• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PUBLIKASI MEDIA

PADA ACARA WISUDA SEKOLAH

TINGGI PERIKANAN JAKARTA

ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN

(2)

www.antaranews.com

Sekolah tinggi perikanan Indonesia diakui

internasional

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, Sekolah Tinggi Perikanan (STP) yang terdapat di Indonesia telah diakui dunia internasional, mengingat banyaknya lulusannya yang bekerja di luar negeri.

"Lulusan STP banyak yang bekerja di luar negeri dan tersebar hampir di seluruh dunia. Artinya, pendidikan tinggi STP telah mendapatkan pengakuan internasional," kata Sharif dalam acara wisuda STP di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, STP telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa bahkan beberapa pakar di bidang kelautan dan perikanan baik dari Amerika, Eropa, Australia maupun Asia telah berbagi ilmu dan teknologi-nya.

Selain itu, lanjutnya, beberapa tenaga pengajar STP saat ini ada yang sedang menimba ilmu untuk meningkatkan kapasitasnya baik pada tingkat master (S2) maupun doktoral (S3).

Sharif menjelaskan, sejak didirikan lebih dari setengah abad lalu, Sekolah Tinggi Perikanan yang dulu dinamakan Akademi Usaha Perikanan, melayani kebutuhan SDM termasuk para penyuluh kelautan dan perikanan.

Ia mengemukakan, program itu juga ditujukan untuk mendukung Program Industrialisasi Kelautan dan Perikanan yang sedang tumbuh terutama untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing yang dilakukan secara berhati-hati, agar tidak menghasilkan dampak negatif terhadap keberlanjutan pembangunan kelautan dan perikanan.

Oleh karena itu, ujar dia, pendekatan prinsip blue economy (ekonomi biru) dalam menjalankan industrialisasi kelautan dan perikanan menjadi sangat relevan.

"Bidang yang ditangani juga sesuai dengan perkembangan, mulai dari perintisan industri

penangkapan ikan, pengembangan budidaya perikanan, maupun modernisasi pengolahan ikan," katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengatakan, salah satu program unggulan KKP adalah untuk mewujudkan SDM yang handal adalah menyelenggarakan kegiatan pendidikan bagi masyarakat.

Melalui Badan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM), KKP kini mempunyai sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), tiga Akademi Perikanan (AP), serta 1 Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di Jakarta.

Dari 1.363 orang lulusan pendidikan perikanan lingkup KKP tahun 2012, sebanyak 96 persen terserap di dunia kerja dan 4 persen lainnya berwirausaha serta melanjutkan pendidikan.

(3)

www.whatindonews.com

STP Indonesia diakui internasional

JAKARTA (WIN): Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di Indonesia sudah mendapatkan pengakuan internasional. Terbukti dengan banyaknya lulusan STP yang bekerja di luar negeri. "Artinya, pendidikan tinggi STP telah mendapatkan pengakuan

internasional," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo dalam pada acara wisuda STP di Jakarta, Sabtu (24/8/13).

Menurutnya, sejak berdiri lebih dari setengah abad lalu, STP yang dahulu

dinamakan Akademi Usaha Perikanan, melayani kebutuhan SDM termasuk para penyuluh kelautan dan perikanan. Pendidikan ini juga ditujukan untuk mendukung Program Industrialisasi Kelautan dan Perikanan yang sedang tumbuh.

Terutama dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing yang dilakukan secara berhati-hati, agar tidak menghasilkan dampak negatif terhadap keberlanjutan pembangunan kelautan dan perikanan. Oleh karena itu, pendekatan prinsip blue economy (ekonomi biru) dalam menjalankan industrialisasi kelautan dan perikanan menjadi sangat relevan.

"Bidang yang ditangani juga sesuai dengan perkembangan, mulai dari perintisan industri penangkapan ikan, pengembangan budidaya perikanan, maupun

modernisasi pengolahan ikan," terangnya.

Adapun salah satu program unggulan KKP adalah mewujudkan SDM yang andal dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan bagi masyarakat. Melalui Badan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM), KKP kini mempunyai 9 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), 3 Akademi Perikanan (AP), 1 STP di Jakarta. (win6)

(4)

KKP Siapkan SDM Perikanan Handal

JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM-Salah satu program unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mewujudkan SDM handal adalah

menyelenggarakan kegiatan pendidikan bagi masyarakat.

Melalui Badan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM), KKP kini mempunyai 9 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), 3 Akademi Perikanan (AP) serta 1 Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di Jakarta.

Dari 1.363 orang lulusan pendidikan perikanan lingkup KKP tahun 2012 yang dimonitor pada bulan Februari 2013, menunjukkan 96% terserap didunia kerja dan 4% lainnya berwirausaha serta melanjutkan pendidikan.

Sedangkan lulusan pendidikan KP tahun 2013 yang baru diwisuda bulan Juni dan Juli 2013 lalu sebanyak 1.061 orang telah terserap di bidang perikanan sebanyak 711 orang atau 67%.

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, Sekolah lingkup KKP seperti Sekolah Tinggi Perikanan memiliki peran penting dan strategis untuk menghasilkan sumberdaya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing.

Beberapa pakar Kelautan dan Perikanan baik dari negara Amerika, Eropa, Australia, termasuk Asia seperti Jepang dan Korea hadir di kampus STP untuk berbagi ilmu dan teknologi di bidang Kelautan dan Perikanan.

Demikian juga beberapa tenaga pengajar STP pun saat ini ada yang sedang menimba ilmu untuk meningkatkan kapasitasnya baik pada tingkat Master (S2) maupun Doktor (S3) di Universitas yangada di negara-negaratersebut.

"Bahkan yang lebih membanggakan lagi, lulusan STP banyak yang bekerja di luar negeri dan tersebar hampir di seluruh dunia. Artinya, pendidikan tinggi STP telah mendapatkan pengakuan internasional," kata Sharif, pada Wisuda STP di Jakarta, (24/08/2013)

Sharif menjelaskan, sejak didirikan lebih dari setengah abad lalu, Sekolah Tinggi Perikanan yang dulu dinamakan Akademi Usaha Perikanan, dapat melayani kebutuhan SDM termasuk penyuluh kelautan dan perikanan.

Program ini juga ditujukan untuk mendukung Program Industrialisasi Kelautan dan Perikanan yang sedang tumbuh.Terutama meningkatkan nilai tambah dan daya saing.(olo)

(5)

KKP Siapkan Tenaga Profesional

Kelautan dan Perikanan

Neraca

Jakarta - Salah satu program unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan

(KKP)untukmewujudkan SDM yang handal adalah menyelenggarakan kegiatan pendidikan bagi masyarakat. Melalui Badan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM), KKP kini mempunyai 9 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), 3 Akademi Perikanan (AP)serta 1 Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di Jakarta. Dari 1.363 orang lulusan pendidikan perikanan lingkup KKP tahun 2012 yang dimonitor pada bulan Februari 2013, menunjukkan bahwa sebanyak 96% terserap didunia kerja dan 4% lainnya berwirausaha serta melanjutkan pendidikan. Sedangkan untuk lulusan pendidikan KP tahun 2013 yang baru diwisuda bulan Juni dan Juli 2013 lalu sebanyak 1.061 orang telah terserap di bidang perikanan sebanyak 711 orang atau 67%.

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, sekolah lingkup KKP seperti

Sekolah Tinggi Perikanan memiliki peran penting dan strategis untuk menghasilkan sumberdaya manusia unggul dan berdaya saing. Apalagi, STP telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, terutama untuk memperkenalkan STP ke kancah internasional. Bahkan beberapa pakar di bidang Kelautan dan Perikanan baik dari negara Amerika, Eropa, Australia, termasuk Asia seperti Jepang dan Korea hadir di kampus STP untuk berbagi ilmu dan teknologi di bidang Kelautan dan Perikanan.Demikian juga beberapa tenaga pengajar STP pun saat ini ada yang sedang menimba ilmu untuk meningkatkan kapasitasnya baik pada tingkat Master (S2) maupun Doktor (S3) di Universitas yangada di negara-negaratersebut.

“Bahkan yang lebih membanggakan lagi, lulusan STP banyak yang bekerja di luar negeri dan tersebar hampir di seluruh dunia. Artinya, pendidikan tinggi STP telah mendapatkan pengakuan internasional,” kata Sharif, padaacara Wisuda STP di Jakarta, Sabtu (24/8).

Sharif menjelaskan, sejak didirikan lebih dari setengah abad lalu, Sekolah Tinggi Perikanan yang dulu dinamakan Akademi Usaha Perikanan, senantiasa dapat melayani kebutuhan SDM

termasuk para penyuluh kelautan dan perikanan. Program ini juga ditujukan untuk mendukung Program Industrialisasi Kelautan dan Perikanan yang sedang tumbuh.Terutama untuk

meningkatkan nilai tambah dan daya saing yang dilakukan secara berhati-hati, agar tidak menghasilkan dampak negatif terhadap keberlanjutan pembangunan Kelautan dan Perikanan. Oleh karena itu, pendekatan prinsip blue economy dalam menjalankan Industrialisasi Kelautan dan Perikanan menjadi sangat relevan. “Bidang yang di tangani juga sesuai dengan

perkembangan, mulai dari perintisan industri penangkapan ikan, pengembangan budidaya perikanan, maupun modernisasi pengolahan ikan,” jelasnya.

Peduli dan Profesional

Sharif menegaskan, STP diharapkan terus meningkatkan kapasitas dan kualitas dalam beberapa hal.Diantaranya, menanamkan moral mulia bagi taruna dan lulusannya. Disamping pembinaan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga senantiasa mendidik

(6)

kejujurandankedisiplinan.Kedua, meningkatkan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan, sehingga para taruna dan lulusannya sangat memahami teknologi.

Perguruan tinggi vokasi ini harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, serta tidak lupa turut melestarikan kualitas lingkungan. “Akan lebih baik, kalau STP bisa secara kreatif dapat menjadi pelopor pemecahan permasalahan teknologi, yang dihadapi masyarakat, maupun kalangan industri,” ujarnya.

Langkah ketiga,menurut Sharif, para taruna dan lulusannya harus dididik untuk peduli kepada masyarakat nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan. Segmen masyarakat tersebut masih banyak yang dalam kondisi ekonomi lemah, terutama yang berdomisili di pulau-pulau kecil atau lokasi terpencil. Salah satu cara untuk meningkatkan kehidupannya adalah melalui pendidikan. Oleh karena itu, penerimaan taruna dari keluarga pelaku utama perikanan adalah salah satu langkah kreatif dan positif yang harus tetap didukung. “Namun tentu saja jangan sampai

mengabaikan kualitasnya, baik pada mutu peserta didik, ataupun dampaknya terhadap kualitas lembaga pendidikannya,” tambahnya.

Ciri khas STP yang mengacu pada standar internasional harus tetap dipertahankan. Aspek pembinaannya baik pada kurikulum, kualitas tenaga pengajar, maupun sarana-prasarananya. Apalagi,tantangan yang dihadapi adalah berusaha tetap unggul dalam era globalisasi ekonomi dan teknologi. Kunci utama keberhasilan melaksanakan tugas yang tidak sederhana ini adalah memiliki SDM yang berstandar internasional pula.

“Untuk memperluas cakupan rumpun ilmu kelautan dan memenuhi kebutuhan SDM diharapkan STP meningkatkan status kelembagaan menjadi Institut Kelautan dan Perikanan Nasional (IKPN) serta meningkatkan kapasitas dan profesionalisme tenaga pendidik serta

mengembangkan program pascasarjana S2 dan S3, khususnya di bidang Bisnis Perikanan,“ ujarnya.

Sebelumnya, menurut Kepala BPSDM KP, Suseno Sukoyono, pendidikan kelautan dan

perikanan yang diselenggarakan meliputi jenjang pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan tinggi yang menyebar di seluruh Indonesia. Pendidikan pendidikan menengah kejuruan memiliki empat program keahlian yaitu Nautika Perikanan Laut, Teknika Perikanan Laut, Teknologi Budidaya Perikanan dan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, yang diselenggarakan pada sembilan satuan pendidikan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) yang berlokasi di Aceh, Pariaman, Kota Agung, Pontianak, Tegal, Bone, Ambon, Sorong, dan Kupang.

