• Tidak ada hasil yang ditemukan

Market Brief HS7501 Nickel. International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Market Brief HS7501 Nickel. International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Market Brief 2017

HS7501

Nickel

International Trade Promotion Centre (ITPC) Osaka

(2)

Market Brief: HS75 Nickel 1 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 2

BAB II POTENSI PRODUK HS75 DI PASAR JEPANG 2.1 Karakteristik Produk HS 7501 di Pasar Jepang

2.2 Profil Konsumsi Produk HS7501 di Pasar Jepang

8 11 12 BAB III INFORMASI PASAR

3.1 Tren Konsumsi HS7501 di Jepang 3.2 Segmentasi pasar dan profil pengguna 3.3.Perilaku Pembeli Akhir

12 12 15 16 BAB IV INFORMASI PERDAGANGAN

4.1.Impor Produk HS7501 di Jepang 4.2.Analisa Pesaing

4.3.Peran Indonesia dalam Ekspor Produk HS7501 ke Jepang 4.4.Saluran Distribusi Produk HS7501

18 18 20 23 30

BAB V STRATEGI PERDAGANGAN 31

(3)

Market Brief: HS75 Nickel 2 BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah ruah, baik yang berada di permukaan maupun di dalam perut bumi. Sumber daya alam baik hayati maupun non hayati tersebar luas dari bumi Sabang hingga Merauke.

Salah satu kekayaan alam Indonesia yang merupakan komoditas ekspor andalan adalah Nikel. Berdasarkan data US Geological Survey tahun 2016, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar nomor 6 di dunia dengan produksi sebesar 168.500 metric ton. Produser Nikel terbesar adalah Filipina dengan produksi sebesar 500.000 metric ton , diikuti Rusia dengan produksi 256.000 metric ton, dan Kanada dengan produksi 255.000 metric ton.

Penggunaan nikel untuk konsumsi tentunya beragam, mulai dari perabotan rumah tangga, komponen elektronik, sparepart kapal, mobil atau motor, bahkan dapat digunakan untuk bahan dasar mata uang logam. Ekspor nikel merupakan salah satu pundi uang pendapatan negara, dimana salah satu BUMN pemerintah Indonesia, PT Aneka Tambang (ANTAM) mengandalkan penambangan nikel sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi bisnisnya.

Besarnya pendapatan dari nikel sangat tergantung pada kontrak perdagangan nikel. Seluruh perdagangan untuk ekspor dan impor nikel ditentukan oleh kontrak perdagangan yang tercatat pada London Metal Exchange. Harga nikel mengalami

(4)

Market Brief: HS75 Nickel 3 penurunan terburuknya pada awal januari 2016. Harga nikel per metrik ton menyentuh US$8300, dimana perlambatan ekonomi Tiongkok memicu lemahnya permintaan terhadap nikel. Hal ini menyebabkan ekspor dunia untuk nikel secara keseluruhan mengalami penurunan pada 2016 dengan volume penurunan yang cukup signifikan yaitu senilai US$5 Milyar.

Gambar 1 Harga Nikel (World Price, dalam US$) pada London Metal Exchange

Majoritas jenis nikel yang diekspor indonesia keluar adalah Nikel laterit. Nikel laterit umumnya banyak ditemukan pada pulau Sulawesi, Halmahera, dan Papua. Berdasarkan data Neraca Sumber Daya Mineral dari Badan Geologi Nasional, tahun 2012, total potensi nikel di Indonesia sebesar 3.398.269.997 ton. Potensi terbesar ada di pulau Sulawesi dengan cadangan sebesar 10.045.573 ton.

(5)

Market Brief: HS75 Nickel 4 Gambar 2 Potensi Cadangan Nikel di Indonesia tahun 2011

Mengikuti tren permintaan Nikel, produksi nikel di Indonesia juga mengalami fluktuasi. Produksi nikel di Indonesia pernah menyentuh level tertingginya pada tahun 2013 dengan volume 60 juta ton pada tahun 2013, namun menurun tajam sebesar 40% pada tahun 2014 dengan volume 39 juta ton. Tren menurun disebabkan pengetatan ekspor bijih nikel ke luar. Pengetatan ekspor dikarenakan kebijakan pemerintah untuk membatasi ekspor bijih nikel tanpa melalui pengolahan (smelting), sesuai dengan amanat Undang-Undang Mineral dan Batubara bahwa ekspor komoditas dari Indonesia harus mempunyai nilai tambah (value added).

(6)

Market Brief: HS75 Nickel 5 Tentu saja, negara pengonsumsi nikel adalah negara-negara maju dengan kekuatan industri manufaktur yang mumpuni. Tiongkok menjadi negara terbesar pengkonsumsi nikel dengan porsi dari impor dunia tahun 2015 sebanyak 19,2%, diikuti dengan Amerika Serikat dengan porsi 9,7% dari impor dunia.

Jepang menduduki peringkat ketiga sebagai importir nikel terbesar dengan porsi sebesar 8,7% dari impor dunia, nilai impornya cukup besar dengan nilai US$ 2,3 Milyar. Adapun total aggregate demand dari produk HS75 sebesar 2,5 juta ton, porsi demand terbesar adalah HS7502, yaitu Nikel mentah (unwrought nickel) dengan total impor sebesar 1,1 juta ton pada tahun 2016, sementara porsi demand kedua adalah HS7501, yaitu bijih nikel (nickel mattes) dengan total impor sebesar 947 ribu ton, dan sisanya adalah olahan nikel (plat, kawat, pipa, dan lain-lain) kemudian residual dari olahan nikel (scrap nickel).

Lebih rinci pada HS7501, pengimpor produk terbesar adalah Jepang dengan nilai impor mencapai US$ 1 milliar. Dengan nilai tersebut, Jepang memiliki pangsa pasar sebesar 24,1% dari nilai impor dunia untuk produk HS7501. Kemudian diikuti dengan Norwegia (22,1%), Cina (18,7%) dan UK (10,2%).

