• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

3 METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Permasalahan pada industri tepung jagung adalah bagaimana industri ini dapat memproduksi dan menyediakan jumlah tepung jagung dan mutu tepung jagung yang memenuhi syarat kepada konsumennya. Sebagai salah satu bagian dari rantai pasok industri berbasis jagung, jumlah dan mutu tepung jagung yang diproduksi sangat tergantung dari bahan baku berupa jagung pipilan. Sedangkan penyediaan jumlah dan mutu jagung pipilan oleh pengumpul atau petani tergantung pada jagung yang diproduksi di sentra jagung.

Penyediaan tepung jagung berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang terdapat pada rantai pasok industri berbasis jagung dimulai dari produksi jagung pada sentra jagung, penyediaan jagung pipilan dengan berbagai mutu, penyediaan tepung jagung pada industri jagung, dan kebutuhan industri pengguna tepung jagung. Tepung jagung yang disediakan tidak hanya berkenaan dengan jumlahnya, tapi yang cukup penting adalah mutu tepung jagung tersebut. Mutu produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian, karena mutu merupakan syarat dari produk yang akan dipasarkan. Tuntutan tentang mutu produk ini sangat ketat terutama oleh negara luar dimana produk dari produsen dapat ditolak oleh karena mutu yang tidak memenuhi standar walaupun jumlahnya telah memenuhi permintaan.

Sehubungan dengan hal tersebut timbul beberapa pertanyaan yang seyogyanya dapat diselesaikan untuk menjawab permasalahan di atas. Pertanyaan tersebut antara lain: (a) bagaimana jumlah jagung yang diproduksi pada sentra jagung dapat diprediksi?; (b) bagaimana jagung pipilan sebagai bahan baku tepung jagung dapat dikelompokkan sesuai standar yang ditentukan?; (c) bagaimana tepung jagung yang dihasilkan oleh industri tepung jagung dapat memenuhi standar sesuai dengan kebutuhan konsumennya; (d) bagaimana permintaan konsumen tepung jagung dapat diprediksi. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dirancang model penyediaan tepung jagung pada rantai pasok industri berbasis jagung sesuai tujuan dari penelitian ini.

(2)

Sebagai tahap awal dalam pemodelan ini dilakukan studi pustaka untuk mempelajari konsep-konsep, teori-teori, dan alat bantu yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Penelusuran pustaka dilakukan melalui buku-buku, jurnal-jurnal, dan laporan penelitian relevan yang pernah dilakukan oleh para peneliti. Gambar 16 menunjukkan gambaran umum model yang akan dirancang dan keterkaitannya pada rantai pasok industri berbasis jagung. Model ini merupakan model penyediaan tepung jagung sepanjang rantai pasok tepung jagung. Mata rantai meliputi sentra jagung, pedagang atau pengumpul, industri tepung jagung, dan industri pengguna tepung jagung.

PENYEDIAAN TEPUNG JAGUNG

OLEH INDUSTRI - Jumlah sesuai

permintaan - Mutu sesuai standar Pemeriksaan mutu tepung jagung PROSES PRODUKSI TEPUNG JAGUNG MODEL PENGELOMPOKAN MUTU JAGUNG PIPILAN - Mutu I - Mutu II - Mutu III MODEL PREDIKSI PERMINTAAN TEPUNG JAGUNG MODEL PREDIKSI PRODUKSI JAGUNG Jaringan Syaraf Tiruan, Peramalan Statistikal Fuzzy Inference System Jaringan Syaraf Tiruan, Peramalan Time Series Pemeriksaan mutu jagung pipilan SENTRA

JAGUNG PENGUMPUL INDUSTRI TEPUNG JAGUNG

INDUSTRI PENGGUNA TEPUNG JAGUNG KEBIJAKAN MODEL PENGELOMPOKAN MUTU TEPUNG JAGUNG

Gambar 16 Keterkaitan model pada rantai pasok industri berbasis jagung.

Model yang akan dirancang merupakan integrasi dari beberapa model antara lain: (1) model prediksi produksi jagung; (2) model pengelompokan mutu jagung pipilan; (3) model pengelompokan mutu tepung jagung; (4) model prediksi permintaan tepung jagung. Beberapa alat analisis yang akan digunakan dalam model ini adalah: (a) Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Networks) untuk prediksi produksi jagung; (b) Fuzzy Inference System (FIS) untuk pengelompokan mutu jagung pipilan dan pengelompokan mutu tepung jagung ; (c) Jaringan Syaraf Tiruan untuk memprediksi permintaan tepung jagung oleh industri pengguna tepung jagung.

(3)

Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka secara garis besar kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti tertuang pada Gambar 17.

Input Analysis

Input Analysis Process AnalysisProcess Analysis Output AnalysisOutput Analysis

TUJUAN PENELITIAN

dihasilkannya model penyediaan tepung jagung pada rantai pasok industri

berbasis jagung

TUJUAN PENELITIAN

dihasilkannya model penyediaan tepung jagung pada rantai pasok industri

berbasis jagung

PERUMUSAN MASALAH

- Bagaimana jumlah jagung yang diproduksi pada sentra jagung dapat diprediksi? - Bagaimana jagung pipilan

sebagai bahan baku tepung jagung dapat dikelompokkan

sesuai standar yang ditentukan? - Bagaimana tepung jagung yang dihasilkan oleh industri

tepung jagung dapat dikelompokkan sesuai

standar mutu - Bagaimana permintaan industri pengguna tepung jagung dapat diprediksi

PERUMUSAN MASALAH

- Bagaimana jumlah jagung yang diproduksi pada sentra jagung dapat diprediksi? - Bagaimana jagung pipilan sebagai bahan baku tepung jagung dapat dikelompokkan

sesuai standar yang ditentukan? - Bagaimana tepung jagung yang dihasilkan oleh industri

tepung jagung dapat dikelompokkan sesuai

standar mutu - Bagaimana permintaan industri pengguna tepung jagung dapat diprediksi

FENOMENA

Belum dipenuhinya penyediaan tepung jagung

secara jumlah dan mutu

FENOMENA

Belum dipenuhinya penyediaan tepung jagung

secara jumlah dan mutu TINJAUAN PUSTAKA - Konsep Manajemen Rantai Pasok - Konsep Jaringan Syaraf Tiruan - Konsep Mutu

- Konsep Fuzzy

- Konsep Fuzzy Inference System

TINJAUAN PUSTAKA - Konsep Manajemen Rantai Pasok - Konsep Jaringan Syaraf Tiruan - Konsep Mutu

- Konsep Fuzzy

- Konsep Fuzzy Inference System

SIMPULAN

Disusun berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.

SIMPULAN

Disusun berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.

PERANCANGAN MODEL

PERANCANGAN MODEL

Model Prediksi Produksi Jagung Model Prediksi Produksi

Jagung

Model Pengelompokan Mutu Jagung Pipilan Model Pengelompokan

Mutu Jagung Pipilan

Model Prediksi Permintaan Tepung jagung Model Prediksi Permintaan

Tepung jagung IMPLEMENTASI MODEL IMPLEMENTASI MODEL REKOMENDASI Dibuat berdasarkan hasil penelitian REKOMENDASI Dibuat berdasarkan hasil penelitian ANALISIS SISTEM - Analisis Kebutuhan - Formulasi Permasalahan - Identifikasi Sistem ANALISIS SISTEM - Analisis Kebutuhan - Formulasi Permasalahan - Identifikasi Sistem Model Pengelompokan Mutu Tepung Jagung Model Pengelompokan Mutu Tepung Jagung

Gambar 17 Kerangka pemikiran penelitian.

3.2 Tahapan Penelitian

Tahapan awal dalam penelitian ini adalah melakukan studi literatur dan melakukan observasi lapangan tentang produksi jagung, produk jagung pipilan, produk tepung jagung, serta penelitian-penelitian yang terkait serta perkembangannya saat ini. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan elemen-elemen dalam sistem, dalam rangka membangun model yang akan

(4)

dirancang pada penelitian ini. Tahap selanjutnya adalah melakukan rancangan sub-model yang terdapat dalam model. Untuk menjalankan sub model yang terdapat dalam model rancangan, dibutuhkan data yang berkaitan dengan setiap sub model yang ada. Secara lengkap tahapan penelitian dapat dilihat pada diagram yang tertuang dalam Gambar 18.

Penelusuran literatur Penelusuran literatur Observasi lapangan Observasi lapangan Pemetaan sentra jagung Pemetaan

sentra jagung Pemetaan pemasok jagung pipilan

Pemetaan pemasok jagung pipilan

Penentuan kriteria mutu tepung jagung

yang berpengaruh Penentuan kriteria mutu tepung jagung

yang berpengaruh Standar mutu tepung jagung Standar mutu tepung jagung Luas panen Luas panen Produksi jagung per bulan Produksi jagung per bulan Curah hujan Curah hujan Identifikasi industri pengguna tepung jagung Identifikasi industri pengguna tepung jagung Model prediksi produksi jagung Model prediksi produksi jagung Penentuan jumlah produksi jagung pipilan Penentuan jumlah produksi jagung pipilan Model pengelompokan mutu jagung pipilan Model pengelompokan mutu jagung

pipilan Pemeriksaan mutu tepung jagung Pemeriksaan mutu tepung jagung Evaluasi penyediaan tepung jagung dan kebijakan Evaluasi penyediaan tepung jagung dan kebijakan Standar mutu jagung pipilan Standar mutu jagung pipilan Model prediksi permintaan tepung jagung Model prediksi permintaan tepung jagung Selesai Selesai Mulai Mulai Model pengelompokan mutu jagung pipilan Model pengelompokan mutu jagung pipilan

Gambar 18 Tahapan penelitian.

Sub-model prediksi produksi jagung dibuat untuk meramalkan berapa jumlah produksi jagung pada sentra jagung. Jaringan saraf tiruan digunakan untuk meramalkan produksi ke depan dengan menggunakan model kausal. Diawali dengan melakukan pengambilan data tentang produksi jagung, luas panen pada sentra jagung di Indonesia, dan curah hujan. Pengambilan data dilakukan pada instansi terkait dan melalui studi literatur. Data ini merupakan input pada sub model prediksi produksi jagung ke depan. Hasil prediksi produksi jagung

(5)

berkaitan dengan jumlah jagung pipilan sebagai bahan baku industri tepung jagung.

Berbagai pasokan jagung dari sentra jagung, juga berdampak pada diperolehnya berbagai variasi mutu jagung pipilan. Mutu jagung pipilan yang dipasok akan dikelompokkan menjadi beberapa standar mutu sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3920-1995). Sub model pengelompokan mutu jagung pipilan dibuat sebagai bagian dari model penelitian. Dalam sub model ini akan dilakukan pengelompokan mutu jagung pipilan dengan pendekatan fuzzy inference

system.

Bervariasinya mutu jagung pipilan ini berpengaruh kepada mutu produk tepung jagung yang dihasilkan oleh pabrik tepung jagung. Standar Nasional Indonesia (SNI 01–372 –1995) telah menetapkan syarat mutu tepung jagung menurut kriteria mutu dengan syarat mutu untuk masing-masing kriteria. Kriteria yang telah ditetapkan menurut Standar Nasional Indonesia tidak seluruhnya digunakan oleh konsumen sebagai standar bahan bakunya. Kriteria mutu ini digunakan pada pemeriksaan hasil produksi pada industri tepung jagung.

Dengan diperolehnya jumlah produksi jagung, jumlah produksi dan klasifikasi mutu jagung pipilan, akan diperoleh pula jumlah produksi tepung jagung dengan standar mutu yang dinginkan. Di lain pihak industri pangan, dan industri bahan kimia lain sebagai konsumen dari industri tepung jagung membutuhkan bahan baku tepung jagung baik dari sisi jumlah maupun mutu tepung jagung. Jumlah dan mutu bahan baku ini juga akan berpengaruh kepada jumlah dan mutu produk yang akan dihasilkan industri-industri tersebut. Sub model prediksi permintaan tepung jagung oleh industri pangan, dan bahan kimia lain bertujuan untuk memperoleh jumlah bahan baku yang perlu dipasok oleh industri tepung jagung ke industri-industri tersebut. Dalam sub model ini akan dilakukan prediksi dengan menggunakan data time series.

