• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA PROBLEMATIKA PARIWISATA BALI ( MEMBANGUN PARADIGMA PARIWISATA BALI MASA DEPAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USULAN HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA PROBLEMATIKA PARIWISATA BALI ( MEMBANGUN PARADIGMA PARIWISATA BALI MASA DEPAN)"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

BIDANG'UNGGULAN':'BUDAYA'DAN'PARIWISATA' KODE'NAMA'BID.'ILMU':'613'/'Humaniora'

USULAN

HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA

PROBLEMATIKA PARIWISATA BALI

( MEMBANGUN PARADIGMA PARIWISATA BALI MASA DEPAN)

Tim Peneliti

1. Drs. I Putu Anom, M. Par. (0016075705)

2. Saptono Nugroho, S. Sos, M. Par. (0020097602)

3. I Gst. Ag. Oka Mahagangga, S.Sos, M.Si. (0077101002)

PS. S1 DESTINASI PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

DAFTAR ISI Hal. Halaman Pengesahan………. 2 Daftar Isi……… 3 Ringkasan……….. 4 Bab I Pendahuluan………... 5 1.1 Latar Belakang………... 5 1.2 Rumusan Permasalahan……….. 7

1.3 Tujuan Khusus Penelitian……… 7

1.4 Keutamaan Penelitian……….. 1.5 Potensi Hasil Penelitian………... 8

Bab II Tinjauan Pustaka……….... 2.1 Studi Pendahuluan……… 10

2.2 Kerangka Konseptual Teoritis………. 11

Bab III Metode Penelitian……… 19

3.1 Definisi Operasional Variabel……… 19

3.2 Rancangan Penelitian……… 20

3.3 Lokasi Penelitian……… 20

3.4 Jenis dan Sumber Data……… 20

3.5 Teknik Penentuan Informan……… 22

3.6 Metode Pengumpulan Data……… 23

3.7 Teknik Analisis Data……….. 24

Bab IV Biaya dan Jadwal Penelitian……….. 26

4.1 Biaya Penelitian……….. 26

4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian……….... 27 DAFTAR PUSTAKA

(4)

RINGKASAN

Pulau Bali yang memiliki unggulan pariwisata sebagai leading sector masih tetap menjadi tujuan utama pariwisata di Indonesia hingga saat ini. Mengedepankan konsep pariwisata budaya, Bali berupaya mempertahankan tradisi lokal dengan tidak menolak berbagai nilai-nilai asing yang dibawa oleh para wisatawan. Namun permasalahannya tidak sesederhana itu, karena kenyataannya Bali saat ini diterpa berbagai permasalahan mulai dari ekonomi, sosial-budaya, politik, lingkungan hingga keamanan yang belum mendapatkan solusi secara holistik dan berkelanjutan.

Banyak sekali ditemui di lapangan penyimpangan-penyimpangan dari pembangunan pariwisata yang tidak sesuai dengan konsep pariwisata budaya. Menjadi masalah klasik ketika kemiskinan tetap menjadi permasalahan di Bali Timur dan Bali Utara. Jelas terjadi kesenjangan ekonomi antara sentra pariwisata (Bali Selatan) dan Bali Utara (termasuk Bali Timur) yang tidak pernah ditangani secara serius. Sekali pun ada perhatian dari stakeholders pasti bersifat partial dan sarat muatan politis (bantuan sosial secara sporadis).

Perda terbaru tentang Konsep Pariwisata Budaya (Perda Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali), sudah mengatur agar kepariwisataan di Bali tidak merusak kebudayaan Bali, dan peran serta segenap komponen diperlukan dalam sinergi membangun pariwisata dengan mengedepankan kebudayaan Bali sebagai modal utama pembangunan pariwisata.

Keluar dari faktor politis dan berbagai kepentingan sesaat, penelitian ini tidak bertujuan untuk menghasilkan data yang rumit dengan berbagai pemecahan rumus-rumus atau bahkan bersifat utopia. Melainkan penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan natural setting/kualitatif yaitu hasil informasi dari lapangan, hasil observasi lapangan yang kemudian nantinya diolah yang disebut sebagai data kualitatif pada tahap I untuk menghasilkan road map native. Tahap II adalah road map outsiders dengan jumlah populasi penelitian yang besar akan digunakan pendekatan kuantitatif, dan tahap III adalah hasil interpretasi secara kualitatif kepada temuan hasil penelitian tahap I dan tahap II sebagai model kepariwisataan Bali.

Tujuan adalah menemukan solusi untuk menjaga dan menyelamatkan kebudayaan dan masyarakat Bali agar tidak hanyut oleh kepentingan sesaat yang meng-atasnamakan pariwisata sehingga tujuan pembangunan pariwisata untuk kesejahterahaan masyarakat secara berkelanjutan dapat tercapai dengan meminimalkan resiko degradasi budaya, menanggulangi kemiskinan, hancurnya tatanan ekologi/alam, dan akhirnya yang paling ditakuti adalah ditinggalkannya Bali oleh wisatawan.

Diharapkan secara praktis penelitian paradigma kepariwisataan Bali yang tertuang dalam serangkaian road map (native dan outsider), strategi-program kerja dan model kepariwisatan Bali sehingga terlihat dan dapat dipahami apa keinginan masing-masing pihak untuk dapat mewujudkan titik temu secara sinergis untuk mewujudkan pembangunan pariwisata Bali secara berkelanjutan yang konsisten.

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan pariwisata Bali harus diakui telah banyak memberikan dampak positif bagi masyarakatnya. Mulai dari pembangunan infrastruktur hingga ketenagakerjaan menjadi berkembang sedemikian rupa yang sejatinya bertujuan untuk mensejahterahkan masyarakat Bali. Sektor pariwisata telah menjadi primadona penghasil devisa yang ditunjukkan dengan sumbangan sektor jasa ini, dari tahun ke tahun terus meningkat kecuali pada 12 Oktober 2002 dan 1 Oktober 2005 karena dikoyak aksi teroris.

Di era otonomi daerah, sejak tahun tahun 2001, paradigma ”membangun daerah”seharusnya lebih difokuskan (Kuncoro, 2004). Artinya, daerahlah yang harus mempunyai inisiatif, prakarsa dan kemandirian dalam menyusun, merencanakan, serta melaksanakan pembangunan daerah. Asumsinya, daerah lebih mengetahui tentang masalah dan potensi yang ada di daerah masing-masing (Kuncoro, 2012).

Namun demikian pada kenyataannya jika secara jujur dicermati, Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 3 Tahun 1992 tentang pariwisata budaya yang direvisi menjadi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali tidaklah sesuai dengan harapan. Pariwisata Budaya saat ini seperti suatu bayang-bayang romantisme yang sejatinya dalam implementasinya sangat jauh dari harapan. Masalah Tata Ruang Bali (Perda RTRW), seniman yang terpinggirkan, maraknya villa, café remang-remang, prostitusi, menjamurnya city hotel, maraknya hyper market, sanitasi, lingkungan, kesehatan, kemacetan/transportasi, keamanan, kemiskinan, ketimpangan pembangunan pariwisata antara Bali utara dan Bali selatan, hadirnya destinasi yang jauh dari filosofi budaya Bali, sudah mencirikan betapa pembangunan kepariwisataan Bali sudah meninggalkan budaya sebagai ujung tombaknya. Bali yang sangat mengandalkan pariwisata sudah seharusnya memiliki paradigma yang dipahami bersama guna mewujudkan pembangunan kepariwisataan secara berkelanjutan. Jika tidak demikian maka hanya tinggal menunggu waktu, ketika para wisatawan pada akhirnya akan bosan dan tidak berkunjung ke Bali. Dapat dibayangkan

(6)

dampak yang akan ditimbulkan jika Bali secara geografis tidak memungkinan untuk mengembangkan sektor selain pariwisata secara optimal.

(7)

1.2 Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan permasalahan dalam penelitian tahap I adalah :

1. Apa Problematika Pembangunan Pariwisata Bali masa lalu, masa kini Dan masa yang akan datang?

2. Bagaimana Upaya Membangun Paradigma Pembangunan Pariwisata Bali ke Depan?

1.3 Tujuan Khusus Penelitian

Dari rumusan permasalahan tersebut tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui problematika pariwisata Bali masa lalu, masa kini dan masa depan sebagai landasan awal membangun paradigma.

2. Untuk memahami posisi pembangunan pariwisata Bali saat ini di pemikiran warga masyarakat untuk diformulasikan berdasarkan interpretasi tim peneliti (berdasarkan pendekatan multidipliner) tentang bagaimana paradigma pariwisata Bali di masa yang akan datang.

Tujuan khusus penelitian menghasilkan suatu deskripsi dan pemahaman tentang pembangunan pariwisata Bali ke depan dengan berkaca dari pengalaman masa lalu dari sudut pandang masyarakat Bali sendiri. Deskripsi dan pemahaman tersebut adalah data penelitian yang berwujud road map sebagai hasil olahan point native of view tentang eksistensi kepariwisataan Bali dan ke arah mana pembangunan kepariwisataan Bali sesuai dengan harapan warga masyarakat dan kemudian dianalisis secara kualitatif oleh tim peneliti.

1.4 Keutamaan Penelitian

Keutamaan penelitian adalah Pertama, penelitian yang murni untuk solve problem permasalahan kepariwisataan di Bali terkait dengan kebudayaan sangat jarang dilakukan. Selebihnya adalah penelitian yang merupakan “proyek-proyek pesanan” dari pihak pemerintah yang sudah dapat diprediksi sejak awal hasilnya akan menguntungkan pihak-pihak berkepentingan. Penelitian yang lain adalah penelitian yang dilakukan oleh warga asing yang tentunya memang harus diuji kembali tingkat pemahamannya.

