• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT)

TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SANUR PADA TAHUN AJARAN 2013/2014

A.A Ratih Wulandari1, Made Putra2, I Nengah Suadnyana3 1,2,3Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

email:agung2atih@yahoo.com1,putra_md13@yahoo.com2, suadnyanainengah@gmail.com3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournaments (TGT) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran Konvensional pada siswa kelas V SD Negeri 5 Sanur. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD negeri 5 Sanur. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas Va SD Negeri 5 Sanur yang berjumlah 41 orang sebagai kelas Eksperimen dan siswa Vb SD negeri 5 Sanur yang berjumlah 40 orang sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode Tes. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar adalah tes hasil belajar. Hasil penelitian yang diperoleh adalah nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 83,39 dan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 70,78. Hasil pengujian data post-test diperoleh data dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal dan homogen. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t. Kriteria pengujian jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan dk=n1+n2-2 dan α =5%. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung sebesar 6,27 dan ttabel sebesar 2,00 maka thitung > ttabel yaitu 6,27 > 2,00 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournaments (TGT) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 5 Sanur tahun ajaran 2013/2014. Kata-kata kunci: Model Pembelajaran, Kooperatif Tipe Teams Game Tournaments

(TGT), hasil belajar IPA,

Abstract

This research aim to know there is difference which is signifikan result of learning IPA among student following study using model study of Co-Operative Type of TGT (Teams Game Tournaments) with student following study use Conventional study at class student of V SD Negeri 5 Sanur. This Research is research of sham experiment with design group control non-equivalent desain. This Research population is class student of V SD Negeri 5 Sanur. This Sampel Research is class student of Va SD Negeri 5 Sanur amounting to 41 people as Experiment class and student of Vb SD Negeri 5 Sanur amounting to 40 people as control class. Method used to collect data is method of Tes. Instrument used to collect data result of learning is tes result of learning. Result of research the obtained is experiment group average value equal to 83,39 and group average value control equal to 70,78. Result of examination of post-test obtained by data result of experiment class and control class to have homogeneous and normal distribution. Data analysis used to test hypothesis is test t. Examination criterion if tcaunt > ttables hence Ho refused and Is ha accepted with dk=n1+n2-2 and α = 5%. Result of

(2)

hypothesis test obtained by tcaunt equal to 6,27 and ttables equal to 2,00 hence tcaunt > ttables that is 6,27 > 2,00 so that Ho refused and Is ha accepted. Pursuant to result of the research can be concluded that there are influence of applying of model study of Co-Operative Type of TGT (Teams Game Tournaments ) to result learn IPA class student of V SD Negeri 5 Sanur school year 2013 / 2014

Key words: Model Study, Co-Operative Type of Teams, result learn IPA

PENDAHULUAN

Sekolah Dasar adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan tempat membentuk karakter warga negara Indonesia. Di SD siswa dididik, dilatih, dibimbing

untuk mengembangkan

keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki siswa. Pengetahuan dan keterampilan siswa diberikan saat siswa mengikuti porses pembelajaran. Pada proses pembelajaran siswa akan saling berinteraksi dengan teman bahkan

dengan lingkungannya.

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang berhubungan dengan alam sekitar kita. Materi pelajaran dalam IPA selalu berkaitan dengan kegiatan siswa sehari – hari dan pembelajaran siswa bersifat kongkret atau nyata.

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Samatowa (2010:3) menyatakan bahwa, “IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan manusia”. IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat serta perlu melibatkan siswa secara aktif melalui proses dan sikap ilmiah. Mutu pembelajaran IPA perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk mengimbangi perkembangan teknologi dan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Pembelajaran IPA akan lebih menarik jika guru mampu menerapkan pembelajaran inovatif melalui penerapan model-model pembelajaran.

Namun permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran IPA adalah dalam mengajar guru lebih banyak ceramah sehingga siswa kurang aktif dan merasa cepat bosan, hal ini berdampak rendahnya hasil belajar IPA siswa. Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas V SD Negeri 5 Sanur, hasil belajar IPA siswa cenderung rendah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar IPA siswa rata-rata 6,2, rata-rata nilai ini berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70. Selama

pelaksanaan observasi

pembelajaran IPA, metode ceramah memang lebih banyak digunakan guru, siswa juga terlihat pasif dan hanya mencatat hal-hal yang diberikan gurunya.

