• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL 30 JUNI 2003

(

(

Dengan Angka Perbandingan Tahun

Dengan Angka Perbandingan Tahun

2002

2002

yang

(2)

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 2d,3 258,256 411,018

Investasi jangka pendek 2e,4,17,42 6,736 14,484

Piutang usaha

Pihak hubungan istimewa 2f,5,40 75,690 64,404

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2,1 miliar

tahun 2003 dan Rp 1,2 miliar tahun 2002 2f,5 251,623 247,711

Piutang lain-lain 6 18,242 22,326

Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 391 juta tahun 2003 dan

Rp 604 juta tahun 2002 2g,7,17,21,40 287,616 212,050

Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2h,8 35,451 23,447

Pajak dibayar dimuka 2r,9 10,443 12,177

Jumlah Aktiva Lancar 944,057 1,007,617

AKTIVA TIDAK LANCAR

Piutang pihak hubungan istimewa 40 2,497 438

Aktiva pajak tangguhan 2r,35 17,316 18,331

Investasi efek hutang 2i,10,40 438 489

Investasi pada perusahaan asosiasi 2i,11 471,023 407,493

Investasi lainnya 2i,12 13,343 13,343

Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 294,3 miliar

tahun 2003 dan Rp 270,3 miliar tahun 2002 2j,13,17,21 381,238 342,522

Goodwill 2k,14 10,373 11,058

Aktiva tidak berwujud dan biaya tangguhan 2l,15 3,541 2,803

Aktiva lain-lain 2j,16,40 45,453 57,953

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 945,222 854,430

JUMLAH AKTIVA 1,889,279 1,862,047

(3)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Pinjaman jangka pendek 2s,17 53,853 56,911

Hutang usaha

Pihak hubungan istimewa 2m,18,40 230,946 217,698

Pihak ketiga 18 80,624 86,730

Hutang lain-lain 19 26,934 79,880

Hutang pajak 2r,20 19,174 43,855

Biaya masih harus dibayar 2p 27,712 29,307

Uang muka pelanggan 7,036 9,654

Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun

Pinjaman jangka panjang 2s,21,42 105,428 20,477

Lain-lain 22 931 981

Jumlah Kewajiban Lancar 552,638 545,493

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang pihak hubungan istimewa 40 21,206 24,727

Kewajiban pajak tangguhan 2r,35 12,162 12,752

Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun

Pinjaman jangka panjang 2s,21,42 59,332 187,880

Lain-lain 22 2,087 3,212

Kewajiban manfaat pekerja 2q,37 - 1,514

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 94,787 230,085

HAK MINORITAS 2b,23 128,397 116,130

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 750.304.780 saham untuk tahun 2003 dan

749.930.280 saham untuk tahun 2002 24 375,152 374,965

Tambahan modal disetor 25 2,519 1,933

Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2j 99 99

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak

perusahaan dan perusahaan asosiasi 2b,2i,26 15,794 20,780

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali 2n,27 (23,781) (23,781)

Modal lain-lain - opsi pemilikan saham karyawan 2o,24,28 29,473 32,443

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya 38 7,500

-Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya 706,701 563,900

Jumlah Ekuitas 1,113,457 970,339

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1,889,279 1,862,047

(4)

PENJUALAN BERSIH 2p,29,40 1,040,207 1,068,252

BEBAN POKOK PENJUALAN 2p,30 841,619 862,645

LABA KOTOR 198,588 205,607

BEBAN USAHA 2p,31

Penjualan 43,557 36,372

Umum dan administrasi 68,826 69,580

Jumlah Beban Usaha 112,383 105,952

LABA USAHA 86,205 99,655

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 32 9,993 14,066

Amortisasi dan penghapusan goodwill 2k,14 (343) (600)

Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 2c 11,415 31,755

Beban bunga dan keuangan 33 (4,618) (6,020)

Lainnya - bersih 34 17,936 2,724

PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH 34,383 41,925

BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN

ASOSIASI 2i,11 60,012 64,196

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 180,600 205,776

BEBAN PAJAK 2r,35 (32,694) (50,206)

LABA DARI AKTIVITAS NORMAL 147,906 155,570

POS LUAR BIASA - Bersih setelah pajak - 36,947

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 147,906 192,517

HAK MINORITAS 2b,23 (15,569) (16,878)

LABA BERSIH 132,337 175,639

LABA PER SAHAM 2t,36

( Rupiah penuh)

Termasuk pos luar biasa dan tidak berulang

Dasar 176 234

Dilusian 176 233

Tidak termasuk pos luar biasa dan tidak berulang

Dasar 176 184

Dilusian 176 183

(5)

ditempatkan modal penilaian kembali anak perusahaan dan entitas Modal ditentukan ditentukan Jumlah Catatan dan disetor penuh disetor aktiva tetap perusahaan asosiasi sepengendali lain-lain penggunaannya penggunaannya ekuitas Saldo per 1 Januari 2002 374,965 1,933 99 20,780 (23,781) 18,408 - 437,006 829,410 Opsi pemilikan saham

karyawan 28 - - - 14,035 - - 14,035 Dividen 39 - - - (48,745) (48,745) Laba bersih periode berjalan - - - 175,639 175,639 Saldo per 30 Juni 2002 374,965 1,933 99 20,780 (23,781) 32,443 - 563,900 970,339 Saldo per 1 Januari 2003 374,965 1,933 99 15,794 (23,781) 32,443 - 645,640 1,047,092 Saldo laba yang telah ditentukan 38 - - - 7,500 (7,500) -penggunaannya

Opsi pemilikan saham

karyawan 28 187 586 - - - (9,082) - - (8,308) Opsi yang sudah habis masa berlakunya 28 - - - 6,112 - - 6,112 Dividen 39 - - - (63,776) (63,776) Laba bersih periode berjalan - - - 132,337 132,337 Saldo per 30 Juni 2003 375,152 2,519 99 15,794 (23,781) 29,473 7,500 706,701 1,113,457

(6)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 999,383 1,028,547

Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan (904,034) (896,820)

Kas yang dihasilkan dari operasi 95,349 131,727

Pengembalian pajak 3,338 6,753

Pembayaran pajak (61,274) (72,742)

Pembayaran bunga dan beban keuangan (4,521) (5,600)

Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi 32,892 60,138

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan bunga 9,609 14,092

Penurunan (kenaikan) investasi sementara (115) 36,888

Penurunan (kenaikan) piutang hubungan istimewa (2,104) 46

Penerimaan dari pelunasan investasi efek hutang 13 19

Perolehan investasi pada anak perusahaan dan perusahaan asosiasi - bersih - (257)

Penerimaan dividen 29,321 17,663

Hasil penjualan aktiva tetap 9,481 3,857

Perolehan aktiva tetap dan aktiva yang tidak digunakan dalam operasi (64,721) (27,350)

Kas Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi (18,516) 44,958

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran hutang pembelian aktiva tetap - (9,852)

Penerimaan pinjaman jangka pendek - 166

Kenaikan (penurunan) hutang hubungan istimewa 1 (4,693)

Pembayaran pinjaman jangka panjang (21,088) (42,612)

Pembayaran hutang lain-lain (488) (207)

Pembayaran dividen kepada pemegang saham minoritas anak perusahaan (7,685) (4,839)

Pembayaran dividen (63,776)

-Penambahan modal disetor 528

-Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (92,508) (62,037)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (78,132) 43,059

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 336,388 367,959

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 258,256 411,018

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:

Aktivitas normal:

Reklasifikasi aktiva tidak digunakan dalam operasi ke aktiva tetap 7,609 -Penambahan aktiva tetap melalui hutang pembelian mesin - 5,478 Reklasifikasi uang muka pelanggan ke hutang jangka panjang lain-lain - 5,200 Pos luar biasa

Pengurangan pokok hutang bank sehubungan dengan pembelian

kembali hutang bank dan restrukturisasi hutang bank - sebelum beban pajak - 43,689

