• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan di Indonesia dan Maroko (27/M) Oleh : Mar'atus Sholihah Minggu, 15 Mei :53

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendidikan di Indonesia dan Maroko (27/M) Oleh : Mar'atus Sholihah Minggu, 15 Mei :53"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KOPI, Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang. Sebagai Negara yang sedang berkembang Indonesia berusaha untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan Negara tetangga guna menciptakan persahabatan yang harmonis. Salah satu hubungan baik Indonesia dengan Negara lain yakni dengan Maroko. Maroko merupakan Negara yang memiliki keindahan yang mempesona sehingga banyak orang yang ingin

menyaksikan secara langsung bagaimana maroko itu, disamping itu Maroko merupakan kota tua peninggalan bangsa romawi, disertai kultur budaya yang mamadukan antar budaya arab dan eropa. Selintas tentang Negara Indonesia dengan Maroko mempunyai latar belakang yang hampir mirip. Di lihat dari sisi kebudayaan, agama, pendidikan, pemerintahan, dan lain

sebagainya.

Indonesia, salah satu Negara demokrasi yang berada diwilayah asia tenggara, bagian timur dari benua asia. Sedangkan Maroko adalah Negara kerajaan yang berada di wilayah afrika utara atau bagian barat dari benua Afrika yang sering disebut dengan Maghribi (negeri matahari terbenam).

Rabat adalah ibu kota negara Maroko, keindahan kota Rabat tak bisa dilepaskan oleh jalan yang bernama Soekarno. Soekarno? ya pada pemerintahan President Soekarno Indonesia pernah menjalin kerjasama dengan pemerintahan negara maroko yang pada masah itu masih dipimpin oleh raja yang bernama Mohammed V kerjasama ini trus berjalan hingga sekarang. Negeri Seribu Benteng ini memiliki sumber kekayaan alam yang sering dijadikan tempat wisata oleh para turis dai negeri barat salah satunya adalah Dorekh Mohammed V yang selalu menjadi daya tarik pengunjung negeri ini. Tidak kalah menarik nya dengan negara eropa lain nya yang perpaduan eropa disini sangat domonan dengan model baju dan segi banguna.

Abad ke-21 merupakan era penentuan pilihan prioritas untuk maju dan mampu memberikan jawaban terhadap tantangan-tantangan global. Tantangan dan perkembangan masyarakat di masa datang diantisipasi sebagai era teknologi, informasi dan globalisasi yang berakar pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Sistem kehidupan sosial, ekonomi, politik, ilmu, teknologi, seni dan bahkan agama, sangat dipengaruhi oleh perkembangan SDM dan masyarakatnya. Maka masyarakat atau negara yang mampu mengembangkan SDM yang unggul tentu akan berhasil dalam kerjasama maupun persaingan global, sedangkan sebaliknya, masyarakat dan negara yang tertinggal dalam pengembangan SDM-nya akan stagnan,

(2)

dikatakan bahwa konsep sumber daya manusia (human resources) itu berkembang ketika diketahui dan disadari bahwa manusia mengandung berbagai aspek sumber daya bahkan sebagai sumber energi. Manusia tidak hanya berunsur jumlah, seperti terkesan dalam

pengertian penduduk, tetapi juga mutu. Mutu atau kualitas manusia ini tidak ditentukan hanya oleh aspek keterampilan atau kekuatan tenaga fisiknya, tetapi juga pendidikannya atau kadar pengetahuannya, pengalaman atau kematangannya, dan sikapnya atau nilai-nilai yang dimilikinya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, ternyata mengharuskan pula peningkatan pada bidang pendidikan. Karena pendidikanlah yang menjadi faktor penentu dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia suatu bangsa. Maka semakin tinggi pendidikan yang diperoleh seseorang sejatinya derajat kemanusiaannya pun semakin

meningkat pula. Hal ini berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas pola pikir, sikap dan tindakan yang semakin efektif dan efisien, baik dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, hubungan antar manusia (sosial) maupun hubungan dirinya dengan Sang Maha Pencipta (Allah SWT).

Kebijakan strategik pembangunan sistem pendidikan nasional, baik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sampai jenjang pendidikan tinggi secara menyeluruh hendaknya mengarah kepada aspek kehidupan yang berujung pada peningkatan mutu (quality) dan

persamaan perlakuan (equality). Upaya peningkatan mutu (quality) pendidikan dan persamaan perlakuan (equity) kepada semua anak usia wajib belajar dalam memperoleh akses pendidikan merupakan isu yang utama dalam pertemuan 37th SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) Council Conference di Chiang Mai tanggal 11 Maret 2002 dengan telah dihasilkannya Declaration on Quality and Equity in Education in Southeast Asia. Pertemuan tersebut ditindaklanjuti dengan Special High Official Meeting tanggal 29-31 Mei 2002 di Thailand yang menyepakati bahwa penerapan Q&E di bidang pendidikan bertujuan untuk menempatkan pendidikan untuk semua (education for all), di antaranya untuk

mengurangi antara kaya dan miskin dalam mendapatkan pengetahuan dan informasi.

Pendidikan dalam perspektif filosofis, pada hakekatnya merupakan proses memanusiakan manusia. Tujuan utama dari pendidikan itu adalah membantu peserta didik untuk mencapai kematangan pribadi. Menjadi manusia yang berbudi pekerti, berahlak karimah serta mempunyai skill yang mumpuni untuk bekal dalam mengarungi kehidupannya, hal itu tercantum dalam Undang-undang Sistem pendidikan nasional Nomor 20 Tahun 2003.

(3)

berlandaskan kepada Dahir (Undang-undang yang dikeluarkan oleh raja) yang dapat diuraikan dalam undang-undang departemen pendidikan nasional Maroko. Undang-undang tersebut selalu direvisi dan dikembangkan oleh pemerintah Maroko atas arahan dan direksi dari raja. Pendidikan yang dilaksanakan baik di Maroko maupun di Indonesia berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang baik serta bertanggung jawab. Meskipun hal di atas menjadi tujuan utama pendidikan di Maroko dan Indonesia, tentu saja ada perbedaan dasar yang memberi nilai khusus untuk pendidikan kedua negara tersebut.

Pendidikan di Maroko berdasarkan agama Islam dan bahasa Arab sebagai agama dan Bahasa resmi negara, persatuan bangsa dari ujung utara sampai ujung selatan termasuk pantai pasir Maroko, dan raja sebagai pemimpin negara dan pelindung agama Islam sebagaimana

diwajibkan kepadanya oleh umatnya yang beragama Islam. Hal ini tentu saja berbeda dengan Pendidikan Indonesia yang berlandasan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ada banyak kesamaan dan perbedaan antara system pendidikan di Maroko dan Indonesia. Jalur pendidikannya terdiri dari jalur formal dan jalur non-formal.

Namun, Kerja sama pendidikan antara Indonesia dengan Maroko, hingga kini dipandang belum optimal. Padahal, masih banyak potensi di bidang pendidikan yang bisa dikerjasamakan kedua belah pihak.

Menurut Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Prof Laode Masihu Kamaluddin MSc MEng PhD, upaya itu harus segera dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak dicitrakan bodoh. Dia mengakui, masih banyak kendala yang menghambat terwujudnya kerja sama tersebut.

"Yang utama, minimnya tulisan-tulisan para pemikir (ulama) kita yang tidak diterjemahkan dalam bahasa internasional seperti bahasa Inggris dan bahasa Arab. Ini membuat negara lain, tidak mengenal Indonesia. Tak heran jika orang asing memandang peradaban kita belum kuat," tuturnya dalam seminar internasional 'Pembangunan Peradaban Islam Indonesia Maroko' di aula Fakultas Kedokteran Unissula, Kamis (9/12).

(4)

Karena itulah, kata dia, Unissula ingin mengambil peran menjembatani keterbatasan itu dengan banyak melakukan kerja sama pendidikan dengan pusat peradaban di dunia, termasuk dengan empat universitas di Maroko, yang salah satunya adalah Universitas Sidi Mohammed Ben Abdallah di kota Fez, Maroko.

Dia menambahkan, sudah saatnya kita memperbanyak referensi budaya dalam pengembangan peradaban bangsa. "Kita sering menjadikan Mesir dengan Al Azhar-nya sebagai referensi keilmuan. Namun, tak begitu memperhitungkan Maroko sebagai salah satu negara Afrika Utara yang turut memberi sumbangsih bagi peradaban dunia. Makanya, untuk tahap awal, kami memilih bekerja sama dengan Maroko," katanya.

Semoga hubungan yang dijalin oleh Indonesia dan Maroko lebih ditingkatkan dan tidak hanya dibidang pendidikan saja, namun dibidang lain juga lebih ditingkatkan juga seperti bidang pariwisata, sosbud, perdagangan, ekonomi, politik dan lain sebagainya.

Referensi file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR.../Kajian_Singkat_Pendidikan.pdf http://www.Pewarta Indonesia.com http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/12/09/72619 Biodata Penulis

(5)

Tempat tanggal lahir : Lamongan, 29 September 1990 Perguruan tinggi : Universitas Negeri Surabaya

Alamat PT : Lidah Wetan Surabaya No induk mahasiswa : 101024245

Alamat rumah : Lidah Wetan Gang 9 No 15, Surabaya No hp : 081515217577

Alamat E-mail : likhah09@gmail.com Nama facebook : mar’atus sholihah

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta