• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI RING DENGAN SIFAT UNIQUELY MORPHIC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI RING DENGAN SIFAT UNIQUELY MORPHIC"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI RING DENGAN SIFAT UNIQUELY MORPHIC Henry Willyam Michel Patty dan Zeth Arthur Leleury

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Pattimura Jln. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon henry_4t00@yahoo.com, zaleleury@yahoo.co.id

ABSTRACT

A ring R is said have the property left morphic if for eachaR, R Ra l a/  ( ) or equivalently there exists b R such that Ra l b ( )and l a( )Rb, where l a( )dan

( )

l b denote the left annihilators a and b in R, respectively. Motivated by the left morphic properties, so that will be investigated a rings R satisfying uniquely morphic properties, i.e. for each 0aRthere exists a unique b R such that

( )

Ra l b and l a( )Rb. In this paper, it will be identified and studied the properties of uniquely morphic rings.

Keywords: annihilator, left morphic, uniquely morphic PENDAHULUAN

Konsep ring dengan sifat uniquely morphic dimotivasi dari suatu kenyataan bahwa jika diberikan suatu ring asosiatif dengan elemen satuan, R dan terdapat suatu fungsi:

: a

f RR yang didefinisikanxf xa( )xa, dimanaKer f( )a  

x R f xa( ) 0

x R xa 0

   l a( ) dengan l a( )Ann al( ) dan Im( )

a

fxa x R Ra. Selanjutnya Menurut Teorema Utama Homomorfisma

( ) Im ( )a a

R f

Ker f  atau Rl a ( ) Ra maka dapat dibentuk dual dari Rl a ( ) Ra yaitu RRa l a( )

Suatu elemen a Rdisebut left morphic jika RRa l a( ) atau ekuivalen dengan menyatakan bahwa jika terdapat suatu elemen b R sedemikian hingga Ra l b ( )dan

( )

l aRb. Suatu ring R disebut left morphic jika setiap elemennya left morphic. Dimotivasi dari konsep tersebut dikembangkan suatu ring yang memenuhi sifat untuk setiap 0 a R 

terdapat dengan tunggal suatu b R sedemikian hingga Ra l b ( )dan l a( )Rb. Ring inilah yang disebut ring dengan sifat uniquely morphic [1]. Dalam tulisan ini akan diidentifikasi ring yang mempunyai sifat uniquely morphic dan dibahas beberapa sifatnya.

Semua ring yang dibicarakan di sini adalah ring asosiatif dengan elemen satuan. Selanjutnya L

a b menyatakan ring dengan sifat left morphic, U R( ) dan J R( ) berturut-turut menyatakan grup unit dan radikal Jacobson dari R, Zn menyatakan bilangan bulat modulo n dan Mn( )R

menyatakan matriks berukuran n n atas R. METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka yaitu dengan mempelajari literatur yang berkaitan dengan ring dan modul. Secara ringkas langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:

(2)

1. Mempelajari sifat-sifat dalam struktur aljabar ring yang mendasari identifikasi ring dengan sifat uniquely morphic.

2. Menyelidiki sifat-sifat ring uniquely morphic dengan meninjau kembali sifat-sifat ring yang telah diketahui sebelumnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

Definisi dan Sifat-sifat Ring dengan Sifat Left Morphic.

Berikut akan ditinjau definisi suatu ring dengan sifat left morphic yang mendasari definisi ring dengan sifat uniquely morphic.

Diberikan pengertian dari annihilator kiri dan kanan dalam suatu ring R sebagai berikut. Definisi 3.1.1. Misalkan AR. Annihilator kiri dari A yaitu annl( )Al A( )

r R ra 0, a A

     dan annihilator kanan dari A yaitu annr( )Ar A( ) 

r R ar   0, a A

.

Berikut ini diberikan suatu sifat yang memotivasi pendefinisian elemen left morphic dari suatu ring R

Proposisi 3.1.2. Jika a uedengan u U R ( ) dan e2 e R maka berlaku

1. a asa untuk suatu s R

2. RRal( )a sebagai R-modul kiri. Bukti:

Diketahui a ue dengan u U R ( ) dan e2 e R. Akan ditunjukkan (1) a asa untuk suatu

s R (2) RRal a( ) sebagai R-modul kiri.

1. Karena u U R ( ) maka terdapat u1R sehingga berlaku u a u ue e1 1 . Selanjutnya

karena e elemen idempoten di R dan e u a 1 maka berlaku (u a u a1 ) ( 1 ) (u a1 ) yang

ekuivalen dengan u au a1( 1 )u a1 .

Karena 0 u 1R maka berlaku au a a1 . Terbukti, a asa untuk suatu s u 1R .

2. Karena a ue maka Ra Rue . Untuk suatu u1R diperoleh u a u ue1 1 1.e atau

ekuivalen dengan menyatakan Ra Rue Re  .

Karena ring Re merupakan jumlahan langsung dari suatu ring RR atau RR Re R  (1e)

.Diperoleh:l a( )

x R xa 0

x R xue 0

x R xu l e  ( )

x R xu  (1 e R)

1(1 )

ue R

  . Dapat disimpulkan l a( )R(1e). Dilain pihak, karena R(1 e) RR e sebagai R-modul kiri dan Ra Re maka l a( )R(1e) R

R e

 RRa. Terbukti ( ) R

l aRa sebagai R-modul kiri.

Berdasarkan Proposisi 3.1.2, dapat didefinisikan suatu elemen left morphic dalam suatu ring R sebagai berikut.

Definisi 3.1.3. [1] Misalkan R ring dan terdapat suatu elemena R. Elemen a Rdisebut left morphic (dinotasikan LM) jika RRa l a( ). Jika setiap elemen dalam ring R bersifat left morphic maka R disebut ring dengan sifat left morphic.

Berikut ini diberikan suatu sifat yang akan memotivasi pendefinisian elemen left morphic, selain yang disebutkan pada Definisi 3.1.3.

