• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN FASILITAS FISIK, LINGKUNGAN FISIK, DAN TATA LETAK DI PUBLIC SERVICE AREA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN FASILITAS FISIK, LINGKUNGAN FISIK, DAN TATA LETAK DI PUBLIC SERVICE AREA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN FASILITAS FISIK, LINGKUNGAN

FISIK, DAN TATA LETAK DI PUBLIC SERVICE AREA

PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA

DESIGNING OF PHYSIC FACILITIES, PHYSIC

ENVIRONMENT AND LAYOUT IN PUBLIC SERVICE

AREA AT PT. BANK RAKYAT INDONESIA

Denny Muldani1, Lestari Yuli Hastuti ST. MT2

ABSTRAK

Public service area adalah tempat aktivitas utama untuk bertransaksi antara nasabah dan pihak bank..Maka dari itu dibutuhkan lingkungan fisik dan fasilitas fisik yang lebih ergonomis

Masalah yang terjadi saat ini adalah fasilitas fisik dan penataan fasilitas fisik di area teller, customer service dan ruang tunggu kurang baik. Tahap selanjutnya melakukan pengumpulan data dengan pengukuran dimensi fasilitas fisik dan kondisi lingkungan fisik. Tahap analisis, didapatkan sebagian ukuran dimensi fisik aktual tidak sesuai sehingga harus diperbaiki dan lingkungan fisik pada public service area kurang ideal

Setelah melakukan analisis tahapan selanjutnya adalah perancangan.. Fasilitas fisik kursi tidak dilakukan perancangan. Setelah itu dilakukan juga concept scoring. Hasilnya untuk fasilitas fisik selain kursi yang terpilih produk hasil rancangan, dan untuk layout adalah layout 3. Perbaikan faktor pencahayaan dilakukan dengan metode perhitungan lampu. Perbaikan kondisi temperatur public service area dengan menambah unit air conditioner. Dengan perancangan ini diharapkan kondisi public service area menjadi aman dan nyaman.

Kata Kunci : Ergonomis, Antropometri ABSTRACT

Public service area is place of principal activity to transact between customer and bank..Hence from that required area physical and physical facility which more ergonomic

Problem happened is the existing is facility physical and settlement of facility physical of in teller area, customer service and space bes awaiting uncomfort. Phase hereinafter does data collecting with measurement of

(2)

physical facility dimension and condition of physical environment. Analysis phase, got some of inappropriate actual physical dimension scales so that must be;repaired and physicalenvironmentf at public service area is not ideal

After we have done analysis the next step is the design.. Chair is not design. Then we go to concept scoring. The result of concept scoring are product and layout that the writter design for the recommended public service area, except chair the writer choose existing product objectively. Reparation of illumination factor is done with calculation method. To make the temperature ideal the writter give recommendation to add air conditioner. The new design of public service area is comfort and safe for work.

Key Word : Ergonomic, Antropometri

1. Pendahuluan

Performansi kerja dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya sumber daya manusia, peralatan, material, metode kerja dan lingkungan kerja. Performansi kerja yang maksimal dapat tercapai dengan merancang sarana atau fasilitas yang nyaman dan aman bagi pekerja. Dengan kondisi yang nyaman dan aman tersebut maka kualitas pekerja dapat meningkat. Merancang sarana yang nyaman dan aman membutuhkan disiplin ilmu yang secara khusus membahas tentang perancangan fasilitas fisik dan lingkungan kerja, yaitu ergonomi.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja seperti kondisi lingkungan fisik dan faktor fasilitas fisik. Kondisi lingkungan kerja dan fasilitas fisik yang baik itu harus dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi pekerja dan konsumen.