(8)

Kedua,pendekatan multidisipliner yang masih sangat sedikit diterapkan pada isu atau kasus pariwisata yang dilakukan dengan pendekatan alamiah atau kualitatif. Melalui pendekatan tersebut, tidak akan dihasilkan data yang rumit melainkan berupa data yang apa adanya secara konseptual maupun kontekstual. Namun tidak dalam arti hanya memungut data lalu mendeskripsikannya melainkan sesuai asas naturalistic inquiry berbagai data dari lapangan tersebut justru akan mampu menghasilkan konsep dan teori baru, berdasarkan tingkat pemahaman dan interpretasi tim peneliti dalam melakukan analisis. Hasil penelitian diyakini tidak hanya akan memberikan sumbangan secara praktis atau aplikatif melainkan juga secara akademis yang dapat menambah dan memperkokoh tatanan metodelogis untuk pengembangan ilmu pariwisata khususnya pada bidang perencanaan destinasi pariwisata dan kebijakan pariwisata ditinjau dari perspektfi sosial-budaya.

Ketiga, Harus diakui dan disadari bersama betapa Pulau Bali saat ini sedang menghadapi berbagai permasalahan seperti terungkap di latar belakang. Bali memerlukan paradigma pembangunan pariwisata berdasarkan pemikiran dan pandangan warga Bali sendiri, yang bertujuan untuk keberlanjutan pembangunan kepariwisataan Bali ke depan secara berkelanjutan. Uniknya, penelitian ini akan secara jujur dan hati-hati mengungkapkan benarkah warga masyarakat Bali masih sejalan dengan konsep pariwisata budaya, lalu bagaimana respon dari wisatawan apakah mereka berharap Bali dengan tradisi budaya yang masih hidup, atau Bali yang kokoh dengan sejuta beton dan Bali yang hingar-bingar dengan hadirnya ratusan hyper market, mega mal dan klub-klub malam.

1.5 Potensi Hasil Penelitian

Potensi hasil keluaran penelitian adalah road map pembangunan kepariwisataan Bali di masa depan. Road map memuat arah pembangunan kepariwisataan Bali berdasarkan keadaan saat ini, yang bisa jadi tidak mengandalkan kebudayaan Bali yang adiluhung atau sebaliknya tetap menjaga kelestarian budaya Bali. Hasi penelitian yang akan diwujudkan sebagai road map tersebut bukan intervensi dari tim peneliti melainkan berdasarkan data di lapangan (sesuai dengan pola pikir dan persespsi warga masyarakat Bali saat ini dalam melihat pariwisata). Hal ini tidak lepas dari tingkat kepentingan masyarakat, namun akan sangat menentukan kemana arah pembangunan pariwisata Bali

(9)
(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pendahuluan

Pulau Bali tidak hanya menarik bagi para wisatawan, melainkan sejak era penjajahan para ilmuan seperti para ahli filologi, sejarah, arkeologi dan antropologi sudah tertarik meneliti Bali sebagai obyek kajiannya. Bali memiliki kharisma tersendiri sebagai suatu fenomena sosial yang unik dan memiliki korelasi yang kuat dengan kebudayaan Indonesia pada umumnya sehingga selalu menjadi perhatian para ilmuan. Ketika pariwisata kian berkembang, Bali tetap menjadi perhatian sarjana-sarjana asing (termasuk sarjana lokal) terutama mereka yang ingin mengetahui perkembangan kebudayaan dan masyarakat serta aspek ekonomi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pesatnya pembangunan pariwisata. Dunia akademis yang semakin maju di Bali melahirkan banyak pula penelitian-penelitian yang dilakukan orang Bali sendiri yang bersifat deskriptif, eksploratif maupun menguji suatu hipotesis atau teori.

Studi pendahuluan dapat dilihat dalam kurun waktu sekitar tiga-perempat abad perkembangan pariwisata di daerah Bali (1926-2002), fokus kajian terhadap pariwisata Bali sangat beragam, baik dari segi obyek kajian maupun metodelogi keilmuan. Dalam perspektif kebudayaan, sebagian besar analisis terfokus pada dampak pariwisata sebagai penghancur atau penjaga dan pelestari kebudayaan. Hiruk-pikuk wacana akademik terpilih secara dikotomis, yaitu kubu pesimisme dan kubu optimisme. Kubu pertama tampak antara lain dalam hasil kajian Wood (1979) bahwa manusia Bali makin kecil kemajuannya mempertahankan identitas kebaliannya, Dalton (1990) menyatakan bahwa jalinan sosial-keagamaan di Bali cerai-berai, Lanfant (1995) menyatakan bahwa masyarakat lokal makin terjepit keberadaannya, William (1995) dan Picard (1996) menyatakan bahwa budaya lokal akan hanyut dalam arus budaya global (Pitana, 2002).

Kubu kedua diawali hasil kajian McKean (1973) dikatakan pariwisata memperkuat desa adat melalui aliran dan energi ekonomi, Geertz (1973) mengatakan bahwa esensi kebudayaan Bali tetap kokoh melalui konvensi internal, Bown (1983) menyatakan bahwa Bali dengan pariwisata tengah terjadi reinvention terhadap tradisi.

(11)

Penelitian yang akan dilakukan oleh Tim Peneliti mengambil subyek (kualitatif) yang sama dengan kedua kubu yang berlawanan seperti disebut di atas namun memiliki perbedaan pendekatan dan topik permasalahan yang akan diteliti.

2.2 Kerangka Konseptual Teoritis

Untuk dapat mengungkap fenomena problematika pariwisata Bali dan menemukan paradigma pariwisata Bali ke depan maka tim peneliti menggunakan beberapa konsep dan teori seperti akan diulas dengan menggunakan pola grand theory (beberapa teori atau pendekatan besar), middle range theory (teori khusus pada bidang tertentu) dan konsep atau teori yang nantinya ditemukan di lapangan yang disebut sebagai little theory (Spradley, 1977).

Grand Theory pada penelitian ini adalah kebudayaan dalam ranah kajian antropologi dan sosiologi tidaklah sesempit dalam penalaran masyarakat awam. Kebudayaan secara ilmiah tidak hanya mencakup kesenian dan tradisi melainkan lebih dari itu. Seperti disampaikan Spradley (1972) yang mendefinsikan kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang diperoleh dan yang digunakan individu untuk menginterpretasikan pengalaman dan melahirkan tingkah laku sosial. Dengan demikian penekanan dari pendekatan kebudayaan yang akan digunakan sebagai pisau bedah teoritis dalam penelitian ini adalah cultural knowledge dimana kebudayaan dikatakan berada di kepala manusia sebagai sistem pengetahuan sehingga akan tampak variasi setiap individu dalam menafsirkan fenomena sosial-budaya karena pengalaman, wawasan dan kemampuan setiap individu berbeda-beda.

(12)

Dalam tradisi besar penelitian antropologi budaya dikenal perspektif diakronik (descriptive integration), perspektif sinkronik (generalizing approach) sebagai bagian dari teori perubahan sosial (Koenjaraningrat, 1990 : 16) dan perspektif interaktif (Saifuddin, 2005 : 25). Perspektif Diakronik adalah penggambaran hubungan unsur-unsur kebudayaan sepanjang waktu (perkembangan) yang memiliki teori besar yaitu teori evolusi dan teori difusi. Perspektif Sinkronik adalah perspektif yang menunjukkan hubungan antar unsur-unsur kebudayaan bersama-sama pada satu titik waktu tertentu.Teori dari perspektif ini antara lain teori fungsional, teori struktural dan teori interpretasi. Perspektif interaktif adalah penggabungan dari kedua perspektif yang dikenal dengan pendekatan postmodernis seperti yang akan diaplikasikan dalam penelitian problematika pariwisata Bali.

Teori Middle Range yang digunakan adalah teori dari ilmu sosiologi pariwisata tentang sistem kepariwisataan dari Leiper (1990 : 22-32) mengatakan secara sederhana sistem pariwisata menyangkut sebuah daerah asal wisatawan, tujuan wisata, dan tempat transit serta sebuah generator yang membalikkan proses tersebut. Adanya elemen wisatawan sebagai aktor dari sistem pariwisata, elemen geografis dan elemen industri pariwisata yang diartikan kesemua elemen tersebut saling berinteraksi dalam berbagai konteksnya. Apa yang disampaikan oleh Leiper di atas diimplementasikan dengan adanya empat aspek besar yang dapat dikaji dalam hubungannya dengan kepariwisataan. Empat wilayah kajian tersebut adalah wisatawan, hubungan antara host and guest, struktur dan fungsi sistem pariwisata dan dampak-dampak pariwisata (Cohen, 1984). Empat wilayah kajian tersebut akan didekati dengan pendekatan konseptual dari Urry (1990) yang mengatakan setiap destinasi wisata selalu mengalami pembaharuan dalam pengembangan produknya, hal ini akan berimplikasi kepada pro-kontra terhadap berbagai modifikasi kebudayaan dalam pseudo-traditional arts. Pengembangan produk baru tersebut umumnya dilakukan oleh praktisi pariwisata yang lebih cenderung didukung oleh pemerintah dan mengesampingkan warga masyarakat lokal.

(13)

Terkait dengan teori paradigma digunakan dari Guba (1990 : 17) yang mengatakan paradigma dalam dunia metodologi (khususnya ilmu sosial) diartikan sebagai serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan (Guba, 1990 : 17). Paradigma adalah konstruksi manusia, berbeda dengan konsep perspektif yang tidak seutuh atau sepadu paradigma Pada dasarnya paradigma adalah landasan berpikir mendasari suatu pendekatan yang telah teruji dan mapan dalam pelaksanaannya. Paradigma mengandung teori-teori yang memiliki logika, prosedur dan implikasi teoritis masing-masing (ontologi, epistemologi dan metodelogi). Artinya, ketika berbeda paradigma maka sampai kapan pun tidak akan pernah bersatu karena perbedaan dasar berpikir yang fundamental berhubungan dengan keyakinan seseorang yang memandang paradigm yang dipilih sebagai suatu kebenaran.

Paradigma pembangunan selama zaman orde baru yang dikenal dengan istilah top down sudah tidak tepat lagi digunakan pada masa sekarang ini. Paradigma tersebut yang mengedepan sentralisasi sarat dengan kepentingan politis dan konglomerasi sehingga merugikan warga masyarakat. Paradigma baru yang ditawarkan adalah mempertemukan secara sinergis pola top down dan bottom up sesuai dengan asas demokrasi. Paradigma baru yang lazim disebut sebagai paradigma kerakyatan adalah revitalisasi asas dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan menempatkan posisi rakyat sebagai subyek yang sejalan dengan ide reformasi dalam proses pendewasaan berdemokrasi.

Dalam konteks pariwisata kerakyatan ingin dikedepankan peranan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata di lingkungan komuniti, dari merencanakan, mengimplementasikan dan memanfaatkan hasil tertumpu pada sumber daya dan SDM yang tersedia. Posisi pemerintah adalah berperan memfasilitasi dan peran pihak swasta sebagai mitra kerja bagi komuniti. Paradigma baru dengan berbasis kerakyatan, partisipasi dari bawah dengan orientasi multikultural dapat merupakan rujukan dan sandaran baru bagi perjuangan hak-hak komuniti lokal dalam pengembangan pariwisata global, agar kehidupan warga komuniti lebih tahan dan berdaya dalam menghadapi ancaman obyektivikasi dan marginalisasi (Geriya, 2003 : 183).

(14)

Sejalan dengan paradigma baru tersebut, Kusumahadi (2007) mengatakan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan memfokuskan pada paling sedikit empat dimensi pembangunan yaitu Economic empowerment, Social empowerment, Cultural empowerment dan Political empowerment. Sesuai dengan Tujuan Pembangunan Pariwisata Indonesia yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan pada pasal 4 dan pasal 5 ditegaskan bahwa pembangunan kepariwisataan tidak saja bersifat ekonomi tetapi juga memiliki dimensi memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperkokoh jati diri bangsa, mempererat hubungan antar bangsa serta melestarikan alam lingkungan dan budaya. Pembangunan pariwisata Indonesia sangat mementingkan prinsip pemberdayaan masyarakat setempat dan memberi manfaat untuk kesejahterahaan rakyat.

Pemaparan di atas mengungkapkan secara implisit bahwa pariwisata di Bali memiliki paradigma dengan penekanan kepada pariwisata budaya (Perda Provinsi Bali tahun 1974 tentang Pariwisata Budaya, direvisi menjadi Perda Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 1992 tentang Pariwisata Budaya yang terakhir direvisi menjadi Perda Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya). Faktanya harus diakui banyak terjadi perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Pembangunan sektor pariwisata di Bali beberapa dekade terakhir menunjukkan pariwisata budaya cenderung di atas kertas melainkan dalam pelaksanaannya sudah jauh melenceng.

Little range theory adalah beberapa teori dan konsep yang dianggap relevan dalam melakukan penelitian. Selain teori dan konsep tersebut little range theory I dalam penelitian ini adalah temuan-temuan yang ada nanti di lapangan, sebagai suatu temuan baru dari suatu fenomena Little Range Theory dalam penelitian ini adalah :

1. Pendekatan advocacy dikutip dari Astawa (2003 : 297) yang mengatakan bahwa pendekatam advocacy lebih berorientasi pada keuntungan ekonomi telah menjadi pengendali utama pembangunan pariwisata Bali. Bahkan mungkin juga telah mempengaruhi berbagai sektor pembangunan di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Pendekatan advocacy adalah

(15)

pendekatan popular pada tahun enam puluhan dimana hampir semua negara mengakui bahwa pariwisata mempunyai potensi yang cukup besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berbagai potensi pariwisata digali dan dimanfaatkan untuk mendukung bermacam-macam kegiatan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, memperoleh devisa asing dan beragam motif ekonomi lainnya (Astawa, 2003 : 297). Pendekatan advocacy memiliki tujuan utama untuk menggali dan mengembangkan sumber daya alam dan sosial budaya sebagai obyek atau daya tarik wisata yang sering kali mengabaikan hak-hak tuan rumah (Spillane, 1994 : 28). 2. Teori Ideologi Semu dari Umberto Eco (2002) yang menegaskan

masyarakat dunia saat ini tengah hanyut di dalam gelombang simulaccra dan mengidap amusment ideology. Ideologi semu dan sesaat tersebut menjebak masyarakat Bali masuk dalam ranah kepentingan materi, sesaat dan menipiskan kesadaran akan jati diri kebudayaan yang dimiliki Bahkan kemungkinan besar eksploitasi terhadap kebudayaan Bali untuk kepentingan pariwisata melebihi dari itu. Pendekatan advocacy telah masuk keranah ideologis yang membuat Pariwisata yang telah masuk ranah industri membentuk pemahaman yang bersifat hiperealitas yang sangat jauh korelasinya antara apa yang direncanakan dengan aplikasinya. Persis sejalan dengan konsep yang sedang ramai dibicarakan saat ini yaitu pseudo tourism dimana sebenarnya pariwisata Bali yang sedang berjalan mengaku mengimplementasikan pariwisata budaya namun kenyataannya jauh dari harapan.

(16)

3. Teori Konsumerisme dari Fairclough (2003 : 48) mengatakan konsumerisme telah berkembang secara mandiri dengam memberikan sumbangsih kepada perkembangan-perkembangan, terutama dalam kancah budaya. Keadaan budaya yang telah dikuasai kapitalisme telah mereformasi ikatan-ikatan keluarga besar, komunitas lokal-regional, etnik, agama dan lain-lain. Bahkan ikatan-ikatan tradisional yang mentradisi telah diganti dengan ikatan- ikatan yang bersifat ekonomi dalam kaitannya dengan ikatan-ikatan kelas. Orang-orang Bali akan kehilangan nilai identitas sosialnya yang berarti pula akan menghapuskan nilai religius, nilai estetis, nilai kesejahterahan, nilai solidaritas dan nilai harmoni (Bagus,2992 : 39).

4. Konsep interaksi pariwisata dan kebudayaan di Bali dari Yamashita ( Geriya, 2003 : 179). Pariwisata di Bali pada hakikatnya terjadi sekaligus fenomena lokalisasi dan globalisasi. Bagi pandangan masyarakat Bali secara etnik, peristiwa paradoks baik dan buruk, positif dan negatif, dapat disadari dan dipahami dengan berpijak kepada kearifan dan konsepsi lokal yaitu Rwabhineda. Konsep ini (yang secara harfiah berarti dua hal yang berbeda dan berlawanan namun bersumber pada satu) menjadi rujukan sikap masyarakat Bali dalam menghadapi perubahan dan fenomena baru secara alamiah dan wajar tanpa harus panik dan resah (Geriya, 1994). 5. Konsep pariwisata budaya di Bali di ulas oleh Mahagangga (2007 : 286)

yang mendeskripsikan kekhawatiran betapa jika masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Bali pada khususnya tidak tanggap t e r h a d a p p e r u b a h a n y a n g c e p a t d a r i g l o b a l i a s i d a n d i B a l i k h u s u s n y a y a n g m e n g a n d a l k a n s e k t o r p a r i w i s a t a maka akan kehilangan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah sejak zaman nenek moyang mampu memberikan identitas dan keharmonisan hidup (Mahagangga, 2007 : 286). Pariwisata Bali

(17)

diharapkan tetap menonjolkan pariwisata budaya. Dilihat dari perspektif sejarah, Bali mampu terkenal hingga ke mancanegara karena keunikan tradisi sebagai bagian dari kebudayaan Bali yang adiluhung. Namun saat ini pariwisata Bali perlu dievaluasi kembali. Melihat perkembangan yang begitu pesat telah melenceng dari perencanaan awal pariwisata Bali. Melihat fenomena saat ini di Bali, Sepertinya Bali sudah kehilangan karakter sebagai pariwisata budaya. Dikhawatirkan wisatawan menjadi bosan datang ke Bali karena wahana di Bali memiliki kemiripan dengan wahana di negara-negara maju seperti di Eropa maupun negara maju lainnya. Kebanyakan wisatawan datang ke Bali berkeinginan melihat secara langsung kehidupan budaya orang Bali. Diharapkan pemerintah melakukan evaluasi terkait pelaksanaan maupun penerapan sektor pariwisata di Bali (Mahagangga, 2014).

