• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGAWASAN DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGAWASAN DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SAMARINDA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGAWASAN DAN PEMBERIAN INSENTIF

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SAMARINDA

Ardianto Pali Lung

Universitas Mulawarman Samarinda (ardianto485@rocketmail.com) Pamasang S Siburian

Universitas Mulawarman Samarinda Asnawati

Universitas Mulawarman Samarinda

ABSTRACT

Ardianto Pali lung, 2013. Pengaruh pengawasan dan Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda, bimbingan Bapak Pamasang S Siburian dan Ibu Asnawati.

Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh pengawasan, insentif finansial dan insentif non finansial terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda dan mengetahui pengawasan, insentif finansial dan insentif non finansial yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda, Adapun untuk menguji hipotesis penulis menggunakan uji F (uji serentak) dan uji R2 serta uji t (uji parsial) untuk mengetahui antara variable bebas dengan terikat.

Nilai korelasi (R) menunjukkan variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial mempunyai hubungan yang kuat dengan Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial mempunyai pengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda dan masih ada pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Nilai F hitung > F tabel dan signifikansi hitung < α = 0,05 yang berarti secara bersama-sama variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda. Secara parsial menunjukkan bahwa nilai standadrized

coeficient beta variabel Pengawasan > dari standardize coeficient beta variabel

Insentif finansial dan insentif non finansial berarti variabel pengawasan berpengaruh dominan dibandingkan variabel pengawasan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda.

(2)

ABSTRACT

The purpose of this study to determine the effect of supervision, financial incentives and non-financial incentives on employee performance Regional Water Company (PDAM) Samarinda and knowing supervision, financial incentives and non-financial incentives are the dominant influence on the performance of employees of the Regional Water Company (PDAM) Samarinda .

The research was carried out using multiple linier regression analysis tool, but to test the hypothesis using the F test (test of time) and R2 test and t test (partial testing) to determine the independent variables with bound.

Correlation value (R) indicates the variable Supervision, financial incentives and non-financial incentives have a strong relationship with the employee performance, while the coefficient of determination (R2) indicates that the variable supervision, financial incentives and non-financial incentives have an influence on employee performance and Samarinda PDAM there are influences other variables that are not included in this study. F count bigger than F table and significance count smaller than α = 0.05, which means variables together Supervision, financial incentives and non-financial incentives have a significant impact on employee performance taps Samarinda. Partially shown that the value of the beta coeficient standadrized variable supervision bigger from beta coeficient standardize variable financial incentives and non-financial incentives means that the variable control variable dominant influence over supervision of employee performance in Samarinda PDAM

(3)

Latar Belakang

Karyawan adalah aset terpenting dalam sebuah organisasi. Berarti dibalik semua infrastruktur dan kelengkapan organisasi, produk, teknologi, proses, sistem, adalah orang/karyawan dibelakangnya yang paling penting, karena oranglah yang menjalankan semuanya itu. Untuk menarik dan mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan perusahaan maka diperlukan manajemen sumber daya manusia. Melalui budaya organisasi, karyawan terbantu mengerjakan pekerjaan yang ada, dapat meningkatkan keseluruhan kemampuan karyawan, dan membantu mengembangkan tanggung jawabnya di masa depan.

Kata ”pengawasan” sering mempunyai konotasi yang tidak menyenangkan, karena dianggap akan mengancam kebebasan dan otonomi pribadi. Padahal organisasi sangat memerlukan pengawasan untuk menjamin tercapainya tujuan. Sehingga tugas manajer adalah menemukan keseimbangan antara pengawasan organisasi dan kebebasan pribadi atau mencari tingkat pengawasan yang tepat. Pengawasan yang berlebihan akan menimbulkan birokrasi, mematikan kreatifitas, dan sebagainya, yang akhirnya merugikan organisasi sendiri. Sebaliknya pengawasan yang tidak mencukupi dapat menimbulkan pemborosan sumber daya dan membuat sulit pencapaian tujuan.

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ada berbagai faktor yang membuat pengawasan semakin diperlukan oleh setiap organisasi. Faktor-faktor itu adalah :perubahan lingkungan organisasi, peningkatan kompleksitas organisasi, kesalahan-kesalahan dan kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang..

Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Pada dasarnya ada dua jenis insentif yang umum diberikan yakni insentif finansial dan insentif non finansial. Insentif Finansial merupakan insentif yang diberikan kepada karyawan atas hasil kerja mereka dan biasanya diberikan dalam bentuk uang berupa bonus, komisi, pembagian laba, dan kompensasi yang ditangguhkan, serta dalam bentuk jaminan sosial berupa pemberian rumah dinas, tunjangan lembur, tunujangan kesehatan dan tunjangan-tunjangan lainnya.

Insentif non finansial dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain pemberian piagam penghargaan, pemberian pujian lisan ataupun tertulis, ucapan terima kasih secara formal maupun informal, promosi jabatan kepada karyawan yang baik dan pemberian tanda jasa / medali kepada karyawan yang telah mencapai masa kerja yang cukup lama dan mempunyai loyalitas yang tinggi serta pemberian hak untuk menggunakan sesuatu atribut jabatan (misalnya pada mobil atau lainnya) atau pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja

Insentif itu sendiri adalah salah satu bentuk kompensasi yang sering digunakan, dimana karyawan dibayar berdasarkan kuantitas atau hasil yang dicapai. Insentif merupakan salah satu jenis penghargaan yang dikaitkan dengan

(4)

kinerja karyawan. Semakin baik kinerjanya, semakin besar pula insentif yang diberikan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Muh. Ichsan (2004) menunjukkan di antara insentif finansial dan insentif non finansial, maka insentif finansial berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan CV. Cahaya Terang di Balikpapan yang bergerak di bidang eksportir sarang burung.

maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh pengawasan dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yeng telah dikemukakan pada latar belakang di atas, maka penulis mengambil perumusan masalah sebagai berikut :

1. “Apakah pengawasan, insentif finansial dan insentif non finansial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda?”.

2. Diantara faktor pengawasan, insentif finansial dan insentif non finansial, faktor manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda?”.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh pengawasan, insentif finansial dan insentif non finansial terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda

2. Untuk mengetahui pengawasan, insentif finansial dan insentif non finansial yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda.

Dasar Teori

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ada berbagai faktor yang membuat pengawasan semakin diperlukan oleh setiap organisasi. Faktor-faktor itu adalah :perubahan lingkungan organisasi, peningkatan kompleksitas organisasi, kesalahan-kesalahan dan kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang..

Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Pada dasarnya ada dua jenis insentif yang umum diberikan yakni insentif finansial dan insentif non finansial. Insentif Finansial merupakan insentif yang diberikan kepada karyawan atas hasil kerja mereka dan biasanya diberikan dalam bentuk uang berupa bonus, komisi, pembagian laba, dan kompensasi yang ditangguhkan, serta dalam bentuk jaminan sosial berupa pemberian rumah dinas, tunjangan lembur, tunujangan kesehatan dan tunjangan-tunjangan lainnya.

Insentif non finansial dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain pemberian piagam penghargaan, pemberian pujian lisan ataupun tertulis, ucapan terima kasih secara formal maupun informal, promosi jabatan kepada karyawan

(5)

yang baik dan pemberian tanda jasa / medali kepada karyawan yang telah mencapai masa kerja yang cukup lama dan mempunyai loyalitas yang tinggi serta pemberian hak untuk menggunakan sesuatu atribut jabatan (misalnya pada mobil atau lainnya) atau pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja

Insentif itu sendiri adalah salah satu bentuk kompensasi yang sering digunakan, dimana karyawan dibayar berdasarkan kuantitas atau hasil yang dicapai. Insentif merupakan salah satu jenis penghargaan yang dikaitkan dengan kinerja karyawan. Semakin baik kinerjanya, semakin besar pula insentif yang diberikan.

Kinerja Karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas dari seseorang yang berprofesi sebagai pegawai dalam melaksanakan pekerjaan guna mencapai tujuan

Karyawan adalah aset terpenting dalam sebuah organisasi. Berarti dibalik semua infrastruktur dan kelengkapan organisasi, produk, teknologi, proses, sistem, adalah orang/karyawan dibelakangnya yang paling penting, karena oranglah yang menjalankan semuanya itu. Untuk menarik dan mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan perusahaan maka diperlukan manajemen sumber daya manusia. Melalui budaya organisasi, karyawan terbantu mengerjakan pekerjaan yang ada, dapat meningkatkan keseluruhan kemampuan karyawan, dan membantu mengembangkan tanggung jawabnya di masa depan.

Pengembangan Hipotesis

Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi, sedangkan Insentif merupakan salah satu jenis penghargaan yang dikaitkan dengan kinerja karyawan. Semakin baik kinerjanya, semakin besar pula insentif yang diberikan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengemukakan dugaan sementara untuk memecahkan masalah yang ada sebagai berikut :

1. “Diduga bahwa pengawasan, insentif fiansial dan insentif non finansial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda.”

2. “Diduga bahwa insentif finansial mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda.” Definisi Operasional

Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek penelitian ini, maka berikut ini akan dikemukakan beberapa hal yang berhubungan dengan variabel-variabel yang harus dijabarkan secara operasional.

Penelitian ini ada tiga variable yang akan diteliti yaitu pengawasan, insentif finansial dan insentif non finansial sebagai variable bebas (independent

variable), dan kinerja sebagai variable terikat (dependent variable).

Pengawasan (X1) adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai sehingga mendorong Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda meningkatkan kinerjanya dengan indikator :

(6)

1. Akurasi informasi tentang pelaksanaan pekerjaan 2. Pengumpulan informasi yang tepat waktu 3. Alokasi biaya pengawasan yang efektif 4. Informasi yang akurat

5. Pengawsan dapat diterima oleh yang bersangkutan

Insentif finansial (X2) dapat dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai kepada karyawan dalam bentuk finansial yang mendorong karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda untuk bekerja lebih baik lagi agar kinerjanya meningkat dengan indikator:

1. Pemberian Bonus yang mendorong bekerja dengan baik. 2. Pemberian bantuan hari tua mendorong bekerja dengan baik. 3. Pemberian tunjangan kesehatan mendorong bekerja dengan baik. 4. Adanya tunjangan lembur bagi karyawan yang bekerja diluar jam dinas.

Insentif non finansial (X3) dapat dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai kepada karyawan dalam bentuk non finansial yang mendorong karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda untuk bekerja lebih baik lagi agar kinerjanya meningkat dengan indikator:

1. Pemberian piagam penghargaan bagi karyawan yang berprestasi 2. Pemberian pujian bagi karyawan yang bekerja dengan baik 3. Ucapan terima kasih bagi karyawan yang bekerja dengan baik 4. Promosi jabatan bagi karyawan yang berprestasi

Kinerja karyawan ( Y ). Adalah tolok ukur keberhasilan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda meningkatkan disiplin kerjanya dengan indikator

1. Karyawan berorientasi kerja,

2. Karyawan mempunyai inisiatif dalam bekerja 3. Sikap yang baik karyawan dalam bekerja 4. Karyawan disiplin dalam bekerja

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengawasan dan insentif terhadap prestasi karyawan, dimana dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mencari hubungan sebab akibat dari dua variabel yang ada yaitu pelatihan dan insentif, dan variabel kinerja sebagaimana telah disampaikan sebelumnya.

Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang diperukan untuk dianalisis yaitu data kualitatif yang bersumber dari Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda, maka diperlukan data yang berhubungan dengan permasalahan yang dikemukakan pada objek penelitian ini, antara lain :

1. Gambaran umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda. 2. Jumlah Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda. 3. Jawaban kuisioner yang dibagikan

4. Struktur organisasi. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi atau data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis menggunakan dua cara:

1. Penelitian Lapangan (Field Work Research)

Penelitian lapangan yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan penelitian yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diteliti dengan cara :

(7)

a. Observasi yaitu pengumpulan data dengan menanyakan langsung pada objek penelitian.

b. Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data dengan menanyakan langsung kepada responden.

c. Kuisioner yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan serangkaian daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dengan dilengkapi petunjuk jawaban.

2. Penelitian Perpustakaan (Library Research)

Penelitian perpustakaan yaitu pengumpulan data yang diambil penulis melalui studi kepustakaan yaitu membaca literatur-literatur yang berupa buku teks yang ada hubungannya dengan variabel-variabel yang diteliti. Selain itu data diperoleh dari laporan perusahaan.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah sejumlah individu yang berada dalam suatu tempat, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang ada.

Menurut Singarimbun dan Effendi (2003:37) : “Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga”. Jadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda yang berjumlah 285 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Slovin yang dikutip oleh Husain Umar (2000 : 287) dengan rumus : 2

Ne

1

N

n

Di mana n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran karena ketidaktelitian = 10% Jadi besarnya sampel yang diteliti adalah ::

285

n = = 74 orang 1+285x.0.01

Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Alat Analisis

Mengingat tujuan yang telah dikemukakan pada Bab pendahuluan dan dalam rangka mengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada Bab terdahulu maka metode atau teknik yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik dengan menggunakan alat bantu computer melalui program SPSS (Statistics For Social Sceince), hasil pengukuran menjadi lebih bermanfaat sebab tidak hanya berlandaskan pada nilai

absolute, namun juga melihat makna yang tersirat dari analisis.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 5 (lima) kategori dalam penetuan skor berdasaran skala likert, menurut Husein Umar (2004:132) mengemukakan tentang teknis membuat skala, sehingga dalam kuesioner penulis menyediakan 5 jawaban untuk setiap pernyataan yaitu:

a. Jika responden menjawab “A” diberi skor 5 b. Jika responden menjawab “B” diberi skor 4 c. Jika responden menjawab “C” diberi skor 3 d. Jika responden menjawab “D” diberi skor 2 e. Jika responden menjawab “E” diberi skor 1

(8)

Alat analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan alat analisis Regresi Linier Berganda yang menurut Sugiyono (2007 : 275) memberikan formulasi sebagai berikut :

Y = a + b1a+ …...+ bnXn

Sedangkan persamaan regresi untuk dua prediktor adalah : Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3

Dengan keterangan : Y : Kinerja X1 : Pengawasan X2 : Insentif Finansial X3 : Insentif Non Finansial a : Konstanta

b1, b2, b3 : Koefisien regresi linear berganda

Untuk menghitung harga-harga a, b1, b2, b3 menggunakan least square dengan persamaan berikut:

 y = na + b1X1 + b2X2 + b3X3 X1y = a X1 + b1X12 + b2 X1 X2 + b3 X1 X3 X2y = a  X2 + b1 X1X2 + b2  X22 + b3 X2 X3 X3y = a  X3 + b1 X1X3 + b2 X2X3 + b3  X32 Kemudian dibuatkan matriks

n X1 X2 X3 a  y X1 X1 2 X1 X2 X1 X3 b1 X1y X2 X1X2 X22 X2X3 b2 = X2y X3 X1X3 X2X3 X32 b3 X3y b = (X’X)-1X’Y 2. Pengujian Hipotesis

Adapun untuk menguji hipotesis penulis menggunakan uji F (uji serentak) dan uji R2 serta uji t (uji parsial) untuk mengetahui antara variable bebas dengan terikat.

a. Perhitungan koefisien korelasi (R)

Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat. Semakin besar nilai R maka semakin tepat model regresi dipakai, karena total variasi dapat menjelaskan variable terikat. Dinyatakan dengan rumus Sugiyono (2007 : 286) :

Menurut Sugiyono untuk melihat kuatnya pengaruh antara variable X dan Y, menggunakan table interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut :

2 3 3 2 2 1 1

y

y

x

b

y

x

b

y

x

b

R

(9)

Tabel. 3.1 Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat Rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 0.999 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono 2002, Metode Penelitian Organisasi b. Perhitungan koefisien determinasi (R2)

Perhitungan koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur dan atau menunjukan besarnya variable bebas terhadap hasil R2 berarti apabila : 1) Nilai R2 semakin dekat dengan 1, variable terikat dapat dijelaskan secara

linear oleh variable dapat menjelaskan variable tergantung.

2) Sebaiknya R2 mendekati nol berarti model yang digunakan masih dianggap lemah untuk maksud yang sama.

