• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUPPLEMENTARY REGULATIONS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUPPLEMENTARY REGULATIONS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SUPPLEMENTARY REGULATIONS

ROTAX MAX CHALLENGE INDONESIA

1. Klub Penyelenggara : FAST TRACK SPEEDZONE

Jl. PHH. Mustofa No. 52 Bandung 40124 - Indonesia

Tel : +62 22 723 5800, 720 4554, 723 0378 Fax : +62 22 721 6128 Web: www.junjunan.com, email : jms@melsa.net.id

2. Promotor : JUNJUNAN MOTORSPORT (JMS) ROTAX INDONESIA 3. Nama Event : ROTAX MAX CHALLENGE INDONESIA

4. Track : 1000 - 1200 km 5. Status : Nasional 6. Surat Izin : Tba 7. Jurisdiction :

Diselenggarakan di bawah peraturan nasional yang dikeluarkan oleh PP. IMI, mengacu pada peraturan karting internasional yang di keluarkan oleh CIK/FIA dan peraturan Rotax Max yang telah disetujui oleh PP. IMI ini serta peraturan tambahan yang dikeluarkan oleh penyelenggara, baik berupa tulisan maupun lisan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Seri perlombaan ini hanya untuk mesin Rotax dan di jalankan dibawah aturan spesifik : a) Rotax Mojo Max Challenge Technical Regulation

b) Rotax Mojo Max Challenge Sporting Regulation 8. Tanggal Perlombaan / Penyelenggaraan :

9. Pendaftaran :

i. Biaya pendaftaran :

a) Kelas Rotax Max dan Cadet Comer 60 sebesar Rp. /peserta/kelas sudah termasuk Asuransi dan sewa Transponder.

b) Kelas Gearbox sebesar Rp. /peserta/kelas sudah termasuk Asuransi dan sewa Transponder.

ii. Waktu pendaftaran

iii. Semua pendaftaran yang di terima akan dianggap oleh penyelenggara sesuai dengan kelas yang akan diikuti. Pihak penyelenggara dapat menolak pendaftaran. Jika hal ini terjadi, biaya pendaftaran akan dikembalikan secara penuh.

iv. Jika pendaftaran di tolak oleh pihak penyelenggara, maka peserta akan diberitahu dalam tempo 8 hari dari tanggal diterimanya pendaftaran dan tidak kurang dari 5 hari sebelum perlombaan di mulai.

(2)

vi. KARTU IJIN START

a) Setiap peserta wajib memiliki KIS yang dikeluarkan dari IMI daerahnya.

b) Bagi peserta asing wajib memiliki KIMS dan menetap di Indonesia minimal 3 bulan, disertai surat keterangan dari ASN Negara peserta menetap, KIS International.

c) Semua KIS akan dipegang oleh panitia selama kejuaraan berlangsung dan dapat diambil kembali pada saat seluruh rangkaian perlombaan selesai.

10. Perlombaan

Dalam setiap perlombaan peserta akan menjalankan free practice, timed practice, qualifying heat 1, Pre-Final dan Final. Panjangnya lomba akan ditetapkan pada peraturan pelengkap tambahan pada setiap lomba.

Panjangnya lomba adalah sekitar 10 - 15 km pada qualifying heat, 15 - 20 km pada Pre Final. Sedangkan untuk Final sekitar 25 - 30 km.

11. Kelas yang di perlombakan a) Rotax Max Junior b) Rotax Max Senior c) Rotax Max Master d) Micro Max

e) Cadet 60 cc f) National Gearbox g) Gearbox Mahasiswa 12. Piala / Trophy

i. Semua kelas yang di pertandingkan pada Rotax Max Challenge Indonesia akan memperoleh :

- Juara Rotax Max Challenge Indonesia untuk kategori Rotax Max Junior. - Juara Rotax Max Challenge Indonesia untuk kategori Rotax Max Senior. ii. Hadiah pemenang kategori setiap seri kejuaraan ialah :

1stThrophy 2nd Throphy 3rd Throphy 4th Throphy 5th Throphy

iii. Hanya satu orang pemenang yang akan memperoleh piala jika setiap kelasnya diikuti oleh 8 orang peserta.

iv. Setiap point yang diperoleh pada Qualifying Heat akan diperhitungkan untuk menetukan posisi grid pada Pre-Final. Grid posisi pada Final akan ditentukan oleh hasil posisi finish pada Pre-Final

v. Seluruh point yang di dapat pada hasil lomba Pre-Final dan Final akan di jumlahkan untuk menentukan point akhir.

vi. Pemenang keseluruhan dari setiap kategori pada setiap seri kejuaraan akan di tentukan dari hasil resmi Final Race.

vii. Klasifikasi dari juara masing-masing kelas akan dicapai dari penjumlahan dari point kejuaraan setiap seri, yang di peroleh oleh pembalap yang bersangkutan. Pemenang adalah pembalap yang memperoleh point tertinggi dari masing-masing kelas.

(3)

viii. Hadiah pada akhir 3 seri yang diperlombakan, pembalap dengan point tertinggi akan diumumkan sebagai Juara Umum dari Rotax Max Challenge Indonesia dan dengan perolehan hadiah sbb :

a) Rotax Max Junior 1st

Challenge Throphy + Motor b) Rotax Max Senior 1st

Challenge Throphy + Motor

ix. Pada akhir dari rangkaian seri, pemenang pertama dari masin-masing kelas yakni kategori Junior dan kategori Senior terpilih untuk mewakili Rotax Max Grand Finals, dengan ketentuan sbb;

a) Mereka berkewajiban tunduk pada peraturan yang di keluarkan oleh distributor Rotax Max dari masing-masing Negara asal, baik secara tertulis maupun lisan.

b) Pembalap yang di ketahui melanggar peraturan atau kondisi tertentu tidak di perkenankan untuk start ataupun berpartisipasi dalam perlombaan. Pembalap wajib mengenakan seragam team yang diberikan kepada mereka dengan semua logo sponsor nya (jika ada). Rotax distributor dari masing - masing Negara akan bertindak sebagai manager bagi setiap pembalap yang terpilih bertanding di Grand Final dan untuk itu mempunyai kewenangan untuk menindak setiap pembalap yang berkelakuan tidak tepat atau bertindak mempermalukan negaranya.