6. Pada Kenyataannya pariwisata di Bali memang sudah dihinggapi komersialisasi budaya seperti di tegaskan oleh Geriya (2003 : 181). Namun seberapa buruknya itu, masih dapat diterima sepanjang tradisi dan filosofi masih memainkan peran penting didalamnya yang tetap membentuk komunitas dalam pengembangan kreasi budayanya. Telah terjadi perubahan bentuk, fungsi dan makna dari art destination menjadi tourist art tetapi yang berhubungan dengan nilai-nilai budaya rekat dengan tradisi diupayakan semaksimal mungkin untuk dipertahankan. Pariwisata Budaya dengan demikian merupakan identitas pariwisata Bali. Wisatawan datang ke Bali adalah karena keunikan budaya yang dimiliki masyarakat Bali. Konsep pariwisata budaya sebenarnya dibangun bertumpu kepada realitas Bali dengan wilayah geografi terbatas namun kaya dengan khasanah tradisi dan spiritual sebagai warisan budaya tangible dan intangible Masyarakat Bali dihadapkan pada kenyataan berkembangnya budaya pariwisata (tourist culture)

(18)

18! yang telah mengkontruksi kerangka acuan dan nilai-nilai baru yang mempengaruhi sifat mental dan perilaku sebagian besar warganya. Budaya pariwisata sangat mengedepankan komoditasi budaya, komersialisme, materialisme, di satu sisi lain menyebabkan wabah profanisasi, kerusakan lingkungan dan distorsi budaya. Pariwisata budaya (cultural tourism) dan budaya pariwisata (tourist culture) saat ini senantiasa mewarnai fenomena keparwisataan di Bali yang akan selalu bertentangan.

Mengacu kepada serangkaian kerangka konseptual teoritis di atas, tim peneliti sudah memiliki arah dan pijakan terhadap pemecahan permasalahan dalam penelitian ini. Teori dan konsep di atas tidak meng-intervensi tim peneliti karena penelitian ini bukan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang sangat mengandalkan kepekaan karena bersifat natural dan selalu based on data. Asumsi-asumsi dapat saja digunakan untuk mengantarkan kepada substansi penelitian, namun asumsi yang didasarkan oleh konsep atau teori-teori tersebut bisa jadi akan gugur karena berbeda dengan kenyataan di lapangan. Oleh karena itu penelitian kualitatif harus merupakan penelitian lapangan jika itu berhubungan dengan fenomenas sosial dan budaya, karena jika tidak maka akan terjadi kesimpangsiuran data serta melahirkan bias yang justru membahayakan hasil penelitian.

(19)

19! BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Variabel

Membatasi ruang lingkup masalah penelitian dan untuk memperoleh indikator capaian yang tepat dan jelas, maka secara operasional yang dimaksud variabel dari permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Problematika Pembangunan Pariwisata Bali masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Problematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berbagai permasalahan besar dalam tiga gelombang perkembangan pariwisata Bali yaitu pada gelombang pertama (1926-1960), gelombang kedua (1960-1990), gelombang ketiga (1990-kini), dan gelombang keempat (masa akan datang, 2015-………) dilihat dari :

a. Wisatawan

b. Interaksi antara host and guest c. Struktur dan fungsi sistem pariwisata d. Dampak-dampak pariwisata 2 . U p a y a M e m b a n g u n p a r a d i g m a p e m b a n g u n a n p a r i w i s a t a B a l i k e d e p a n d a l a m p e n e l i t i a n i n i a d a l a h : a . U p a y a d a r i P e m e r i n t a h b . U p a y a d a r i s t a k e h o l d e r s / p r a k t i s i p a r i w i s a t a c . U p a y a d a r i B u d a y a w a n / S e n i m a n d . U p a y a d a r i T o k o h - T o k o h M a s y a r a k a t e . U p a y a d a r i A k a d e m i s i

B e r d a s a r k a n variable-variabel operasional diatas, pada penelitian tahap I diharapkan menghasilkan luaran penelitian yaitu road map native’s tentang problematika pariwisata Bali dan solusi yang diberikan seperti yang sudah dijelaskan dalam keutamaan (urgensi) penelitian di atas. Out come dari penelitian ini adalah paradigma yang sejalan dan sinergis antar semua komponen sehingga tercipta pengelolaan pariwisata yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan untuk kesejahterahan masyarakat dalam membangun pariwisata secara berkelanjutan.

(20)

20! 3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian Problematika Pariwisata Bali (Membangun Paradigma Pariwisata Bali Masa Depan) pada tahap I menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif karena melalui pendekatan ini akan menjawab permasalahan penelitian secara naturalis dengan menggabungkan pendekatan emik dan pendekatan etik (Moleong, 2005).

Pendekatan kualitatif memandang realitas sosial secara utuh, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna. Sebagai metode, pendekatan kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah (natural setting) atau disebut juga sebagai etnografi, karena pada awalnya metode ini digunakan oleh para antropolog analisis kualitatifnya yang kuat (Sugiyono, 2005 : 1). Studi etnografi sebagai ciri khas metode antropologi budaya adalah untuk menangkap sudut pandang penduduk asli (Kuntjara, 2006 : 7). Sudut pandang tersebut tidaklah asal pungut atau sekedar deskripsi (taken for granted) melainkan diinterpretasi atau bahkan didekontruksi berdasarkan dunia mereka yang diteliti sebagai suatu pertemuan antara pendekatan emik (natives point of view) dan pendekatan etik (scientist’s point of vie ) (Kenneth L. Pike, 1967 dalam Saifudin, 2005 : 89).

Road map maupun model yang nantinya akan ditemukan tidak dapat diukur secara kuantitas signifikansinya, melainkan merupakan road map/model yang ditemukan berdasarkan identifikasi permasalahan probelematika pariwisata Bali, dilanjutkan dengan interpretasi dari tim peneliti berdasarkan berbagai permasalahan yang ditemukan pada penelitian tahun I untuk kemudian disinergikan dengan teori dan konsep secara multidisipliner.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Seluruh Kab/Kota di Provinsi Bali.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu hasil observasi dan informasi dari para informan yang diolah melalui analisis data kualitatif menghasilkan data berupa argumentasi, hasil observasi termasuk hasil interpretasi tim peneliti. Data kuantitatif berupa data dalam bentuk angka dan tabel tentang kepariwisataan di Bali.

(21)

21! dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari para informan melalui wawancara termasuk hasil observasi lapangan dan interpretasi. Data sekunder berupa data pendukung yang sudah

(22)

22! diolah, diperoleh dari literatur-literatur, penelitian sebelumnya, maupun dokumen- dokumen yang ditemukan di lapangan. Data sekunder tersebut antara lain berupa data statistik kunjungan wisatawan, profil kab/kota di Bali, buku-buku literatur, dan bahan bacaan yang berkaitan dengan penelitian ini diperoleh melalui media massa atau internet.

3.5 Teknik Penentuan Informan

Luasnya wilayah penelitian menuntut tim peneliti harus cermat dalam menentukan informan. Penentuan informan dilakukan menggunakan teknik purposive sampling untuk mendapatkan ketepatan dan keterpercayaan data yang dapat di uji keabsahan dan kredibilitasnya. Berawal dari informan pangkal yang diteruskan dengan beberapa informan kunci. Penentuan informan pangkal berdasarkan ketentuan (Koenjaraningrat, 1997 : 164) :

1. Orang tersebut merupakan tokoh

2. Orang tersebut memiliki pengetahuan dan informasi luas sesuai dengan topik 3. Orang tersebut memiliki kemampuan menghubungkan dengan informan lain

Adapun yang ditetapkan sebagai informan pangkal adalah pakar dan tokoh pariwisata Bali Prof. Ida Bagus Adnyana Manuaba, Hon. Ferg.S, FIPS,SF. Untuk menetapkan informan kunci berdasarkan kriteria sebagai berikut (Koenjaraningrat, 1997 : 130) :

1. Orang tersebut memahami secara mendalami masalah yang diteliti 2. Memiliki pengalaman dan berpartisipasi langsung

Informan kunci dalam penelitian ini adalah Gubernur Bali, Kapolda Bali, Bupati/Walikota Se-Bali, Kepala Bappeda Prov/Kab/Kota se-Bali,Kadisparda Pemrov dan Kab.Kota se-Bali, DPRD Bali, Ketua BTB, Ketua PHRI Bali, Ketua PWI Bali, Ketua HPI Bali, Perwakilan dari Seniman, Ketua MUDP Prov. Bali dan Tokoh Masyarakat dari masing-masing Kab/Kota Seluruh Bali.

Untuk mendapatkan keterpercayaan data dilakukan teknik triangulasi yaitu data hasil observasi dipertegas dengan mengadakan wawancara mendalam dan dokumentasi terhadap informan kunci lalu dibandingkan dengan data dari informan pangkal (Moleong, 2005 : 186). Teknik tri angulasi berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama secara serempak. Teknik

(23)

23! triangulasi sumber adalah mendapatkan data dari sumber berbeda-beda dengan teknik yang sama. Tujuan dari tri angulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh meluas, tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu, dengan menggunakan triangulasi dalam pengumpulan data maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan hanya menggunakan satu cara (Stainback, 1988, Mathinson, 1988, Patton, 1980, dalam Sugiyono, 2005 : 83).

3.6 Metode Pengumpulan Data

Adapun unit analisis utama dalam penelitian ini adalah interpretasi dari para pelaku sosial, terutama mereka yang termasuk ke dalam golongan lapisan pertama. Selain interpretasi unit analisis lainnya adalah tindakan dan interaksi. Tekniknya adalah teknik kualitatif melalui tahap-tahap mengkaji data, mereduksi data, mengategorikan data, dan memeriksa keabsahan data. Setelah data dikumpulkan, dianalisis secara kualitatif, kemudian dilakukan interpretasi data. Tujuan interpretasi data adalah pertama mendeskrispsikan fakta yang ada. Kedua mendeskripsikan fakta secara analitik, dan ketiga, menyusun teori substantif atau teori yang disusun dari dasar atau dari data (Moleong, 2005).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan informas yang nantinya diolah menjadi data dengan cara langsung bertatap muka dengan informan dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Wawancara mendalam dilakukan secara intensif dan berulang-ulang sebagai alat utama yang dikombinasikan dengan metode observasi (Bungin, 2003 : 110). Melalui observasi yaitu upaya yang dilakukan oleh pelaksana penelitian kualitatif untuk merekam peristiwa dan kegiatan yang terjadi dengan menggunakan alat bantu atau tidak (Koenjaraningrat, 1997). Observasi dilakukan di seluruh kab/kota se-Bali.

