Minggu 3
Landasan Teori sebagai pijakan
Meneliti dan Merancang
Sumber : Buku Metodologi Penelitian Visual Dr. Didit Widiatmoko, Drs. MSn.
Landasan Teori sebagai pijakan Meneliti
• Landasan teori ini penting untuk menentukan
dimana peneliti berpijak dan bagaimana cara
pandangnya terhadap fenomena yang terjadi.
• Karena dalam satu keilmuan yang sama dapat
terjadi dua konsep atau cara pandang yang
berbeda
Landasan Teori sebagai pijakan Meneliti
• Yang terpenting dari landasan teori ini adalah
bagaimana menggunakan teori-teori yang
dicantumkan untuk menganalisis data.
• Dan bagaimana menggunakan hasil analisis
untuk dasar merancang
Teori Yang Relevan
• Pada prinsipnya semua hasil desain adalah
terdiri dari bagian-bagian terpisah yang
dipadukan menjadi satu yaitu karya desain
• Untuk dapat memahami hal ini diperlukan
Teori Yang Relevan
• Contohnya sebuah poster sebagai hasil karya desain, terdiri
dari gambar dan tulisan yang dipadukan dalam sebuah
bidang.
• Tulisan pada poster terdiri dari judul, slogan, nas dan
mandatori, berupa logo dari pemberi proyek.
• Semua unsur ini menjadi sebuah komposisi hirarkis dinamai
layout atau tataletak.
• Maka untuk membahas poster sebagai obyek penelitian
maka teori yang diperlukan adalah teori tataletak.
• Selain teori tataletak juga teori warna, tipografi, dan
ilustrasi.
• Lebih jauh lagi jika ingin membahas figur manusia dan
properti yang tergambar dalam ilustrasi poster, digunakan
teori sikap dan bahasa tubuh.
Teori Yang Relevan
• Teori-teori yang dikutip dan dicantumkan adalah
teori yang relevan untuk membahas obyek yang
diteliti.
• Berbagai teori yang dicantumkan sebaiknya
membentuk kerangka teoretik yaitu keterkaitan
antara satu teori dengan teori lainnya.
• Sehingga teori-teori yang dicantumkan saling
melengkapi berfungsi sebagai alat bedah
• Teori-teori bila dihubungkan dengan data awal
dapat membentuk asumsi penelitian.
Studi Pustaka
Mengapa membaca itu penting ?
• Membaca memberikan ide-ide.
• Kemampuan manusia untuk mengurai dan
menggabungkan, membuat teori-teori baru
dari teori-teori yang sudah ada, dari hasil
membaca.
• Memperkuat perspektif dan meletakkan
dalam konteks.
Mencari Referensi
• Apa topik, judul dan permasalahan penelitian ?
• Misalnya meneliti tentang iklan.
• Hubungannya dengan keilmuan marketing, yang terdiri
dari komponen 4P, pada komponen promotion
didalamnya terdapat bidang periklanan.
• Jadi bila mencari teori tentang iklan, terdapat dalam
buku-buku marketing.
• Bagaimana dengan teori tentang Komik ? Logo ?
• Literatur dapat diperoleh di perpustakaan, pasar buku
bekas, toko buku, jadi peneliti harus selalu berusaha
mencari buku-buku literatur atau textbook, tidak hanya
bergantung pada unduhan dari internet.
Membaca Textbook
• Sebuah buku berkaitan dengan topik
penelitian, setebal 300 halaman.
• Mencari teori yang diperlukan haruskah
dibaca dari halaman 1 hingga halaman 300 ?
• Lihat halaman daftar isi, perhatikan
judul-judul bab, kemudian perhatikan sub-bab,
adakah teori yang cocok dengan topik
Mengutip teori
• Aturan dan Etika mengutip teori, karena teori
ditemukan peneliti melalui penelitian yang tidak
mudah.
• Pilih dan kutip hanya teori-teori yang relevan
untuk landasan teori penelitian atau patokan
perancangan
• Kutip hanya alinea yang berkaitan dengan laporan
penelitan yang akan kita buat, bukan
memindahkan semuanya (copy-paste).
• Sebaiknya naskah sumber dibaca, dimengerti
maksudnya, baru kemudian diketik ulang.
Mengutip teori
...
Menurut Lafe Locke, yang mengemukakan bahwa
animasi merupakan upaya penggerakan dari kumpulan
gambar-gambar dalam suatu frame.
Animasi adalah kumpulan yang merupakan proses
keseluruhan dari gerakan atau perubahan yang terdiri dari
obyek diam (inanimate object) dan hasil dari
gambar-gambar maupun foto dengan terjadinya proses
perubahan dalam posisi dan bagian akhir hasil
diproyeksikan dalam tampilan layar / screen. (Locke,1992
:149)
• Mengutip teori bukan hanya sekedar menyalin, tetapi
harus disadari kepentingan atau relevansinya
Contoh pembentukan kerangka teori dan asumsi
...menurut John C. Mowen dan Michael Minor dalam bukunya Consumer
Behavior, 5th edition, bahwa perilaku konsumen ditentukan oleh :
• Proses evaluasi dikendalikan oleh pengaruh, fokusnya bukan pada pembentukan keyakinan melainkan pada pembentukan pengaruh.
Perasaan dan emosi apa yang dibangkitkan oleh iklan atau apa hasil yang akan diperoleh (Mowen dan Minor, 2001 : 41).
• Kesadaran merek juga dapat mempengaruhi pilihan konsumen melalui proses afeksi referal. Merek-merek baru sering kesulitan untuk langsung meraih pangsa pasar, karena konsumen telah terpengaruh oleh merek-merek yang sudah terkenal (Mowen dan Minor, 2001 :64).
• Keadaan suasana hati dapat dipengaruhi oleh apa yang terjadi selama konsumsi produk. Keadaan suasana hati yang tercipta selama proses konsumsi dapat mempengaruhi evaluasi konsumen atas produk (Wowen dan Minor, 2001 : 88).
Contoh pembentukan kerangka teori dan asumsi
• Kerangka : ...Evaluasi dikendalikan oleh pengaruh
perasaan dan emosi yang dibangkitkan oleh iklan.
Pilihan konsumen dipengaruhi oleh kesadaran merek
terutama merek-merek yang sudah terkenal. Suasana
hati yang tercipta selama proses konsumsi
mempengaruhi evaluasi konsumen atas produk.
• Asumsi : ...Keputusan membeli dikendalikan oleh
emosi, kesadaran akan merek-merek terkenal, serta
suasana hati selama proses konsumsi.
Menurut Daniel L Yadin dalam bukunya Creating Effective Marketing
Communication, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang
iklan, diantaranya adalah :
Judul yang efektif adalah sebaris teks motivatif yang diciptakan dengan sungguh-sungguh. Dalam iklan judul ditempatkan pada posisi paling atas dan dibuat mencolok sehingga dapat mendorong calon konsumen untuk mengambil keputusan yang menguntungkan merek anda. (Yadin,1994 :31)
Gunakan tipografi secara kreatif tanpa menjadi aneh, coba tingkatkan kemampuan menulis anda dengan tipografi yang cocok dan tingkatkan kemampuan teks untuk membujuk. Jangan terlalu banyak menggunakan jenis dan ukuran huruf yang berbeda. (Yadin,1994 :52)
Foto-foto yang disajikan harus memiliki tema. Orang-orang yang dimuat dalam foto harus tampak hidup dan aktif, selain terpampang di sana, orang orang dalam foto juga harus sedang melakukan sesuatu yang berhubungan dengan merek atau barang yang diiklankan. (Yadin,1994 :68)