• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN A: ABSENSI BIMBINGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN A: ABSENSI BIMBINGAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

xx

LAMPIRAN A: ABSENSI

BIMBINGAN

FORM BIMBINGAN TUGAS AKHIR/SKRIPSI ONLINE PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

NAMA Jennifer Carolina

NIM 00000021280

DOSEN PEMBIMBING Frindhinia Medyasepti

SEMESTER 7

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

NO TANGGAL KETERANGAN TANDA TANGAN

MAHASISWA PEMBIMBING TA/SKRIPSI

DIISI OLEH MAHASISWA DIISI OLEH DOSPEM

1 28 Agustus 2020

Penentuan topik yang dipilih untuk TA, pengulasan proposal, perencanaan bimbingan ke depan

2 31 Agustus 2020

Asistensi pertanyaan wawancara untuk pihak seaworld dan melanjutkan

penyebaran kuesioner dengan penambahan responden

3 4 Sept 2020

Pengecekan dan revisi untuk bab 2, diskusi tentang permintaan Sea World Ancol terkait timbal balik wawancara

4 14 Sept 2020

Asistensi 1 laporan bab 3, pertimbangan dan penambahan terkait konten pembahasan metodologi

5 21 Sept 2020

Asistensi revisi bab 1, penambahan bab 2 dan 3 . Serta revisi untuk final laporan

6 25 Sept 2020

Revisi kedua laporan prasidang, penambahan studi referensi

7 9 Okt 2020

Revisi pra-sidang terkait penambahan detail pada laporan dan konten

8 15 okt 2020

Revisi laporan setelah sidang akhir serta penambahan detail pada bab graphic standard manual

(2)

xxi

9 30 okt 2020

Asistensi tahap 2 metode perancangan: clarifying strategi dan mindmap

10 13 Nov 2020

Asistensi big idea, konsep, visual findings, moodboard

11 13 Nov 2020

BIMBINGAN SPESIALIS _Darfi Rizkavirwan Asistensi key visual dan alternatif logo untuk pencarian layout dan perubahan pada beberapa huruf

12 20 Nov 2020

Asistensi final logo, illustrasi, supergrafis, dan aplikasi media (ticket, t shirt, id tag)

13 23 Nov 2020

Asistensi penerapan media stationery, identity, guide book. Asistensi pertimbangan pattern & penempatan supergrafis

14 30 Nov 2020

Asistensi supergrafis, penerapan, layout, dan beberapa pertimangan aplikasi media

15 4 Desember 2020

(3)

xxii

LAMPIRAN B: TRANSKRIP WAWANCARA DAN

KUESIONER

1. Wawancara dengan pihak dari Sea World Ancol

• Surat Izin Resmi dari Universitas Multimedia Nusantara untuk melakukan wawancara

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI DAN DESAIN

Kampus UMN, Scientia Garden | Jl. Boulevard Gading Serpong - Tangerang | P. +62 21 5422 0808 | F. +62 21 5422 0800 | www.umn.ac.id

No. : 200/PI/UMN-DKV/IX/2020 Tangerang, 03 September 2020 Perihal : Izin Wawancara

Kepada Yth.

Pihak Sea world Ancol Ecovention Building – Ecopark, Jl. Lodan Timur No 7 Ancol Taman Impian Jakarta Utara, DKI Jakarta

Dengan hormat,

Dalam upaya penyelesaian Tugas Akhir dengan Judul “Perancangan Brand Rejuvenation Sea World Ancol”, kami bermaksud memohon ijin untuk melakukan wawancara di tempat Bapak/Ibu. Kegiatan akan dilakukan dengan wawancara kepada pihak-pihak terkait dengan topik informasi seputar Sea World Ancol. Untuk itu kami mohon ijin agar mahasiswi kami dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Berikut nama mahasiswi kami :

Nama NIM Program Studi

Jennifer Carolina 00000021280 Desain Komunikasi Visual

Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan kesempatan pada mahasiswi kami agar dapat melaksanakan kegiatan tersebut. Demikian surat permohonan kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

Mohammad Rizaldi, S.T., M.Ds. Ketua Program Studi DKV

(4)

xxiii

• Surat Pengantar Riset dari PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

• Narasumber:

Heri Mulyono–Department Head Curator Sea World Ancol and Ocean Dream Samudra

Jakarta, 8 September 2020

Nomor : 017/HC-LD/R/In/IX/2020/SP

Lampiran : -

Perihal : Surat Pengantar Riset

Kepada Yth Rika Sudranto SWA & ODS Div. Head Dengan hormat.

Sehubungan dengan adanya permohonan Riset atas nama:

No Nama Peserta Periode Pelaksanaan Institusi Program

Studi Proposal

1 Jennifer Carolina 9 - 12 September 2020 Universitas Multimedia Nusantara Desain Komunikasi Visual https://drive.googl e.com/file/d/1Bsp eiLlS1IX7mYPM_f6 kweuA1c7hoHMe/ view?usp=sharing Maka dengan ini kami mohon kesediaan dan bantuan Bapak untuk memberikan kesempatan kepada nama-nama tersebut untuk melaksanakan kegiatan Riset.