Upaya yang digunakan untuk mengatasi masalah proses pembelajaran IPA yang belum optimal sehingga hasil belajar IPA siswa cenderung rendah adalah dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Game Tournament). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Game Tournament) ini merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif yang pelaksanaan pembelajarannya membentuk kelompok belajar.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar untuk memberi kesempatan siswa berinteraksi dan bekerjasama. Menurut Slavin (dalam Rusman,2010:205) menyatakan bahwa keuntungan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Game Tournament) adalah

(3)

Pertama, penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain. Kedua, pembelajaraan kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Pembelajaran kelompok akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berinteraksi, akan lebih menyenangkan bila pembelajaran kooperatif diisi dengan unsur kompetisi dan permainan.

Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) adalah pembelajaran kelompok yang menggunakan permainan dan kompetisi akademik untuk menggaktifan siswa. Siswa belajar dalam kelompok belajar atau Tim. Siswa membahas dan mengerjakan tugas-tugasnya bersama Timnya. Untuk meningkatkan semangat belajar siswa dalam tim maka pada akhir pembelajaran dibuat tournament atau kompetisi antar tim. Tim yang menang dalam tournament akan diberikan penghargaan.

Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukan sebelumnya, maka dilakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT

(Team Games Tournament)

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 5 Sanur pada Tahun Ajaran 2013/2014”.

METODE

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Desain eksperimen semu yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Dalam design ini terdapat 1 kelompok kontrol dan satu kelompok eksperimen yang kemudian diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal kelompok tersebut. Populasi dalam penelitian

ini adalah siswa SD Negeri 5 Sanur kelas Va dan Vb yang berjumlah 81 orang. Siswa laki-laki berjumlah 35 orang, siswa perempuan berjumlah 46 orang.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Random Sampling yang diacak adalah kelasnya. Berdasarkan teknik Random Sampling yang telah dilakukan secara acak di Sekolah Dasar Negeri Gugus VII Yos Sudarso Sanur Kota Denpasar dan ditetapkan bahwa kelas yang diambil untuk sampel penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 5 Sanur. Maka sampel penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 5 Sanur yang terdiri dari siswa kelas Va di SD Negeri 5 Sanur yang berjumlah 41 orang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas Vb di SD Negeri 5 Sanur yang berjumlah 40 orang sebagai kelas kontrol. Kedua kelas tersebut akan dilakukan uji kesetaraan sampel penelitian.

Untuk mengetahui kesetaraan sampel maka dilakukan uji-t kesetaraan pre-test hasil belajar IPA siswa yang diambil dari ulangan harian IPA semester 2 tahun ajaran 2013/2014 siswa kelas Va dan siswa kelas Vb SD Negeri 5 Sanur. Kriteria pengujian kesetaraan adalah jika

t

hitung < ttabel, maka H0 diterima (gagal ditolak) dan Ha ditolak maka kelompok setara, sebaliknya jika

hitung

t

ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima maka kelompok tidak setara. Pengujian dilakukan pada taraf signifikan 5% ( =0,05) atau taraf kepercayaan 95% dengan dk = n1+n2- 2. Berdasarkan analisis kesetaraan diperoleh thitung sebesar 0,19 sedangkan ttabel sebesar 1,69. Maka H0 diterima dan Ha ditolak maka kelompok dinyatakan setara.

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)

(4)

pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol dan variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA.

Penelitian ini menggunakan tes sebagai metode pengumpulan datanya. Metode tes dalam kaitannya dengan penelitian ialah cara memperoleh data yang berbentuk suatu tugas yang dilakukan atau dikerjakan oleh seorang atau sekelompok orang yang dites (testee), dan dari tes tersebut dapat menghasilkan suatu data berupa skor (data interval). Tes ini diberikan setelah dilakukan treatment pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada tahap akhir eksperimen. Instrumen penelitian ini yang digunakan adalah tes hasil belajar. Tes yang digunakan adalah bentuk tes pilihan ganda, tes tersebut berupa butir – butir tes sesuai dengan pokok bahasan yang telah diberikan. Tes ini mengacu pada taksonomi Bloom untuk mengukur ranah kognitif yang mencakup enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Tes yang baik harus memenuhi syarat validasi instrument penelitian meliputi syarat validitas, reliabilitas, uji daya beda dan indeks kesukaran.

Hasil uji validitas tes diperoleh 31 butir soal yang valid, namun hanya 30 soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas V di SD Negeri 5 sanur. Setelah melaksanakan uji validitas maka instrumen penelitian di uji daya bedanya. Daya pembeda soal tes adalah bagaimana kemampuan soal itu untuk membedakan siswa-siswa yang pandai dengan siswa yang kurang. Hasil analisis daya beda butir soal, diperoleh 4 butir soal dengan kriteria Baik Sekali, 19 butir soal dengan kriteria Baik, 7 butir soal dengan kriteria Cukup. Instrumen penelitian diuji indeks kesukarannya. Tingkat kesukaran adalah bilangan

yang menunjukkan proporsi peserta tes yang menjawab betul butir soal yang diberikan. Analisis diperoleh bahwa indeks kesukaran perangkat tes sebesar 0,54. Ini berarti indeks kesukaran perangkat tes termasuk kriteria Sedang. Uji validasi instrumen penelitian yang selanjutnya adalah uji reliabilitas. Reliabilitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keajegan atau kemantapan hasil dari dua hasil pengukuran terhadap hal yang sama. Hasil uji reliabilitas diperoleh 0,84 dengan kriteria sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis diatas maka instrumen post-tes ini dinyatakan memenuhi syarat validasi instrumen penelitian.

Pada pelaksanaan penelitian perlakuan akan dilakukan pada kelas Va SD Negeri 5 Sanur sebagai kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament). Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) mengikuti komponen-komponennya. Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

(Team Game Tournament) Langkah-Langkah Kegiatan Guru Presentasi Kelas Guru memberikan informasi yang diperlukan dalam pembelajaran, menyampaiakn kompetensi yang ingin dicapai, memotivasi siswa dalam belajar. Tim Guru membagi

kelas menjadi beberapa kelompok belajar yang bersifat heterogen

(5)

siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam game.

Turnamen Guru mengadakan kompetisi antar kelompok dan memberikan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. Rekognisi Tim Guru memberikan penghargaan kepada kelompok belajar atas usaha dan hasil belajar yang telah dicapai. Siswa kelas Vb SD Negeri 5 Sanur sebagai kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran yang menggunakan pembelajaran Konvensional. Langkah-langkah pembelajaran konvensional yaitu (1) Apersepsi yaitu kegiatan guru mengadakan tanya jawab dan memberikan penjelasan secara singkat mengenai materi. (2) Eksplorasi (penjelasan konsep) yaitu kegiatan siswa diajarkan teori, definisi, dan hal-hal yang harus dihafal. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi pembelajaran. (3) Elaborasi (ilustrasi, contoh soal, latihan soal) yaitu kegiatan guru memberikan siswa contoh-contoh soal untuk lebih memahami materi pembelajaran dan memberikan siswa soal-soal latihan. (4) Konfirmasi (umpan balik) yaitu kegiatan guru membahas soal-soal latihan yang dikerjakan siswa dan memberikan umpan balik. (5) Evaluasi yaitu kegiatan guru mengukur keberhasilan belajar siswa dengan memberikan tes hasil belajar

Setelah diperoleh data dari masing-masing kelas, maka data tersebut dianalis. Analisis data diuji normalitasnya, homogenitas dan uji hipotesis. Uji normalitas dilakukan untuk menentukan statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis.

Untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak dapat digunakan analisis Chi-Square. Uji homogenitas dapat dilakukan apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Uji homogenitas varians untuk kedua kelompok digunakan uji F. Data yang telah diuji normalitas dan homogenitasnya selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan t-test. HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi umum hasil penelitian ini memaparkan tentang gambaran umum data hasil penelitian mengenai penyebaran data, rata-rata data, varians data, standar deviasi hasil belajar IPA siswa kelas Va dan kelas Vb SD Negeri 5 Sanur. Setelah treatment yang dilakukan sebanyak 6 kali, pada akhir penelitian siswa diberikan post-test untuk memperoleh data hasil belajar IPA siswa.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah nilai rata-rata hasil belajar IPA untuk kelompok eksperimen sebesar 83,39 dengan varians sebesar 63,79 dan standar deviasi sebesar 7,99. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar IPA untuk kelompok kontrol sebesar 70,78 dengan varians sebesar 99,15 dan standar deviasi sebesar 9,96. Secara umum nilai rata-rata hasil belajar IPA kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) memiliki nilai rata-rata lebih besar dari nilai rata-rata hasil belajar IPA kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Konvensional.

Selanjutnya data yang diperoleh diuji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas data dilakukan pada post-test hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan hasil belajar kelompok kontrol. Untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal

(6)

atau tidak dapat digunakan analisis Chi-Square. Rekapitulasi hasil uji normalitas data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data Post-test No Sampel X2hit X2tabel Keterangan

1 Kelompok Eksperimen 2,20 11,07 Berdistribusi normal 2 Kelompok Kontrol 7,31 11,07 Berdistribusi normal Bersadarkan tabel 1. hasil uji normalitas data post-test pada kelompok eksperimen sebesar 2,20, maka X2hit < X2tabel, yaitu 2,20 < 11,07, dengan taraf signifikansi yang digunakan 5% dan derajat kebebasan (dk) = 5, sehingga H0 diterima yang berarti data ini berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji normalitas data post-test pada kelompok kontrol sebesar 7,31, maka X2hit < X2tabel, yaitu 7,31 < 11,07, dengan taraf signifikansi yang digunakan 5% dan derajat kebebasan (dk) = 5, sehingga H0 diterima yang berarti data ini berdistribusi normal.

Selanjutnya dilakukan uji homogenitas varians. Uji homogenitas varians digunakan uji F. Rekapitulasi hasil uji homogenitas data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada tabel berikut

Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data Post Test No Sampel Fhitung Ftabel 1 Kelompok eksperimen

1,55 1,69 2 Kelompok kontrol

Berdasarkan tabel 2 hasil uji homogenitas data post-test untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh sebesar 1,55 maka Fhit < Ftabel yaitu 1,55 < 1,69 dengan pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n1 – 1 = 41 – 1 = 40 dan derajat kebebasan untuk penyebut n2 – 1 = 40 – 1 = 39. Sehingga data post-test kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dinyatakan homogen

Uji hipotesis menggunakan t-test. Rekapitulasi hasil uji hipotesis data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada tabel berikut

Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Data Post Test No Sampel thitung ttabel 1 Kelompok

eksperimen

6,27 2,00 2 Kelompok

kontrol

Berdasarkan tabel 3 diperoleh hasil uji hipotesis sebesar 1,55 maka

hitung

t

ttabel , yaitu 6,27 > 2,00 dengan pengujian dilakukan pada taraf signifikan 5% ( =0,05) atau taraf kepercayaan 95% dengan dk = n1+n2- 2 = 41 + 40 – 2 = 79 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Secara deskriptif, kelompok yang belajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT yaitu Kelas Va Sd Negeri 5 Sanur menghasilkan skor rerata hasil belajar sebesar

X

= 83,39 sedangkan kelompok yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional yaitu Kelas Vb SD Negeri 5 Sanur memiliki skor rerata hasil belajar sebesar

X

=70,78. Berdasarkan hasil tersebut nampak rata-rata skor kelompok eksperimen lebih besar dari pada rata-rata skor kelompok kontrol yaitu 83,39 > 70,78. Perbedaan rata-rata yang diperoleh oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe TGT yang di terapkan pada kelas eksperimen memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa. Hasil Uji-t terhadap hipotesis penelitian yang diajukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa antara kelompok yang belajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game

(7)

Tournament) dengan kelompok yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional. Hal tersebut terlihat berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa mempunyai nilai statistik thit = 6,27 dengan taraf signifikan 5% sehingga hasil analisis t-test menunjukkan thitung lebih besar dari nilai ttabel (6,27 > 2,00). Hasil penelitian ini telah membuktikan hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa antara kelompok yang belajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) dengan kelompok yang belajar menggunakan model pembelajaran konvensional.

