• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan di Indonesia banyak mendapat pengaruh pendidikan dari barat, yakni pendidikan yang bersifat fisik, maksudnya fisik apa yang bisa dilihat dan dirasakan oleh panca indra (make sense) sedangkan yang tidak dapat dirasakan oleh panca indera dianggap tahayul, gaib (nonsense). Feng shui yang diriset oleh bangsa Cina ribuan tahun yang lalu justru memperhitungkan hal-hal yang tidak terlihat atau kasat mata. Sehingga dianggap oleh sebagian masyarakat, berhubungan dengan dunia gaib, tahayul atau mistik.

Pendapat dari informan bahwa sebagian masyarakat berpendapat bahwa feng shui adalah kepercayaan atau berkaitan dengan agama tertentu, padahal feng shui merupakan ilmu pengetahuan yang disusun berdasarkan pengamatan alam semesta, dan tidak memiliki hubungan dengan agama atau kepercayaan tertentu.

Ilmu feng shui oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai ilmu mistik atau tahayul, kenyataanya ilmu feng shui masih “tetap eksis” dan akhir-akhir ini semakin berkembang, bahkan pada beberapa universitas, ilmu feng shui menjadi

(2)

2 mata kuliah pilihan khususnya di Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur dan Fakultas Seni Rupa dan Desain Jurusan Desain Interior. Ilmu feng shui juga kerap digunakan sebagai salah satu pertimbangan atau pelengkap dalam perancangan Arsitektur dan Desain Interior (rumah tinggal, kantor, pabrik dll).

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang peran ilmu feng shui dalam perancangan interior, serta manfaat yang dapat diambil dari penerapan ilmu feng shui dalam perancangan dengan judul “Pengaruh Dan Manfaat Aplikasi Ilmu Feng Shui Dalam Perancangan Interior Rumah Tinggal (Studi Kasus: Rumah Tinggal Jalan Nyland No.8-Bandung)”.

1.2. Batasan Masalah

Penulis akan membahas pengaruh ilmu feng shui pada perancangan desain interior dalam konteks rumah tinggal. Batasan masalah yang akan dikaji penulis adalah:

Aplikasi ilmu feng shui metoda bentuk dan 4 pilar 8 elemen dalam desain interior rumah tinggal.

Korelasi antara aplikasi ilmu feng shui dalam desain dengan bagian desain interior rumah tinggal.

1.3. Rumusan Masalah

Penerapan ilmu feng shui dalam desain interior sebuah rumah tinggal menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan saat ini. Setelah mengetahui latar belakang masalah yang muncul, maka penulis merangkum menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:

 Bagaimanakah menganalisis interior rumah tinggal di Jl. Nyland no.8 Bandung dengan penerapan ilmu feng shui?

Apakah aspek-aspek dalam desain interior berupa zoning, sirkulasi, lantai, dinding, langit-langit, dan layout ruang memiliki korelasi dengan ilmu feng shui ?

 Apakah korelasi tersebut diatas bertentangan atau selaras dengan aspek-aspek dalam desain interior?

(3)

3 1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis desain interior rumah tinggal di Jl. Nyland No.8 Bandung dengan ilmu feng shui.

2. Mengetahui korelasi antara aspek-aspek desain interior zoning, sirkulasi, lantai, dinding, langit langit, dan layout ruang dengan ilmu feng shui

3. Mengetahui pada bagian mana korelasi tersebut bertentangan atau selaras dengan aspek-aspek desain interior.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu: 1. Bagi peneliti

 Mendapatkan wawasan baru dalam mendesain interior rumah tinggal.

Ilmu feng shui dapat lebih menyempurnakan desain interior rumah tinggal.

2. Bagi pihak yang lain

Memberikan informasi yang benar tentang ilmu feng shui bahwa ilmu feng shui tidak mengandung unsur mistis, agama.

 Memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk diaplikasikan dalam desain interior rumah tinggal.

1.6. Metodologi Penelitian

Untuk mempelajari peran dan manfaat feng shui dalam perancangan interior, diperlukan pemahaman makna dan gambaran mendalam mengenai feng shui dan desain interior. Maka, dalam menjawab permasalahan sejauh mana feng shui dapat sejalan dengan interior serta manfaat feng shui untuk desain interior pada studi ini lebih tepat bila digunakan metode penelitian kualitatif, Nasution mengemukakan sebagai berikut:

Penelitian Kualitatif berfokus pada analisis dan pemaknaan. Peneliti Kualitatif bukanlah mencari “kebenaran mutlak”, ... peneliti kualitatif melihat dunia dari segi pandangannya, atau dari segi pandangan

(4)

4 respondennya dan pandangan itu mungkin sekali ada perbedaannya dengan pandangan orang lain. (Nasution,1996:6).

Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah alat peneliti utama atau sebagai “key instrument”, karena peneliti sebagai instrumen, maka peneliti dapat segera menganalisis data yang diperoleh dan dapat mengambil simpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat, kemudian segera menggunakannya untuk memperoleh penegasan simpulan yang diperoleh.

Adapun tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan model yang dapat menunjukkan kausalitas. (Nasution,1996:140).

Jadi penelitian ini berupa penelitian kualitatif, karena sampel data berupa elemen-elemen interior seperti zoning, sirkulasi, lantai, dinding, ceiling, dan layout ruang.

Untuk menganalisis desain interior dengan menggunakan ilmu feng shui, digunakan Metoda Bentuk dan Metoda 4 Pilar 8 Elemen.

 Metoda Bentuk adalah metoda yang menganalisa enerji lingkungan (alamiah ataupun buatan), baik eksterior (jalan, sungai, bukit, pohon, dsb) maupun interior (furniture, aksesori interior, warna, dsb) untuk mengetahui pengaruh (positif dan negatif) enerji lingkungan terhadap enerji manusia, serta menata/mengatur agar enerji lingkungan yang positif dapat dimanfaatkan, sedangkan enerji negatif dapat dinetralkan/dihindarkan. (Yang Yulong,1998).

 Metoda 4 Pilar 8 Elemen merupakan metoda untuk mengetahui, menganalisis enerji manusia yang komprehensif dan paling jarang digunakan oleh para pakar dan praktisi feng shui di Indonesia. Menurut metoda ini manusia dipengaruhi oleh dua enerji yang signifikan yaitu enerji langit (Heaven Chi) dan enerji bumi (Earth Chi). (Dr. Yes T.Y. Lim, 1999).

1.6.1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data tidak lain adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Merupakan prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. (Nazir,1988:211).

(5)

5 Teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu:

1. Observasi (Observation)

Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi rumah tinggal yang akan diteliti, mulai dari site, tata letak ruang dan furniture, serta tanggal lahir masing-masing penghuninya.

2. Wawancara (Interview)

Penulis melakukan wawancara dengan pihak yang dapat memberikan informasi guna mendukung penelitian, yaitu dengan ahli feng shui.

(6)

6 1.7. Kerangka Penelitian

 Ilmu feng shui dianggap sebagai ilmu gaib atau “mistis”.  Ilmu feng shui merupakan energi kasat mata.

 Desain interior mempelajari hal-hal bersifat fisik (keserasian apa yang dilihat).

 Bagaimanakah menganalisis interior rumah tinggal di Jl. Nyland no.8 Bandung dengan ilmu feng shui?

 Apakah aspek-aspek dalam desain interior berupa zoning, sirkulasi, lantai, dinding, langit-langit, dan layout ruang memiliki korelasi dengan ilmu feng shui ?

 Apakah korelasi tersebut diatas bertentangan atau selaras dengan aspek-aspek dalam desain interior?

Desain Feng Shui

Zoning Sirkulasi Lantai Dinding Langit-langit

Rumah Tinggal Simpulan R.Tidur Utama R.Tidur Anak R.Tidur 1 R.Tidur 2

R.Keluarga R.Kerja Dapur

Analisis

(7)

7 1.8. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri atas:

Bab I, menjelaskan tentang latar belakang penelitian, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian yang di dalamnya berisi teknik pengumpulan data, kerangka penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II, menjelaskan mengenai pengertian feng shui, sejarah singkat feng shui, metoda bentuk, metoda 4 pilar 8 elemen, desain interior, prinsip desain interior, elemen-elemen desain interior, aspek-aspek desain interior, rumah tinggal, dan layout ruang dalam rumah tinggal.

Bab III, menjelaskan objek penelitian berupa rumah tinggal di Jl. Nyland no.8 Bandung, yang meliputi kondisi enerji, denah lokasi, dan foto-foto rumah tinggal. Bab IV, menjelaskan perbandingan objek penelitian yaitu rumah tinggal di Jl. Nyland no.8 Bandung dari segi desain dengan ilmu feng shui dengan membandingkan aspek-aspek interior seperti zoning, sirkulasi, lantai, dinding, langit langit, dan layout ruang (ruang keluarga, ruang tidur utama, ruang tidur anak, ruang tidur 1, ruang tidur 2, ruang kerja, serta dapur).

Referensi

Dokumen terkait

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya disingkat PKL adalah pembelajaran bagi Peserta Didik pada SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja

Dari 10 aksesi yang diamati ada 4 aksesi talas umbi bonggol yaitu Talas Enggano 1, Talas Enggano 2, Talas Bogor, Talas Melati dan 6 aksesi umbi akar yaitu Talas Hitam, Talas

T JOAN S IAT : Saya tiada bantah atas kabenarannya enko punya alesan itu, tapi ingetlah, lebih dulu dari semua, kita musti jaga kapentingannya kita punya diri

Kerja sama sister city yang pertama kali dilakukan oleh Kota Bandung mulai pada tahun 1960 ini diawali karena adanya perguruan tinggi khusus keguruan dan teknik

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja

Adapun materinya yaitu pengenalan video paduan suara anak yang yang harmonis, tutorial cara melakukan teknik vokal (sikap tubuh, pernapasan, resonansi dan

Perancangan basis data logikal menurut Connoly dan Begg (2002, p294) adalah proses pembentukan suatu model informasi yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan pada model data