• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PEMERINTAH DESA TERHADAP PENINGKATAN INSFRATRUKTUR DESA DI DESA SUNGAI GEDANG KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN PEMERINTAH DESA TERHADAP PENINGKATAN INSFRATRUKTUR DESA DI DESA SUNGAI GEDANG KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2016."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

“PERAN PEMERINTAH DESA TERHADAP PENINGKATAN INSFRATRUKTUR DESA DI DESA SUNGAI GEDANG KECAMATAN

SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2016”.

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Terapan (S.Tr)

Oleh :

DOLY MARTUA SIREGAR

H0A113035

PROGRAM STUDI D IV MANAJEMEN PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JAMBI

KAMPUS SAROLANGUN

(2)

ABSTRAK

Peran Pemerintah Desa Terhadap Peningkatan Insfratruktur Desa Di Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun Tahun 2016

(Nama :Doly Martua Siregar, Nim : H0A113035)

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja Pemerintah Desa dalam Pembangunan Infrastruktur.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi langsung dilapangan.Penelitian ini dilakukan di Desa Sungai Gedang, Kecamatan Singkut, KabupatenSarolangun, Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Desa Sungai Gedang, dan aparat desa lainnya serta Tokoh Masyarakat di Desa Sungai Gedang. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif, Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa Kinerja Pemerintahan Desa dalam Pembangunan Infrastruktur mengedepankan aspirasi dan partisipasi masyarakat, yang dapat dilihat dari produktivitas, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas pemerintah desa. Untuk mewujudkan pembangunan yang bersifat partisipatif perlu adanya partisipasi masyarakat yang pro aktif untuk mendukung pembangunan di desa.

Kata Kunci: Kinerja, Pemerintah Desa, Produktivitas, Responsivitas, Responsibilitas, Akuntabilitas, Pembangunan Infrastruktur

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam konteks sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia yang membagi daerah Indonesia atas daerah-daerah besar dan daerah kecil, dengan bentuk dan susunan tingkatan pemerintahan terendah adalah desa atau kelurahan.Dalam konteks ini, pemerintahan desa adalah merupakan sub sistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan nasional yang langsung berada di bawah pemerintah kabupaten.

Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah yang isinya memberi batasan kekuasaan pemerintah daerah, tetapi membuka otonomi

(3)

bagi pemerintah desa. Oleh karena itu, Undang – undang ini terdiri dari 3 (Tiga) bagian yakni: Tentang Pemerintahan Daerah, Tentang Pemilihan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa.Kemudian direvisi kembali menjadi Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang lebih terinci lagi mengenai urusan desa.

Pelaksanaan otonomi daerah yang telah dimulai sejak 2001 mengandung konsekuensi yang cukup “menantang” bagi daerah.Di satu sisi, kebebasan

berkreasi membangun daerah benar-benar terbuka lebar bagi daerah. Namun demikian, di sisi yang lain telah menghadang setumpuk masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang sangat mendasar adalah perubahan pola pengelolaan daerah dari sentralistik menjadi desentralisasi, misalnya sumber dana untuk membiayai pembangunan, sumber daya manusia sebagai aparat pelaksana seluruh aktivitas pembangunan, dan masih banyak yang lain.

Setiap tahunnya pembangunan di Desa Sungai Gedang tidak adanya perkembangan yang begitu sangat signifikan dari segi infrastruktur serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat.Bahwasanya pembangunan merupakan factor penting dalam kemajuan suatu desa.Pembangunan desa tidak dapat diukur dengan janji atau kata-kata. Melainkan pembangunan desa hanya dapat diukur dari apa dan sejauh mana pembangunan itu telah dikerjakan serta memberikan dampak positif untuk kehidupan masyarakat.

Berikut ini merupakan data pengurus Desa Sungai Gedang

Tabel 1.1.Jumlah Pegawai dan Pengurus Desa yang bekerja di Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.