(7)

KKP Siapkan SDM Perikanan Handal

JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM-Salah satu program unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mewujudkan SDM handal adalah menyelenggarakan kegiatan pendidikan bagi masyarakat.

Melalui Badan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM), KKP kini mempunyai 9 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), 3 Akademi Perikanan (AP) serta 1 Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di Jakarta.

Dari 1.363 orang lulusan pendidikan perikanan lingkup KKP tahun 2012 yang dimonitor pada bulan Februari 2013, menunjukkan 96% terserap didunia kerja dan 4% lainnya berwirausaha serta melanjutkan pendidikan.

Sedangkan lulusan pendidikan KP tahun 2013 yang baru diwisuda bulan Juni dan Juli 2013 lalu sebanyak 1.061 orang telah terserap di bidang perikanan sebanyak 711 orang atau 67%.

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, Sekolah lingkup KKP seperti Sekolah Tinggi Perikanan memiliki peran penting dan strategis untuk menghasilkan sumberdaya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing.

Beberapa pakar Kelautan dan Perikanan baik dari negara Amerika, Eropa, Australia, termasuk Asia seperti Jepang dan Korea hadir di kampus STP untuk berbagi ilmu dan teknologi di bidang Kelautan dan Perikanan.

Demikian juga beberapa tenaga pengajar STP pun saat ini ada yang sedang menimba ilmu untuk meningkatkan kapasitasnya baik pada tingkat Master (S2) maupun Doktor (S3) di Universitas yangada di negara-negaratersebut.

"Bahkan yang lebih membanggakan lagi, lulusan STP banyak yang bekerja di luar negeri dan tersebar hampir di seluruh dunia. Artinya, pendidikan tinggi STP telah mendapatkan pengakuan internasional," kata Sharif, pada Wisuda STP di Jakarta, (24/08/2013)

Sharif menjelaskan, sejak didirikan lebih dari setengah abad lalu, Sekolah Tinggi Perikanan yang dulu dinamakan Akademi Usaha Perikanan, dapat melayani kebutuhan SDM termasuk penyuluh kelautan dan perikanan.

Program ini juga ditujukan untuk mendukung Program Industrialisasi Kelautan dan Perikanan yang sedang tumbuh.Terutama meningkatkan nilai tambah dan daya saing.(olo)

(8)

KKP Siapkan Pekerja Perikanan Terlatih

BY SOPIA SIREGAR

JAKARTA – Salah satu program unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk

mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang handal adalah menyelenggarakan kegiatan pendidikan bagi masyarakat. Melalui Badan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM), KKP kini mempunyai 9 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), 3 Akademi Perikanan (AP) serta 1 Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di Jakarta.

Dari 1.363 orang lulusan pendidikan perikanan lingkup KKP pada 2012 yang dimonitor pada Februari 2013, menunjukkan 96% terserap di dunia kerja dan 4% lainnya berwirausaha serta melanjutkan pendidikan. Sedangkan untuk lulusan pendidikan KP 2013 yang baru diwisuda Juni dan Juli 2013 lalu sebanyak 1.061 orang, telah terserap di bidang perikanan sebanyak 711

orang atau 67%.

Sharif Cicip Sutardjo, Menteri Kelautan dan Perikanan, mengatakan, sekolah lingkup KKP seperti sekolah tinggi perikanan memiliki peran penting dan strategis untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing. Apalagi, STP telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, terutama memperkenalkan STP ke kancah internasional.

Bahkan, beberapa pakar di bidang kelautan dan perikanan dari Amerika, Eropa, Australia, termasuk Jepang dan Korea hadir di kampus STP untuk berbagi ilmu dan teknologi di bidang kelautan dan perikanan. Demikian juga beberapa tenaga pengajar STP, saat ini ada yang sedang menimba ilmu pada tingkat master (S2) maupun doktor (S3) di universitas luar negeri.

