• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSESEPSI ORANG TUA MURID TERHADAP PEMBELAJARAN ONLINE PASCA PANDEMI DI SDN ROI DESA ROI KECAMATAN PALIBELO KABUPATEN BIMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSESEPSI ORANG TUA MURID TERHADAP PEMBELAJARAN ONLINE PASCA PANDEMI DI SDN ROI DESA ROI KECAMATAN PALIBELO KABUPATEN BIMA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

49 EduSociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 4 Nomor 1 Juni 2021

PERSESEPSI ORANG TUA MURID TERHADAP PEMBELAJARAN

ONLINE PASCA PANDEMI DI SDN ROI DESA ROI KECAMATAN

PALIBELO KABUPATEN BIMA

Istika Ahdiyanti1, Ida Waluyati2, dan St. Nurbayan3

1,2,3

Program Studi Pendidikan Sosiologi, STKIP Bima. Jalan Piere Tendean Kelurahan Mande Tel. Fax (0374) 42801, Bima 84191, Indonesia

email: istikasosio19@gmail.com; email: nurbayan.st@gmail.com email: idawaluyati81@gmail.com Abstrak

Semenjak awal muncul pandemi di Indonesia Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah lebih baik di lakukan secara online atau jarak jauh ini menyebabkan pro dan kontra pada kalangan masyarakat mengenai sekolah online oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui Persepsi Orang Tua Murid Mengenai Sekolah Online di Masa Pandemi.di SDN Roi Desa Roi Kecamatan palibelo Kabupaten Bima. Metode yang digunakan yaitu Pendekatan penelitian ini adalah Kualitatif dengan metode studi kasus , Teknik pengumpulan data yaitu; (1) Wawancara, Peneliti memwawancarai 5 orang yang di anggap terkait seperti , orang tua siswa(i) dan guru yang terkait (2) Observasi dengan cara peneliti mengamati langsung pada lapangan (3) dokumentasi , berupa gambar hasil penelitian , Teknik Analisis Data yaitu tahap reduksi (penyederhanaan data), display data (penyajian data) dan verifikasi data (kesimpulan data ). Hasil penelitian bahwasanya terdapat ketidakpuasan dari orang tua murid mengenai pembelajaran online, bebebrapa factor yang membuat pembelajaran online tidak efektif adalah 1.) factor ketidak tahuan orang tua siswa ataupun Guru (i) menggunakan gedjet beserta aplikasi yang di gunakan, sejauh ini aplikasi atau media yang di gunakan adalah whatssap. 2.) tidak mempunyai gedjet android, tidak semua orang tua murid di SDN Roi mempunyai gedjet sehingga terkadang guru harus mendatangi rumah siswa(i) satu persatu. 3.) guru menjadi tidak maksimal memberikan materi pada media online . factor-faktor tersebut lah yang membuat terhambatnya pembelajaran online. Apalagi dengan kondisi masyarakat desa yang sekarang tidak semua kalangan masyarakat melek akan digital.

(2)

EduSociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 4 Nomor 1 Juni 2021 PENDAHULUAN

Tahun 2020 merupakan tahun yang mengkhawatirkan bagi seluruh negara di dunia terkait muncul dan menyebarnya penyakit Covid-19 yang dikenal dengan virus Corona. kasus pertamanya bermula dari kota Wuhan, China. Penyakit Covid-19 bukanlah suatu wabah yang bisa diabaikan begitu saja, perkembangan penularan virus ini cukup signifikan karena penyebarannya sudah mengglobal dan seluruh negara merasakan dampaknya termasuk Indonesia. (Jayanti & Tika Arista, n.d.)

Pandemi dan meluasnya penyebaran virus corona menyebabkan banyak kerugian pada setiap sektor, seperti sektor ekonomi, budaya social bahkan pada ranah pendidikan. Pendidikan merupakan hal penting dan wajib bagi warga negara Indonesia bahkan pada

UDD Pasal 31 Undang-Undang Dasar dan

Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

menyatakan bahwasanya setiap warga negara berhak mengeyam Pendidikan di sekolah dasar dan pemerintah wajib membiayainya .

Akibat virus yang berkepanjangan memaksakan semua struktur social di lakukan secara virtual (online) untuk memutus tali rantai penyebaran corona virus atau covid 19. Dalam hal ini berdampak pula pada ranah

Pendidikan yang awalnya belajar tatap muka namun setelah adanya covid 19, menteri Pendidikan dan kebudayaan Indonesia mengubah kebijakan belajar menjadi pembelajaran online. Di era data globalisasi data semacam di kala ini ada sebagian trend di bidang telekomunikasi ialah telah saatnya diaplikasikan dalam proses pendidikan Pemanfaatan teknologi data dalam sistem pembelajaran spesialnya pada pendidikan jarak jauh dimaksudkan supaya tingkatkan kemandirian, individualisasi serta otonomi partisipan belajar di dalam proses pembelajarannya cocok dengan ciri dari

pendidikan jarak jauh itu

sendiri. (Gusti Agung Ayu Wulandari & Ngurah Sastra Agustika, 2020).

Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid dimana dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh, hal ini dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar di rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi . Kebijakan pemerintah mengenai sekolah yang

(3)

EduSociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 4 Nomor 1 Juni 2021 dilaksanakan secara virtual atau secara jarak

jauh adalah langkah yang cukup tepat agar masyarakat terhindar dari virus yang berbahaya ini.

Namun masalahnya adalah tidak semua kalangan yang menjadi tenaga pendidik maupun orang tua siswa bisa memamfaatkan teknologi yang ada. pada Desa Roi kec. Palibelo kab. Bima, karena notabene pekerjaan orang tua adalah petani, sehingga Sebagian tenaga pendidik maupun orang tua siswa beserta siswa (i) terkendala menggunakan aplikasi pembelajaran melalui via Wattshap, zoom meeting maupun gogle classmeet yang ada pada gedjet atau mengoperasikan gedjet yang mereka miliki.

Banyaknya tantangan tantangan yang di rasakan oleh tenaga pendidik dan orang tua siswa (i) di SDN Roi Kec. Palibelo kab. Bima memunculkan persepsi-persepsi masyarakat mengenai Pendidikan yang di lakukakan secara virtual (online). Dalam pandangan sosiologi perspektif memusatkan perhatian nya pada pola pola perubahan dan perkembangan yang muncul dalam masyarakat perspekti ini di dsarkan pada tulisan-tulisan august comte dan Herbert spencer.( Setiadi & Kolip, 2011) Oleh sebab itu peneliti ingin melihat bagaimana persepsi orang tua murid SDN Roi Kec. Palibelo Kab Bima mengenai pembelajaran virtual (online) yang di

karenakan adanya wabah virus corona atau covid 19 sehingga menyebabkan perubahan pada semua sector kehidupan sosial terkhusus dalam ranah Pendidikan.

TINJAUAN PUSTAKA Teori Persepsi

Persepsi adalah proses pengorganisasian dan proses penafsiran seseorang terhadap stimulus, yang dipengruhi oleh keinginan, pengetahuan dan pengalaman yang relevan terhadap stimulus yang dipengaruhi oleh perilaku manusia dalam menentukan tujuan hidup (Jafar, 2018).

Persepsi adalah proses pemberian makna, interpretasi dari stimulus dan sensasi yang diterima oleh individu, dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal masing-masing individu tersebut. (Arifin Dkk, et.al)

W.R. Nord menyebutkan bahwa persepsi adalah proses kognitif, dimana seorang individu memberikan arti kepada lingkungan. Mengingat bahwa masing-masing orang memberi artinya sendiri terhadap stimuli, maka dapat dikatakan bahwa individu-individu yang berbeda, “melihat” hal sama dengan cara-cara yang berbeda.

Menurut P. Robbins dan Timothy, dalam buku Perilaku Organisasi, pengertian persepsi adalah proses di mana individu mengatur dan menginterpretasikan

(4)

EduSociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 4 Nomor 1 Juni 2021 kesan sensoris mereka guna memberikan arti

bagi lingkungan mereka. Namun, apa yang diterima seseorang pada dasarnya bisa berbeda dari realitas objektif. Oleh karena itu, setiap individu mempunyai stimulus yang saling berbeda mesikpun objeknya sama, Cara pandang melihat situasi ini cenderung lebih penting daripada situasi itu sendiri .( Akhmad, 2013).