Tabel 1; Impor Produk HS7501 pada tahun 2016

Negara Impor (Ton) Nilai Impor

(Juta US$)

Share Impor (%)

Jepang 212,448 1,062.73 24.2

(7)

Market Brief: HS75 Nickel 6

Negara Impor (Ton) Nilai Impor

(Juta US$)

Share Impor (%)

Cina 325,304 820.62 18.7

UK 68,651 448.48 10.2

Khusus tentang sisi supply dari produk HS7501 (bijih nikel), negara yang memiliki pangsa penyupply terbesar adalah Kanada dengan nilai ekspor sebesar US$ 1.3 Miliar, nilai ini setara dengan 37,1% dari total agregat supply. Eksporter bijih nikel terbesar kedua adalah Indonesia dengan nilai ekspor US$ 584.14 juta, nilai ini setara dengan 16,6% dari total supply. Pengekspor terbesar yang lainnya adalah New Caledonia dengan pangsa pasar 9,7% dan Filipina dengan pangsa pasar 7,3%.

Tabel 2; Ekspor Produk HS7501 pada tahun 2016

Negara Ekspor (Ton) Nilai Ekspor

(Juta US$) Share Ekspor (%) Kanada 145,303 1,301.9 37.1 Indonesia 98,531 584.14 16.6 New Caledonia 82,250 340.87 9.7 Filipina 57,668 255.37 7.3

Berdasarkan data diatas, tentu dapat diinduksi bahwa untuk wilayah Asia, penguasa pasar ekspor untuk produk Nikel adalah Indonesia dan Filipina. Sementara untuk pasar Asia, sasaran pasar terbesar adalah Jepang. Oleh karena itu, dalam isu market brief ini akan dibahas tentang potensi produk Nikel (HS75) pada pangsa pasar Jepang.

(8)

Market Brief: HS75 Nickel 7 BAB II

POTENSI PRODUK NIKEL (HS 75) DI PASAR JEPANG

Dalam bab sebelumnya, sudah diberikan analisa mengenai justifikasi pemilihan produk Nikel (HS 75) untuk dipasarkan di Jepang. Dalam Bab ini dibahas mengenai detil produk Nikel (HS 75) di pasar Jepang dan kriteria produk yang dipasarkan di Jepang. Namun, untuk mempertajam analisa produk, market brief ini akan menjustifikasi pemilihan produk dalam 4 digit, yang terpilih adalah HS 7502 (bijih nikel). Dikarenakan impor terbesar jepang untuk produk Nikel adalah bijih nikel (HS7502). Tabel 3 menunjukan nilai impor Jepang untuk produk HS75 jika dirinci menjadi 4 digit, 61% dari seluruh nilai impor untuk produk Nikel adalah bijih nikel (HS 7501), 17% adalah nikel mentah (HS 7502) dan sisanya berupa produk olahan dan residual.

Tabel 3; Impor Jepang untuk Produk Nikel (HS75) pada tahun 2016

Kode (HS) Label Impor (Ton) Nilai Impor (Ribu US$) Share (%)

7501 Nickel mattes, nickel oxide sinters and other intermediate products of nickel metallurgy :

212,448 1,062,733 60.8

7502 Unwrought nickel 31,277 306,415 17.5

7508 Articles of nickel, n.e.s. (excluding powder, flakes, bars, profiles, wire, plates, sheets, . . .

9,248 91,167 5.2

7504 Powders and flakes, of nickel (excluding nickel oxide sinters)

5,526 83,525 4.7

7506 Plates, sheets, strip and foil, of nickel (excluding expanded plates, sheets or strip)

2,601 65,691 3.7

7503 Waste and scrap, of nickel (excluding ingots or other similar unwrought shapes, of remelted . . .

1,940 62,239 3.5

(9)

Market Brief: HS75 Nickel 8 Kode (HS) Label Impor (Ton) Nilai Impor (Ribu US$) Share (%)

(excluding electrically insulated products) 7507 Tubes, pipes and tube or pipe fittings "e.g.,

couplings, elbows, sleeves", of nickel

441 13,297 0.7

Bijih Nikel sangat dibutuhkan untuk impor jepang karena untuk wilayah Asia, Jepang merupakan produser terbesar untuk produk ferro nikel, yang bahan utamanya adalah bijih nikel. Jepang sendiri memiliki banyak smelter yang memproduksi bahan baku baja, besi dan produk logam olahan. Namun sumber daya alam yang terbatas menyebabkan jepang harus mengimpor dari negara yang kaya sumber daya alam salah satunya Indonesia. Bijih nikel banyak diimpor untuk menghasilkan logam campuran seperti

stainless steel, ferro-nikel, ferro-mangan, Nickel-Cadmium (Ni-Cad), dan lain-lain.

2.1. Karakteristik Produk HS 7501 di Pasar Jepang

Dalam turunannya, hanya ada 2 produk turunan HS 7501 yang dikenal. Adapun detil dari 2 produk tersebut adalah sebagai berikut:

1. HS 750110; Bijih Nikel (Nickel Mattes)

Bijih nikel merupakan produk tambang dari

endapan laterit yang diekstrak sehingga

menghasilkan bijih nikel (Nickel mattes). Bijih nikel secara unsur kimia terdiri dari Nikel dan Sulfur (Ni3S3-Nikel (I,II) Sulfida). Ekstraksi dari bijih nikel ini akan menghasilkan

(10)

Market Brief: HS75 Nickel 9 Pada umumnya, bijih nikel merupakan unsur alami yang kualitasnya seluruhnya sama dimanapun, namun yang membedakan adalah biaya ekstraksi bijih nikel dan kadar konsentrat pada tiap negara. Indonesia sendiri kaya akan tanah ferro-laterit sehingga menekan biaya ekstraksi. Proses ekstraksi bijih nikel umumnya melalui 10 prosedur sehingga menghasilkan bijih nikel siap ekspor.

Gambar 4 menunjukan contoh skema pemurnian bijih nikel hingga siap ekspor.

Kadar nikel pada bijih nikel ekstraksi dari Indonesia mencapai 78% (sumber: Vale Indonesia). Bijih-bijih nikel ini langsung diekspor ke Jepang khususnya pabrik smelting di Jepang yang nantinya menghasilkan logam campuran.

2. HS 750120; Nickel Oxide Sinters dan Produk Nikel Metalurgi (selain nikel murni)

Nikel Oksida merupakan salah satu produk campuran nikel yang bereaksi dengan Oksigen, berbeda dengan bijih nikel yang ditemukan bereaksi dengan sulfur. Pada endapan ferro-laterit, konsentrat Nikel Oksida (NiO, Ni2O3, atau NiO3) sangat kecil

porsinya dibandingkan Nikel sulfida. Ada juga yang memproduksi Nikel Oksida melalui sintesis kimia dibandingkan melalui pemurnian dari hasil tambang. Nikel Oksida dapat digunakan untuk campuran baterai cas Nikel Cadmium (Ni-Cad) , Anoda pada rangkaian elektronik, atau campuran keramik untuk resistor.

(11)
(12)

Market Brief: HS75 Nickel 11 2.2. Profil Konsumsi Produk HS 7501 di Pasar Jepang

Konsumer produk HS7501 adalah pabrik smelter yang berada di Jepang. Pabrik ini mengimpor bijih nikel yang tentu saja masih dalam bentuk bahan baku, nantinya diolah menjadi logam campuran (metal alloys) seperti stainless steel, nickel ore, ferro-nickel, dan sebagainya. Beberapa perusahaan Jepang yang terlisting untuk mengolah bijih nikel (Nickel Smelter) adalah Mitsui Co Ltd, Nippon Steel & Sumitomo Metal, Nippon Yakin Kogyo Co Ltd, Pacific Metals Co Ltd, dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd.

(13)

Market Brief: HS75 Nickel 12 BAB III

INFORMASI PASAR

Bab ini membahas informasi pasar produk HS 7501 di Jepang. Bab ini terdiri dari trend produk HS7501 di Jepang, Segmentasi dan profil pengguna, dan perilaku pembeli.

3.1. Trend dan Prospek Konsumsi HS7501 di Jepang

Sebagai trading house di wilayah Asia, Jepang memiliki posisi sebagai intermediate market yang menyerap raw material dan mengekspor barang setengah jadi atau barang jadi. Bersaing dengan Cina, Jepang memiliki posisi besar untuk menyerap natural resources seperti minyak, batubara, besi, tembaga, dan nikel.

Dikarenakan permintaan nikel di Jepang didominasi oleh industri, hanya sedikit pemain yang mengontrol konsumsi nikel di Jepang. Seluruhnya adalah perusahaan kimia dan logam yang memiliki market capital yang besar dan terdaftar di Bursa Efek Jepang.

Prospek produk HS7501 di Jepang belum begitu menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari sisi supply dan demand. Dari sisi demand, belum ada peningkatan signifikan dari industry manufaktur Jepang, yang menyebabkan ekonomi hanya stagnan. Gambar 4 menunjukan data Japan Purchasing Manufacturing Index (JPMI) selama 10 tahun. Pada umumnya data manufaktur Jepang stagnan pada rentang 48-55, tidak ada peningkatan signifikan beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat diartikan bahwa produksi manufaktur jepang yang stabil berarti demand pasar untuk raw material tidak

(14)

Market Brief: HS75 Nickel 13 mengalami peningkatan (stagnan).

Gambar 4; Japan Purchasing Manufacturing Index (JPMI)

Namun jika ditarik trend terhadap harga nikel, grafik mingguan yang ditunjukan pada gambar 5 menunjukan penurunan harga untuk produk nikel (data London Metal Exchange – LME). Tren turun harga nikel sangat kuat jika menurut analisa teknikal (price trend).

Gambar 5; Harga Mingguan Kontrak Komoditas Nikel (LME)

(15)

Market Brief: HS75 Nickel 14 yang dihadapkan dengan stagnannya demand. Berdasarkan data inventory nikel pada gudang London Metal Exchange, terjadi peningkatan inventory nikel selama sepuluh tahun, artinya supply nikel masih menumpuk

Gambar 6; Harga Nikel (Garis Kuning) dan Inventory Nikel (Area Abu-abu)

Oleh karena itu, prospek produk Nikel (raw material) tidak begitu menjanjikan walaupun kontribusinya untuk kegiatan ekonomi Indonesia cukup besar. Tren harga nikel semakin turun menyebabkan pendapatan dari sektor ini tidak terlalu cerah. Namun jika ada trend kuat pembalikan harga seperti menguatnya produksi manufaktur Jepang dan penurunan produksi dalam jangka waktu menengah (3-5 tahun) maka akan cukup menjanjikan. Ditambah perubahan sumber daya energi dari tidak diperbarui ke diperbarui khususnya teknologi solar panel dimana komponennya membutuhkan nikel, maka prospek nikel cukup menjanjikan.

Untuk diketahui, pemerintah Indonesia telah memberlakukan Undang-undang MINERBA yang mengharuskan produk raw material yang diekspor paling kurang

(16)

Market Brief: HS75 Nickel 15 memiliki nilai tambah (value added). Bijih nikel merupakan produk material yang memiliki nilai tambah yang kecil. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah belakangan ini mendorong pengolahan nikel menjadi logam campuran (metal alloys) dengan membangun smelters nikel di Indonesia, yang memproduksi stainless steel, ferro-nikel, dan lain-lain.

3.2. Segmentasi pasar dan profil pengguna

Sebagai trading partner utama Jepang dalam perdagangan nikel, pasar perdagangan nikel antara Jepang dan Indonesia hanya dikuasai beberapa pemain (oligopoly market). Hal ini disebabkan ekstraksi nikel tidak terlalu menguntungkan untuk penambang kecil, namun menguntungkan untuk perusahaan yang memiliki modal besar. Kemudian tujuan ekspor nikel ke Jepang hanya ditujukan untuk beberapa perusahaan pengolah raw material (mining atau chemical).