(24)

24! Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mengkaji dan mengambil dari literatur, referensi, buku-buku, monografi dan media massa untuk mendapatkan data sekunder sebagai bahan acuan, dukungan dan perbandingan dalam penelitian yang terkait dengan problematika pariwisata Bali.

3.7 Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif cenderung lebih mampu mengungkap realitas ganda, hubungan wajar antara peneliti dengan informan karena penelitian ini lebih sensitif dan adaptif terhadap peran berbagai pengaruh timbal balik (Muhadjir, 2000 : 149). Penelitian kualitatif berupaya memenuhi kriteria trustworthiness dan authenticity. Trustworthiness adalah bila suatu penelitian kualitatif memiliki sifat kredibel, dapat ditransfer, dan dapat dikonfrimasi. Sedangkan kriteria authenticity adalah bila penelitian kualitatif mengandung keterbukaan, kejujuran, dan laporan yang imbang dari sudut pandang subjek yang diteliti (Rejeki, 2004 : 120). Hal tersebut mendorong penelitian kualitatif menerapkan grounded theory yaitu sudah menyusun teori waktu di lapangan yang disebut Elden (dalam Muhadjir, 2000 : 168) sebagai local theory dan bersifat open ended berdasarkan kenyataan langsung di lapangan.

Data dalam penelitian ini disajikan secara deskriptif kualitatif yang mempergunakan gambaran dari data yang disusun secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta yang ada ( Moleong, 2005 : 143 ). Menurut Miles dan Huberman (1992), kegiatan analisis terdiri dari beberapa alur yaitu : komparasi data, verifikasi, penyajian data dengan argumentasi dan interpretasi memakai kerangka budaya masyarakat setempat. Hubungan beberapa alur tersebut secara sejajar membentuk wawasan umum yang disebut analisis. Analisis data kualitatif meruapakan upaya berlanjut, berulang dan terus-menerus. Komparasi data, penyajian data dan verifikasi tampil secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang susul-menyusul (Miles dan Huberman,1992 : 15).

Berlandaskan pada kajian pustaka, serangkaian konsep, teori dan metode kualitatatif, hasil observasi dan informasi (hasil wawancara) yang diperoleh di lapangan yaitu pendapat informan tentang problematika pariwisata Bali dan solusi yang ditawarkan akan dianalisis secara kualitatif melalui identifikasi, kategorisasi, seleksi dan

(25)

25! menganalisis informasi untuk dapat diolah menjadi data kualitatif. Menggunakan analisa data kualitatif diatas diharapkan mampu memahami dan menemukan road map native’s pada penelitian tahap I tentang paradigma pariwisata Bali ke depan.

Hasil penelitian diharapkan bukan berupa pengulangan-pengulangan penelitian yang pernah dilakukan melainkan dapat menjadi paradigma atau bahkan mungkin acuan pemerintah, stakeholders pariwisata dan masyarakat Bali pada umumnya dalam mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan secara terencana untuk kesejahteraahan masyarakatnya.

MODEL ATAU PRODUK YANG HENDAK DICAPAI :

1. Model Paradigma Pariwisata Bali sebagai payung sub sektor dari kepariwisataan di Bali

(26)

26! BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 BIAYA

A. Gaji dan Upah : Rp. 9,925,000 (19,85%) B. Bahan Habis Pakai dan Peralatan : Rp. 13,428,000 (26,86%) C. Perjalanan : Rp. 20,000,000 (40%) D. Lain-Lain : Rp. 6,647,000 (13,29%)

(27)

27! 4.2 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No. Jenis Kegiatan Bulan

I (Mei) Bulan II (Juni) Bulan III (Juli) Bulan IV (Agust) Bulan V (Sept) Bulan VI (Okt)

1. Persiapan dan Penjajagan xxxx

2. Pengumpulan Data xxxx xxxx xxxx xx

3. Pengolahan Data xxxx xxxx xxxx xxxx

4. Penulisan Draf Laporan xxxx xxx

5. Pembahasan/Seminar x

6. Perbaikan Laporan xx

7. Penulisan Laporan Akhir dan Penggandaan

(28)

28! DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Bagus, I Gusti Ngurah. 1992. Pembangunan Berwawasan Budaya. Majalah Ilmiah Unud. Denpasar : Puslit Unud

Bungin, Burhan. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada Eco, Umberto. 1987. Travels in Hyper-Reality. London : Picador

Fairclough, Norman. Relasi Bahasa Kekuasaan dan Ideologi. Gresik : Boyan Publishing Geriya, I Wayan. 1994. Kesinambungan dan Perubahan Nilai Budaya Dalam Kehidupan

Masyarakat di Kawasan Wisata Ubud. Laporan Penelitian Unud. Denpasar : Universitas Udayana.

---. 2003. Pola Partisipasi dan Strategi Perjuangan Hak-Hak Komuniti Lokal dalam Pembangunan Pariwisata di Era Multikultural (Perspektif Pariwisata Budaya Bali) dalam “Guratan Budaya dalam Perspektif Multikultural,

Persembahan Kepada Prof. Ngurah Bagus”. Denpasar : Fakultas Sastra Unud Koenjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

---. 1997. Metode-Metode Penelitian ilmu Sosial. Jakarta : Rajawali Kuntjara, Esther. 2006. Penelitian Kebudayaan. Graha Ilmu, Yogyakarta

Kusumahadi, M. 2007. Practical Challenge to The Community Empowerment Program. Yogyakarta : Experience of Satunama Foundation of Yogyakarta. Leiper, Neil. 1990. Tourism Systems : An Interdisciplinary Perspective. Palmerston

North : Massey University

Mahagangga, I Gst. Ag. 2007. Strategi Bali TV dalam Mewujudkan Ideologi Ajeg Bali : Suatu Perspektif Kajian Budaya. Tesis S2 Magister Kajian Budaya.Denpasar : PPs Kajian Budaya Unud

Moleong, Lexy. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya, Bandung. Pitana, I Gde. 2002. Pariwisata, Wahana Pelestarian Kebudayaan dan Dinamika

Masyarakat Bali. Pidato Pengukuhan Guru Besar bidang Sosial Pariwisata. Denpasar : Universitas Udayana

---dan I Ketut Surya Diarta. 2009.Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi

(29)

29! Pujaastawa, I.B.G. 2003. Pariwisata Subak : Menjaga Identitas Budaya Bali dan

Keseimbangan Ekologi Bali Tengah dalam “Guratan Budaya dalam Perspektif Multikultural, Persembahan Kepada Prof. Ngurah Bagus”. Denpasar : Fakultas Sastra Unud

Richardson, John I dan Martin Fluker. 2004. Understanding and Managing Tourism. Australia : Pearson Education NSW Australia

Saifuddin, Achmad Fedyani. 2005. Antropologi Kontemporer, Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta : Kencana Premadia Group

Spillane, S.J. James, J. 1994. Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius

Spradley, James P. Culturals and Cognitive Rules, Map and Plans. New York : Holt Rinehart and Winston

---.Participant Observation. 1980. New York : Holt Rinehart and Winston, ---.1997. Metode Ethnografi. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

37!

LAMPIRAN-LAMPIRAN

I. Justifikasi Penggunaan Anggaran

No.$ Uraian$ TAHUN$2016$

Volume$ Harga$ Satuan$ Jumlah$(Rp.)$ %$ I$ GAJI$DAN$UPAH$ !! !! !! $ $ $ $ $ $ 19.85%$ 1! Ketua!Peneliti!(1!orang,!8! bulan)! 8! OB! !365,000!! !2,920,000!! 2! Anggota!Peneliti!(2!orang,!8! bulan)! 19! OB! !260,000!! !4,940,000!! 3! Pembantu!Lapangan!Pegawai! Negeri!(1!orang,!12!hari/bulan)! 15! OH! !67,000!! !1,005,000!! 4! Pembantu!Lapangan!Non! Pegawai!Negeri!(2!orang! mahasiswa,!12!hari/bulan)! 36! OH! !10,000!! !360,000!! 3! Pengolah!Data!(1!penelitian)! 1! Paket! !700,000!! !700,000!! $ TOTAL$BIAYA$I$$ $ 9,925,000$ ! II$ BAHAN$HABIS$PAKAI$DAN$ PERALATAN$ $Volume$ $Harga$ Satuan$ $Jumlah$$$$$ (Rp)$ !!!!!!!%$ Alat!Tulis!Kantor! !! !! !! !! $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ 26.86%$ 1! Kertas!HVS!A4!70!gram!Cap! Sinar!Dunia!isi!500!lbr! 35! Buah! !35,000!! !1,225,000!! 2! Bateray!Alkaline!AA! 20! Buah! !73,000!! !1,460,000!! 3! CDORW!isi!5!buah! 30! Buah! !95,000!! !2,850,000!! 4! Ballpoint!Biasa!Merk!Pilot!Isi!12! 10! Buah! !29,000!! !290,000!! 5! Map!Box!File!Bantex! 20! Buah! !24,000!! !480,000!! 6! Map!Holder!Plastik! 20! Buah! !20,000!! !400,000!! 7! Buku!Kwitansi!Besar!Isi!100! 10! Buah! !64,000!! !640,000!! 8! Binder!Clips! 20! Kotak! !10,000!! !200,000!! 9! Tinta!HP!Laserjet!C8061!X! 3! Buah! !1,961,000!! !5,883,000!! !TOTAL$BIAYA$II! ! 13,428,000! !

