• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 2, No.4 Nopember Peningkatan Kemampuan Penguasaan Materi Metabolisme Melalui Penerapan Model Pembelajaran NHT (Numbered-Head-Together)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol. 2, No.4 Nopember Peningkatan Kemampuan Penguasaan Materi Metabolisme Melalui Penerapan Model Pembelajaran NHT (Numbered-Head-Together)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

666 Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

Peningkatan Kemampuan Penguasaan Materi Metabolisme Melalui Penerapan Model Pembelajaran NHT (Numbered-Head-Together)

Rita Otriana*

*Rita Otriana adalah Guru pada

SMA Negeri 1 Darul Imarah. Aceh Besar, Indonesia

Email : ritaa04@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Kooperatif Numbered – head- together dapat meningkat hasil belajar biologi siswa, khususnya materi Metabolisme Enzim kelas XII-I SMA Negeri 1 Darul Imarah. penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri 1 Darul Imarah Aceh Besar. Terdiri dari tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa/i kelas XII-I SMA Negeri 1 Darul Imarah tahun pelajaran 2017/2018. Jumlah siswanya sebanyak 22 orang siswa yang terdiri dari 15 siswa putri 7 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data ada dua cara tes dan non tes, tes berupa Evaluasi kuantitatif yaitu tes kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan setelah tindakan. Data kualitatif diperoleh melalui observasi yaitu berupa hasil pengamatan observasi, dengan pendekatan analisis data adalah Analisa deskriptif kompetitif. Indikator diterima apabilah dalam penelitian ini memperoleh nilai KKM 75. Analisis data kualitatif menggunakan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan model pembelajaran kokoperatif tipe NHT dapat meningkatkan keaktifandan motivasi belajar siswa, serta dapat meningkatkan tingkat ketuntasan siswa baik secara klasikal dan individual secarara sinifikan baik mulai siklus sampai siklus ke tiga dengan hasil siklus I 59,09 %, siklus II 72,72% dan siklus III 86,36%.

Kata Kunci: penguasaan, kemampuan, numbered-head-together

PENDAHULUAN

Mata pelajaran Biologi di SMA merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pengajaran Ilmu pengetahuan Alam yang harus dilaksanakan di SMA.Biologi merupakan hasil kegiatan berupa pengetahuan,gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang kehidupan makhluk hidup.yang diperoleh dari pengalaman melalui proses ilmiah.Mata pelajaran Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang cukup sulit dikuasi dan dipahami dan dipahami oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).Hal ini dikarenakan materi biologi cukup kompleks dan abstrak yang ber isi fakta-fakta,konsep dan informasi-informasi beragam mengenai sturuktur tubuh makhluk hidup dan proses kimia makhluk hidup, melalui pembelajaran biologi diharapkan siswa tesebut diharapkan dapat memperoleh hasil belajar biologi sesuai dengan batas minimal ketuntasan belajar.

(3)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

667

Pembelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta megagungkan kebesaran Allah Yang Maha Esa,memupuk sikap ilmiah jujur,objektif,terbuka,ulet kritis,dan dapat bekerja sama dengan orang lain,mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan secara lisan dan tertulis,mengembangkan kemampuan berfikir analisis dan edukatif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi,mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan penegetahuan keterampilan dan sikap percaya diri. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006:452). Proses pembelajaran Biologi yang kelas XII- 1 SMA Negeri 1 Darul Imarah Aceh Besar pada Semeseter Ganjil Tahun 2017/2018 dominan menerapkan model pembelajaran konvensional yang ditandai , 1) berpusat pada guru, 2) penekanan pada menerima pengetahuan, 3) kurang menyenangkan, 4) kurang memberdayakan semua, 5) menggunakan metode yang monoton, karena cenderung guru dominan sebagai pusat sumber pembelajaran akibatnya: masih banyak siswa yang pasif, sebagian siswa tidak berani bertanya, serta aktifitas siswa dalam belajar dan diskusi masih rendah. Hal ini menunjukan bahwa proses belajar belum maksimal. Dimyanti & Mudjiono ( 1994 :156 ) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang melibatkan manusia secara perorangan sebagai suatu kesatuan organisme sehingga terjadi perubahan pada penetahuan,keterampilan dan sikap.

Fakta dilapangan menunjukan mata pelajaran Biologi di kelas XII- 1 SMA Negeri I Darul Imarah Aceh Besar pada Semester ganjil Tahun Pelajaran 2017 / 2018 prestasinya masih rendah. Hal ini terbukti nilai hasil ulangan harian rata-rata siswa masih di bawah nilai Kriteria Ketuntusan Minimal (KKM) yaitu 75. Hasil ulangan nilai rat-rata kelas 60 nilai terendah 50 sedangkan nilai tertingi 78 dari 22 siswa ada 13 siswa nilai dibawah KKM 75 atau 52 %, ini bukti prestasinya masih menunjukkan aktifitas belajar masih juga rendah.

Berdasarkan pengamatan penulis, Untuk pokok bahasan Metabolisme Enzim , siswa mengalami banyak kendala dalam memahami konsep-konsep anabolime dan katabolisme, molekul yang terlibat dalam metaboliseme dan respirasi anaerob atau fermentasi serta fotositesis dan kemosintesis bagi kehidupan makhluk hidup yang berkenaan dengan pokok bahasan tersebut.kurang aktifnya siswa didalam kelas, merupakan salah satu masalah yang dihadapi SMA Negeri 1 Darul Imarah aceh Besar,khususnya untuk mata pelajaran Biologi materi metabolism enzim pada siswa kelas XII-1,sehingga berdampak buruk terhadap penguasaan konsep dan hasil belajar mereka. Umumnya siswa menampakan sikap kurang bergairah,kelas kurang berpusat pada siswa dan kadang-kadang ada yang bermain-main sendiri.kondisi yang seperti ini ternyata sangat tidak diharapkan dalam proses belajar mengajar.

Model pembelajaran (numbered–head-together) adalah sebuah model pembelajaran yang menuntut siswa berperan aktif.Selain itu,model pembelajaran ini juga menari karena mengandung unsur kompetisi dan permainan yang cukup tinggi. Dalam model pembelajaran ini,siswa beranggotakan menjadi kelompok kecil yang beranggotakan antara 5 orang.Kemudian mereka diberi tantangan untuk menjawab pertanyaan yang nilainya akan diakumulasi menjadi nilai kelompok.Dengan

(4)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 668

demikian,diharapkan setiap siswa akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelompok dan mewujudkan dalam bentuk partisipasi aktif untuk tanggung jawab dengan benar,setiap pertanyaan yang diberikan kepadanya.

Dalam proses belajar mengajar guru merupakan orang yang berperan sebagai pemain utama. Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran sebagian besar tergantung pada scenario yang dimainkan guru, peran bahkan dayanya akan berdampak pada hasil belajar siswa (Anwar, dkk 2020). Guru harus mampu memilih model pembelelajaran sesuai dengan krateristik dan tujuan yang ingin dicapai.Model pembelajaran koopertif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalamkelompok-kelompok kecil yang mempunyai tingkat kemampuan berbeda.Dalam menyelesaikan tugas kelompok,setiap anggota bekerja sama dan saling membantu.Menurut Ibrahim (2000), model pembelajaran kooperatif NHT dirancang untuk memberikan peluang kepada siswa untuk memperoleh pengalaman sehingga dapat mengembangkan tingkalakunya sesuai sasaran yang telah dirumuskan.