Proposisi 3.1.4. Misalkan ring R ring dan a Rmaka beberapa pernyataan berikut ini ekuivalen:

(3)

2. Terdapat suatu elemen b Rsedemikian sehingga Ra l b ( )dan l a( )Rb. 3. Terdapat suatu elemen b Rsedemikian sehingga Ra l b ( )dan l a( )Rb. Bukti:

1  2 Diberikan suatu pemetaan :RRal a( ). Misalkan untuk 1RaRRa didefinisikan

(1 Ra) b

   . Akan ditunjukkan Rb l a ( ) dan Ra l b ( ). (i) Akan ditunjukkan Rb l a ( ).

Diketahui :RRal a( ) dengan  suatu epimorfisma maka diperoleh

Im( ) l a( ) sehingga cukup ditunjukkan Im( ) Rb  .

Diambil sebarang yIm( ) artinya y(r Ra ) untuk suatu R

r Ra  Ra. Akan ditunjukkan y Rb artinya y rb untuk suatu r R . Diperoleh y(r Ra )( .1rRa) r. (1 Ra)rb. Telah ditunjukkan untuk sebarang yIm( ) diperoleh y Rb atau dengan kata lain Im( ) Rb  .

Sebaliknya, diambil sebarang z Rb maka berlaku z rb untuk suatu r R . Akan ditunjukkan zIm( ) artinya z(r Ra ) untuk suatu

R

r Ra  Ra. Ditunjukkan dengan menggunakan sifat kontradiksi. Diandaikan

( )

z r Ra . Di lain pihak, karena (r Ra )rb maka berlaku z rb . Timbul kontradiksi, pengandaian diingkari, terbukti zIm( ) . Jadi, telah ditunjukkan untuk sebarang z Rb diperoleh zIm( ) atau dengan kata lain RbIm( ) . Karena diperoleh Im( ) Rb  dan RbIm( ) maka Im( ) Rb  . Di lain pihak mengingat Im( ) l a( ) maka terbukti Rb l a ( )

(ii) Akan ditunjukkan l a( )Rb.

Diketahui :RRal a( ) dengan  suatu monomorfisma maka berlaku

 

( ) 0

Ker Ra . Jadi, cukup ditunjukkan Ker( ) l b( ). Diambil sebarang

( )

x l b maka xb0. Mengingat 0 b (1Ra) maka x(1Ra) 0 . Hal ini berarti x0 atau dengan kata lain l b( ) 0 . Telah ditunjukkan

( ) 0 ( )

Ker Ra l b atau Ra l b ( )

2  3 Trivial, karena l a( )Rb berarti jelas bahwa l a( )Rb. 3  1 Karena Ra l b ( ) maka berlaku R R ( )

Ral b . Selanjutnya, menurut Teorema Utama

Homomorfisma ring R ( ) Rb

l b  dan di lain pihak diketahui Rb l a ( ). Jadi

( )

R l a

Ra  . 

Berdasarkan Proposisi 3.1.4. dapat didefinisikan ring dengan sifat left morphic sebagai berikut Definisi 3.1.5. [1] Suatu ring R disebut ring dengan sifat left morphic (dinotasikan R:LM) jika untuk setiap elemen a R, terdapat elemen b R , sedemikian sehingga Ra l b ( )dan

( )

l aRb.

Dalam suatu ring R, pergandaan antara elemen unit dan sebarang elemen LM akan menghasilkan elemen LM, seperti yang ditunjukkan dalam proposisi berikut.

Proposisi 3.1.6. [1] Jika a adalah elemen dengan sifat left morphic dalam suatu ring R maka ua dan au juga merupakan elemen left morphic untuk setiap unit u dalam R.

Bukti: Jika diberikan a R yang merupakan elemen dengan sifat LM maka terdapat suatu

(4)

( )

u U R . Jika x R dan u U R ( )R maka berlaku xu R , katakanlah xu y R  . Akibatnya

Ruaxua x R 

ya y xu R 

Ra. Dipunyai l b( )

x R xb 0

. Diambil sebarang ( )

x l b artinya xb0 untuk suatu b R . Jika digandakan dengan elemen u1 dari kanan pada

0

xb maka diperoleh xbu1 . Jelas bahwa untuk suatu 0 u1R berlaku l b( )

0

xR xb 

x R xbu 10

l bu( 1). Terbukti l b( ) l bu( 1). KarenaRa l b ( ) maka diperoleh 1)

( ) ( Rua Ra l b l bu

. (3.1) Diketahui Rb l a ( ). Jika digandakan dengan u1R dari kanan pada Rb l a ( ) maka diperoleh

1 ( ) 1

Rbul a u. Diambil sebarang x l a u ( ) 1 artinya x yu1 untuk suatu

( )

y l a . Jika digandakan dengan u U R ( ) maka diperoleh xu yu u y 1 . Jadi, xu l a ( ) yang ekuivalen

dengan xua0 atau x l ua ( ). Diperoleh untuk sebarang x l a u ( ) 1 berlaku x l ua ( ) atau

dengan kata lainl a u( ) 1l ua( ). Dengan cara yang analog dapat dibuktikan l ua( )l a u( ) 1

sehingga diperoleh l a u( ) 1l ua( ). Dengan demikian 1 ( ) 1 ( )

Rbul a ul ua . (3.2) Dari (3.1) dan (3.2) terbukti ua merupakan elemen LM dalam R. Selanjutnya, karena Ra l b ( ) maka untuk suatu u R , yang digandakan dari kanan pada Ra l b ( ), diperoleh Rau l b u ( ) . Diperhatikan bahwa untuk sebarang y l b u( ) berlaku yu1l b( ), yang artinya yu b1 0 atau

ekuivalen dengan menyatakan y l u b ( 1 ). Karena untuk sebarang y l b u ( ) diperoleh 1

( )

y l u bmaka berlaku l b u( ) l u b( 1 ). Analog untuk bukti l u b( 1 )l b u( ) sehingga diperoleh 1 ( ) ( ) l u bl b u. Diperoleh 1 ( ) ( ) Rau l b u l u b . (3.3)

Karena Ru b1

xu b x R1

zb zxu1R

Rb maka Ru b Rb l a1 ( ). Di lain pihak jika

diambil sebarang x l a( ) maka berlaku xa0. Jika digandakan dengan u U R ( ) diperoleh 0

xau . Hal ini berarti x l au ( ). Karena untuk sebarang x l a( ) diperoleh x l au ( ) maka berlaku l a( )l au( ). Sebaliknya, jika diambil sebarang y l au ( ) maka yau0. Mengingat u unit dalam R maka terdapat u1R sehingga berlaku yauu10 atau dengan kata lain ya0.