“Lebih membanggakan lagi, lulusan STP banyak bekerja di luar negeri dan tersebar hampir di seluruh dunia. Artinya, pendidikan tinggi STP telah mendapat pengakuan internasional,” kata Sharif.

Sharif menjelaskan, STP sampai saat ini dapat melayani kebutuhan SDM termasuk penyuluh kelautan dan perikanan. Bidang yang ditangani juga sesuai perkembangan, mulai perintisan industri penangkapan ikan, pengembangan budi daya perikanan, maupun modernisasi pengolahan ikan. (*)

(9)

Menteri: Sekolah Tinggi Perikanan Indonesia

Diakui Internasional

Jakarta (Antara) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, Sekolah Tinggi Perikanan (STP) yang terdapat di Indonesia telah diakui dunia internasional karena banyak lulusannya yang bekerja di luar negeri.

"Lulusan STP banyak yang bekerja di luar negeri dan tersebar hampir di seluruh dunia. Artinya, pendidikan tinggi STP telah mendapatkan pengakuan internasional," kata Sharif dalam acara wisuda STP di Jakarta, Sabtu. ]

Menurut dia, STP telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa bahkan beberapa pakar di bidang kelautan dan perikanan baik dari Amerika, Eropa, Australia maupun Asia telah berbagi ilmu dan teknologi. Selain itu, lanjutnya, beberapa tenaga pengajar STP saat ini ada yang sedang menimba ilmu untuk meningkatkan kapasitasnya baik pada tingkat master (S2) maupun

doktoral (S3).

Sharif menjelaskan, sejak didirikan lebih dari setengah abad lalu, Sekolah Tinggi Perikanan yang dulu dinamakan Akademi Usaha Perikanan, senantiasa dapat melayani kebutuhan SDM

termasuk para penyuluh kelautan dan perikanan.

Ia mengemukakan, program itu juga ditujukan untuk mendukung Program Industrialisasi Kelautan dan Perikanan yang sedang tumbuh terutama untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing yang dilakukan secara berhati-hati, agar tidak menghasilkan dampak negatif terhadap keberlanjutan pembangunan kelautan dan kerikanan.

Oleh karena itu, ujar dia, pendekatan prinsip "blue economy" (ekonomi biru) dalam menjalankan industrialisasi kelautan dan perikanan menjadi sangat relevan.

"Bidang yang ditangani juga sesuai dengan perkembangan, mulai dari perintisan industri penangkapan ikan, pengembangan budidaya perikanan, maupun modernisasi pengolahan ikan," katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengatakan, salah satu program unggulan KKP adalah untuk mewujudkan SDM yang handal adalah menyelenggarakan kegiatan pendidikan bagi masyarakat.

Melalui Badan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM), KKP kini mempunyai sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), tiga Akademi Perikanan (AP), serta 1 Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di Jakarta. Dari 1.363 orang lulusan pendidikan perikanan lingkup KKP tahun 2012, sebanyak 96 persen terserap di dunia kerja dan 4 persen lainnya berwirausaha serta melanjutkan pendidikan.

"Sekolah lingkup KKP seperti Sekolah Tinggi Perikanan memiliki peran penting dan strategis untuk menghasilkan sumberdaya manusia unggul dan berdaya saing," kata Sharif.(rr)

(10)

www.suarakarya-online.com KUALITAS SDM

KKP Siapkan Tenaga Profesional

JAKARTA (Suara Karya): Dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelenggarakan program unggulan, yakni kegiatan pendidikan bagi masyarakat. Melalui Badan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM), KKP kini mempunyai 9 (sembilan) Sekolah Usaha

Perikanan Menengah (SUPM), 3 (tiga) Akademi Perikanan (AP)serta, serta 1 (satu) Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di Jakarta.

Dari 1.363 orang lulusan pendidikan perikanan lingkup KKPB tahun 2012, yang termonitor Februari 2013 memperlihatkan, sebanyak 96 persen terserap di dunia kerja.

