• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga Pertolongan: Suatu Pekerjaan yang Kudus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lembaga Pertolongan: Suatu Pekerjaan yang Kudus"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

I

ni merupakan pengumpulan yang indah dari para wanita Lembaga Pertolongan. Sejak pertemuan umum terakhir kita, saya telah diber-kati untuk mengunjungi banyak dari Anda. Terima kasih atas hidup setia dan pelayanan berdedikasi Anda.

Dalam pertemuan umum Lembaga Pertolongan belum lama berselang, kita telah diajar betapa para wanita Orang Suci Zaman Akhir yang kukuh

dan tak tergoyahkan tahu dan meme-nuhi tujuan Lembaga Pertolongan.1

Malam ini saya ingin meningkatkan kesaksian dan pemahaman kita me-ngenai Lembaga Pertolongan sebagai suatu pekerjaan yang didasarkan pada iman. Saya akan berbicara mengenai tujuan pekerjaan ini dan cara kita mencapainya.

Kita tahu bahwa tujuan Lembaga Pertolongan sebagaimana ditegakkan oleh Tuhan adalah mempersiapkan para wanita untuk menerima berkat-berkat kehidupan kekal dengan me-nolong mereka:

1. Meningkatkan iman dan kebajikan pribadi mereka.

2. Memperkuat keluarga dan rumah tangga mereka.

3. Melayani Tuhan dan anak-anak-Nya. Sejarah, tujuan, dan pekerjaan Lembaga Pertolongan tergolong unik di antara semua organisasi wanita.

Pada tahun 1942, selama ulang ta-hun ke-100 Lembaga Pertolongan, Presidensi Utama Gereja menyatakan:

Lembaga

Pertolongan:

Suatu Pekerjaan

yang Kudus

JULIE B. BECK

Presiden Umum Lembaga Pertolongan

Pekerjaan kita adalah pekerjaan keselamatan, pelayanan,

dan menjadi umat yang kudus.

PERTEMUAN UMUM LEMBAGA PERTOLONGAN

(2)

“Tidak ada organisasi wanita lainnya di seluruh muka bumi yang memiliki asal usul seperti itu .... Para anggota [Lembaga Pertolongan] hendaknya ti-dak membiarkan minat permusuhan ataupun kompetitif jenis apa pun un-tuk mengalihkan dari tugas dan tang-gung jawab, kesempatan istimewa dan kehormatan, kesempatan dan penca-paian keanggotaan dalam Lembaga yang besar ini.”2

Jika keanggotaan kita dalam Lembaga Pertolongan begitu penting, kita perlu tahu apa yang membedakan kita dengan setiap kelompok atau or-ganisasi wanita lainnya. Segala yang ki-ta lakukan dalam Lembaga Pertolongan berarti, karena Bapa Surgawi dan Putra-Nya, Yesus Kristus, mengunjungi Joseph Smith dan, melalui dia, kege-napan Injil Yesus Kristus dipulihkan ke bumi. Lembaga Pertolongan adalah ba-gian dari pemulihan itu. Nabi Joseph Smith mendefinisikan tujuan Lembaga Pertolongan dan memberi petunjuk kepada para sister dalam tujuan mere-ka, sama seperti dia mengajarkan kepa-da para pemimpin imamat di Kirtland dan Nauvoo tujuan serta pekerjaan keimamatan mereka. Organisasi kita adalah organisasi yang terus dipimpin dewasa ini oleh para nabi, pelihat, dan pewahyu.

Lembaga Pertolongan unik karena diorganisasi menurut “pola keimamat-an”3dan kita bergerak dalam tingkat

umum dan lokal di bawah arahan pe-mimpin imamat. Kita bekerja dalam kemitraan dengan pemimpin imamat, yang memegang kunci-kunci, yang memberi mereka wewenang untuk mengetuai di dalam nama Tuhan. Kita bergerak menurut cara imamat—yang berarti bahwa kita mencari, meneri-ma, dan bertindak berdasarkan wah-yu; membuat keputusan dalam dewan; dan menyibukkan diri kita dengan memerhatikan individu satu demi satu. Tujuan keimamatan kita adalah untuk mempersiapkan diri untuk menerima berkat-berkat kehi-dupan kekal dengan membuat dan menaati perjanjian. Karenanya, seperti para saudara lelaki kita yang meme-gang imamat, pekerjaan kita adalah

pekerjaan keselamatan, pelayanan, dan menjadi umat yang kudus.

