BAB IV
ANALISIS PROSES
4.1 Tahapan Produksi
Dalam produksi kampanye iklan Jaxplore ini, dimulai dari mengumpulkan data-data mengenai tempat-tempat yang akan diliput, hingga pemilihan talent dan perekrutan tim produksi. Dan juga pengeksekusian produksi, yang akan disesuaikan dengan jobdesk perancang.
4.1.1 Pra Produksi
Sesuai dengan jobdesk perancang sebagai Project Manager maka tugas perancang adalah membuat konsep what to say dari kampanye ini dan juga strategi-strategi agar dapat sesuai dengan target audience yang ingin dicapai, tahap pra produksi yang dikerjakan seperti dijelaskan pada bab sebelumnya. Kemudian menganalisa data-data berikut ini:
a. Membuat Analisis SWOT
Tabel 4.1 Analisis SWOT
External
Internal
Opportunities Threats
Strengths 1. Menampilkan iklan untuk
menguatkan slogan ‘Enjoy
1. Mengoptimalisasi pembuatan iklan yang lebih menarik dan
Jakarta’ dengan
mengeksplorasi kota Jakarta lebih jauh lagi, seperti wisata budaya, kuliner, dan wisata alam.
2. Memanfaatkan social media dan internet untuk
mempromosikan video iklan yang telah dibuat, dengan memberi informasi yang up to date.
berbeda dari yang pernah dibuat sebelumnya.
2. Dengan memanfaatkan social media agar dapat meningkatkan engagement dengan Target Audiencenya.
Weaknesses
Dengan pemanfaatan social media, maka informasi diharapkan tidak hanya sampai pada TA tetapi juga masyarakat Jakarta untuk memacu meningkatkan kesaran menciptakan citra Jakarta sebagai destinasi pariwisata.
Merencanakan promosi pariwisata dengan stakeholder, untuk
mendukung terbentuknya tourist center dan juga membuat paket wisata ke Jakarta.
b. Membuat STP
Segmentasi
a) Geografis
Wisatawan yang tinggal di wilayah Asia sebagai primary market, seperti Tiongkok, Jepang, dan Timur Tengah. Termasuk wilayah Asia Tenggara sendiri, seperti Malaysia dan Singapura.
Untuk secondary market seperti Australia, dan wilayah Eropa.
b) Demografis
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan Usia : 19-35 tahun
Pengeluaran : ≥ $2.915
SSE : A-B
c) Psikografis
Range 19-35 tahun disebut juga sebagai generasi Millenials atau Millenial Travelers. Asian Millenial Travelers (AMTs) melakukan perjalanan wisata dengan tujuan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman, mengeksplorasi budaya dan beristirahat dari kehidupan
sehari-hari. Mereka lebih memilih untuk berwisata dengan grup kecil antara tiga sampai empat orang1.
Targeting
Dewasa usia 19-35 tahun yang merupakan tech savvy, kelas menengah keatas yang suka melakukan perjalanan wisata untuk mencoba hal-hal baru dan lebih suka melakukan perjalanan wisata secara independen dalam grup kecil antara tiga sampai empat orang. Utamanya, mereka yang merupakan mature
traveler, yaitu mereka yang pernah mengunjungi Jakarta. Mature traveler cenderung mengingkan wisata yang berbeda
dari yang lainnya.
Positioning
Dalam menentukan positioning dari Jaxplore ini sebagai penyedia informasi wisata yang ada di Jakarta dengan mengeksplorasi berbagai destinasi karena merupakan program yang dibuat untuk memperkuat slogan Enjoy Jakarta yang sudah ada. Untuk menemukan destinasi yang baru dan menarik bagi calon wisatawan utamanya yang sudah pernah ke Jakarta. Dengan begitu dapat menunjukkan kepada mereka bahwa
1 Singapore Tourism Board for 2013 Asia Travel Leaders Summit. Report: Capturing the Asian
Jakarta juga memiliki destinasi lainnya yang belum banyak dipublikasikan dan sayang untuk dilewatkan, terutama wisatawan mancanegara yang sedang atau akan mengunjungi Jakarta.
c. Membuat Marketing Plan
Setelah menganalisis data-data diatas, maka dibuatlah marketing plan atas pariwisata kota Jakarta, yaitu:
a) Meningkatkan awareness dari pasar Asia mengenai destinasi wisata yang ada di Jakarta dengan menghadirkan video liputan tentang eksplorasi kota Jakarta yang belum pernah dipublikasikan secara luas.
b) Memaksimalkan promosi menggunakan social media dan meningkatkan engagement, untuk menyesuaikan dengan media consumption dari target audience yaitu Millennials Traveler.
c) Terus melakukan pembangunan dan pengembangan infrastuktur seperti perbaikan objek wisata, pembangunan tourist center dan perbaikan sarana transportasi yang memadai untuk mendukung pariwisata.
d. Menentukan Creative Brief
Tabel 4.2 Creative Brief
CREATIVE BRIEF
CLIENT: Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta PROJECT: JAXPLORE– Jakarta Explore PREPARED BY: PPG Agency
DUE DATE: Dec 2016
ackground:
Saat ini sudah berlakunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimana industri pariwisata juga terkena dampaknya. Oleh karena itu, kota-kota di ASEAN berlomba-lomba menjadi destinasi wisata internasional. Tahun 2015, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jakarta hanya 2,3 juta orang. Sedangkan kota Jakarta harus bersaing dan menentukan cara berpromosi yang efektif dan efisien agar dapat memenuhi target Kemenpar, untuk mencapai kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sejumlah 20 juta orang pada tahun 2020.
Objective:
Menciptakan awareness tentang destinasi wisata di Jakarta untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jakarta.
Focus:
Memaparkan tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta yang belum banyak dikunjungi dan cara menikmati Jakarta yang belum di publikasi.
Strategy:
Dan meningkatkan engagement dengan Target Audience melalui user generated content agar user dapat mengkategorikan sesuai keinginan.
Other Assist:
- Memperbaiki fasilitas objek wisata dan tourist center
Target Audience:
Asian Female & Male 19-35 Tahun Yang menyukai berlibur keluar negeri untuk mencoba
sesuatu yang baru dan menyenangkan. Mature traveler
Insights:
Called Millennials Traveler Adventurer Travel dengan kelompok
kecil (3-4 orang) Social Media Savvy
Smartphone Geek Real time update menjadi
kebutuhan Influencer teman dan keluarga yang sharing di
social media.
- Membangun infrastruktur daerah
- Memperbanyak promosi, roadshow dan kerjasama bidang pariwisata internasional
Jakarta memiliki destinasi wisata tersembunyi dan
inilah cara-cara baru menikmati Jakarta “Jakarta’s Hidden Pleasure”
Berdasar pada data-data dan creative brief diatas, perancang melakukan brainstorming bersama dengan tim kreatif yaitu, Art Director dan Copywriter untuk membuat konsep how to say dari promosi pariwisata Jakarta ini untuk membuat strategi kreatif. Agar pesan yang ingin disampaikan sesuai dengan target audience, dapat diterima dan mudah dipahami.
Gambar 4.1 Brainstorming Ide What To Say
Setelah melakukan diskusi dengan Art Director dan Copywriter, perancang memutuskan membuat materi apa saja yang akan digunakan untuk mendukung promosi pariwisata tersebut, dengan mengangkat
‘Jaxplore - Jakarta Explore’ sebagai ide utamanya, melalui penjelasan berikut ini:
a. Iklan Komersial
Dalam menyampaikan pesan dari Jaxplore ini, perancang membuat sebuah iklan komersial. Dalam konteks yang berkaitan dengan media consumption dari audience, iklan komersial yang dibuat berupa video series dan menjadikan platform digital sebagai medianya. Karena iklan yang bersifat audio visual memiliki keunggulan, yaitu;
a) Memiliki unsur informatif, persuasive, dan memberikan nilai terhadap Jaxplore kepada audience tentang destinasi melalui audio dan juga visual, sehingga dapat membantu mengefektifkan tools marcom lainnya.
b) Dapat dinikmati oleh siapa saja. Memiliki daya penyampaian dan pengaruh yang kuat karena dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar (yang bergerak). Sehingga memudahkan para audiensnya untuk memahami yang diiklankan.