Berdasarkan prediksi produksi jagung, pengelompokan jagung pipilan, pemeriksaan mutu bahan baku dan mutu tepung jagung, serta permintaan industri pengguna tepung jagung, dilakukan analisis tentang pemenuhan penyediaan tepung jagung. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi apakah penyediaan

(6)

tepung jagung telah dapat memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang menjadi konsumennya.

3.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam penelitian ini berbagai data, informasi dan pengetahuan pakar dikumpulkan untuk diolah lebih lanjut. Pengumpulan data, informasi dan pengetahuan ini dilakukan dengan cara: a) melakukan studi literatur melalui penelusuran literatur-literatur yang berkaitan dengan bidang yang akan dikaji; b) melakukan studi tentang dokumentasi yang diperoleh dari instansi terkait, menelusuri laporan-laporan penelitian yang relevan dengan bidang kajian; c) memperoleh pengetahuan dari pakar melalui wawancara, diskusi, pengisian panduan wawancara; d) melakukan studi pada industri tepung jagung.

Data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai kriteria uji mutu tepung jagung. Data ini diperoleh melalui konsultasi dengan pakar dengan menggunakan panduan wawancara. Data primer lainnya adalah data tentang standar mutu tepung jagung yang ditetapkan pabrik tepung jagung. Data ini melalui wawancara dengan pihak pabrik tepung jagung.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data volume ekspor dan impor jagung, data jumlah produksi jagung pada sentra jagung, luas panen, produktivitas jagung di Indonesia. Data ini diperoleh dari Direktorat Budidaya Serealia, Kementerian Pertanian. Data curah hujan diperoleh melalui penelusuran literatur. Data permintaan tepung jagung berupa data yang di-generate berdasarkan informasi dari pabrik tepung jagung.

Pakar dalam penelitian ini adalah pakar yang berpengalaman dalam penelitian-penelitian tentang perjagungan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Sumber informasi lainnya adalah Manager Produksi pabrik tepung jagung PT Amylum Corn Grits Mills.

Pengolahan data pada model prediksi produksi jagung dan model prediksi permintaan tepung jagung, dilakukan dengan jaringan saraf tiruan, menggunakan software MATLAB R2010a. Peramalan secara statistikal dalam kedua model tersebut menggunakan software Minitab Release 14 dari Minitab Inc. Pada model pengelompokan mutu jagung pipilan, pengelompokan dilakukan dengan fuzzy

Gambar

Gambar 17 Kerangka pemikiran penelitian.
Gambar  18  Tahapan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang merupakan syarat utama

Sebelum tahun 1973 Kabupaten Dompu adalah merupakan wilayah hukum Pengadilan Negeri Raba Bima, Jarak dari Kota Kabupaten Bima dengan kabupaten Dompu adalah 64

Setelah dipasang pipa katalis HCS yang lebih panjang dan volume pertamax yang diperkecil menyebabkan temperatur mesin rendah, dikarenakan suplay uap premium dari tangki menjadikan

II. Saya telah menetap di Negeri Johor selama tahun. Pendapatan bulanan saya dan suami / isteri adalah sebanyak RM sebulan. Sekiranya keterangan I, II, II, IV & V

Ditinjau dari perbaikan sifat fisika dan kimia tanah serta hasil biji kering kedelai, aplikasi formula pembenah tanah alternatif Biochar SP50 Submikron dan Volkanorf K424

Pada jendela program Microsoft Word, dapat kita pilih menu File | New, maka setelah kita memilih Blank Document, dokumen kosong akan ditampilkan pada layar komputer

Penarikan kesimpulan dan verifikasi dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan tes tertulis dan wawancara yang dilakukan untuk dianalisis kesulitan belajar siswa