Sementara, 4 (empat) persen lagi berwirausaha atau melanjutkan kembali pendidikannya. Sedangkan untuk lulusan pendidikan KP tahun 2013, yang baru diwisuda bulan Juni dan Juli 2013 lalu, yakni sebanyak 1.061 orang telah terserap di bidang perikanan sebanyak 711 orang atau 67 persen.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo, pada acara Wisuda STP di Jakarta, akhir pekan lalu menyatakan, sekolah lingkup KKP seperti STP memiliki peran penting dan strategis. Guna menghasilkan SDM unggul dan berdaya saing. Apalagi, STP telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Khususnya, untuk memperkenalkan STP ke kancah internasional. Bahkan beberapa pakar di bidang Kelautan dan Perikanan baik dari negara Amerika, Eropa, Australia, termasuk Asia seperti Jepang dan Korea hadir di kampus STP, untuk berbagi ilmu dan teknologi di bidang tersebut.

Sebaliknya, beberapa tenaga pengajar STP pun, dikatakan Sharif, saat ini ada yang sedang menimba ilmu, di sejumlah universitas di negara tersebut. Ini dimaksudkan untukmeningkatkan kapasitas, baik di tingkat Master (S2) maupun Doktor (S3). "Bahkan yang lebih membanggakan lagi, lulusan STP banyak yang bekerja di luar negeri dan tersebar hampir di seluruh dunia. Artinya, pendidikan tinggi STP telah mendapatkan pengakuan internasional," tutur Sharif,

Dia menjelaskan, sejak didirikan lebih dari setengah abad lalu, STP yang dulu dinamakan Akademi Usaha Perikanan, senantiasa dapat melayani kebutuhan SDM. Termasuk para penyuluh kelautan dan perikanan. Program ini juga ditujukan untuk mendukung Program Industrialisasi Kelautan dan Perikanan.

Terutama untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing, yang dilakukan secara berhati-hati. Agar tidak menghasilkan dampak negatif terhadap keberlanjutan pembangunan Kelautan dan Perikanan.

(11)

Karenanya, pendekatan prinsip blue economy dalam menjalankan industrialisasi kelautan dan perikanan menjadi sangat relevan.

"Bidang yang di tangani juga sesuai dengan perkembangan, mulai dari perintisan industri penangkapan ikan, pengembangan budidaya perikanan, maupun

modernisasi pengolahan ikan," jelasnya.

Lebih lanjut diharapkannya, STP terus meningkatkan kapasitas dan kualitas dalam beberapa hal. Salah satunya, menanamkan moral mulia bagi taruna dan lulusannya. Di samping pembinaan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga senantiasa mendidik kejujuran dan kedisiplinan. Selanjutnya, meningkatkan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan.

Dengan begitu, para taruna dan lulusannya sangat memahami teknologi. Perguruan tinggi vokasi ini harus senantiasa mengikuti perkembangan. Ilmu dan teknologi, serta tidak lupa turut melestarikan kualitas lingkungan.

"Akan lebih baik, kalau STP bisa secara kreatif dapat menjadi pelopor pemecahan permasalahan teknologi, yang dihadapi masyarakat, maupun kalangan industri," ujarnya. (Bayu)

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas dan dengan keterbatasan peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada evaluasi pelaksanaan

decomposition of multi-component matrix images: the Branched Inverse Difference Pyramid (BIDP), based on the Inverse Difference Pyramid (IDP), the Hierarchical Singular

Zulham Mulyadi Nasution: Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Dan Barang Pada Angkutan Darat..., 2004... Zulham Mulyadi Nasution: Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Dan Barang

Untuk PT Telekomunikasi Indonesia tbk, nilai WACC mengalami penuruan yang cukup significant yaitu dari 3.76% pada tahun 2007 menjadi 0.99% pada tahun 2008 begitu

apabila prasarana, sarana dan utilitas yang akan diserahkan oleh Pengembang kepada Pemerintah Daerah belum sesuai dengan persyaratan sebagaimana dimaksud

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008). Dalam

Mental Disorder atau yang sering juga disebut psikopat pada umumnya adalah orang yang bersifat antisosial (individualis), namun ada juga psikopat yang mampu bergaul layaknya

CDM dari aplikasi penjadwalan dan monitoring perbaikan lambung kapal terdapat 10 tabel yang berasal dari kebutuhan penyimpanan data dari data flow diagram yaitu