PT. Bank Rakyat Indonesia merupakan industri jasa di bidang keuangan dimana pelayanan terhadap nasabah banyak dilakukan pada public service area. Penelitian dilakukan pada public service area di PT. Bank Rakyat Indonesia. Public service area terdiri dari bagian teller, customer service dan ruang tunggu. Kondisi kerja yang kurang baik menyebakan pekerja tidak dapat bekerja secara maksimal. Fasilitas kursi teller yang kurang baik menimbulkan kesulitan bagi pekerja dalam melayani nasabah, karena jarak jangkauan dari posisi duduk ke meja teller bagian atas terlalu jauh. Hal ini dapat menyebabkan pekerja menjadi cepat lelah (fatique) sehingga menurunkan performansi kerja. Pada ruangan tunggu juga terlihat warna sofa yang kusam dan busa yang sudah tipis. Penempatan fasilitas pengaman kamera pengawas yang

(3)

terdapat pada PT. Bank Rakyat Indonesia tidak disesuaikan dengan kebutuhan, hal ini dapat diketahui dari penempatan kamera pengawas yang hanya terdapat pada customer service dan ruangan tunggu.

Berdasarkan hal-hal tersebut maka dilakukan pengamatan dan penelitian terhadap public service area sebagai objek pengamatan pembuatan Tugas Akhir ini. Dengan adanya pembuatan Tugas Akhir ini, diharapkan adanya analisis dan perbaikan terhadap fasilitas fisik dan lingkungan fisik pada PT. Bank Rakyat Indonesia.

2. Tinjauan Pustaka 2.1 Ergonomi

Pengertian Ergonomi menurut Iftikar Z. Sutalaksana, Ruhana Anggawisastra dan John Tjakraatmaja : “Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi – informasi mengenai sifat, kemampuan, keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja, sehingga orang dapat hidup dan bekerja dalam sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman dan nyaman”.

Tujuan dari ergonomi adalah untuk menambah efektivitas penggunaan objek fisik dan fasilitas yang digunakan manusia, serta merawat atau menambah nilai tertentu yang layak, misalnya kesehatan, keselamatan, kenyamanan dan kepuasan proses penggunaan tersebut

2.2 Antropometri

Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia , khususnya dimensi tubuh. Antropometri terbagi atas dua bagian :

1. Antropometri statis : pengukuran tubuh manusia yang dilakukan pada posisi diam.

2. Antropometri dinamis : pengukuran dimensi tubuh yang dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak

2.3 Persentil

Perhitungan persentil digunakan untuk mengetahui sampai seberapa jauh manusia dapat menggunakan produk tersebut. Persentil ini menggunakan konsep probabilitas dalam statistika dimana data yang ada dibagi dalam 100 bagian. Persentil 95 mempunyai arti

(4)

bahwa ukuran tersebut mencakup 95% ukuran tubuh manusia untuk bagian tubuh tertentu.

2.4 Penginderaan ( Mata )

Mata memiliki sifat mudah lelah, berbeda dengan tingkat kelelahan penginderaan yang lainnya. Mata juga memiliki pengaruh yang besar pada tubuh secara keseluruhan (dampak psikologi besar) Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk kerja mata adalah : 1. Pencahayaan

 Kekuatan cahaya : jika berlebihan atau kekurangan akan cepat melelahkan mata

 Arah datang cahaya : arah yang salah bisa menyilaukan dan menimbulkan bayangan pada permukaan pandang  Jenis cahaya : lampu TL (kebiru-biruan) ; lampu pijar

(kekuning-kuningan), lampu hologen (merkuri) 2. Pembebanan

3. Antropometri

Ruang pandang yang baik adalah 15 derajat ke arah atas, 35 derajat ke arah bawah, dan 35 derajat ke arah kiri dan kanan 4. Derau pandang

5. Warna

Warna-warna tertentu memiliki daya pandang yang lebih kuat dari lainnya

2.5 Lingkungan Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan manusia adalah : a. Faktor eksternal

Adalah pengaruh yang datang dari luar diri manusia. Misalnya: pencahayaan, kebisingan, sosiologis, dsb.

b. Faktor Internal

Adalah pengaruh yang berasal dari dalam diri manusia. Misalnya : ketentraman psikologis diri, rasa aman, dsb.