(4)

No. Nama Jabatan

Jumlah Pegawai/ Pengurus Desa

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

1. Kepala Desa 1 1 1 2. Sekretaris Desa 1 1 1 3. Bendahara Desa 1 1 1 4. Ketua BPD 1 1 1 5. Staf 1 2 2 6. Kepala Urusan 5 6 6 7. Kadus 5 6 6 8. Ketua RT 19 20 23 9. Ketua Pemuda 1 1 1 Jumlah 35 38 42

Sumber : Kepala Desa dan pengurus Desa Sungai Gedang1

Berdasarkan keterangan table 1.1. diatas dapat kita lihat perbandingan pengurus yang bekerja pada tahun 2014 hanya 38 orang, lebih sedikit dari yang terhitung pada 2015 bertambah menjadi 42 orang, hal ini merupakan hal yang positif dalam upaya peningkatan dalam pembangunan, tapi dibandingkan terbalik dari apa yang terjadi saat ini di Pemerintahan Desa Sungai Gedangdengan tenaga

1

(5)

yang lebih tidak mendukung dengan SDM yang cukup dalam upaya keberhasilan pembangunan desa.

Dari dasar uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik mengambil judul sebagai berikut : “Bagaimana Peran Pemerintah Desa Terhadap Peningkatan

Insfratruktur Desa Di Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun Tahun 2016”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang di atas, maka berikut permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Peran Pemerintah Desa Terhadap Peningkatan Insfratruktur Desa Di Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 ?

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya harus jelas diketahui sebelumnya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui Peran Pemerintah Desa Terhadap Peningkatan Insfratruktur Desa Di Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun 2016.

Manfaat Penelitian

(6)

1. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang mengkaji Peran Pemerintah Desa Terhadap Peningkatan Insfratruktur Desa Di Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun 2016 pada masa yang akan datang.

2. Secara Praktis :

a. Sebagai bahan dan penilaian serta informasi bagi Pemerintahan Desa di Kabupaten Sarolangun dalam melakukan pengambil keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan terhadap pelanggannya.

3. Bagi penulis merupakan sarana untuk mempraktekkan teori – teori yang didapatkan selama masa perkuliahan dan sekaligus sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan di Universitas Jambi.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian, yaitu :

1. Ruang lingkup hanya dibatasi di Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.

2. Peneliti menjelaskan tentang Peran Pemerintah Desa dalam meningkatkan pembangunan desa di Desa Sungai Gedang Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun.

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

(7)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan Kualitatif deskriptif, Maksud dari Penelitian Kualitatif adalah keterkaitan spesifik pada studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya2

Peneliti menggunakan penelitian ini, karena metode ini di anggap sangat relevan dengan materi penulisan skripsi, penelitian yang dilakukan hanya bersifat deskriftif yaitu menggambarkan apa adanya dari kejadian yang diteliti.3.

Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan berlokasi di Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun

Jenis dan Sumber Data

Data merupakan kumpulan fakta, angka, atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan4. Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu : 1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti5. Sumber data primer diperoleh dari semua informan melalui tehnik Wawancara dan Observasi mengenai Peran Pemerintah DesaTerhadap

2Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif,Bumi Aksara,Jakarta,2014, hlm 82. 3Munaroh, Panduan Memahami Metodeologi Penelitian,Intermedia,Jombang,2012,hlm 4Siregar. Syofian,Metodeologi Penelitian,Jakarta,2012, hlm 15.

(8)

Peningkatan Insfratruktur Desa Di Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun 2016.

Penulis melakukan observasi langsung dengan mendatangi Kantor Kepala Desa untuk menanyakan informasi mengenai kegiatan atau program yang sudah dilakukan dikantor tersebut untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di desanya.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku,dokumen/catatan, tulisan-tulisan karya ilmiah dari berbagai media, arsip -arsip resmi yang dapat mendukung kelengkapan data primer6.

