

ISBN : 978 – 979 – 16353 – 6 – 3

2 *| | | |+

, yaitu .

2. ‖ ‖ | |‖ ‖ untuk setiap skalar .

Untuk ( ) dan untuk sebarang skalar berlaku ‖ ‖ ‖ ( )‖ ‖( )‖ *| | | |+ *| |(| | | |)+ | | *| | | |+ | |‖ ‖ . 3. ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ . Untuk ( ) ( ) berlaku ‖ ‖ ‖( )‖ *| | | |+ *| | | | | | | |+ *(| | | |) (| | | |)+ *(| | | |)+ *(| | | |)+ ‖( )‖ ‖( )‖ ‖ ‖ ‖ ‖ .

Selanjutnya disampaikan definisi-definisi mengenai kekonveksan yang selanjutnya akan digunakan dalam pembahasan paper ini.

Definisi 2. (Himpunan Konveks) Himpunan subset konveks jika untuk sebarang

dan sebarang dengan , diperoleh ( )

Definisi 3. (Cone) Himpunan disebut cone jika untuk setiap dan maka

.

Definisi 4. (Cone Konveks) Himpunan cone konveks jika konveks dan merupakan

cone.

Definisi 5. (Kombinasi Conic) Suatu titik berbentuk dengan

disebut kombinasi conic .

Jika di cone konveks , maka setiap kombinasi conic di .

Selanjutnya akan dibicarakan terlebih dahulu mengenai daerah fisibel.

Definisi 6. (Solusi Fisibel) Solusi fisibel di dalam masalah optimisasi adalah solusi yang

memenuhi semua kendala.

Definisi 7. (Daerah Fisibel) Daerah fisibel di dalam masalah optimisasi adalah

himpunan semua solusi fisibel yang mungkin.

(3)

ISBN : 978 – 979 – 16353 – 6 – 3

3 Sebelum membicarakan kekonveksan daerah fisibel second order conic programming (SOCP) pada norma ‖ ‖ , akan dibicarakan mengenai SOC dan SOCP pada norma ‖ ‖ sebagai berikut. Ben Tal dan Nemirovski mengatakan suatu cone { | }, dengan dan suatu urutan parsial, adalah suatu pointed convex

cone yang memenuhi syarat-syarat berikut:

1. tak kosong dan tertutup terhadap penjumlahan, 2. himpunan conic,

3. pointed, dan .

Dengan urutan parsial pada himpunan di terdapat tiga macam cone berikut: 1. Ortan nonnegative cone, * ( ) | + 2. Second Order Cone (SOC)

{ ( ) | √∑ }.

3. Semidefinit Positif Cone (SDC), , cone dalam ruang yaitu ruang matriks berukuran dan memuat semua matriks semidefinit positif berukuran .

Selanjutnya diberikan definisi program conic berikut dari Ben Tal dan Nemirovski.

Definisi 8. Misalkan suatu cone di (convex, pointed, closed, dan dengan interior tak kosong). Diberikan , matriks kendala berukuran , dan vektor ruas kanan , masalah optimisasi berikut disebut dengan program conic,

meminimumkan , dengan kendala

dengan urutan parsial pada himpunan cone . Jika adalah direct product beberapa SOC, maka masalah program conic di atas disebut dengan masalah second order cone

programming (SOCP).

Secara umum SOCP dimodelkan sebagai berikut (Lobo et al), meminimumkan ,

dengan kendala ‖ ‖ ( ) (1) dengan variabel keputusan, dan parameter ( )

dan . Kendala ‖ disebut kendala SOC berdimensi .

Definisi 9. (SOC) Second Order Cone norma ‖ berdimensi didefinisikan sebagai

{[ ] | ‖ ‖ }

dengan ‖ ‖ √∑ .

Lemma 1. Second Order Cone merupakan himpunan konveks di .

Bukti: Lihat di NN.

(4)

ISBN : 978 – 979 – 16353 – 6 – 3

4

Cone order dua berdimensi (a) , (b) , dan (c) .

Kekonveksan pada cone order dua norma ‖

Didefinisikan terlebih dahulu mengenai SOC norma ‖ ‖ sebagai berikut. (Caturiyati dkk, 2012)

Definisi 10. (SOC norma ‖). Second Order Cone norma ‖ berdimensi didefinisikan sebagai

{[ ] | ‖ ‖ }

dengan ‖ ‖ *| | | |+.

Definisi 11. (SOCP norma ‖) (Caturiyati dkk, 2012) SOCP norma ‖

dimodelkan sebagai berikut, meminimumkan ,

dengan kendala ‖( ) (2)

dengan variabel keputusan, dan parameter ( )

dan . Kendala ‖ disebut kendala SOC

norma ‖ berdimensi .

Selanjutnya akan diuraikan suatu lemma kekonveksan SOC norma ‖ ‖ berikut.

Lemma 2. Diberikan suatu cone order dua norma ‖

*( )| ‖ ‖ +, akan ditunjukkan konveks untuk setiap .

Bukti: Ambil sebarang ( ) ( ) dengan ‖ ‖ dan

‖ ‖ dan suatu skalar , -, diperoleh

[ ] ( ) [ ] [ ( ) ( ) ] dengan

‖ ( ) ‖ ‖ ‖ ( )‖ ‖ ( ) Terbukti adalah himpunan konveks.

Lemma 3. (Kekonveksan Irisan SOC Norma ‖). Jika adalah SOC

norma ‖ yang konveks untuk setiap , maka himpunan konveks.

Bukti: Ambil sebarang dan , -. Akan ditunjukkan ( ) . Karena , maka , , ..., dan . Karena konveks, maka ( ) , ( ) , ..., dan ( ) . Sehingga ( ) .

(5)

ISBN : 978 – 979 – 16353 – 6 – 3

5

Lemma 4. (Kekonveksan pada SOCP norma ‖). Untuk kendala SOCP terhadap

pemetaan affine berlaku hubungan sebagai berikut:

‖ ‖ [ ] [ ] , maka irisan kendala pada SOCP norma ‖ ‖ adalah himpunan konveks.

Bukti: Lihat Lemma 4 Caturiyati dkk, 2012 dan Lemma 3 paper ini. KESIMPULAN

Karena SOC norma ‖ ‖ konveks maka masalah SOCP norma ‖ ‖ juga konveks.

DAFTAR PUSTAKA

Ben Tal, A. and Nemirovski, A. 2001. Lectures on Modern Convex Optimization :

Analysis, Algorithms, and Engineering applications. MPS SIAM series on

Application. Philadelphia.

Boyd, S., and Vandenberghe, L. 2004. Convex Optimization. Cambridge University Press, Cambridge.

Caturiyati, Ch. Rini Indrati, dan Lina Aryati. 2012. Second Order Cone (Soc) Dan Sifat-Sifat Kendala Second Order Cone Programming Dengan Norma 1. Dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika di FMIPA UNY, 10 Nopember 2012.

Caturiyati, Ch. Rini Indrati, dan Lina Aryati. 2012. Kekonveksan Daerah Fisibel Second

Order Cone Programming Dengan Norma 1. Dipresentasikan pada Seminar

Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika di FMIPA UNY, 10 Nopember 2012.

Caturiyati, Ch. Rini Indrati, dan Lina Aryati. 2012. Second Order Cone (Soc) Dan Sifat-Sifat Kendala Second Order Cone Programming Dengan Norma . Dipresentasikan pada Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA di FMIPA UNY, 18 Mei 2013.

Dattorro, J. 2005. Convex Optimization & Euclidean Distance Geometry. Meboo Publishing USA, California.

Lobo, M.S., Vandenberghe, L., Boyd, S., and Lebret, H. 1998. Applications of second-order cone programming. Linear Algebra and Its Applications, vol 284, pp. 193-228.

NN, Chapter 14 Semidefinite and Second-Order Cone Programming. Diunduh dari

http://shmathsoc.org.cn/lu/core%20part/Chap14.pdf pada tanggal 10 Oktober

(6)

ISBN : 978 – 979 – 16353 – 6 – 3

6 Rockafellar, R.T., 1970. Convex Analysis. Princenton University Press. Princenton, New

Referensi

Dokumen terkait

Theory of motivation as the main theory is used by the writer because this theory strongly supports the analysis of Rebecca's motivation in doing shopping.. Theory of behavior is

Mengingat KPP Pratama merupakan gabungan dari KPP,KPPBB, dan Karikpa maka kepala Kantor KPP Pratama mempunyai tugas mengkoordinasi pelaksanaan penyuluhan,pelayanan dan

[r]

BCeL dapat digunakan sebagai suatu alternatif jenis pembelajaran yang tidak hanya efektif, efisien dan menarik sebagai sarana untuk menunjang learning community

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa determinan pemasaran terkonsentrasi yang terdiri dari posisi pasar (X1) dan segmen pelayanan (X2) secara parsial berpengaruh positif

Dengan ini disampaikan bahwa menindaklanjuti Hasil Evaluasi Dokumen Kualifikasi untuk paket Pekerjaan tersebut diatas yang telah dinyatakan masuk dalam calon daftar

Kinerja penerimaan daerah berdasarkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Metro belum optimal khususnya penerimaan yang bersumber dari pajak restoran, pajak hiburan,

Namun dibalik itu / ada kebahagiaan tersendiri / yang dapat di petik dari tanggal 21 april ini // TK pujokusuman pun juga merasakan kebahadgiaannya // karena pada tanggal itu pula /