Adapun peserta Riset wajib mengikuti ketentuan dan tata tertib yang berlaku. Demikian atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih

PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Human Capital Division

Wulandari H. Trisanti

(5)

xxiv

Dewi Retno D.–Department Head Operational Sea World Ancol

and Ocean Dream Samudra

• Media: ZOOM Meeting

• Tanggal dan waktu: 9 September 2020 pukul 15.30 – 16.10

Sebelum melakukan wawancara saya, sudah bertegur sapa terlebih dahulu dan juga menghubungi Pa Heri, maka wawancara yang dilakukan cenderung lebih santai dan menyenangkan. Berikut merupakan kerangka pertanyaan untuk wawancara yang diajukan:

(6)

xxv

Transkrip Wawancara:

Jennifer: Selamat sore Pa Heri.

Pa Heri: Sore Mba, kita menunggu Pa Rika dan Bu Dewi. Untuk desain dan logo mungkin yang disini tidak dapat menjelaskan dengan detail karena merupakan ranah perencanaan Ancol. Sambil menunggu Pa Rika, saya coba lihat dulu pertanyaan dari Mba Jennifer ya.

Jennifer: Pa Heri, apakah di Sea World sendiri apa ada divisi desain sendiri? Pa Heri: Di Sea World sendiri ngga ada, kalau di ancol kan masing masing

punya divisi sendiri. Ada perencanaan, ada unit, ada pembangunan. Nanti semua yang berkaitan dengan display baru kita harus koordinasi dengan prasarana.

Jennifer: Oh berarti harus ke sentral ke pusat dulu? Lampiran Kerangka Pertanyaan Wawancara

Nama: Jennifer Carolina 00000021280 Universitas Multimedia Nusantara Kontak: 085723072484 Perihal:

Informasi terkait Sea World Ancol dalam penelitian akademik sebagai pemenuhan kelulusan berupa tugas akhir

Pertanyaan wawancara:

1. Bagaimana sejarah singkat tentang Sea World Ancol? 2. Apa Visi, Misi, dan Nilai yang dijunjung oleh Sea World Ancol? 3. Image apa yang ingin diingat oleh pengunjung terhadap Sea World Ancol? 4. Siapakah target pengunjung yang dituju oleh Sea World Ancol? 5. Keunikan apa yang paling ditonjolkan dari Sea World Ancol? 6. Fasilitas/ wahana apa yang menjadi keunggulan dari Sea World Ancol? 7. Binatang/ biota laut apa yang menjadi keunggulan yang dapat mencerminkan Sea

World Ancol? Mengapa?

8. Sejak berdirinya Sea World Ancol, apakah jumlah pengunjung mengalami peningkatan/ penurunan dari tahun ke tahun hingga saat ini? 9. Target / hal apakah yang ingin dicapai oleh Sea World Ancol ke depannya? 10. Apakah ada hal yang terkadang dirasa menjadi challenge atau mungkin penghambat

Sea World Ancol dalam mencapai target/tujuannya tersebut? 11. Tempat wisata apa saja yang menjadi kompetitor dari Sea World Ancol?

Berikut merupakan pertanyaan seputar identitas visual Sea World Ancol: 12. Sejak berdiri, berapa kali Sea World Ancol mengalami pergantian identitas visual? 13. Terkait logo dan identitas visual saat ini apakah ada makna atau filosofinya? 14. Apakah Sea World Ancol mempunyai panduan resmi terkait penggunaan identitas

visual seperti Graphic Standard Manual? (sebagai contoh untuk penempatan logo, dll)

15. Menurut Bapak/ Ibu, apakah identitas visual Sea World Ancol yang sekarang telah berfungsi dengan baik dalam hal menarik perhatian atau interest masyarakat untuk mengunjungi Sea World Ancol?

16. Menurut Bapak/Ibu, apakah identitas visual Sea World Ancol yang sekarang masih relevan dengan perkembangan zaman sekarang?

17. Apakah identitas visual Sea World Ancol memiliki kesulitan dalam hal fungsional? (contoh: penerapan logo, aspek warna, dll)

(7)

xxvi

Pa Heri: Iya ke sentral dulu ke pusat dulu. Saya coba jawab pertanyaan dari Mba Jennifer ya. Kalau sejarah singkatnya, mba Jennifer pernah denger kali ya. Sejarah singkatnya dari SWI atau beralih dari SWA Jennifer: Dari SWI boleh sedikit Pak baru ke SWA

Pa Heri: SWI dibuka 3 Juni 1994, diresmikan oleh Gubernur pada waktu itu bapak Wiyogo Atmodarmito, kan dia BOT selama 20 tahun, jadi pada masa akhir peralihan manajemen 2014. Pembukaan kembali dengan SWA baru Juli 1 Juli 2015. Yang kedua apa yah?