Dengan penjelasan diatas, perancang menggunakan iklan komersial diyakini dapat menyampaikan pesan dari adanya Jaxplore itu sendiri daripada menggunakan iklan jenis lainnya.
b. Kampanye
Adanya iklan komersial diatas juga perlu didukung dengan menjadikan Jaxplore sebagai program kampanye. Melalui kampanye ini dapat memaksimalkan pesan yang ingin disampaikan. Karena sifatnya yang multiplatform dan berkelanjutan, sehingga akan mudah diingat oleh audiencenya. Selain itu, dengan adanya kampanye ini, audience tidak hanya melihat dari video series saja tapi juga dapat mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dari platform lainnya.
Oleh karena itu, dengan menjadikan kampanye sebagai strategi penunjang iklan komersial, yang nantinya kampanye ini dapat mendukung penyampaian pesan dari Jaxplore, mulai dari mengetahui hingga merasakan pengalaman bersama adanya Jaxplore ini sesuai dengan reasons to believe dari creative brief yang telah dibuat.
Setelah mengetahui jenis iklan dan kampanye yang digunakan, perancang memberikan arahan kepada Copywriter untuk membuat wording untuk berbagai copy, seperti tagline, storyline dan copy untuk iklan video series, konten social network dan website, hingga copy untuk mobile app. Setelah menemukan tagline, Copywriter akan menurunkan tagline itu menjadi berbagai copy untuk digunakan di berbagai platform yang telah disebutkan diatas.
Gambar 4.2 Brainstorming Ide Materi Kreatif
Gambar 4.3 Brainstorming How To Say
Untuk Art Director, perancang memberi pengarahan bagaimana rencana pengambilan gambar dan mengolah storyline kedalam storyboard. Selain itu Art Director juga bertugas membuat semua materi visual kreatif, seperti desain logo, materi desain social network, desain website, dan desain mobile app. Disini, perancang membantu memberikan gambaran konsep
dan bentuk desain sebagai masukan untuk mempermudah pengeksekusian berbagai materi visual.
4.1.2 Produksi
Dalam produksi perancang lebih banyak melakukan monitoring dan controlling saat eksekusi pengambilan gambar dilakukan. Berdasarkan dari storyline dan storyboard yang telah dibuat sebagai acuan dalam mengeksekusi. Perancang membantu memberikan arahan kepada tim yang terlibat, dan memastikan proses pengambilan gambar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan jadwal.
Selain itu, perancang juga membantu apabila tim produksi memerlukan bantuan atau memerlukan masukan saat proses syuting berjalan.
4.2 Lembar Kerja Produksi
Dalam lembar kerja berikut ini adalah kampanye apa saja yang perancang buat dalam menunjang pesan dari Jaxplore sendiri;
4.2.1 Konsep Program
Kampanye
Kampanye iklan komersial ini dimaksudkan untuk memaksimalkan penyampaian pesan pada video iklan komersial Jaxplore. Perancang menjalankan kampanye secara digital, menyesuaikan dengan target audience yang merupakan generasi teknologi, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggali informasi dari internet. Berikut ini adalah bentuk kampanye yang perancang buat;
a) YouTube Video Series
Iklan komersial yang dibuat tim perancang berupa video series yang memanfaatkan situs YouTube sebagai medianya. Video series ini terdiri dari 3 video, yang masing-masing mewakili kategori pariwisata yang ada di Jakarta, yaitu Art & Culture (Seni modern dan budaya lokal), Culinary (makanan khas dan tempat makan unik), dan Nature (pantai & underwater). Video series ini diwakili 3 kategori diatas sebagai awal permulaan activation dari Jaxplore sendiri. Yang mungkin dimasa yang akan datang bisa dikembangkan dengan kategori-kategori lainnya. Dalam series ini bertujuan untuk
memberitahu bahwa di Jakarta masih memiliki sederet destinasi wisata yang belum banyak dipublikasikan secara luas.