Oleh karena itu, beberapa perusahaan besar yang menambang dan mengolah nikel di Indonesia sudah memiliki kontrak dagang dengan perusahaan Jepang. Lebih lanjut, perusahaan produksi nikel terbesar seperti Vale Resources Indonesia, 20% kepemilikannya dimiliki oleh Sumitomo Metal Mining Co Ltd. Vale Resource Indonesia memproduksi bijih nikel hampir 80% dari seluruh total produksi di Indonesia, yang sebagian besar hasilnya langsung diekspor langsung ke Sumitomo Metal Co Ltd.

Berikut beberapa profil perusahaan pengolah nikel di Jepang yang dapat disasar untuk potensi market:

(17)

Market Brief: HS75 Nickel 16

Nama Perusahaan Market

Capital

Subsidiary Company untuk Industri

Nikel

Mitsui Co Ltd JPY 2.89T  Mitsui Co Asia (Filipina)

 Sumic Nickel (New Caledonia)

Nippon Steel &

Sumitomo Metal

JPY 2.35T  PT Indonesia Nippon Steel Pipe

(INP)

 PT Plat Timah Nusantara Sumitomo metal mining

Co Ltd

JPY 857M  PT Vale Resource Indonesia

 PT Plat Timah Nusantara Nippon Yakin Kogyo

Co Ltd

JPY 33.55 M -

Pacific Metal JPY 68.9 M  Pacific Metal (Indonesia Branch)

 Pacific Metal (Philipine Branch)

3.3. Perilaku Pembeli Akhir

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, pembeli produk HS7501 adalah pabrik smelting nikel. Tentunya konsumsi produk ini dalam skala besar sehingga transaksi yang dilakukan adalah dalam bentuk kontrak pengiriman. Walaupun harga nikel mengalami penurunan, namun pembeli akhir belum menunjukan penurunan permintaan untuk pengiriman produk nikel dari Indonesia ke Jepang.

(18)

Market Brief: HS75 Nickel 17 Sebagai salah satu contoh, dalam laporan korporasi Sumitomo Metal Mining untuk visi produksi hingga tahun 2018, diusahakan peningkatan produksi Nikel sulfide dari olahan HS 7501 pada Smelter Harima dan Niihama.

Gambar 7; Produksi Nikel Sulfida oleh Sumitomo Metal

Sebagai informasi, hampir seluruh raw input dari pabrik smelter di Harima dan Niihama di supply oleh Vale Resources Indonesia, khususnya projek tambang di Sorowaki dan Pomalaa, Sulawesi.

Sebagai industry pengolah bahan mentah, perilaku pembeli akhir nikel sangat sensitif dengan harga kontrak nikel pada LME. Namun korporasi Jepang sebagai pembeli akhir, factor kebijakan ekspor pemerintah Indonesia lebih sensitif. Mengutip artikel reuters (Juni 2014), kebijakan pemerintah Indonesia untuk moratorium ekspor nikel mentah mengganggu produksi smelter nikel di Jepang, yang berakibnat pada gangguan produksi stainless steel. Oleh karena itu, kondisi pemerintahan Indonesia yang stabil

(19)

Market Brief: HS75 Nickel 18 dan kebijakan yang konsisten sangat diharapkan oleh pembeli akhir.

(20)

Market Brief: HS75 Nickel 19 BAB IV

INFORMASI PERDAGANGAN

Bab ini membahas impor produk HS7501 oleh Jepang, analisa pesaing, peran Indonesia dalam ekspor produk, dan saluran distribusi produk HS7501.

4.1. Impor Produk HS7501 di Jepang

Impor Jepang untuk produk HS0302 mengalami tren penurunan dari tahun 2012 hingga tahun 2016. Penurunan impor bukan disebabkan melemahnya permintaan dalam negeri Jepang, namun lebih kepada melemahnya supply dari negara partner pengekspor. Penurunan ekspor dikarenakan karena kebijakan pembatasan ekspor nikel mentah juga dilakukan di Filipina, karena penambangan nikel merusak lingkungan. Sementara di Indonesia, pelarangan ekspor nikel mentah dikarenakan tidak ada nilai tambah berarti untuk produk nikel. Hanya Finlandia dan new caledonia yang menambah ekspor nikel, walaupun tidak dalam volume besar.

(21)

Market Brief: HS75 Nickel 20 Jika dilihat lebih dalam menjadi kode 6 digit, impor jepang terbanyak untuk produk HS7501 adalah HS750110, yaitu bijih nikel (nickel mattes). Sebanyak 63% porsi impor pada produk ini. Menurut data UN Comtrade tahun 2016, Negara pemasok produk ini adalah Indonesia (Nilai impor US$ 578 juta), Australia (Nilai impor US$ 40.6 juta), dan Finlandia (Nilai impor US$ 26.3 juta).

Gambar 9; Porsi Impor HS750110 (Bijih Nikel)

Jepang berdasarkan negara pengekspor

Kemudian untuk produk HS750120 (Nickel Oxide Sinters and others) mempunyai porsi sebesar 37% dari total impor Jepang untuk produk HS7501. Negara pemasok produk ini adalah Filipina (Nilai impor US$ 397 juta), Australia (Nilai impor US$ 8.9 juta), dan New Caledonia (Nilai impor US$ 8.6 juta).

Indonesia 90% Australia 6% Finland 4%

(22)

Market Brief: HS75 Nickel 21 Gambar 10; Porsi Impor HS750120 (Nikel Oxide)

Jepang berdasarkan negara pengekspor

Dapat disimpulkan bahwa untuk produk HS7501, partner utama Jepang adalah Indonesia dan Filipina dengan lebih dari 90% pasokan produk nikel berasal dari dua negara ini. Dalam subbab selanjutnya akan dibahas kondisi negara pesaing Indonesia untuk produk HS7501.

4.2. Analisa Pesaing

Indonesia sudah memiliki posisi yang sangat kuat sebagai trading partner utama Jepang, tetapi analisa pesaing cukup penting untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan. Ada dua negara yang cukup bersaing untuk produksi nikel di Asia, yaitu Filipina dan Australia.