Belajar secara kooperatif dapat meningkatkan prestasi akademik, ini relatif mudah diterapkan dan tidak mahal.Anak-anak bertambah baik tingkalaku dan kehadirannya, serta senang bersekolah adalah beberapa keuntungan belajar secra kooperatif (Slavin,1987).

Pembelajaran kooperatif adalah suatu system yang didalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait.Adapun berbagai elemen-elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah adanya “ (1) saling ketergantungan positif; (2) intraksi tatap muka; (3) akuntabilitas individual dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau kererampilan social yang secara sengaja diajarkan” (Abdurrahman & Bintaro, 2000:78-79).

Abdurrahman dan Bintoro (2000:78) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan intraksi yang silih asah,silih asi,dan silih asuh antara sesame siswa sebagai latihan hidup didalam masyarakat nyata “.

Pada prinsipnya model pembelajaran kooperatif bertujuan membantu mengembangkan tingkalaku kooperatif antar siswa sekaligus membantu sisswa dalam pelajaran akademisnya.Ada banyak variasi pendekatan dalam model pembelajaran kooperatif setiap pendekatan memberi penekanan pada tujuan tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola intraksi siswa.

Model pembelajaran Numbered head together adalah suatu upaya yang mendorong siswa saling ketergantungan dengan tujuan siswa lebih mudah memehami atau memperaktekkan apa yang diperolehnya. Dan arti lain model pembelajaran NHT adalah salah satu variasi model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer kagen untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahan mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran kooperatif dengan pendekatan ini menurut Ibrahim, dkk (2000) ada 4 langkah sebagai berikut. Langkah 1 : Penomoran. Guru membagi siswa ke dalam kelompok beranggotakan 4-5 dan kepada setiap kelompok diberi nomor 1 sampai 5. Langkah 2: Mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik atau dalam bentuk kalimat Tanya sederhana. Langkah 3

(5)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

669

: Berpikir bersama. Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya melalui jawabannya. Langkah 4 : Menjawab. Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai menjawab pertanyaannya untuk seluruh kelas.

Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul untuk membantu siswa memahami konsep sulit. Menurut Sabri (2005) hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih benyak meningkatkan belajar dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif.

Pada kondisi awal, awal guru masih menggunakan metode konvensional akibatnya siswa tidak agresivitas tinggi atau siswa masih pasif. Tindakan Siklus I: pada pembelajaran biologi materi tentang Metabolisme Enzim guru menggunakan pembelajaran kooperatif metode NHT (Numbered Head Tugether ) dengan presentasi, siklus II dan siklus III: pada saat pembelajaran biologi materi tentang Metabolisme Enzim guru menggunakan metode Metabolisme dengan presentasi. Dari tindakan kelas, siklus I , siklus II dan siklus III, diharapkan siswa yang memahami tentang Metabilisme Enzim, dapat memahami dan nilai siswa akan meningkat, dengan ditujukan adanya peningkatan hasil belajar, kondisi akhir, melalui metode NHT diduga dapat meningkatkan hasil belajar tentang Metabolisme, bagi siswa kelas XII-1 SMA Negeri 1 Darul Imarah Aceh Besar pada semester ganjil Tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat diperlukan sekali untuk mengatasi proses pembelajaran yang kurang menghasilkan dan proses pembelajaran yang menyenangkan. . Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan ulangan yaitu hasil belajar biologi banyak yang tidak mencapai batas tuntas 75 dan keinginan hasil belajar suapaya meningkat maka perlu adanya upaya meningkatkan hasil belajar biologi melalui penelitian tindakan kelas dengan pembelajaran kooperatif metode Numbered Head Tugether (NHT) pada materi pelajaran Biologi pada kondisi awal hanya 13.63 % dengan 3 orang yang tuntas yang mencapai batas ketuntasan 75 setelah dicoba dengan memanfaatkan pembelajaran kooperatif metode NHT diharapkan bisa mencapai 80 % selanjutnya untuk mengetahui mamfaat penggunaan pembelajaran kooperatif metode NHT, penelitian akan melakukan tindakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Metabolime Enzim Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Tugether Di Kelas XII-I SMA Negeri 1Darul Imarah Aceh Besar pada semester Ganjil Tahun 2017/ 2018”

Berdasarkan latarbelakang di atas “Apakah dengan model pembelajaran NHT (numbered-head - together) dapat meningkatkan hasil belajar Biologi pada konsep Metabolisme Enzim pada Siswa kelas XII-I SMA Negeri 1 Darul Imarah Tahun Pelajaran 2017-2018 ?”, dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Kooperatif Numbered – head- together dapat meningkat hasil belajar biologi siswa, khususnya materi Metabolisme Enzim kelas XII-I SMA Negeri 1 Darul Imarah .

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitia ini adalah SMA Negeri 1 Darul Imarah Aceh Besar. Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas di laksanakan pada awal semester ganjil

(6)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 670

tahun pelajaran 2017/2018 Selama 3 bulan dari bulan Agustus sampai bulan Oktober. Adapun jadwal Alokasi waktu Penelitian sebagai berikut:

Siklus Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan 3 siklus , dimana antara siklus I dengan siklus II serta siklus III merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan. Ini berarti pelaksanaan siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan tindakkan siklus I serta siklus III merupakan perbaikan dari Siklus II.Prosudur tindakan yang akan dilakukan mengikuti model”Kemmis and MC.Taggart” yang terdiri dari lima komponen yaitu : (1) permasalahan (2) perencanaan (3) pelaksanaan (4) observasi (5) refleksi.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa/i kelas XII-I SMA Negeri 1 Darul Imarah tahun pelajaran 2017/2018. Jumlah siswanya sebanyak 22 orang siswa yang terdiri dari 15 siswa putri 7 siswa laki-laki.

Prosedur Penelitian

Langkah – langkah dalam pelaksanaan penelitian tindakan ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Siklus I,

a. Perencanaan meliputi :

Menelaah materi yang akan diteliti yaitu metabolisme, Menyusun silabus dan rencana pembelajaran. Menyusun instrument yang akan digunakan dalam pembelajaran ko0peratif model Numbered Head Together ( NHT), Membuat dan menyusun alat evaluasi yang akan diberikan pada akhir siklus I. dan Mengumpulkan lembar pedoman observasi untuk memantau kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus I

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan meliputi : Mengelompokkan siswa dalam kelas sebanyak 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang yang masing-masing diberi nomor 1-5, Mengajukan pertanyaan kepada siswa yang sifatnya bervariasi. Memberikan kesempatan kepada siswa pada setiap kelompok untuk berpikir bersama dalam menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan tiap anggota dalam timnya dapat mengetahui jawabannya. Memanggil suatu nomor tertentu , lalu siswa yang nomornya dipanggil harus mengacungkan tangan dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

c. Observasi dan evaluasi dan Refleksi, meliputi : Observasi melakukan pemantauan kegiatan siswa dengan menggunakan pedoman observasi, Pemberian ulangan harian atau melakukan evaluasi. Analisis data hasil observasi, Refleksi dari penelitian berdasarkan hasil observasi, Mendiskusikan hasil refleksi yang telah dibuat bersama observasi kemudian dibuat rencana kerja untuk siklus berikutnya.

2. Siklus II dan III

Langkah – langkah yang akan dilakukan dalam siklus II relatif akan sama dengan siklus I dengan mengadakan berbagai perbaikan,penyumpurnaan berdasarkan hasil evalusi dan refleksi bersama kolaborator. Langkah – langkah yang akan dilakukan

(7)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

671

dalam siklus III relatif akan sama dengan siklus II dengan mengadakan berbagai perbaikan,penyumpurnaan berdasarkan hasil evalusi dan refleksi bersama kolaborator. Akan tetapi pada siklus III ini siswa diharapkan lebih meningkat dari siklus sebelumnya.

Teknik dan alat pengumpulan data

a. Teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data ada dua cara tes dan non tes .dengan cara sebagai berikut : Evaluasi kuantitatif yaitu berupa hasil tes kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan setelah tindakan. Data kualitatif hasil observasi yaitu berupa hasil pengamatan observasi. Analisa deskriptif kompetitif.

b. Alat Pengumpulan Data

Daftar nilai dan catatan lain yang relevan : a.Butir soal tes, pilihan ganda pada siklus I,Siklus II dan Siklus III sebanyak 20 soal dan b.Lembar pengamatan pada proses pembelajaran berlangsung.

Teknik Analisis data

Data kuantitatif didapat dari hasil tes kemampuan siswa yang diberikan secara tertulis.Indikator diterima apabilah dalam penelitian ini memperoleh nilai KKM (Kriteia Ketuntasan Minimal ) 75 %.. Data Kualitatif hasil observasi dianalisis untuk kepentingan refleksi siklus berikut. Analisa deskriptif kompetitif. Dalam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yaitu sebagai berikut :

Analisis data kualitatif yaitu analisa hasil observasi dari aktivitas siswa diperoleh dari lembar pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.dengan analisis presentase data sebagai berikut: P = X 100% Keterangan : P = Presentase, f =

jumlah rata-rata skor pengamat, N= Skor Maksimum untuk semua aspek ( Sudjana,2008:133)

Adapun table kriteria ketuntasan siswa dalam kelompok adalah sebagai berikut: Table 1.Kriteria persentase aktifitas siswa

Peresentase (%) Kriteria Prediket 75 < persentase ≤ 100 Sangat aktif A

50 < persentase ≤ 75 Aktif B

0 < persentase ≤ 50 Kurang aktif /pasif C

Analisa data kuantitatif adalah analisa data tentang hasil belajar siswa yaitu hasil tes kemampuan siswa yang diberikan secara tertulis.Untuk menetukan ketuntasan belajar siswa secara indidvidu dengan Rumus ketuntasan indundivu dan ketuntasan secara klasikal adalah sebagai berikut :

Ketuntasan Individu, Rumus KI= x 100 %, Keterangan : KI= Ketuntasan

Individu, F = Frekuensi yang dijawab benar, N = Jumlah soal, 100% = Nilai Kostan

Ketuntasan klasikal. Rumus KS = x 100 %,. Keterangan, KS = Ketuntasan Klasikal, ST = Jumlah siswa yang tuntas, N = Jumlah siswa satu kelas, 100% = Nilai Konstan

Analisa deskriptif kompetitif yaitu membandingkan hasil belajar siswa antara awal dengan siklus I,siklua II dan Siklus III, membandingkan aktivitas siswa dalam

(8)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 672

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Tugether (NHT), antara siklus I,Sijklus II dan Siklus III.

Analisis hasil penelitian ini dilakukan secara deskriptif, yaitu mendeskripsikan gambaran terhadap hasil pengamatan kegiatan hasil belajar mengajar berupa aktivitas guru dan siswa, ketuntasan hasil belajar siswa yang berupa skor rata-rata, dan respon siswa.

Indikator kerja

Pada kondisi awal nilai rata-rata 57.72 % dari 22 orang siswa hanya 3 orang siswa yang tuntas dengan persentase 13.63 % dalam batas KKM yaitu sebesar 75. Melihat kenyataan tersebut, dengan harapan setelah dilakukan tindakan kelas pada siklus 1 , siklus II dan siklus III ,Diharapkan hasil belajarnya meningkat, bisa tercapai 75% siswa kelas XII-I mencapai kriteria ketuntasan minimal/KKM sebesar 75 dan rata-nilai ulangan harian meningkat dari yang semula siswa telah mencapai diatas KKM atau 52% telah tuntas dan rata rata nilai hasil belajar 60 pada siklus I dan siklus II serta siklus III bisa naik menjadi diatas KKM > 75 diharapannya juga pada saat proses pembelajaran dari kondisi awal yang proses pembelajaran masih banyak siswa yang pasif, sebagian besar siswa tidak dalam analisis model ini, penelitidan guru mengatasi kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan. Hala ini dilakukan agar menemukan cara atau strategi yang tepat untuk renacana pelaksanaan tindakan yang berikutnya. Analisis ini bertujuan memperbaiki siklus yang sebelumnya agar diperoleh pencapaian indikator yang telah direncanakan. Adapun perbaikan disusun berrdasrkan hasil refleksi dari siklus sebelumnya. Analisis model interaktif merupakan interaktif empat komponen yaitu pengmpulan data, penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan (Verifikasi) pada saat melakukan tahap pengumpulan data peneliti sudah melakukan reduksi dan displai data sekaligus sesuai kemunculan data yang diperlukan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi hasil penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam Tiga Siklus. Setiap siklus terdiri atas empat yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interprestasi dan (4) analisis dan refleksi.

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan Tindak 1

peneliti dan guru biologi mendiskusikan rancangan tindakan yang dilakukan dalam siklus I.peneliti dan guru antara lain mendiskusikan tentang (1) peneliti menyamakan persepsi dengan guru mengenai penelitian dilaksanakan pada siklus I, (2) peneliti mengusulkan penggunaan model pembelajaran model pembelajaran tipe Number Head tugether (NHT) dalam pembelajaran materi Metabolisme Enzim, mengenai biogerafi tentang Metabolisme Enzim serta penerapan tehnik Numbered Head Tugether dalam pembelajaran, (3) guru dan peneliti merancang RPP siklus I, (4) guru dan peneliti menyusun lembar penilaian siswa, yaitu berupa instrument penilaian proses (instrument Non tes) dan hasil intstrumen tes, (5) guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus I dengan alokasi waktu 5 jam pelajaran (5x45 menit).

(9)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

673

b, Pelaksanaan Tindakan 1

Alokasi waktu pertemuan pertama materi yaitu tentang , waktunya adalah 2 jam pelajaran (2x45), dilaksanakan diruang memahami konsep-konsep Metabolisme, Konsep Enzim,Struktur komponen enzim dan cara kerja enzim serta sifat-sifat enzim bagi kehidupan makhluk hidup yang berkenaan dengan pokok bahasan tersebut diruang multimedia SMA Negeri 1 Darul Imarah kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dan siswa. Sementara itu, peneliti mengawasi jalannya proses pembelajaran dan menempatkan daripada posisi tempat duduk paling belakang.

Pada tahap tindakan merupakan pelaksanaan yang telah disusun dalam

perencanaan. Pada kegiatan pendahuluan,guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cara belajar dengan menggunakan kooperatif tipe NHT dan memberitahukan pada siswa materi ajar sesuai dengan silabus dan RPP. Pada kegiatan ini dilakukan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :, a. Guru masuk kelas dan mengabsen siswa, b. Guru memberkan motivasi kepada siswa, c. Guru memberikan appersepsi tentang slide gambar-gambar Aktifitas yang kita jalankan sehari-hari membutuhkan banyak energi dalam metabolime enzim, d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, e. Guru menyampaikan materi pembelajan tentang konsep Metabolisme dan Konsep Enzim,Struktur komponen enzim,cara kerja enzim serta komponen enzim. f, Guru membagikan siswa kedalam kelompok dan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor, g. Guru membrikan tugas dan msing-masing kelompok mengerjakannya, h. Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakan atau mengetahui jawabannya. i. Guru memanggil salah satu nomor yang dipanggil melapor hasil kerjasama mereka. J. Siswa yang lain menanggapi, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. K. Guru memintak siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi materi tentang konsep Metabolisme dan Konsep Enzim,Struktur komponen enzim,cara kerja enzim serta komponen enzim. l, Guru menjelaskan dan merangkum kembali pelajaran materi tentang konsep Metabolisme dan Konsep Enzim,Struktur komponen enzim,cara kerja enzim serta komponen enzim. n, Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas rumah (pr) kepada siswa tentang contoh penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh Metabolisme enzim.

Pembelajaran materi metabolisme enzim siklus 1 dilanjutkan pertemuan kedua selama 45 menit ( jam pembelajaran) . Berikut adalah urain pelaksanaan tindakan siklus 1 pembelajaran materi metabolisme enzim pada pertemuan kedua. Meliputi : a. Guru masuk kelas dan mengabsen siswa, b. Guru memberikan appersepsi dan motivasi kepada siswa, c. Guru meminta siswa untuk duduk pada kelompoknya masing-masing, d. Guru bersama siswa melanjutkan materi tentang cara kerja enzim serta komponen enzim. e. Guru menilai siswa saat diskusi berlangsungnya dan mencatat nama-nama siswa yang aktif dalam berdiskusi materi Metabolisme enzim. f. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang bagus mempresentasikan hasil diskusinya. G. Guru menyuruh siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran, i. Guru menyimpulkan kembali materi pembelajaran tentang tentang cara kerja enzim serta komponen enzim. j. Guru menutup pembelajaran dan menginformasikan kepada siswa menggu depan evaluasi.

(10)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 674

Tabel.2.

aktivitas siswa dalam berdiskusi pada siklus I No Aktivitas siswa Nilai kelompok dalam Siklus I

I II III IV V 1. Mendengar dan pemperlihatkan penjelasan guru 3 3 3 2 3 2. Kerampilan berdiskusi 2 4 2 2 2

3. Kerjasama dalam kelompok 3 3 2 2 3 4. Ketermpilan dalam bertanya 2 3 3 2 2 5. Keterampilan dalam menjawab pertanyaan 2 3 2 2 1 6. Keterampilan dalam memahami model pembelajaran 1 2 2 1 2 Jumlah nilai 13 18 14 11 13 Skor maksimal 28 28 28 28 28 Persentase (%) aktivitas siswa 46,43 64,28 50.00 39,28 46,43 Kriteria Kurang aktif Aktif Kurang Aktif Kurang aktif Kurang Aktif Katagori Cukup Baik cukup Cukup Cukup Pediket ( C) ( B) ( C) ( C ) ( C )

Pembelajaran materi Metabolisme siklus 1 dilanjutkan pertemuan ke tiga selama 90 menit (2 jam pembelajaran) tentang evaluasi belajar siswa tentang materi metabolisme . Berikut adalah urain pelaksanaan tindakan siklus 1 pembelajaran materi Metabolisme pada pertemuan ketiga. Meliputi : a. Guru masuk dan mengabsen siswa, b. Guru menanyakan pelajaran minggu yang lalu, c. Guru membagikan soal tes pilihan ganda sebanayak 20 soal untuk mengukur keberhasilan atau tidaknya dengan pembelajaran koopertaif dengan metode NHT, d. Guru mengumpulkan kertas jawaban dari siswa dan guru mengajak kembali siswa dalam mengoreksi jawaban soal tes, e. Guru membagikan kembali jawaban siswa dan saling mengoreksi jawaban teman lain, f. Guru mencatat kembali nilai hasil siswa yang ia dapatkan dari hasil tes. G. Guru menutup pembelajaran dengan melakukan refleksi dengan cara bertanya jawab mengenai materi Metabolisme enzim.dan memberikan tugas rumah kepada siswa. Pada siklus I, Pembelajaran biologi materi metabolisme enzim dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Tugether (NHT), tentang konsep Metabolisme dan Konsep Enzim,Struktur komponen enzim,cara kerja enzim serta komponen enzim.Siklus satu dilakukan dengan tiga kali pertemuan.

c. Observasi dan interprestasi

Penelitian melakukan pengamatan pembelajaran materi Metabolisme enzim dengan teknik model NHT yang dilakukan oleh guru dikelas XII-I SMA Negeri 1 Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar.Kegiatan Observasi untuk mengetahui pelaksanaan tindakan kelas (PTK) pada siklus I. Selain itu peneliti ingi mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head tugether (NHT) mampu memecahkan permasalahan materi metabolisme dikelas tersebut.

pengamatan dibantu oleh seorang pengamat yang merupakan guru disekolah peneliti dengan mengisi lembar disediakan observasi yang telah disediakan selama

(11)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

675

kegiatan belajar berlangsung.pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Tugether (NHT) pada pembelajaran biologi materi Metaboliseme enzim.

Peneliti melakukan pengamatan pembelajaran materi Metabolisme enzim dengan teknik NHT yang dilakukan oleh guru dikelas XII-I SMAN 1 Darul Imarah Aceh besar. Kegiatan observasi untuk mengetahui pelaksanaan tindakan pada siklus 1 selain itu peneliti ingin mengetahui apakah teknik NHT mampu memecahkan permasalahan pembelajaran materi bakteri dikelas tersebut.

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai peneliti pasif. Peneliti tidak melakukan tindakan yang dapat mempengaruhi peristiwa yang sedang berlangsung. Peneliti hanya bertindak sebagai partisipan yang mengamati jalannya Proses Belajar Mengajar (PBM) berlansung. Duduk paling belakang mengamati jalannya. Proses pembelajaran sambil menacatat segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian peneliti dapat mengamati seluruh peristiwa yang terjadi didalam kelas.