b) Social Networking (Facebook, Twitter, Instagram) Tak jauh dari media consumption dari target audience yang aktif dalam social media, perancang memanfaatkan platform yang sehari-hari digunakan oleh audience untuk memaksimalkan pesan yang ingin disampaikan. Dengan adanya Facebook, Twitter, dan Instagram, dapat memberikan informasi lebih lanjut dari video series yang telah ditampilkan melalui YouTube. Dari social media ini pun, dapat mulai menciptakan engagement dengan audiencenya. Misalnya melalui hashtag, gambar-gambar atau video yang menarik mengenai makanan atau lokasi wisata, dan kuis-kuis berhadiah.
c) Website
Dari social media, perancang juga membuat website untuk informasi yang paling lengkap adanya. Sehingga dari social media nantinya bila audience ingin informasi yang lengkap akan langsung di-direct ke situs web ini. Terdapat juga rekomendasi dan tips menikmati Jakarta,
juga travel plan dan arrangement. Social media juga menjadi promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke website sendiri.
d) Mobile Application
Kehadiran mobile app sebagai salah satu program kampanye untuk meningkatkan engagement dengan audience yang sedang di Jakarta atau sedang merasakan experience exploring Jakarta secara langsung. Nantinya aplikasi ini akan dipromosikan melalui social media dan juga website untuk direct download. Aplikasi ini merupakan location based, dimana user dapat melakukan check in disuatu lokasi di Jakarta dan mendapatkan poin-poin yang dapat ditukarkan memberikan added value. Dengan begitu, engagement dengan user akan terasa lebih dekat.
e) Placement Ads
Tujuan adanya placement dari ads di YouTube dan Instagram sebagai trigger atau penarik perhatian untuk memboost audience agar mengunjungi YouTube Channel Jaxplore ataupun website yang sudah dirancang diatas.
4.2.2 Working Schedule
Tabel 4.3 Time Table
Kegiatan
April Mei
III IV I II III IV
Pra Produksi
Brainstorming & creative brief Storyline, naskah & storyboard Rekruting tim produksi
Mencari lokasi Casting talent
Persiapan pelengkapan syuting
Kegiatan
Juni Juli
I II III IV I II
Produksi
Mengatur setting produksi Pengambilan video
Pengambilan voice over
Pasca Produksi
Memindahkan video dan voice over ke komputer
Pengeditan dan penggabungan video
Penambahan efek video, backsound dan voice over Penyelesaian akhir/rendering Finishing ke dalam CD
Dari timetable diatas perencanaan penyelesaian iklan ini perancang membutuhkan waktu selama sekitar 3 (tiga) bulan, mulai dari pra produksi yang mencapai 6 (enam) minggu, masa produksi atau eksekusi selama 3 (tiga) minggu, dan pasca produksi selama 3 (tiga) minggu hingga penyelesaian akhir. Perancang berharap saat implementasinya tidak mengalami kendala yang berarti sehingga penyelesaian dari kampanye iklan ini dapat selesai dengan baik.
Tabel 4.4 Timeline Media
Pelaksanaan
Media
Q1 Q2 Q3 Q4
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec YouTube Upload
Social Media
Website Mobile App Placement Ads
Rasional Pemilihan dan Placement Media:
1. YouTube Upload, awal tahun sebagai awal dari upload video series ini, karena rancangan awal hanya tiga video maka placement dibagi 1 video perbulan. YouTube diupload pertama karena merupakan core promotion tools yang utama.
2. Social Media, dimulai seiring dengan YouTube Upload untuk boost visiting YouTube Channelnya dan hingga akhir tahun karena social media harus up to date dan kontinyu sampai kampanye berakhir. 3. Website, dijalankan di Q2 dimulai bulan April karena periode April
hingga Oktober merupakan high season dimana biasanya orang Asia melakukan perjalanan wisata.
4. Mobile App, mulai dilaunch di bulan April diawal musim liburan yang ditargetkan digunakan oleh wisatawan yang sedang berada di Jakarta. 5. Placement Ads, difungsikan untuk membost awareness wisatawan
mengenai adanya YouTube Channel dan Website Jaxplore sehingga mulai di pasang di awal tahun hingga pertengahan tahun.