(7)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. Astra Otoparts Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 50 tanggal 20 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Federal Adiwiraserasi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No.C2-1326.HT.01.01.TH.92 tanggal 11 Pebruari 1992 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 39 Tambahan No. 2208 tangggal 15 Mei 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 50 tanggal 11 Mei 2000 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, terutama antara lain, mengenai pengeluaran saham dan efek ekuitas. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundangan dengan surat keputusan No. C-11916.HT.01.04.TH.2000 tanggal 13 Juni 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26 Tambahan No. 118 tanggal 30 Maret 2001.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor baik impor maupun ekspor dan menjalankan usaha dalam bidang industri logam, suku cadang kendaraan bermotor dan industri plastik. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991 dan memiliki divisi perdagangan yang beroperasi di Singapura. Saat ini kegiatan pemasaran Perusahaan meliputi dalam negeri dan sebagian ke luar negeri termasuk Asia dan Timur Tengah.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan tergabung dalam kelompok usaha Astra Grup. Pabrik Perusahaan berlokasi di Jakarta dan Bogor dan kantor pusatnya beralamat di Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tanggal 29 Mei 1998, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1110/PM/1998 untuk melakukan penawaran umum atas 75.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga perdana sebesar Rp 575 per saham. Pada tanggal 15 Juni 1998 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 11 Mei 2000 dengan akta notaris No. 48 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham memberikan persetujuan atas program pemilikan saham karyawan Perusahaan (Employee Stock Option Plan ) sebanyak 37.496.514 hak opsi. Sampai dengan 30 Juni 2003, terdapat hak opsi yang dilaksanakan sebanyak 374.500 saham (Catatan 24 dan 28).

c. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki saham anak perusahaan baik langsung maupun tidak langsung sebagai berikut:

(8)

Tahun Persentase

Operasi Kepemilikan Jumlah Aktiva Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Komersial 2003 2002 2003 2002

Rp Rp PT Ardendi Jaya Sentosa (AJS) Surabaya Dealer suku cadang 1998 100% 100% 43.243 38.594

kendaraan bermotor di Jawa Timur dan Bali

PT Astra Komponen Indonesia ( ASKI) Jakarta Distributor Aspira dan 1991 100% 100% 176.952 171.090 suku cadang

PT Menara Terus Makmur (MTM) Jakarta Suku cadang forging, 1989 100% 100% 75.466 69.827 peralatan, dan jek

mekanikal PT Non Ferindo Utama Aluminium

Alloy (NFUAA) Tangerang Peleburan aluminium *) 1990 100% 100% 537 8.775 PT Indokarlo Perkasa (IKP) Jakarta Suku cadang bahan karet 1988 100% 100% 34.452 30.045 PT Cipta Piranti Tehnik (CPT) Jakarta Kabel baterai **) 1983 100% 100% 21.641 26.829 PT Senantiasa Makmur dan

anak perusahaan (SM) Jakarta Perusahaan induk 1986 90% 90% 262.380 217.892 PT Aisin Indonesia Jakarta Komponen rem 1983 45% 45% 260.384 217.042

kendaraan bermotor

PT Federal Superior Chain Jakarta Rantai kendaraan 1984 100% 100% 178.313 208.859 Manufacturing (FSCM) bermotor

PT Federal Izumi Manufacturing (FIM) Jakarta Piston kendaraan 1992 55% 55% 113.055 88.402 bermotor

PT Dirgamenara Nusadwipa (DN) Tangerang Jasa pemotongan dan 1994 52% 52% 30.040 25.872 pemanasan baja

PT Nusa Keihin Indonesia (NKI) Jakarta Perakitan mesin dan 1997 51% 51% 24.800 9.624 suku cadang aluminium

PT Adiwira Presisi Industri (API) Bogor Perakitan kamera 1991 - 51% - 74.707 *) NFUAA telah menghentikan kegiatan usaha pada tahun 2000.

**) CPT telah menghentikan kegiatan usaha utama pada tahun 2002.

Pada tanggal 21 Oktober 2002, NKI telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia untuk meningkatkan modal dasar dan modal disetor. Perusahaan dan Keihin Seimitsu Kogyo Co., Ltd., Jepang, pemegang saham, menyetor peningkatan modal tersebut masing-masing sebesar USD 520 ribu atau 1.734 saham dan USD 500 ribu atau 1.666 saham. Peningkatan investasi saham ini tidak mengubah persentase kepemilikan (Catatan 23).

Berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 22 Agustus 2002, Perusahaan telah menjual seluruh kepemilikan saham pada API kepada Nittoh Kogaku K.K., Jepang, sebanyak 244.800 saham, senilai Rp 15,5 miliar atau Rp 63 ribu per saham. Dengan pelepasan seluruh saham tersebut Perusahaan telah menghentikan usaha perakitan kamera yang dimiliki Perusahaan (Catatan 23).

Pada tanggal 17 Juni 2002, MTM memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia sehubungan dengan peningkatan modal dasar dan disetor. Peningkatan modal disetor tersebut berasal dari konversi uang muka setoran modal Perusahaan sebesar Rp 5,3 miliar.

Pada tanggal 25 Maret 2002, AJS telah membeli 2% kepemilikan saham pada IKP dari Ny. Ratna Tjandrawati, pihak ketiga, dengan biaya perolehan sebesar Rp 257 juta.

(9)

Pada tanggal 6 Maret 2002, Perusahaan telah meningkatkan investasi saham pada FSCM dari 68.978 saham menjadi 237.678 saham atau sebesar Rp 42 miliar. Penggunaan dana peningkatan investasi tersebut telah mendapat persetujuan pemegang saham, sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 8 Mei 2002, antara lain mengenai perubahan penggunaan dana yang diperoleh pada saat penawaran umum saham perdana.

Pada tahun 2002, CPT menghentikan kegiatan usaha utama dengan mengalihkan aktiva produktif dan persediaan kepada PT Cipta Mandiri Wirasakti dan PT EDS Manufacturing Indonesia.

d. Susunan Pengurus dan Informasi Lain

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2003 sesuai dengan akta notaris No. 24 tanggal 29 April 2003 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Danny Walla

Komisaris : Kour Nam Tiang

John Stuart Anderson Slack Prijono Sugiarto

Komisaris Independen : Trenggono Purwosuprodjo

Anugerah Pekerti

Direktur Utama : Budi Setiawan Pranoto

Wakil Direktur Utama : Leonard Lembong

Direktur : Eko Deddy Haryanto

Albert Sudarto Widya Wiryawan Suryadji Soelistyo Mochamad Koeswono

Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing 5.141 dan 5.873 karyawan pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

(10)

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali anak perusahaan yang pengendaliannya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Saldo dan transaksi material termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

c. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali Divisi Perdagangan Perusahaan yang beroperasi di Singapura (DPS), diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Kegiatan usaha DPS merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan, dengan demikian pembukuan DPS yang diselenggarakan dalam Dollar Singapura dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Perusahaan.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

e. Investasi Jangka Pendek

Deposito berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

(11)

Investasi Efek

Efek instrumen pasar uang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.

f. Piutang Usaha

Piutang usaha dinyatakan sebesar nilai nominal jumlah tagihan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir periode. Piutang usaha yang tidak dapat ditagih dihapuskan.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method), kecuali persediaan anak perusahaan tertentu ditentukan dengan metode first-in, first-out.

h. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka dibebankan selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

i. Investasi Jangka Panjang

Investasi Efek Hutang

Investasi efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi.

Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi goodwill dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas perusahaan asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

(12)

Investasi lainnya

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

j. Aktiva Tetap

Investasi Efek Hutang

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, kecuali aktiva tetap yang dinilai kembali dan termasuk kapitalisasi selisih kurs akibat depresiasi luar biasa dimana hedging tidak mungkin dilakukan, dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tertentu telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas. Aktiva tetap, kecuali tanah dan aktiva tetap tertentu salah satu anak perusahaan, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 5 - 25

Mesin dan peralatan 2 - 16

Peralatan pabrik 3 - 8

Peralatan kantor 2 - 8

Alat-alat pengangkutan 4 - 8

Prasarana, peralatan kantor dan alat-alat pengangkutan milik salah satu anak perusahaan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun-ganda dengan tarif antara 12,5% sampai 25%.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah untuk jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah terpulihkan (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah terpulihkan tersebut, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.

(13)

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

k. Goodwill

Goodwill yang timbul dalam konsolidasi merupakan selisih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih anak perusahaan pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh tahun. Bila terjadi penurunan nilai permanen, nilai tercatatnya diturunkan dan dibebankan dalam laporan laba rugi.

l. Aktiva Tidak Berwujud dan Biaya Tangguhan

Merk Dagang

Merk dagang dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis merk dagang selama 8 tahun.

Biaya Perangkat Lunak Ditangguhkan

Biaya yang terjadi sehubungan perolehan perangkat lunak ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama 3 tahun.

Biaya Tangguhan - Hak atas tanah

Biaya hak atas tanah yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya.

m. Hutang Usaha

Hutang usaha dinyatakan sebesar nilai nominal.

n. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aktiva, hutang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.

o. Opsi Pemilikan Saham Karyawan

Nilai wajar opsi pemilikan saham karyawan diestimasi dengan model penentuan harga opsi (option-pricing model) pada tanggal pemberian kompensasi. Beban kompensasi diestimasi pada tanggal pemberian kompensasi untuk jumlah instrumen yang diharapkan akan menjadi hak karyawan berdasarkan kinerja penerima hak opsi dan disesuaikan dengan hasil sesungguhnya kinerja penerima hak opsi sampai dengan tanggal hak kompensasi.

(14)

Perubahan estimasi jumlah saham atau opsi yang diharapkan akan menjadi hak karyawan diakui pada periode berjalan.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping Point). Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

q. Manfaat Pekerja

Perusahaan dan anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan yang memenuhi persyaratan. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Attained-Age-Normal Actuarial Cost. Undang-undang (UU) No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan disahkan dan dinyatakan berlaku terhitung sejak tanggal 25 Maret 2003. Saat ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mempelajari dampak dari UU tersebut, sehingga belum ada penyesuaian yang dilakukan dalam laporan keuangan konsolidasian ini.

r. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

s. Restrukturisasi Hutang

Dampak restrukturisasi hutang melalui modifikasi persyaratan tanpa melakukan pengalihan asset atau pemberian saham dicatat secara prospektif sejak saat restrukturisasi dilakukan. Keuntungan atas restrukturisasi hutang tidak diakui, kecuali jika jumlah tercatat hutang

(15)

(termasuk bunga dan denda) melebihi jumlah pembayaran kas masa depan pokok dan bunga yang ditetapkan dalam persyaratan baru, tanpa memperhitungkan nilai tunainya. Keuntungan atas restrukturisasi hutang, setelah memperhitungkan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui pada periode terjadinya restrukturisasi dan disajikan sebagai pos luar biasa.

t. Laba per Saham

Laba per saham dasar di hitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

u. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

v. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah dan pengungkapan aktiva dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

(16)

3. KAS DAN SETARA KAS

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

Kas

Rupiah 792 403

Dollar Amerika Serikat 570 364

Yen Jepang 76 83

Dollar Singapura 47 181

Sub-jumlah 1.485 1.031 Bank Rupiah Bank Internasional Indonesia 12.720 6.923 Bank Central Asia 11.154 7.854 Bank Permata (2002 : Bank Universal) 8.816 6.033 Bank Danamon 7.736 -Bank Tabungan Negara 5.631 3.233 Bank Artha Graha 2.464 4.519 Bank Niaga 1.962 -Lippo Bank 624 1.528 Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd. 2 1.024 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 1.679 2.044 Dollar Amerika Serikat Bank Niaga 6.818 -Bank Permata (2002 : -Bank Universal) 2.728 9.309 Bank Internasional Indonesia 1.521 2.423 Standard Chartered Bank 1.216 -Sumitomo Mitsui Indonesia 55 7.817 Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd. 28 269

ING Indonesia Bank 4 3.347 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 1.952 2.255 Dollar Singapura ABN-AMRO Bank, N.V. 1.290 1.728 Yen Jepang Bank Permata (2002 : Bank Universal) 3.942 1.614 Bank UFJ Indonesia 1.188 109

Bank Daiwa Perdania - 1.690 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 835 1.395 Sub-jumlah 74.365 65.114 Setara kas - deposito berjangka Related partyRupiah Bank Permata (2002 : Bank Universal dan Bank Bali) 47.165 95.212 Bank Tabungan Negara 26.360 69.791 Bank Negara Indonesia 19.500 -Bank Artha Graha 7.000 4.000 Bank NISP 3.000 5.000 Bank Mega 2.800 10.000 Bank Mandiri 2.500 12.000 Bank Internasional Indonesia 1.000 14.000 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 1.212 677

(17)

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

Dollar Amerika Serikat

Bank Danamon 20.712

-Bank NISP 16.657 2.619

Bank Internasional Indonesia 8.933 105.808 Bank Permata (2002 : Bank Universal) 1.773 6.548

Lippo Bank 1.491

-Bank Niaga 1.036

-Bank UFJ Indonesia - 1.061 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 148 872 Yen Jepang

Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd. 21.119 17.285

Sub-jumlah 182.406 344.873

Jumlah 258.256 411.018

Tingkat bunga per tahun deposito berjangka

Rupiah 6,0%-16,5% 12,9%-18,3%

Dollar Amerika Serikat 1%-3% 1,4%-5%

Yen Jepang 0,1% 0,1%

4. INVESTASI JANGKA PENDEK

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

Deposito berjangka

Rupiah - 7.500

Dollar Amerika Serikat 6.736 6.984

Jumlah 6.736 14.484

Tingkat bunga per tahun deposito berjangka

Rupiah 13,5%-13,9% 16,3%-17,9%

Dollar Amerika Serikat 1,5%-2.4% 3,5%-5%

Deposito berjangka ditempatkan pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan dijadikan jaminan fasilitas pinjaman dan letter of credit (L/C).

Pada tanggal 30 Juni 2003, Perusahaan mempunyai L/C yang masih terbuka pada bank tersebut yang digunakan untuk pembelian bahan baku dalam proses produksi sebesar

(18)

5. PIUTANG USAHA

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

a. Berdasarkan langganan

Pihak hubungan istimewa (Catatan 40) 75.690 64.404

Pihak ketiga 253.732 248.910

Sub-jumlah 329.422 313.314

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.109) (1.199)

Bersih 327.313 312.115

b. Berdasarkan umur

Belum jatuh tempo 291.092 272.333

Lewat jatuh tempo

1 s/d 30 hari 27.378 32.277

31 s/d 60 hari 6.238 3.471

61 s/d 90 hari 3.235 3.444

Lebih dari 90 hari 1.479 1.789

Sub-jumlah 329.422 313.314

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.109) (1.199)

Bersih 327.313 312.115

c. Berdasarkan mata uang

Rupiah 301.221 278.864

Dollar Amerika Serikat 26.148 26.282

Yen Jepang 1.751 6.733

Dollar Singapura 302 1.435

Sub-jumlah 329.422 313.314

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.109) (1.199)

Bersih 327.313 312.115

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu

Saldo awal 1.024 398

Penambahan 1.256 801

Pengurangan (171)

-Saldo akhir 2.109 1.199

[h1]Penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga cukup memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak dibentuk penyisihan karena seluruh piutang tersebut dapat ditagih dan tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

(19)

6. PIUTANG LAIN-LAIN

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

Piutang dividen

PT GS Battery Inc. 10.276 7.500

PT Tri Dharma Wisesa - 1.324

Pihak ketiga 7.966 13.502

Jumlah 18.242 22.326

7. PERSEDIAAN

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

Barang jadi 171.358 118.976

Barang dalam proses 29.243 18.810

Bahan baku 50.055 36.377

Bahan pembantu dan suku cadang 31.174 24.918

Barang dalam perjalanan 6.177 13.573

Jumlah 288.007 212.654

Penyisihan penurunan nilai (391) (604)

Bersih 287.616 212.050

Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan

Saldo awal 759 2.216

Penambahan 131

-Pengurangan 499 1.612

Saldo akhir 391 604

Penyisihan penurunan nilai persediaan cukup memadai untuk menutup risiko penurunan nilai persediaan.