Berdasarkan beberapa penjelasan pendapat di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa persepsi adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang dipengaruhi oleh pengetahuan, keinginan dan pengalaman yang memberikan rekasi pada panca indra. Agar individu dapat melakukan persepsi maka harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya yaitu:

a. Adanya objek yang dipersepsikan, objek tersebut menimbulkan stimulus yang mengenai reseptor. Objek dapat datang dari luar langsung mengenai reseptor, atau dari dalam langsung mengenai sensoris yang bekerja sebagai reseptor. b. Adanya reseptor yang cukup baik untuk

menerima stimulus, disamping itu harus ada pula sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke otak dan untuk itu diperlukan juga syaraf motoris.

c. Untuk menyadari persepsi sesuatu, diperlukan pula adanya perhatian yang merupakan langkah awal sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi.

Menurut Walgito terjadinya persepsi setelah melalui beberapa tahap, yaitu:

a. Tahap pertama yang dikenal dengan proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.

b. Tahap kedua, dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh alat indera melalui saraf-saraf sensoris.

c. Tahap ketiga, dikenal dengan proses psikologik, merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor (alat indera). d. Tahap keempat, merupakan hasil yang

diperoleh berupa tanggapan dan perilaku (Walgito,1981).

Setelah mengetahui syarat dan tahapan persepsi, lanjut mengenai faktor yang dapat mempengarui persepsi seseorang, Menurut Restiyanti Prasetetijo, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang ada dua, yaitu: faktor internal meliputi, pengalaman, kebutuhan, penilaian dan pengharapan dan faktor eksternal meliputi, tampkan luar, sifat-sifat stimulus dan situasi lingkungan

(5)

EduSociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 4 Nomor 1 Juni 2021 Menurut Toha, faktor yang dapat

mempengaruhi persepsi seseorang ada dua faktor, yaitu: internal meliputi perasaan, sikap dan karakteristik individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian, proses belajar, keadaan fisik, ganggunan kejiwaan, nilai dan kebutuhan serta minat dan motivasi. Eksternal meliputi, latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak dan hal-hal baru yang tidak asing. (Arifin, Dkk.et.al).

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian ini adalah Kualitatif dengan metode studi kasus dimana suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandagan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. (Iskandar, 2009 ) metode penelitian studi kasus ini digunakan untuk menggali informasi mengenai Persesepsi Orang Tua Murid Terhadap Pembelajaran Online Pasca Pandemi Di Sdn Roi Kec.Palibelo Kab.Bima

Teknik pengumpulan data yaitu; (1) Wawancara, Peneliti memwawancarai 5 orang yang di anggap terkait seperti , orang tua

siswa(i) dan guru yang terkait (2) Observasi dengan cara peneliti mengamati langsung pada lapangan (3) dokumentasi , berupa gambar hasil penelitian

Teknik Analisis Data yaitu tahap reduksi (penyederhanaan data), display data (penyajian data) dan verifikasi data (kesimpulan data ).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan teori teori yang telah di bahas di atas Adapun persepsi orang tua murid mengenai pembelajaran online pasca pandemi, mengenai pembelajaran online ini banyak terjadi pro dan kontra di tengah masyarakat ataupun orang tua murid SDN Roi di desa Roi kec. Palibelo kab. Bima. Pasalnya semula orang tua murid yang tadinya menitipkan anak untuk belajar di sekolah dengan tiba-tiba adanya wabah pandemi ini mereka harus belajar dari rumah atau secara online menggunakan gedjet sedangkan tidak semua orang tua murid memiliki gedjet atau pandai mengeperasikan aplikasi gedjet seperti Wattsshap, zoom meeting maupun google classmeet yang ada pada gedjet.

Menurut orang tua murid atau siswa (i) Ibu NJ wawancara tgl 30 Mei 2021 ;

Beliau mengatakan , kebijakan pemerintah memang bagus karena tujuannya untuk memutus tali rantai virus corona, namun kami hanya orang desa yang gaptek teknologi, sebagai orang tua siswa. Kami

(6)

EduSociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 4 Nomor 1 Juni 2021 merasa kesulitan dengan adanya kebijakan

ini. Kami hanya petani biasa kami bahkan tidak terlalui pandai mengoperasikan Android yang kami miliki , karena kami sebagai orang tua yang harus bertindak banyak mengenai pelajaran-pelajaran yang guru kirim lewat aplikasi Wattsshap. Itupun saya harus bertanya pada orang yang lebih paham mengenai penggunaan aplikasi tersebut.

Berdasarkan wawancara di atas rupanya pembelajaran online tidak menjadi solusi untuk terbaik para orang tua murid, disebabkan terkendalanya pada pengoperasian gedjet yang mereka miliki. Karena memang tidak bisa di pungkiri bahwasanya meskipun kita memasuki era global digital, namun masyarakat pada desa masih sedikit tertinggal dengan kemajuan dunia digital .

Hal ini juga berkaitan dengan yang di katakana oleh bapak AH wawancara tgl 30 mei 2021:

Semenjak sekolah online anak saya hanya bermain dan sesekali saya ajar anak saya membaca, namun saya tidak bisa mengajar lebih jauh karena pengetahuan saya yang terbatas mengenai materi apa saja yang di ajarkan oleh guru, saya takut anak saya bukannya tambah pintar namun semakin bodoh karena pembelajaran jarak jauh.

Kekhawtiran mengenai dampak pada pengetahuan anak di alami oleh Sebagian orang tua, karena materi yang di berikan oleh

guru tidak semaksimal seperti sekolah tatap muka pada sebelumnya.

Sedangkan menurut Ibu AS, wawancara tgl 30 mei 2021 beliau mengatakan :

Sekolah online ini membuat saya pusing, karena anak saya yang tadinya sedikit bisa membaca setelah adanya sekolah online dia melupakan bacaannya. saya sibuk di sawah seharian dan malamnya saya capek saya hampir tidak ada waktu untuk mengajar anak saya. tapi inikan kebijakan pemerintah jadi semua murid harus mengikutinya.

Ria Puspita Sari (2020) Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran selama pandemi berubah yaitu dengan menggunakan jaringan jarak jauh. Hal ini memberikan dampak pada guru karena kurang maksimal dalam memberikan materi pembelajaran dan terganggunya proses pembelajaran yang menyebabkan tidak tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sehingga menjadikan materi tidak tuntas dan penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran daring tidak maksimal. Penilaian siswa pun terkendala dengan sekedar penilaian kognitif.

Hal ini senada dengan yang di ungkap oleh tenaga pendidik Ibu SH, wawancara tgl 29 mei 2021:

Kami sebagai tenaga pendidik atau guru juga merasakan kendala yang sama pada pembelajaran online, sebab materi yang kami sampaikan tidak menjadi maksimal,

(7)

EduSociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 4 Nomor 1 Juni 2021 karena memang ada Sebagian orang tua

murid tidak memiliki gedjet android jadi kami sebagai tenaga pendidik mendatangi rumah siswa(i) satu persatu untuk mengajar mereka atau memberikan tugas kepada mereka.

Menurut wawancara di atas bahwasanya tidak semua orang tua siswa (i) mempunyai gedjet android dan itu menjadi penghambat para guru untuk mengajar. Langkah yang di ambil oleh guru-guru pada SDN Roi yaitu dengan cara mendatangi rumah siswa satu persatu demi berlangsungnya pembelajaran agar siswa(i) tidak ketinggalan materi belajar.

Penelitian Dewi (2020) bahwa beberapa guru senior belum sepenuhnya mampu menggunakan perangkat atau fasilitas untuk penunjang kegiatan pembelajaran online dan perlu pendampingan dan pelatihan terlebih dahulu. Jadi, dukungan dan kerjasama orang tua demi keberhasilan pembelajaran sangat dibutuhkan. Komunikasi guru dan sekolah dengan orang tua harus terjalin dengan lancar.

Berkaitan dengan yang di jelaskan ibu SH juga :

Memang tidak semua guru bisa mengeporesikan android yang mereka miliki terutama guru senior, itu juga menjadi Kendal bagi guru dalam pembelajaran online ini, kami hanya bisa berharap semoga pandemi ini segera berakhir kasian pada anak-anak belajarnya menjadi tidak maksimal.terlebih dirumah mereka banyak membuang buang waktu.

Dengan adanya wabah pandemi ini terasa sulit melakukan pengajaran dengan system online di sebabkan oleh beberapa factor di atas terlepas dari itu semua sebagai guru yang tugasnya mendidik aset bangsa yaitu siswa(i), meskipun pandemi belum berakhir namun mereka tetap semangat belajar dan memastikan siswa(i) tidak ketinggalan mata pelajaran. KESIMPULAN

Dari wawancara yang di lakukan, ada banyak kontra mengenai sistem pembelajaran online atau belajar dari jarak jauh peneliti menemukan bahwasanya terdapat ketidakpuasan dari orang tua murid mengenai pembelajaran online, bebebrapa factor yang membuat pembelajaran online tidak efektif adalah 1.) factor ketidak tahuan orang tua siswa ataupun Guru (i) menggunakan gedjet beserta aplikasi yang di gunakan, sejauh ini aplikasi atau media yang di gunakan adalah whatssap. 2.) tidak mempunyai gedjet android, tidak semua orang tua murid di SDN Roi mempunyai gedjet sehingga terkadang guru harus mendatangi rumah siswa(i) satu persatu. 3.) guru menjadi tidak maksimal memberikan materi pada media online. FaKtor-faktor tersebut lah yang membuat terhambatnya pembelajaran online. Apalagi dengan kondisi masyarakat desa yang sekarang tidak semua kalangan masyarakat melek akan digital.

(8)

EduSociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi Volume 4 Nomor 1 Juni 2021 DAFTAR PUSTAKA

Ashabul Kahfi. 2020. Tantangan Dan Harapan Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi Covid 19. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Binamadani Tangerang. Dasar. Edukatif  Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61. https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89 Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah.

Gusti Agung Ayu Wulandari, I., & Ngurah Sastra Agustika, G. (2020). Dramatik Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Pada Persepsi Mahasiswa PGSD Undiksha). 8(3), 515– 526.

Iskandar. (2009). Metodelogi Penelitian

Kualitatif.Jakarta: Gaung Persada

Press.

Jayanti, F., & Tika Arista, N. (n.d.). Persepsi

Mahasiswa Terhadap Pelayanan

Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura.

Hadi Suprapto Arifin, Ikhsan Fuady dan Engkus Kuswarno, “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa UNTIRTA Terhadap Keberadaan Perda Syariah Di Kota Serang”, dalam jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, vol.21, no.1, Juli 2017.

Pasal 31 Undang-Undang Dasar dan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

https://yuridis.id/landasan-hukum-wajib-belajar-9-tahun/

Sari, R. P., Tusyantari , N. B., & Suswandari, M. (2021). Dampak Pembelajaran Daring Bagi Siswa Sekolah Dasar Selama Covid-19. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(1), 9-15.https://doi.org/10.37478/jpm.v2i1.732 Setiadi M. Elly dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi; Pemahaman Fakta dan Gejala Sosial: Teori Aplikasi dan Pemecahannya. Cet. I; Bandung

Su’adah dan Fauzik Lendriyono. 2003.

Pengantar psikologi, (Malang:

Bayumedia Publishing)

Subkhi, Akhmad. 2013. Pengantar Teori & Perilaku Organisasi. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wahyu Abdul Jafar, “Persepsi Masyarakat Kota Bengkulu Terhadap Paham Islam moderat” dalam jurnal MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan, vol.5, no.1, 2018, hal.79

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan kreativitas anak melakukan percobaan terapung dan tenggelam terdapat 15 anak (75%) yang masuk kategori berkembang sangat baik karena anak telah dapat

Gambar 4.7 Perbandingan antara suhu tabung pendingin, suhu regenerator, dan suhu tabung resonator terhadap waktu pada penggerak mula termoakustik piston air dengan menggunakan

Tokoh utama dalam novel “The Demon in The Tea House” adalah seorang anak saudagar kaya yang diangkat menjadi anak seorang hakim yang bernama Seikei Konoike. Namun dalam novel

Problema kemasyarakatan pendidikan multikultural di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: (1) keragaman identitas budaya daerah; (2) pergeseran kekuasaaan

Hasil kajian juga menunjukkan bahawa terdapat hubungan positif yang signifikan di antara efikasi-kendiri guru dengan persepsi guru terhadap amalan kepemimpinan

Infrastruktur merupakan fasilitas utama dan terpenting untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi. Fasilitas transportasi misalnya memungkinkan orang, barang dan jasa

tcrschut kami mohon ijin dan hantuan hagi mahasiS\Va yang bcr~~1ngkutnn agar dapat mdakukan pcngamhilan data. di ternpat yang

melaksanakan wewenang untuk menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku hakim, Komisi Yudisial mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap