QUICK APPRAISAL No Isu Lingkungan
Strategis Subtansi RTRW Positif Pengaruh Negatif Alternatif Mitigasi Rekomendasi
1.
topogafinya wilayah
Kabupaten Banyuasin
terdiri dari 80 %
daratan
rendah
berupa pesisir pantai,
rawa pasang surut
dan lebak
dan 20 % darat/lahan keringPemanfaatan dan pengendalian Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya
Negatif :
berpotensi terjadi banjir dan genangan yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan proses kegiatan pembangunan ekonomi
Positif :
Potensi untuk pengembangan kegiatan pertanian pasang surut, budidaya perikanan dan perikanan tangkap
Delienasi yang jelas pada kawasan-kawasan yang selalu mengalami banjir dan genangan secara periodik
Delienasi kawasan rawa yang masih dapat dimanfaatkan/di keringkan dengan pembuatan system drainase dan kawasan rawa tergenang permanen atau tidak ekonomis jika dikeringkan dalam rangka pengembangan wilayah
Menyiapkan pembangunan tanggul pengendali banjir/ genangan
Pemetaan bagi kawasan rawa yang masih dapat direklamasi dan kawasan rawa yang sudah tidak dapat direklamasi
Pengembangan kawasan budidaya diarahkan pada lahan-lahan yang tidak dipengaruhi banir atau genangan atau lahan-lahan yang secara ekonomis
masih dapat
direklamasi/dikeringkan.
2. Pengembangan pusat-pusat kegiatan perkotaan yang berhierarki satu sama lain (PKWp, PPK, PKL dan PPL)
Perwujudan rencana struktur ruang sistem perkotaan
Negatif :
Pengaruh perkembangan perkotaan yang pesat terhadap ketersediaan lahan pertanian, gangguan lingkungan hidup dan sejenisnya. Hal ini mengingat, bahwa pada pusat-pusat perkotaan yang dimaksud memiliki cadangan lahan pertanian lahan basah yang cukup tinggi
Pengembangan pusat-pusat perkotaan baru yang dekat dengan kawasan hutan dan
Deliniasi kawasan pertanian abadi dan kawasan pengembangan sektor pertanian
Pengendalian pembangunan Kawasan dengan tidak merubah bentang alam disertai dengan konservasi air dan memperhatikan daerah rawan bencana
Deliniasi kawasan konservasi dan pengendalian kegiatan pada kawasan konservasi.
Pengembangan kegiatan Perkotaan menghindari alih fungsi lahan pertanian produktif. pengembangan kawasan perkotaan harus sudah menetapkan lahan hutan dan pertanian yang akan dipertahankan (konservasi) melalui deliniasi kawasan dan sosialisasi
Pembuatan aturan pengendalian pemanfaatan ruang disertai
Positif Negatif konservasi dikhawatirkan menimbulkan konflik penggunaan lahan.
Positif :
Mengurangi
tingkat
Kemiskinan,membuka
akses
Daerah terisolasi, Pemerataan
Pembangunan infrastruktur
dengan ketentuan insentif-disinsentif dan sanksi secara tegas.
3. Pembangunan jaringan jalan seperti jalan tol, jalan kolektor primer dan jalan lokal primer
Perwujudan rencana struktur ruang sistem jaringan jalan
Negatif :
Potensi nilai jual lahan yang semakin meningkat membuat maraknya investasi pembelian lahan yang seringkali menimbulkan konflik kepemilikan lahan dan munculnya lahan-lahan yang tidak dimanfaatkan secara optimal.
Pembukaan jalan baru akan mempengaruhi kecenderungan perkembangan kegiatan khususnya kegiatan budidaya pada kawasan lindung, hutan dan konservasi yang dilalui Jalan tersebut.
Pembukaan jalan maupun peningkatan kelas dan kualitas jalan pada kawasan perdesaaan juga akan memicu perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian sehingga dapat mengurangi cadangan lahan pertanian
Pembanguan jaringan jalan diintegrrasikan dengan akses ke sentra-sentra produksi
Pengaturan zonasi di sepanjang rencana jaringan jalan
Pengembangan jalur hijau (RTH) disepanjang koridor dan sempadan rencana jaringan jalan.
Memperketat Pengendalian pemanfaatan ruang di sepanjang rencana jaringan jalan
Menegaskan pola pengelolaan pada kawasan hutan dan kawasan pertanian
Positif Negatif (ketahanan pangan).
Positif :
Pertumbuhan ekonomi dan kegiatan pembangunan yang tinggi di sekitar koridor jalur tersebut.
Memperlancar aksesibilitas terutama untuk daerah terisolir dan memperlancar pergerakan kegiatan perekonomian.
4. Pengembangan jalur kereta api baru (double track)
Perwujudan rencana struktur ruang sistem jaringan perkereta apian
Negatif :
Pengembangan pembangunan rel kereta untuk transportasi batu bara akan mengubah lahan wilayah yang dilewatinya, termasuk didalamnya wilayah hutan dan lahan pertanian Positif :
Mendukung kelancaran transportasi angkutan batu bara ke tujuan akhir.
Sebelum kegiatan pembangunan jalur kereta api dan fasilitas stasiun batubara serta pendukung dilakukan, wajib dilakukan studi kelayakan dan studi amdal yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang. Pengembangan jalur hijau (RTH) disepanjang sempadan rel kereta api.
Menyusun aturan Pengendalian pemanfaatan ruang dan ketentuan zonasi untuk penataan areal-areal yang dilewati jalur rel yang akan dikembangkan Meningkatkan regulasi untuk pengendalian konversi lahan terutama lahan pertanian dan ruang terbuka hijau.
5 Pengembangan kawasan industri dan pelabuhan Tanjung Api-api/Tanjung Carat
Perwujudan rencana transportasi air dan kawasan industri
Negatif
Dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas dari bangkitan lalu lintas(traffic generation) yang di timbulkan oleh kegiatan-kegiatan pelabuhan tersebut.
Rentan terhadap kerusakan lingkungan seperti terganggunya ekosistem pesisir, sedimentasi dan polusi yang ditimbulkan akibat
Menyiapkan sebuah kawasan transisi diantara kedua kawasan yang berfungsi sebagai kawasan wisat taman nasonal. Kawasan ini akan menjadi penyangga taman nasional yang menjamin taman nasional bebas dari perambahan kawasan.
Menyusun Rencana Detail yang berbasis pada pengembangan lingkungan berkelanjutan.
1. Menyusun ketentuan pengendalian yang sangat ketat bagi kawasn Tanjung Api-api/Tanjung Carat dan wilayah sekitarnya
2. Menetapkan deliniasi kawasan Tanjung Api-api/Tanjung Carat lebih tegas
3.
Menambahkan penjelasan dan memastikan bahwa:Positif Negatif kegiatan pelabuhan.
Mengurangi kawasan konservasi dan lindung di Taman Nasional sembilang Positif
Kawasan pelabuhan Tanjung Api-Api/Tanjung Carat tidak hanya mengemban fungsi sebagai kawasan pelabuhan skala lokal tetapi juga mengemban fungsi sebagai kawasan pelabuhan skala regional (skala propinsi , skala nasional bahkan Internasional) yang merupakan stimulator bagi pengembangan wilayah diatasnya (propinsi dan nasioanal)
Meningkatkan aksesibilitas dan sarana penunjang pelabuhan dan kawasan industri.
Menciptakan sistem prasarana pengolahan limbah cair dan padat yang efektif serta ramah lingkungan
Perbaikan kawasan konservasi yang rusak akibat kegiatan pembangunan
- Pengelolaan dan pengaturan kawasan sempadan pantai, DAS harus diperhatikan terlebih dahulu atau seiring dengan pembangunan pelabuhan.
- penyusunan dokumen amdal terkait pembangunan kawasan Tanjung Api-Api/Tanjung carat
6. Potensi ketersediaan dan kesesuaian lahan untuk Pengembangan sektor Ekonomi Pengembangan rencana kawasan strategis untuk peruntukan kawasan Agropolitan/KTM Negatif :
Terjadinya alih fungsi lahan pertanian Positif : - Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat perdesaan - Terjadinya pengembangan wilayah
- Mengurangi urbanisasi karena adanya kesenjangan antara
Pemanfaatan sinergitas budaya dan keraifan lokal melalui pemberdayaan masyarakat dan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Penentuan komoditas unggulan agropolitan
Rencana terpadu pengembangan agropolitan.
Meminimalisir penggunaan
Melakukan penyusunan master plan pengembangan kawasan agropolitan.
Menyusun Rencana dukungan prasarana dan sarana
Pelibatan masyarakat setempat Pengembangan agropolitan difasilitasi dengan kebijakan strategis baik di kawasan perdesaan maupun perkotaan.
Positif Negatif kawasan perkotaan dan perdesaan sehingga bisa mendorong penduduk perdesaan tetap tinggal di pedesaan melalui investasi di wilayah perdesaan.
- Meningkatkan nilai tambah produksi dan pendapatan masyarakat.
pestisida dan pupuk kimia dalam proses budidaya tanaman
Mengembangkan Pertanian organik
Pengembangan bibit unggul, Pembinaan intensif dan skema penyediaan kredit murah bagi kelompok petani dan home industry pengolahan hasil pertanian dan perikanan
Pengembangan rencana Pola ruang dan kawasan strategis untuk peruntukan kawasan industri terpadu Negatif - Kemungkinan terjadi pencemaran lingkungan
- Sebagian lahan akan terdegradasi karena akan adanya pembukaan lahan untuk pengembangan indutri tertentu secara besar-besaran.
- Terjadi konfilk kepentingan terutama dalam pemenuhan prasarana air antara kepentingan air baku domestik dengan kebutuhan industri Positif
- Terwujudnya pengembangan industri yang mempunyai keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif
- Terciptanya perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja secara merata di sektor industri
- Rencana pengembangan industri terpadu yang berwawasan lingkungan
- Penentuan klasifikasi jenis produk utama industry Rencana pengembangan industri terpadu - Penyediaan Instalasi sistem
pengelolaan limbah padat , cair dan gas.
- Pembuatan master plan tentang studi terkait pengembangan industri terpadu
- Perketat regulasi terhadap pencemaran lingkungan dikarenakan limbah industri - Meningkatkan regulasi untuk
pengendalian konversi lahan terutama lahan pertanian dan ruang terbuka hijau.
- Perketat regulasi terkait sumberdaya air yang digunakan.
Positif Negatif dan perdagangan;
- Peningkatan kontribusi terhadap PDRB Pengembangan rencana kawasan strategis untuk peruntukan kawasan minapolitan Negatif: Kemungkinan terjadinya eksploitasi sumber daya perikanan secara besar-besaran guna meningkatkan pendapatan. Hal ini berpotensi mengancam keberlangsungan sumber daya perikanan.
Potensi dihasilkannya limbah padat, cair dan gas akibat kegiatan produksi dan pengolahan hasil seperti residu pestisida, bahan-bahan pengawet, asap hasil pembakaran bahan bakar dan lain-lain. Positif - Berkontribusi terhadap PDRB - Meningkatkan kesejahteraan masyaraka, terutama masyarakat pesisir
- Menambah nilai ekonomis terhadap hasil perikanan - Memudahkan Pengawasan
Perikanan
- Rencana diverisifikasi komoditas perikanan
- Rencana integrasi dengan jaringan infrastruktur dan dengan sentra perikanan lain
- Pembuatan master plan tentang studi terkait pengembangan perikanan terpadu
- Pemerintah perlu membuat regulasi yang ketat terhadap kebijakan perikanan, untuk menghindarkan terjadinya praktek jual beli izin antar pelaku usaha.
- Perketat regulasi terkait batas wilayah perairan dan sosialisasi kepada stakeholder terkait
Pengembangan rencana kawasan strategis untuk
pertanian pasang surut
Negatif :
Terjadinya konflik kepentingan pertanahan
Positif :
Penetapan konsep lahan sawah abadi Rencana pengembangan Waduk dan system irigasi
- Menigkatkan regulasi pertanahan untuk melindungi penetapan kawasan pertanian
- Mengembangkan instrumen pengendalian konversi tanah
Positif Negatif - Menjaga kemantapan ketahanan
pangan di Kabupaten Banyuasin khususnya dan nasional pada umumnya.
- Mengurangi konversi lahan pertanian
- Meningkatkan kesejahteraan petani
- Upaya perlindungan tanah pertanian produktif
- Program-program pembinaan dan pelatihan intensif bagi masyarakat Pengembangan rencana kawasan strategis untuk Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan Negatif
Terjadinya konflik kepentingan pertanahan
Potensi dihasilkannya limbah padat, cair dan gas akibat kegiatan produksi dan pengolahan hasil seperti residu pestisida, bahan-bahan pengawet, asap hasil pembakaran bahan bakar dan lain-lain.
Adanya monopoli usaha budidaya dan pemasaran oleh pemilik modal
Positif
- Meningkatkan perekonomian masyarakat
- Manjaga ketahanan bahan pangan
- Terbuka banyak lapangan kerja baru dalam proses produksi, pengolahan hasil dan pemasaran hasil produk serta kegiatan pendukung lainnya
Konsep pengembangan perkebunan
Penyediaan Instalasi sistem pengelolaan limbah padat , cair dan gas khususnya bagi kegiatan pengolahan hasil pertanian
Penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar
Memperketat regulasi terhadap konversi lahan
Program-program pembinaan dan pelatihan intensif bagi
masyarakat berkaitan dengan rencana pengembangan KIMBUN Memfasilitasi lembaga-lembaga keuangan atau pemerintah lainnya yang memiliki program penyaluran kredit lunak atau untuk usaha kecil menengah Revitalisasi lahan-lahan tidur yang belum dimanfaatkan melalui pendekatan kepada para pemilik lahan yang umumnya bukan warga setempat
Positif Negatif Pemanfaatan dan pengendalian kawasan budidaya peruntukan pertambangan Negatif :
Potensi dihasilkannya limbah padat, cair , gas serta perubahan bentang alam selain juga mengundang bahaya erosi dan longsor pada areal-areal tertentu. Alih fungsi lahan pertanian, alih fungsi lahan hutan, Erosi/sedimentasi, Degradasi lahan, bentang alam, Abrasi pantai, Kerusakan ekosistem pesisir, bencana longsor, Bencana banjir, sampah domestik dan keanekaragaman hayati Timbul konflik kepentingan lahan antar sektor
Positif :
Menjadi salah satu penggerak utama perekonomian yang memberikan dampak pengganda signifikan terhadap kegiatan ikutan.
Terbuka banyak lapangan kerja baru dalam proses penambangan/kegiatan produksi serta kegiatan pendukung lainnya
Apabila ternyata di kawasan lindung terdapat indikasi adanya potensi pertambangan berupa batubara, minyak dan gas dan galian golongan C serta deposit mineral lainnya yang bila diusahakan dinilai amat berharga bagi Negara, maka kegiatan budidaya di kawasan lindung tersebut dapat diizinkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengelolaan kegiatan budidaya dilakukan dengan tetap memelihara fungsi lindung kawasan yang bersangkutan. Apabila penambangan bahan galian dilakukan, penambang bahan galian tersebut wajib melaksanakan upaya perlindungan terhadap lingkungan hidup dan melaksanakan rehabilitasi daerah bekas penambangannya, sehingga kawasan lindung dapat berfungsi kembali.
Sebelum kegiatan pertambangan dilakukan wajib dilakukan studi kelayakan dan studi amdal yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang.
Pengendalian pemanfaatan ruang di areal-areal yang memiliki potensi pertambangan batubara, minyak dan gas dan galian golongan C yang ada di Kabupaten Banyuasin
Positif Negatif
Ketentuan pelarangan kegiatan penambangan terbuka di dalam kawasan lindung
Ketentuan pelarangan kegiatan penambangan yang menimbulkan kerusakan lingkungan.
Ketentuan pelarangan lokasi penggalian pada lereng curam lebih besar dari 40% dan kemantapan lerengnya kurang stabil, untuk menghindari bahaya erosi dan longsor.
Rencana Peruntukan
kawasan permukiman Negatif : Alih fungsi lahan pertanian, alih fungsi lahan hutan, Erosi/sedimentasi, Degradasi lahan, Bencana banjir, dan dapat menimbulkan polusi akibat bertambahnya sampah domestik. Nilai jual lahan yang semakin meningkat sehingga banyak yang menjadikannya sebagai investasi seringkali menimbulkan konflik kepemilikan lahan, perambahan kawasan hutan, dan munculnya lahan-lahan tidur yang tidak dimanfaatkan.
Positif :
Pertumbuhan ekonomi dan kegiatan pembangunan yang tinggi
Meningkatkan pembangunan sarana transportasi darat dan fasilitas lainnya
Pengembangan Ruang Terbuka hijau
Meningkatkan pembangunan fasilitas permukiman dan prasarana lingkungan
Penyusunan aturan pengendalian pemanfaatan ruang
Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan untuk penataan di kawasan pusat permukiman
Identifikasi dan pendekatan kepada para pemilik lahan tidur untuk segera memanfaatkan lahan-lahan milik mereka
Peningkatan kapasitas kelembagaan penataan ruang dalam mengatasi konflik kepemilikan lahan, perambahan hutan, maraknya lahan tidur yang belum termanfaatkan dan
Positif Negatif Adanya reklamasi
kawasan pantai menjadi lahan (daratan) untuk kebutuhan rencana pembangunan
Pelabuhan Tanjung Api-Api/Tanjung Carat
Rencana pola ruang bagi pemanfaatan kawasan pesisir
negatif :
Kegiatan reklamasi lahan tersebut secara tidak tepat/tidak terkendali akan menimbulkan berbagai masalah lingkungan, antara lain : terganggunya fungsi hidrologi (menahan air) dan fungsi sebagai penambat karbon, penurunan permukaan tanah (subsiden), serta kerusakan ekosistem laut dan sedimentasi Positif :
Meningkatkan perekonomian dan PDRB
Tidak mengganggu kawasan lindung lainnya
Perlu rencana pengendalian pemanfaatan reklamasi pantai secara detail dan konprehensif Pengelolaan kawasan reklamasi secara baik dan berkelanjutan yang berbasis kepada konservasi lahan
Melakukan penataan (evaluasi) kawasan yang telah terreklamasi agar wilayah ekosistem kawasan tersebut dapat berfungsi sesuai dengan sifat (karakteristik) alamnya yaitu memberikan perlindungan terhadap lingkungan
RTRW harus memasukkan alternatif mitigasi terkait dalam aturan pengelolaan dan pengendalian terhadap kawasan reklamasi pantai
Merupakan kawasan Hutan Lindung dan Hutan Suaka Alam di Kawasan Taman Nasional Sembilang
Pengendalian terhadap
kawasan lindung Negatif : Perambahan kawasan lindung dan kegiatan perladangan oleh kegiatan masyarakat di dalam kawasan Hutan Lindung, Hutan Suaka Alam atau di buffer zone akan mengganggu upaya-upaya perlindungan terhadap kekayaan keanekaragaman hayati.
Positif :
Berkontribusi terhadap kebijakan global dalam menekan perubahan iklim
Memperoleh konpensasi untuk mempertahankan sumber
Ketentuan pelarangan kegiatan perladangan di dalam kawasan Hutan Lindung, Hutan Suaka Alam atau di buffer zone
RTRW harus memasukkan alternatif mitigasi terkait dalam aturan pengendalian terhadap kawasan lindung yang meliputi Hutan Lindung dan Hutan Suaka alam
Positif Negatif oksigen global sesuai protokol Kyoto
Sebagai Bank Plasma Nutfah yang merupakan kekayaan flaura dan fauna
Adanya usulan perubahan fungsi/status hutan menjadi area penggunaan lain (perkebunan, area transmigrasi,
permukiman dan lahan garapan masyarakat) yang terjadi secara luas di kabupaten berpotensi meningkatkan bencana kebakaran hutan
Rencana pola ruang bagi peruntukan hutan produksi, Kawasan rawan bencana kebakaran hutan
negatif :
Pembukaan hutan yang dilakukan dengan pembakaran hutan pada hutan-hutan yang telah berubah fungsi/status dapat meningkatkan kebakaran hutan Kegiatan perambahan hutan untuk kegiatan budi daya lainnya oleh masyarakat menjadi ancaman bagi terjadinya bencana longsor, banjir,erosi dan menurunnya kualitas air serta debit air sungai selain juga mengancam bagi penurunan kualitas dan kuantitas keanekaragaman hayati di hutan maupun dalam ekosistem sungai Rusaknya beberapa kawasan gambut
positif :
perubahan status/fungsi bila disetujui secara substansi akan membarikan kepastian hukum bagi subyek di dalamnya untuk memanfaatkannya secara berkelanjutan.
Perlu segera dilakukan penilian terhadap perubahan tersebut dan segera dilakukan penetapan tata batas hutan serta penyusunan rencana tata ruang yang lebih detail
Pembukaan hutan dilakukan secara lebih terencana dan dalam pengendalian pemerintah terkait. Reboisasi secara ekstentif dan intensif di areal Kawasan Hutan yang tidak berhutan serta di sempadan-sempadan sungai.
mengakomodasi usulan perubahan kawasan hutan tersebut untuk dimasukkan dalam rencana pola ruang. RTRW harus memasukkan pengendallian sungai dalan ketentuan pengendalian SDA.