• Tidak ada hasil yang ditemukan

Production Asparagus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Production Asparagus"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ANALISIS RESIKO PRODUKSI ASPARAGUS

DI DESA PELAGA KECAMATAN PETANG

KABUPATEN BADUNG

LAPORAN AKHIR HIBAH

UNGGULAN UDAYANA

TIM PENGUSUL :

1. I Dewa Ayu Sri Yudhari, SP., M.Si.

NIDN 0021107804

2. Ir. I.G.A.A Lies Anggreni, M.Par.

NIDN 0028106202

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

(4)

LATAR BELAKANG

BAB I

Fluktuasi

Produksi

Salah satu sektor

yang mempunyai

peranan penting

dalam perolehan

devisa dan

ketahanan pangan

rumah tangga

Kendala dibidang

pertanian yang

sering dialami oleh

petani adalah risiko

yang dihubungkan

dengan hal yang

tidak diduga

Salah satu komoditas

hortikultura yang

memiliki peluang

bisnis namun tinggi

risiko di Desa Pelaga

adalah

Asparagus

yang merupakan

terbaik di Indonesia

bahkan Asia (artikel)

Terjadi fluktuasi hasil

produksi asparagus setiap

minggu yang

mengindikasikan adanya

risiko yang menyebabkan

penurunan pendapatan

Komoditas

Asparagus

Kendala di bidang

pertanian

Subsektor

Hortikultura

(5)

ASPARAGUS PELAGA

TERBAIK DI ASIA

Mangupura

(Balipost.com)-Asparagus yang dihasilkan petani di Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung ternyata merupakan yang terbaik di Asia. Hasil itu diperoleh melalui penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Menurut Kepala Diskoperindag Badung, Ketut Karpiana, Pemkab Badung berupaya memberikan motivasi kepada

Petani sedang menimbang asparagus yang akan dijual (BP/eka)

petani melalui sebuah festival asparagus. Kegiatan yang digelar ketiga kalinya pada Selasa (21/6) tersebut bertujuan memotivasi para petani khususnya kelompok Koperasi Tani Mertanadi agar terus mengembangkan pertanian asparagus baik secara kualitas maupun kuantitas.

Untuk kualitas, Karpiana, mengatakan asparagus Pelaga menjadi asparagus terbaik di Asia. Saat ini komoditi tersebut sudah berhasil dikembangkan di lahan seluas 60 ha di Desa Pelaga.

“Meski asparagus bukan tanaman asli Indonesia, namun asparagus sudah berhasil ditanam di lahan seluas 60 ha di Desa Pelaga. Dan setiap tahun luasnya terus bertambah,” ujarnya.

Tanggal: 22 Juni 2016 Jam 12:48 pm . Badung, Bali, Berita, Ekonomi , Pertanian

Dari segi budidaya kualitas dan pemasaran, asparagus Pelaga juga memberikan dampak positif bagi kehidupan para petan. Terlebih sekarang Bupati Badung memberikan bantuan dana sebesar Rp 400 juta untuk pembelian bibit langsung dari Amerika. “Dengan bertani asparagus pendapatan petani rata-rata bisa Rp 400 s.d. 500 ribu per hari,” pungkasnya.

Bupati Giri Prasta dalam sambutannya menyambut baik festival asparagus tahun 2016 ini. Ia mendorong agar asparagus menjadi ikon pertanian di Kabupaten Badung. Pasalnya asparagus pelaga sudah menjadi kebutuhan ekspor dan menjadi asparagus terbaik di Asia.

ARTIKEL ASPARAGUS

(6)

RUMUSAN MASALAH

BAB I

Apa saja yang menjadi sumber-sumber risiko dalam memproduksi

asparagus ?

Seberapa besar tingkat risiko yang disebabkan oleh sumber risiko

tersebut pada hasil produksi asparagus ?

Bagaimanakah cara penanganan yang dapat dilakukan dalam

menghadapi adanya risiko produksi asparagus di Desa Pelaga,

Kecamatan Petang, Kabupaten Badung ?