Perbedaan yang signifikan hasil belajar antara model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dapat disebabkan adanya perbedaan treatment pembelajaran, sumber belajar dan metode ajar dari kedua pembelajaran. Model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game

Tournament) memiliki

langkah-langkah pembelajarannya yaitu (1) Presentasi Kelas yaitu tahap guru memberikan informasi mengenai materi yang dipelajari, kompetensi yang ingin dicapai dan memotivasi siswa untuk bekerjasama dengan baik dengan kelompoknya sehingga menjadi pemenang dalam turnamen. (2) Tim yaitu tahap siswa membentuk kelompok belajar yang bersifat heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, agama dan ras. (3) Game yaitu kegiatan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. (4) Turnamen yaitu kompetisi berlangsung pada akhir kompetensi yang diajarkan, setelah guru

memberikan presentasi kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar-lembar kegiatan. (5) Rekognisi Tim yaitu penghargaan kepada kelompok yang mempunyai nilai tertinggi berupa ucapan selamat, pujian, sertifikat, benda-benda lainnya yang bertujuan untuk membangkitkan semangat belajar. Dengan mengikuti model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament), siswa pada kelompok eksperimen lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa lebih bersemangat untuk belajar karena langkah-langkah pembelajarannya menarik untuk siswa.

Sedangkan pembelajaran konvensional tidak menggunakan langkah-langkah yang pasti sesuai yang hanya menyesuaikan dengan keinginan guru pada saat membelajarkan siswa, sehingga siswa cenderung hanya sebagai pelaku belajar yang pasif. Perbedaan suasana belajar seperti itu juga yang mempengaruhi semangat belajar siswa sehingga juga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Berdasarkan pemaparan diatas

maka penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 5 Sanur tahun ajaran 2013/2014.

Hal ini di sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (2013) pada siswa kelas V di SDN Gugus 6 Mengwi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dengan siswa kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen lebih besar dari pada hasil belajar IPA siswa kelas

(8)

kontrol yaitu sebesar. 78,36 > 69,53, dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) memberi pengaruh yang positif terhadap hasil belajar IPA siswa. Penelitian lain dilakukan oleh Suandewi (2013) pada siswa kelas V SDN 2 Pupuan Sawah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar Matematikan siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) berkategori tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan ditemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran Konvensional siswa kelas V SD Negeri 5 Sanur tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat terlihat dari perbedaan skor rata – rata yang diperoleh antara siswa yang mendapat treatment model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) ( ) = 83,39 dan siswa dengan pembelajaran konvensional ( ) = 70,78 dan ditunjukkan hasil analisis t-test yaitu : thitung = 6,27 > ttabel = 2,00 pada taraf signifikansi 5% dan dk 79. Dengan demikian dapat disimpulkan ada pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa pada siswa kelas V SD Negeri 5 Sanur Tahun Pelajaran 2013/2014.

UCAPAN TERIMAKASIH

Selama proses penyusunan skripsi ini, banyak pengarahan, bimbingan, dukungan, serta saran dari berbagai pihak yang telah diberikan, maka dari itu pada kesempatan ini, disampaikan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Ucapan terimakasih ini disampaikan kepada Bapak Drs. Made Putra, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan pengarahan, bimbingan,dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Bapak Drs. I Nengah Suadnyana, M.Pd selaku pembimbing II yang juga telah memberikan pengarahan, bimbingan,dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ibu Dra. Pande Kade Tiasti selaku Kepala SD Negeri 5 Sanur yang telah bersedia memberikan izin untuk mengadakan penelitian di SD Negeri 5 Sanur. Ibu Made Satriani, S.Pd selaku wali kelas Va SD Negeri 5 Sanur dan guru mitra yang telah memberikan informasi dan saran serta kerjasamanya dalam melaksanakan penelitian dan pengumpulan data dilapangan. Ibu Ni Luh Pitriani, S.Pd selaku wali kelas Vb SD Negeri 5 Sanur dan guru mitra yang telah memberikan informasi dan saran serta kerjasamanya dalam melaksanakan penelitian dan pengumpulan data dilapangan. Siswa-siswi kelas Va SD Negeri 5 Sanur atas segala bantuannya dan kerjasamanya selama penelitian. Siswa-siswi kelas Vb SD Negeri 5 Sanur atas segala bantuannya dan kerjasamanya selama penelitian. Seluruh guru serta staf pegawai SD Negeri SD Negeri 5 Sanur yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian ini di lapangan. Bapak Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd. selaku Rektor Universitas Pendidikan Ganesha. Bapak Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan. Bapak Drs. Ign. I Wayan Suwatra, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Ibu Dr. MG. Rini Kristiantari Selaku Ketua UPP PGSD& PG PAUD Denpasar. Bapak Drs. I Wayan Wiarta, S.Pd., M.For selaku sekretaris UPP PGSD dan PG PAUD Denpasar. Bapak/Ibu Dosen

(9)

serta seluruh civitas Akademik PGSD dan PG-PAUD UPP Denpasar telah memberikan dukungan, masukan serta pengalaman yang membantu memperlancar skripsi ini. Rekan-rekan mahasiswa PGSD yang dengan setia, bahu membahu secara bersama menyelesaikan tugas-tugas, dan saling memberikan motivasi. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

DAFTAR RUJUKAN

Agung, A. A Gede. 2005. Metodologi

Penelitian Pendidikan.

Singaraja: UNDIKSHA

--- . 2014. Metodologi Penelitian

Pendidikan. Singaraja:

UNDIKSHA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Ernawati, Ni Putu Dian. 2013. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N Gugus 6 Mengwi, Badung

Tahun Ajaran 2012/2013.

Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha.

Kayon, I Wayan. 2011. Asesmen dalam Pendidikan. Singaraja: Undiksha

Kementerian Pendidikan Nasional. 2006. Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar

Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional

--- . 2011. Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar

Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta:

Kementerian Pendidikan Nasional

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi

Pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: Rajawali Pers.

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks

Slavin, Robert E. 2009. Cooperatif Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Sanjaya, H. Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kencana Predana Media Group

Suandewi, Ni Made. 2013.

Penerapan pembelajaran

Kooperatif Tipe Team Games Tournament Berbantuan Alat

Peraga Konkret Untuk

Meningkatkan Keaktifan dan

Hasil Belajar Matematika

Kelas V SDN 3 Pupuansawah

Tabanan. Skripsi (tidak

diterbitkan). Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil

Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyanto. 2010. Model-Model

Pembelajaran Inovatif.

Surakarta: Yuma Pustaka Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung:

Alfabeta

---. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Surapranata, Sumarna. 2009.

Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interprestasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004.

(10)

Bandung: Remaja Rosdakarya

Suryabrata, Sumadi. 1995. Psikologi

Kepribadian Sumadi

Suryabrata. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Taniredja, Tukiran, dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta

Widyanto, Putu. 2011. ”Pembelajaran Konvensional”. Tersedia pada http://putuwidyanto.wordpress .com/2011/01/14/pembelajara n-konvensional/ (diakses tanggal 27 januari 2014) Winarsunu, Tulus. 2009. Statistik

dalam Penelitian Psikologi

dan Pendidikan. Malang:

Gambar

Tabel 1 Langkah-Langkah  Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hasil penelitian yang dilakukan di BMT Istiqomah Unit II Tulungagung menunjukkan bahwa kebijakan harga jual yang tinggi disebabkan oleh modal pihak

Proyek ini menjelaskan bagaimana membuat sebuah sistem pendeteksi dengan sensor MQ-2 dihubungkan dengan Mikrokontroler ESP8266, data yang didapatkan kemudian di

2.8.4 Teknik Mencuci Tangan yang Baik dan Benar serta Penggunaan Sabun Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka mencuci tangan haruslah dengan air bersih yang

Kabupaten Dompu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah menerima izin Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan merealisasikan seluruh target luasan

institusi hukum dan profesi hukum, Pembangunan yang komprehensif harus memperhatikan hak-hak azasi manusia, keduanya tidak dalam posisi yang berlawanan, dan dengan

2 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyuasin, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa langsung berkonsultasi dan berkerja sama dengan Balai Pengkajian dan

Dapat disimpulkan jumlah akhir kualitas keefektifan media tersebut “Sangat Efektif” dengan presentasi 87,19%, sehingga media Logico Piccolo Kosakata Bahasa Indonesia Berbasis

Di antara kelompok-kelompok shifatiyah itu, ada yang memahami ayat-ayat tajassum dengan pengertian yang apa adanya dan disertai dengan paham tamtsil (perumpamaan)