PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN BREBES
Bab I. Pendahuluan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
1
B A B
PENDAHULUAN
I
A H U L U A N
A.
LATAR BELAKANG
Dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan maka di perlukan
manajemen yang baik sebagai langkah dasar pengambilan keputusan dan kebijakan di
semua tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Oleh karena itu pencatatan dan
pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik dalam suatu sistem
informasi kesehatan.
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) diarahkan untuk penyediaan data dan informasi
yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Data dan informasi tersebut sangat penting dan
semakin dibutuhkan dalam manajemen kesehatan oleh berbagai pihak. Untuk itu pengelola
program harus bisa menyediakan dan memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat
dengan dikemas secara baik, sederhana, informatif dan tepat waktu.
Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang
penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif, untuk dipakai
sebagai alat tolak ukur kemajuan pembangunan kesehatan sekaligus sebagai bahan evaluasi
program – program kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Brebes adalaha gambaran
situasi kesehatan yang memuat berbagai data dan informasi tentang situasi dan hasil
pembangunan kesehatan selama satu tahun yang memuat data derajat, sumber daya
kesehatan dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan.
B.
SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sitematika penyajian Profil kesehatan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini penjelasan tentang maksud, tujuan dan sistematika penyajiannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN BREBES
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Brebes. Didalamnya berisi
uraian tentang keadaan geografis, keadaan penduduk, pertumbuhan dan
kepadatan penduduk, sex ratio, struktur penduduk menurut golongan umur, angka
Bab I. Pendahuluan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
2
kelahiran, keadaan sosial ekonomi, PDRB, angka beban tanggungan dan tingkat
pendidikan.
BAB III PROGRAM KESEHATAN KABUPATEN
Bab ini berisi tentang program pokok yang direncanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Brebes. Dijelaskan pula tujuan, sasaran dan target serta upaya yang
dilakukan untuk mencapainya.
BAB IV PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN MENUJU KABUPATEN SEHAT
Bab ini berisi tentang keberhasilan, kemajuan dan pencapaian program yang telah
ditetapkan selama tahun 2012. Indikator yang dimuat dalam profil ini adalah
indikator Indonesia Sehat 2012 dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
(SPM-BK). Indikator tersebut meliputi derajat kesehatan, keadaan lingkungan,
keadaan perilaku masyarakat, upaya kesehatan, dan manajemen kesehatan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan berupa hal-hal penting yang perlu mendapat
perhatian lebih lanjut.
LAMPIRAN
Berisi resume atau angka capaian puskesmas se Kabupaten Brebes dan 84 tabel
data sebagaimana diantaranya merupakan indikator Pencapaian Kinerja Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Data yang tersaji dalam buku Profil Kesehatan Kabupaten Brebes ini diharapkan
dapat memenuhi ciri–ciri data yang baik yaitu data yang cepat, tepat dan akurat serta
informatif, sebagaimana tuntutan informasi di era otonomi ini. Sumber data Buku Profil
Kesehatan merupakan himpunan dari berbagai instansi yaitu Dinas Kesehatan, Puskesmas,
Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Swasta, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), BAPPEDA, PMI, dll .
Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
3
GAMBARAN UMUM KAB. BREBES
B A B I I
G A M B A U M U M
B R E B E S
A. KEADAAN DAERAH KABUPATEN BREBES
Kabupaten Brebes berdasarkan letak geografis berada di bagian utara paling
barat dari Provinsi Jawa Tengah yaitu antara :
Bujur Timur
: 108
041’ 37,7” - 109
011’ 28,92”
Lintang Selatan
: 6
044’ 56,5” - 7
020’ 51,48”
Sedangkan batas wilayah dengan daerah lain adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Laut Jawa
Sebelah Timur
: Kabupaten Tegal dan Kota Tegal
Sebelah Selatan
: Wilayah Banyumas
Sebelah Barat
: Wilayah Cirebon (Jawa Barat).
Kabupaten Brebes memiliki luas wilayah 1663,39 km
2dengan jarak terjauh
utara-selatan 58 km dan barat-timur 50 km, terbagi secara adminstratif menjadi 17
kecamatan, 297 desa/kelurahan. Berdasarkan topografinya maka kecamatan di
Kabupaten Brebes dapat dikelompokkan sebagai berikut :
- Ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut ada 15 kecamatan.
- Ketinggian 500 – 700 m dari permukaaan laut ada 1 kecamatan.
- Ketinggian lebih dari 700 m ada 1 kecamatan.
Ibu kota kabupaten Brebes terletak pada ketinggian ± 3 m dari permukaan air laut.
Berdasarkan administratif di Kabupaten Brebes terdapat 292 desa (98,32%)
yang tersebar di 17 Kecamatan dan hanya terdapat 5 kelurahan (1,68%). Kondisi daerah
Kabupaten Brebes 87,54% dikategorikan sebagai daerah pedesaan, sedangkan penduduk
Kabupaten Brebes persentase terbesar adalah penduduk yang tinggal di perkotaan.
Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
4
B.
KEADAAN PENDUDUK
Penduduk sebagai salah satu sumber daya pendukung dalam pembangunan
menjadi aspek yang penting untuk diuraikan. Gambaran kependudukan di Kabupaten
Brebes pada tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran tabel 1 sampai dengan 5.
1. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Brebes tahun 2012 menurut data dari BPS
sebanyak 1.748.510 jiwa. Dengan luas wilayah sebesar 1.663,39 km
2,maka rata –
rata kepadatan penduduk di Kabupaten Brebes sebesar 1.051 jiwa untuk setiap
kilometer persegi (km
2). Wilayah kecamatan terpadat adalah kecamatan Brebes,
dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 4.493 jiwa per kilometer persegi (km
2).
Wilayah terlapang di Kabupaten Brebes adalah kecamatan Salem, dengan tingkat
kepadatan penduduk sekitar 380 jiwa per kilometer persegi (km
2). Dengan demikian
dapat dilihat bahwa persebaran penduduk di Kabupaten Brebes belum merata.
Jumlah rumah tangga di Kabupaten Brebes sebesar 464.998 rumah tangga,
maka rata – rata jumlah anggota rumah tangga di Kabupaten Brebes adalah 3,76
jiwa untuk setiap rumah tangga. Jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan
Bulakamba yaitu 43.787 jiwa (9,42% dari jumlah penduduk Kabupaten Brebes),
sedangkan yang terendah di Kecamatan Salem sebesar 15.413 jiwa (3,31 % dari
jumlah penduduk Kabupaten Brebes).
Data mengenai kependudukan dapat dilihat pada lampiran Tabel 1. Adapun
gambaran pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada
grafik berikut.
Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
5
Grafik 2.2
Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Kabupaten Brebes Tahun 2008 - 2012
1720000
1730000
1740000
1750000
1760000
Tahun
J
iwa
Jml. Penduduk
Linear (Jml. Penduduk)
Jml. Penduduk
1747430
1752128
1736331
1742511
1748510
2008
2009
2010
2011
2012
Grafik 2.1
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Brebes Tahun 2012
567
515
2908
4494
2183
839
1312
1791
3689
924
953
931
810
933
1338
431
380
0
1000
2000
3000
4000
5000
KERSANA JATIBARANG WANASARI BREBES BULAKAMBA SONGGOM BUMIAYU LOSARI TANJUNG SIRAMPOG KETANGGUNGAN PAGUYANGAN TONJONG LARANGAN BANJARHARJO BANTARKAWUNG SALEMK
e
c
a
mat
a
n
.