(38)

38! III$ PERJALANAN$ !! !$Volume! !$Harga$ Satuan! !$Jumlah$ (Rp)! $$$$$$$%$ 1! Sewa!Kendaraan!(4!orang,!5! hari/bulan,!8!bulan)! 160! OH! !125,000!! !20,000,000!! $ $ 40.00%$ !!!TOTAL$BIAYA$III! $ ! 20,000,000! ! IV$ LAINPLAIN$(administrasi,$ publikasi,lokakarya/seminar,$ laporan$ !! $Volume$ $Harga$ Satuan$ $Jumlah$(Rp)$ !!!!!!%$ $ !! !! !! !! 13.29%$ 1! Administrasi!Kelembagaan! 1! Paket! !500,000!! !500,000!! 2! Publikasi!(Jurnal!Nasional,! Internasional,!HaKI)! 1! Paket! !2,042,000!! !2,042,000!! 3! Seminar! 1! Paket! !3,250,000!! !3,250,000!! 4! Laporan! 1! Paket! !855,000!! !855,000!! !$TOTAL$BIAYA$IV! ! 6,647,000! ! $$$$$$$$$$$$$$TOTAL$BIAYA$KESELURUHAN$ $$ $! 50,000,000! 100$%$

(39)

39! 2. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA

Meminjam tempat untuk diskusi dan memudahkan dalam studi pustaka untuk data base di Laboratorium Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Jalan Dr. Goris, No. 7 Denpasar Bali.

3. ORGANISASI TIM PENELITI Ketua

Nama : Drs. I Putu Anom, M. Par

NIP/NIDN : 195707161986011001/0016075705 Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda / IV c Jabatan : Lektor Kepala

Bidang Keahlian : Perencanaan Pariwisata Waktu : 8 jam/minggu

Anggota I

Nama : Saptono Nugroho, S. Sos., M. Si NIP/NIDN : 19760920 2005011001/0020097602 Pangkat/Golongan : Asisten Ahli/III a

Jabatan : Lektor Kepala Bidang Keahlian : Sosiologi Pariwisata Waktu : 6 Jam/ Minggu

Anggota II

Nama : I Gst. Ag. Oka Mahagangga, S. Sos., M. Si NIP/NIDN : 197710102006041004

Pangkat/Golongan : Penata / III c Jabatan : Lektor

Bidang Keahlian : Antropologi Pariwisata Waktu : 6 Jam/ Minggu

(40)

40! 4. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua Peneliti A. Identitas Peneliti B. Riwayat Pendidikan Program! S51! S52! Nama!Perguruan! Tinggi! Fakultas!Ekonomi! Universitas!Udayana!! ! Kajian!Pariwisata!Universitas! Udayana! ! 1.

Nama Lengkap (dengan gelar) Drs. I Putu Anom, M.Par. L 2. Jabatan Fungsional Lektor Kepala/IV c

3. Jabatan Struktural -

4.

NIP/NIK/No.Identitas lainnya 195707161986011001!

5. NIDN 0016075705

6. Tempat dan Tanggal Lahir Kapal, Badung 16 Juli 1957 7.

Alamat Rumah Jl.!Tukad!Buaji!Gg.!Lotus!No.!24!Denpasar! 8.

Nomor Telepon/Faks /HP

HP.!081!657!0715!!

! !!!

9. Alamat!Kantor!! Jl.Dr. R. Goris Denpasar.

10. Nomor!Telepon/Faks!! (0361) 223798.

11. Alamat!e5mail!! iputuanom@yahoo.com

12. Lulusan!yang!telah!dihasilkan! S-1= 507 orang; S-2= 8 Orang; S-3= 0 Orang 13. Mata Kuliah yg diampu 1.Proses Perencanaan Pariwisata.

2.Kebijakan Pembangunan Pariwisata. 3.Kewirausahaan.

4.Wisata Spiritual.

(41)

41! Bidang!Ilmu! Ekonomi!Pembangunan.! ! Manajemen!Pariwisata.! Tahun!Masuk! 1979! 2002! Tahun!Lulus! 1985! 2005! Judul! Skripsi/Tesis/Desertasi! Prospek!Perkembangan!Industri!Tegel!di! Kabupaten!Badung.! Pengembangan!Kawasan!Bendungan! (Embung)!Telaga!Tunjung!Sebagai! Daya!Tarik!Wisata!di!Kabupaten! Tabanan.!! Nama! Pembimbing/Promotor! Dra.!Komang!Rastini.! Drs.!I!Wayan!Yogiswara.! Prof.!Dr.!I!Wayan!Ardika,!M.A.! Dr.!Ir.!Syamsul!Alam!Puturusi!MSP.! ! C.'Pengalaman'Penelitian'dalam'5'Tahun'Terakhir' (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No.! Tahun! Judul!Penelitian! !!!!!!!!!!!Pendanaan!

Sumber! Jml(Juta!Rp.)! 1! 2008! Perencanaan!dan!Pengembangan! Bendungan!(Embung)!Telaga! Tunjung!Sebagai!Obyek!dan!Daya! Tarik!Wisata!di!Kabupaten!Tabanan!! ! DIKTI! 42.000.000.,! 2! 2008! Perencanaan!dan!Pengembangan! Sarana!Wisata!Kereta!Gantung!di! Kawasan!Kintamani,!Bangli,!2008!! ! Kemen! budpar! RI.! 100.000.000.,! 3! 2010! Rencana!Pengelolaan!Obyek!dan! Daya!Tarik!Wisata!di!Kabupaten! Bangli.! ! ! Pemda! Bangli! 100.000.000.,!

(42)

42! 4! 2011! Pengembangan!Sumber!Daya! Manusia!Untuk!Mendukung! Kawasan!Cagar!Budaya!Geopark,! Gunung!Api!Batur,!Kintamani!5Bangli! ! Kemen! Budpar! RI.! 350.000.000.,! 5! 2012! Penyusunan!Rencana!Induk! Pengembangan!Pariwisata!Daerah! Kabupaten!Nunukan!Kaltim.! ! Pemda! Kab.! Nunukan! 350.000.000.,! 6.! 2013! Kajian!Akademis!Pariwisata! Kabupaten!Blitar! APBD! 100.000.000! 7.! 2014! Kajian!Pengembangan!Pariwisata! Kabupaten!Blitar! APBD! 134.000.000!

8.! 2015! Kajian! Desa! Wisata! di! Kabupaten! Badung!! ! APBD! 125.000.000! ! ! *)!Tuliskan!sumber!pendanaan!:!PDM,!SKW,!Pemula,!Fundamental,!Hibah!Bersaing,!Hibah!Pekerti,! Hibah! Pascasarjana,! Hikom,! Stranas,! Kerjasama! Luar! Negeri! dan! Publikasi! Internasional,! RAPID,! Unggulan!Stranas!atau!sumber!lainnya.!

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No.! Tahun! Judul!Pengabdian! Kepada!Masyarakat!

Pendanaan!

Sumber! Jml(Juta!Rp.)! 1! 2009! Bimtek!Pramuwisata!Kabupaten!Bangli!yang!

diselenggarakan! Kadisbudpar.! Kab.! Bangli,! Bangli!13!Januari!2009!

(43)

43! 2! 2009! Pengembangan! Jiwa! Kewirausahaan!

Mahasiswa! Melalui! Kegiatan! Magang,! Denpasar!30!September!2009!

Fak.!Pariwisata! 2.000.000.,!

3! 2010! Mewujudkan! Masa! Depan! Bali! yang! Lebih! Baik,!PS.!Magister!Agribisnis!Unud.! Program! Magister! Agribisnis!Unud.! 2.000.000! 4.! 2014! Bimtek!SDM!Pariwisata!Pemkab!Blitar! APBD! 118.000.000! 5.! 2014! Bimtek!Kewirausahaan! PT.!Angkasa!Pura! 95.000.000! 6.! 2015! Work!Shop!SKPD!Pemkab!Blitar!“Percepatan!

Pembangunan! Kepariwisataan! di! Kab.! Blitar”! Pemkab!Blitar! 125.000.000! ! ! ! *)!Tuliskan!sumber!pendanaan!:!Penerapan!IPTEKS!–!SOSBUD,!Vucer,!Vucer!Multitahun,!UJI,! Sibermas,!atau!sumber!dana!lainnya! ! ! !

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal 1 Dampak Pengeluaran Wisatawan

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali

Vol. 11/No.

1,2011. Analisis Pariwisata Fak. Pariwisata Unud.

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 Pelatihan dan Magang Satker BRR

Pemberdayaan Ekonomi dan pengembangan Usaha NAD.

”Pariwisata dan Pengentasan

Kemiskinan”.

Tanggal 8 s/d 12 Maret 2008 di Denpasar

(44)

44! 2 ”Mencari Format Pengelolaan

Pariwisata Bali Suistainable” Tri Hita Karana Sebagai Format Pengembangan Pariwisata

Berkelanjutan di Bali.

Fakultas Pariwisata Unud, Denpasar 15 April 2009

3 The International Seminar on

SustainableTourism Developmen. The Tri Hita Karana Philosophy. Fakultas Pariwisata Unud 28 April 2010. 4 Pariwisata dan Pengentasan

Kemiskinan. Peran Pariwisata Sektor dalam Pengentasan

Kemiskinan di Bali.