3) Koefisien determinasi (Damodar N Gujarati (2007 : 187) diformulasikan sebagai berikut :

Keterangan :

ESS = Jumlah kuadrat yang dijelaskan (dalam hal ini, dijelaskan oleh semua variable X)

TSS = Total jumlah kuadrat variable tidak bebas Y ( ) c. Uji F (uji serentak)

Pengujian serentak adalah untuk mengetahui apakah koefisien regresi variable bebas bersama-sama mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variable tidak bebas. Untuk memperoleh hasil uji F ini, maka digunakan rumus sebagai berikut :

….. Gujarati (2007 : 195) Dimana :

R2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variable independen n = Jumlah sampel

Bentuk pengujian adalah sebagai berikut :

H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang nyata b1 terhadap produktivitas

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0,artinya terdapat pengaruh yang nyata b1 terhadap produktivitas. Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati Fhitung pada α = 5% dengan tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan dk = (n-k-1), apabila Fhitung> Ftabel Ho ditolak Ha diterima mempunyai arti bahwa pengawasan dan pemberian insentif berpengaruh dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan. Dan

TSS ESS R 2 t Y  

R

n k

k R Fhitung     / 1 ) 1 ( 2 2

(10)

sebaliknya apabila Fhitung< Ftabel Ho diterima dan Ha ditolak mempunyai arti bahwa pengawasan dan pemberian insentif berpengaruh dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan. Kondisi ini menunjukkan bahwa seluruh variable bebas secara serentak atau simultan mampu memberikan penjelasan terhadap variasi pada variable tergantungnya, atau dengan kata lain bahwa model analisis yang digunakan adalah sesuai dengan hipotesis.

d. Uji t (parsial)

Setelah menguji apakah variable bebas memiliki pengaruh atau tidak terhadap variable tidak bebas, maka selanjutnya dapat dijelaskan variable mana diantara variable bebas tersebut yang dominan berpengaruh terhadap variable tidak bebas. pengujian parsial ini digunakan untuk mengetahui masing-masing sumbangan variable bebas secara parsial terhadap variable tergantung, menggunakan uji masing-masing koefisien regresi variable bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap variable terikat.

Dimana :

βi = Koefisien regresi Se = Standar deviasi

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

Ho : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang nyata antara b1 dengan Y Ha : b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh bermakna antara b1 dengan Y

Dengan menggunakan tingkat keyakinan pada α = 5% dan derajat kebebasan (n-1), kemudian dibandingkan dengan thitung, apabila nilai thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Namun apabila nilai thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Analisis Deskriktif

Untuk menguji secara empiris pengaruh faktor motivasi dan insentif finansial terhadap Kinerja karyawan pada Kantor PDAM Samarinda dan faktor yang dominan mempengaruhi karyawan pada PDAM Samarinda, untuk itu digunakan alat analisis Regresi Linier berganda, karena dengan menggunakan alat analisis tersebut dapat diketahui pengaruh secara bersama-sama variable bebas terhadap variable terikat dan dapat pula diketahui pengaruh secara parsial variable bebas terhadap variable terikat.

Untuk mempercepat proses perhitungan dan keakuratan hasil perhitungan, maka digunakan IBM SPSS. Dengan memasukkan data pada lampiran 3 sebagai input data kedalam program SPSS maka hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini

Tabel 4.4. : Model Summary

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,790a ,623 ,607 ,20770

a. Predictors: (Constant), Insentif Non Finansial, Insentif Finansial, Pengawasan

 

βi Se

βi t

(11)

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.4 di atas terlihat bahwa nilai koreasi (R) sebesar 0,790 yang artinya variabel pengawasan (X1) Insentif finansial (X2) dan Insentif Non finansial (X3) mempunyai hubungan yang erat terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda (Y) hal ini juga berarti bahwa variabel pengawasan (X1) Insentif finansial (X2) dan Insentif Non finansial (X3) dapat digunakan sebagai estimator terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda (Y) .