Faktor-faktor eksternal ini mempengaruhi kegiatan atau aktivitas manusia, maka harus diperhatikan.

2.6 Konsep Perancangan dan Pengukuran

Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik fisik maupun nonfisik yang optimum untuk waktu yang akan datang, dengan memanfaatkan informasi yang ada.

(5)

Tahapan umum teknik perancangan adalah Need, Idea, Decision dan Action.

2.7. Analisa Desain

Alat yang kita rancang dibuat untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pemakainya. Hal tersebut menyebabkan rancangan yang dibuat harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya.

2.8. Analisa Nilai

Adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengurangi ongkos produksi .

2.9. Kesehatan dan Keselamatan

Kecelakaan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Penyebab kecelakaan juga bervariasi, seperti :

• Lingkungan fisik yang kurang mendukung, seperti pencahayaan yang kurang

• Tidak tersedianya alat pencegahan atau pengaman bahaya

• Kelalaian orang lain, dll

2.10. Concept Scoring

Penilaian konsep dilakukan untuk mengetahui konsep produk manakah yang terbaik diantara beberapa konsep produk yang dibandingkan, berdasarkan kriteria seleksi tertentu.

(6)

3. Metodologi

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

(7)

Gambar 3.1

(8)

Gambar 3.1

(9)

Gambar 3.1

Metodologi Penelitian (lanjutan)

4. Pengumpulan Data

Pada tahapan ini kita melakukan pengumpulan data ini yang diperlukan untuk pengolahan data selanjutnya, dimana data-data yang diperlukan adalah :

1. Data lingkungan kerja (pencahayaan, sirkulasi udara, kebisingan, temperatur, kelembaban dan warna.).

2. Layout awal dari public service area beserta fasilitas fisiknya 3. Dimensi dari fasilitas fisik yang digunakan pekerja di public

service area.

4. Letak kamera pengawas pada public service area :

o Customer service

o Ruangan Tunggu

5. Pengolahan Data Dan Analisis

5.1. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Penentuan persentil ( 5%, 50% dan 95 % )

2. Membandingkan dimensi fasilitas fisik aktual dengan data antropometri mewakili orang Indonesia dari buku karangan Eko Nurmianto.

(10)

3. Penentuan patokan yang digunakan : patokan maksimum dan patokan minimum.

Gambar 3.2

Perbandingan dimensi fisik aktual dengan data antropometri

5.2. Analisa Data

5.2. 1 Fasilitas Fisik Aktual o Meja Teller

Meja teller yang digunakan di public service area saat ini kurang ergonomic dan terlalu besar. Penataan fasilitas fisik yang kurang baik.

o Meja Supervisor

Meja Supervisor yang digunakan di public service area saat ini kurang ergonomic dan terlalu besar. Penataan fasilitas fisik yang kurang baik.

(11)

o Meja Customer Service

Meja yang digunakan pada ruangan customer service di public service area saat ini kurang ergonomic dan penataan fasilitas fisiknya kurang baik.

o Meja Arsip

Meja Arsip yang digunakan pada customer service di public service area saat ini kurang ergonomic dan kurang terdapat alternatif ruang penyimpanan.

o Meja Slip

Meja Slip yang digunakan pada ruangan tunggu nasabah di public service area saat ini kurang ergonomis dan penataan slip-slip transaksi yang tidak beraturan..

o Meja Bulat

Meja Bulat yang digunakan pada ruangan tunggu nasabah di public service area saat ini kurang ergonomis.

o Kursi ruang tunggu ( sofa )

Sofa yang digunakan pada ruangan tunggu di public service area saat ini kurang ergonomis. Dan ukurannya terlalu besar.

o Kursi

Kursi yang digunakan di public service area saat ini sekarang kurang ergonomis.

5.2.2 Lingkungan Kerja Aktual o Pencahayaan

Pencahayaan pada public service area kurang ideal

o Temperatur

Temperatur pada public service area panas (> 19 oC – 25.5 oC).

o Kebisingan

Kondisi kebisingan pada public service area ideal (< 80 dB)

o Warna

Warna dari struktur ruangan (dinding, langit – langit dan lantai) public service area sudah baik.

Warna dari fasilitas fisik memiliki persen reflektan yang tidak tinggi.

5.2.3 Kamera Pengawas

Penempatan kamera pengawas yang digunakan tidak disesuaikan dengan kebutuhan,

(12)

5.2.4 Layout Aktual

Layout yang ada sekarang tidak memberikan kenyamanan bagi pekerja dan nasabah, karena pemanfaatan ruang-ruang yang kurang maksimal dan ukuran dari fasilitas fisik yang tidak sesuai dengan data antropometri menyebabkan kondisi ruangan menjadi lebih sempit.. Komunikasi dan kontrol antara back office dengan teller sudah baik

6. Perancangan 6.1.1 Fasilitas Fisik

Meja Teller terpilih

Spesifikasi :

 Dimensi sesuai dengan data antropometri.  Memiliki alternatif

ruang penyimpanan  Rangkanya lebih kuat  Bentuknya elegance Meja Supervisor terpilih

Spesifikasi :

 Dimensi sesuai dengan data antropometri.  Memiliki alternative

ruang penyimpanan  Rangkanya lebih kuat • Meja Customer Service

terpilih

Spesifikasi :

 Dimensi sesuai dengan data antropometri.  Memiliki alternative

ruang penyimpanan  Rangkanya lebih kuat  Bentuknya elegance P = 841 cm, L atas = 45.2, L bawah =61 cm, T = 110.2 cm P = 122.9 cm, L =61 cm, T = 54.7 cm P = 122.9 cm, L =61 cm, T = 54.7 cm

(13)

Meja Arsip terpilih

Spesifikasi :

 Dimensi sesuai dengan data antropometri.  Memiliki alternatif

ruang penyimpanan  Rangkanya lebih kuat

Meja Slip terpilih

Spesifikasi :

 Dimensi sesuai dengan data antropometri.

 Memiliki ruang

penyimpanan slip yang lebih banyak

 Memiliki label nama slip

Meja Bulat terpilih

Spesifikasi :

 Dimensi sesuai dengan data antropometri.  Rangkanya lebih kuat

Kursi ruang tunggu terpilih

Spesifikasi :

 Dimensi sesuai dengan data antropometri.  Rangkanya lebih kuat  Bentuknya elegance P = 140 cm, L =61 cm, T = 53.7 cm P = 139.8 cm, L =61 cm, T = 91.1 cm D = 122 cm, T = 54.7 cm

(14)

P = 40 cm, L =40.5 cm, T = 70 cm, jarak antar kursi = 11 cm

Kursi Teller terpilih

Spesifikasi :  Ketinggiannya

adjustable non manual  Memiliki kemudahan

berpindah

 Bentuknya elegance

Kursi Customer Service terpilih Spesifikasi :  Ketinggiannya adjustable  Memiliki kemudahan berpindah  Bentuknya elegance P = 52 cm, L =40. cm, T = adjustable non manual

P = 53 cm, L =42. cm, T = adjustable

Kursi Nasabah customer service terpilih

Spesifikasi :

 Rangkanya kuat

 Terdapat sandaran tangan  Sandaran dan alas dilapisi

busa sehingga lebih nyaman

(15)

Layout 1

Karakteristik

 Kursi tunggu lebih banyak, rapih dan teratur

 Komunikasi antara back office dan front office baik  Ruangan customer service

tersembunyi

 Terdapat ruangan nasabah khusus

Layout 3( Layout terpilih )

Karakteristik

 Kursi tunggu lebih banyak rapih dan teratur

 Komunikasi antara back office dan front office baik  Terdapat ruangan nasabah

khusus

Layout 2

Karakteristik

 Kursi tunggu lebih banyak rapih dan teratur

 Komunikasi antara back office dan Teller baik  Komunikasi antara back

office dan customer

service kurang baik.  Terdapat ruangan nasabah

khusus

• •

(16)

Kamera pengawas

Dilakukan penambahan unit kamera pengawas pada public service area, diletakan di teller, customer service dan ruang tunggu

6.1.2 Lingkungan Fisik o Pencahayaan

Pencahayaan pada public service area actual kurang ideal maka dilakukan perbaikan dengan melakukan perhitungan jumlah lampu :

 Panjang ruangan : 1440 cm = 14.40 m, Lebar ruangan : 1410 cm = 14.10 m

 Warna Plafon : Putih, Refleksitas Plafon :

ρ

.

c

=85 %  Warna Dinding : Putih, Refleksitas Dinding :

ρ

.

w

=85 %  Warna Lantai : Putih, Refleksitas Lantai :

ρ

.

f

=85 %

04 . 0 10 . 14 40 . 14 10 . 14 40 . 14 06 . 0 5 5 = × + × × = × + × × = W L W L hcc CCR 40 . 1 10 . 14 40 . 14 10 . 14 40 . 14 2 5 5 = × + × × = × + × × = W L W L hrc RCR 38 . 0 10 . 14 40 . 14 10 . 14 40 . 14 547 . 0 5 5 = × + × × = × + × × = W L W L hfc FCR Contoh Perhitungan

ρ

cc

85 90 85 70 85 80 70 0 90 90 90 80 80 80 0.04 89.7 84.8 79.9 0.2 89 88.5 88 79.5 79 78 CCR % Ceiling Reflectance 90 80 % Wall Reflectance

(17)

Contoh Perhitungan

ρ

fc

85 90 85 70 85 80 70 0 90 90 90 80 80 80 0.38 87.38 83.21 79.05 0.4 88 87.25 85 79 78 76 FCR % Ceiling Reflectance 90 80 % Wall Reflectance Contoh Perhitungan CU 84.8 85 50 30 85 50 30 1 0.78 0.71 0.67 0.73 0.66 0.62 1.4 0.78 0.76 0.7 2 0.73 0.61 0.54 0.66 0.56 0.5 RCR % Ceiling Reflectance 70 % Wall Reflectance 80

Berdasarkan Tabel 20.2 diketahui bahwa maintenance untuk tipe lampu no 47 adalah kategori V, diketahui bahwa nilai LDD = 0.8, maka :

52326

.

0

80

.

0

*

95

.

0

*

85

.

0

*

9

.

0

*

9

.

0

*

*

*

*

=

=

=

LLF

LDD

B

LLD

RSD

LSD

LLF

13 5 . 12 52326 . 0 78 . 0 3200 4 04 . 203 / 8 . 322 2 2 = = × × × × = × × × = lumen m m lumen N LLF CU F A Ep N

Berdasarkan hasil diatas maka jumlah armatur yang diperlukan adalah 13 armatur,

o Temperatur

Temperatur pada public service area panas (> 19 oC – 25.5 oC) perbaikan dilakukan dengan penambahan unit air conditioner.

o Warna

Warna dari produk rancangan menggunakan warna broken white dan biru karena memilki persen reflektan yang tidak tinggi.

7. Kesimpulan Dan Saran 7.1 Kesimpulan

• Keadaan fasilitas fisik dan penataan fasilitas fisik saat ini pada ruangan Teller ( Meja Teller, Meja Supervisor dan Kursi ) kurang ergonomis

• Keadaan fasilitas fisik dan penataan fasilitas saat ini pada ruangan Customer service ( Meja Customer service, Meja Arsip dan Kursi ) kurang ergonomis

(18)

• Keadaan fasilitas fisik dan penataan fasilitas fisik saat ini pada ruangan tunggu nasabah ( Meja slip, Meja Bulat dan kursi ruang tunggu ) kurang ergonomis

• Penempatan fasilitas keamanan kamera pengawas pada Bank PT. Bank Rakyat Indonesia saat ini tidak disesuaikan dengan kebutuhan

Kondisi lingkungan fisik saat ini pada Public Service Area kurang ergonomis. Kondisi temperatur (26 oC – 27 oC) dan kelembaban ( > 70 % ) berada diluar batas ideal. Intensitas cahaya pada public service area yang kurang baik menyebabkan kondisi pencahayaan yang ada tidak ideal. Layout dari ruangan Public service area ini kurang nyaman, pemanfaatan ruang kurang maksimal dan nilai estetika Pubic Service Area kurang indah

• Keadaan fasilitas fisik dan penataan fasilitas fisik usulan pada ruangan Teller ( Meja Teller, Meja Supervisor dan Kursi ) mejadi ergonomis

• Keadaan fasilitas fisik dan penataan fasilitas usulan ini pada ruangan Customer service ( Meja Customer service, Meja Arsip dan Kursi ) menjadi ergonomis

• Keadaan fasilitas fisik dan penataan fasilitas fisik usulan pada ruangan tunggu nasabah ( Meja slip, Meja Bulat dan kursi ruang tunggu ) menjadi ergonomis

• Penempatan fasilitas keamanan kamera pengawas pada Bank PT. Bank Rakyat Indonesia usulan disesuaikan dengan kebutuhan, diletakan di teller (1 unit), customer service (1 unit) dan ruang tunggu (1 unit). Sebaiknya diletakan di sudut atas pada ketiga ruangan.

Kondisi lingkungan fisik usulan pada Public Service Area mejadi ergonomis. Perbaikan kondisi temperatur dan kelembaban pada public service area kurang ideal dengan menambah unit AC (Air Conditioner). Perbaikan kondisi pencahayaan public service area menggunakan metode perhitungan lampu.(menjadi 13 buah). Layout usulan memperbaiki control antara back office dan front office menjadi lebih baik dan mudah. Ruangan untuk nasabah khusus lebih private, tata letak fasilitas fisik lebih teratur.

(19)

7.2 Saran

Sebaiknya layout public service area diganti dengan layout usulan

• Sebaiknya fasilitas fisik diganti dengan fasilitas fisik usulan • Sebaiknya lingkungan fisik pada public service area

diperbaiki.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ikea, “ Le Design Pour Tous “, Perancis, 2001

2. Nurmianto Eko, “ Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Surabaya, Agustus 1996

3. Sutalaksana Iftikar, Anggawisastra Ruhana, Tjakraatmaja H John., “ Teknik Tata Cara Kerja”, Bandung, Agustus 1979 4. Sugiyono ; “ Metedologi Penelitian Bisnis “ CV. Alfa Beta.

Bandung

5. Ulrich T Karl, Epinger Steven D.: “ Perancangan dan Pengembangan Produk “ Mc Grow-Hill book Co. 2001

6. Weimer Jon, “ Hand Book of Ergonomic”, PTR Prentice Hall. Inc, New Jersey, 1993

Gambar

Gambar 3.1   Metodologi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

The research has the purpose to analyze about the relationship of leadership style of Hersey-Blanchard situational theory to the followership style with two dimensions of

Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh faktor-faktor luas areal panen padi, traktor roda dua, pupuk urea, dan luas areal irigasi terhadap produksi padi di Sumatera

Hasil penelitian didapatkan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana adalah 44,3% dan yang tidak Puas adalah 55,7% dan ada hubungan antara Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana dengan

[r]

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rolos, Murni dan Saerang (2014) yang menyatakan NPM dipengaruhi oleh perputaran piutang dengan pengaruh yang positif. Hal

Suatu keamanan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam dunia internet baik keamanan komputer maupun keamanan jaringan yang banyak dipenuhi dengan berbagai ancaman

simbolik dalam penerimaan diri siswa, sedangkan penelitian yang akan. dilakukan, meneliti tentang teknik modeling simbolik

Pertumbuhan ekonomi tinggi akan diikuti dengan kenaikan pendapatan masyarakat sehingga jumlah penduduk yang hidup di bawah kemiskinan berkurang.. Di samping faktor