Pada tanggal 30 Juni 2003, persediaan sebesar Rp 2,2 miliar digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 21).

Pada tanggal 30 Juni 2003, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lain kepada PT Asuransi Astra Buana, pihak hubungan istimewa, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 166,4 miliar dan PT Asuransi Mitsui Marine sebesar Rp 64,9 miliar Nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan dipertanggungkan.

(20)

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

Uang muka

Pembelian bahan baku lokal 6.729 12.012

Pembelian bahan baku impor 2.072 3.604

Pembuatan dies 12.367 297

Lainnya 7.481 3.923

Sub-jumlah 28.649 19.836

Biaya dibayar dimuka

Sewa 2.293 1.983

Asuransi 806 764

Lainnya 3.703 864

Sub-jumlah 6.802 3.611

Jumlah 35.451 23.447

9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

Pajak penghasilan pasal 28a (Catatan 35)

Tahun 2003 2.263

-Tahun 2002 1.046 731

Tahun 2001 600 6.682

Tahun 2000 dan sebelumnya - 2.185 Pajak pertambahan nilai 6.534 2.579

Jumlah 10.443 12.177

10. INVESTASI EFEK HUTANG

Akun ini merupakan obligasi Rupiah PT Astra International Tbk (AI), pemegang saham, yang berasal dari pengubahan piutang Perusahaan kepada AI sebesar Rp 609 juta, sesuai Perjanjian Perubahan Hutang Antar Perusahaan tahun 1999, sehubungan restrukturisasi hutang AI. Obligasi AI dijamin oleh Astra Overseas Finance B.V., pihak hubungan istimewa. Rincian obligasi tersebut adalah sebagai berikut :

Jumlah Pokok Beredar

Seri Nilai Nominal 2003 2002

( Tidak Diaudit) ( Diaudit)

II 389 318 369

III 120 120 120

(21)

Pada tahun 2001, Perusahaan telah menerima pelunasan obligasi seri I nilai nominal Rp 100 juta.

Obligasi seri II jatuh tempo pada 30 Juni 2003 sampai dengan 30 Juni 2005, pembayaran antara 12% - 25% dari pokok obligasi dengan tingkat bunga mengambang ditambah marjin 1%-5% maksimum 35% per tahun. Pada tahun 2003, Perusahaan telah menerima pelunasan obligasi seri II sebesar 3,8% atau Rp 12 juta dari nilai yang terhutang pada awal periode sebesar Rp 330 juta.

Obligasi seri III jatuh tempo pada 30 Juni 2006 dengan tingkat bunga 15% per tahun, yang akan diterima saat jatuh tempo dan tanpa kupon, dengan jaminan waran membeli saham AI yaitu setiap Rp 10 juta obligasi akan menerima 2.865 waran dengan harga Rp 500 per saham yang dapat dikonversikan sampai dengan 31 Desember 2003. Pada tanggal 8 April 2002, perusahaan telah menjual seluruh waran yang dimilikinya sejumlah 34.380 lembar dengan harga jual sebesar Rp 86,8 juta kepada Madani Securities.

Pada Desember 2002, AI telah merestrukturisasi jatuh tempo dan tingkat bunga obligasi seri II dan III. Setelah restrukturisasi, obligasi seri II dan III akan jatuh tempo 30 Juni 2006, namun mempunyai opsi untuk melakukan perpanjangan hingga 30 Juni 2009, bila AI tidak melakukan refinancing obligasi tersebut hingga 2006.

11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

Rincian penyertaan saham Perusahaan di perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:

Tempat Persentase Pemilikan

Kedudukan 2003 2002

% %

PT Kayaba Indonesia (KI) Jakarta 50,00 50,00

PT NHK Gasket Indonesia (NHK) Karawang 50,00 50,00

PT Wahana Eka Paramitra (WEP) Jakarta 43,50 43,50

PT Inti Ganda Perdana (IGP) Jakarta 42,50 42,50

PT AT Indonesia (ATI) Karawang 40,00 40,00

PT Gemala Kempa Daya (GKD) Jakarta 40,00 40,00

PT Federal Nittan Industries (FNI) Cibitung 40,00 40,00

PT Tri Dharma Wisesa (TDW) Jakarta 29,75 29,75

PT Denso Indonesia Corporation (Denso) Jakarta 25,66 25,66

PT GS Battery Inc. dan anak perusahaan (GS) Jakarta 50,00 50,00

PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia (TGSI) Bogor 20,00

-Perusahaan Asosiasi

Semua perusahaan asosiasi bergerak dalam industri komponen kendaraan bermotor.

Pada tanggal 20 Desember 2002, GS, meningkatkan investasi saham pada PT Century Batteries Indonesia Limited (CBI) dari 74,25% menjadi 80% dengan membeli 775 saham milik Japan Storage Battery Co., Ltd., Jepang dan Toyota Tsusho Corporation, Jepang (keduanya pemegang saham GS) dengan biaya perolehan sebesar Rp 14,3 miliar. Selisih antara nilai pembelian investasi dengan nilai buku dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada laporan keuangan GS sebesar Rp 9,9 miliar yang mengakibatkan terjadinya

(22)

perubahan pada Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan sebesar Rp 5,0 miliar (Catatan 26).

Pada tanggal 13 Desember 2002 Perusahaan dan Toyoda Gosei Co., Ltd., Jepang mendirikan TGSI yang akan memproduksi dan memasarkan produk roda kemudi. Akta pendirian TGSI disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tanggal 16 Januari 2003. Perusahaan mengambil bagian 3.000 saham TGSI (20% dari modal disetor) sebesar USD 300 ribu.

Mutasi investasi pada perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:

Jumlah Bagian atas Jumlah

Tercatat Laba (Rugi) Tercatat

1 Januari Bersih Asosiasi - 30 Juni

2003 Dividen Periode Berjalan 2003

PT Kayaba Indonesia 124.860 (23.666) 21.352 122.546

PT NHK Gasket Indonesia 6.118 - 537 6.655

PT Wahana Eka Paramitra 13.276 - 465 13.741

PT Inti Ganda Perdana 14.626 - 598 15.224

PT AT Indonesia 31.450 (960) 2.702 33.192

PT Gemala Kempa Daya 6.145 - 1.810 7.955

PT Federal Nittan Industries 16.928 (3.307) 5.324 18.945

PT Tri Dharma Wisesa 14.053 - 1.067 15.120

PT Denso Indonesia Corporation 94.036 - 12.441 106.477

PT GS Battery Inc. dan anak perusahaan 125.050 (10.276) 14.892 129.666

PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia 2.678 - (1.176) 1.502

Jumlah 449.220 (38.209) 60.012 471.023

Tidak diaudit

Jumlah Bagian atas Jumlah

Tercatat Laba Tercatat

1 Januari Bersih Asosiasi - 30 Juni

2002 Dividen Periode Berjalan 2002

PT Kayaba Indonesia 94.638 (8.455) 22.655 108.838

PT NHK Gasket Indonesia 2.998 - 2.418 5.416

PT Wahana Eka Paramitra 13.830 - 1.387 15.217

PT Inti Ganda Perdana 13.825 - 2.352 16.177

PT AT Indonesia 27.894 (1.102) 2.740 29.532

PT Gemala Kempa Daya 3.707 - 1.431 5.138

PT Federal Nittan Industries 8.985 (324) 4.152 12.813

PT Tri Dharma Wisesa 17.496 (1.324) 1.771 17.943

PT Denso Indonesia Corporation 75.948 (5.495) 13.046 83.499

PT GS Battery Inc. dan anak perusahaan 108.176 (7.500) 12.244 112.920

Jumlah 367.497 (24.200) 64.196 407.493

Diaudit

Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi telah disesuaikan dengan amortisasi dan penghapusan goodwill sebesar Rp 256 juta untuk tahun 2003 dan 2002.

(23)

12. INVESTASI LAIN

Akun ini merupakan penyertaan saham langsung pada perusahaan dengan pemilikan kurang dari 20% dan dicatat dengan metode biaya, sebagai berikut:

Tempat Persentase Pemilikan Jumlah Tercatat

Kedudukan 2003 dan 2002 2003 dan 2002

% Rp

PT EDS Manufacturing Indonesia (PEMI) Tangerang 5,00 5.191

PT SKF Indonesia (SKF) Bekasi 13,52 4.855

PT DIC Astra Chemicals (DAC) Jakarta 11,11 2.816

PT Daikin Clutch Indonesia (DCI) Jakarta 10,00 481

Jumlah 13.343

Perusahaan menerima dividen dari penyertaan saham langsung tersebut sebesar Rp 1,4 miliar dan Rp 3,9 miliar masing-masing untuk tahun 2003 dan 2002 (Catatan 34).

13. AKTIVA TETAP

1 Januari 2003 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi &

Transfer

30 Juni 2003

Biaya perolehan atau penilaian kembali :

Tanah 75.092 - - 3.210 78.302

Bangunan dan prasarana 84.076 9.398 3 9.901 103.372

Mesin dan peralatan 370.335 20.548 6.185 5.098 389.796

Peralatan pabrik 19.316 5.469 185 714 25.314

Alat-alat pengangkutan 19.245 2.645 233 234 21.891

Peralatan kantor 29.925 4.269 329 (1.964) 31.901

Sub-jumlah 597.989 42.329 6.935 17.194 650.576

Aktiva dalam penyelesaian

Bangunan 9.092 5.074 - (5.123) 9.043

Mesin dan peralatan 6.227 14.904 - (5.264) 15.867

Peralatan kantor - 51 - - 51

Sub-jumlah 15.319 20.029 - (10.387) 24.961

Jumlah 613.308 62.358 6.935 6.807 675.537

Akumulasi penyusutan :

Bangunan dan prasarana 31.948 2.588 1 (21) 34.514

Mesin dan peralatan 200.853 18.633 5.410 2 214.078

Peralatan pabrik 12.297 2.095 136 3 14.259 Alat-alat pengangkutan 10.851 1.741 188 134 12.538 Peralatan kantor 17.441 2.642 157 (1.016) 18.910 Jumlah 273.390 27.699 5.892 (898) 294.299 Jumlah Tercatat 339.918 381.238 Tidak Diaudit

(24)

Reklasifikasi

1 Januari 2002 Penambahan Pengurangan dan transfer 30 Juni 2002 Biaya perolehan atau penilaian

kembali:

Tanah 67.952 - - - 67.952 Bangunan dan prasarana 95.513 384 - 918 96.815 Mesin dan peralatan 354.718 14.943 3.789 3.886 369.758 Peralatan pabrik 23.712 2.107 23 (519) 25.277 Peralatan kantor 16.018 2.375 1.141 (4) 17.248 Alat-alat pengangkutan 25.257 3.321 792 (147) 27.639 Sub-jumlah 583.170 23.130 5.745 4.134 604.689 Aktiva dalam penyelesaian

Bangunan 1.565 1.628 108 (1.304) 1.781 Mesin dan peralatan 4.843 8.071 1.123 (5.421) 6.370 Sub-jumlah 6.408 9.699 1.231 (6.725) 8.151 Jumlah 589.578 32.829 6.976 (2.591) 612.840 Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 32.378 2.772 - (387) 34.763 Mesin dan peralatan 180.804 16.522 3.146 (1.103) 193.077 Peralatan pabrik 15.257 2.141 7 (684) 16.707 Peralatan kantor 9.470 1.372 922 (4) 9.916 Alat-alat pengangkutan 14.814 1.774 586 (147) 15.855 Jumlah 252.723 24.581 4.661 (2.325) 270.318 Jumlah Tercatat 336.855 342.522 Diaudit

Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

Biaya pokok produksi 22.242 20.129

Beban penjualan 1.452 1.323

Beban umum dan administrasi 4.005 3.129

Jumlah 27.699 24.581

Hak Guna Bangunan (HGB) milik Perusahaan dan anak perusahaan jatuh tempo mulai tahun

2006 sampai dengan 2026. Tanah seluas 11.539 m2 di Cileungsi dan Bogor, milik Perusahaan,

masih atas nama pemilik sebelumnya.

Pada tanggal 30 Juni 2003 aktiva tetap dengan jumlah tercatat sebesar Rp 94,6 miliar dijadikan sebagai jaminan fasilitas-fasilitas kredit Perusahaan dan anak perusahaan (Catatan 21).

Pada tanggal 30 Juni 2003, seluruh aktiva tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Astra Buana, pihak hubungan

istimewa, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 288,6 miliar dan USD 3,1 juta dan PT

Asuransi Mitsui Marine sebesar Rp 276,4 miliar. Nilai pertanggungan tersebut cukup memadai

(25)

14. GOODWILL

Akun ini merupakan selisih lebih antara bagian Perusahaan atas aktiva bersih dan biaya perolehan anak perusahaan, sebagai berikut:

2003 2002

(Tidak diaudit) Diaudit

PT Federal Superior Chain Manufacturing 7.732 7.732

PT Non Ferindo Utama Aluminium Alloy 3.691 3.691

PT Menara Terus Makmur 3.337 3.337

PT Federal Izumi Manufacturing 2.637 2.637

PT Cipta Piranti Teknik 1.155 1.155

PT Ardendi Jaya Sentosa 647 647

PT Indokarlo Perkasa 257 257

PT Dirgamenara Nusadwipa 38 38

Jumlah 19.494 19.494

Akumulasi amortisasi dan penghapusan 9.121 8.436

Jumlah Tercatat 10.373 11.058

Amortisasi goodwill sebesar Rp 343 juta danRp 600 juta masing-masing untuk tahun 2003 dan

2002.

15. AKTIVA TIDAK BERWUJUD DAN BIAYA TANGGUHAN

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Biaya perolehan

Merek dagang (Catatan 40 ) 2.916 2.916 Biaya tangguhan - hak atas tanah 1.423 995 Biaya perangkat lunak ditangguhkan 898

-Jumlah 5.237 3.911

Akumulasi amortisasi 1.696 1.108

Jumlah Tercatat 3.541 2.803

Amortisasi aktiva tidak berwujud dan biaya tangguhan adalah sebesar Rp 359 juta dan Rp 199

(26)

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Pinjaman direksi dan karyawan (Catatan 40) 26.586 23.680 Aktiva tidak digunakan dalam operasi 11.538 25.767 Biaya dibayar dimuka jangka panjang 921 2.816

Lainnya 6.408 5.690

Jumlah 45.453 57.953

Aktiva tidak digunakan merupakan beberapa bidang tanah seluas 36.796 m2, bangunan, mesin

dan peralatan di Cikarang, Cakung, dan Kelapa Gading. Tanah seluas 9.280 m2, milik CPT, anak

perusahaan, masih atas nama pemilik sebelumnya.