Langkah pertama dilakukan guru berbeda dengan teknik yang dilakukan pembelajaran prasiklus. Guru menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam materi Metabolisme enzim. Hal ini siswa menganggap materi Metabolisme enzim adalah materi yang sangat sulit untuk dipahami dan dimengerti . Perhatian siswa mulai terfokus ketika guru mulai bertanya kepada beberapa siswa tentang komponen dan cara kerja enzim serta bagaimana sifat-sifat enzim bagi kehidupan. Siswa mulai antusias ketika guru memberikan contoh manfaat baik melalui slide gambar,video pembelajaran dan melaui penyampaian dari guru dengan beberapa contoh komponen-komponen enzim.

Pertemuan kedua, guru mengajak lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan melibatkan siswa mengoreksi hasil pos tes tentang materi Metaboleme enzim. Dalam pertemuan kedua terdapat beberapa siswa belum tuntas karena alasannya sukar memahami bahasa lain.

Tabel. 3

Nilai materi metabolisme enzim post tes model NHT siklus I

No Aspek yang dinilai Nilai Keterangan I II III 1. 20 5 15 75 Tuntas 2. 20 9 11 50 Tidak Tuntas 3. 20 9 11 50 Tidak Tuntas 4. 20 5 15 75 Tuntas 5. 20 9 11 50 Tidak Tuntas 6. 20 5 15 75 Tuntas 7. 20 5 15 75 Tuntas 8. 20 9 11 50 Tidak Tuntas 9. 20 5 15 75 Tuntas 10. 20 5 15 75 Tuntas 11. 20 9 11 50 Tidak tuntas 12. 20 5 15 75 Tuntas 13. 20 9 11 50 Tidak tuntas 14. 20 7 13 60 Tidak tuntas 15. 20 5 15 75 Tuntas 16. 20 9 11 50 Tidak tuntas 17. 20 5 15 75 Tidak Tuntas 18. 20 5 15 75 Tuntas

(12)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 676 19. 20 5 15 75 Tuntas 20. 20 5 15 75 Tuntas 21. 20 5 15 75 Tuntas 22. 20 5 15 75 Tuntas 23. Total 1435 24. Rata –rata 65,22

Keterangan : I = jumlah soal, II= jumlah jawaban yang salah, III=jumlah jawaban yang benar

Berdasakan hasil tes,nilai rata-rata kelas untuk siswa 22 orang siswa adalah 65,22 dan yang tuntas hanya 13 orang siswa dan yang tidak tuntas 9 orang siswa,nilai tertuntas 75 dan yang terendah 50 dan tuntas klasikal yang diperoleh hanya 59,09 % dan yang tidak tuntas sebesar 40,90 %. Kriteri ketuntasan untuk pelajaran Biologi, berdasarkan ketuntasan minimal disekolah adalah 75.

d. Analisis dan Refleksi

Hasil observasi aktifitas siswa pada waktu proses belajar mengajar dapat diketahui hasil observasi aktifitas siswa sebagai berikut : , a. Siswa kurang aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran berlangsung, b. Intraksi siswa dalam kelompok saat diskusi masih rendah, c. Siswa terkesan bingung dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered Head Tugether (NHT), c. Hanya beberapa siswa yang berani untuk menjawab pertanyaan, d. Dalam penelitian ini, untuk aktifitas siswa diamati secara kelompok.pertemuan 1 menunujukkan bahwa terdapat 1 kelompok memperoleh presentase aktivitas presentase dengan baik dan empat kelompok lainnya memperoleh presentase aktivitas dengan presentase cukup.

Secara keseluruhan, aktivitas siswa mengalami hasil yang kurang aktif.sehingga indicator keberhasilan yang diharapkan belum tercapai karena kelompok memper oleh kriteria sangat aktif belum mencapai 60% secara keseluruhan, kinerja siswa menunjukkan hasil positif.Hal ini dapat dilihat dari serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran.hasil dari evaluasi pada siklus I pertemuan I diperlukan untuk mengetahui pemahan siswa terhadap materi yang diberikan melalui prose implementasi model Numbered Head Tugether (NHT).

Berdasarkan pengamatan berbagai aktifitas siswa selama peroses pembelajaran berlangsung,ditemukan berbagai kelemahan yang akan direfleksikan dan diperbaiki pada pertemuan siklus II.adapun beberpa kelemahan pada pertemuan I adalah : a. Masih terlihat beberpa kelompok yang kurang mampu mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan, b. Kerja sama kelompok masih kurang, c. Terlihat bahwa masing – masing kelompok kurang mampu mengerjakan soal latihan, baik pada LKS maupun pada soal pemecahan masalah.

Melihat nilai seperti ini, peneliti melakukan siklus II pembelajaran pada materi yang sama dengan pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif Numbered Head Tugether (NHT).

c.Analisis dan Refleksi siklus II

Siklus II merupakan upaya perbaikan atas kekurangan yang terdapat pada siklus I. Pada siklus II ini, guru dan peneliti berusaha meminimalisasi kekurangan dan

(13)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

677

mengoptimalkan pembelajaran.Berkaitan dengan hasil observasi pada siklus II,berikut ini adalah analisis hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru.

1. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari pertemuan 2 hasil tes yaitu rata-rata untuk kelas untuk 22 orang siswa adalah 76,36 dan yang tuntas hanya 16 orang siswa dan yang tidak tuntas 6 orang siswa, nilai tertinggi 85 dan terendah 60, dan tuntas klasikal yang diperoleh hanya 72,72%.Kriteria ketuntasan untuk pelajaran biologi ,berdasarkan ketuntasan disekolah adalah 75.

2. berdasarkan hasil pengamatan berbagai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung Dalam penelitian ini, untuk aktifitas siswa diamati secara kelompok.pertemuan 1 menunujukkan bahwa terdapat 1 kelompok memperoleh presentase sangat aktivitas dan baik 2 kelompok serta 2 kelompok lainnya memperoleh presentase aktivitas dengan presentase cukup.

3. Siswa sudah aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran berlangsung ,intrasi siswa dalam kelompok saat diskusi susdah mulai meningkat dan Siswa terkesan sudah aktif dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered Head Tugether (NHT) serta Sudah banyak siswa yang bertanya dan siswa yang berani untuk menjawab pertanyaan.

4. Keterampilan guru dalam mengelolah kelas meningkat.Guru mampu mengaktifkan siswa dengan Tanya jawab dan penerapan tehnik model tipe Numbered Head Tugether (NHT) sudah meningkat dibanding dengan pertemuan sebelumnya, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan memacuh mereka aktif dalam proses pembelajaran.Pada siklus II perhatian guru telah menyeluruh ke semua siswa.Guru mencoba mengaktifkan siswa yang berada dibangku belakang dengan berjalan keliling keseluruh kelas dan mengawasi siswa dalam kelompok saat diskusi kelompok berlangsung.Guru juga menilai siswa saat diskusi berlangsung baik pada saat mempresetasekan hasil kerjanya maupun dalan kerja sama dalam kelompok serta sewaktu siswa maelaksanakan Tanya jawab antar sesame siswa.