14. Ban

Ban yang dapat dipergunakan ialah :

Dry / Kering - MOJO Slick tyres type D2 Front : 4.5 X 10.0 - 5 Rear : 7.1 X 11.0- 5 Wet/ Hujan - MOJO Wet tyres type W 1 atau W 2 Front : 4.0 X 10.0- 5 Rear : 6.0 X 11.0- 5 Semua ban harus terpasang sesuai dengan arah rotasi dari ban tersebut. Sanksi dari pelanggaran ini adalah tidak mendapatkan point dari sesi lomba tersebut.

Dilarang memodifikasi ban tersebut, baik secara fisik maupun kimiawi. Dilarang menggunakan Nitrogen Sanksi Diskualifikasi

15. Bahan Bakar

i. Hanya bahan bakar dan oli 2T umum yang dapat dipergunakan. Oli umum berarti adalah yang diproduksi oleh suatu perusahaan pelumas.

ii. Bahan bakar ditentukan oleh Panitia dan Peserta membeli bahan bakar dari panitia.

iii. Pengujian Bahan Bakar untuk menentukan nilai Oktan akan dilakukan langsung sepanjang atau setelah lomba. Panita berhak memeriksa secara acak . Bahan bakar tidak diperbolehkan di modifikasi oleh bahan kimia apapun

iv. Untuk Pemesanan dan Pembelian Bahan bakar bersamaan dengan pada saat waktu pendaftaran Peserta.

16. Scrutineering

i. Setiap kart harus mengikuti peraturan dari CIK. Peraturan tekhnis mengenai mesin, tunduk pada Rotax Mojo Max Challenge Technical Regulation dan Rotax Mojo Max Challenge Sporting Regulations

ii. Kelayakan dari setiap kart yang mengambil bagian dari lomba akan di periksa oleh scrutineer yang di tunjuk yang mana mereka tidak wajib menjelaskan alasan mereka atas keputusan yang di buat, dan wajib bagi setiap peserta untuk menuruti permintaan mereka. Peserta yang memilih untuk tidak melakukan ketentuan dari scrutiner tidak dapat melanjutkan lomba.

iii. Setiap pembalap wajib hadir dengan kart, formulir scrutineering, baju balap, ban serta seluruh perlengkapan balap mereka pada waktu yang telah di tentukan.

(4)

iv. Setiap kart yang telah menyelesaikan official time practice, heat 1, Pre-Final dan Final wajib menimbang dan menuju tempat scrutineering yang telah di sediakan. Tidak satu orang crew ataupun mekanik yang dapat memasuki area timbangan dan membantu pembalap tanpa ijin dari petugas scrutineer.

v. Setiap orang yang di ketahui membantu ataupun memberikan sesuatu kepada pembalap yang belum di timbang, akan mengakibatkan diskualifikasi pada pembalap tersebut dengan ketentuan sbb ;

- Tidak di perkenankan untuk menambahkan suatu benda padat, cair maupun gas pada kart maupun pembalap sebelum di timbang.

- Baik pembalap maupun kart tidak diperbolehkan meninggalkan area timbangan tanpa ijin dari petugas scrut.

- Crew ataupun Mekanik dapat mengambil kartnya masing-masing setelah proses timbang

vi. Jika segel mesin rusak atau hilang pada saat lomba, hal tersebut harus segera dilaporkan kepada petugas scrut dan segel baru akan segera di pasang kembali.

vii. Jika Segel rusak atau hilang sebelum latihan resmi, time trial, perlombaan akan mengakibatkan sanksi diskualifikasi.

viii. Tidak diperbolehkan saling menukar kart, mesin dan perlengkapan di antara setiap pembalap pada saat perlombaan, sanksi diskualifikasi.

ix. Untuk Peserta yang membeli Mesin dan Spar Part Rotax melalui Distributor Rotax Max Indonesia yang dapat mengikuti Kejuaraan ini

x. Baju balap yang digunakan wajib yang telah mempunyai homologasi CIK dan perlengkapan lain yang wajib di bawa pada saat scrutineering :

a) Helm yang di gunakan harus mempunyai standard deperti di bawah ini : - Snell Foundation CMR 2007,CMS 2007, SA2000, K2005 dan SA2005 (USA),

- British standard Institution A-Type and A/FR-type BS6658-85, termasuk penambahannya ( Great Britain),

- SFI Foundation Inc., Spec. SFI 31.1A dan 31.2A ( USA ). - Snell-FIA CMH, untuk peserta dibawah 15 tahun.

Berat dari helm yang digunakan tidak lebih dari 1.800 gram atau 1.550 gram untuk Junior / Cadet. Harap menjadi catatan untuk beberapa jenis helm tidak diperbolehkan untuk di cat ataupun mengandung zat perekat. Sesuai dengan appendix L dari Internasional sporting code (Chapter III, article 1.2) setiap penambahan alat untuk aerodinamis maupun kepentingan lain pada helm yang dipergunakan, dilarang, jika tidak di homologasi untuk helm tersebut.

b) Sepasang sarung tangan, yang menutupi seluruh bagian dari tangan.

c) Baju balap yang disarankan untuk digunakan ,level 2, homologasi yang dikeluarkan oleh CIK-FIA, dan nomor homologasi tersebut dapat terlihat pada bagian luar. Baju balap wajib menutupi, seluruh bagian dari badan, kedua kaki dan tangan. Baju balap dapat digunakan selama 5 tahun dari tanggal pembuatan dan homologasi tersebut berlaku selama periode 5 tahun.

d) Baju balap dari bahan kulit sesuai standard yang di keluarkan oleh FIM, dapat digunakan.

(5)

xi. Setelah di periksa, Helm yang telah memenuhi syarat akan di berikan sticker OK. Setiap pembalap yang menggunakan helm yang belum diperiksa akan di kenakan sanksi diskualifikasi.

xii. Panitia perlombaan mempunyai hak untuk melalkukan random check pada mesin, chassis, ban, helm dan seluruh perlengkapan lain selama berlangsungnya perlombaan. xiii. Setiap peserta diperbolehkan untuk mendaftarkan 2 buah mesin dan 1 chassis, 1 set

ban kering dan 1 set ban basah serta 1 buah ban depan dan 1 buah ban belakang (kering dan basah). Hanya 6 buah ban kering dan 4 buah ban basah yang dapat digunakan selama jalannya lomba. Ban cadangan baik depan maupun belakang dapat digunakan setiap saat selama jalannya lomba, namun semua ban tersebut harus di periksa dan di beri tanda terlebih dahulu. Seluruh perlengkapan bodywork sesuai dengan CIK art 34, adalah suatu keharusan. Tidak akan diadakan test suara dan setiap peserta tidak diwajibkan untuk memenuhi aturan ini.

xiv. Penggantian chassis, mesin dan mesin/chassis tidak diperbolehkan pada saat jalan nya suatu sesi lomba.

xv. Setiap kart yang terlibat kecelakaan wajib untuk melakukan pemeriksaan ulang sebelum dapat kembali berlomba. Petugas scrut mempunyai hak untuk meminta setiap kart untuk diperiksa kembali setelah lomba selesai untuk memeriksa apakah sesuai dengan regulasi yang berlaku.

xvi. Air Radiator menggunakan air mineral dan tidak diperbolehkan menggunakan bahan kimia apapun saksi Diskualifikasi

17. Posisi grid

Posisi grid untuk start pada setiap kelasnya akan di tentukan dari hasil Qualifying time trial. Setiap kart dalam kelasnya akan di diberikan satu sesi waktu , 1 x 10 menit dan waktu tercepat dari setiap kart dari sesi tersebut akan menentukan posisi start dari heat. Posisi grid Pre-Final pada tiap kelas akan di tentukan dari total point setiap heat. Peserta dengan total point terendah berhak start pada posisi 1. Posisi grid Final pada tiap kelasnya akan di tentukan dari hasil Pre-Final. Susunan pembalap pada saat start ialah 2-2-2.

18. Prosedur start

i. Metode start yang dipergunakan adalah rolling start. Grid akan terdiri dari 2 baris kart. Untuk heat, posisi grid akan disusun berdasarkan waktu terbaik dari masing - masing pembalap pada Time Trial. Posisi grid pada fase Final akan di tentukan pada posisi finish

saat Pre-Final.

ii. Seluruh peserta lomba akan dilepaskan dari Parc Ferme dan akan menuju starting grid, yang mana para pembalap tersebut akan di tempatkan pada urutan posisi start yang sesuai. Semua peserta yang mengemudikan kart dengan kecepatan berlebihan pada area Parc Ferme akan dikenakan sanksi.

iii. Pada saat di starting grid, pembalap akan di posisikan oleh grid marshall. Pintu keluar dari Prc Ferme akan di tutup bagi semua peserta, 5 menit sebelum perlombaan di mulai. Jika ada peserta yang masih ada pada area Parc Ferme, mereka hanya akan diizinkan bergabung pada posisi grid terakhir saat warm up lap.

iv. Mendekati warm up lap akan di umumkan dengan papan pengumuman yang menunjukan waktu 3 menit, 1 menit dan 30 detik sebelum start.

- Papan 3 menit

Setiap orang meninggalkan grid kecuali, pembalap, panitia dan 1 orang anggota tim. - Papan 1 menit

(6)

- Papan 30 detik

Semua peserta menyalakan mesin dan tetap pada posisi gridnya.

v. Ketika 30 detik berakhir, bendera hijau akan dikibarkan oleh stater menandakan warm up lap di mulai. Lampu merah akan dinyalakan . Para pembalap menyelesaikan 1 putaran warm up kemudian di ikuti dengan formation lap ( total 2 lap ). Pada kedua lap tersebut, pembalap harus tetap berada sesuai posisi start masing 2x. dengan peserta pada pole position yang memimpin dari formasi pada kedua lap tersebut. Adalah kewajiban dari masing - masing pembalap untuk tetap pada grid posisi nya. Jika setelah 2 lap, kart pemimpin formasi masih berkecepatan tinggi atau berlebihan, stater akan menunjukan papan “slow down” dan jika setelah satu lap hal tersebut masih berlanjut, formasi akan di hentikan pada garis start dan 2 kart pada barisan pertama akan di pindahkan ke bagian belakang dari grid.

vi. Jika hal ini terjadi pada Pre-Final dan Final, lomba akan tetap dilanjutkan tetapi peserta tersebut akan di kenakan penalti 10 detik.

vii. Setiap peserta yang tidak dapat memulai warm up lap wajib mengangkat tangan. Setelah semua peserta meninggalkan grid, mekanik peserta tersebut dapat membantu untuk menyalakan mesin. Jika mesin dapat menyala sebelum warm up lap berakhir, peserta tersebut dapat bergabung kembali pada posisi sebelumnya. Jika kart tersebut tidak dapat dinyalakan, maka kart tersebut harus di pindahkan dari lintasan menuju pit. Jika kemudian kart tersebut dapat dinyalakan maka peserta tersebut dapat bergabung dalam lomba pada posisi terakhir dari formasi setelah perlombaan tersebut di mulai.

viii. Jika seorang pembalap berhenti dengan sebab apapun pada saat berlangsungnya warm up lap ataupun formation lap, pembalap tersebut tidak dapat segera bergabung kembali pada formasi sampai pada saat seluruh rombongan peserta melewatinya. Pembalap tersebut dapat kembali pada formasi pada posisi terakhir dari formasi. Jika kart tidak dapat di hidupkan, maka kart tersebut harus segera di pindahkan pada posisi yang aman. Hal yang sama berlaku juga, jika seorang pembalap tertinggal jauh oleh seluruh rombongan maka pembalap tersebut harus tetap pada posisi terakhir dari formasi dan tidak mencoba kembali pada posisi gridnya semula.

ix. Koridor selebar 2 meter yang di tandai dengan garis putih akan di cat pada permukaan track sekitar 110 meter dari garis start. Pada akhir dari formation lap, para pembalap akan menuju garis start dengan kecepatan minimum 30 km/jam sampai 50 km/jam maksimum, dengan formasi dua barisan kart, dan setiap barisan tetap berada di dalam koridor selebar 2 meter tersebut. Setiap pembalap yang melewati garis tersebut akan dikenakan sanksi oleh steward, sanksi tersebut berupa : penalti 3 detik bagi pelanggaran sebahagian dan 10 detik jika seluruh bagian dari kart keluar dari koridor tersebut.

x. Jika ada pembalap yang melewati batas kecepatan yang telah di tentukan pada saat mendekati garis start, maka sanksi akan diberikan oleh steward, adapun dasar dari pemberian penalty ialah 1 detik untuk setiap setiap 1 km/jam nya. Ketika kart mendekati garis start, lampu merah akan dinyalakan. Semua kart harus tetap pada posisinya sampai tanda start diberikan. Jika piminan lomba atau race director puas dengan formasi tersebut, pimpinan lomba atau race director akan member tanda start dengan mematikan lampu merah tersebut. Jika tidak, maka lampu orange/kuning akan dinyalakan, yang berarti satu putaran formation lap harus di tempuh. Start akan dimulai dengan mematikan seluruh lampu yang telah dinyalakan.

xi. Jika terjadi hujan, pimpinan lomba akan mengumumkan “WET RACE”. Pilihan terhadap penggunaan ban, bebas ditentukan oleh pembalap. Tetapi jika terlihat terlalu pelan dan membahayakan bagi pembalap lain, pimpinan lomba atau race director berhak memberhentikan pembalap tersebut dengan memberikan bendera hitam (CIK General prescription art. 2.14 )

(7)

19. Jump Start

i. Jump Start ialah jika seorang pembalap pada saat melewati garis start berada pada posisi di depan dari posisi grid yang telah ditentukan sebelumnya.

ii. Penalti sebesar 10 detik akan ditambahkan dari total waktu pembalap tersebut. 20. Re-Start selama Perlombaan

Ketika sebuah kart berada dalam lintasan lomba, baik pada saat latihan maupun perlombaan, tidak di perbolehkan untuk mendapat bantuan dari pihak luar. Hanya panitia dari perlombaan tersebut yang dapat membantu pembalap yang bersangkutan untuk memindahkan kart yang bermasalah dari posisi berbahaya tetapi tidak memberikan bantuan untuk kembali berlomba. Pembalap yang menerima bantuan dari mekaniknya pada saat di dalam lintasan lomba selama perlombaan berlangsung akan mendapatkan sanksi diskualifikasi dan hukuman maksimum. 21. Perilaku Pit Crew

Adalah suatu kewajiban bagi para manager team untuk menjaga segala sikap anggota crew dalam batas wajar dan sopan. Perilaku tidak sopan dari sebahagian anggota crew, tidak dapat di tolerir, juga tindakan mengabaikan peraturan serta instruksi dari panitia lomba akan mengakibatkan sanksi Pemecatan dari lomba bagi pembalap.

Tidak seorangpun dari anggota crew berada di dalam lintasan lomba tanpa izin dari pimpinan lomba.

Ketika putaran pemanasan dilakukan, semua anggota crew di wajibkan kembali ke pit ataupun paddocknya masing - masing.

Dilarang merokok pada area pit dan paddock. Denda sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) akan dikenakan kepada pelakunya.

Pihak penyelenggara berhak untuk menolak kehadiran setiap anggota dari pit crew di dalam lintasan lomba, pit, paddock seluruh area lomba tanpa memberitahukan alasannya. Pelanggaran dari peraturan ini dapat mengakibatkan sanksi pemecatan bagi pembalap yang bersangkutan.

Dilarang meminum minuman yang mengandung alcohol dan menggunakan narkotika. Setiap pembalap dan anggota crew yang melakukan pelanggaran terhadap larangan ini akan segera di keluarkan dari perlombaan dan area lomba.

22. Menghentikan lomba

Jika dipandang perlu untuk menghentikan lomba karena kecelakaan, keselamatan dan hal lainnya, bendera merah akan dikibarkan oleh pimpinan lomba pada garis start dan semua marshall akan mengibarkan bendera merah untuk memberitahukan bahwa perlombaan di hentikan. Semua pembalap wajib menurunkan kecepatan dan menghentikan perlombaan serta menuju garis start, mempersiapkan diri untuk berhenti pada tempat yang ditentukan oleh panitia.

Dengan di hentikannya lomba maka :

a) Jika 75 % dari jarak tempuh perlombaan tercapai. Lomba berakhir dengan hasil urutan dari finish sebelum lomba di hentikan.

b) Jika kurang dari 2 lap, tercapai. Maka perlombaan akan di ulang dan start sebelumnya tidak diperhitungkan.

c) Jika lebih dari 2 lap tetapi kurang dari 75 % dari perlombaan, maka perlombaan akan diulang dengan jarak lomba terjadwal di kurangi dari jumlah lap yang telah di tempuh oleh pembalap terdepan sebelum lomba tersebut di hentikan.

Note :

a) Untuk Heat, Semua peserta awal berhak untuk mengambil bagian pada start ulang.

b) Untuk Final, Hanya pembalap yang melewati garis finish pada lap sebelum lomba dihentikan yang dapat melakukan start ulang.

(8)

c) Hanya pembalap yang ambil bagian pada saat start awal yang dapat melalukan start ulang dan hanya pembalap yang masih berlomba pada saat perlombaan dihentikan, dan bagi pembalap memasuki pit dengan menggunakan kekuatan tenaga kartnya sendiri.

d) Posisi grid pada saat start ulang akan di tentukan oleh hasil lomba pada saat perlombaan di hentikan, satu lap sebelum tanda berhenti di berikan.

e) Penambahan bahan bakar dan perbaikan di perbolehkan pada waktu yang telah diberikan sebelum start di ulang.

f) Start ulang akan dilakukan 15 menit setelah lomba di hentikan. 23. Finish

Bendera finish akan di kibarkan ketika pemenang lomba melintasi garis finish dan akan tetap dikibarkan sampai pembalap terakhir menyelesaikan putaran yang sedang dilakukannya. Untuk dapat dianggap seorang finisher, seorang pembalap harus melewati garis finish dengan kekuatan kartnya sendiri, tidak melebihi 1 menit daripada saat bendera finish di kibarkan, serta harus mencapai setengah dari jarak perlombaan.

24. Protest

Setiap protes harus dilakukan secara tertulis dan di tujukan kepada pimpinan lomba agar dapat segera di tindak lanjuti oleh Steward. Biaya Protest: Rp. 500.000,- ( Lima Ratus Ribu Rupiah) Biaya protes tidak akan dikembalikan apabila Protes diterima ataupun tidak diterima.

25. Pengumunan Hasil Lomba

Hasil dari setiap lomba akan segera diumumkan setelah lomba dan akan di tempelkan pada papan pengumuman di areal paddock dan ruang secretariat. Setengah jam setelah diumumkan hasil akan dianggap resmi jika tidak terdapat protes.

26. Penundaan

Jika terjadi penundaan atau pembatalan dari lomba sebelum 48 jam, maka entrant tidak mempunyai hak untuk menuntut kepada panitia perlombaan atas segala kerugian yang terjadi. 27. Sponsor

Sponsor di perbolehkan pada kart dan perlengkapan balap termasuk helm, baju balap dan jaket. Penempatan sticker sponsor tidak diperkenankan untuk menggangu penempatan nomor start. Panitia berhak untuk memindahkan bahkan tidak memperkenankan pembalap untuk mempergunakan sticker sponsor mereka jika di anggap berbenturan dengan sponsor perlombaan itu sendiri. Panitia akan menempatkan sticker sponsor tersebut pada tempat yang lain bahkan tidak mengizinkan sticker sponsor tersebut untuk tidak dipergunakan di manapun. Panitia dan sponsor berhak untuk mempergunakan photo, video, dan setiap materi dari perlombaan (termasuk nama dan video/photo dari para pembalap) untuk iklan, publisitas dan kepentingan public lainnya.

Besar Maximum Ukuran Sticker Sponsor sebesar 5 x 10 cm. Bilamana Peserta tidak menggunakan Sicker Wajib dari Panitia Penyelenggara (Blank Sponsor) maka Peserta tersebut dikenakan biaya sebesar Rp. 5.000.000,- (Full Body), Sebagian / 1/2 Body Rp. 3.000.000,-.

28. Bendera dan kegunaannya

a. Bendera Hijau : Lomba atau latihan di mulai. b. Bendera Biru

- Diam : Anda dikuti pada jarak dekat.

- Dilambaikan : Ada pembalap yang lebih cepat dan akan melewati anda, beri jalan.

c. Bendera Kuning

- Diam : Bahaya, kurangi kecepatan.

(9)

d. Bendera Hitam dengan lingkaran Orange dan No Start :

Ada kerusakan teknis pada kendaraan anda, segera berhenti. Setelah perbaikan dapat melanjutkan lomba.

e. Bendera Putih : Ada kendaraan melaju lambat pada lintasan.

f. Bendera Kuning dengan garis merah : Permukaan lintasan licin (air, oli, pasir dsb). g. Bendera Hitam Diagonal Putih (terpisah secara diagonal) :

Peringatan terakhir sebelum dikeluarkan dari lomba, karena tindakan tidak sportif. h. Bendera Hitam dengan No Start :

Pembalap tersebut harus segera berhenti dan keluar dari lintasan. 29. Point Sama

Jika terdapat dua atau lebih pembalap yang menyelesaikan suatu musim perlombaan dengan jumlah point sama, maka penilaian akan ditentukan berdasarkan :

- Jumlah posisi pertama yang pernah dicapai oleh pembalap tersebut.

- Jika jumlah posisi pertama dan kedua masih sama, maka jumlah posisi ketiga dan seterusnya sampai di dapat pemenang tersebut.

- Jika prosedur diatas tersebut belum dapat menentukan pemenangnya, maka Pengprov/PP. IMI dan Panitia Rotax Max akan menentukan pemenangnya, bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

30. Hak dari Panitia Penyelenggara.

Panitia penyelenggara untuk kepentingannya dengan persetujuan dari steward untuk bertindak sebagai berikut :

a) Membatalkan atau menunda perlombaan karena situasi yang tidak memungkinkan.

b) Pemecatan dan tidak memperkenankan peserta untuk start jika di temukan kecurangan maupun berlaku tidak sopan.

c) Meminta entrant untuk melakukan pembongkaran dan melakukannya sesuai dengan petunjuk yang diberikan, menyediakan setiap komponen atau contoh yang diperlukan dan menanggung setiap biaya yang timbul dari hal tersebut sebesar Rp. 5.000.000,-

d) Jika terjadi pembatalan atau penundaan dalam waktu lebih dari 48 jam, semua biaya pendaftaran akan di kembalikan seluruhnya. Tidak ada klaim lanjutan dan penggantian kerugian yang di diakibatkan oleh pembatalan tersebut.

(10)

Lampiran 1

Peraturan Teknis CADET 60

1. Status : Lomba Pendukung / Supporting Race 2. Syarat Peserta

A. Memiliki Kartu Tanda Anggota dan Kartu Ijin Start yang masih berlaku dari Pengurus Provinsi IMI. B. Berusia antara 7 tahun sesudah 1 Januari hingga 12 tahun sebelum 31 Desember

C. Wajib melampirkan Surat Persetujuan dari Orang tua di atas meterai. D. WAJIB memakai Leatt Brace dan Rib Protector.

3. Spesifikasi Teknis 3.1 Rangka/Chassis

A. Jenis rangka/chassis yang boleh dipergunakan adalah mini kart, merk Bebas. B. Jumlah maksimum: 1 buah

C. Jarak sumbu roda maksimum 950 mm  5 mm. D. As belakang dengan maksimum diameter 30 mm.

E. Sistem Rem Hidrolik hanya 1 buah pada bagian Belakang dan tidak boleh memakai Rem Depan. F. Ban kering/slick:

DELI type Deli Racing ukuran : Depan 4.5x10.0-5 dan Belakang 7.1x11.0 - 5 G. Ban basah/wet:

MOJO ukuran : Depan 4.0 x 10.0 - 5 dan Belakang 6.0 x 11.0 -5. 3.2 Mesin/Engine

A. Merk mesin yang digunakan adalah COMER type K-60. B. Kapasitas mesin maksimum 60cc.

C. Karburator merk TILLOTSON type HL 166 B, maksimum venturi 16 mm D. Tebal adaptor antara karburator dan mesin, minimum 16 mm  1mm.

E. Hubungan mesin dengan as belakang harus dilengkapi dengan kopling jenis sentrifugal (jenis per atau plat) yang dihubungkan melalui rantai.

F. Untuk menghidupkan mesin secara manual dengan recoil starter.

G. Harus dilengkapi saringan udara standar, tapi apabila hujan boleh diganti.

H. Mesin dan karburator tidak boleh dimodifikasi dalam bentuk apapun, termasuk pemolesan dari seluruh bagian.

I. Mesin harus sesuai dengan kondisi pada saat baru/standard. J. Spesifikasi ,gambar,ukuran mesin Comer 60 terlampir. 3.3 Berat

(11)

Peraturan Teknis 125 MICRO MAX

1. Status: Lomba Pendukung / Supporting Race 2. Syarat Peserta

A. Memiliki Kartu Tanda Anggota dan Kartu Ijin Start yang masih berlaku dari Pengurus Provinsi IMI B. Berusia 09 tahun pada 1 Januari hingga 12 tahun pada 31 Desember

C. Peserta dapat mengikuti kelas di atasnya dengan mengajukan permohonan kepada Departemen Olahraga PP-IMI qq. Komisi Karting.

D. Wajib melampirkan Surat Persetujuan dari Orang tua di atas meterai. 3. Spesifikasi Teknis

3.1 Rangka/Chassis

A. Merk Rangka/Chassis Bebas, jumlah maksimum: 1 unit. B. Axle diameter maksimum 30,00 mm.

C. Diameter pipa/tubing chasis maks. 32,00 mm pipa berbentuk silinder yang diperbolehkan. D. Jarak sumbu roda maksimum 950 mm  5 mm.

E. Lebar as belakang maksimum 1300 mm (diukur dengan ban).

F. Sistem Rem Hidrolik hanya 1 buah pada bagian Belakang dan tidak boleh memakai Rem Depan. G. Material carbon fiber tidak diperbolehkan, kecuali tempat duduk.

H. Ban Kering / Slick :

Deli, dengan ukuran : Depan 4.5 x 10.0 - 5 , Belakang : 7.1 x 11.0 - 5, I. Ban Basah / Wet :

MOJO, dengan ukuran : Depan 4.0 x 10.0 - 5 , Belakang : 6.0 x 11.0 - 5, 3.2 Mesin/Engine

A. Mesin yang digunakan adalah ROTAX type 125 Mikro Max.

B. Mesin tidak boleh dimodifikasi dalam bentuk apapun, termasuk pemolesan dari seluruh bagian mesin.

C. Pemakaian suku cadang harus asli dari ROTAX MAX.

D. Segel yang terdapat di mesin tidak boleh hilang dan nomor harus sesuai. Kerusakan segel harus diadakan scrutineering ulang oleh Agen Resmi ROTAX MAX.

E. Harus memiliki ID Card mesin dan Peserta dari Agen Resmi ROTAX MAX. F. Sistem “Power Valve” tidak boleh dipergunakan.

G. Cylinder block original part 125 Junior Max, dengan kode 223.998.

H. Karburator merk DELL’ORTO type VHSB 34 dengan maksimum venturi 34 mm I. Spesifikasi Mesin 125 Micro Max terlampir.

3.3 Berat

Berat Kart, Perangkat dan Peserta, minimum 110 Kg 4. Peraturan

Mengacu pada peraturan teknik Rotax Max Challenge untuk kelas Rotax Max Junior yang disahkan oleh PP-IMI. Download website : www.maxchallenge-rotax.com

(12)

Peraturan Teknis ROTAX MAX JUNIOR

1. Status: Kejuaraan Nasional 2. Syarat Peserta

A. Memiliki Kartu Tanda Anggota dan Kartu Ijin Start yang masih berlaku dari Pengurus Provinsi IMI B. Berusia 13 tahun pada 1 Januari hingga 17 tahun pada 31 Desember

C. Peserta dengan beberapa kondisi tertentu dapat mengikuti kelas di atasnya dengan mengajukan permohonan kepada Departemen Olahraga PP-IMI qq. Komisi Karting.

D. Wajib melampirkan Surat Persetujuan dari Orang tua di atas meterai. 3. Spesifikasi Teknis

3.1. Rangka/Chassis

A. Merk Rangka/Chassis Bebas, jumlah maksimum: 1 unit. B. Axle diameter maksimum 50,00 mm.

C. Diameter pipa/tubing chasis maks. 32,00 mm pipa berbentuk silinder yang diperbolehkan. D. Jarak sumbu roda maksimum 1040 mm  10 mm

E. Lebar as belakang maksimum 1400 mm (diukur dengan ban).

F. Sistem Rem Hidrolik hanya 1 buah pada bagian Belakang dan tidak boleh memakai Rem Depan. G. Material carbon fiber tidak diperbolehkan, kecuali tempat duduk.

H. Ban kering/slick :

MOJO tipe D 2, dengan ukuran : Depan 4.5 x 10.0 - 5 , Belakang : 7.1 x 11.0 - 5, Jumlah: sesuai Pasal 5.1

I. Ban basah/wet :

MOJO tipe W 1, dengan ukuran : Depan 4.0 x 10.0 - 5 , Belakang : 6.0 x 11.0 - 5, Jumlah: sesuai Pasal 5.1

3.2. Mesin/Engine

A. Mesin yang digunakan adalah ROTAX tipe JUNIOR FR 125 MAX.

B. Mesin tidak boleh dimodifikasi dalam bentuk apapun, termasuk pemolesan dari seluruh bagian mesin.

C. Pemakaian suku cadang harus asli dari ROTAX MAX.

D. Segel yang terdapat di mesin tidak boleh hilang dan nomor harus sesuai. Kerusakan segel harus diadakan scrutineering ulang oleh Agen Resmi ROTAX MAX.

E. Harus memiliki ID Card mesin dan Peserta dari Agen Resmi ROTAX MAX. F. Sistem “Power Valve” tidak boleh dipergunakan.

G. Cylinder block original part Rotax Max Junior, dengan kode 223.998 or 223.999. 3.3. Berat

Berat Kart, Perangkat dan Peserta, minimum 145 Kg 4. Peraturan

Mengacu pada peraturan teknik Rotax Max Challenge untuk kelas Rotax Max Junior yang disahkan oleh PP-IMI. Download website : www.maxchallenge-rotax.com

(13)

Peraturan Teknis

ROTAX MAX SENIOR, MASTER 1. Status : Kejuaraan Nasional 2. Syarat Peserta

A. Memiliki Kartu Tanda Anggota dan Kartu Ijin Start yang masih berlaku dari Pengurus Provinsi IMI. B. SENIOR - usia antara 17 tahun (sesudah 1 Januari) s/d usia 31 tahun (sebelum 31 Desember). C. MASTER - harus sudah berulang tahun ke 32 tahun sebelum 31 Desember 2011.

D. Setiap Peserta tidak dapat mengikuti kelas di atasnya, hanya diperbolehkan mengikuti lomba di kelompok umur yang sudah ditentukan.

3. Spesifikasi Teknis 3.1 Rangka/Chassis

A. Merk Rangka/Chassis Bebas, jumlah maksimum: 1 unit. B. Axle diameter maksimum 50,00 mm.

C. Diameter pipa chasis maksimum 32,00 mm dan hanya pipa berbentuk silinder yang diperbolehkan. D. Jarak sumbu roda maksimum 1040 mm  10 mm.

E. Lebar as belakang maksimum 1400 mm (diukur dengan ban).

F. Sistem rem hidrolik bagian depan dan belakang. Rem depan harus memiliki homologasi CIK-FIA G. Material carbon fiber tidak diperbolehkan, kecuali tempat duduk.

H. Ban kering/slick :

MOJO, ukuran : Depan 4.5 x 10.0 - 5 , Belakang : 7.1 x 11.0 - 5, I. Ban basah/wet :

MOJO, ukuran : Depan 4.0 x 10.0 - 5 , Belakang : 6.0 x 11.0 - 5, 3.2 Mesin/Engine

A. Merk mesin yang digunakan adalah ROTAX type FR 125 MAX.

B. Mesin tidak boleh dimodifikasi dalam bentuk apapun, termasuk pemolesan dari seluruh bagian mesin. C. Pemakaian suku cadang harus asli dari ROTAX MAX.

D. Segel yang terdapat di mesin tidak boleh hilang dan nomor harus sesuai. Kerusakan segel harus diadakan re-scrutineering pada Agen Resmi ROTAX MAX.

E. Harus mempunyai ID Card dari Agen ROTAX MAX yang ditunjuk. 3.3 Berat

Berat Kart, Perangkat dan Peserta SENIOR, minimum 165 Kg Berat Kart, Perangkat dan Peserta MASTER, minimum 170 Kg 4. Peraturan

Mengacu pada peraturan teknik Rotax Max Challenge untuk kelas Rotax Max Senior/Master yang disahkan oleh PP-IMI. Download website : www.maxchallenge-rotax.com

(14)

Peraturan Teknis GEARBOX NASIONAL 1. Status: Kejuaraan Nasional 2. Syarat Peserta

A. Memiliki Kartu Tanda Anggota dan Kartu Ijin Start yang masih berlaku dari Pengurus Provinsi IMI. B. Surat Keterangan dikeluarkan oleh Sekolah yang bersangkutan (kelas Nasional Gearbox Pelajar) C. Berusia Min. 15 tahun sesudah 1 Januari

3. Spesifikasi Teknis 3.1 Rangka/Chassis

A. Merk Rangka/Chassis Bebas, Jumlah maksimum: 1 Unit B. Harus memiliki homologasi dari CIK-FIA.

C. Jarak sumbu roda maksimum 1040 mm  10 mm

D. Lebar as belakang maksimum 1400 mm (diukur dengan ban terpasang). E. Sistem rem hidrolik, minimum 1 buah dan maksimum 3 buah.

F. Ban kering/slick : Merk DELI

dengan ukuran : Depan 4.5 x 10.0 - 5 , Belakang : 7.1 x 11.0 - 5, G. Ban basah/wet : Merk DELI

dengan ukuran : Depan 4.0 x 10.0 - 5 , Belakang : 6.0 x 11.0 - 5, 3.2 Mesin/Engine

A. Merk dan type mesin Bebas, berasal dari Mesin Motor bukan Special Engine / Motocross dan harus dipasarkan oleh ATPM di Indonesia.

B. Bentuk luar mesin harus sesuai aslinya.

C. Dengan sistem pendingin udara (air cooled) atau sistem pendingin air (water cooled). D. Sistem pengapian/magnet bebas (kecuali Kawasaki Ninja dan Honda NSR).

E. Harus dilengkapi dengan gearbox dan kopling sesuai aslinya dan kopling di kolom setir. F. Jumlah Lubang Transfer harus sama dengan aslinya dan dapat diperbesar/dirubah. G. Rasio kompresi bebas.