Hal ini berarti y l a( ). Karena untuk sebarang y l au ( ) diperoleh y l a( ) maka berlaku ( ) ( )

l aul a . Terbukti l a( )l au( ). Diperoleh

1 ( ) ( )

Ru b Rb l a l au . (3.4) Dari (3.3) dan (3.4) terbukti au merupakan elemen LM dalam R. 

Berikut ini didefinisikan suatu relasi dalam ring R sebagai berikut.

Definisi 3.1.7. [1] Suatu elemen a Rdikatakan berelasi dengan b R(dinotasikan a b ), ~ jika Ra l b ( ) dan l a( )Rb.

Selanjutnya dalam pembahasan ini, notasi a b berarti ~ Ra l b ( ) dan l a( )Rb. Berikut ini, diberikan suatu proposisi yang menjelaskan hubungan antara ring Boolean dengan ring dengan sifat left morphic .

Proposisi 3.1.8. [1] Dalam suatu ring R, kedua pernyataan berikut ini ekuivalen: 1. R ring Boolean.

2. Untuk setiap a Rterdapat dengan tunggal b R sedemikian sehingga Ra l b ( ) dan ( )

(5)

Bukti:

1  2: Diambil sebarang a Rdengan R ring Boolean maka berlaku a2 . Akan a

ditunjukkan terdapat dengan tunggal b R sehingga berlaku Ra l b ( ) dan l a( )Rb. Karena a R idempotent maka berlaku  2

1 a =

1a



1a

 1 a  a a2 1 a a a

      1 a R. Artinya1 ajuga merupakan elemen idempotent di R. Akan ditunjukkan terlebih dahulu bahwa a~ 1a.

a) Diambil sebarang x R (1a) dengan x r (1a), untuk suatu r R . Akan ditunjukkan x l a ( ) yang artinya xa0 untuk suatu a R . Jika x r (1a) yang digandakan dengan a R dari kanan maka diperoleh xar(1a a)  ra ra2

0,

ra ra

   dengan kata lain x l a ( ). Karena untuk sebarang x R (1a)

diperoleh x l a ( ) maka berlaku R(1 a) l a( ).

b) Diambil sebarang y l a ( ) yang artinya ya0 untuk suatu a R . Akan ditunjukkany R (1a), artinya y r (1a) untuk suatu r R .Ditunjukkan dengan menggunakan sifat kontradiksi. Diandaikany r (1a). Untuk suatu a R yang digandakan dari kanan pada ketidaksamaan y r (1a) maka diperoleh

(1 )

ya r a a. Di lain pihak r(1a a)  ra ra 2

0

ra ra  maka berlkau ya0. Timbul kontradiksi, pengandaian diingkari, terbukti y r (1a). Karena untuk sebarang y l a ( ) diperoleh y R (1a)maka l a( )R(1a).

Dari bukti (a) dan (b), berlaku l a( )R(1a).

c) Jika diambil sebarang x Ra maka xra, untuk suatu r R . Akan ditunjukkan

(1 )

x l a . Dengan cara yang analog dengan bukti (a) diperoleh Ra l (1 a). d) Jika diambil sebarang y l (1a) makay(1a) 0 . Akan ditunjukkany Ra ,

artinya yra untuk suatu r R . Dengan cara yang analog dengan bukti (b) maka diperoleh l(1 a) Ra.

Berdasarkan bukti (c) dan (d), terbukti Ra l (1a). Selanjutnya, karena telah ditunjukkan l a( )R(1a) dan Ra l (1a) maka terbukti a~ 1a.

Diasumsikan a b , untuk suatu ~ b R . Hal ini berarti Ra l b ( ) dan ( )l aRb. Karena

( ) (1 )

l aRa dan Ra l (1 a) maka berlaku Rb l a ( ) (1 )R  dan ( )a l bRa l (1 a) . Jika diambil sebarang b Rb R  (1 ) , dengan R ring Boolean maka berlaku b bba

(1 )

b a

  . Selanjutnya untuk sebarang (1 )aR(1 ) a Rb, berlaku (1a) (1 )(1 )a a

    (1 )a b. Berdasarkan, Proposisi [2] diperoleh b(1  a) (1 a b) sehingga berlaku b b (1a) (1 a b)  1 a. Karena a b dan ~ 1~ a  , serta telah a dibuktikan b  maka b terjamin tunggal, sehingga 1 a Ra l b ( ) dan ( )l aRb.

2  1: Diketahui untuk setiap a R , terdapat dengan tunggal b R sedemikian sehingga ( )

Ra l b dan l a( )Rb.

Akan ditunjukkan R ring Boolean. Jika diambil 0 R , maka terdapat 1 R sehinga berlaku : R0

x0 xR

 , 0 R1

x x R1 

R l(0)

yR y0 0

R, l(1)

y R y1 0

0

    Dari hasil tersebut, terbukti R0 l(1) dan l(0) R1 dengan kata lain 0 ~ 1.

Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa 0 ~ u untuk suatu u U R ( )R.

a) Diambil sebarang x R 0 dengan x r 0 untuk suatu r R . Akan ditunjukkan ( )

x l u yang artinyaxu0. Jika x r 0 maka untuk suatu u U R ( ) diperoleh

0. 0

(6)

b) Jika diambil sebarang y l u ( ) maka yu0 untuk suatu u U R ( ). Akan ditunjukkany R 0, yang artinya y r 0 untuk suatu r R . Ditunjukkan dengan menggunakan sifat kontradiksi. Diandaikany r 0. Untuk suatu uU R( ) yang digandakan dari kanan pada ketidaksamaan y r 0 maka diperoleh yu r u 0. atau dengan kata lain yu Timbul kontradiksi, pengandaian diingkari, terbukti 0.

0

y R Jadi, untuk sebarang y l u ( ) diperoleh y R 0, terbukti l u( )R0.

Berdasarkan bukti (a) dan (b) terbukti R0l u( )

c) Diambil sebarang x Ru dengan x ru untuk suatu r R . Akan ditunjukkan

(0)

x l . Dengan cara yang analog dengan bukti (a) maka diperoleh Rul(0)

d) Diambil sebarang y l (0) dengan y0 0 . Akan ditunjukkan y Ru artinya yru untuk suatu r R . Dengan cara yang analog dengan bukti (b) maka diperoleh

(0)

lRu.

Dari bukti (c) dan (d) terbukti l(0)Ru. Hal ini berarti untuk Ru l (0) dan l(0)Ru diperoleh 0 ~ .u Karena 0 ~ 1 dan 0 ~ u serta mengingat sifat ketunggalan b R maka

1

u atau U R( ) 1 . Di lain pihak, karena hanya 0 satu-satunya elemen nilpoten

dalam R maka R merupakan ring tereduksi. Oleh karena itu untuk sebarang a Rdengan R merupakan ring tereduksi diperoleh annihilator kanan r a( )

xR ax0

dan r a( )2

x R a y 2 0

. Diambil sebarang m r a( ) dan n r a ( )2 dengan am0 dan

2 0

a n. Karena R ring tereduksi maka am0 dan a n2 0 akan dipenuhi untuk

m a n  . Akibatnya, untuk setiap a R diperoleh r a( )r a( )2 . Di lain pihak

dengan mengingat bahwa setiap annihilator kiri juga merupakan ideal kiri di R maka akan ditunjukkan Ra l r a ( ) dan Ra2l r a( )2 .

e) Diambil sebarang x Ra dengan x ra untuk suatu rR. Akan ditunjukkan ( )

x l r a , artinya xy0 untuk suatu y r a ( ) dengan ay0. Karena xra maka

untuk suatu y R diperoleh xyrayr ay( )r.0 0 . Jadi, untuk sebarang x Ra

diperoleh x l r a ( ) atau dengan kata lainRal r a( ).Sebaliknya, diambil sebarang ( )

y l r a dengan yz0 untuk suatu z r a ( ) dengan aturan az0. Akan ditunjukkan y Ra . Karena yz 0 az maka diperoleh yzaz. Hal ini berarti

0

yz az  atau (y a z )  . Jika (0 y a z )  maka diperoleh0 y a 0 atau z . 0 Terbukti y a Ra  . Jadi, untuk sebarang y l r a ( ) diperoleh y a Ra  atau dengan kata lain

( )

l r aRa. Selanjutnya, karena Ral r a( ) dan ( )l r aRa maka berlaku Ra l r a ( ). f) Dengan cara yang analog seperti bukti e) maka diperoleh Ra2l r a( )2 .

Berdasarkan bukti e) dan f) serta mengingat r a( )r a( )2 dan l r a( )l r a( )2 maka dapat

dinyatakan Ra l r a ( )l r a( )2 Ra2. Hal ini berarti untuk sebarang a Ra diperoleh a Ra 2.

Dengan demikian R merupakan ring reguler kuat yang artinya setiap elemen dalam R dapat dinyatakan sebagai pergandaan unit dan elemen idempoten. Karena U R( )

 

1 maka a1a2

atau dengan kata lain a a 2. Terbukti R merupakan ring Boolean.

3.2. Definisi dan Sifat Ring dengan Sifat Uniquely Morphic

Dalam suatu ring R dengan sifat left morphic jika diambil sebarang a R , akan terdapat suatu b R sedemikian sehingga a b . Untuk suatu kondisi khusus yaitu jika ~ diambil sebarang 0 a R  maka terdapat dengan tunggal b R sedemikian sehingga a b . ~ Hal inilah yang menjadi motivasi untuk mendefinisikan ring dengan sifat uniquely morphic.

(7)

Definisi 3.2.1. [1] Suatu ring R disebut ring dengan sifat uniquely morphic (dinotasikan R:UM) jika untuk setiap 0 a R  , terdapat dengan tunggal b R, sedemikian sehingga

( )

Ra l bdan l a( )Rb.

Karena sifat ketunggalan b Rmenjadikan ring dengan sifat uniquely morphic lebih mudah ditentukan, dibandingkan ring dengan sifat left morphic. Diperoleh bahwa ring Boolean, ring division, Z , 4 44

 

2

2 x /( )x

4

Z dan SM Z2( 2)n merupakan ring dengan sifat uniquely morphic.

Proposisi 3.2.2. [1] Setiap ring division adalah ring dengan sifat UM .

Bukti: Diberikan suatu ring R yang merupakan ring division. Akan ditunjukkan R adalah ring dengan sifat UM, artinya untuk setiap 0 a R  terdapat dengan tunggal b R sehingga berlaku Ra l b ( )dan ( )l a Rb. Karena setiap ring division merupakan ring simple yang artinya ideal IR hanya

 

0 dan R maka untuk suatu I  R 1 dan I

 

0 diperoleh: R1

x x R1 

R, R0

x x R0 

 

0 ,l(1)

x R x 1 0

 

0 dan l(0) 

y R y 0 0

R

sehingga berlaku 1 (0)R l dan (1)lR0. Terbukti ring division merupakan ring dengan sifat uniquely morphic  Contoh 3.2.3. 1. Z adalah R:UM4 44

4  0, 1, 2, 3 4 4

Z dengan 1 ~ 0, 2 ~ 2, 3 ~ 0 adalah semua kemungkinan relasi dalam Z4 44 1 ~ 0, karena R1

x1 xZ4

Z4

yZ4 y0 0

l(0),

4

  

4

(1) 1 0 0 0 0 lxZ x    y yZR 2 ~ 2, karena R2

x2 xZ4

  

 0, 2 

yZ4 y2 0

l(2) 3 ~ 0, karena R3

x3 xZ4

Z4

yZ4 y0 0

l(0)

4

 

4

0 0 0 3 0 (3) Rx xZ   yZ y  l . 2.

 

2 2 x /( )x 4 Z adalah R:UM

 

2

2 x /( )x  0,1, ,1xx 4

Z dengan 1 ~ 0 , x~x dan 1x~ 0 adalah semua kemungkinan relasi dalam

 

2 2 x /( )x 4 Z . 1 ~ 0 , karena

 

2

 

2

 

2

2 2 2 1 1 0 0 (0) Ry y Z x x Z x xz Z x x z  l dan

 

2

  

 

2

2 2 (1) 1 0 0 0 0 ly Z x xy    z z Z x x R ~ x x, karena

 

2

2 Rxyx y Z x x 

 

0, x

 

2

2 0 z Z x x zx    l x( ) 1x~ 0, karenaR1x

 

2

2 1 y x y Z x x   

 

2 2 Z x x

 

2

2 0 0 z Z x x z    l(0) (1 ) lx

 

2

2 (1 ) 0 y Z x x y x  

 

0

 

2

2 0 z z Z x x   R0

Selanjutnya, diberikan suatu sifat yang terkait dengan elemen nilpoten, dan radikal Jacobson dalam suatu ring R yang bersifat uniquely morphic.

Proposisi 3.2.4. [1] Jika R ring dengan sifat uniquely morphic maka berlaku : 1. a20 untuk setiap elemen nilpoten

aR. 2. Jac R( )2

 

0 .

(8)

Bukti: Diberikan suatu ring R:UM, artinya untuk setiap 0 a R  terdapat dengan tunggal b R sehingga berlaku Ra l b ( )dan ( )l a Rb .

1. Diambil sebarang 0 a R  , dengan a elemen nilpoten dalam R, artinyaan0 untuk suatu nN. Akan ditunjukkan a20.

Dimisalkan a b yang artinya ~ Ra l b ( )dan ( )l a Rb . Berdasarkan Proposisi [2] untuk suatu elemen nilpoten a R akan terdapat 1 a U R( ). Akan ditunjukkan (1a a b) ~ , dengan aturan (1Ra a l b)  ( ) dan ((1la a) )Rb.

(1.a) Akan ditunjukkan (1Ra a l b)  ( ).

Diambil sebarang x R (1a a) dengan x r (1a a) untuk suatu r R . Akan ditunjukkan x l b( ), artinya xb0 untuk suatu b R . Jika a Ra dan diketahui Ra l b ( ) , maka berlaku a l b( ) atau dengan kata lain ab . Karena 0 x r (1a a) maka untuk suatu b R diperoleh xb r (1a ab) r(1a).0 0 . Jadi, untuk sebarang x R (1a a) diperoleh x l b ( ) dengan kata lain (1Ra a l b)  ( ).

Sebaliknya, diambil sebarang y l b ( ) dengan yb . Karena ( )0 l bRa maka diperoleh y ra untuk suatu r R . Akan ditunjukkan y R (1a a) dengan y r (1a a) untuk suatu r R . Ditunjukkan dengan menggunakan sifat kontradiksi. Diandaikan

(1 )

y r a a maka untuk suatu b R diperoleh yb r (1a ab) . Di lain pihak (1 ) (1 )0 0

ra ab r a  . Akibatnya yb0. Timbul kontradiksi, pengandaian diingkari, diperoleh y r (1a a) . Jadi, untuk sebarang y l b ( ) diperoleh y R (1a a) dengan kata lain ( )l bR(1a a) . Karena R(1a a l b)  ( ) dan ( )l bR(1a a) maka terbukti

(1 ) ( ) Ra a l b .

(1.b) Akan ditunjukkan ( (1l aa))Rb. Dengan cara yang analog seperti bukti (1.a) maka diperoleh ( (1l aa))Rb.

Dari bukti (1.a) dan (1.b) diperoleh (1a a b) ~ . Jika (1a a b) ~ dan diketahui a b maka ~ berlaku Ra l b ( )R(1a a) sehingga untuk b yang tunggal diperoleh 0 a (1 a a)  a a2 atau dengan kata lain a20.

2. Diambil sebarang rJac R( ) dan diasumsikan r~s artinya Rr l s ( ) dan ( )l rRs, untuk suatu s R . Akan ditunjukkan terlebih dahulu bahwa untuk suatu 1 r Jac R( )

berlaku (1rr) ~s, dengan kata lain Rr(1 )rl s( ) dan l r(1 r) Rs. (2.a) Akan ditunjukkan Rr(1 )rl s( ).

Diambil sebarang x Rr (1 )r dengan aturan x yr (1 )r untuk suatu y R .

Akan ditunjukkan x l s( ) dengan xs0 untuk suatu s R . . Jika r Rr l s  ( ) maka

0

rs

sehingga untuk sR yang digandakan dari kanan pada x yr (1 ),r diperoleh

(1 )

xs yr r syrs yr s 2 y rs( )yr rs( ) .0y y.00. Jadi, untuk setiap x Rr(1 )r

diperoleh x l s ( ) dengan kata lain Rr(1 )rl s( ).

Sebaliknya, diambil sebarang y l s ( ) dengan ys0. Di lain pihak karena

( )

l sRr maka untuk y Rr berlaku yzr untuk suatu z R . Akan ditunjukkan

(1 )

y Rr r dengan y zr (1 )r untuk suatu z R . Ditunjukkan dengan menggunakan sifat kontradiksi. Diandaikan y zr (1 ).r Jika r Rr l s  ( ) maka

rs

0

sehingga untuk

(9)

suatu s R diperoleh ys zr (1 )r s. Di lain pihak zr(1r s) zrs zr s 2 z.0zr.0 0 .

Akibatnya ys0. Timbul kontradiksi, pengandaian diingkari sehingga y zr (1 ).r Jadi, untuk setiap y l s( ) diperoleh y Rr (1 )r atau dengan kata lain l s( )Rr(1 ).r

Selanjutnya, karena Rr(1 )rl s( ) dan l s( ) Rr(1 )r maka terbukti bahwa Rr(1 )r

( )

l s

 .

(2.b) Akan ditunjukkan l r(1 r) Rs. Dengan cara yang analog seperti bukti (2.a) maka diperoleh l r(1 r) Rs.

Dari bukti (2.a) dan (2.b) berlaku (1rr) ~s. Selanjutnya dengan mengingat

~

r s maka diperoleh Rr(1 r) l s( )Rr sehingga untuk untuk s0 yang tunggal, diperoleh r(1 r) r atau r r 2 r. Akibatnya r2  untuk sebarang 0

( )

rJac R .

Diambil sebarang a c, Jac R( ). Artinya a2 c2 0. Diasumsikan, a b untuk ~ suatu bR. Jadi, untuk suatu a c Jac R( ) maka diperoleh 0 ( a c )2

2 2

a ac ca c

    ac ca atau dengan kata lain ac ca. Berdasarkan Teorema 2.1.15, untuk a c Jac R,  ( ) dengan ac ca maka diperoleh 1 c dan 1 c yang merupakan unit dalam R. Akan ditunjukkan a(1c) ~b artinya Ra(1 )cl b( ) dan l a( (1 )) c Rb.

(2.c) Akan ditunjukkan Ra(1 )cl b( ).

Diambil sebarang x Ra (1 )c dengan x ra (1 )c untuk suatu r R . Akan ditunjukkan x l b ( ) dengan xb . Karena 0 x ra (1 )c maka untuk suatu b R diperoleh xb ra (1 )c b rab racb  . Mengingat ac ca maka xb rab rcab  . Selanjutnya, jika a Ra l b  ( ) maka berlaku

ab

0

. Jadi, untuk xb rab rcab  diperoleh xb r ab rc ab ( ) ( )r.0rc.0 0 . Diperoleh, jika x Ra (1 )c maka berlaku

( )

x l b atau dengan kata lain Ra(1 )cl b( ).

Sebaliknya, diambil sebarang y l b( ) dengan yb0 untuk suatu bR Akan ditunjukkan y Ra (1 )c dengan y za (1 )c untuk suatu z R . Ditunjukkan dengan menggunakan sifat kontradiksi. Diandaikan, y za (1 )c artinya untuk suatu b R diperoleh yb za (1 )c b yang ekuivalen dengan yb zab zacb  . Mengingat ac ca

maka yb zab zcab  . Selanjutnya, karena ab0 maka diperoleh yb z ab ( )zc ab( )

atau yb z .0zc.0 0. Timbul kontradiksi, pengandaian diingkari sehingga y za (1 ).c

Jadi, untuk sebarang y l b ( ) diperoleh y Ra (1 )c atau dengan kata lain l b( )

(1 )

Rac . Karena Ra(1 )cl b( ) dan l b( ) Ra(1 )c maka terbukti Ra(1 )cl b( ). (2.d) Akan ditunjukkan l a( (1c))Rb. Dengan cara yang analog seperti bukti (2.c) maka diperoleh l a( (1c))Rb.

Berdasarkan bukti (2.c) dan (2.d) berlaku a(1c) ~b. Selanjutnya dengan mengingat a b~ maka Ra(1 c) l b( )Ra. Jadi, untuk b yang tunggal, diperoleh 0 a(1 ) c a atau dengan kata lain a ac a  . Akibatnya ac . Terbukti,0 acJac R( )2  0 .

(10)

3. Diasumsikan R merupakan ring yang tidak indecomposable. Artinya R memuat suatu elemen idempoten central e yang non trivial. Sebelumnya akan ditunjukkan e~ 1e artinya Re l (1 )e dan l e( )R(1- )e .

(3.a) Akan ditunjukkan Re l (1e) .

Diambil sebarang x Re dengan xre untuk suatu r R . Akan ditunjukkan (1 )

x l e dengan x(1 e) 0 . Karena xre maka untuk suatu 1 e R  diperoleh

(1 ) (1 )

x  e ree  re re2.

Mengingat e R adalah elemen idempoten maka diperoleh x(1 )   e re re 0. Jadi, untuk sebarang x Re diperoleh x l (1 )e atau dengan kata lain Re l (1 ).e

Sebaliknya, diambil sebarang x l (1e) dengan x(1 e) 0. Akan ditunjukkan x Re dengan xre untuk suatu r R . Karena x(1 ) 0 e maka x xe 0 atau xxe, untuk suatu x R . Jadi, x xe Re  . Terbukti, untuk sebarang x l (1e)diperoleh x Re , dengan kata lain l(1 e) Re . Selanjutnya, karena Re l (1 )e dan l(1 e) Re maka terbukti Re l (1 e) .

(3.b) Akan ditunjukkan l e( )R(1- )e . Dengan cara yang analog seperti pada bagian (3.a) maka diperoleh l e( )R(1- )e .

Dari bukti (3.a) dan (3.b) berlaku e~ 1e. Selanjutnya, untuk suatu u U R ( ), dengan cara

yang analog pada bukti (3.a) dan (3.b) diperoleh ue~ 1e dan e u~ (1e). Akibatnya, ue e

dan 1 e u(1e). Jadi, 1 e u(1e)  u ue u e sehingga u 1 atau U R( )

 

1 . Berdasarkan bukti Proposisi 3.1.6, jika U R( )

 

1 maka ring R merupakan ring Boolean. 

Suatu himpunan matriks berukuran n natas ring R (dinotasikan dengan Mn( )R n) dapat menjadi ring dengan sifat uniquely morphic. Pernyataan tersebut dijelaskan dalam sifat berikut ini.

Proposisi 3.2.5. [1] Diberikan suatu ring R dengan n2. Mn( )R nmerupakan ring dengan sifat

uniquely morphic jika dan hanya jika RZ22 dan n .2

Bukti: Diberikan SMn( )R n, dan Eij: matriks unit berukuran n nn (dinotasikan

Eij:1i j n, 

). Dimisalkan suatu himpunan AS dengan A E 12E23 En1,nn sehingga

berlaku An 0 (namun An10). Selanjutnya, berdasarkan Proposisi 3.2.4 (1), n untuk 2

sebarang nilpoten dalam S. Diambil sebarang xM2( )R ndengan x a b a b c d, , , R c d           n dan 0 u U R( ), diperoleh :

11 11 2( ) R Ex E x M R 1 0 2( ) 0 0 a b x R c d                    M  0 0 a c       , (3.5)

22 22 2 2 0 0 ( ) ( ) 0 1 a b RE xE x R x R c d                    M M 0 0 b d       , (3.6)

22 2 22 ( ) ( ) 0 l ExM R xE  2 0 0 0 0 ( ) , 0 1 0 0 a b x R c d                      M  (3.7)

(11)

11 2 11 2 1 0 0 0 ( ) ( ) 0 ( ) 0 0 0 0 a b l E x R x E x R c d                          M M (3.8)

(i) Akan ditunjukkan R E11l E( 22).

Diambil sebarang x RE 11 maka

0 0 a x c     

  untuk suatu a c R,  . Akan

ditunjukkan x l E ( 22) dengan xE22  . Diperoleh 0 xE22  0 0 0 0 0 1 a c             0 0 0 0       . Jadi telah ditunjukkan untuk sebarang x RE11 diperoleh x l E ( 22). Terbukti

11 ( 22) REl E .

Sebaliknya, diambil sebarang y l E ( 22) artinya yE22  . Akan ditunjukkan0 y RE11 dengan kata lain 0

0 a y c     

 . Untuk sebarang yM2( )R n dengan

a b y c d        dan 22 0 0 0 1 E      diperoleh yE22  atau0 a b c d       0 0 0 1      = 0 0 0 0    

 , dengan kata lain 0 0 b d       = 0 0 0 0    

 . Hal tersebut berarti, untuk

a b y c d        dengan b  , diperoleh0 d 0 0 a y c       

. Jadi, untuk sebarang y l E ( 22) diperoleh y RE11 dengan kata lain l E( 22)RE11. Karena RE11l E( 22) dan l E( 22)RE11 maka terbukti R E11l E( 22).

(ii) Akan ditunjukkan l E( 11) RE22. Dengan cara yang analog seperti bukti (i) maka diperoleh 11

( )

l ERE22.

Jadi, telah dibuktikan bahwa E11~E . Selanjutnya, untuk suatu 22 u U R ( ), dan dengan cara yang anolog seperti bukti (i) dan (ii), maka diperoleh E11~uE . Jadi, 22 E11 ~E22 dan

11 ~ 22

E uE sehingga diperoleh u 1 atau U R( ) 1 . Hal ini berarti R merupakan ring tereduksi. Di lain pihak, karena S merupakan ring dengan sifat uniquely morphic, dengan kata lain S juga merupakan ring dengan sifat left morphic maka dapat disimpulkan R merupakan ring tereduksi dengan sifat left morphic. Selanjutnya, berdasarkan bukti Proposisi, jika R tereduksi maka R merupakan ring Boolean. Kenyataannya SMn( )R nbukan merupakan ring Boolean sehingga berdasarkan Proposisi 4.2.4, S merupakan ring yang indecomposable, artinya S tidak memuat elemen idempoten central yang nontrivial. Jadi, R juga tidak memiliki elemen idempoten central yang nontrivial atau R

 

0,1  Z2 Sebaliknya, diberikan

suatu ring S M2 Z2 dan diambil sebarang 0 a S2( 2)   . Akan ditunjukkan bahwa terdapat dengan tunggal suatu b S sehingga berlaku ~a b . Dimisalkan a E11 1 0

0 0       , maka akan terdapat 0 0 0 1 b   1 0 1 0 0 1 0 0              sehingga diperoleh a b .~

Berdasarkan (4.5)-(4.8), jelas bahwa Ra l b ( ) dan ( )l aRb. Selanjutnya, dapat dikerjakan untuk elemen a yang lain dan b yang tertentu sehingga, untuk

11, 22, 11 12, 12 22, 21 22, 11 21

aE E EE EE EE EE hanya terdapat b 1 a, dengan b S

sehingga berlaku a b . Selanjutnya, untuk ~ a

E E E12, 21, 11E12E21E22

akan terdapat b a sehingga berlaku a b Terbukti untuk sebarang 0 a S~ .   akan terdapat dengan

(12)

tunggal suatu b S sehingga berlaku a b atau dengan kata lain R bersifat uniquely ~ morphic. 

Proposisi 3.2.6. [1] Diberikan suatu ring R dengan sifat uniquely morphic. Jika untuk setiap 0 a R  dengan a20 maka berlakua~a .

Bukti: Diberikan suatu elemen 0 a R  dengan a20. Berdasarkan Proposisi [2], jika a R

dengan a elemen nilpoten maka berlaku 1 a U R( ). Diandaikan untuk 0 a R  , dengan

2 0

a  berlaku a b , untuk suatu b R~  . Di lain pihak untuk c R berlaku 1b c~ . Akan ditunjukkan 1b~ (1a c) artinya akan ditunjukkan bahwa R1 b l((1a c) ) dan

(1 ) (1 )

l  b Ra c. Namun sebelumnya perlu diperhatikan bahwa untuk a Ra dengan ( )

Ra l b diperoleh a l b ( ) yang artinya ab . Dengan cara yang analog, diperoleh b Rb0  dengan Rb l a ( ) yang artinya ba . Dari dua kenyataan itu, dapat disimpulkan bahwa 0

(1 )(1 ) 1b         a a b ba 1 a b 0   1 b a ab  (1 a)(1b). Selanjutnya, karena

1 b R1 b l c( ) maka (1b c) 0. (i) Akan ditunjukkan R1 b l((1a c) ).

Diambil sebarang xR1b dengan xy(1b) untuk suatu y R . Akan ditunjukkan x l ((1a c) ) artinya x(1a c) 0. Karena x y (1b) maka untuk

1 a U R( ) dan c R diperoleh x(1a c)  y(1b)(1a c)   y(1a)(1b c) 

(1 ).0 0

ya  . Jadi, telah ditunjukkan untuk sebarang xR1b berlaku x l ((1a c) )

dengan kata lain R1 b l((1a c) ).

Sebaliknya, diambil sebarang y l ((1a c) ) dengan y(1a c) 0. Akan ditunjukkan y R 1b artinya y z (1b) untuk suatu zR. Ditunjukkan dengan menggunakan sifat kontradiksi. Andaikan yz(1b) maka untuk suatu (1 a) U R( )

dan c R diperoleh y(1a c z)  (1b)(1a c) . Di lain pihak karena

(1 )(1b   a) (1 a)(1 )b diperoleh y(1a c z)  (1a)(1b c) , serta mengingat (1b c) 0

maka berlaku y(1a c)  (1za).0, akibatnya y(1a c) 0. Timbul kontradiksi, pengandaian diingkari, terbukti y R 1 . Jadi, telah ditunjukkan untuk sebarang b

((1 ) )

y l a c berlaku y R 1 . Terbukti ((1b la c) )R1b. Selanjutnya, karena 1

R  b l((1a c) ) dan ((1la c) )R1 maka terbukti 1b R b  ((1la c) ).

(ii) Akan ditunjukkan (1l  b) R(1a c) . Dengan cara yang analog, seperti bukti (i) maka diperoleh (1l  b) R(1a c) .

Jadi, telah dibuktikan bahwa 1b~ (1a c) . Berdasarkan Proposisi 3.1.8. yakni untuk suatu elemen a yang merupakan elemen LM dan u U R ( ) berlaku au u b~ 1 . Mengingat,

1b~ (1a c) dengan 1 a U R( ) maka diperoleh (1 )(1 )ba ~ (1a) (11 a)c. Di lain pihak,

karena (1 )(1 )ba    1 a b ba    dan 1 a b (1a) (11 a c c) maka berlaku 1 a b c~

. Karena a elemen LM, maka a0 sehingga berlaku 1    . Selanjutnya, karena a b 1 b (1b c) 0 dan mengingat (1 b) 0 maka c . Ekuivalen dengan menyatakan untuk 0

0 1 b R   , terdapat (1b)1R sehingga untuk (1b c) 0 berlaku (1b) (11 b c) 0.

Akibatnya, c . Hal tersebut berarti, 0 1 b U R( ). Karena a b dan ~ 1 b U R( ) maka ~ (1 )

a bb sehingga berlaku b b (1b) b b2 atau dengan kata lain b2  b b 0. Diketahui

sebelumnya bahwa a2a a. 0 artinya a l a( )Rb, selain itu juga telah diperoleh b2bb0

yang artinya b l b( )Ra, maka dapat disimpulkan bahwa Ra Rb l a  ( ) , dengan kata lain

~

(13)

KESIMPULAN

Suatu ring yang bersifat uniquely morphic dapat ditentukan dengan mengambil sebarang elemen 0 a R  , akan terdapat dengan tunggal b R , sedemikian hingga Ra l b ( )

dan l a( )Rb. Beberapa ring yang bersifat UM adalah division ring, ring Boolean, Z , 4 44

 

2 2 x x/( )

4

Z . Serta memiliki beberapa sifat tertentu yaitu untuk setiap nilpoten a R berlaku

2 0

a  dan Jac R( )2 0setiap ring R yang bersifat UM merupakan ring Boolean atau

indecomposable, selanjutnya untuk suatu himpunan matriks atas R berukuran n nndengan 2

n maka akan selalu dipenuhi Mn( )R nadalah UM jika dan hanya jika RZ dan 22 n .2 DAFTAR PUSTAKA

[1] Kosan, M.T., Lee, T.K. and Zhou, Y., 2009. Uniquely Morphic Rings. Taipei: Mathematic Division, National Center for Theoritical Sciences NCTS/TPE-Math Technical Report 2009-010.

[2] Malik, D.S., Mordeson, J. M. and. Sen, M.K., 1997. Fundamental of Abstract Algebra.. Singapore: McGraw-Hill Companies.

[3] Dummit, D. S. and. Foote, R. M., 1999. Abstract Algebra. Singapore: John Wiley & Sons.

[4] Wisbauer, R., 1991. Foundation of Modules and Ring Theory. Amsterdam: Gordon and Breach Science Publisher.

[5] Brown, W. C., 1993. Matrices over Commutative Rings. New York: MARCEL DEKKER, pp. 10-11.

Referensi

Dokumen terkait

〔下級審民訴事例研究八〇〕遺産分割調停事件の相手方が税務署長に対して提出した相続税申告

Perlakuan asal benih memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan berpengaruh tidak nyata terhadap pertum- buhan diameter dan daya hidup tanaman ulin umur 1 tahun..

Air baku yang dapat diolah dengan Unit Paket Air baku yang dapat diolah dengan Unit Paket instalasi pengolahan air harus memenuhic. instalasi pengolahan air harus memenuhi

Hasil monitoring berupa deteksi waktu terjadinya kelelahan mental secara multimodal dari biosinyal subjek yang sedang menjalankan simulasi tugas kognitif menunjukkan

Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pengolahan besi dan baja adalah scrap (besi tua atau besi bekas) karbon rendah medium yang terdiri atas 3

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. Siswa akan memiliki keyakinan bahwa

Masyarakat pekerja di kota-kota besar seperti Jakarta sebagian besar merupakan pekerja yang selalu disibukkan dengan deadline penyelesaian tugas akhir, tuntutan yang

Pengguna narkoba yang beresiko tinggi untuk terkena HIV adalah mereka yang mengonsumsi narkoba dengan cara menyuntikkannya dan dengan menggunakan jarum suntik yang sama