Jiwa / Km2
Sumber data : BPS Kabupaten Brebes
Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
6
2. Struktur Penduduk menurut Umur
Struktur penduduk Kabupaten Brebes menurut golongan umur tahun 2012
terdapat pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Tabel Struktur Penduduk Kabupaten Brebes
Menurut Golongan Umur Tahun 2008 – 2012
Golongan
Umur
Tahun
(Tahun)
2008
2009
2010
2011
2012
0 – 4
5 – 14
15 – 44
45 – 64
≥ 65
178.116
403.323
825.657
260.735
79.596
177.598
404.550
828.490
261.606
79.883
152.272
340.717
822.941
316.218
104.184
152.602
341.890
827.282
316.560
104.178
153.096
343.028
830.262
317.721
104.403
Total
1.743.195
1.747.430
1.752.128
1.736.331
1.748.510
Sumber Data : BPS Kabupaten Brebes, Tahun 2012
Penduduk golongan umur 0 – 4 tahun di Kabupaten Brebes Tahun 2012
cenderung naik sekitar 494 jiwa bila dibandingkan dengan penduduk golongan umur
yang sama pada tahun 2011. Secara keseluruhan jumlah penduduk di Kabupaten
Brebes mengalami kenaikan sejumlah 12.179 jiwa bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Adapun
perbandingan komposisi proporsional penduduk Kabupaten Brebes
menurut usia produktif dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
7
Tabel 2.2
Tabel Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Brebes
Menurut Golongan Usia Produktif
Tahun 2008 - 2012
Kelompok
Usia
T a h u n
(Tahun)
2008
2009
2010
2011
2012
0 - 14
15 – 64
≥ 65
33,27%
62,17%
4,55%
33 %
62 %
5 %
28,39%
65,61%
6 %
28,38%
65,64%
5,98%
28,37%
65,65%
5,97%
Sumber Data : BPS Kabupaten Brebes
Dari
tabel kelompok usia produktif di atas terlihat bahwa proporsi
penduduk tahun 2012 bila dibandingkan dengan tahun 2011 pada kelompok usia
produktif (15 – 64 tahun) mengalami kenaikan, sedangkan pada kelompok usia tidak
produktif pada umur 0 – 14 tahun mengalami penurunan dan umur ≥ 65 tahun
mengalami penurunan yang tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa angka beban
tanggungan menjadi berkurang.
3. Angka Kelahiran Kasar / Crude Birth Rate (CBR)
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Brebes angka kelahiran kasar di
Kabupaten Brebes pada tahun 2012 adalah 10 per 1000 penduduk. Angka ini lebih
kecil dibandingkan tahun 2011 adalah 10,03 per 1000 penduduk. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadinya penurunan yang tidak signifikan angka kelahiran
selama tahun 2012.
C.
TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK
Tingkat pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan
menerima informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam
pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, pada
umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga lebih mudah
menyerap dan menerima informasi kesehatan, serta dapat ikut berpartisipasi aktif
dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarga.
Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
8
Dibandingkan dengan tahun 2012 telah terjadi Kenaikan di bidang pendidikan
baik penduduk laki – laki maupun perempuan. Kenaikan terjadi pada semua tingkat
pendidikan kecuali pada tingkat Akademik atau Perguruan Tinggi. Berikut ini disajikan
tabel jumlah penduduk usia 10 tahun keatas menurut tingkat pendidikan tertinggi yang
ditamatkan di Kabupaten Brebes tahun 2008 – 2012.
Tabel 2.3
Penduduk Usia 10 Tahun ke atas menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan di Kabupaten Brebes Tahun 2008 – 2012
Tahun
Tdk/ Blm
Pernah
Sklh
Tdk/ Blm
Tamat SD
SD
SMP
SMU
AK/DIPLO/PT
2008
374.315
392.981
472.960
185.214
101.024
44.037
2009
159.016
405.869
462.425
169.208
136.395
41.040
2010
175.833
266.622
625.884
203.481
117.201
33.647
2011
181.217
394.865
628.170
204.586
117.967
14.409
2012
1.051.917
218.859
125.786
36.706
Sumber : BPS Kabupaten Brebes
Kenaikan tersebut berdampak pada kemampuan baca tulis penduduk yang
dapat dilihat dari angka melek huruf. Jumlah penduduk yang dapat membaca dan
menulis huruf pada tahun 2012 sebesar 21,81 % dari jumlah penduduk di Kabupaten
Brebes, sedangkan yang buta huruf sebesar 60,16 %. Bila dilihat dari jenis kelaminnya,
maka penduduk laki – laki lebih banyak yang melek huruf dibandingkan dengan
penduduk perempuan. Data mengenai angka melek huruf dapat dilihat pada lampiran
Tabel 5.