H. Perbandingan gigi/ratio bebas. I. Sistem masuknya bahan bakar bebas.

J. Peraturan yang tidak tertulis berarti dilarang.

K. Merek mesin Kawasaki Ninja, Honda NSR dan Yamaha TZM 150 :  Kapasitas mesin: maksimum 155cc, sistem pendingin air.

 Pengapian standard tetapi boleh dibubut dan karburator maksimum 28 mm.

L. Merek mesin Kawasaki AR, Yamaha RX King, Yamaha RXZ dan Suzuki RGR atau sejenis :  Kapasitas mesin : maksimum 155cc, Sistem pendingin Air atau Udara.

 Pengapian dan Karburator Bebas. M. Mesin Motor 4-Tak

 Kapasitas mesin: maksimum 250cc, Sistem pendingin Air atau Udara.  Pengapian dan Karburator Bebas.

N. Untuk spesifikasi merek mesin lainnya dapat ditanyakan kepada Komisi Karting PP-IMI. 3.3 Berat

A. Berat Kart, Perangkat dan Peserta untuk mesin 2-Tak s/d 125cc, minimum 155 Kg B. Berat Kart, Perangkat dan Peserta untuk mesin 2-Tak 125cc s/d 155cc, minimum 160 Kg C. Berat Kart, Perangkat dan Peserta untuk mesin 4-Tak 150cc s/d 250cc minimum 155 Kg Catatan:

A. Untuk Mesin Kawasaki Ninja dibawah Thn 2005 yang boleh dipergunakan, mesin Kawasaki Ninja thn. 2006 keatas tidak boleh dipergunakan karena sudah mengunakan Super KIPS

B. Peraturan Teknis dan Lomba untuk kelas-kelas Supporting Race lainnya akan diterbitkan oleh Panitia Penyelenggara bekerja sama dengan klub yang menangani kejuaraan tersebut.

(15)

Lampiran 2

Perhitungan Point

Rotax Max Challenge

1. Total Point

Hasil Pre-final dan Final akan dihitung untuk mendapatkan total point pada setiap seri.

2. Point Setengah

Diberikan bila lomba Pre-final dan Final diikuti oleh kurang 9 dari Peserta.

A. Pre-final: 17.0, 16.5, 16.0, 15.5, 15.0 ……… dan seterusnya hingga finisher terakhir. B. Final: 27.5, 26.0, 25.0, 24.5, 24.0, 23.5 ……… dan seterusnya hingga finisher terakhir.

3. Point Penuh

Diberikan bila lomba Pre-final dan Final diikuti 9 Peserta atau lebih.

A. Pre-final: 34.0, 33.0, 32.0, 31.0, 30.0 ……… dan seterusnya hingga finisher terakhir. B. Final: 55.0, 52.0, 50.0, 49.0, 48.0, 47.0 ……… dan seterusnya hingga finisher terakhir.

4. Non-finisher

Bagi non-finisher, point yang didapat adalah dikurangi 5 point dari point finisher terakhir dan berlaku untuk lomba yang diikuti oleh kurang dari 9 Peserta, atau 9 Peserta dan lebih.

5. Diskualifikasi

Bila seorang Peserta terkena diskualifikasi dalam lomba, maka angka yang diperoleh adalah minus (-)

dikurangi setengah (0.5) dari angka finisher terakhir. Contoh: angka yang diperoleh finisher terakhir

adalah 18.5, maka angka yang diperoleh untuk adalah -18.0

6. Tabel Point Rotax Max Challenge

P O I N T

POSISI PRE FINAL FINAL

Kurang dr. 9 9 atau Lebih Kurang dr. 9 9 atau Lebih

1 17.0 34.0 27.5 55.0 2 16.5 33.0 26.0 52.0 3 16.0 32.0 25.0 50.0 4 15.5 31.0 24.5 49.0 5 15.0 30.0 24.0 48.0 6 14.5 29.0 23.5 47.0 7 14.0 28.0 23.0 46.0 8 13.5 27.0 22.5 45.0 9 13.0 26.0 22.0 44.0 10 12.5 25.0 21.5 43.0 11 12.0 24.0 21.0 42.0 12 11.5 23.0 20.5 41.0

7. Contoh Perhitungan Point Rotax Max Challenge

Final race diikuti Final race diikuti

kurang dari 9 Peserta : 9 Peserta atau lebih :

Posisi Peserta Point Keterangan Posisi Peserta Point Keterangan

1 A 27.5 1 A 55.0 2 B 26.0 2 B 52.0 3 C 25.0 3 C 50.0 4 D 24.5 4 D 49.0 5 E 24.0 5 E 48.0 6 F 23.5 6 F 47.0 7 G 18.5 DNF 7 G 42.0 DNF 8 H 18.5 DNF 8 H 42.0 DNF 9 I -18.0 Diskualifikasi 9 I -41.5 Diskualifikasi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menentukan dan melakukan strategi coping untuk mengatasi dan menghadapi masalah, setiap individu memiliki cara yang berbeda- beda tergantung dari situasi dan

Berdasarkan uji t diperoleh t hitung > t tabel (3,179 > 1,960) maka hal ini menunjukkan struktur kepemilikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba

Hal-hal yang perlu dipahami dalam berbisnis global antara lain : karakteristik bisnis global, beberapa kesepakatan perdagangan antar negara, peta perekonomian dunia,

- Saat memasuki finish, peserta wajib memberikan/mengembalikan sportident dan peta lomba kepada panitia penjaga finish untuk mengakumulasi waktu tempuh peserta selama

10.5.2 Apabila oleh sesuatu sebab, lomba dinyatakan telah berakhir sebelum peserta terdepan melewati garis finish atau sebelum waktu tempuh yang dijadwalkan tercapai, maka hasil

Pada saat awal user akan diminta untuk menentukan letak start dan finish, kemudian sistem akan menentukan titik-titik terdekat diantara titik start dan finish, setelah itu akan

[15] 7 Berdasarkan maklumat yang diberikan dalam petikan di bawah ini, sediakan graf bar yang sesuai untuk membandingkan jangka hayat mengikut kumpulan etnik dan jantina di

2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1874)