Presiden Boyd K. Packer telah mengajarkan bahwa “Lembaga Pertolongan memiliki tanggung jawab yang sangat luas. Kehadiran dalam pertemuan hari Minggu hanyalah se-bagian kecil dari tugas Anda. Beberapa dari Anda tidak memahami hal ini dan telah mengesampingkan makna sejati Lembaga Pertolongan selama bertahun-tahun—persaudaraan an-tarsister, bagian-bagian berharga dan praktis daripadanya.”

Dia menjelaskan, dan saya mengu-tip: “Lembaga Pertolongan, Nabi [Joseph] memberi tahu kita, diorgani-sasi menurut pola keimamatan. Ketika seorang pria memegang imamat, ... itu memerlukan pengabdian dan ke-setiaan penuh ....

Keanggotaan dalam keimamatan mengembangkan pria dan anak lelaki. Di mana pun dia berada, apa pun yang dia lakukan, tidak peduli dengan siapa dia bergaul, dia diharapkan un-tuk menghormati imamatnya ....

Jika Anda para sister mengikuti pola itu .... Anda akan melayani orga-nisasi Anda, urusan Anda—Lembaga Pertolongan ....

Pelayanan di Lembaga Pertolongan mengembangkan serta mengudus-kan setiap sister secara individu. Keanggotaan Anda di Lembaga Pertolongan hendaknya senantiasa menyertai Anda.”4

Bekerja dengan Cara Tuhan

Ketika tujuan kita jelas, secara alami akan menyertai bahwa ada sebuah cara yang tepat untuk melaksanakan tang-gung jawab kita. Marilah kita menela-ah bagaimana pekerjaan Lembaga Pertolongan yang didasarkan pada iman tersebut diselenggarakan. Salah satu komoditi paling berharga yang kita miliki adalah waktu. Kebanyakan wani-ta memiliki banyak wani-tanggung jawab dan tidak pernah memiliki waktu yang me-madai untuk melakukan segala yang hati dan pikiran mereka ingin lakukan. Kita memperlihatkan rasa hormat bagi Tuhan dan para sister ketika kita meng-gunakan waktu Lembaga Pertolongan dengan cara yang terilhami.

Presiden Dieter F. Uchtdorf menga-jarkan: “Seseorang yang bijak pernah membedakan antara ‘seni yang mulia dari menuntaskan hal-hal’ dan ‘seni yang lebih mulia dari membiarkan hal-hal terbengkalai.’ ‘Kebijaksanaan [sejati] dalam hidup,’ ajarnya, terdiri dari ’penyisihan dari apa yang tidak penting.’ Presiden Uchtdorf kemudi-an bertkemudi-anya: “Apa saja hal-hal ykemudi-ang ti-dak penting yang memadati hari-hari Anda dan menyita waktu Anda? Apa saja kebiasaan yang mungkin Anda kembangkan yang tidak memberikan tujuan yang bermanfaat? Apa saja hal-hal yang tidak terselesaikan atau be-lum dimulai yang dapat menambah kekuatan, makna, dan sukacita ke dalam kehidupan Anda?”5Kita dapat

(3)

menerapkan pertanyaan-pertanyaan ini pada semua pertemuan dan peker-jaan Lembaga Pertolongan.