(7)

TUJUAN PENELITIAN

1. Mengidentifikasi sumber-sumber risiko dalam memproduksi asparagus

2. Menganalisis tingkat risiko dalam memproduksi asparagus

3. Cara penanganan risiko asparagus

URGENSI / KEUTAMAAN PENELITIAN

1. Kepastian dalam produksi budidaya asparagus

2. Dapat mengaplikasikan cara penanganan dalam menghadapi

risiko produksi asparagus

3. Akan dipublikasikan melalui jurnal International terakreditasi

(8)

2.1 Mengenal

Asparagus

2.1.1

Klasifikasi Tanaman

Asparagus

2.1.2

Syarat Tumbuh

Asparagus

2.1.3

Pedoman budidaya

Asparagus

2.2 Budidaya

Tanaman

Asparagus

2.3 Sumber

Risiko dan

Akibatnya

2.3.1

Pengukuran Risiko

2.3.2

Strategi

Pengelolaan Risiko

2.4 Kerangka

Pemikiran

Operasional

BAB II

TINJAUAN

PUSTAKA

(9)

Target Kelompok Tani Mertanadi

Meningkatkan produktivitas Asparagus

Meminimumkan risiko Asparagus

Permasalahan

1)

Adanya fluktuasi hasil produksi dari tahun

ke tahun

2)

Penerimaan petani berfluktuasi

Analisis kualitatif :

Mengidentifikasi

sumber-sumber risiko

Analisis kuantitatif : Metode

pengukuran risiko

Nilai harapan (expected value)

Peluang

Variance

Standard deviation

Coefficient variation

Risiko portofologi

STRATEGI PENANGANAN RISIKO

BAB II

Kerangka Pemikiran

(10)

Lokasi Penelitian :

Desa Pelaga, Kecamatan

Petang, Kabupaten Badung

Waktu Penelitian :

Bulan Juli s.d. Agustus 2016

Data yang digunakan

data kualitatif dan data

kuantitatif yang bersumber

dari data primer

dan data sekunder

Metode pengumpulan data

menggunakan pengumpulan

data survey usahatani, kuisioner,

dan sumber informasi lainnya

Populasi

penelitian adalah

seluruh petani

asparagus di Desa

Pelaga sebanyak 174

orang

Sampel dalam penelitian

ini adalah sejumlah 35 orang

BAB III

(11)

Metode Analisis Data :

1. Analisis Kuantitatif

Penerimaan

Peluang

Nilai Harapan

Variance

Standar Deviation

Coefficient Variation

2. Analisis Deskriptif

 Menganalisis risiko yang

dihadapi oleh petani

Asparagus

 Mendeskripsikan kondisi

manajemen produksi

Analisis Manajemen Risiko

Identifikasi Sumber-sumber

Risiko dengan analisis data

historis, pengamatan, dan

pengacuan berdasarkan

wawancara yang dilakukan

dengan petani

Definisi Operasional :

1.

Peluang (P)

2.

Expected return

3.

Variance

4.

Standard deviation

5.

Coefficient variation

6.

Diversifikasi

7.

Petani Asparagus

8.

Luas Lahan Garapan

9.

Produktivitas

10. Penerimaan

(12)

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI

PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Desa Pelaga,

Kecamatan Petang, Kabupaten Badung

a. Batas-batas Desa Pelaga

c. Kondisi geografis

b. Banjar dinas

d. Mata pencaharian di Desa Pelaga

4.2 Gambaran Umum Usahatani Asparagus

4.3 Kondisi Agroklimat

4.3.1 Kondisi Iklim dan Topografi di Desa Plaga

4.4 Karakteristik Responden

4.4.1 Identitas umur responden

4.4.3 Karakteristik luas lahan garapan petani

4.4.2 Tingkat pendidikan responden

(13)

KONDISI ALAM

HAMA DAN PENYAKIT

PANEN DAN

PASCA PANEN

SUMBER-SUMBER RISIKO

BUDIDAYA ASPARAGUS

BAB V

Menyebabkan

tanaman

tidak

dapat

tumbuh dengan sempurna atau mati.

Serangan

hama

lebih

mudah

diatasi

dibandingkan dengan serangan penyakit

Seperti cuaca dan iklim, menjadi suatu

ketidakpastian yang harus dihadapi petani

Asparagus di Desa Pelaga

Cara panen yang salah

menyebabkan berkurangnya

mutu Asparagus

(14)

RATA-RATA PRODUKTIFITAS ASPARAGUS DAN

PELUANG YANG DIHADAPI

TINGGI

NORMAL

RENDAH

PRODUKTIVITAS

57.6561

25.0496

12.7339

PELUANG

0,125

0,800

0,075

Sumber : Analisis data primer, 2016 (diolah)

(15)

NO UKURAN

NILAI

1.

Expected return

28.2017

2.

Variance

134.3378

3.

Standard deviation

11.5904

4.

Coefficient variance

0,411

Sumber : Analisis data primer, 2016

PENILAIAN RISIKO PRODUKSI

BERDASARKAN PRODUKTIFITAS ASPARAGUS

BAB V

Artinya, setiap 1 kg Asparagus yang dihasilkan akan

mengalami risiko sebesar 0,411 kg pada saat terjadi

risiko produksi

(16)

BAB V

STRATEGI PENANGANAN RISIKO

HAMA DAN PENYAKIT

1.

Memperhatikan kondisi tanah

2.

Melakukan

penyemaian

dengan baik

3.

Perawatan tanaman

4.

Perlakuan yang rutin dalam

pemeliharaan

5.

Penggunaan

bahan-bahan

kimia

dengan

dosis

yang

ditentukan

KEADAAN CUACA DAN IKLIM

 Saat musim hujan : untuk

mengurangi kelembapan tinggi

dapat diatasi dengan membuat

bendengan yang tinggi dan

lebar

 Saat

musim

kemarau

:

membuat

bendungan

air

dalam memenuhi kebutuhan

air

PANEN DAN PASCA PANEN

1.

Panen dilakukan dengan cara

mencabut

dan

memangkas

atau memotong batang muda

2.

Panen sebaiknya dilakukan

saat

pagi

hari

sebelum

matahari terik

3.

Pengelompokkan hasil panen

juga

harus

disesuaikan

(17)

BAB VI

KESIMPULAN

Sumber risiko produksi Asparagus meliputi kondisi cuaca,

hama dan penyakit serta panen dan pasca panen. Semua

sumber risiko tersebut mempengaruhi dari hasil produksi

Asparagus yang dilakukan kelompok tani Mertanadi.

Hasil analisis tingkat risiko produksi Asparagus memiliki nilai

simpangan baku sebesar 11.5904 kg/tahun dan nilai koefisien

variasi sebesar 0,411 yang artinya setiap satu kilogram

Asparagus yang dihasilkan akan mengalami risiko sebesar

0,411 kg pada saat terjadi risiko produksi.

Cara penanganan risiko produksi dalam menghadapi

sumber-sumber risiko produksi Asparagus adalah perawatan dan

pemeliharan yang rutin, penanganan yang baik pada saat

musim hujan dan kemarau, dan perhatikan tata cara

pemanenan yang baik dan tepat.

(18)

1

Melakukan pencatatan pada setiap hasil produksi

yang dihasilkan dan tingkat harga agar dapat

memanajemen risiko yang dihadapi, mengetahui

sumber

risiko

apa

saja

yang

mempengaruhi

produksinya, dan menyusun cara penanganan yang

dapat dilakukan dalam menghadapi risiko tersebut

2

Sebaiknya

dilakukan

sebuah

penelitian

lanjutan

tentang

analisis

risiko

portofolio

pada

kegiatan

diversifikasi

komoditas

yang

diusahakan

Petani

Asparagus agar mengetahui apakah diversifikasi yang

dilakukan petani sudah tepat atau belum dalam

menghadapi risiko produksi Asparagus yang besar bagi

kelompok tani Mertanadi

BAB VI

(19)
(20)
(21)

X

X

X

(22)

For attention

Thank You

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Studi ini memberikan implikasi bahwa perhatian dan bimbingan terhadap mahasiswa yang labil secara psikologis dan khususnya perempuan yang bermasalah secara akademik sangat

(6) pemerintah memberikan modal untuk mengelola lahan yang telah di sediakan kepada para migran. Usaha untuk mencapai tujuan tidak selalu mulus hambatan- hambatan di

- Rebus apel dan pir dengan 50 cc air selama 5 menit, masukkan larutan tepung maizena, masak hingga mendidih sambil diaduk, angkat, masukkan susu formula.. -

Sedangkan misi pendidikan nasional adalah: (1) mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat

Hasil penelitian menunjukkan (i) jenis modal dan sumber modal yang diperlukan setiap pemilik usaha berbeda; bahan baku yang digunakan berasal dari wilayah sekitar dan kabupaten

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terhadap gagalnya penagihan piutang dagang oleh perusahaan Factor, maka tanggung jawab Klien tergantung pada apa yang sudah

Strategi Langkah Aksi Tahun Evaluasi Awal Selesai Menjalin kerjasama baru Membuat MoU dengan Perpustakaan Perguruan Tinggi / Instansi lain 2012 2012 Akhir 2012

Definisi tersebut dapat diartikan bahwa investasi teknologi adalah suatu keputusan investasi dalam mengalokasikan semua jenis sumber daya (termasuk manusian dan uang) untuk