Penerus
Tahta Daud
Liturgi Minggu Adven 4Minggu, 20 Des. 2020
• Saat teduh
• Penyalaan lilin Adven IV (Diiringi lagu GB 127: “Empat Lilin Kita Nyalakan”)
BERHIMPUN L: Mari kita berdiri!
Saudaraku, ingatkah kita dengan apa yang disampaikan oleh Paulus, demikian, “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum
Taurat, supaya kita diterima menjadi anak." (Galatia 4:4-5). Ya, waktunya sudah hampir tiba. Sang Juru Selamat akan segera datang.
NYANYIAN PROSESI: NKB 53:1-3 “Gapuramu Tinggi-kanlah”
Syair: Lift Up Your Heads, Ye Mighty Gates; George Weisel / Catherine Winkworth, Terjemahan: B. Maruta / Tim Nyanyian GKI, Lagu: Musikaliches Handbuch Hamburg
Do = Bes 4 ketuk
1) Gapuramu tinggikanlah! Hai lihat raja datanglah: Sang Raja Mahamulia dan Jurus’lamat dunia. 2) Bukakan pintu hatimu, tempat bertahta Tuhanmu.
serta hiasilah dengan harapan, kasih dan iman. 3) Ya masuklah, Penebusku! Terbuka lebar hatiku:
Curahkanlah dalam hidupku anugerah dan kasihMu.
(Ketika nyanyian memasuki bait pertama, Pendeta dan para Penatua memasuki ruang ibadah)
VOTUM:
PF: Ibadah Minggu Adven IV ini terjadi karena pertolongan kita adalah di dalam nama TUHAN, pencipta langit dan bumi
J: (Menyanyikan) AMIN, AMIN
SALAM
PF: Kasih Karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai Saudara sekalian. J: DAN MENYERTAI SAUDARA JUGA
KATA PEMBUKA - (DUDUK)
L: Saudaraku, empat buah lilin sudah dinyalakan. Hal itu menandai bahwa kita telah memasuki Minggu Adven yang keempat. Lilin keempat Adven yang berwarna ungu itu diberi nama: Candle of Love (Angle candle) yang artinya lilin kasih atau lilin malaikat. Lilin ini menyimbolkan kedamaian. Lilin ini juga mengingatkan kita akan kabar yang dibawa oleh malaikat, “Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya".
Memasuki Adven keempat ini, kita akan menggumuli tema “PENERUS TAHTA DAUD”. Melalui tema ini kita diajak bersama untuk tetap menyakini bahwa Tuhan Yesus adalah penggenapan janji Tuhan bahwa IA akan menjadi besar dan tahta Daud bapa leluhur-Nya akan dikaruniakan kepadaNya. Dengan demikian, maka kita akan semakin sungguh di dalam menantikan kedatangan-Nya yang kedua.
NYANYIAN UMAT: KJ 81:1-3 “O, Datanglah, Imanuel”
Syair: Veni, veni, Emmanuel/O Come, Emmanuel, Nyanyian Latin abad pertengahan; Terjemahan: Yamuger, 1981; Lagu: Prancis, abad ke-15/Thomas Helmore (1811 – 1890)
La = E 2 ketuk
1) O, datanglah, Imanuel, tebus umat-Mu Israel
yang dalam berkeluh kesah menantikan Penolongnya. Bersoraklah hai Israel, menyambut Sang Imanuel! 2) O, datang, Tunas Isai, patahkan belenggu pedih
dan umatMu lepaskanlah dari lembah sengsaranya. Bersoraklah hai Israel, menyambut Sang Imanuel!
3) O Surya Pagi, datanglah dan jiwa kami hiburlah; halaukanlah gelap seram bayangan maut yang kejam. Bersoraklah hai Israel, menyambut Sang Imanuel!
PENGAKUAN DOSA26
L: Saudaraku, marilah kita mengakui dosa-dosa kita… Saat teduh sejenak
L: Ya Tuhan, berbagai pengalaman kehidupan telah kami lalui. Kami merasakan bahwa ketika kami berhadapan dengan keterpurukan, kegagalan dan kehancuran, kami menjadi tidak berdaya. Kami hanya terdia di dalam kesesakan hati kami.
J: Dosa telah menyilaukan kami, \ sehingga kami tidak dapat \ melihat cahaya kasih-mu, \ ya Tuhan. L: Ketika kami melihat dengan lebih teliti, maka kami
mene-mukan bahwa banyaknya persoalan yang kami alami ini adalah akibat dari ketidaktaatan kami kepada-Mu. Bahkan alam yang seharusnya kami jaga dan lestarikan, justru kami rusak. Sesama yang seharusnya kami kasihi dan lindungi, justru kami sakiti hatinya.
J: Kami sadar, \ bahwa bencana alam \ dan bencana kemanusiaan \ disebabkan karena ketamakan kami \ yang tidak pernah mampu merasa cukup.
Saat teduh sejenak
L: Walaupun demikian, kami tetap percaya bahwa Engkau tidak membiarkan kami jatuh dalam kehancuran.
Kasihanilah kami, ya Tuhan.
26 Catatan untuk liturgis: Saat teduh sejenak, berikanlah waktu teduh
kira-kira 20 – 30 hitungan, agar jemaat dapat mempunyai waktu yang cukup untuk menaikkan doanya.
J: Mampukan kami \ untuk mengisi hasrat kami \ dengan kasih-Mu \ sehingga kami \ dapat dipakai \ menjadi alat pembaruan \ agar wajah kehidupan dunia ini \ semakin ramah.
L: Di dalam Nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. J: AMIN.
J: (Meyanyikan) PKJ 40:1-2 “Kasihanilah Aku Yang Lemah”
Syair dan lagu: Helene Salamate Joseph Do = F 4 ketuk
1) Kasihanilah aku yang lemah, ya Tuhan Mahakuasa. Hapuskan semua kesalahanku, b’rilah anugerah. Oleh kasih dan kuasa-Mu kurasakan damai-Mu.
Aku tahu Kau s’lalu dekat padaku, limpahkan rahmat-Mu. 2) Kini aku sadari dosaku dan s’gala kekuranganku.
Namun kasih-Mu tetap padaku, sucikan diriku. Kuserahkan s’luruh hidupku pada Tuhan yang benar. Hatiku selalu bersyukur, bergemar, dan berbahagia.
BERITA ANUGERAH
PF: Saudaraku, inilah berita anugerah bagi kita semua, demi-kian: “Pada waktu itu engkau akan berkata: ‘Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku’. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.” (Yesaya 12:1-3)
Demikianlah Berita Anugerah dari Tuhan. J: SYUKUR KEPADA ALLAH!
(Jemaat saling bersalaman atau salam namaste sambil mengucapkan “Salam damai!” satu kepada yang lain) PF: Sungguh, Sang Imanuel datang untuk mengubahkan yang
rusak menjadi baru.
NYANYIAN UMAT: KJ 81:4-5 “O, Datanglah, Imanuel”
Syair: Veni, veni, Emmanuel/O Come, Emmanuel, Nyanyian Latin abad pertengahan; Terjemahan: Yamuger, 1981; Lagu: Prancis, abad ke-15/Thomas Helmore (1811 – 1890)
La = E 2 ketuk
4) O Kunci Daud, datanglah, gapura sorga bukalah; tutuplah jalan seteru, supaya s’lamat umat-Mu. Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel. 5) O Tuhan Allah, datanglah, Firman-Mu berkuasalah,
seperti waktu Kauberi di atas puncak Sinai.
Bersoraklah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel. Drama Singkat / Pemutaran Video
PEMBERITAAN FIRMAN Doa Epiklesis - (Duduk)
PF: Marilah kita memohon pertolongan Tuhan melalui lagu “Isilah Mataku dengan Citra SalibMU”
J: (menyanyikan) PKJ 270 :Isilah Mataku dengan Citra Salib-Mu”
Syair dan lagu: Fill my eyes, oh my God, Ken Chant, 1990; Terjemahan: Yamuger, 1999
Do = C 3 ketuk
Isilah mataku dengan citra salib-Mu; dengan kasih-Mu penuhi hatiku.
Isilah mulutku dengan syukur pada-Mu: hidupku seluruhnya milik-Mu.
PF: Di dalam Nama Tuhan Yesus, kami sudah berdoa. J: AMIN!
Pembacaan Alkitab Bacaan I: 2 Samuel 7:1-11, 16
Lktr: Bacaan pertama diambil dari Kitab 2 samuel pasal 7 ayat 1 sampai 11 dan dilanjurkan ayat 16, yang demikian ... (Setelah selesai membaca) ”Demikianlah sabda Tuhan.” J: SYUKUR KEPADA ALLAH.
Antar Bacaan : Mazmur 89:1-4, 19-26
Lktr: Marilah kita menanggapi bacaan pertama tadi dengan mendaraskan Mazmur pasal 89 ayat 1 sampai 4, kemudian dilanjutkan ayat 19 sampai 2627
Bacaan II : Roma 16:25-27
Pnt : Bacaan kedua diambil dari Surat Roma pasal 16 ayat 25 sampai 27, yang demikian ...
(Setelah selesai membaca) ”Demikianlah sabda Tuhan.” J: SYUKUR KEPADA ALLAH.
Bacaan Injil: Lukas 1:26-38
PF: Bacaan Injil diambil dari kitab Injil Tuhan Yesus Kristus menurut Lukas 1 ayat 26 sampai 38, yang demikian ... (Setelah selesai membaca) Demikianlah Injil Tuhan Yesus
Kristus. Berbahagialah mereka yang mendengar serta memelihara Firman Allah dalam hidupnya. Maranata! J: Menyanyikan NKB 223 a “MARANATA”
Do = F 3 ketuk
27 Jika Mazmur tanggapan dibacakan, maka formulasi kalimatnya
menjadi, “Marilah kita menanggapi bacaan pertama tadi dengan
membaca Mazmur pasal 80 ayat 2 sampai 8, kemudian dilanjutkan
Khotbah: “Penerus Tahta Daud” Saat Teduh
Paduan Suara
[Jemaat berdiri] PENGAKUAN IMAN RASULI
Pnt : Saudaraku, dengan terus meyakini bahwa Tuhan Yesus telah melakukan karya bagi kemanusiaan di dunia ini, maka mari kita mengakui iman percaya kita melalui Pengakuan Iman Rasuli. Kita mengucapkan: Aku percaya ...