Pertemuan Lembaga Pertolongan hari Minggu

Kita mengadakan pertemuan mingguan dari lembaga kita pada hari Minggu sebagai bagian dari blok tiga jam pertemuan rutin kita. Menakjubkan untuk merenungkan bahwa setiap hari Minggu, di seluruh dunia, ribuan kelompok para sister berkumpul untuk meningkatkan iman mereka, menguatkan keluarga mere-ka, dan mengoordinasikan upaya me-reka untuk menyediakan bantuan. Pertemuan hari Minggu kita hanya 50 menit panjangnya, jadi kita memulai pertemuan itu dengan mengurus urus-an penting yurus-ang akurus-an memburus-antu kita menjadi lebih bersatu dan efektif da-lam pekerjaan Lembaga Pertolongan kita. Kita menjaga urusan kita singkat, berwibawa, terorganisasi, dan selaras dengan siapa diri kita dan apa yang ha-rus kita lakukan. Sama seperti para sis-ter dalam Lembaga Pertolongan yang pertama telah menerima petunjuk dari para nabi dan rasul, kita mempelajari perkataan para pemimpin Gereja de-wasa ini. Betapa merupakan berkat untuk memiliki sumber yang dikorela-sikan yang mengajarkan ajaran serta asas untuk membantu kita menjalan-kan Injil dalam hidup pribadi dan ru-mah tangga kita. Karena ini adalah pekerjaan yang didasarkan pada iman, pelajaran Lembaga Pertolongan paling efektif ketika pengajaran yang teril-hami terjadi dan “dia yang berkhotbah dan dia yang menerima, saling mema-hami dan keduanya diteguhkan dan bersukacita bersama.”6

Pertemuan Lembaga Pertolongan Tambahan

Semua pertemuan dan kegiatan kita merupakan pertemuan para sister Lembaga Pertolongan. Selama bebera-pa tahun terakhir, kita telah menyebut pertemuan Lembaga Pertolongan tambahan sebagai pertemuan pemer-kayaan rumah tangga, keluarga, dan pribadi. Menanggapi kekhawatiran

mengenai kerumitan sebutan itu, dan interpretasi yang berbeda akan tujuan pertemuan itu, sebuah keputusan telah dibuat bahwa penggunaan nama “pe-merkayaan rumah tangga, keluarga, dan pribadi” akan dihentikan mulai se-karang. Berunding dengan Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul, ditetapkan bahwa daripada memberi-kan pertemuan Lembaga Pertolongan ini sebuah nama baru, semua pertemu-an dpertemu-an kegiatpertemu-an semacam itu sekarpertemu-ang akan disebut saja sebagai pertemuan Lembaga Pertolongan. Pertemuan Lembaga Pertolongan individual yang diadakan selama minggu itu dapat dise-but apa saja: kelas, proyek, konferensi, atau lokakarya Lembaga Pertolongan.

Pertemuan tambahan ini dapat menjadi pelengkap yang bermakna bagi pengajaran hari Minggu, teruta-ma bagi para sister yang melayani di Pratama atau Remaja Putri atau yang ti-dak dapat menghadiri pertemuan hari Minggu. Pertemuan-pertemuan ini ju-ga menyediakan sebuah tempat yang menyenangkan untuk membawa te-man-teman kita dari kepercayaan lain dan untuk menyertakan para sister Lembaga Pertolongan yang tidak secara aktif berperan serta di Gereja. Semua anggota Lembaga Pertolongan dan teman-teman mereka diundang dan disambut. Namun, para sister hen-daknya tidak merasa bahwa kehadiran dalam pertemuan ini adalah perintah. Di bawah arahan uskup, presidensi Lembaga Pertolongan lingkungan da-pat menggunakan pertemuan ini un-tuk membahas kebutuhan rohani dan jasmani dari individu atau keluarga dalam lingkungan, atau untuk me-nguatkan hubungan antarsister serta persatuan.

Ketika para sister bertemu untuk pertemuan Lembaga Pertolongan selama minggu itu mereka memiliki kesempatan untuk belajar dan menye-lesaikan tanggung jawab Lembaga Pertolongan yang praktis dan bersifat kasih amal. Dalam pertemuan ini mereka mempelajari dan berlatih keterampilan yang akan membantu mereka meningkatkan iman dan kesa-lehan pribadi mereka, menguatkan

keluarga dan rumah tangga, serta me-nyediakan pelayanan kepada mereka yang membutuhkan. Pertemuan ini di-maksudkan untuk menjadi alat dalam mengajarkan keterampilan dan tang-gung jawab kewanitaan dan keibuan dalam rencana Tuhan. Di sinilah wani-ta mempelajari dan menerapkan asas hidup bijak serta kemandirian rohani dan jasmani, dan mereka juga mening-katkan hubungan antarasister serta persatuan sewaktu mereka saling mengajar dan melayani bersama-sama.

Presiden Lembaga Pertolongan ling-kungan mengawasi semua pertemuan Lembaga Pertolongan. Sebagai bagian dari tanggung jawab ini, dia berunding secara rutin dengan uskup mengenai bagaimana pertemuan ini dapat mem-bantu memenuhi kebutuhan individu dan keluarga dalam lingkungan.

Presidensi Lembaga Pertolongan dengan penuh doa mempertimbang-kan seberapa sering mereka hendak-nya mengadakan pertemuan Lembaga Pertolongan selama minggu itu dan di mana mereka hendaknya mengada-kannya. Mereka kemudian membuat rekomendasi kepada uskup, dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu para sister, keadaan keluarga, ja-rak dan biaya perjalanan kepada para sister, biaya bagi lingkungan, keaman-an, dan keadaan setempat lainnya.

Pertemuan ini biasanya diadakan pada hari selain Minggu atau Senin malam. Biasanya diadakan secara bu-lanan, tetapi presidensi Lembaga Pertolongan dapat merekomendasi-kan agar pertemuan diadamerekomendasi-kan lebih sering atau lebih jarang. Upaya hen-daknya dikerahkan untuk bertemu se-tidaknya setiap tiga bulan. Sese-tidaknya satu anggota presidensi Lembaga Pertolongan lingkungan hendaknya hadir pada setiap pertemuan. Di bawah arahan presidensi wilayah, presidensi Lembaga Pertolongan wilayah dapat merencanakan dan melaksanakan satu atau dua perte-muan Lembaga Pertolongan wilayah setiap tahunnya untuk semua sister Lembaga Pertolongan di wilayah.7

Para pemimpin Lembaga Pertolongan dengan penuh doa

(4)

berunding bersama mengenai topik yang akan menguatkan para sister beserta keluarga mereka dan menge-nai cara terbaik untuk mengajarkan topik tersebut. Presiden Lembaga Pertolongan memastikan agar renca-na ini disetujui oleh uskup. Dia juga memastikan agar rencana tersebut konsisten dengan kebijakan terkini mengenai kegiatan, termasuk kebijak-an mengenai keukebijak-angkebijak-an. Meskipun presiden Lembaga Pertolongan mengawasi pertemuan ini, dia boleh meminta penasihat pertama atau penasihat keduanya untuk memban-tunya. Dia juga dapat merekomenda-sikan sister lain di lingkungan untuk dipanggil melayani sebagai koordina-tor pertemuan Lembaga Pertolongan untuk menolong presidensi merenca-nakan dan melaksamerenca-nakannya.

Pertemuan dapat berfokus pada satu topik atau dibagi menjadi lebih da-ri satu kelas atau kegiatan. Umumnya, pengajar dalam pertemuan ini hendak-nya adalah anggota lingkungan atau wilayah. Setiap tahun, satu pertemuan dapat memperingati pembentukan Lembaga Pertolongan dan berfokus para sejarah serta tujuannya.

Dalam merencanakan pertemuan Lembaga Pertolongan yang diadakan selama minggu itu, pemimpin mem-berikan prioritas pada topik yang akan memenuhi tujuan Lembaga Pertolongan, seperti pernikahan dan keluarga, kerumahtanggaan, hidup bi-jak dan kemandirian, pelayanan belas kasih, bait suci dan sejarah keluarga, berbagi Injil, dan subyek lainnya yang diminta oleh uskup.8

Ketika kita merencanakan, kita bertanya apa yang Tuhan inginkan untuk kita pelajari supaya kita siap menerima kehidupan kekal. Dalam kebijaksanaan Tuhan, setiap lingkung-an memiliki karakteristik uniknya, yang tidak dimiliki oleh lingkungan lainnya. Ini dapat dibandingkan de-ngan DNA yang mengidentifikasi setiap manusia sebagai unik. Setiap uskup memiliki tanggung jawab un-tuk lingkungan khususnya. Setiap presiden Lembaga Pertolongan ling-kungan memiliki panggilan untuk

membantu satu uskup. Setiap uskup dan presidensi Lembaga Pertolongan mengalami tangan ditumpangkan ke atas kepala mereka untuk menerima ilham bagi tanggung jawab khusus mereka, dan bukan bagi lingkungan atau kelompok para sister Lembaga Pertolongan lainnya mana pun.