Jennifer: Yang kedua visi, misi, nilai yang dijunjung Pa

Pa Heri: Kalau nilai makna kehadiran SWA itu memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya laut dalam kehidupan. Kedua meningkatkan pengetahuan. Ketiga menghadirkan konsep baru peserta didik konsep wisata kelautan. Kalau visi misinya itu, Visinya adalah SWA sebagai tempat rekreasi kelautan yang mengedepankan unsur edukasi, sarana pembelajaran, penelitian dan konservasi, memberikan kontribusi optimal bagi pemerintah dan masyarakat. Misinya menjadi sarana edukasi pendidikan, hiburan berkualitas dengan pelayanan prima, sarana konservasi, pelestarian dan pengembangbiakan satwa.

Jennifer: Di Sea World selain menyajikan tapi ada pengembangan ya Pa? Pa Heri: Konservasi itu pelestarian. Kalau dikita ada jellyfish. Yang terbaru

itu SWA sudah memiliki budidaya mengenai jellyfish. Jennifer: Kalau biota yang lain dikembangbiakan juga pa?

(8)

xxvii Pa Heri: Iya ada beberapa yang bisa

Jennifer: Oiya pa kalau dari SWA sendiri ada bagian konservasi, marketing, ada bagian apa saja?

Pa Heri: Di SWA ada oprasional, curator saya merawat menampilkan ngebersihin kesehatan, ada juga sarana prasarana, dan marketing cuma sekarang dipusat. Unit ada tapi cenderung induk ke pusat. Nomor 4 target yang dituju sebernya adalah usia dini dari SD dengan tujuan untuk seperti visi mengedukasikan sejak dini masyarakat mengenai kelautan.

Jennifer: Kalau dari yang datang banyak keluarga/ kelompok sekolah/ anak muda?

Pa Heri: Kalau kita segmen pendidikan ada anak sekolah pasti, tapi itu dia SD-SMP. Kalau yang ini yang banyak individual, banyak keluarga bawa anak

Jennifer: Keluarga yang sering mengunjungi itu anak yang cukup besar SD SMP apa masih muda?

Pa Heri: Macam macam, masih muda ada yang masih kecil ada yang SD SMP tetep kesini juga. Kakaknya udah besar adiknya masih kecil Jennifer: Berarti menarik minatnya ke anak-anak yang kecil ya

Pa Heri: Iya emang buat anak-anak ya. Nomor 5 ya uniknya itu pengunjung yang tidak bisa melihat secara langsung di alam bisa disini. Contohnya ikan ikan besar. Kedua pengunjung bisa berinteraksi dengan biota.

(9)

xxviii Jennifer: Penyu bintang laut itu ya pa?

Pa Heri: Iya betul. Ini sebernya Bu Dewi yang jago. Nomor 6 fasilitas Jennifer: Iya pa apa yang orang pengen kesana ih pengen liat ini 1/2 , yang

paling dicari orang Pa Heri: Bu dewi yang jawab ya

Bu Dewi: Orang saat ini pasti ke terowongan, terowongan kita masih yang paling utama, sebelumnya masih ada touchpool, cuma karena pandemi tidak ada interaksi, ketiga sekarang yang lagi naik daun itu jelly fish, dan masih Sekarang dicari itu ikan hiu yang penyelamnya masuk.

Jennifer: Sea World ini punya belasan ribu biota, kira” biota apa yang menjadi keunggulan dan mencerimakanserta representasi SWA Bu Dewi: Ikon kita pasti ikan hiu, kebetulan kita punya mascot sharky, dia

juga simbolisasi dari ikan hiu sirip hitam, logo kita juga ikan hiu, kita cenderung ke hiu

Jennifer: Kira kira kenapa memilih hiu sebagai icon?

Bu Dewi: Hiu itu sebenernya identik orang kalau ke laut takut sama hiu, padahal gak semua hiu itu yang seperti dibayangkan. Ganas. Yang kedua, hiu ini adalah predator tertinggi di laut. Lord of the sea. Yang menakutkan bukan tentu yang paling galak. Yang ketiga, hiu itu sangat penting di rantai makanan di laut. Jika tidak ada predator tertinggi, itu keseimbangan rantai makanan di laut akan terganggu, dan sekarang hiu itu malah lebih rentan punah. Karena manusia

(10)

xxix

yang mengkonsumsi siripnya, hatinya. Padahal dia penting bagi kehidupan di laut

Jennifer: Jadi dalem juga ya bu kenapa milih sharky? Bu Dewi: Iya, penting

Jennifer: Kalau ikan kecil di logo itu ada maknanya juga ga bu, kan ada hiu ada ikan kecil?