D.
KEADAAN SOSIAL EKONOMI
1. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan daerah di bidang ekonomi
yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat
dari pertumbuhan angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) baik atas dasar
harga konstan maupun atas dasar harga berlaku. PDRB mempunyai kegunaan
Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
9
sebagai parameter tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat kemakmuran masyarakat,
tingkat inflasi dan deflasi, struktur perekonomian serta tingkat produktifitas tenaga
kerja dan sektor.
Dari data BPS, angka PDRB Kabupaten Brebes pada tahun 2012 atas
dasar harga berlaku Rp. 18.026.804,50 sedangkan atas dasar harga konstan
Rp 6.082.267,39 . Berikut disajikan grafik perkembangan PDRB Kabupaten Brebes
dari tahun 2008 – 2012.
0
5
10
15
20
2008
2009
2010
2011
2012
Tahun
Grafik 2.3
Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Brebes Tahun 2008 - 2012
(dalam Milyar Rupiah)
Harga
Berlaku
Harga
Konstan
Sumber Data : BPS Kabupaten Brebes, Tahun 2012
Perkembangan PDRB Kabupaten Brebes tahun 2008–2012 mengalami
kenaikan, baik menurut harga konstan maupun harga berlaku. Melihat
kecenderungan ini diharapkan peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat
meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan masyarakat.
2. Pendapatan per Kapita
Salah satu parameter tingkat kemakmuran masyarakat adalah pendapatan
rata-rata per kapita suatu daerah. Pendapatan per kapita Kabupaten Brebes tahun
Bab II. Gambaran Umum Kabupaten Brebes
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
10
2012 sebesar Rp. 10.333.442,72 berdasarkan harga berlaku dan Rp. 3.486.517,08
untuk harga konstan. Sedang akan tahun 2011 tercatat sebesar Rp. 9.443.878,97
berdasarkan harga berlaku dan Rp 3.323.449,50 untuk harga konstan tahun 2011.
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
11
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat menggunakan beberapa indikator
yang tercermin dalam kondisi mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan status
gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Brebes digambarkan
melalui Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita
(AKABA), angka morbiditas beberapa penyakit serta status gizi di masyarakat.
Faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sumberdaya
kesehatan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Selain itu derajat kesehatan
masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan,
lingkungan sosial serta faktor lainnya.
A.
Mortalitas
1. Mortalitas (Angka Kematian)
Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat
menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat
permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak
langsung. Selain itu dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan
pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan.
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0 – 12 bulan)
per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB dapat
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berhubungan
dengan faktor penyebab kematian bayi diantaranya tingkat pelayanan antenatal,
status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB serta kondisi
lingkungan dan sosial ekonomi. Bila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti status
kesehatan di wilayah tersebut rendah.
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
12
Angka kematian bayi yang dilaporkan oleh Puskesmas selama tahun 2012
sebesar 14,9 per 1.000 kelahiran hidup atau sebanyak 508 kasus kematian bayi
dari 33.996 kelahiran hidup.
Angka ini mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2011 dan bila
berdasarkan target MDG (Millenium Development Goals) ke – 4 tahun 2015 yaitu
17 per 1000 kelahiran hidup, berarti angka kematian bayi di Kabupaten Brebes
masih dibawah target tersebut.
Grafik 3.1
Angka Kematian Bayi di Kabupaten Brebes
Tahun 2009 - 2012
0
5
10
15
20
p
er
1.
000
K
H
AKB
AKB
9,7
9,7
9,3
14,9
2009
2010
2011
2012
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Kematian Balita adalah kematian yang terjadi pada balita sebelum usia
lima tahun. AKABA dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak
balita yang dipengaruhi oleh tingkat pelayanan KIA / posyandu, tingkat
keberhasilan program KIA / posyandu dan kondisi sosial ekonomi serta kondisi
sanitasi lingkungan. Angka kematian Balita (AKABA) yang dilaporkan puskesmas
selama tahun 2012 sebesar 1,6 per 1.000 kelahiran hidup atau sebanyak 55 kasus
per 33.996 kelahiran hidup.
Angka ini naik bila dibandingkan tahun 2011 (19 kasus / 33.769) akan
tetapi bila dibandingkan dengan target yang diharapkan dalam MDG (Millenium
Development Goals) ke – 4 tahun 2015 yaitu 23/1.000 kelahiran hidup, berarti
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
13
c. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan resiko yang dihadapi ibu – ibu
selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan
sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang tidak baik menjelang kehamilan,
kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan
pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan
obstetri. Berdasarkan laporan bulanan puskesmas Angka Kematian Ibu (AKI) untuk
tahun 2012 sebesar 150,0 /100.000 kelahiran hidup atau sebanyak 51 kasus,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan angka kematian ibu pada tahun
2011 sebesar 97,9 per 100.000 kelahiran hidup atau sebanyak 34 kasus.
Grafik 3.3
Angka Kematian Ibu di Kabupaten Brebes
Tahun 2009 - 2012
0
100
200
p
e
r
1
0
0
.0
0
0
K
H
AKI
AKI
138,19
108,52
97,7
150
2009
2010
2011
2012
Grafik 3.2
Angka Kematian Balita di Kabupaten Brebes
Tahun 2009 - 2012
0
0,5
1
1,5
2
p
er
1.
00
0
K
H
AKABA
AKABA
1,56
0,54
0,56
1,6
2009
2010
2011
2012
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
14
Jumlah kematian maternal terbanyak ada di 2 (dua) puskesmas yakni
puskesmas Bulakamba dan puskesmas Banjarharjo sebanyak 4 kematian.
Sedangkan di 12 puskesmas tidak terdapat kematian ibu.
Grafik 3.4
Jumlah Kematian Ibu
Di Kabupaten Brebes Tahun 2012
0
1
1
0
1
3
0
1
2
2
0
3
0
0
0
3
3
4
1
2
1
0
0
1
1
2
3
4
0
3
2
1
1
0
2
1
0
2
0
1
2
3
4
5
SALEM BENTAR BANTARKAWUNG BUARAN BUMIAYU KALIWADAS PAGUYANGAN WINDUAJI SIRAMPOG TONJONG KUTAMENDALA JATIBARANG KLIKIRAN LARANGAN SITANGGAL KETANGGUNGAN CIKEUSAL KIDUL BANJARHARJO CIKAKAK BANDUNGSARI LOSARI BOJONGSARI KECIPIR TANJUNG KEMURANG WETAN LUWUNGGEDE KERSANA BULAKAMBA SIWULUH KLUWUT WANASARI JAGALEMPENI SIDAMULYA BREBES KALIGANGSA KALIMATI PEMARON JATIROKEHP
u
ske
sm
a
s
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
15
d. Angka Kematian Kecelakaan Lalu Lintas
Angka kematian kecelakaan lalu lintas adalah jumlah kematian sebagai
akibat dari kecelakaan lalu lintas per 100.000 penduduk dalam kurun waktu satu
tahun. Angka kecelakaan lalulintas per 100.000 penduduk di Kabupaten Brebes
tahun 2012 sebesar 201,37 per 100.000 penduduk sedangkan angka kematian
kecelakaan laulintas tahun 2012 adalah sebesar 3,25 per 100.000 penduduk di
Kabupaten Brebes.
2. Morbiditas (Angka Kesakitan)
a. Angka Kesakitan Malaria
Pada tahun 2012 ditemukan sejumlah kasus malaria yang kemudian
dilakukan pemeriksaan terhadap sediaan darah penderita klinis yang terdapat
7 kasus malaria yang dinyatakan positif (ditemukan plasmodium). Sedangkan
pada tahun 2011 di Kabupaten Brebes ditemukan 12 Kasus malaria yang
dinyatakan positif. Jumlah kasus malaria di wilayah Kabupaten Brebes dapat
dilihat pada tabel 24.
b. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)
Case Detection Rate (CDR) atau angka penemuan penderita TB paru
BTA (+) di Kabupaten Brebes tahun 2012 sebesar 72,78 % lebih tinggi daripada
target SPM sebesar 70%. Tingginya angka penemuan ini berarti sudah banyak
kasus TB paru yang telah terdeteksi dan terobati sehingga tidak dapat menjadi
sumber penularan bagi lingkungan sekitar para penderita tersebut. Hal ini
dikarena adanya peningkatan upaya penemuan kasus secara aktif oleh petugas
kesehatan.
Angka kesembuhan penderita merupakan indikator keberhasilan
pelaksanaan program penanggulangan TB paru. Pada tahun 2010 angka
kesembuhan penderita TB paru sebesar 80,60 % sedangkan pada tahun 2011
angka kesembuhan mengalami penurunan yaitu 73,80 % Angka ini masih
dibawah target nasional sebesar 85%.
c. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP )
Program Eradikasi Polio (ERAPO) merupakan program pemerintah untuk
menurunkan jumlah penderita polio. Program ERAPO yang terdiri dari
pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi massal pada anak balita
melalui PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan Surveilans AFP. Surveilans AFP
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
16
adalah pengamatan dan penjaringan semua kelumpuhan yang terjadi secara
mendadak dan sifatnya flaccid (layuh), seperti kelumpuhan pada
poliomyelitis. Semua kasus AFP yang terjaring termasuk kedalam kasus polio
atau tidak dapat dibuktikan dengan dilakukan pemeriksaan virologis dan klinis
sehingga dapat diketahui apakah ada polio liar di masyarakat.
Setiap tahunnya diperkirakan 2 anak diantara 100.000 anak usia < 15
tahun menderita kelumpuhan AFP. Pada tahun 2012 Kabupaten Brebes
menemukan 13 penderita AFP. Akan tetapi dari hasil pemeriksaan
laboratorium, jumlah kasus 13 yang diperiksa semua menunjukan negatif polio
(berarti tidak ditemukan virus polio liar)
d. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Angka kesakitan / Incidence Rate (IR) DBD di Kabupaten Brebes pada
tahun 2012 sebesar 11,7 / 100.000 penduduk. Angka ini naik bila dibandingkan
tahun 2011 sebesar 7,58 / 100.000 penduduk. Meskipun demikian, angka
tersebut masih jauh di atas target nasional yaitu < 2/100.000 penduduk.
Kabupaten Brebes memiliki iklim yang tidak stabil dan curah hujan
yang cukup banyak pada musim penghujan. Hal ini merupakan sarana
perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegipty yang cukup potensial. Dengan
kurang maksimalnya masyarakat dalam menggalakkan kegiatan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masing – masing, maka hal inilah yang
menjadi faktor utama penyebab tingginya angka kesakitan DBD di Kab. Brebes.
Angka Kematian / Case Fatality Rate (CFR) pada tahun 2012 adalah
sebesar 3,41 %, mengalami kenaikan bila dibandingkan CFR tahun 2011 sebesar
1,52 %. Angka ini masih di atas target nasional sebesar < 1 %.
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
17
Grafik 4.4
Angka Kesakitan dan Kematian DBD
Di Kabupaten Brebes
Tahun 2009 - 2012
0
5
10
15
20
IR
CFR
IR
12,72
16,82
7,58
11,7
CFR
3,49
5,14
1,52
3,41
2009
2010
2011
2012
d. Persentase DBD Ditangani
Penderita DBD yang ditangani adalah penderita DBD yang
penanganannya sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Cakupan penderita DBD yang ditangani di Kabupaten Brebes pada
tahun 2012 sebesar 100%, berarti sudah mencapai target SPM tahun 2012
sebesar 100%. Demikian juga pada tahun – tahun sebelumnya, hal ini berarti
seluruh penderita DBD yang ada semuanya sudah ditangani sesuai standar.
Untuk selengkapnya jumlah kasus Demam Berdarah di wilayah
Kabupaten Brebes dapat dilihat pada tabel 10
f. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang
menimbulkan masalah sangat kompleks, bukan hanya dari segi medis namun
meluas hingga masalah sosial, ekonomi, budaya dan ketahanan nasional.
Jumlah proporsi penderita kusta dan angka kecacatan yang cukup tinggi
merupakan permasalahan yang masih dihadapi di Kabupaten Brebes.
Jumlah penderita kusta pada tahun 2012 sebanyak 289 orang, terdiri
dari 18 penderita PB dan 271 penderita MB. Pada tahun 2012(Pasien yang
terdaftar pada Tahun 2011) ini angka selesai berobat (RFT) untuk PB 88,24 %
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
18
sedangkan untuk MB penderitanya adalah Pasien yang terdaftar pada Tahun
2010 pada tahun 2012 memiliki angka selesai berobat (RFT) sebesar 82,73 %.
g. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Pada tabel 50, Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Tahun 2012 yaitu
untuk Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang 5 (lima) desa pada 7
(tujuh) kecamatan, Keracunan makanan menyerang 2 (dua) desa pada 1 (satu)
kecamatan, Varicella menyerang 1 (satu) desa pada 1 (satu) kecamatan. Pada
tahun 2012 terdapat 7 (tujuh) kasus kematian di Kab. Brebes yang disebabkan
oleh Demam Berdarah Dengue (DBD).
3. Status Gizi
a. Status Gizi Balita
Naiknya timbangan dapat menggambarkan tingkat kesehatan balita di
wilayah kerja posyandu. Demikian juga dengan kejadian gizi buruk dapat
dideteksi dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang balita di
posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa atau
petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindak
lanjuti dengan rencana tindak yang jelas sehingga penanggulangan gizi buruk
dapat memberikan hasil yang optimal.
Tabel 44 menunjukkan data status gizi bayi dan balita sesuai hasil
penimbangan bulanan di Puskesmas (F.III. Gizi) selama tahun 2012. Jumlah balita
yang ditimbang sebanyak 99.068 balita. Sebanyak 916 balita (0,92%)
dikategorikan BGM yaitu berat badan di bawah garis merah pada grafik KMS atau
disebut juga gizi buruk. Kondisi ini dapat terjadi karena balita mengalami kurang
energi protein (KEP).
Puskesmas dengan prosentase prosentase jumlah balita gizi buruk yang
tertinggi adalah Puskesmas Kluwut 3,72 %. Sedangkan terdapat 3 (tiga)
puskesmas yang tidak terdapat kejadian balita gizi buruk.
Kecamatan bebas rawan gizi berdasarkan definisi operasional dari
“Rancangan matriks petunjuk teknis SPM bidang kesehatan di kabupaten/kota”
adalah prosentase kecamatan dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada
balita < 15 % pada kurun waktu tertentu.
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
19
b. Penanggulangan Anemi
Program penangulangan anemia yang dilakukan adalah dengan
memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk
menurunkan angka anemia pada balita, bumil, bufas, remaja putri dan WUS
(Wanita Usia Subur). Pemberian tablet Fe kepada bumil ada 2 indikator, Fe1 dan
Fe3. Cakupan ibu hamil mendapatkan tablet Fe adalah cakupan ibu hamil yang
mendapatkan sejumlah 90 tablet Fe selama periode kehamilannya.
Pada tabel 30 pemberian tablet tambah darah (Fe-90) diberikan pada
36.938 ibu hamil ( 94,52 % dari 34.914 ibu hamil) dengan target tahun 2012
sebesar 80 %.
c. Bayi dan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A
Salah satu program penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA) yang
telah dijalankan adalah dengan suplementasi kapsul Vitamin A dosis tinggi 2 kali
pertahun pada balita dan ibu nifas untuk mempertahankan bebas buta, karena
KVA dapat mencegah berkembang kembalinya Xerofthalmia dengan segala
manifestasinya (gangguan penglihatan, buta senja dan kebutaan bahkan sampai
kematian). Disamping itu pemantapan program distribusi kapsul Vitamin A dosis
tinggi juga dapat mendorong tumbuh kembang anak serta meningkatkan daya
tahan anak terhadap penyakit infeksi sehingga dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian pada bayi dan anak.