Jika kita bekerja dengan pemaham-an ini, kita akpemaham-an mencari wahyu dpemaham-an bekerja dalam kerekanan dengan us-kup untuk memenuhi tujuan Lembaga Pertolongan dalam lingkungan kita sendiri. Sebagai dampak dari bekerja dengan cara ini, jika para sister dan keluarga perlu bersiap untuk keadaan darurat, Lembaga Pertolongan dapat mengorganisasi, mengajarkan, dan mengilhami persiapan itu. Jika para sister dan keluarga perlu mempersiap-kan diri untuk memasuki bait suci, Lembaga Pertolongan dapat mengor-ganisasi, mengajarkan, dan mengil-hami para sister untuk melakukannya. Jika uskup membutuhkan para wanita dewasa lajang muda untuk berbagi Injil dan membawa teman mereka kembali ke dalam keaktifan, Lembaga Pertolongan dapat mengorganisasi, mengajarkan, dan mengilhami pekerja-an itu. Jika ibu-ibu muda perlu belajar cara memelihara dan merawat anak-anak mereka, Lembaga Pertolongan dapat mengorganisasi, mengajarkan, dan mengilhami pekerjaan itu. Jika para sister perlu belajar dan mening-katkan keterampilan kerumahtanggaan yang akan membantu rumah tangga mereka menjadi pusat kekuatan rohani, maka Lembaga Pertolongan dapat mengorganisasi, mengajarkan, dan mengilhami pekerjaan itu. Sebagaimana telah terjadi di sepan-jang sejarah kita, jika pemimpin ima-mat perlu mencapai sesuatu yang penting, mereka dapat meminta Lembaga Pertolongan untuk mem-bantu mereka.

Dengan menggunakan pertemuan-pertemuan Lembaga Pertolongan yang tepat, akan meningkatkan ke-mampuan Lembaga Pertolongan un-tuk bekerja dengan cara yang penuh kekuatan bersama pemimpin imamat dalam setiap lingkungan. Seperti

Joseph Smith katakan dalam Ajaran dan Perjanjian:

“Jangan biarkan ada orang yang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang kecil; karena ada banyak hal yang menyangkut para orang suci, yang ma-sih akan datang pada waktu kemudi-an, yang bergantung kepada hal-hal ini. Kamu mengetahui, [para sister], bahwa perahu yang sangat besar pada waktu badai sangat banyak tertolong oleh kemudi yang sangat kecil, yaitu dengan dikendalikan sesuai dengan keadaan angin dan ombak.”9

Para sister Lembaga Pertolongan dan pemimpin imamat, pesan ini akan menjadi kebijakan resmi terkini Anda mengenai pertemuan tambahan Lembaga Pertolongan. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai apa pun yang kami ajarkan di sini setelah mempelajari pesan ini, mohon berun-dinglah bersama dalam lingkungan dan wilayah Anda sendiri untuk men-dapatkan solusi yang Anda butuhkan.

Pengajaran Berkunjung

Sebagian besar dari pekerjaan pen-ting Lembaga Pertolongan yang kita lakukan tidaklah terjadi dalam perte-muan. Marilah kita berfokus sekarang pada belajar mengenai pengajaran berkunjung. Karena kita mengikuti teladan dan ajaran Yesus Kristus, kita menghargai tugas kudus ini untuk mengasihi, mengetahui, melayani, memahami, mengajar, dan melayani atas nama-Nya. Inilah satu tugas yang kita miliki di Gereja dimana kita pasti-nya memiliki bantuan Tuhan jika kita memintanya. Inilah satu tanggung ja-wab yang pastinya meningkatkan iman dan kebajikan pribadi kita serta memperkuat rumah tangga dan kelu-arga kita sendiri sewaktu kita menjadi rekan Tuhan. Seorang sister di Gereja ini tidak memiliki tanggung jawab lain di luar keluarganya yang memiliki po-tensi untuk melakukan kebaikan seba-nyak dalam pengajaran berkunjung.