[Jemaat duduk] DOA SYAFAAT
(PF menaikkan doa syafaat)
PERSEMBAHAN Dasar Persembahan
Pnt : Saudara-saudariku yang terkasih dalam Yesus Kristus, marilah kita mempersembahkan syukur kita kepada Tuhan dengan mengingat apa yang diyatakan Firman Tuhan dalam 2 Korintus 8:7 “Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.”
NYANYIAN PERSEMBAHAN: KJ 286:1-6 “Bumi dan Langit, Pujilah”28
Syair: Praise to the Holiest in the Height, John Henry Newman, 1865; Terjemahan: Yamuger, 1984; Lagu: Thomas Haweis, 1792, disesuai-kan oleh Samuel Webbe Jr. (1770 – 1843)
Do = F 3 ketuk
1) Bumi dan langit, pujilah Yang Tinggi dan Kudus: Firman-Nya mahamulia dan jalanNya tentu. 2) Betapa kasih hikmat-Nya! Kendati kita aib:
Sang Adam Baru menjelma, Penolong yang ajaib. 3) O hikmat kasih! Dialah tak jatuh diserang:
di dalam darah-daging pun berjuang dan menang. 4) Tak sekedar karunia yang dimiliki-Nya:
hakekat Allah yang kekal yaitu kodrat-Nya. 5) Dialah Insan yang benar: set’ru dibanting-Nya.
Hukuman bagi insan pun ditanggung oleh-Nya. 6) Duka-Nya di Getsemani, wafat-Nya di salib
teladan bagi murid-Nya menanggung yang pedih.
[ketika pengedaran kantong persembahan sudah selesai, jemaat berdiri dan menyanyikan KJ 286:7 “Bumi dan
Langit, Pujilah”]
28 Jika kantong kolekte sudah selesai diedarkan namun bait lagu belum
habis dinyanyikan, maka lagu berhenti pada bait terakhir yang di-nyanyikan. Namun, jika kantong kolekte belum selesai diedarkan, tetapi semua bait lagu sudah selesai dinyanyikan, maka hendaknya penatua tidak mengajak jemaat menyanyikan kembali dari bait awal. Melainkan biarkan pemusik memainkan instrumentalia lagu persembahan hingga pengedaran kantong kolekte usai.
KJ 286:7 “Bumi dan Langit, Pujilah”
7) Bumi dan langit, pujilah Yang Tinggi dan Kudus; Firman-Nya mahamulia dan jalan-Nya tentu. Doa Persembahan - (berdiri)
PENGUTUSAN
PF: Rancangan Allah yang adalah damai sejahtera akan segera terwujud di dalam karya Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu, mari kita senantiasa menyiapkan hati untuk menyam-but Dia, Sang Penerus Tahta Daud.
Nyanyian Pengutusan: KJ 91:1-3 “Putri Sion, Nyanyilah”
Syair: Tochter Zion, freue dich, berdasarkan Zakharia 9:9; Matius 21:9, Friedrich Heinrich Ranke, 1820; Terjemahan: Yamuger, 1980; Lagu: Georg Friedrich Handel, 1747
Do = E 2 ketuk
1) Putri Sion, nyanyilah; soraklah, Yerusalem! Mari sambut Rajamu. Raja Damai t’rimalah! Putri Sion, nyanyilah; soraklah, Yerusalem! 2) Hosiana, Putra Daud, umat-Mu berkatilah!
Dirikanlah takhta-Mu mahatinggi, mulia. Hosiana, Putra Daud, umat-Mu berkatilah! 3) Hosiana, Putra Daud, Salam, Raja mulia.
Raja Damai abadi, Putra Allah yang kekal. Hosiana, Putra Daud, Salam, Raja mulia!
PENGUTUSAN
PF: Saudaraku dengan tetap beriman kepada Tuhan, maka sekarang arahkanlah pandanganmu kepada dunia!
J: DENGAN TETAP BERPEGANG PADA KRISTUS, \ KAMI MENGARAHKAN PANDANGAN KAMI \ KEPADA DUNIA. PF: Jadilah sahabat sesama!
J: SEBAB KAMI RINDU MEMPERSAKSIKAN KRISTUS PF: Terpujilah Allah - Bapa, Anak, dan Roh Kudus
J: YANG TIDAK PERNAH MEMISAHKAN KAMI DARI KASIH-NYA SEKARANG DAN SELAMA-LAMANYA. BERKAT
PF: Pergilah dalam damai sejahtera dan terimalah berkat dari Tuhan:
“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadap-kan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” (Bilangan 6:24-26)
J: (Menyanyikan NKB 224: Maranata, amin)
(Prosesi keluar para pelayan liturgi)