Berdasarkan hasil analisis dan hasil refleksi diatas,proses pembelajaran materi virus dengan menggunatakan teknik tipe koopertif model Numbured Head Tugether (NHT) pada siklus II dikatakan behasil dikatakan berhasil walaupun hasilnya belum maksimal.Pelaksaanaan tindakan pada silklus ini berjalan dengan lancer. Siswa merespons pembelajaran yang diberikan yang diberikan oleh guru dengan semangat dan antusias.Peningkatan terjadi bukan hanya pembelajaran saja malainkan kemampuan siswa dalam melaksanakan diskusi dengan baik.segala kekurangan yang terjadi pada siklus I dapat teratasi pada siklus II.kendati demikian , penelitian siklus II masih tetap memiliki kekurangan atau kelemahan.kekurang yang ditemui dalam prorses pembelajaran pada siklus II ini adalah karena masih terdapat beberapa kelompok yang masih kurang mampu mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan.Dengan adanya kondisi demikian, maka peneliti merasa perlu melaksanakan siklus III sebagai perbaikan dari pembelajaran tipe kooperatif model Numbered Head Tugether (NHT) pada materi Metabolisme pada siklus II.

Siklus ke III

a.Perencanaan Siklus III

Peneliti guru merancang scenario pembelajaran pada tahap perencanaan tindakan Siklus ke III yaitu lanjutan pembelajaran dari Siklus I dan siklus II tentang Materi

(14)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 678

Metabolisme enzim memahami konsep-konsep struktur komponen enzim,cara kerja enzim,sifat-sifat enzim,faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim dan peranan enzim bagi kehidupan makhluk hidup baik posistif maupun Negatif.Skenerio pembelajaran yang disepakati oleh peneliti dan guru yakni selama 5 X 45 menit (5 Jam pelajaran) dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Guru masuk kelas dan mengabsen siswa, b. Guru memberkan motivasi kepada siswa, c. Guru memberikan appersepsi tentang materi metabolime, d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, d. Guru menyampaikan materi pembelajan tentang metabolisme,yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, e. Guru membagikan siswa kedalam kelompok dan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor, f. Guru membrikan tugas dan msing-masing kelompok mengerjakannya, g. Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakan atau mengetahui jawabannya, h. Guru memanggil salah satu nomor yang dipanggil melapor hasil kerjasama mereka, i. Siswa yang lain menanggapi, kemudian guru menunjuk nomor yang lain, j. Guru memberikan penghargaan kepeda kelompok yang sangat aktif dalam melaksanakan diskusi, k. Guru memintak siswa untuk kelompok yang belum tampil,menggu depan dilanjutkan kembali, l. Guru menutup pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan siklus III melanjutkan pokok bahasan yang telah dipelajari dari siklus I, dengan menggunakan infocos laptob dan materi tentang virus serta dengan Rpp yang telah dipersiap sebelumnya. Pembelajaran materi Metabolisme siklus I1 dilanjutkan selama 5 x 45 menit (5 jam pembelajaran) . berikut adalah urain pelaksanaan tindakan siklus 1I pembelajaran materi Metabolisme.

Peneliti guru merancang scenario pembelajaran pada tahap perencanaan

tindakan.Skenerio pembelajaran yang disepakati oleh peneliti dan guru yakni dengan beberapa langkah-langkah, dengan hasil aktivitas siswa sebagai berikut :

Tabel.4.

Aktivitas siswa dalam berdiskusi pada siklus III . No Aktivitas siswa Nilai kelompok dalam Siklus I

I II III IV V 1. Mendengar dan pemperlihatkan

penjelasan guru 4 4 3 4 5

2. Kerampilan berdiskusi

4 4 4 3 4

3. Kerjasama dalam kelompok 4 5 4 4 4 4. Ketermpilan dalam bertanya 4 4 4 4 5 5. Keterampilan dalam menjawab

pertanyaan 4 4 4 3 4 6. Keterampilan dalam memahami model pembelajaran 4 4 4 3 4 Jumlah nilai 25 25 23 21 26 Skor maksimal 28 28 28 28 28

Persentase (%) aktivitas siswa 89,28 89,28 82.14 75,00 92,85 Kriteria Sanagat aktif Sangat aktif Sangat aktif Aktif Sangat aktif Katagori Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik

(15)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

679

Berdasarkan hasil tes, nilai rata-rata kelas untuk 22 orang orang siswa adalah 80. dan yang tuntas sudah mencapai 19 orang siswa dan yang tidak tuntas 3 orang siswa, nilai tertinggi 90 dan yang terendah 70, dan tuntas klasikal 86,86 % dan yang tidak tuntas 13,63 %. Kriteria ketuntasan untuk pelajaran Biologi adalah 75,dengan demikian nilai tersebut sudah mencapai ketuntasan yang diterapkan disekolah.

Pada siklus III,siswa menunjukkan respon yang baik dalam mengikuti pembelelajaran.sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran kooperatif Numbered Head Tugether (NHT).Adapun hasil observasi aktivitas siswa pada waktu proses belajar mengajar dapat diketahui sebagai berikut :

1. Pada akhir pertemuan siklus III menunjukkan hampir semua siswa telah mengerjakan tugas dengan baik.

2. Pada siklus III, aktivitas siswa dalam kelompok mengalami hasil yang sangat menungkat dibandingkat dari skilus sebelumnya yaitu sklus II.terdapat 3 kelompok memperoleh nilai yang sangat baik dan 2 kelompok memperoleh nilai dengan kriteria baik.hal ini berarti siswa sudah mulai menikmati model pembelajaran yang diterapkan.

3. siswa sudah sangat meningkat keaktifannya dalam berdiskusi dan berkerja sama dalam mengerjakan tugas dalam kelompoknya masing-masing.

4. siswa dapat cepat menyerap materi yang diberikan dengan baik, dibuktikan dengan tes siklus III yang sudah mencapai indikator keberhasilan.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi diatas, peneliti dan guru menyatakan bahwa tindakan siklus III berhasil meningkatkan kwalitas dalam proses belajar mengajar materi bacteri.Peningkatan terjadi dari beberapa indikaotr siklus dibandingkan siklus sebelumnya.siswa telah berhasil mencapai batas minimal ketuntasan belajar walaupun masih terdapat 3 orang siswa yang belum mampu meraih nilai batas ketuntasan. Mengikat kecapaian siklus III ini telah sesuai dengan indikator yang dirumuskan. Maka peneliti mengakhiri penelitian.Adapun rekapitulasi hasil pelaksanaan siklus I , II dan III adalah dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Table.6.

Rekapitulasi ketercapaian perbandingan Penilaian prestasi penelitian siklus I ,II dan III

Penilaian Siklus I Siklus II Siklus III

Nilai Rata-rata 65,22 76,36 82.72 Siswa Tuntas 13 16 19 Siswa Tidak Tuntas 9 6 3 Presentase tuntas 59,09% 72,72 % 86,36% Presentase tidak tuntas 40,90% 27,27% 13,63%

Berdasarkan perbandingan rekapitulasi diatas, dapat dinyatakan bahwa perbandingan presentase yang dicapai siklus I, II dan III menunjukan bawah adanya peningkatan pada ketiga siklus yang ditetapkan peningkatan signifikan.secara keseluruhan indicator nilai siswa sudah mencapai indicator yang sangat

(16)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 680

memuaskan.aktivitas pelaksanaan penelitian ini meninjukan adanya perubahan aktivitas belajar yang positif yaitu semakin beragamnya aktivitas visual siswa ditunjukkan dengan adanya pengamatan siswa.

HASIL PEMBAHAN

Berdasarkan rumusan masalah.deskripsi hasil pengamatan tindakakan kelas tujuannya yang ingin dicapai dalam penelitian .dan paparan hasil penelitian,berikut ini peneliti mengemukakan hasil pembahasan penelitian yang meliputi peningkatan kualitas hasil proses dan kualitas hasil evaluasi materi metabolism enzim dengan teknik kooperatif tipe Numbered Head Tugether (NHT) pada siswa kelas XII-I SMA Negeri 1 Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2016/2017. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu 1).Tahap Perencanaan Tindakan, 2) tahap Pelaksanaan Tindakan, 3) Tahap observasi tindakkan atau pengamatan, 4) Tahap analisis atau refleksi. Sebelum sebelum melaksanakan penelitian , peneliti melakukan surve terlebih dahulu guna mengetahui kondisi yang terjadi dilapangan yaitu di SMA Negeri 1 Darul Imarah Aceh Besar, berdasarkan hasil surve ditemukan bahwa materi tentang metabolisme enzim nilainya sangt rendah dibandingkat dengan materi yang lainnya. Oleh karena itu peneliti ingin meningkatkan lagi hasil belajar siswa tentang materi metabolism enzim dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Tugetheder,agar nilai siswa dapat mencapai nilai yang diharapkan.

Tahap pembelajaran yang merupakan skanario RPP yang telah didesain sedemikian rupa sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang penulis rencanakan pada siklus I dengen menggunakan kooperatif tipe Numbered Head Tugether (NHT). Hasil observasi aktifitas siswa pada waktu proses belajar mengajar dapat diketahui hasil observasi aktifitas siswa sebagai berikut : a. Siswa kurang aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran berlangsung. b. Intraksi siswa dalam kelompok saat diskusi masih rendah, c. Siswa terkesan bingung dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered Head Tugether (NHT), d. Hanya beberapa siswa yang berani untuk menjawab pertanyaan, e. Dalam penelitian ini, untuk aktifitas siswa diamati secara kelompok.pertemuan 1 menunujukkan bahwa terdapat 1 kelompok memperoleh presentase aktivitas presentase dengan baik dan empat kelompok lainnya memperoleh presentase aktivitas dengan presentase cukup.

Secara keseluruhan, aktivitas siswa mengalami hasil yang kurang aktif.sehingga indicator keberhasilan yang diharapkan belum tercapai karena kelompok memper oleh kriteria sangat aktif belum mencapai 60% secara keseluruhan, kinerja siswa menunjukkan hasil positif. Hal ini dapat dilihat dari serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran.hasil dari evaluasi pada siklus I pertemuan I diperlukan untuk mengetahui pemahan siswa terhadap materi yang diberikan melalui prose implementasi model Numbered Head Tugether (NHT).

Berdasarkan pengamatan berbagai aktifitas siswa selama peroses pembelajaran berlangsung,ditemukan berbagai kelemahan yang akan direfleksikan dan diperbaiki pada pertemuan siklus II. Adapun beberpa kelemahan pada pertemuan I adalah :

1. Masih terlihat beberpa kelompok yang kurang mampu mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan.

(17)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

681

3. Terlihat bahwa masing – masing kelompok kurang mampu mengerjakan soal latihan, baik pada LKS maupun pada soal pemecahan masalah.

Melihat nilai seperti ini, peneliti melakukan siklus II pembelajaran pada materi yang sama dengan pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif Numbered Head Tugether (NHT). Siklus II merupakan upaya perbaikan atas kekurangan yang terdapat pada siklus I.Pada siklus II ini, guru dan peneliti berusaha meminimalisasi kekurangan dan mengoptimalkan pembelajaran.Berkaitan dengan hasil observasi pada siklus II, Berikut ini adalah analisis hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru.

1. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari pertemuan 2 hasil tes yaitu rata-rata untuk kelas untuk 22 orang siswa adalah 70 dan yang tuntas hanya 16 orang siswa dan yang tidak tuntas 6 orang siswa, nilai tertinggi 80 dan terendah 60, dan tuntas klasikal yang diperoleh hanya 72,72%.Kriteria ketuntasan untuk pelajaran biologi ,berdasarkan ketuntasan disekolah adalah 75.

2. Berdasarkan hasil pengamatan berbagai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung Dalam penelitian ini, untuk aktifitas siswa diamati secara kelompok.pertemuan 1 menunujukkan bahwa terdapat 1 kelompok memperoleh presentase sangat aktivitas dan baik 2 kelompok serta 2 kelompok lainnya memperoleh presentase aktivitas dengan presentase cukup.

3. Siswa sudah aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran berlangsung ,intrasi siswa dalam kelompok saat diskusi susdah mulai meningkat dan Siswa terkesan sudah aktif dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered Head Tugether (NHT) serta Sudah banyak siswa yang bertanya dan siswa yang berani untuk menjawab pertanyaan. 4. Keterampilan guru dalam mengelolah kelas meningkat.Guru mampu

mengaktifkan siswa dengan Tanya jawab dan penerapan tehnik model tipe Numbered Head Tugether (NHT) sudah meningkat dibanding dengan pertemuan sebelumnya, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan memacuh mereka aktif dalam proses pembelajaran.Pada siklus II perhatian guru telah menyeluruh ke semua siswa.Guru mencoba mengaktifkan siswa yang berada dibangku belakang dengan berjalan keliling keseluruh kelas dan mengawasi siswa dalam kelompok saat diskusi kelompok berlangsung.Guru juga menilai siswa saat diskusi berlangsung baik pada saat mempresetasekan hasil kerjanya maupun dalan kerja sama dalam kelompok serta sewaktu siswa maelaksanakan Tanya jawab antar sesame siswa.