Karena ini adalah program Tuhan tentang pemeliharaan individu bagi para putri-Nya, kebijakan mengenai pengajaran berkunjung disetujui oleh Presidensi Utama sebagaimana

(5)

diuraikan dalam Buku-Pegangan-Petunjuk Gereja. Karena pengajaran berkunjung berfokus pada sister seca-ra peroseca-rangan, pemimpin Lembaga Pertolongan tidak mengorganisasi wa-nita ke dalam kelompok-kelompok un-tuk tujuan pengajaran berkunjung.

Uskup, yang adalah gembala ling-kungan yang ditahbiskan, tidak mung-kin dapat mengawasi semua domba Tuhan sekaligus. Dia bergantung pada para pengajar berkunjung yang diil-hami untuk menolongnya. Kita tahu kita masing-masing hendaknya memi-lih untuk menjadi teman bagi siapa saja di lingkungan kita, namun uskup dan presiden Lembaga Pertolongan memiliki tanggung jawab untuk me-nerima wahyu mengenai siapa yang hendaknya ditugasi untuk mengawasi serta memperkuat setiap sister secara individu. Idealnya, setiap sister hen-daknya mengawasi dan memperkuat setidaknya satu sister lain di lingkung-annya. Adalah berkat kita untuk ber-doa bagi sister lainnya serta menerima ilham mengenai bagaimana Tuhan akan meminta kita untuk merawat salah satu putri-Nya.

Pengajaran berkunjung menjadi pekerjaan yang memfokus kita pada orang-orang alih-alih pada persenta-se. Kenyataannya, pengajaran berkun-jung tidak pernah selesai. Itu lebih menjadi sebuah gaya hidup daripada sebuah tugas. Melayani dengan setia sebagai pengajar berkunjung merupa-kan bukti dari kemuridan kita. Kita memperlihatkan iman kita dan meng-ikuti pola yang ditetapkan oleh Tuhan sewaktu kita melaporkan tugas kita setiap bulan. Jika pemeliharaan kita utamanya adalah mengenai laporan bahwa setiap sister di lingkungan mendengarkan Pesan Pengajaran Berkunjung yang dicetak setiap bulan di Ensign dan Liahona, akanlah jauh lebih efisien untuk membacakannya secara keras kepada semua orang di pertemuan sakramen. Laporan kita paling bermanfaat bagi uskup dan presiden Lembaga Pertolongan ketika kita menginformasikan kepada mere-ka kesejahteraan jasmani dan rohani dari para sister dan bagaimana kita

telah dapat melayani serta mengasihi mereka.

Betapa bersyukurnya saya atas se-mua pengajar berkunjung saya, yang selama bertahun-tahun telah memper-lihatkan iman mereka sewaktu mereka melayani, mengajar, memperkuat, ser-ta mengasihi saya dalam cara-cara yang diilhami.

Kesejahteraan dan Pelayanan Belas Kasih

Pelayanan dan bantuan belas kasih kita dengan kebutuhan kesejahteraan dari individu-individu dan keluarga-keluarga merupakan dampak dari pengajaran berkunjung. Presiden Lembaga Pertolongan mengetahui mengenai kebutuhan orang-orang di lingkungannya melalui para pengajar yang berkunjung dan kunjungannya sendiri kepada para anggota lingkung-an. Kadang-kadang dia mengorganisasi kita untuk menolong orang lain dan di saat-saat yang lain kita melayani “sesuai dengan sifat [kita],”10mengikuti

bisik-an Roh Kudus. Beberapa tahun ybisik-ang lalu saya belajar dari Sister Camilla Kimball, istri Presiden Spencer W. Kimball, untuk “jangan pernah mena-han pikiran yang murah hati.” Dengan mengikuti nasihatnya, kita dapat me-ngetahui dengan kepastian bahwa Bapa kita di Surga mengenal kita seca-ra pribadi karena Dia mengutus kita untuk menjadi tangan dan hati-Nya kepada mereka yang membutuhkan. Sewaktu kita melakukannya, iman kita kepada-Nya diperkuat.