Lebih lanjut jika melihat nilai koefisien determinasi (R2) yang sebesar 0,623 menunjukkan bahwa variabel pengawasan (X1) Insentif finansial (X2) dan Insentif Non finansial (X3) mempunyai pengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda (Y) sebesar 62,3 % sedangkan sisanya 37,7% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Tabel 4.5 : Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 4,998 3 1,666 38,619 ,000b

Residual 3,020 70 ,043

Total 8,018 73

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Insentif Non Finansial, Insentif Finansial, Pengawasan

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas diketahui bahwa nilai F hasil perhitungan sebesar 38,619 dengan signifikansi 0,000 jika dibandingkan dengan F tabel dengan derajat kekebasan n-k-1 atau 74 - 3 – 1 = 70 dengan tingkat kepercayaan 95% pada tabel F didapatkan nilai 2,15. ini berarti F hasil perhitungan 38,619 > F tabel 2,15 dan signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti pula secara bersama-sama variabel pengawasan (X1) Insentif finansial (X2) dan Insentif Non finansial (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda (Y).

Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan diduga bahwa pengawasan (X1) Insentif finansial (X2) dan Insentif Non finansial (X3) mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda, diterima.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas Pengawasan (X1) dan Insentif finansial (X2) mempunyai pengaruh yang sifnifikan terhadap Kinerja karyawan pada (Y) dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.6 : Coefficien Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,741 ,299 2,477 ,016 Pengawasan ,367 ,084 ,429 4,360 ,000 Insentif Finansial ,180 ,087 ,180 2,069 ,042

Insentif Non Finansial ,243 ,069 ,329 3,539 ,001

a. Dependent Variable: Kinerja

(12)

Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada tabel di atas maka fungsi regresi yang terbentuk adalah :

Y = 0,741 + 0,367 X1 + 0,180 X2 + 0,243 X3

Nilai konstanta sebesar 0,741 artinya jika pengawasan (X1) Insentif finansial (X2) dan Insentif Non finansial (X3) tidak ada maka Kinerja karyawan pada (Y) sebesar 1,093.

Nilai koefisien regresi variabel Pengawasan (X1) sebesar 0,367 artinya jika terjadi peningkatan kualitas variabel pengawasan akan menyebabkan peningkatan Kinerja karyawan sebesar 0,367 dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

Nilai koefisien regresi variabel Insentif finansial (X2) sebesar 0,180 artinya jika terjadi peningkatan kualitas variabel Insentif finansial akan menyebabkan peningkatan Kinerja karyawan sebesar 0,180 dengan catatan dengan variabel lain dianggap konstan.

Nilai koefisien regresi variabel Insentif non finansial (X3) sebesar 0,243 artinya jika terjadi peningkatan kualitas variabel Insentif non finansial akan menyebabkan peningkatan Kinerja karyawan sebesar 0,243 dengan catatan dengan variabel lain dianggap konstan.

Pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Nilai t hitung variabel Pengawasan (X1) sebesar 4.360 dengan signifikansi 0,000 jika dibandingkan dengan nilai t pada derajat kekebasan n-k-i atau 74-3-1 = 70 dengan derajat kepercayaan 95 % didapatkan nilai pada t tabel sebesar 1,96. ini berarti nilai t hasil perhitungan 4,360 > t tabel 1,96 dan signifikansi 0,000 < 0,05. hasil ini menunjukkan bahwa variabel Pengawasan (X1) mempunyai pengaruh yang sifnifikan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda (Y).

Nilai t hitung variabel Insentif finansial (X2) sebesar 2,069 dengan signifikansi 0,042 jika dibandingkan dengan nilai t pada derajat kekebasan n-k-1 atau 74-3-1 = 70 dengan derajat kepercayaan 95 % didapatkan nilai pada t tabel sebesar 1,96. ini berarti nilai t hasil perhitungan 2,069 > t tabel 1,96 dan signifikansi 0,042< 0,05. hasil ini menunjukkan bahwa variabel Insentif finansial (X2) mempunyai pengaruh yang sifnifikan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda (Y).

Nilai t hitung variabel Insentif non finansial (X3) sebesar 3,539 dengan signifikansi 0,001 jika dibandingkan dengan nilai t pada derajat kekebasan n-k-1 atau 74-3-1 = 70 dengan derajat kepercayaan 95 % didapatkan nilai pada t tabel sebesar 1,96. ini berarti nilai t hasil perhitungan 3,539 > t tabel 1,96 dan signifikansi 0,001 < 0,05. hasil ini menunjukkan bahwa variabel Insentif non finansial (X2) mempunyai pengaruh yang sifnifikan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda (Y).

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas terlihat bahwa dari

standdarized coeficient beta variabel Pengawasan (X1) 0,429 > dari

standadrized coeficient beta variabel Insentif finansial (X2) 0,180 dan Insentif non finansial (X2) 0,329, dengan demikian hipotesis yang menyatakan diduga faktor insentif finansial berpengaruh dominan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda (Y) ditolak.

(13)

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka fungsi regresi yang terbentuk adalah Y = 1,093 + 0,285 X1 + 0,417 X2

Nilai koefisien regresi variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial bertanda positif, artinya jika terjadi peningkatan kualitas variabel Pengawasan dan Insentif finansial akan menyebabkan peningkatan Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda.

Nilai korelasi (R) 0,790 menunjukkan variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial mempunyai hubungan yang kuat dengan Kinerja karyawan pada sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) 0,623 menunjukkan bahwa variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial mempunyai pengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda sebesar 62,3 % dan masih ada pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini sebesar 47,7%.

Nilai F hitung 38,619 > F tabel 2,15 dan signifikansi hitung 0,000 < α = 0,05 yang berarti secara bersama-sama variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda. Hal ini dapat diterima karena tanpa adanya pengawasan berupa akurasi informasi tentang pelaksanaan pekerjaan, informasi yang dikumpulkan dalam rangka pengawasan tepat waktu, pengalokasian biaya pengawasan terpusat pada titik-titik pengawasan yag strategi, pengawasan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, dan pengawasan yang dilakukan dapat terima; beserta pemberian insentif finansial seperti adanya pemberian bonus, adanya janji pemberian bantuan di hari tua, jaminan kesehatan dan adanya tunjangan lembur dan adanya insentif non finansial berupa pemberian piagam penghargaan, pemberian pujian, pemberian ucapan terima kasih dan pemberian promosi jabatan, semuanya memotivasi karyawan bekerja dengan baik sehingga wajar jika dengan adanya pengawasan, pemberian insentif akan meningkatkan kinerja karyawan.

Selanjutnya secara parsial menunjukkan bahwa nilai standadrized

coeficient beta variabel Pengawasan > dari standardize coeficient beta variabel

Insentif finansial dan insentif non finansial berarti variabel pengawasan berpengaruh dominan dibandingkan variabel pengawasan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda.

Pengaruh yang dominan variabel pengawasan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda dapat diterima mengingat pengawasan menurut Handoko (2003 : 336 ) ada berbagai faktor yang membuat pengawasan semakin diperlukan oleh setiap organisasi. Faktor-faktor itu adalah :perubahan lingkungan organisasi, peningkatan kompleksitas organisasi, kesalahan-kesalahan dan kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang, di sisi lain pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi, sehingga wajar jika pengawsan berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan, dengan demikian hipotesis yang menyatakan diduga faktor pengawasan berpengaruh dominan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda, ditolak.

(14)

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian dari hasil analisis dan pembahasan sebagai berikut:

1. Nilai koefisien regresi variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial bertanda positif, artinya jika terjadi peningkatan kualitas variabel Pengawasan dan Insentif finansial akan menyebabkan peningkatan Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda.

2. Nilai korelasi (R) menunjukkan variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial mempunyai hubungan yang kuat dengan Kinerja karyawan pada sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial mempunyai pengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda dan masih ada pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

3. Nilai F hitung > F tabel dan signifikansi hitung < α = 0,05 yang berarti secara bersama-sama variabel Pengawasan, Insentif finansial dan Insentif non finansial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda.

4. Secara parsial menunjukkan bahwa nilai standadrized coeficient beta variabel Pengawasan < dari standardize coeficient beta variabel Insentif finansial dan insentif non finansial berarti variabel pengawasan berpengaruh dominan dibandingkan variabel pengawasan terhadap Kinerja karyawan pada PDAM Samarinda.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka saran yang diajukan sehubungan dengan penelitian ini sebagai berikut:

1. Manajemen Perusahaan Air Minum Daerah Kota Samarinda agar terus meningkatkan pengawasan, pemberian insentif baik finansial maupun non finansial agar kinerja karyawan dapat terus meningkat.

2. Manajemen Perusahaan Air Minum Daerah Kota Samarinda agar mengutamakan peningkatan pengawasan karena dari penelitian ini pengawasan berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.

3. Manajemen Perusahaan Air Minum Daerah Kota Samarinda agar mengutamakan peningkatan pengawasan karena dari penelitian ini pengawasan berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.

4. Bagi peneliti berikutnya yang menindaklanjuti penelitian ini agar memasukkan variabel lain seperti profesionalisme, kepemimpinan mengingat masih besarnya pengaruh variabel lain dalam mempengaruhi kinerja karyawan.

(15)

D

D

A

A

F

F

T

T

A

A

R

R

P

P

U

U

S

S

T

T

A

A

K

K

A

A

Dharma Surya, 2004, Manajemen, Kinerja, Falsafah, Teori dan Penerapannya, Puataka Pelajar, Yogyakarta

Gomez, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offest, Yogyakarta

Handoko, T. Hani, 2007, Manajemen, BPFE-UGM, Yogyakarta

______________, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi kedua, BPFE-UGM, Yogyakarta.

Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M, 2005, Management, Cengage Learning, Singapore

Hasibuan, Malayu, S.P, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kelima, Bumi Aksara, Jakarta.

Hidayat, Ruslan, 2005, Pengantar Manajemen, edisi pertama, Kencana, Jakarta Mangkunegara, Prabu, Anwar, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Cetakan keenam, Remaja Rosda Karya, Bandung

Mockler ,Robert, J, 2002, The Management Control Process, Printice Hall, Englewood Cliffs, New York

Newman, William H, 2005, Construction Control, Printice Hall, Englewood Cliffs, New York

Panggabean, S, Mutiara, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia, Indonesia, Bogor.

Rivai, Veitzhal, 2005, Manajemen Sumber daya manusia Untuk Perusahaan, Edis Pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Saparuddin, 2007, Hubungan Antara Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi

Kerja Dengan Produktivitas Kerja Guru, Program Pascasarjana

Kependidikan, Samarinda

Sarwoto, 2006, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, Cetakan Kewdelapan. Ghalia, Indonesia

Sendow, 2007, Pengukuran Kinerja Karyawan, Gunung Agung. Jakarta

Siagian, Sondang P., 2003, Fungsi-fungsi Manajerial, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Simamora, Henry, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, YKPN, Medan. Singarimbun, Masri Dan Sofyan Effendi, 2003, Metode Penelitian Survei, LP3ES,

Jakarta

Zainun, Buchari, 2001, Manajemen dan Motivasi, Edisi Revisi, Cetakan ke 3, Balai Aksara. Jakarta

Gambar

Tabel 4.4.  :  Model Summary
Tabel 4.5  :  Anova

Referensi

Dokumen terkait

Menara Petronas adalah dua buah pencakar langit kembar di Kuala Lumpur, Malaysia yang sempat menjadi gedung tertinggi di dunia dilihat dari tinggi pintu masuk utama ke bagian

Tidak berlebihan apresiasi yang diberikan oleh Dahlan kepada Dasep karena Dasep Ahmadi merupakan orang yang paling penting dalam merealisasikan proyek mobil buatan dalam

Sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 mengenai bentuk dari penelantaran rumah tangga telah ditentukan dalam Pasal 9 undang-undang

Dari hasil pengambilan data saat menggunakan beban-beban yang berbeda dapat diketahui bahwa lampu pijar tidak berpotensi menyumbangkan gangguan harmonisa arus, namun

Akan tetapi bulan September - Nopember 2014 pada saat konsentrasi klorofil-a di perairan Bangka tinggi volume produksi ikan tenggiri menunjukkan nilai yang berbeda..

Hal ini dikarenakan rumah responden yang tidak memiliki ventilasi presentase tertinggi terdapat pada klasifikasi paling miskin, penggunaan tanah sebagai lantai

Salah satu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan promosi, promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana keaktifan dan hasil belajar matematika siswa di kelas VII SMP N 18 Palembang