• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Lean Manufacturing untuk Mengurangi Waste pada Lantai Produksi PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendekatan Lean Manufacturing untuk Mengurangi Waste pada Lantai Produksi PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Proses produksi (manufacture) adalah kegiatan perusahaan sejenis yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan melibatkan bahan-bahan pembantu, tenaga kerja dan mesin-mesin serta alat-alat perlengkapan sehingga memiliki nilai tambah (value added) yang lebih besar. Banyak perusahaan manufaktur yang berusaha untuk mengurangi segala pemborosan (waste) terhadap tiap sumber daya produksi pada proses produksi, karena adanya pemborosan dapat mengurangi efektivitas dan efisiensi dari proses produksi dalam aspek waktu, bahan, pekerja, fasilitas produksi dan faktor-faktor produksi yang lainnya.

(2)

Metode yang digunakan untuk mengurangi waste adalah Lean Manufacturing. Lean Manufacturing merupakan suatu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan (waste) melalui serangkaian aktivitas penyempurnaan (improvement) (Gasperz, 2007).

Pemborosan atau waste, dalam bahasa Jepang disebut muda, merupakan segala sesuatu tindakan yang dilakukan tanpa menghasilkan nilai. Taichi Ohno, seorang eksekutif Toyota merupakan orang pertama yang mencetuskan tujuh macam pemborosan. Kemudian Vincent Gasperz menambahkan satu jenis pemborosan pada tujah macam pemborosan tersebut. Seven Plus One of Waste (Gasperz, 2007) adalah: overproduction, delays (waiting time), transportation, process, inventories, motion, defective products dan defective design.

Beberapa penelitian terdahulu yang juga menggunakan pendekatan Lean Manufacturing untuk menghilangkan pemborosan dilakukan oleh Shodiq (2015) yang melakukan penerapan lean manufacturing untuk menghilangkan pemborosan di lini produksi PT. Adi Satria Abadi. Metode Value Stream Mapping digunakan untuk memetakan aliran proses Value Added (VA), Necessary but Non Value Added (NBNVA) dan Non Value Added (NVA). Pada penelitian ini digunakan juga metode Waste Assesment Model (WAM) juga digunakan untuk mengindentifikasi pemborosan. Hasil analisis didapat tiga urutan terbesar pemborosan yaitu Defet/Reject 24,73%, Unnecessery Inventory 18,80% dan Unneccessery Motion 15,44%. Output dari penelitian ini adalah terjadinya penurunan lead time sebesar 62,22 menit serta peningkatan pada throughput produksi sebesar 77 pieces.

(3)

pemborosan dan memberikan langkah perbaikannya digunakan metode five whys dan 5W1H. Selain itu metode Value Stream Mapping digunakan untuk memetakan proses untuk memperbaiki lead time yang menghasilkan peningkatan rasio waktu value added dengan lead time sebesar 1,22%.

Berdasarkan beberapa kajian terdahulu maka penelitian ini akan

menggunakan pendekatan

lean manufacturing

untuk mengidentifikasi dan

mengurangi

waste

pada Departemen

Precured Liner

.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka pokok permasalahan penelitian

ini adalah adanya pemborosan (

waste

) pada lantai produksi PT. Kharisma

Cakranusa

Rubber Industry

.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah mengurangi

waste

(pemborosan) yang

dihasilkan pada Departemen

Precured Liner

dengan pendekatan

Lean

Manufacturing

.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:

1.

Mengidentifikasi

waste

(pemborosan) pada lantai produksi PT. Kharisma

Cakranusa

Rubber Industry

2.

Menghitung

lead time

produksi sebelum dan sesudah perbaikan

3.

Memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi

waste

(pemborosan) pada

(4)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang

diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam mengidentifikasi

pemborosan dan memberikan solusi perbaikannya dengan pendekatan

lean

manufacturing.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan bagi perusahaan (PT Kharisma Cakranusa Rubber Industry) dalam meningkatkan kualitas produksi perusahaan.

3.

Bagi Departemen Teknik Industri USU

Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan (PT Kharisma

Cakranusa

Rubber Industry

) dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1.

Penelitian ini berfokus pada departemen

precured liner.

2.

Pendekatan yang digunakan untuk pemecahan masalah dalam penelitian ini

adalah

Lean Manufacturing.

3.

Penelitian dibatasi sampai pada rekomendasi perbaikan, tidak sampai pada

penerapan rekomendasi dan perhitungan biaya.

(5)

1.

Proses produksi berlangsung sesuai dengan SOP.

2.

Tidak ada mesin yang rusak ketika melakukan operasi.

3.

Tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan perusahaan seperti

bencana alam atau demonstrasi.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana

Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas sarjana adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan

sistematika penulisan tugas sarjana.

Bab II Gambaran Umum PT Kharisma Cakranusa Rubber Industry, berisi ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja, jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan.

Bab III Landasan Teori, berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis

pemecahan masalah yaitu teori tentang

waste

,

lean manufacturing

dan

metode-metode pendukung yang digunakan pada penelitian. Sumber teori atau literatur

yang digunakan diambil dari referensi buku-buku dan jurnal penelitian yang

berhubungan dengan topik tersebut dan disertakan pada daftar pustaka.

(6)

metode pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi data primer dan data

sekunder. Data primer yang diperoleh yaitu penilaian

rating factor,

penentuan

factor

allowance,

data waktu proses, data faktor penyebab

waste

, data akar

penyebab

waste

, data SIPOC dan data 5W1H. Data sekunder yaitu data aliran dan

data gambaran umum perusahaan. Pada pengolahan data digunakan perhitungan

lead time process

dan identifikasi penyebab

waste

dengan pendekatan

Lean

Manufacturing

.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis dari hasil

pengolahan data dan alternatif dari pemecahan masalah.

Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari

hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi PT Kharisma

Referensi

Dokumen terkait

Nilai baru yang terbentuk adalah sadarnya masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak laki- laki maupun perempuan, antara buruh laki- laki dan perempuan

1) Sumber daya manusia merupakan kekayaan yang paling penting yang dimiliki organisasi sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci keberhasilan organisasi tersebut.

Di satu pabrik seorang mekanik tidak mengecek nomer label dan membongkar sambungan yang diberi label untuk pekerjaan dahulu; label ini dibiarkan ketika pekerjaan dahulu

Dari hasil pengamatan perkem- bangan gonad ikan kerapu bebek, menunjukkan bahwa perlakuan implantasi pelet hormon LHRH-a berpengaruh nyata terhadap diameter

Pemilihan variasi lama pemanasan tersebut didasarkan atas pertimbangan rata-rata lama waktu proses pemasakan/ perebusan makanan dengan menggunakan media air pada umumnya

Belum dapat menyajikan laporan cara pemecahan masalah Keberagaman Umat Beragama di Mayarakat berdasarkan hasil pengamatan Menyajikan Informasi Menyajikan informasi dengan

Adanya gula yang terikat pada flavonoida cenderung menyebabkan flavonoida lebih mudah larut dalam air sehingga campuran pelarut yang disebut diatas dengan air merupakan pelarut