Bu Dewi: Kalau filosofi dari logo itu sendiri bukan kami, tapi kalau dilihat itu seperti rantai makanan ada yang besar yang kecil. Yang kecil-kecil cenderung banyak, dan ataupun disebutnya spooling bergerombol. itu kalau dilihat seperti lingkaran kan ya. Hiu mengejar ikan kecil karena predator tingkat tinggi. Dan makna lain keatas maknanya sesuatu bisnis selalu turun keatas jangan kebawah makanya hiunya loncat. Bisnis harus naik terus ga boleh nukik kebawah.

Jennifer: Kalau sejak berdiri mungkin dari SWI ke SWA dari tahun ke tahun apakah ada peningkatan pengunjung dari tahun ke tahunnya? Bu Dewi: Sebelum pandemic selalu naik meningkat cenderung bagus, tapi

saat pandemi jangan dihitung dulu. Kelihatan terus meningkat seperti hiu pada logo.

Jennifer: Kalau dari sisi pegawai dan karyawan apakah jumlah bertambah? Bu Dewi: Jadi seharusnya kalau perusahaan itu seharusnya kalau melakukan

ekspansi, karena kita belum makanya gini. Jumlah SDM dibandingkan SWI memang jumlah tidak sebanyak SWI tapi secara bisnis jadi lebih baik. Perusahaan baik gak selalu jumlah

(11)

xxx

perusahaan tapi produktivitas, jumlah karyawan dibandingkan dengan profit yang dihasilkan perusahaan.

Jennifer: Baik bu saya lanjut ke pertanyaan berikutnya ya bu? Target apa yang ingin dicapai SWA kedepannya?

Pa Heri: Targetnya banyak, salah satu tempat rekreasi kelautan. Mimpi kedepannya kalau bisa SWA dimana dia lebih cenderung menjadi pusat riset kelautan selain menampilkan wahana rekreasi. Di edukasi dapet, rekreasi dapet. Pengembangan riset menjadi tujuan SWA. Saat ini, bu dewi berhasil membudidayakan jellyfish. Dnegan satu disampaikan jellyfish sebenrnya ada satu lagi hiu tokek. Cuma posisinya belum banyak diekspos. Kita bisa menjadi pioneer dan trendsetter budidaya.

Jennifer: Kalau mencapai mimpi itu yang bisa jadi pioneer pusat riset, hambatan dan challengnya apa pa dan bu?

Pa Heri: Yang pertama kalau kita sebagai diriset, harus ada pemberi dana kita butuh fasilitas tempat equipment, SDM. Yang di jellyfish ini difasilitasi oleh SWA. Yang kedua kalau memang mau jadi pusat riset kita harus menggandeng LSM LSM yang menaung di kelautan kalau mau. Nanti kita bikin kebijakan atau program apa jangan sampai nanti belum mulai udah diganjel dengan orang yang tidak sependapat?

(12)

xxxi

Jennifer: Karena sudah berdiri lama dan di Indonesia ini luas dan mulai membangun aquarium dan konservasi, siapa kompetitor Sea World ancol

Bu Dewi :Awalnya sebelum, udah tau itu Jakarta aquarium salah satu kompetitor karena model bisnis yang sangat serupa. Sebelumnya kompetitor gaada, paling air tawar taman rekreasi akuarium air tawar dan kebun binatang, tapi saat ini dengan model bisnis yang sama Jakarta Akuarium. Jadi marketnya terpecah jadi pesaing utama.

Jennifer: Waktu muncul JA, pengunjung ada penurunan apa masih berbeda? Apakah cukup berdampak?

Bu Dewi: Alhamdulilah, gak terlalu, tapi adalah berapa persen, tapi secara customer loyalty index ada beberapa yang pindah ke sana. Tapi untuk signifikan kita masih banyak yang milih Sea World ancol. Keuntungan karna SWA ada di pusat rekreasi pantai dan yang lainnya, mudah dijangkau, iya jauh lebih besar. Dia gaada terowongan.

Jennifer: Image yang diingat pengunjugn terhadap SWA Bu Dewi: Imagenya adalah dunia laut dan terowongan Jennifer: Kalau image seperti berkualitas?

Pa Heri: Jadi posisinya pengunjung ke SWA itu dunia laut dia punya pengalaman baru melihat biota yang gabisa liat, yaitu keunggulan kita itu terowongan di akuarium utama. Pertanyaan 14 kebawah

(13)

xxxii

nanti pertanyaan bawah berkaitan dengan perencaanaan karna kita bukan orang desain nanti saya tanya dulu ke pa rika?

Bu Dewi: Begitu ya jen, adalagi yang masih berada di jangkauan kita?

Jennifer: Mungkin harapan tersendiri dari pa heri dan bu dewi terhadap SWA?

Pa Heri: Saya jawab ya, jadi sebelum saya sama bu dewi mempunya hope kita udah punya pekerjaan 3 kedepan, ditunggu, pekerjaan adalah kalau kita gak berinovasi, ya seaworld akan ditinggalkan, ada wacana akuarium baru, world, akuarium kid, kita terus. Mungkin karena ada pandemic ini jadi semua agak tertunda. Harapan” besar kita untuk berkembangnya banyak. Kalau mau mba jen main main ke sini lebih dekat lagi.