Kemenbudpar RI & Fak. Pariwisata Unud Denpasar, 28 Agustus 2010. 5 Focus!Group!Discussion!”Potensi! Wisata!Alam!dan!Sosial!Budaya!di! Kawasan!Kintamani,!Bangli.! Pengembangan Pariwisata Berbasis Alam. Kadiparda Bangli. 5 Nopember 2011 '

(45)
(46)

46! Anggota Peneliti II

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Saptono Nugroho 2. Jabatan Fungsional Asisten Ahli 3. Jabatan Struktural -

4. NIP/NIK/No.Identitas lainnya 197609202005011001

5. NIDN 0020097602

6. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 20 September 1976 7. Alamat Rumah Asrama Praja Raksaka Kepaon 8. Nomor Telepon/Faks /HP 081908184789

9. Alamat Kantor Jln. DR. R.Goris No. 7, Denpasar. 10. Nomor Telepon/Faks Tlp./ Fax. 223798

11. Alamat e-mail Snug1976@gmail.com 12. Mata Kuliah yg diampu 1.Sosiologi Pariwisata

2.Teori-teori Pariwisata 3.Sosial Budaya Pariwisata 4. Filsafat Pariwisata 5. Kapita Selekta Pariwisata

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi Universitas Jenderal Soedirman

Universitas Udayana

Bidang Ilmu Sosiologi Kajian Pariwisata

Tahun Lulus 2003 2014

Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Ideologi Menurut Karl Mannheim

Geowisata Karangsambung dari Perspektif Dualitas Nama Pembimbing/Promotor Drs. Nana Sutikna,

M.Hum

Prof. Dr. I Nyoman Sirta, SH.,MS

(47)

47! C. Pengalaman Penelitian

No. Tahun Judul Penelitian

1. 2010 Upaya!!dan!Kendala!Disparda!Provinsi!Bali!Dalam! Pemulihan!!!Pemulihan!Pariwisata!Pasca!Bom!Bali! 12!Oktober!2002!dan!Bom!Bali!1!Oktober!2005! (Suatu!Tinjauan!Kritis!Kajian!Budaya)! 2. 2010 Upaya!Pengembangan!monumen!Puputan! Klungkung!Sebagai!Sarana!Leisure!and!Recreation! di!Kota!Semarapura!(Suatu!Tinjauan!Kajian!Budaya! Terhadap!Daya!Tarik!Wisata)! ! D. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal

No. Judul Artikel Ilmiah Tahun

1. Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Pariwisata Ekologis

2014

2. Basis Ideologi Praktik Pariwisata 2015 3. Generasi Muda dalam Praktik Desa Wisata

Badung

2015

!

E. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah

(48)

48! No. Nama Pertemuan ilmiah/

Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

(49)

49! Anggota Peneliti II A.'Identitas'Peneliti' 1.! Nama!Lengkap!dengan!Gelar! I!Gst.!Ag.!Oka!Mahagangga,!S.Sos,!M.Si,!(L)! 2.! Pangkat/!Gol/Jabatan!Fungsional! Penata!M!/!III!c!/!Lektor! 3.! Jabatan!Struktural! Ketua!Program!Studi!S1!Destinasi!Pariwisata! 4.! NIP! 197710102006041004! 5.! NIDN! 0010107702! 6.! Tempat!dan!Tanggal!Lahir! Denpasar,!10!Oktober!1977! 7.! Alamat!Rumah! Jl.!Durian,!No.!19!Denpasar5Bali! 8.! Telepon/Fax/HP! (0361)!239831/0818344007! 9.! Alamat!Kantor! Jl.!Dr.!R.!Gorris,!No.!7!Denpasar! 10.! Telepon/Fax! (0361)!223798! 11.! Alamat!E5mail! ragalanka@gmail.com! 12.! Lulusan!yang!telah!dihasilkan! S1!=!51!Orang! 13.Mata!Kuliah!yang!Diampu! 1.!Antropologi!Pariwisata! 2.!Pemahaman!Lintas!Budaya! 3.!Sosiologi!Pariwisata! ! 4.!Public'Relation! 5.!Seminar!Pariwisata! ! ! ' B.'Riwayat'Pendidikan'

(50)

50!

! S1' S2' S3'

Nama!PT! Universitas!Udayana! Universitas!Udayana! 5! Bidang!Ilmu! Antropologi!Budaya! Kajian!Budaya! !

Tahun!Masuk/Lulus! 1996/2003! 2004/2007! !

Judul!Skripsi/Tesis! The' Criminal' Life' of' The' Prisoner’s:! Sosialiasi! Antar! Narapidana! di! LP! Kerobokan!Denpasar! Strategi!Bali!TV!dalam! Mewujudkan! Ideologi! Ajeg! Bali! :! Suatu! Perspektif! Kajian! Budaya!

5!

Nama!Pembimbing! Dr.Emiliana! Mariyah,! MS! dan! Drs.! I! Gst.! Putu!Sudiarna,!MA! Prof.! Dr.! Emiliana! Mariyah,!MS!dan!Dr.!I! Wayan!Redig! ! ' C.'Pengalaman'Penelitian'dalam'5'Tahun'Terakhir'

No.' Tahun' Judul'Penelitian' Pendanaan'

Sumber' Jml(Juta/Rupiah)' 1.! 2008! Ekspansi! Pedagang!

Acung! Kintamani! ke! Daerah! Domisili! Wisatawan! di! Kota! Denpasar!! ! Pemula/Dosen! Muda! Rp.!!!5.000.000! 2.! 2008! Survei! Kinerja! Universitas!Udayana!! ! Dies!Unud! Rp.!!!!5.000.000! 3.! 2009! Pengembangan! LP! Kerobokan! dalam! Meminimalkan! Tindak! Kejahatan!di!Bali,!Tahap!I! Hibah!Bersaing! Rp.!38.500.000! 4.! 2010! Pengembangan! LP! Kerobokan! dalam! Meminimalkan! Tindak! Kejahatan!di!Bali,!Tahap!II! Hibah!Bersaing! Rp.!48.000.000!

(51)

51! 5.! 2011! Pemetaan! Kriminalitas!

dan! Upaya! Antisipasi! Tindak! Kejahatan! Terhadap! Wisatawan! (Studi! Bentuk! Kejahatan! di! Kawasan! Wisata!Kuta)! ! Hibah! Unggulan! Udayana! Rp.!50.000.000! 6.! 2012! Studi! Pengembangan! Kehumasan! di! PTN! (Studi! Kasus!Humas!Unud(!

Hibah! Unggulan! Udayana!

Rp.!50.000.000!

7.! 2013! Hipersosialisasi!

Kriminalitas! Napi! di! LP! Kerobokan! Denpasar! (Studi! MultidisplinerModel! Pengembangan!LP! Hibah!Bersaing! Rp.!54.750.000! 8.! 2013! Kajian! Akademis! Pariwisata! Kabupaten! Blitar! APBD! Rp.!100.000.000! 8.! 2014! Kajian Pengembangan Pariwisata Kabupaten Blitar APBD! Rp.!134.000.000! 9.! 2014! Ripparda! Kabupaten! Blitar! APBD! Rp.!134.000.000! 10.! 2014! Pelestarian! dan! Pemanfaatan! Tinggalan! Prabu! Udayana! sebagai! DTW! Unggulan! di! Bali! (Upaya! Merancang! Desa! Pekraman! Kutri! sebagai!Desa!Wisata)!

Hibah! Unggulan! Udayana!

Rp.!!!!35.000.000!

11.! 2015! Kajian! Pengembangan! Desa! Wisata! di! Kabupaten!Badung!

APBD! Rp.!!!!125.000.000!

12.! 2015! Kajian! Dampak! Sosial! Budaya!TPA!Sente!Kab.! Klungkung!

(52)

52! 13.! 2015! Model! Pengelolaaan!

Wisata! Bahari! Secara! Berkelanjutan! di! Nusa! Penida! Kabupaten! Klungkung! Hibah! Unggulan! Program!Studi! Rp.!!!!22.500.000! ' ' ' ' D.'Pengalaman'Pengabdian'Kpd'Masyarakat'Lima'Tahun'Terakhir' ''

No.' Tahun' Judul'Penelitian' Pendanaan'

Sumber' Jml(Juta/Rupiah)' 1.! 2009! Pelatihan! Pelayanan! Periksa! dan! Pembuatan! Paket! Wisata! bagi! Pengelola! Objek! Wisata!! ! Pengabdian! Unud! Rp.!!!2.000.000! 2.! 2009! Penerapan! Strategi! Bauran! Pemasaran! untuk! Meningkatkan! Kedatangan!

Wisatawan! ke! Desa! Plaga! Petang,! Badung!! ! Pengabdian! Unud! Rp.!!!!2.000.000!

3.! 2010! Pelatihan! Bahasa! Jepang! di! Industri! Cafe! Kedonganan!

Pengabdian! Unud!

Rp.!2.000.000!

4.! 2013! Pelatihan! Inovasi! Tour' Package! di! SMKN! 5!

Pengabdian! Unud!

(53)

53! Denpasar!

5.! 2014! PelatihanTour'Package!di! Desa! Kerta,! Kec.! Payangan!Kab.!Gianyar!

Pengabdian! Unud!

Rp.!5.000.000!

6.! 2014! Pengembangan! Desa! Sangeh! sbg! Desa! Wisata! menuju! Pariwisata! Kerakyatan!

Berkelanjutan! di! Kab.! Badung!

Pengabdian! Unud!

Rp.!5.000.000!

7.! 2015! Pemetaan! “Paket! Jalur! Wisata! Pedesaaan”! di! Desa!Wisata!Penglipuran,! KAb.!Bangli! ! Pengabdian! Unud! Rp.!10.000.000! 8.! 2015! Workshop! SKPD! Pemkab! Blitar,”Percepatan! Pembangunan! Kepariwisataan! di! Kab.Blitar,! Prov.! Jawa! Timur”!

!

APBD! Rp.!125.000.000!

'

E.'Pengalaman'Penulisan'Artikel'Ilmiah'dalam'Jurnal'Dalam'5'Tahun'Terakhir' No' Judul'Artikel'Ilmiah' Volume/No/'Tahun' Nama'Jurnal'

1.! Bali!TV!dan!Ajeg!Bali! 4/8/2007! Jurnal! S2! Kajian! Budaya! (PPS! S2! Kajian! Budaya5! Unud)!

2.! Premanisme!dan!Pariwisata! Vol. 8, No. 2 Tahun 2008, ISSN: 1410- 3729, (Hal. 1-7)!

Jurnal! Analisis! Pariwisata! (Fak.! Pariwisata5Unud)!

3.! Premanisme,! Pariwisata! dan! Media!Massa! Vol. 5 No. 3September 2010,ISSN:1907-9419, (Hal. 385-Jurnal! Kepariwisataan! Indonesia!

(54)

54!

391) (Kemenbudpar!RI)!

4.! Eksistensi! Kehidupan! Sosial5 Budaya! Masyarakat! Tenganan! Pegringsingan! Ditengah! Gencarnya! Arus! Pariwisata!

Vol 3 No. 1. 2011.

ISSN: 2086-1354, (Hal.47-51)!

Jurnal! Iptekma! (Biro! Kemahasiswaan! Unud)!

5.! Faktor5Faktor! yang! Memotivasi! Perempuan! sebagai! Pengelola! Pondok! Wisata!di!Ubud!

7/3/2012! Jurnal! Jurnal!

Kepariwisataan! Indonesia!

(Kemenparekraf!RI)! 6.! Peran! dan! Kendala!

Pemulihan! Pariwisata! Pasca! Bom! Bali! (Suatu! Kasus! Disparda!Prov.!Bali)!

12/1/2012! Jurnal! Analisis!

Pariwisata! (Fak.! Pariwisata5Unud)!

7.! Karakteristik! Restoran! India! sebagai! Sarana! Wisata! Baru! di!Kuta,!Nusa!Dua!dan!Ubud! Vol. 12, No.1, 2012, ISSN: 1410-3729, (Hal. 37-46)! Jurnal! Analisis! Pariwisata! (Fak.! Pariwisata5Unud)! ! ! 8.! Keamanan! dan! Kenyamanan!

Wisatawan! di! Bali! (Kajian! Awal!Kriminalitas!Pariwisata)!

13/1/2013! Jurnal! Analisis!

Pariwisata! (Fak.! Pariwisata5Unud)! 9.! Upaya Antisipasi Tindak

Kejahatan terhadap Wisatawan (Studi Tentang Bentuk Kejahatan di Wilayah Pariwisata Kuta)! Vol. 12 No 1 Thn. 2012. ISSN: 1907- 9419, (Hal. 111-125)! Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan. Litbang Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta! 10.! Upaya dan Kendala

Disparda Provinsi Bali Dalam Pemulihan

Pariwisata Pasca Bom Bali 12 Oktober 2002 dan Bom Bali 1 Oktober 2005 (Suatu Tinjauan Vol. 12, No.1, 2012, ISSN: 1410-3729, (Hal. 62-78)! Jurnal Analisis Pariwisata (Fakultas Pariwisata) Denpasar!

(55)

55! Kritis Kajian Budaya)!

F.Pengalaman'Penyampaian'Makalah'Secara'Oral'Pada'Seminar'Ilmiah'

No' Nama'Seminar' Judul'Artikel'Ilmiah' Waktu'dan'Tempat' 1.! Seminar! Nasional! Pariwisata! dan!

Kemiskinan! “Kemiskinan! dan! Premanisme”.! Ancaman! Pariwisata! Bali!Ke!Depan.! 28!Agustus!2010!

2.! Seminar! Nasional! Sains! &! Teknologi! (Senastek)! “Hipersosialisasi! Narapidana! di! LP! Kerobokan!Denpasar”! (Studi! Multidispliner! Merancang! Model! Pengembangan! LP! sebagai! Destinasi! Wisata)! 18519! September! 2014!

3.! Seminar! Nasional! Sains! &! Teknologi! (Senastek)!

Kajian!

Pengembangan! Desa! Wisata! di! Kabupaten! Badung!

29530!Oktober!2015!

4.! Seminar! Nasional! Sains! &! Teknologi! (Senastek)! POSTER! Model! Pengelolaaan! Wisata! Bahari! Secara! Berkelanjutan!di!Nusa! Penida! Kabupaten! Klungkung! 29530!Oktober!2015! ! ! ' G.'Pengalaman'Penulisan'Buku'dalam'5'Tahun'Terakhir''

No.! Judul!Buku! Tahun! Jumlah!Halaman! Penerbit! 1.! Pemberdayaan! dan! Hiperdemokrasi! Dalam! Pembangunan! 2011! 42556! dari! 214! halaman! ISSBN! 97859795 379057353,! Denpasar:! Pustaka!Larasan!

(56)

56! Pariwisata!

2.! Karya! Unud! untuk! Anak!Bangsa!!2013! 2013! 2245227!dari!228! halaman! ISSBN! 97856025 777657650,! Denpasar:! LPPM! Unud! 3.! “Hipersosialisasi! Narapidana! di! LP! Kerobokan! Denpasar”! (Studi! Multidispliner! Merancang! Model! Pengembangan! LP! sebagai! Destinasi! Wisata)! 2014! 9605966! dari! 1000!halaman! Prosiding! Seminar!Nasional! SENASTEK,!ISSBN! 978560252945 01850,!Denpasar5 LPPM! Univ.! Udayana! 4.! Pelestarian! dan! Pemanfaatan! Tinggalan! Prabu! Udayana! sebagai! DTW! Unggulan! di! Bali! (Upaya! Merancang! Desa! Pekraman! Kutri! sebagai! Desa! Wisata)! 2014! 9675973! dari! 1000!halaman! Prosiding! Seminar!Nasional! SENASTEK,!ISSBN! 978560252945 01850,!Denpasar5 LPPM! Univ.! Udayana! 5.! Kajian! Pengembangan! Desa! Wisata! di! Kabupaten!Badung! 2015! 5755582! dari! 2191!halaman! Prosiding! Seminar!Nasional! SENASTEK,!ISSBN! 978560252745 07153,!Denpasar5 LPPM! Univ.! Udayana! 6.! Model! Pengelolaaan! Wisata! Bahari! Secara! Berkelanjutan! di! Nusa! Penida! Kabupaten! Klungkung! 2015! Abstrak! Poster! 621! dari! 2191! halaman! Prosiding! Seminar!Nasional! SENASTEK,!ISSBN! 978560252745 07153,!Denpasar5 LPPM! Univ.! Udayana! 7.! Perkembangan! dan!

2015! 835110! dari! 128! Buku! Ajar! ber5 ISBN! 97856025

(57)

57! Pengembangan! Desa! Wisata! :! Kajian! Perencanaan! Desa! Wisata! Secara! Berkelanjutan! halaman! 103255354,! Bogor5Herya! Media! ! ! ! !

(58)

58! ! ! ! ! ! ! ! !

(59)

59! !

ASISTEN PENELITI

1. Nama : I Putu Aditya Adi Guna Hanum NIM : 1212015038

Semester : VIII

Prodi : S1 Destinasi Pariwisata 2. Nama : A.A. Tirta Putra Wiranata

NIM : 1212015020 Semester : VIII

Prodi : S1 Destinasi Pariwisata 3. Nama : I Komang Agus Sugiarta

NIM : 1212015042 Semester : VIII

(60)

60!

(61)
(62)

Referensi

Dokumen terkait

UB Students Research Fellow Joint Study Program Development of Infrastructure Development of Entrepreneurial Campus Strengthening the role of UBBIPS UB & Regional

Dalam rangka pengisian formasi CPNSD Tahun 2014 dan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 472 Tahun 2014 tanggal 11 Agustus

Takeshi (1981) dalam Kurniawan (2010, hal.11) menjelaskan bahwa sistem kerja seumur hidup (lifetime employment), dimana dengan semakin lama pekerja bekerja dalam satu

menulis skripsi dengan judul AKIBAT HUKUM PENGGUNAAN MEREK DAGANG YANG MEMILIKI PERSAMAAN NAMA DENGAN MEREK DAGANG YANG SUDAH TERDAFTAR DITINJAU DARI UU NO 15 TAHUN 2001

1) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang klasifikasi pengggunaan bahasa yang tepat, untuk anak- anak seumuran, lebih dewasa, dan lebih tua. 2) Guru membagi

Skema bagan alir dalam tahapan penelitian tentang analisis kualitas website terhadap kepuasan pengguna dengan metode webqual 4.0 pada Rumah Wisata Keramik

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian dari Wahyuni (2012), tentang tingkat pengetahuan remaja putri tentang mestruasi pada siswi kelas VIII di SMP

Penulis memilih judul pembahasan ”Pusat Budidaya dan Rekreasi Ikan Hias Air Tawar” dalam penulisan ini untuk menambah lokasi penjualan ikan hias air tawar yang lebih