17. PINJAMAN JANGKA PENDEK

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

Fasilitas Kredit Modal Kerja - Dollar Amerika Serikat

Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd. 49.710 52.380

Asahi Bank Ltd. 4.143 4.365

Fasilitas Kredit Cerukan

Bank Internasional Indonesia - 166

Jumlah 53.853 56.911

Tingkat bunga per tahun

Dollar Amerika Serikat 1,5%-3,3% 2,8%-5%

Rupiah - 19,6%-20,7%

Fasilitas Kredit Cerukan

Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan, “letter of credit (L/C) line” dan “foreign exchange line”, dan “bank guarantee line” maksimum masing-masing sebesar Rp 7,5 miliar, USD 3 juta, USD 2 juta, dan Rp 800 juta dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk, jatuh tempo 28 Agustus 2002. Fasilitas tersebut telah diperpanjang dengan perubahan fasilitas cerukan dihentikan dan jatuh tempo masing-masing tanggal 28 Agustus 2003. Pada tanggal 30 Juni 2002, Perusahaan menggunakan fasilitas cerukan sebesar Rp 166 juta. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank yang sama. Fasilitas L/C line dapat dipergunakan anak perusahaan untuk keperluan impor bahan baku dan bahan pembantu untuk produksi sendiri.

(27)

Fasilitas Kredit Modal Kerja

FIM, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit modal kerja berulang maksimum sebesar USD 6 juta dari Bank of Tokyo-Mutsubishi, Ltd., (BOT) Jakarta, jatuh tempo 29 Maret 2002. Saat ini FIM belum mendapat perpanjangan perjanjian kredit tersebut dan masih dalam tahap negosiasi dengan BOT untuk merestrukturisasi hutang bank tersebut.

Pada tanggal 29 Maret 2001, FIM juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja, maksimum sebesar USD 3 juta dari The Asahi Bank Ltd., Singapura (Asahi). FIM dan Asahi sepakat bahwa jumlah pokok pinjaman terhutang sebesar USD 1,5 juta merupakan jumlah kredit maksimum. Fasilitas tersebut dijamin dengan “letters of awareness” dari Perusahaan dan Izumi Industries Ltd., Jepang, pemegang saham dan jatuh tempo 8 Mei 2002.

Sehubungan dengan fasilitas pinjaman diatas, anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai dengan perjanjian.

FIM tidak dapat memenuhi rasio keuangan sesuai dengan perjanjian dan tidak melakukan pembayaran pokok yang telah jatuh tempo. Sampai dengan saat ini FIM masih dalam tahap negosiasi dengan Asahi untuk merestrukturisasi hutang bank tersebut.

18. HUTANG USAHA

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

a. Berdasarkan pemasok

Pihak hubungan istimewa (Catatan 40) 230.946 217.698

Pihak ketiga 80.624 86.730

Jumlah 311.570 304.428

b. Berdasarkan mata uang

Rupiah 214.315 187.006

Dollar Amerika Serikat 52.238 46.279

Dollar Singapura 871 884

Yen Jepang 43.545 70.259

Euro 601

(28)

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Promosi dan insentif 9.432 6.190

Titipan Pemasok 8.938 9.257

Pembelian aktiva tetap 1.318 1.549

Uang muka penjualan aktiva tidak digunakan dalam operasi - 6.500

Hutang Dividen (catatan 39) - 48.745

Lainnya 7.246 7.639

Jumlah 26.934 79.880

20. HUTANG PAJAK

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

Pajak kini (Catatan 35) 6.394 28.790

Pajak penghasilan Pasal 21 1.527 1.066 Pasal 23 1.438 604 Pasal 25 2.339 2.278 Pasal 26 746 572 Pasal 29 105 626

Pajak pertambahan nilai 6.625 9.919

(29)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Fasilitas Kredit Berulang - Dollar Amerika Serikat

Mizuho Corporate Bank Ltd. 22.954 28.678

Norichukin Bank 13.117 16.387

Sumitomo Mitsui Banking Corp. 13.117 16.387

Sumitomo Trust and Banking Company Ltd. 13.117 16.387

UFJ Bank Ltd. 13.117 16.387

Standard Bank London Limited 9.838 12.291

Bank Mizuho Indonesia 9.838 12.291

Fasilitas Kredit Gabungan - Dollar Amerika Serikat kecuali Astra Honda Motor dalam Rupiah

Mizuho Corporate Bank Ltd. 44.049 48.306

Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd. 22.024 24.153

Astra Honda Motor, pihak hubungan istimewa 2.145 2.190

Fasilitas Kredit Investasi dan lainnya

Bank Daiwa Perdania - Yen Jepang - 12.494

Bank Bumi Putera - Rupiah 1.444 2.406

Jumlah 164.760 208.357

Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 105.428 20.477

Bagian Jangka Panjang 59.332 187.880

Tingkat bunga pinjaman per tahun

Rupiah 14%-20% 15,4%-20%

Dollar Amerika Serikat 3,1%-4,6% 3,2%-4,2%

Yen Jepang - 1%-1,4%

Fasilitas Kredit Berulang

Pada 21 September 2000, Perusahaan berhasil merestrukturisasi fasilitas kredit berulang yang dinyatakan dalam perjanjian “Amended and Restated Facility Agreement” dengan ABN AMRO Bank N.V, Jakarta, sebagai “security agent” dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura, sebagai “facility agent”.

Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi Perusahaan harus membayar sebesar USD 15 juta pada tanggal penutupan perjanjian restrukturisasi dan sisanya akan diangsur dalam jumlah tidak sama mulai 31 Januari 2002 sampai dengan 31 Januari 2005. Selisih nilai tercatat pinjaman dengan jumlah penyelesaian dicatat sebagai hasil restrukturisasi dan ditangguhkan dalam akun biaya masih harus dibayar dan diakui sebagai pengurang beban bunga berdasarkan proporsi jadual angsuran pinjaman.

Fasilitas kredit setelah restrukturisasi dijamin dengan mesin, tanah dan bangunan HGB No. 6015, No. 3441, No. 5021, No. 3274 dan No. 431 milik Perusahaan. Perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu antara lain rasio keuangan sejak pinjaman telah dibayar lebih dari 50% dari jumlah fasilitas (“release date”) sampai dengan pelunasan pinjaman. Pada tahun 2003, Perusahaan telah membayar hutang tersebut sebesar USD 2,1 juta, sehingga jumlah fasilitas kredit berulang yang belum dibayar menjadi USD 11,5 juta dan Perusahaan telah mencapai “release date”.

(30)

Pada tanggal 29 Maret 2001, FSCM telah berhasil merestrukturisasi fasilitas kredit gabungan (Joint Facility) maksimum USD 18 juta dan hutang kepada PT Astra Honda Motor sebesar Rp 2,4 miliar dengan ABN AMRO Bank N.V., Jakarta, sebagai “security agent” dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura, sebagai “facility agent” yang dinyatakan dalam “Consolidated Facility Agreement”. Setelah restrukturisasi, FSCM harus membayar sebesar USD 1 juta dan Rp 137 juta pada tanggal penutupan perjanjian restrukturisasi dan sisanya akan diangsur dalam jumlah tidak sama mulai 30 Juni 2001 sampai dengan 30 Juni 2004.

Fasilitas kredit setelah restrukturisasi dijamin dengan mesin dan peralatan, tanah dan bangunan HGB No. 127, No. 8 dan No. 1003 milik FSCM dan “letter of awareness” dari Perusahaan, dan harus memenuhi persyaratan tertentu antara lain rasio keuangan sesuai dengan yang ditetapkan dalam perjanjian sejak pinjaman telah dibayar lebih dari 50% (“release date”) sampai dengan pelunasan pinjaman. Pada tanggal 19 Maret 2002, FSCM telah menyelesaikan pembayaran pinjaman sebesar 50% dari jumlah pinjaman dengan menebus pinjaman tersebut dari Peak Securities, PT United Capital Indonesia (pihak-pihak penerima pengalihan yang terakhir) dan Madani Securities dengan diskonto sebesar 52% dari partisipasi pinjaman pokok sebesar USD 8,4 juta. Laba atas penebusan hutang FSCM disajikan dalam pos luar biasa.

Fasilitas Kredit Investasi dan Lainnya

IKP memperoleh fasilitas kredit investasi maksimum sebesar Rp 2,6 miliar dari Bank Bumi Putera (BBP) untuk pembelian 5 unit mesin rubber parts. Jangka waktu pengembalian kredit yaitu 33 bulan termasuk grace period, selama 5 bulan, dan diangsur dalam 10 kali angsuran. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal 19 Nopember 2004. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan, 12 unit mesin milik IKP, 5 unit mesin yang dibiayai BBP dan persediaan (Catatan 42).

Pada tahun 2003 posisi keuangan API tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan, dengan demikian pinjaman sebesar JPY 200 juta dari PT Bank Daiwa Perdania tidak termasuk lagi dalam laporan keuangan konsolidasi.

Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai dengan perjanjian.

22. HUTANG JANGKA PANJANG LAIN-LAIN

Akun ini merupakan hutang kepada Progress Corporation, Jepang (Progress) yang berasal dari penerimaan uang muka proyek. Pada tanggal 11 April 2002, Perusahaan dan Progress sepakat untuk tidak melanjutkan proyek tersebut. Sehubungan dengan itu, Perusahaan mengembalikan uang muka tersebut secara cicilan mulai dari April 2002 sampai dengan Oktober 2006.

(31)

23. HAK MINORITAS

Hak minoritas atas aktiva bersih dan laba (rugi) bersih anak perusahaan, sebagai berikut:

Jumlah Bagian minoritas Jumlah

Tercatat atas laba Tercatat

1 Januari bersih 30 Juni

2003 Dividen tahun berjalan Lain-lain 2003

PT Senantiasa Makmur dan anak perusahaan 99.929 (7.686) 11.762 - 104.005

PT Dirgamenara Nusadwipa 7.824 - 1.041 9 8.874

PT Federal Izumi Manufacturing 6.813 - 2.287 - 9.100

PT Nusa Keihin Indonesia 5.939 - 479 - 6.418

Jumlah 120.505 (7.686) 15.569 9 128.397

Tidak Diaudit

Jumlah Bagian minoritas Jumlah

Tercatat atas laba Tercatat

1 Januari (rugi) bersih 30 Juni

2002 Dividen tahun berjalan Lain-lain 2002

PT Senantiasa Makmur dan anak perusahaan 78.556 (4.839) 12.122 - 85.839

PT Adiwira Presisi Industri (catatan 1c) 17.525 - (1.294) (933) 15.298

PT Dirgamenara Nusadwipa 6.240 - 1.162 - 7.402

PT Federal Izumi Manufacturing 1.661 - 4.422 - 6.083

PT Nusa Keihin Indonesia (catatan 1c) 1.042 - 466 - 1.508

Jumlah 105.024 (4.839) 16.878 (933) 116.130 Diaudit 24. MODAL SAHAM 2003 (Tidak Diaudit) Persentase

Nama Pemegang Saham Jumlah saham pemilikan Jumlah

%

PT Astra International Tbk 654.777.114 87,27 327.395

Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 95.527.666 12,73 47.757

(32)

(Diaudit) Persentase

Nama Pemegang Saham Jumlah saham pemilikan Jumlah

%

PT Astra International Tbk 654.777.114 87,31 327.389

Jani Winata (2002: Komisaris) 15.000 0,01 7

Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 95.138.166 12,68 47.569

Jumlah 749.930.280 100,00 374.965

Pada tahun 2003 terdapat penambahan 374.500 saham yang berasal dari hak opsi pemilikan saham karyawan yang dilaksanakan (catatan 1b dan 28)

25. TAMBAHAN MODAL DISETOR

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Agio saham melalui penawaran umum perdana atas 75.000.000 saham Perusahaan

Jumlah diterima 43.125 43.125

Jumlah modal ditempatkan dan disetor (37.500) (37.500)

Agio saham sebelum biaya emisi saham 5.625 5.625

Biaya emisi saham (3.692) (3.692)

Opsi Saham karyawan yang dilaksanakan 586

-Tambahan Modal Disetor - Bersih 2.519 1.933

26. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI

Akun ini merupakan bagian Perusahaan atas perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi.

2003 2002

(Tidak Diaudit) (Diaudit)

PT Menara Terus Makmur 10.105 10.105

PT Indokarlo Perkasa 2.602 2.602

PT Non Ferindo Utama Alumunium Alloy 2.641 2.641

PT Federal Superior Chain Manufacturing 3.873 3.873

PT Federal Nittan Industries 1.559 1.559

PT GS Battery Inc. (catatan 11) (4.986)

(33)

27. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

Akun ini merupakan selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali sebagai berikut:

2003 dan 2002

PT Indokarlo Perkasa (10.923)

PT GS Battery Inc. (13.771)

PT Dharma Polimetal (8.901)

PT SKF Indonesia (5.792)

PT Federal Nittan Industries 2.277

PT Cipta Piranti Tehnik 13.329

Jumlah (23.781)

28. OPSI PEMILIKAN SAHAM KARYAWAN

Perusahaan mempunyai program opsi pemilikan saham untuk karyawan Perusahaan dan anak perusahaan golongan tertentu, direksi dan komisaris. Program pemberian hak opsi dilakukan secara bertahap dalam waktu tiga tahun sejak tahun 2000 hingga tahun 2003 untuk jumlah saham maksimum 5% dari jumlah saham beredar Perusahaan. Pemegang satu hak opsi berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga eksekusi sebesar harga penutupan rata-rata saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta dalam waktu 25 hari bursa berturut-turut sebelum tanggal pemberian hak opsi. Opsi ini tidak dapat diperdagangkan dan saham yang akan dibagikan merupakan saham baru.

Nilai wajar dari setiap hak opsi diestimasi pada setiap tanggal pemberian hak opsi dengan menggunakan model the Black-Scholes Option Pricing, dengan asumsi dan informasi opsi saham sebagai berikut:

Tahap III - 2002 Tahap II - 2001 Tahap I - 2000

Dividen 3,06% 0,00% 0,00%

Ketidakpastian harga saham 62,50% 69,28% 46,71%

Suku bunga bebas risiko 16,03% 17,19% 10,94%

Tanggal pemberian 8 Mei 2002 15 Agustus 2001 11 Mei 2000 Tanggal pelaksanaan (periode opsi) 8 Mei 2003 - 15 Agustus 2002 - 11 April 2001

-7 Mei 2005 14 Agustus 2004 10 April 2003 (2 tahun) (2 tahun) (2 tahun) Harga pelaksanaan Rp 1.610 Rp 1.410 Rp 2.350 Nilai wajar hak opsi pada saat pemberian

hak opsi Rp 1.036 Rp 936 Rp 699

Jumlah beban kompensasi Rp 14.034 Rp 9.677 Rp 8.731 Hak opsi yang dapat dilaksanakan

pada akhir periode

30 Juni 2003 13.760.000 9.802.930

-30 Juni 2002 - - 10.859.000

Periode opsi tersisa pada

30 Juni 2003 22,5 bulan 13,5 bulan

(34)

Ikhtisar hak opsi program pemilikan saham karyawan Tahap I, II dan III pada tahun 2003 dan 2002, berikut perubahannya adalah sebagai berikut:

Rata-rata Rata-rata

tertimbang harga tertimbang harga

Jumlah pelaksanaan Jumlah pelaksanaan

Saham dalam hak opsi awal periode 35.933.430 1.771 22.498.430 1.887

Pemberian hak opsi periode berjalan - - 13.760.000 1.610

Taksiran hak opsi gagal diperoleh (1.137.000) 1.410 (325.000) 2.350

Pelaksanaan hak opsi periode berjalan (374.500) 1.410

-Hak Opsi yang sudah habis masa berlakunya (10.859.000) 2.350

-Saham dalam hak opsi akhir periode 23.562.930 35.933.430

Hak opsi yang dapat dilaksanakan

pada akhir periode 23.562.930 10.859.000

2003 2002

Terhitung sejak tanggal 10 April 2003, hak opsi saham tahap I sebanyak 10.859.000 saham telah habis masa berlakunya (catatan 36), dan pada tahun 2003 terdapat 374.500 saham hak opsi yang dilaksanakan (catatan 1b dan 24).

Jumlah beban kompensasi sebesar Rp 14 miliar untuk tahun 2002 (catatan 34).

29. PENJUALAN BERSIH

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Pihak hubungan istimewa (Catatan 40) 232.248 298.813

Pihak ketiga

Lokal 755.779 680.157

Ekspor 107.277 134.663

Jumlah 1.095.304 1.113.633

Retur dan potongan penjualan (55.097) (45.381)

Jumlah penjualan bersih 1.040.207 1.068.252

Perusahaan dan anak perusahaan, melakukan penjualan yang melebihi 10% dari jumlah

penjualan bersih konsolidasi kepada PT Toyota Astra Motor sebesar Rp 117,6 miliarpada tahun

(35)

30. BEBAN POKOK PENJUALAN

2003 2002

( Tidak diaudit) (Diaudit)

Bahan baku yang digunakan 340.683 237.757

Tenaga kerja langsung 30.163 32.998

Biaya produksi tidak langsung 134.180 124.000

Jumlah Biaya Produksi 505.026 394.755

Barang dalam proses

Awal periode 23.132 12.455

Pembelian 5.698 7.436

Akhir periode (29.243) (18.810)

Beban Pokok Produksi 504.613 395.836

Persediaan barang jadi

Awal periode 140.201 125.111

Pembelian 368.163 460.674

Akhir periode (171.358) (118.976)

Beban Pokok Penjualan 841.619 862.645

Pembelian dari pihak hubungan istimewa sebesar Rp 422,2 miliar dan Rp 473,7 miliar pada tahun 2003 dan 2002 (Catatan 40). Pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih konsolidasi tahun 2003 berasal dari PT GS Battery Inc. dan PT Century Batteries Indonesia Limited masing-masing sebesar Rp 179,8 miliar dan Rp 95,8 miliar.

31. BEBAN USAHA

a. Beban Penjualan

2003 2002

(Tidak diaudit) (diaudit)

Iklan dan promosi 16.156 9.999

Gaji, upah dan kenikmatan karyawan 8.635 6.120

Pengepakan dan gudang 6.014 6.277

Royalti 3.031 3.506

Transportasi 1.886 1.474

Komisi penjualan 1.806 2.478

Penyusutan 1.452 1.323

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 4.577 5.195

(36)

b. Biaya Umum dan Administrasi

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Gaji, upah dan kenikmatan karyawan 40.997 48.026

Penyusutan 4.005 3.129

Peralatan kantor 3.075 1.486

Komunikasi 1.809 1.263

Transportasi 1.640 1.184

Listrik dan air 1.614 897

Pajak dan perijinan 1.586 1.864

Perbaikan dan pemeliharaan 1.579 1.424

Biaya professional 1.543 1.035

Pelatihan dan pendidikan 1.376 501

Sewa 1.108 1.695

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 8.494 7.076

Jumlah 68.826 69.580

32. PENGHASILAN BUNGA

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Deposito berjangka 8.005 11.799

Investasi jangka pendek 56 357

Jasa giro dan lain-lain 1.932 1.910

Jumlah 9.993 14.066

33. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Bank 4.584 5.110

Pihak hubungan istimewa (catatan 40) 34 910

(37)

34. PENGHASILAN LAINNYA – BERSIH

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Laba penjualan aktiva tetap dan aktiva tidak

digunakan dalam usaha 8.442 2.793

Sewa 2.459 1.496

Pendapatan Dividen (Catatan 12) 1.387 3.868

Laba pelepasan dan penghentian investasi jangka pendek - 3.107

Jasa manajemen (Catatan 42) 1.994 2.149

Penjualan barang bekas 1.275 932

Beban kompensasi (Catatan 28) - (14.035)

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 2.379 2.414

Bersih 17.936 2.724

35. BEBAN PAJAK

Beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan dari aktivitas normal terdiri dari:

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Jumlah beban pajak kini 31.624 46.977

Pajak atas pos luar biasa - (6.742)

Pajak kini dari aktivitas normal 31.624 40.235

Pajak kini dari aktivitas normal terdiri dari

Non final 31.564 40.080

Final 60 155

Pajak tangguhan 1.070 9.971

Beban pajak 32.694 50.206

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

(38)

(Tidak diaudit) (Diaudit) Laba sebelum pajak penghasilan dari

aktivitas normal menurut laporan

laba rugi konsolidasi 180.600 205.776

Pos luar biasa - 43.689

Laba anak perusahaan sebelum pajak (147.045) (150.984)

Laba Perusahaan sebelum pajak

penghasilan 33.555 98.481 Perbedaan temporer Koreksi positif 369 15.756 Koreksi negatif (3.349) (917) Bersih (2.980) 14.839 Perbedaan tetap Koreksi positif 2.231 4.014 Koreksi negatif (5.675) (72.222) Bersih (3.444) (68.208)

Laba kena pajak Perusahaan 27.131 45.112

Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut :

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Beban pajak kini

Final 60 155

Non final (termasuk pajak atas pos luar biasa sebesar Rp 6,7 miliar tahun 2002)

Perusahaan 8.122 13.516

Anak perusahaan 23.442 33.306

Jumlah 31.624 46.977

Dikurangi :

Pembayaran pajak final 60 155

(39)

Pembayaran pajak dimuka Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 22 889 407 Pasal 23 987 1.364 Pasal 25 6.281 1.415

Fiskal luar negeri 41

-Sub-jumlah 8.198 3.186

Anak perusahaan 19.235 15.577

Jumlah 27.433 18.763

Beban pajak kini setelah dikurangi

pajak dibayar dimuka 4.131 28.059

Terdiri dari

Hutang pajak kini

Perusahaan - 10.331

Anak perusahaan 6.394 18.459

Jumlah hutang pajak kini 6.394 28.790

Pajak penghasilan lebih bayar

Perusahaan (76)

-Anak perusahaan (2.187) (731)

Jumlah pajak penghasilan lebih bayar (2.263) (731)

Jumlah 4.131 28.059

Pajak Tangguhan

Rincian aktiva (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

2003 2002

(Tidak diaudit) (Diaudit)

Perusahaan

Aktiva pajak tangguhan

Opsi pemilikan saham karyawan 7.008 9.733

Aktiva tetap 4.564 5.159

Persediaan 78 181

Lainnya 288 238

Jumlah 11.938 15.311

Kewajiban pajak tangguhan (151) (95)

Aktiva pajak tangguhan - bersih 11.787 15.216

Anak perusahaan

Aktiva pajak tangguhan - bersih 5.529 3.115

Jumlah 17.316 18.331

Kewajiban pajak tangguhan

Referensi

Dokumen terkait

Kelebihan model pembelajaran berbasis proyek untuk materi teks hasil observasi bahwa model pembelajaran tersebut siswa dituntun untuk berpikir kritis dengan

Strategi WT (kelemahan dan ancaman) 1) Peningkatan kualitas layanan.. Peningkatan kualitas layanan ini dilakukan untuk menghadapi persaingan dengan lembaga lain yang

Jika dalam satu langkah lawan akan mencapai kemenangan, tempatkan bidak pada deret tersebut (-2).. Jika dalam satu deret hanya ada satu bidak milik lawan, tempatkan bidak pada

Aplikasi ekstrak daun sirih berdampak negatif pada media air yaitu menyebabkan air menjadi keruh dan air menjadi bau sirih, berbeda dengan menggunakan bubuk abate 10 gram

Yap, pada Jakarta Fashion Week 2012, yang akan berlangsung 4 November nanti, seluruh busana yang terpilih sebagai finalis dalam Dress Me Up Competition untuk pertama kalinya

Dari model sistem yang dilinierisasi tersebut diperoleh persamaan keadaan untuk sistem tenaga listrik IEEE 14 Bus 5 mesin, dan dapat digunakan metoda dengan pendekatan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hubungan jangka pendek variabel investasi transportasi dan infrastruktur angkutan jalan raya yang signifikan

[r]