Jennifer: Iya pa saya gabisa kesana ada PSBB. Satu lagi pa bu, kalau mungkin dari bapa dan ibu gimana pandangan dan harapan desain SWA ada masukan mungkin?

Bu Dewi: Lebih futuristic tapi tetap natural Pa Heri: Futuristic tapi tetap natural

Jennifer: Berarti dari ibu dan bapa ada harapan ingin mengubah identitas SWA untuk lebih futuristic gitu?

Bu Dewi: Iya futuristic tapi tetap natural

Jennifer: Terimakasih banyak ya pa heri dan bu dewi Pa Heri dan Bu Dewi: Iya jen sukses ya thankyou ya

(14)

xxxiii

2. Wawancara dengan Pihak Sea World Terkait Identitas Visual

• Narasumber:

Dewi Retno D - Department Head Operational SWA and ODS • Media: Whatsapp Chat

• Tanggal dan waktu: 15 September 2020 pukul 19.07 – 20.11

Transkrip Wawancara:

Jennifer: Pertamaa biar lebih relevann aku tanya sambung dgn kemarin, kemarin ibu dgn pa heri sempat bilang bahwa ingin identitas visual/ logo yang futuristic tetapi tetap natural. Kalau boleh tahu apa alasan ibu hingga terbersit kata kunci tersebut?

(15)

xxxiv

Bu Dewi: Krn di dpn adalah masa depan. Natural pasti. Krn mmg semodern apapun natural itu pasti harus ada. Ga kebayang klo ikan diganti robot

Jennifer: Ohh begituu bu, berarti ibu punya keinginan dan harapan kalau identitas/ visual jika ada yg baru itu terlihat lebih modern dan mengikuti zaman bu?

Bu Dewi: iy

Jennifer: Kalau menurut ibu apakah identitas visual/ design / logo yg sekarang itu sudah modern atau bervisi masa depan?

Bu Dewi: Sperti nya iya, untuk jaman / periode saat ini. Lumayan

Jennifer: Untuk logo bu, kalau dilihat di logo ikan cukup banyak ornamen yaitu ikan hiu, ikan kecil 7, ombak. Apakah kalau dibuat hanya menjadi 1 warna contohnya hitam pada stempel, Apakah mengalami kesulitan untuk dilihat seperti ikannya tidak terlihat spt itu bu?

Bu Dewi: iya

Jennifer: Menurut ibu logo yang sekarang apakah ada kekurangan atau masukan dari ibu?

Bu Dewi: Masukan aja kali ya, untuk sebuah logo menurut sy identitas, ikan hiu dari dulu memenag menjadi logo seaworld, jadi tidak masalah dan mmg saat perencanaan mnta identitas memang kami jawab hiu. Perencanaan dgn kreativitasnya menambahkan ikan2 kecil itu, namun secara bentuk mereprentasikan ikan apa, tidak dikatakan.

(16)

xxxv

sebaiknya membuat logo terutama yang mengedukasi juga, apapun ikan atau hewan nya setidaknya memiliki kemiripan yang mewakili ikan yang ada di kenyataan. entah walaupun itu siluetnya. dan hewan atau ikannya harusnya real bukan fiksi. hehe.mungkin karena backgroun sy biologi juga kali ya

Jennifer: ohh begituu buu, untuk ikan kecilnya apakah ibu dan tim seaworld sendiri bisa mengidentifikasi ikan kecil tsb ikan jenis apa atau fiksi?

Bu Dewi: Tidak tau jen..itu ikan apa.

Jennifer: Untuk yg hiunya sendiri apa siluetnya sudah sesuai dan nyata bu? Bu Dewi: Iya sesuai hiunya

Jennifer: Menyangkut biologi ibuu lebih paham, apa dalam kenyataanya hiu ada hubungannya dgn ombak tsb bu?

Bu Dewi: Ngga sih, hiu ga suka lompat di ombak, beda sama lumba2. Jd saat sy ty, dibuat kesamaan dengan ods dan awa. Krn 3 unti berkenaan dengan air.

Jennifer: untuk warnanya sendiri bu mungkin menyangkut ke pertanyaan sebelumnya saya sempat dapat foto ini bu di internet (foto tiket disematkan) apakah pada penerapan 1 warna lainnya jugaa ikan, ombak, dan hiunya jadi tidak kelihatan bu?

Bu Dewi: Tidak. infonya yg penting tulisan seaworld ancolnya kelihatan Jennifer: Ohh begitu bu jadi fokusnya sebenarnya yg penting bisa terbaca di

(17)

xxxvi

Bu Dewi: Iya, utk warna diambil dr logo ancol. Tambahan, logo sebaikya jg bs dibuat tdk memanjang, sehingga bisa mnjadi icon yg mudah dikenali walau bukan tulisan. Dan yg kamu bilang klo dibuat stempel ttp kelihatan identitasnya, dan saat namanya hilang, orang ttp tau itu adalah seaworld ancol sprti disney, klo kepala mickey dia tau itu Disney dufan jg oke, klo kplnya monyet bekantan, pasti tau itu dufan

Jennifer: Menurut ibu dalam skala 1-5 seberapa menarik logo SWA yang sekarang?

