18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1. Tabel Bilangan Random... 125
2. Tabel Rating Factor Westinghouse... 126
3. Tabel Allowancess... 127
4. Data Pengamatan Work Sampling... 128
5. Data Rating Factor Pekerja... 169
6. Data Allowancess Pekerja... 170
7. Uji Kecukupan Data... 171
8. Perhitungan Waktu Baku Setiap Aktivitas Reparasi Kapal... 172
BAB 1 PENDAHULUAN
1.4. Latar Belakang
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan perusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan bongkar muat barang berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang
19
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Salah satu badan milik negara yang mengelola jasa pelabuhan ini adalah PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau PT. Pelindo I. PT. Pelindo I berkantor pusat di Medan dan memiliki wilayah operasi di empat provinsi yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara,Riau daratan dan Riau Kepulauan, serta mengelola 12 cabang pelabuhan, dan mengelola empat unit usaha yaitu Belawan International Container Terminal (BICT), Belawan Logistic Center (BLC), Unit Usaha Galangan Kapal (UGK) dan Rumah Sakit Pelabuhan Medan (RSPM). Penelitian ini dilakukan di UGK.
UGK adalah merupakan salah satu unit usaha di bidang maritim yang mempunyai usaha docking, floating repair, pekerjaan perbengkelan, pengurusan sertifikasi kelaikan surat-surat kapal. Kegiatan yang ada di UGK harus didukung oleh sumber daya yang tersedia untuk pencapaian efisiensi kerja. Permasalahan yang muncul di UGK adalah pada saat jumlah kapal dikapal yang direparasi lebih dari 2 unit, dimana UGK melakukan penjadwalan yang overlapping. Overlapping yang dimaksud adalah jika sedang berlangsung pengerjaan reparasi kapal, tiba-tiba akan datang kapal lain untuk direparasi maka kegiatan reparasi akan dihentikan dan tenaga kerja fokus melakukan persiapan docking kapal yang akan datang tersebut sesuai dengan perintah divisi galangan.
Teknik reparasi kapal di UGK ada tiga macam, yaitu reparasi menggunakan
slipway, drydock dan floating repair. Adapun perpindahan tenaga kerja pada teknik
20
lain untuk direparasi, maka pengalokasian tenaga kerja tersebut dihentikan dan dialihkan ke drydock. Selama pengalokasian tenaga kerja dialihkan di drydock, kapal yang sedang direparasi di slipway dan floating repair menunggu.
Sehingga dapat diketahui bahwa setiap jenis reparasi yang berbeda juga memerlukan jumlah tenaga yang berbeda, dengan teknik reparasi yang digunakan. Semakin banyak jumlah kapal yang direparasi maka pengalokasian tenaga kerja menjadi tidak optimal, disebabkan karena jam kerja para perkerja berkurang sebanyak 3 sampai 10 man hour untuk setiap jenis reparasi kapal. Dilain sisi kontrak reparasi kapal yang sudah ditetapkan sebelumnya juga terganggu karena terjadi overlapping pekerjaan. Adapun selilih antara ketidakoptimalan pengalokasian tenaga kerja mengakibatkan jadwal kapal keluar dan kapal masuk mengalami keterlambatan. Adapun data kapal masuk tiba dan keluar di UGK dapat di lihat pada Tabel 1.2.
Tabel Tabel 1.1. Perpindahan Pekerja Pada Teknik Reparasi Kapal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Slipway
Perbengkelan Perbengkelan Perbengkelan Perbengkelan
Drydock Persiapan balok dan wire rope Docking Floating repair Pengeringan
drydock Pengeringan drydock
Pengeringan drydock
Pengeringan drydock
Pengeringan
drydock Pengeringan drydock
Pengerjaan mesin Pengerjaan mesin Pengerjaan mesin Pengerjaan mesin Pengerjaan mesin Ultrasonik
test Scrapping Scrapping Sandblasting Waktu Pengamatan 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 4 3 2 0 0 0 0 0 0 0 3 3 2 TOTAL (Orang) Teknik Reparasi Kapal No 1. 2. 3. Perbengkelan Perbengkelan Perbengkelan Pengerjaan mesin Pengerjaan mesin Keterangan:
: Periode Kontrak Reparasi Kapal : Tenaga kerja tetap
Tabel 1.2. Data Kapal Tiba dan Kapal Keluar No Keterangan Kegiatan KontrakPeriode
(Hari) Kapal Tiba Kapal Keluar
Keterlambatan (Hari)
1 Perbaikan dan Pengedockan TB Rahman 30 3-Jan-14 17-Mar-14 44
2 Docking Repair MPI 051 12 19-Peb-14 18-Mar-14 15
3 Docking Repair KT Sei Deli III 15 15-Apr-14 14-May-14 14
4 Docking Mooring Caltex 20 20 3-Mei-14 9-Jun-14 18
5 Docking Caltex Bangko 30 3-Mei-14 18-Jun-14 16
6 Docking MT Sander 14 17-Apr-14 2-May-14
-7 Perbaikan dan Pengedockan TB ESA III 15 28-Mei-14 13-Jun-14
-8 Docking Repair TB Blang Lancang V 30 20-Jul-14 31-Aug-14 12
9 Overhaul Z-Peller Kanan TB Karim 20 27-Sep-14 14-Nov-14 28
10 Docking Repair MV Marine Hawk 3 14 21-Okt-14 19-Nov-14 14
11 Pekerjaan Investasi TB Bima VIII 60 25-Okt-14 12-Mar-15 47 Pekerjaan Perawatan TB
Bima VIII 30
12 Docking Repair PTAP Express 14 27-Oct-14 12-Nov-14
-13 Replating dan Perbaikan Akomodasi Kapal Pandu
AP 033 90 3-Nov-14 15-Mar-15 42
14 Perbaikan KPC Sei Nunang 02 14 12-Nov-14 21-Nov-14
-15 Perbaikan KM Anoman 14 14-Nov-14 28-Nov-14
-16 Perbaikan TK. Cipta Jaya 14 14-Nov-14 19-Des-14 22
Sumber: PT. Pelindo I
Dari Tabel 1.2 terlihat bahwa hampir 70% pengerjaan reparasi kapal mengalami keterlambatan.
Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh Gilmez (2011) yang berjudul
Stochastic Manpower Allocation And Cell Loading In CellularManufacturing Systems dengan metode yang digunakan adalah model matematika, dengan hasil
lebih rendah dari tenaga kerja yang ditugaskan untuk sel. Utilisasi harapan sel menurun sebagai varian dari permintaan dan waktu proses meningkat. Pendekatan ini memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan alokasi tenaga kerja sehubungan dengan tingkat risiko yang diinginkan.
Penelitian lain dilakukan oleh Chandra (2013), menganalisis pengalokasian tenaga kerja di perusahaan manufaktur. Dalam penelitian ini berfokus pada peningkatan produktivitas dengan menggunakan metode work study. Peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari sudut pandang peningkatan produksi dan pengurangan finansial perusahaan tetapi juga harus memperhatikan pengalokasian tenaga kerja yang sesuai dalam perusahaan baik jumlah tenaga kerja maupun skill yang dimiliki tenaga kerja. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa pengalokasian tenaga kerja yang optimal mampu meningkatkan produktivitas perusahaan.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ozcan (2011) yang berjudul Determining Hospital Workforce Requirements dengan metode yang digunakan adalah Workload Indicators of Staffing Need (WISN), hasil penelitian ini adalah metode WISN dapat
memunculkan secara lengkap untuk bagian mata yang tak terlatih, oleh karena itu, kebutuhan untuk melatih inti dari orang-orang yang mahir dalam metodologi WISN dan mampu membuat perhitungan yang diperlukan untuk pengalokasian staf lokal.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Cai Yilin (2012) yang berjudul A
Tree-Based Tabu Search Algorithm For The Manpower Allocation Problem With Timewindows And Job-Teaming Constraint. Adapun metode yang digunakan adalah
TimeWindows and Job-Teaming Constraints. Hasil dari penelitian ini adalah Solusi
optimal dapat diperoleh dari salah satu pohon dengan memecahkan model aliran biaya minimum untuk setiap jenis pekerja.
Penelitian lain dilakukan oleh Mello (2013) yang berjudul Work Allocation In
Complex Production Process: A Methodology For Decision Support. Adapun metode
yang digunakan adalah Studi Times dan Motion, Scenario. Hasil penelitian ini adalah pendekatan berbasis Penelitian Tindakan digunakan untuk mengembangkan metode, berdasarkan generasi skenario alternatif menawarkan berbagai kemungkinan untuk alokasi kerja.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini diberi judul “Optimalitas pengalokasian tenaga kerja unit galangan kapal (UGK) dengan metode human factor
engineering di PT. Pelabuhan Indonesia I (PT. Pelindo I)”.
1.5. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian adalah pengalokasian tenaga kerja di UGK PT. Pelindo I tidak optimal yang mengakibatkan overlapping aktivitas reparasi kapal , sehingga jadwal penyelesaian reparasi kapal terlambat.
1.6. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jumlah tenaga kerja yang sesuai setiap elemen pekerjaan diunit galangan kapal (UGK) dengan metode human
I.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak yang terkait, diantaranya:
1. Perusahaan.
Memberikan masukan penentuan jumlah tenaga kerja setiap proses reparasi kapal unit galangan kapal PT. Pelindo I.
2. Bagi institusi pendidikan.
Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk pengembangan rekayasa industri. 3. Bagi peneliti.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan referensi bagi peniliti lainnya, khususnya dalam kajian ergonomi.
I.5. Batasan Masalah Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, batasan masalah penelitian adalah:
1. Faktor manusia difokuskan pada sistem desain.
2. Spesifikasi input pekerjaan yang menjadi fokus penelitian adalah metode kerja dan jumlah tenaga kerja.
3. Fokus penelitian hanya pada elemen kegiatan yang sedang berlangsung pada saat pengumpulan data.
I.6. Asumsi yang Digunakan
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
1. Data yang dikumpulkan selama penelitian dianggap data yang mewakili kondisi perusahaan.