4.3.1. Filipina

Menurut statistik impor UN Comtrade, Filipina tidak bersaing dengan Indonesia untuk memasok bijih nikel ke Jepang, karena bisnis Filipina dengan Jepang lebih kepada produk Nikel Oksida Sinter. Namun secara periodik porsi ekspor Filipina ke

Philippines 95% Australia 2% New Caledonia 2% Cuba 1%

(23)

Market Brief: HS75 Nickel 22 Jepang meningkat dibanding ekspor Indonesia ke Jepang.

Filipina juga memiliki cadangan Nikel nomor dua terbesar di dunia setelah kanada dengan potensi nikel sebanyak 500.000 Ton. Tetapi hal tersebut bukan sentimean negatif bagi produksi Nikel di Indonesia, karena pada bulan Maret 2017 Filipina mulai menutup sejumlah tambang penghasil nikel terbesar di negaranya sendiri, yang menyumbang hingga 50% total produksi nikel di Filipina.

Hal tersebut bermula ketika Presiden Rodrigo Duterte melakukan survei ke Kota Surigao dan menyaksikan kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan nikel. Melihat hal itu, Duterte menyatakan dukungan terhadap penutupan tambang nikel di Filipina selatan. Dari 23 tambang yang ditutup oleh Menteri Lingkungan Regina Lopez, 7 diantaranya berada di Provinsi Surigao del Norte, dan 7 lainnya berada di dekat Pulau Dinagat. Hampir semua tambang itu menghasilkan nikel. Penutupan tambang-tambang besar tersebut diperkirakan akan mengurangi pasokan nikel hingga 50% dari produksi biasanya.

Keputusan Rodrigo tersebut tentunya mengejutkan beberapa negara yang merupakan mitra perdagangan nikel dengan Filipina. Pasalnya, nikel merupakan salah satu komoditas penghasil devisa terbesar di negara tersebut, dengan penutupan tambang tersebut tentunya akan mengurangi pendapatan negara serta menganggu keadaan negara lumbung padi tersebut.

(24)

Market Brief: HS75 Nickel 23 Indonesia. Seperti diketahui, residen Joko Widodo mengesahkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut, telah diterbitkan dua Peraturan Menteri ESDM, yang salah satunya ialah Permen ESDM no.6/2017 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Pelaksanaan Penjualan Mineral ke Luar Negeri Hasil Pengolahan dan Permurnian. Dalam beleid baru itu, tercantum peraturan perihal rencana penjualan ke luar negeri yang memuat salah satunya jenis dan jumlah mineral logam yang telah memenuhi batasan minimum pengolahan/nikel dengan kadar <1,7%.

Keluarnya peraturan ini tentunya akan semakin meningkatkan ekspor negara Indonesia ke luar negeri, akibat dikuranginya batas minimum kadar nikel yang boleh diekspor.

4.3.2. Australia

Peran Australia sangat kecil untuk trading Nikel dengan Jepang karena kontrak perdagangan Australia lebih besar ke Cina. Penambangan nikel di Australia dimiliki oleh perusahaan swasta sehingga produksinya lebih kepada keseimbangan neraca balik modal (break even point), dan tentunya sangat sensitif kepada harga nikel. Tambang nikel terbesar di Australia berada di Kambalda, Australia Barat dengan produksi tambang 80.000 ton per tahun, tentunya masih jauh dibandingkan

(25)

Market Brief: HS75 Nickel 24 produksi Indonesia.

BHP Biliton, perusahaan tambang yang mengelola tambang di Kambalda, menyebutkan tahun 2016 merupakan periode yang cukup berat untuk penambangan nikel karena penurunan harga yang cukup dalam. Namun produksi akan tetap berjalan untuk keberjalanan perusahaan.

4.3. Peran Indonesia dalam Ekspor Produk HS0302 ke Jepang

4.3.1. Kekuatan Indonesia

Untuk produksi Nikel, Indonesia menguasai pasar Asia dengan volume ekspor mencapai 168 ribu ton pada tahun 2016. Khusus untuk produk HS 7501, produksi nya mencapai 98 ribu ton, yang memposisikan Indonesia menjadi produser kedua terbesar di dunia setelah Kanada.

Dapat dilihat pada gambar 10, jaring perdagangan nikel diseluruh dunia menunjukan volume perdagangan yang sangat besar antara Indonesia dan Jepang untuk produk nikel. Volumenya mencapai 111.404 ton, diikuti oleh ekspor Australia yang hanya 18 ribu ton. Volume transaksi nikel antara Jepang dan Indonesia merupakan volume terbesar di dunia, yang menguatkan fakta bahwa mitra utama perdagangan nikel Indonesia adalah Jepang. Volume terbesar kedua adalah Kanada ke Amerika Serikat dengan jumlah 77 ribu ton.

Untuk jaring perdagangan Asia, negara pesaing seperti Australia lebih memilih untuk menguatkan mitra dagang dengan Cina. Sementara produksi nikel dari New

(26)

Market Brief: HS75 Nickel 25 Caledonia lebih dikhususkan pada re-ekspor Australia ke Cina dan Eropa.

Gambar 11; Jaring Perdagangan Nikel di Seluruh Dunia

Sumber:

Nakajima et al (2017). https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2017.02.049

Selain kekuatan mitra dagang, Indonesia masih memiliki cadangan nikel yang cukup untuk ekspor nikel. Berdasarkan data Neraca Sumber Daya Mineral dari Badan Geologi Nasional, tahun 2012, cadangan nikel di Indonesia sebesar 1.028.645.978 ton. Potensi terbesar ada di pulau Sulawesi dengan cadangan sebesar 529.224.638 ton (terbukti: 79.870.000 ton).

(27)

Market Brief: HS75 Nickel 26 Gambar 12; Cadangan Tambang Nikel di Indonesia

Sumber: Survei Geologi ESDM, 2012

4.3.2. Kelemahan Indonesia

Dibandingkan Negara lainnya, kelemahan Indonesia adalah ketergantungan tinggi pada ekspor raw material seperti bijih nikel. Ekspor produk HS7501 memiliki nilai tambah yang kecil sehingga langkah yang perlu dilakukan adalah meningkatkan konsentrat pemurnian bijih nikel sehingga dapat diatas 7%. Sejauh ini ekspor bijih nikel memiliki konsentrat rendah dikarenakan biaya pemurnian cukup tinggi.