Bu Dewi: 3 oke

Jennifer: Baik bu saya lanjut ke mascot, menurut ibu mascot yang sekarang sudah cukup menarik anak" atau bagaimana bu? kalau itu berasal dari request SWA atau dari tim desain bu terkait hewan"nya? Bu Dewi: Cukup mnarik, Request swa

Jennifer: Utk tempat rekreasi merchandise itu pemasukan yg cukup lumayan juga ya bu, unttuk SWA sendiri apakah merchandise sudah cukup menarik atau ingin ada inovasi dlm merchandise spt itu bu?

Bu Dewi: Merchandise pemasukan kedua setelah tiket, lumayan walaupun hy skitar 15 %, barangnya lumayan, ada tim sendiri yang menentukan, klo toko cukup baik, walupun blm ada renovasi atau inovasi dalam desain toko dari mungkin 2010. sudah bertema dengan lukisan laut2nya (tematik).

(18)

xxxvii

Jennifer: Baik bu, untuk identitas 1 lagi, apakah SWA mempunyai graphic standard manual book yg mengatur brand identity bu?

Bu Dewi: Nah...itu...sy ga py, smpet minta, smp sekarang perencanaan blm kirim. manual book justru adanya ttg mascot

Jennifer: Ohh begitu buu berarti yg ada manual booknya itu maskotnya ya bu?

Bu Dewi: Iya, yg dikirimkan ke unit ya. mungkin mereka ada cuma blm sempat cari lagi smp sekarang?

Jennifer: Ohh apa mungkin manual book tsb skrng sudah tidak digunakan berkala bu smpai sekarang?

Bu Dewi: Hmm...kurang paham juga jen. Iya seharusnya ada. krn akhirnya mmg sering salah warna dan revisi. Jd sebisa mungkin ya samakan, Jennifer: Salah warna apakah seringkali karna warnanya gradasi dan cukup

banyak bu?

Bu Dewi: Ga ngerti, tukang produksinya. kit ahy kasih logo. bahkan kl logonya bukan dari kami yg kasih sering ambil dr internet ketuker, sama ini yang beredar di internet entah siapa yang mengupload Jennifer: Ahh iya bu benarrr, saya waktu cari di internet juga sempat

bingung. mungkin 1 lagi bu diluar identitas visual kemarin saya ketinggalan bertanya, untuk target segmentasi SWA sendiri bu terkait ses ekonomi, lebih spesifik atau menuju ke mana bu? Atas, menengah ke atas, menengah, menengah ke bawah

(19)

xxxviii

Jennifer: Apakah ada keinginan untuk bisa menargetkan ses atas juga bu? Bu Dewi: Ada, dulu waktu pertama buka mmg B+ , A, ingin meningkatkan

kesana namun tentunya dgn inovasi dan renovasi krn blm ada renovasi terutama pada bangunan dan akuarium2 yg masih sama dr tahun 1996 ya, klo tdk salh

Jennifer: Ohh begitu bu, tapi apakah cita cita ini ingin diwujudkan untuk kedepannya bu?

Bu Dewi: InsyaAllah. Sdh ada, Mudah2an market ini mash bagus dan pa demi berakhir.

Jennifer: Untuk wawancaranyaa sudah selesai bu. Baik bu terimakasih banyak ya bu atas bantuann ibu

3. Wawancara dengan Pakar Desain Grafis

• Narasumber:

Luisa Erica- Pakar Desain Grafis • Media: Whatsapp Chat

(20)

xxxix Poin yang dibahas dalam wawancara:

Transkrip Wawancara:

Poin yang dibahas dalam wawancara dengan dosen Desain Grafis:

1. Terdapat logo yang ditemukan berbeda, baik dari segi detail gambar, typeface, dan warna. Terdapat 2 buah logo yang beredar di internet.

2. Susunan pengaturan penempatan logo di kiri atas dan tengah atas terus berganti ganti.

3. Dalam beberapa penerapan pada media aplikasi seringkali menabrak dengan latar belakang biru/ foto akuarium

4. Dilampirkan sebagai berikut penerapan logo netral logo hitam Sea World Ancol

5. Setelah melakukan pencarian di berbagai tempat, Sea World Ancol tidak memiliki logo berwarna putih.

(21)

xl

Jennifer: Ci Sasa ini aku Jennifer, jadi cii aku mau wawancara cici buat memperkuat karna dibutuhkan pendapat ahli untuk mengobservasi identitas visual. Dari penemuan aku ada beberapa aspek dari identitas visual seaworld ancol yang ga sesuai sama fungsional dari identitas visual. Ada 5 poinn cii, nanti perpoinn akuu kasih liat temuann aku trs mungkinn cici bisaa kasih tanggepann

Bu Luisa: Oke Jen

Jennifer: 1. Terdapat logo yang ditemukan berbeda, dari segi detail gambar, typeface dan warna. terdapat 2 buah logo yang beredar di internet (gambar disematkan). Yang atas itu logo official tp ga tersedia di pencarian manapun gt jd gakeluar waktu dicari, hrs save dari fb / ig.

Bu Luisa: Iyaa ku setuju kokk kalo itu ga konsisten, dan bahayanya nanti si seaworld bisa "di atas namakan" sama pihak yang ga bertanggungjawab gituloh. Kaya sekarang kan yang beredar logo yang salah tapi highres. Nah bisa aja ada yang mau scam orang trus ngaku2 atas nama seaworld. Malah sebaliknya dehh, kaya karena yang beredar itu logo yang salah, nanti ketika ada info resmi menggunakan logo yang bener malah orang ga percaya. Karena orang taunya logo yang satunya kan. Dan yang logo yang salah itu lebih highres jadi lebih meyakinkan gitu ga sih. Yang asli kan jadul trus ga rapi gitu, jadi orang malah ngira itu penipuan padahal itu yang benernya. Kesalahan awalnya karena inconsistent sih karena

(22)

xli

ga ada yang menyatakan kalo "ini loh logo ayang officialnya" menurutku perlu ada 1 set identitas visual yang konsisten dan kemudian disosialisasikan ke publik (entah gimana), bisa lewat tvc atau medsos gitu2 juga sih.

Jennifer: Kaya Gojek gitu ya ci?

Bu Luisa: Iyaaaa benerr. dan di dalam identitas ini tuh kaya dikasih keunikan khusus yang tujuannya untuk authenticity. ini aku belum kebayang sih tapi gimana kalo dalam identitas visualnya, tapi mungkin bisa diterapin di kolateralnya. kaya di merch atau tiket gitu2, ada semacem "seal" atau invisible ink yang nunjukin keasliannya. Kaya biasa wine gitu juga ada yang pake seal2 gitu. sama buat tiket masuk juga biasanya kaya festival gitu2 suka pake tinta ini, yang bening trus pas dikasih lampu uv baru keliatan itu loh. Jadi orang gabisa palsuin. Ohh sama ini sih dampaknya, kaya jadi ga kredibel gitu. pas orang liat logonya beda tuh jadi bingung mau percaya yang mana kan, dan bisa aja ujung2nya malah gajadi karena takut penipuan.

Jennifer: Ahh iyaa trus karnaa ini logo dipakai tuh cukup kompleks ci dan diterapinnya cm kecil gt di post instagram official jadi susah diliat teliti jelas yang asli.

Bu Luisa: Iyaaa bener. sama 1 lagi menurutku identitas visual itu tujuannya buat menanamkan image di otak konsumen kan, jadi makanya harus konsisten supaya yang mereka liat tuh selalu sama dan selalu

(23)

xlii

inget sama brand-nya. sedangkan kalo beda2 tuh jadi susah buat dimengerti dan diingat gituloh

Jennifer: Poin 2. Susunan pengaturan penempatan logo di kiri atas dan tengah atas terus berganti ganti (gambar disematkan). Jadi ci aku dapet beberapa penemuan kalau cara dia aplikasiin dgn stroke/ biar logonya menonjol tuh ganti” terus. Ada yg dikasih stroke ada yg dibuletin ada yg dikasih sinar gt. Kalau menurut cici ini berdampak kepada identitas visualnya / hanya sekedar variasi dalam aplikasii ajaa?

Bu Luisa: Sebenernya kalo menurutku orang awam mungkin akan engga sadar soal ini, karena mereka akan langsung notice ke logo sepertinya. tapi kalo dari segi brand guidelines, penempatan logo itu memang harus diatur dan dibuat konsisten di berbagai media dan kalo dia ga konsisten, berarti brand guidelinesnya ga bener. Atau bahkan dia ga punya guidelines sama sekali. Dampaknya nanti ke konsistensi juga sih, jadi brandnya ga "rapi" dan senada gitu, kaya setiap publikasi terlihat dibuat sama orang yang berbeda kaya ga ada kesatuan padahal as a brand, semua designer harus menyatu sebagai brand itu, bukan sebagai individunya lagi.

Jennifer: Bisa jadi ci karna kalau bicara guidelines jg paling penting ada aspek yg pengaturan white space itu keliatan berbeda”

Bu Luisa: Makanya beberapa perusahaan udah punya template brosur, template billboard dll, karena semuanya harus konsisten

(24)

xliii

merepresentasikan brandnya. Karena brand kan anggepannya 1 entity, meskipun kenyataannya designernya 5 orang. kalo case yang sekarang itu kaya tiap designer ga diatur gituloh.

Jennifer: Ah iyaa berarti dalam identitas visual itu perlu sebuah guidelines yang menjadi patokan untuk pengaplikasian dan penggunaan bagi setiap aplikasi / desainernyaa?

Bu Luisa: Kaya kalo di branding tuh kita harus menganggap entity ini sebagai 1 personality sendiri, jadi cara ngomongnya diatur dalam copywriting, penampilannya diatur dalam identitas visual gitu2. iyaa, makanya gabisa kalo identitasnya beda2, karena 1 personality kan pasti akan selalu sama

Jennifer: Nah ci ngomongin pengaplikasian ini juga bisa nyambung ke poin 3. Dalam beberapa penerapan kepada media, aplikasi seringkali menabrak dengan latar berwarna biru / foto akuarium (foto disematkan)

Bu Luisa: Oooh yayaya, jadi ga keliatan ya. Penerapan itu aja udah beda sama yang sebelumnya. Iyaa, bener sihh mereka kaya ga punya guidelines. karena kalo ada, mereka literally tinggal ngikutin aturannya. kaya semacen udah ada "template" gituloh. Tapi karena ga ada, jadi tiap designer terjemahin sendiri2 makanya bedaa. Iyaa, semuanya saling berkaitan sihh. Kaya domino effect ke semua media pasti.

(25)

xliv

Bu Luisa: Nah itu bisa juga jadi pendukung, karena kualitas yang dijanjikan itu jadi tidak tergambarkan di dalam "penampilannya" seaworld gitu. Karena kalo brand yang udah papan atas dan top of mind itu pasti sangat mengutamakan citra dan penampilan. Karena it's literally the first thing we see gitulohh, kaya first impression semua orang pasti dimulai dari visualnya.

Jennifer: Bicara kompetitornya mungkin kesaing sama Jakarta Aquarium ya ci?

Bu Luisa: Nahh iyaa, karena penampilannya jakarta aquarium terkesan lebih kredibel gitu

Jennifer: Aku lanjut ke poin 4. Dilampirkan sebagai berikut penerapan logo hitam dari sea world ancol dan 5.Setelah melakukan pencarian di berbagai tempat, seaworld ancol tidak memiliki logo berwarna putih (gambar disematkan). Jadi ci ini yang aku temuin saat cari pengaplikasian logo hitam dan putih warna hitamnya diaplikasiinn nya seperti inii, dan gak ketemu logo full putih, kalau menurut cici pengaplikasian logo berewarna netral iinii gmn?

Bu Luisa: oohh yayaya, pas dibuat negative-nya jadi ga keliatan detailsnya ya karena terlalu kecil objek2nya ini juga biasanya masuk ke dalam pertimbangan ketika bikin identitas sih, kaya kita harus nentuin ukuran terkecilnya berapa dan bentuk negatifnya gimana supaya detailsnya tetep keliatan.

(26)

xlv

Jennifer: Iyaa dan logo seaworld itu elemen nya ikan”nya bertumpuk” gt sama ombaknyaa

Bu Luisa: Iyaa benerr detail bolong2nya jadi ga keliatan bener sihh itu harus dipertimbangin juga apalagi logo seaworld akan diterapin di berbagai media yang butuh versi bw-nya di cap dan surat2 juga kan. Apalagi kalo surat2 resmi gitu, harus bener2 represent identitasnya dengan baik supaya ga gampang dipalsuin jugaa. Jennifer: iyaaa bahayaa apalagi mereka juga tempat konservasi hewan laut

Indonesia.

Bu Luisa: Yaaas. jadi takut ada yang forging documents gituu

Jennifer: kalo poinnya sih udah beres cii, kira” ada yg masih mau ditambahin/ cukupp?

Bu Luisa: Sepertinyaaa cukup, intinya memang seaworld butuh guidelines untuk mengatur semuanya supaya konsistenn

4. Kuesioner

Berikut merupakan pertanyaan dan hasil respon dari 105 responden dari hasil kuesioner yang dilakukan melalui survey online dengan platform Google Forms sejak tanggal 4 September 2020 hingga 9 September 2020.

(27)
(28)
(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

Luas persegi panjang yang terjadi sama dengan luas

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Pencapaian Indikator Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrume n

Setelah divalidasi, produk yang dikembangkan akan diuji coba lapangan kecil menggunakan 12 peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan seorang pembina

Web service adalah aplikasi yang dibuat agar dapat dipanggil atau diakses oleh aplikasi lain melalui internet dengan menggunakan format pertukaran data sebagai format

Berdasarkan tabel tingkat nyeri ibu bersalin pada kelompok perlakuan menunjukan bahwa tingkat nyeri sebelum penggunaan birthing ball sebagian responden mengalami nyeri

Ada pun yang menjadi bagian atau elemen-elemen dari sistem sosial yang turut mereka adaptasi di Desa Balinuraga, Lampung Selatan, yang menjadi identitas

Akses pendidikan bagi kaum perempuan dari tahun ke tahun telah memberikan bukti bahwa perempuan Indonesia tidak hanya dijadikan dan dikatakan sebagai kaum yang