Sumber data yang diperoleh secara tidak langsung memberi keterangan dan bersifat melengkapi sumber data primer. Dalam hal ini yang menjadi sumber data sekunder adalah buku, literatur, dokumentasi, dan sumber bacaan berkaitan dengan masalah yang diteliti .

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh unit – unit yang darinya sampel di pilih 7Populasi bukan hanya manusia, tetapi benda alam yang lainnya. Populasi juga meliputi seluruh karateristik sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu8.

Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Pemerintahan Desa yang ada di Kantor Kepala DesaDi Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun 2016 sebanyak 12 orang.

6Ulber Silalahi,Metodologi Penelitian Sosial, PT. Bumi Putera,Jakarta,2012,hlm 289. 7Ibid., hlm 253.

8

(9)

2. Sampel

Setiap penelitian berhadapan dengan masalah sumber data yang disebut Informan penelitian.Di dalam subjek penelitian kualitatif, informasi atau data diperoleh dari sumber yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian, untuk itu harus ditentukan informan penelitian yang dapat disajikan sumber informasi.Dengan penelitian kualitatif informan penelitian dipilih secara “Purposive” berkaitan dengan tujuan tertentu. Berdasarkan hal

tersebut maka dalam penelitian ini tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan.9.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat ditentukan informan dalam penelitian ini adalah :

a. Kepala Desa b. Pegawai Desa

c. Anggota Badan Permusyawaratan Desa d. Pemerintah Desa

e. Serta Masyarakat Desa Sungai Gedang

Peneliti mengambil beberapa sampel sebagai informan untuk diwawancarai secara langsung mengenai pembangunan infrastruktur di desa. Peneliti mengambil beberapa contoh diatas dengan alasan bahwa beberapa orang yang disebutkan diatas memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih mengenai kegiatan pembangunan infrastruktur yang ada di desa sungai gedang,

(10)

Teknik Pengelolaan Data

Peneliti Menggunakan alat analisis data berupa wawancara dan observasi secara langsung mengenai masalah yang ada, selanjutnya dilakukan analisis data.Analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Menganalisis data yang telah didapatkan baik data primer berupa informasi dari hasil wawancara dengan informan serta observasi di lapangan, maupun data sekunder berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan beberapa informan yang telah dipilih. Setelah itu peneliti juga menganalisis hasil wawancara dengan membandingkan data – data atau dokumen yang diberikan kepada peneliti yang nanti hasilnya akan disampaikan kepada pembaca.

2. Reduksi data atau proses pemilihan data (data reduction) untuk milih informasi mana yang dianggap sesuai dan tidak sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian.

3. Penyajian data dalam bentuk uraian penjelasan dan table. Peneliti mebuat beberapa table di Latar Belakang yang mana table tersebut dapat digunakan sebagai acuan dasar dalam memecahkan rumusan masalah yang ada.

4. Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat sehingga data dapat diuji validitasnya.Dimana penelitian yang valid

(11)

bersifat masuk akal, kredibel, dan terpercaya10 . Peneliti akan memberikan kesimpulan sesuai dengan apa yang telah diteliti oleh penulis dengan menggunakan Tehnik Wawancara.

PEMBAHASAN

Produktivitas (Kemampuan dalam menyelesaikan Pembangunan Infrastruktur)

Produktivitas Pemerintah Desa dalam menyelesaikan Pembangunan Infrastruktur merupakan salah satu indikator untuk melihat Kinerja Pemerintah Desa yang paling penting. Dalam hal ini Produktivitas adalah hasil (output) yang diperoleh dari program pembangunan infrastuktur yang sudah terlaksana di Desa Sungai Gedang yang dapat terwujudkan. Setiap pembangunan infrastruktur yang berlangsung di desa Sungai Gedang merupakan suatu kebutuhan yang betul-betul berasal dari kebutuhan masyarakat dan prioritas kegiatan baik dalam penggunaan dan manfaatnya.

Untuk menyelesaikan suatu kegiatan pembangunan di Desa Sungai Gedang, Pemerintah Desa Sungai Gedang dan masyarakatnya mengaku bahwa dalam menyelesaikan Pembangunan Infrastruktur Pemerintah Desa Sungai Gedang selain berusaha mengoptimalkan waktu bekerja oleh pekerja di lapangan sesuai dengan waktu dalam kontrak kerja, dari pemerintah desa sendiri menggajak masyarakat bekerja sama dalam hal swadaya menyelesaikan suatu kegiatan yang bisa dikerjakan dengan swadaya masyarakat sehingga pekerjaan dapat

10

Pasolong, Harban,“Metode Penelitian Administrasi”. Makassar: Lembaga Penerbit Universitas Hasanuddin, 2005.

(12)

terselesaikan tepat waktu. Karena dalam pelaksanaan suatu kegiatan pembangunan infrastruktur itu sendiri pemerintah desa memiliki kewajiban dalam hal menyelesaikan administrasi kegiatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pemerintah desa.

Responsivitas (kemampuan dalam menerima dan merealisasikan aspirasi masyarakat)

Pemerintah Desa sebagai wadah dalam menampung dan merealisasikan segala aspirasi masyarakat di desa, baik yang sifatnya keinginan maupun yang menjadi kebutuhan.kemudian kewajiban dari pemerintah desa itu sendiri adalah menindak lanjuti aspirasi masyarakat, tentunya dalam menindaklanjuti sebuah aspirasi itu adalah dengan menentukan skala prioritas karena tidak semua aspirasi bisa dimasukan ke dalam program khususnya dalam pembangunan infrastruktur.

Responsivitas Pemerintah Desa terkait dengan kemampuan pemerintah desa untuk menerima aspirasi dilihat dari kebutuhan masyarakat itu sendiri, dalam menyusun agenda dan prioritas pelayanan dan menerima aspirasi dalam program-program pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat lalu Pemerintah Desa berkewajiban menindaklanjuti aspirasi masyarakat tersebut kedalam Program Pembangunan yang tertuang di dalam RPJMDes. Sebelum menerima aspirasi masyarakat tentunya melewati proses menjaring aspirasi masyarakat. Pemerintah Desa harus sigap setiap waktu, demikian yang dilakukan Pemerintah Desa Sungai Gedang Selain menerima aspirasi masyarakat, pemerintah desa Sungai Gedang mengambil kebijakan untuk mengerahkan masing-masing ketua rukun tetangga

(13)

(RT) untuk menggali aspirasi masyarakat di RT sesuai dengan kebutuhan dalam bidang pembangunan, dengan mengadakan pertemuan-pertemuan dengan masyarakat diwilayah RT masing-masing.

Akuntabilitas (Dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Desa Kepada Masyarakat)

Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Desa adalah laporan semua kegiatan desa berdasarkan kewenagan desa yang ada, serta tugas- tugas dan kewenagan dari pemerintahan, pemerintahan provinsi, pemerintahan Kabupaten/ Kota.LPJ (Laporan Pertanggungjawaban) merupakan sebuah mekanisme monitoring dan evaluasi pembangunan infrastruktur di desa yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, dipertanggung jawabkan yang dimaksud dengan menginformasikan laporan pembangunan infrastruktur di desa kepada masyarakat adalah memberikan informasi berupa pokok-pokok kegiatan pembangunan infrastruktur yang disampaikan secara lisan atau tulisan.

Pemerintah Desa juga mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan Pembangunan Infrastruktur di desa, kepada Bupati melalui camat dan, memberikan laporan pertanggungjawaban kepada BPD. BPD dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis atas laporan pertanggungjawaban Pemerintah Desa, dan BPD berkewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Desa kepada masyarakat berupa selembaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan dengan masyarakat desa menyangkut pembangunan infrastruktur.

(14)

PENUTUP

Kesimpulan

Dari beberapa wawancara yang penulis lakukan, penulis menyimpulkan bahwa,Kinerja Pemerintah Desa dalam Pembangunan Infrastruktur di Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun Produktivitas Pemerintah Desa dalam menyelesaikan Pembangunan Infrastruktur di Desa Sungai Gedang belum cukup baik, yaitu perlu lebih meningkatkan lagi Produktivitas Kinerjanya dalam hal menyelesaikan pembangunan infrastruktur,Untuk kegiatan lapangan pemerintah desa menuntut optimalisasi waktu untuk bekerja kepada pekerja proyek agar kegiatan bisa selesai tepat dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja. Jika ada kegiatan yang bisa dikerjakan dengan swadaya maka pemerintah desa mengajak masyarakat untuk bekerja sama menyelesaikan pembangunan infrastruktur. Dalam memulai kegiatan tidak harus tergantung kepada bahan material lengkap baru bisa memulai, dan untuk dukungan dari pemerintah desa sendiri di lapangan agar berjalan dengan baik serta pemanfaatan waktu bekerja dengan maksimal. Untuk itu pemerintah desa perlu meningkatkan kualitas kinerja Pemerintah Desa Sungai Gedangtetapi Pemerintah Desa sudah cukup baik dalam melaksanakan tugas, wewenangnya dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, sebagai bukti kinerja Pemerintah Desa mengutamakan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang ada di desa. dalam menampung dan merealisasikan aspirasi masyarakat, Pemerintah Desa Sungai Gedang tidak semata-mata hanya

(15)

melihat dari aspirasi lagsung bisa dituangkan kedalam program pembangunan yang ada, tetapi dengan cara menentukan prioritas program akan menghasilkan program yang menjadi kebutuhan masyarakat di desa. Dalam menentukan prioritas program ada tahapan untuk pengusulan dan pembahasan RPJM Des di Desa Sungai Gedang.

Saran

1. Diperlukan adanya penylenggaraan pemerintahan yang trasparan dalam hal sosialisasi kepada masyarakat yang seharusnya dapat dilakkan selang tiga bulan sekali.

2. Dalam menjalankan sebuah kebijakan di dalam Desa, aparatur desa harus benar-benar terlibat secara aktif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kebijakan yang akandi ambil, agar masyarakat dapat aktif dan ikut berpartisipasi dalam proses demokrasi di tingkat desa.

3. Sebelum menjalankan suatu kebijakan harus lebih dulu mengkaji lebih dalam apa kebijakan tersebut dapat berjalan dengan sumber daya manusianya, dan apakah suatu kebijakan itu demi kepentingan bersama.

4. Peran dari Kepala desa itu sendiri sangatlah penting untuk memajukan suatu desa, oleh karena itu lurah harus benar-benar mengetahui permasalahan di dalam Pemerintahan desa yang di pimpinnya.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa galur tanaman transgenik potensial tahan terhadap penggerek batang kuning, yaitu dengan tidak menunjukkan gejala sundep pada semua anakan yang diamati.. Pola

Nilai tegangan akibat beban tanah (earth Load) pada elevasi -1500mm adalah 1392,1, sedangkan nilai tertinggi diperoleh pada kedalaman -3000mm yaitu 2086psi, sehingga

Bagi para guru dapat menerapkan model MEA untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, untuk siswa diharapkan lebih aktif dalam proses pembelajaran

Tidak adanya pengaruh politik penilaian kinerja terhadap tingginya intent to leave karyawan karena karyawan merasa bahwa politik penilaian kinerja yang telah dibuat

Untuk memberikan gambaran yang lebih praktis tentang kajian tata guna lahan terhadap tingkat pelayananan jalan dalam hal ini studi kasus Jalan Marelan Raya

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas limpahan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Aaisyah (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Makna Puisi “Risālatun min al-Manfā” dalam antologi Aurāqu az-Zaitun karya Maḥmūd Darwīsy: Analisis Semiotik”

Strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu strategi pembelajaran aktif tipe Everyone Is A Teacher Here (ETH), karena