Langkah lain untuk menutupi kelemahan Indonesia dalam ekspor produk nikel adalah pengolahan bijih nikel menjadi produk lan yang memiliki nilai tambah. Seperti mengubah bentuk bijih nikel menjadi plat nikel (HS7506), kawat nikel (HS7505), bubuk nikel (HS7504) atau pipa (HS7507). Mengubah nikel menjadi produk lain juga dapat menjadi pilihan, seperti stainless steel (HS72), nikel-cadmium, dan logam campuran nikel lainnya.

(28)

Market Brief: HS75 Nickel 27

4.3.3. Regulasi Impor

Subbab berikut membahas kebijakan impor, hambatan tarif dan non tarif, standar kualitas dan persyaratan sertifikasi dan pengemasan serta pelabelan produk.

4.3.3.1. Kebijakan Impor Produk HS7501 di Jepang

Berdasarkan buku panduan impor produk yang diterbitkan oleh Japan External Trade Organization (JETRO), tidak ada regulasi yang mengatur impor barang tambang seperti pengecekan cukai, penjualan, pelabelan, dan pengaturan spesifikasi barang. Prosedur standar (deklarasi impor) yang harus diikuti saat barang masuk ke Jepang adalah:

1. Melengkapi import declaration: Penjelasan mengenai kuantitas dan nilai barang impor.

2. Kejelasan Declarant: Biasanya broker cukai sebagai declarant sebagai wakil importir.

3. Kelengkapan dokumen, yang terdiri dari: a. Invoice

b. Bill of lading atau Air waybill

c. Certificate of Origins (mengikuti aturan WTO, dan form A certificate of origins jika negara mitra dagang memiliki tarif preferensi)

d. List packing, deskripsi kargo, sertifikat asuransi (jika dibutuhkan) e. Lisensi, sertifikat dan lain-lain jika dibutuhkan

f. Penjelasan detil jika barang dikenai bebas cukai g. Slip cukai (jika barang dikenai cukai).

Untuk informasi lebih jelas, dapat mengunjungi website bea cukai Jepang: http://www.customs.go.jp/english/passenger/index.htm.

(29)

Market Brief: HS75 Nickel 28 Untuk barang tambang, regulasi lebih ditekankan kepada ekspor oleh negara pengekspor. Peraturan untuk ekspor nikel diatur oleh Pemerintah Indonesia dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 01/M-DAG/PER/1/2017 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian.

Adapun poin-poin penting terkait ekspor nikel adalah sebagai berikut:

1. Produk dalam bentuk raw material yang belum sesuai dengan batas minimum pemurnian dilarang ekspornya.

2. Perusahaan penambang nikel boleh mengekspor dengan ketentuan:

a. Telah memanfaatkan nikel dengan kadar <1.7%

sekurang-kurangnya 30% dari total kapasitas input fasilitas dan pemurnian nikel yang dimiliki.

b. Telah/sedang membangun fasilitas pemurnian (smelter) baik secara sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain.

3. Produk tambang hanya boleh diekspor hingga tanggal 11 januari 2022. 4. Ekspor produk hanya boleh dimiliki perusahaan yang memiliki Ijin Usaha

Produksi (IUP) yang bersertifikat clear and clean.

5. Ekspor dapat dilaksanakan apabila memperoleh persetujuan dari menteri setelah verifikasi dan penelusuran teknis.

6. Eksportir wajib melakukan laporan ekspor kepada kemendag secara periodik dengan tembusan KemenESDM, kemudian disampaikan secara elektronik ke http://inatrade.kemendag.go.id.

(30)

Market Brief: HS75 Nickel 29

4.3.3.2. Hambatan Tarif dan non-tarif

Tidak ada tarif (free tariff) untuk impor produk HS7501 dari Indonesia ke Jepang. Sejauh ini juga belum ada hambatan non-tarif yang mengganggu impor Jepang untuk produk HS7501 ke Jepang, seperti tidak adanya impor kuota dan perlindungan produk HS7501 asal Jepang (Trade Protection).

Hambatan non-tarif lebih kepada pembatasan ekspor nikel yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia sendiri melalui Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, dan kebijakan turunan lainnya yang berkaitan dengan pembatasan ekspor nikel.

4.3.3.3. Standar Kualitas, Persyaratan Sertifikasi, Pengemasan dan Pelabelan

<Standar Kualitas>

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 01/M-DAG/PER/1/2017 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian, hanya produk bijih nikel dengan konsentrat <1,7% Ni yang boleh diekspor keluar Indonesia. <Sertifikasi>

Nikel yang diekspor harus mendapatkan persetujuan ekspor, sertifikasi dan verifikasi teknis dari Kementerian Perdagangan c.q Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan. Detil prosedur untuk mendapatkan sertifikasi dan persetujuan ekspor dapat dilihat dengan mengunjungi website Direktorat Jenderal

Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan RI

(31)

Market Brief: HS75 Nickel 30 <Pelabelan>

Tidak ada prosedur pelabelan khusus untuk produk bijih nikel.

4.3.3.4. Asosiasi Produk dan Profil Importir

Perusahaan Jepang lebih memilih untuk mengadakan direct procurement untuk produk HS7501. Berikut ini list perusahaan untuk disasar sebagai target ekspor produk nikel (HS7501):

Nama Perusahaan Market

Capital

Kontak

Mitsui Co Ltd JPY 2.89T Menara BCA 51st Floor, Grand

Indonesia Jl.M.H. Thamrin

No.1,Jakarta 10310,Indonesia Telp: (62-21) 29856234

Nippon Steel &

Sumitomo Metal

JPY 2.35T Sentral Senayan II 201-2C Ground

floor, Jalan Asia Afrika No. 8,

Gelora Bung Karno – Senayan, Jakarta Pusat 10270, Indonesia

Telp: (62-21) 29039210 Sumitomo metal mining

Co Ltd

JPY 857M 11-3, Shimbashi 5-chome Minato-ku,

Tokyo 105-8716, Japan (Shimbashi Sumitomo Building)

Phone : 81-3-3436-7705

(32)

Market Brief: HS75 Nickel 31

Nama Perusahaan Market

Capital

Kontak

Co Ltd Chuo-ku, Tokyo 104-8365 Japan

Web: www.nyk.co.jp

Pacific Metal JPY 68.9 M Sentral Senayan II, 15th. Floor Jl. Asia

Afrika No.8,

Jakarta 10270, Indonesia

4.4. Saluran Distribusi Produk HS7501

Disebabkan proses pembelian produk HS7501 dilaksanakan melalui direct

procurement, oleh karena itu distribusi produk HS7501 dilaksanakan melalui kontrak

pengiriman nikel antara perusahaan pengimpor dan pengekspor. Sebagai contoh, PT Vale Indonesia menjual seluruh produksi nikel melalui kontrak penjualan jangka panjang (long-term option). Kontrak ini dapat dijual kembali atau diambil sepenuhnya oleh perusahaan pemegang saham (Sumitomo Metal Mining Corp) untuk menyerap seluruh produksi nikel sesuai kontrak dalam jangka tertentu.

(33)

Market Brief: HS75 Nickel 32 BAB V

STRATEGI PERDAGANGAN

Sebagai Negara yang kaya akan sumberdaya alam, Indonesia diakui Jepang sebagai market leader untuk produk nikel. Berdasarkan informasi produk HS7501 yang sudah dijelaskan sebelumnya, berikut beberapa strategi perdagangan yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan ekspor produk ke Jepang.

a. Relaksasi Ekspor Nikel

Permasalahan utama perdagangan nikel antara Jepang dan Indonesia adalah pelarangan ekspor nikel berkonsentrat tinggi ke Jepang oleh pemerintah Indonesia. Namun kebijakan ini tidak perlu dipandang buruk karena saat ini Indonesia tengah berusaha untuk meningkatkan mutu ekspor produk demi meningkatkan devisa negara. Kebijakan ini tentunya akan mendorong masuknya investasi perusahaan Jepang untuk membangun smelter nikel di Indonesia. Dengan pembangunan smelter nikel diharapkan menumbuhkan lapangan kerja dan mendorong peningkatan mutu ekspor produk dari olahan nikel.

Khusus produk nikel berkonsentrat rendah (<1.7%), teknologi smelter di Indonesia belum mampu memurnikan nikel hingga mendapatkan nikel murni. Oleh karena itu, nikel jenis ini dapat diekspor ke Jepang untuk dimurnikan.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah revisi pelarangan ekspor periodenya cukup lama, hingga 2022. Hal ini dapat melemahkan minat produsen nikel untuk

(34)

Market Brief: HS75 Nickel 33 memacu produksinya. Oleh karena itu, mempercepat pelarangan ekspor dapat dilaksanakan jika harga nikel mulai menunjukan strong rebound.

b. Menentukan Strategi Operasional Pemasaran

Strategi operasional yang akan diterapkan karena harus sesuai dengan pola dasar bauran pemasaran (marketing mix) yang dikenal dengan istilah 6-P yaitu price, promotion, place, power of government, dan power of parliament.

c. Pengembangan Teknologi Penambangan

Penambangan nikel merupakan jenis produksi padat modal. Untuk meningkatkan profit perusahaan untuk memacu ekspor, efisiensi produksi dan penurunan biaya marjinal sangat penting ditengah melemahnya harga nikel. Langkah yang dapat dilaksanakan adalah mempererat kerjasama teknologi antara perusahaan Jepang dan Indonesia untuk mengefisienkan produksi nikel.

d. Pemilihan Trading Partner

Trading partner yang terpercaya merupakan salah satu faktor keberhasilan eksportir untuk kesuksesan. Trading partner ini merupakan importir yang berada di Jepang yang nantinya membantu mengurus ijin impor, survey pasar, mencari buyer, dan mengurangi hambatan komunikasi. Tentunya pemilihan trading partner harus berdasarkan trust dan track record trading partner itu sendiri.

e. Renegosiasi Kerjasama Perdagangan

(35)

Market Brief: HS75 Nickel 34 dalam IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement). Regulasi impor untuk produk nikel oleh Jepang dari Indonesia persis sama dengan regulasi ekspor nikel Indonesia yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 01/M-DAG/PER/1/2017 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian. Dalam perkembangannya perjanjian ini tengah dinegosiasikan kembali karena pihak Jepang berkeberatan dengan pelarangan ekspor nikel oleh Indonesia.

f. Pengembangan Sistem Promosi

Sistem promosi yang digunakan musti dipertimbangkan dengan matang, salah satunya media promosi yang akan dipakai. Media promosi yang dapat digunakan, di antaranya pameran dagang internasional (trade fairs), baik di dalam negeri maupun di luar negeri, membuat brosur dan dikirimkan kepada calon pembeli, melakukan pemasaran di media cetak dan elektronik. Selain itu, dapat melalui Atase Perdagangan, Kamar Dagang Indonesia. Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) dan Lembaga Penunjang Ekspor (LPE).

(36)

Market Brief: HS75 Nickel 35 BAB VI

INFORMASI PENTING 6.1. TPO dan/atau Kedutaan Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar: Tanizaki YASUAKI Jl. M.H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat

10350, Indonesia Tel: (62-21) 3192-4308 Fax: (62-21) 3192-5460 Web: www.id.emb-jepang.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang – Medan Wisma BII, Lantai 5, Jl. Diponegoro

No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Tel: (62-61) 457-5193 Fax: (62-61) 457-4560

Konsulat Jenderal Jepang – Jakarta Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat

10350, Indonesia Tel: (62-21) 3192-4308

Fax: (62-21) 315-7156

Konsulat Jenderal Jepang –Makassar Konsul Jenderal: Masaki TANI

Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Tel: (62-411) 871-030, 872-323 Fax: (62-411) 853-946 Konsulat Jenderal Jepang –Surabaya

Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Tel: (62-31) 503-0008 Fax: (62-31) 503-0037

Konsulat Jenderal Jepang –Denpasar Konsul Jenderal: Noboru NOMURA

Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Bali, Indonesia

Tel: (62-361) 227-628 Fax: (62-361) 265-066

6.2. Perwakilan Indonesia di Jepang

KBRI Tokyo Duta Besar: Arifin Tasrif

Atase Perdagangan: Faried Wirawan Rachmad

5-2-9 Higashigotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan Telepon: (813) 3441-4201 Fax: (813) 3447-1697

Website: www.kbritokyo.jp KJRI Osaka

Konsul Jendral: Wisnu Edi Pratignyo

Nakanoshima Intes Building 22 F, 6-2-40 Nakanoshima, Kita-ku, Osaka 530-0005, Japan

(37)

Market Brief: HS75 Nickel 36 Telepon: (816) 6449-9898 Fax: (816) 6449-9892 Website: www.indonesia-osaka.org Email: kjri-osaka@indonesia-osaka.org ITPC Osaka Kepala: Hotmida Purba Wakil: Adhi Kusuma Yudha Halim

Matsushita IMP Bld. 2F, 1-3-7 Shiromi, Chuo-ku, Osaka 540-6302, Japan Telepon: (816) 6947-3555

Fax: (816) 6947-3556 Website: www.itpc.or.jp Email: itpc.osaka@kemendag.or.id

6.3. Kamar Dagang Jepang

Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan

Telepon: (813) 3283-7523 Fax: (813) 3216-6497 Website: www.tokyo-cci.or.jp Email: kokusai@tokyo-cci.or.jp

Fukuyama Chamber of Commerce & Industry

2-10-1 Nishimachi, Fukuyama City, Hiroshima 720-0067, Japan Telepon: (818) 4921-2345

Fax: (818) 4922-0100 Website: www.fukuyama.or.jp/e

Email: cci@fukuyama.or.jp

Hiroshima Chamber of Commerce & Industry 44 Matomachi-5-chome, Naka-ku, Hiroshima 730, Japan

Telepon: (818) 2222-6610 Fax: (818) 2211-0108 Website: www.hiroshimacci.or.jp

Kawasaki Chamber of Commerce & Industry 11-2 Ekimae Honcho, Kawasaki-ku, Kawasaki 210, Japan

Telepon: (814) 4211-4111 Fax: (814) 4211-4118

(38)

Market Brief: HS75 Nickel 37 Website: www.kawasaki-cci.or.jp

Kyoto Chamber of Commerce & Industry

240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori, Nakakyo-ku 604, Japan Telepon: (817) 5212-6450

Fax: (817) 5255-0428 Website: www.kyo.or.jp/kyoto/e

Email: shinkou@kyo.or.jp

Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Honmachi-bashi, Chuo-ku, Osaka 540-0029, Japan

Telepon: (816) 6944-6400 Fax: (816) 6944-6293 Website: www.osaka.cci.or.jp/e

Okinawa Chamber of Commerce & Industry 15-20 Chuo-4-chome, Okinawa-shi 904, Japan

Telepon: (819) 8938-8022 Fax: (819) 8938-2755 Website: www.okinawacci.or.jp

Email: info@okinawacci.or.jp

Nagahama Chamber of Commerce & Industry 10-1 Takada-cho, Nagahama, Shiga 526-0037, Japan

Telepon: (817) 4962-2500 Fax: (817) 4962-8001 Website: www.nagahama.or.jp

Email: cci@nagahama.or.jp

6.4. Daftar Pameran Terkait Produk di Jepang

3rd Metal Osaka- Highly Functional Metal Expo Osaka

The show gathers a wide range of highly-functional metal materials and processing equipment, testing/analysis equipment, recycling technologies, etc.

Tanggal: Sep. 20 (Wed) - 22 (Fri), 2017. 10:00-18:00 (last day until 17:00) Tempat: INTEX Osaka, Japan

Gambar

Gambar 1 Harga Nikel (World Price, dalam US$) pada London Metal Exchange
Gambar 2 Potensi Cadangan Nikel di Indonesia tahun 2011
Tabel 3 menunjukan nilai impor Jepang untuk produk HS75 jika dirinci menjadi 4 digit,  61%  dari  seluruh  nilai  impor  untuk  produk  Nikel  adalah  bijih  nikel  (HS  7501),  17%
Gambar 4 menunjukan contoh skema pemurnian bijih nikel hingga siap ekspor.

Referensi

Dokumen terkait

Tumbuhan kiapu yang dijadikan karbon aktif pada suhu pembakaran 500 o C dapat berperan sebagai mediator untuk meningkatkan kualitas air dan menyerap zat kimia yang

BPTP Kalimantan Barat berperan sebagai jembatan teknologi pertanian dari lembaga-lembaga penelitian komoditas nasional, perguruan tinggi, swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat

Untuk mengetahui pengaruh kondisi reaksi, dilakukan uji degradasi terhadap larutan remazol red dengan konsentrasi 10 ppm, pH 7 dan waktu penyinaran 60 menit pada tiga kondisi

Hasil degradasi diambil sebanyak 5,0 mL untuk dianalisis dengan spektrofotometer UV – Vis pada panjang gelombang maksimum, dengan akuadem yang telah ditambahkan HCl/NaOH

Dalam penelitian ini dilakukan regenerasi fotokatalis Ca1-xCoxTiO3 setelah mengalami proses degradasi senyawa metilen biru dengan radiasi sinar UV.. Katalis hasil

Menimbang, bahwa sesuai dengan kondisi dan siatuasi biaya hidup sekarang ini di Kota Banda Aceh dan kemampuan Pembanding/Pemohon maka Majelis Hakim tingkat Banding

Rasio optimum untuk modifikasi silika gel dari abu sekam padi dengan ligan dapat diketahui dengan membuat grafik antara jumlah ligan yang diinteraksikan dengan jumlah

Untuk mengetahui karakteristik dari material komposit RAM, maka dilakukan beberapa karakterisasi, yakni pengujian SEM-EDX yang digunakan untuk mengetahui morfologi