Pemberian kapsul vitamin A kepada balita usia 6 bulan – 4 tahun,
diharapkan dapat mencegah penyakit Kekurangan Vitamin A (KVA). Pada tahun
2012 berdasarkan laporan bulanan puskesmas dapat diketahui bahwa pemberian
vitamin A pada bayi usia 6 bulan - 11 bulan yang telah mendapat vitamin A 1 kali
sebanyak 17.134 bayi (97,73%) dari 17.532 bayi. Sedangkan jumlah balita usia 1 –
4 tahun yang telah mendapat vitamin A 2 kali sebanyak 119.216 balita (96,88%)
dari 123.053 balita dimana target cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali per tahun 92 %.
d. Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program
penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul
vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi
(200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas
mendapatkan kapsul vitamin A di Kabupaten Brebes tahun 2012 sebesar 95,86%
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
20
4. Umur Harapan Hidup
Kesehatan merupakan salah satu indikator Umur harapan hidup. Dengan
semakin baik tingkat kesehatan seseorang maka semakin baik juga umur harapan
hidup. Umur harapan hidup digunakan untuk mengetahui berapa lama orang dapat
hidup sejak usia tertentu sehinggga umur harapan hidup dianggap sebagai indikator
umum bagi taraf hidup.
Gambaran Umur Harapan Hidup dari tahun 2006 – 2012 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini
Pada tabel Umur Harapan Hidup diatas menunjukkan bahwa taraf hidup di
Kabupaten Brebes dari tahun ke tahunnya semakin baik dengan kesehatan sebagai
salah satu indikatornya.
Tahun
Umur Harapan Hidup
2006
65,5
2007
66,75
2008
67,08
2009
67,37
2010
67,67
2011
67,69
2012
68,26
Bab IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
21
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Pelayanan Kesehatan Ibu
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
Pemeriksaan Ante Natal sangat penting dalam masa kehamilan
terutama untuk ibu dan bayi yang dikandungnya. Cakupan Pelayanan ante
natal dapat dipantau melalui pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar
paling sedikit 4 (empat) kali dengan distribusi sekali pada triwulan pertama,
sekali pada triwulan dua, dan dua kali pada triwulan ketiga. Pelayanan yang
diberikan berupa penimbangan berat badan, pemeriksaan kehamilannya,
pemberian tablet besi, pemberian imunisasi TT, pemeriksaan tensi dan
konsultasi.
Jumlah kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan Puskesmas dan
mendapat pelayanan antenatal dicatat dalam kunjungan K1 dan K4. Selama
tahun 2012 (tabel 28) ada 36.938 ibu hamil. Cakupan K4 ibu hamil pada
tahun 2012 sebanyak 93,37% (34.488 orang).
Jumlah Ibu Hamil bila dibandingkan dengan tahun 2011 ada 36.440
ibu hamil, prosentase K4 mengalami penurunan dan Angka prosentase K4
selama tahun 2011 adalah sebesar 94,95 %. Guna mengatasi penyebab
penurunan K4 perlu ditingkatkan lagi pencapaian program kegiatan KIA.
Bab IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2012
22
b. Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan mempunyai peranan yang cukup besar
dalam penurunan angka kematian bayi dan kematian ibu. Kualitas
pertolongan persalinan yang tidak bersih dan tidak aman menimbulkan
infeksi yang dapat menyebabkan kematian bayi. Berdasarkan laporan
Puskesmas pada tahun 2012 pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
sebanyak 33.883 dari 35.269 ibu bersalin atau 96,07%.
Berikut disajikan grafik persentase cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2006 – 2010.
Grafik 4.1
CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BREBES
TAHUN 2008 - 2012
95,08
93,15
91,56
94,95
91.87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
K4
Persen
(%)
2008
2009
2010
2011
2012
Grafik 4.2
CAKUPAN PERSALINAN NAKES DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2008- 2012
91,22 91,36 96,07 89,99 95,02