Berdasarkan hasil analisis dan hasil refleksi diatas,proses pembelajaran materi virus dengan menggunatakan teknik tipe koopertif model Numbured Head Tugether (NHT) pada siklus II dikatakan behasil dikatakan berhasil walaupun hasilnya belum maksimal.Pelaksaanaan tindakan pada silklus ini berjalan dengan lancer. Siswa merespons pembelajaran yang diberikan yang diberikan oleh guru dengan semangat dan antusias.Peningkatan terjadi bukan hanya pembelajaran saja malainkan kemampuan siswa dalam melaksanakan diskusi dengan baik.segala kekurangan yang terjadi pada siklus I dapat teratasi pada siklus II.kendati demikian , penelitian siklus II masih tetap memiliki kekurangan atau kelemahan. Kekurang yang ditemui dalam prorses pembelajaran pada siklus II ini adalah karena masih terdapat beberapa kelompok yang masih kurang mampu mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan.Dengan adanya kondisi demikian, maka peneliti merasa perlu melaksanakan siklus III sebagai perbaikan dari pembelajaran tipe kooperatif model Numbered Head Tugether (NHT)

(18)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information 682

pada materi metabolism enzim pada siklus II. Berdasarkan hasil tes, Pada siklus III nilai rata-rata kelas untuk 22 orang orang siswa adalah 80. dan yang tuntas sudah mencapai 19 orang siswa dan yang tidak tuntas 3 orang siswa, nilai tertinggi 90 dan yang terendah 70, dan tuntas klasikal 86,86 % dan yang tidak tuntas 13,63 %. Kriteria ketuntasan untuk pelajaran Biologi adalah 75,dengan demikian nilai tersebut sudah mencapai ketuntasan yang diterapkan disekolah.

Pada siklus III,siswa menunjukkan respon yang baik dalam mengikuti pembelelajaran.sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran kooperatif Numbered Head Tugether (NHT).Adapun hasil observasi aktivitas siswa pada waktu proses belajar mengajar dapat diketahui sebagai berikut :

1. Pada akhir pertemuan siklus III menunjukkan hampir semua siswa telah mengerjakan tugas dengan baik.

2. Pada siklus III, aktivitas siswa dalam kelompok mengalami hasil yang sangat menungkat dibandingkat dari skilus sebelumnya yaitu sklus II.terdapat 3 kelompok memperoleh nilai yang sangat baik dan 2 kelompok memperoleh nilai dengan kriteria baik.hal ini berarti siswa sudah mulai menikmati model pembelajaran yang diterapkan.

3. Siswa sudah sangat meningkat keaktifannya dalam berdiskusi dan berkerja sama dalam mengerjakan tugas dalam kelompoknya masing-masing.

4. Siswa dapat cepat menyerap materi yang diberikan dengan baik, dibuktikan dengan tes siklus III yang sudah mencapai indikator keberhasilan.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi diatas, peneliti dan guru menyatakan bahwa tindakan siklus III berhasil meningkatkan kwalitas dalam proses belajar mengajar materi metabolisme enzim. Peningkatan terjadi dari beberapa indikaotr siklus dibandingkan siklus sebelumnya.siswa telah berhasil mencapai batas minimal ketuntasan belajar walaupun masih terdapat 3 orang siswa yang belum mampu meraih nilai batas ketuntasan. Mengikat kecapaian siklus III ini telah sesuai dengan indikator yang dirumuskan.

Penerapan teknik kooperatif tipe Numbered Head Tugether (NHT) dalam pembelajaran materi Metabolisme mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.Gamabar diatas merupakan bukti bahwa kualitas halasil belajar materi bacteri dalam penelitian ini senantiasa mengalami peningkatan.Rerata perolehan nilai siswa pada setiap aspek penilaian senantiasa mengalami peningkatan pada setiap siklus.Dalam penelitian ini guru memeperbaiaki cara mengajar sehingga mampu memeberikan pemahaman yang lebih kepada siswa tentang materi Metabolisme enzim yang baik. Oleh karena itu,perubahan cara mengajar mampu meningkatkan kualitas hasil materi

bacteri dengan penerapan model kooperatif tipe Numbered Head Tugether (NHT).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik kooperatif tipe Numbered Head Tugether (NHT) meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran materi bakteri siswa kelas XII-I SMAN 1 Imarah Kabupaten Aceh. Peneltian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Darul ImarahTahun Pelajaran 2017/2018 dimana kegiatan pembelajaran menggunakan metode NHT dapat meningkatkaan hasil belajar Biologi Serta hipotesis model pembelajaran

(19)

Jurnal Kinerja Kependidikan

Facilities of Educator Career and Educational Scientific Information

683

kooperatif dengan metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar biologi tentang Metabolisme dapat terbuktikan. Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut, dengan teknik pengumpulan data metode diskriptif komporatif, adapun teknik pengumpulan data dengan pemberian tes berebentuk pilihan ganda, hasil analisis data, dari kondisi awal nilai Siklus I rata-rata kelas 60 dengan presentase tuntas 59,09 % dan tidak tuntas 40,90%. Setelah pembelajaran dilaksanakan dengan metode jigsaw pada siklus II rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 70 dengan presentase tuntas 72,72% dan tdak tuntas 27,27% Dan Perubahan nilai rata-rata kelas juga terjadi pada siklus III setelah diadakan tindkan kelas dengan metode NHT nilai rata-rata kelas menjadi 80 denga prentase tuntas 86,36% dan tidak tuntas 13,63%.

Berdasarkan penjelasan hasil penelitian diatas penulis penyimpulkan beberapa hal adalah sebagai berikut:

1) Penerapan model pembelajaran tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Peningkatan model pembelajaran kokoperatif tipe NHT dapat meningkatkan

keaktifandan motivasi belajar siswa.

3) Siswa tuntas secara klasikal dan individual,meningkat dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Tugether (NHT),ketuntasan siswa pada siklus I 59,09 %,siklus II 72,72% dan siklus III 86,36%.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A., Daud, M., Abubakar, A., Zainuddin, Z. and Fonna, F., 2020. Analisis Pengaruh Gaya Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa. JURNAL SERAMBI ILMU, 21(1), pp.64-85.

Ibrahim, Muslimin, 2000, Pembelajaran kooperatif, Surabaya, University Press Djamarah, Bahri Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Ahmad Sabri, 2005.Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching.Quantum Teaching. Jakarta

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta : BNSP

Dimiyanti dan Mujono.1994.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta

Slavin ,1987.Cooperative Learning Theory. Second Edition.Masschusentts: Allyn and Bacon.

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa basil skripsi yang berjudul: Wellbeing Pada Lansia Yang Tinggal Di Panti Werdha Atas Dasar Keputusan Sendiri.. benar-benar merupakan

Dengan diketahuinya bahwa tidak terdapat pengaruh yang besar antara motif penggunaan media online Bola.net terhadap kepuasan yang diperoleh Milanisti Indonesia

Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan

“Kapal yang dimiliki oleh angkatan bersenjata suatu negara yang memakai tanda-tanda luar yang menunjukkan ciri khusus kebangsaan kapal tersebut di bawah komando seorang perwira

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap kesadaran melakukan perawatan payudara pada ibu hamil dengan usia kehamilan

casserole and two of the green glass cups on the floor to protest Mrs. She also decides to quit her job as a servant in Mrs.. 4.2 Marguerite’s Struggles and Motivation to Face Her

Students’ Perception on the Use of Nicenet.org as Teaching Learning Media in Academic Essay Writing Courses of English Language Education Study Program of Sanata Dharma