4.2.3 Breakdown Budgeting
Tabel 4.5 Breakdown Budgeting
Kegiatan Anggaran Total Unit Harga Produksi Kamera Video 3 Rp. 1.500.000 Rp. 4.500.000
Memory Card Ultra 16GB 1 Rp. 350.000 Rp. 350.000 Slider 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Glidecam Stabilizer 1 Rp. 750.000 Rp. 750.000 Kamera Drone 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000 Properti Rp. 500.000 Rp. 500.000 Tripod 3 Rp. 100.000 Rp. 300.000
Fluid Head/Ball Head 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000 Perlengkapan Audio 1 Rp. 400.000 Rp. 400.000 Director of Photography 1 Rp. 1.000.000 Rp.3.000.000 Talent 4 Rp. 300.000 Rp. 1.200.000 Konsumsi Crew/hari 10 Rp. 300.000 Rp. 900.000 Transportasi 3 hari Rp. 500.000 Rp. 1.500.000 Subtotal Rp. 15.200.000 Pasca Produksi
Editing & Grafis 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
Finalisasi 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
TOTAL Rp. 16.700.000
Budget Estimate
Tabel 4.6 Budget Estimate
Kegiatan
Budget Estimate
Pra-Produksi
Ide dasar kreatif Rp. 20.000.000
Casting Talent & Dubber 3 org Rp. 1.000.000
Mencari DOP 1 org Rp. 500.000
Mencari Tim Produksi 5 org Rp. 1.000.000
Penyewaan Alat-alat Rp. 5.000.000
Produksi
Shooting: 3 Talent & Dubber 3 org Rp. 15.000.000
DOP 1 org Rp. 7.000.000
Tim Produksi 5 org Rp. 10.000.000
Transport Rp. 5.000.000
Konsumsi Rp. 10.000.000
Pembuatan Materi Social Network Rp. 3.000.000
Pembuatan Website Rp. 25.000.000
Pembuatan Mobile App Rp. 15.000.000
Pasca Produksi
Video Editing Rp. 30.000.000
Ad Placement Rp. 50.000.000
Reward Challenge Mobile App Rp. 5.000.000
Finalisasi Rp. 5.000.000
Total Rp. 207.500.000
Grand Total Rp. 228.250.000
4.2.4 Shooting Schedule
Jadwal pengambilan gambar ini diatur berdasarkan dengan availability dari talent dan tim produksi, karena tentunya mereka memiliki pekerjaan lain yang harus disesuaikan tanggal dan waktunya. Dalam jadwal yang perancang buat, terdapat jadwal dari tanggal 5 Juni hingga 18 Juni untuk proses pengambilan gambar.
4.3 Kendala dan Pemecahan
Terdapat berbagai macam kendala yang perancang hadapi saat menyelesaikan skripsi aplikatif Jaxplore ini, yaitu;
Pada saat pencarian talent, telah ditentukan jumlahnya yaitu tiga orang. Namun, perancang kesulitan menemukan satu orang lagi yang bersedia membantu. Sehingga jadwal awal yang seharusnya bulan Mei sudah mulai dilakukan pengambilan gambar, tetapi akhirnya menjadi mundur hingga bulan Juni. Dalam waktu yang terus berjalan, perancang berusaha menghubungi teman-teman dan kontak yang bisa membantu. Dan akhirnya, ada salah satu alumni Universitas Mercu Buana yang memiliki penampilan menarik dan merupakan public figure bersedia membantu untuk menjadi talent.
Kendala berikutnya adalah bahasa, karena perancang menggunakan talent dua warga Negara asing yang artinya kami harus berinteraksi dengan mereka menggunakan bahasa Inggris. Saat memberikan arahan kepada mereka sering mengalami missed. Yang dapat kami lakukan hanya berusaha semaksimal mungkin menggunakan bahasa Inggris yang mudah dimengerti dan memberikan arahan menggunakan bahasa tubuh.