Penutup

Kita hidup pada masa pertumbuh-an ypertumbuh-ang berbahagia dpertumbuh-an menarik da-lam sejarah Gereja, dan Lembaga Pertolongan kita merupakan bagian dari pembuatan sejarah itu. Joseph Smith mengatakan, “Biarlah setiap pria, wanita, dan anak-anak menyadari pentingnya pekerjaan ini, dan bertin-dak seolah keberhasilan bergantung pada upaya pribadinya sendiri; biarlah semua orang merasakan suatu minat mengenai hal itu, dan kemudian mempertimbangkan mereka hidup di suatu masa, yang perenungan

mengenainya mengisi dada para raja, Nabi, dan orang-orang saleh ribuan ta-hun yang lalu—yang kemungkinannya mengilhami catatan termanis dalam alunan lagu terindah mereka, serta menyebabkan mereka untuk berselo-roh dalam suatu ungkapan bahasa yang sedemikian memesona sebagai-mana tercatat dalam Tulisan Suci.”11

Saya bersukacita mengetahui bah-wa Tuhan cukup mengasihi kita untuk memimpin kita dalam pekerjaan ini melalui para nabi, pelihat, dan pewah-yu dan bahwa kita anggota sebuah Gereja yang beroperasi dengan wahyu yang berkesinambungan. Saya mera-sakan suatu keyakinan bahwa sewaktu masing-masing sister melakukan bagi-annya untuk memastikan bahwa tuju-an-tujuan Lembaga Pertolongan dipenuhi, para malaikat akan menjadi rekan kita dan kita akan menjadi pe-serta dalam mukjizat yang menakjub-kan. Kita merayakan dan bersyukur atas pekerjaan penting dan kudus yang telah diberikan kepada kita, da-lam nama Yesus Kristus, amin. ■

CATATAN

1. Lihat Julie B. Beck, “Memenuhi Tujuan Lembaga Pertolongan,” Liahona, November 2008, 108–111: ”Apa yang Para Wanita Orang Suci Zaman Akhir Lakukan dengan Paling Baik: Berdiri Kukuh dan Tak Tergoyahkan, ”Liahona, November 2007, 109–112. 2. Presidensi Utama, “To the Presidency,

Officers, and Members of the Relief Society,” dalam A Centenary of Relief Society, 1942–1942 (1942), 7.

3. Joseph Smith, dikutip dalam Sarah Granger Kimball, “Auto-biography,” Woman’s

Exponent, 1 September 1883, 51.

4. Boyd K. Packer, “The Circle of Sisters,”

Ensign, November 1980.

5. Dieter F. Uchtdorf, “As You Embark upon This New Era,” 23 April 2009, dalam

Brigham Young University, 2008–2009

Speeches (2009), 2; lihat juga Lin Yutang, The Importance of Living (1937), 10. 6. A&P 50:22

7. Pertemuan ini dapat mencakup pelayanan, kelas, proyek, konferensi, dan lokakarya. Salah satunya dapat diadakan bersamaan dengan pertemuan umum Lembaga Pertolongan. Presidensi Lembaga Pertolongan wilayah dapat membentuk komite untuk membantu sebagaimana diperlukan.

8. Lihat reliefsociety.lds.org untuk memperoleh bimbingan tambahan mengenai topik ini. 9. A&P 123:15–16.

10. Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph

Smith (2007), 526.

Referensi

Dokumen terkait

dengan kebijakan yang diarahkan untuk menyelenggarakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; menurunkan secara signifikan jumlah penduduk yang buta aksara; meningkatkan

merupakan Skripsi dengan judul “Pembuatan Biosorben Biji Pepaya (Carica papaya) Menggunakan Aktivator Asam Sulfat (H2SO4)’’, berdasarkan hasil penelitian yang Penulis lakukan

Pemodelan tata ruang dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi dalam bentuk visualisasi 3D yang menampilkan keseluruhan kondisi tata ruang mulai dari

Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris

dakwahnya (audensi-nya) sering melalaikan shalat lima waktu berjamaah di masjid, maka sang dai menyuruh jamaahnya menulis baht tentang pentingnya shalat berjamaah

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan serat ijuk sebanyak (1 – 5)% pada campuran semen-pasir mampu meningkatkan: (1) kuat tarik belah, dengan peningkatan

Dalam upaya penelitian model strukturalisme genetik ini Goldman menyarankan supaya menggunakan karya pengarang utama yang menghasilkan karya sastra yang agung (masterpiece), karena

MARKET VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA