• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNALKIMIA. rssn Ketua Penyunting AnakAgung Bawa Putra, S.Si., M.Si. Wakil Ketua Penyunting I Nengah Simpen, S.Si., M.Si.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNALKIMIA. rssn Ketua Penyunting AnakAgung Bawa Putra, S.Si., M.Si. Wakil Ketua Penyunting I Nengah Simpen, S.Si., M.Si."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

gouRtYAL

oF

CHEMTSTR\

rssN 1907-9850

voLUME

8,

NOMOR

1,

JANUARI 2014

Terbit dua kali setahun pada

bulan

Januari dan Juli

Berisi tulisan

artikel

penelitian bidang

Kimia

Berbahasa Indonesia atau Berbahasa

Inggris

Ketua Penyunting

AnakAgung Bawa Putra, S.Si., M.Si.

Wakil Ketua

Penyunting I Nengah Simpen, S.Si., M.Si.

Penyunting Pelaksana

Prof. Dr. Drs.

I

Made Dira Swantara, M.Si. Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Putra Manuaba, M.Phil.

Prof. Dr. Drs. I Wayan Budiarsa Suyasa, M.S. Dra.

Ni

Made Puspawati, M.Phil., Ph.D.

Dr. Drs. Manuntun Manurung, M.S. Dra. Iryanti Eka Suprihatin, M.Sc., Ph.D.

Dra. Emmy Sahara, M.Sc.(Hons) Drs.

I

Made Sukadana, M.Si. Oka Ratnayani, S.Si., M.Si., Ph.D.

Pelaksana Tata Usaha

Drs.

I

Gusti Agung Gede Bawa, M.Si.

Ni

Putu Diantariani, S.Si., M.Si.

I

Pande Putu Darmayuda, S.Pt. I Wayan Gede Suardana.

Alamat

Penerbit

:

Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam Universitas Udayana

Kampus

Buht Jimbaran,

Kuta Selatan, Badung - Bali

Gedung FH,Telpon (0361) 701954Exp 255,

e-ma

il

: [email protected]. ac.

id

http ://oj s.unud. ac.idiindex.php/j chem

(3)

gO(TRNAL

OF CHEMTSTRW

rssN

1907-9850

voLUME

8o

NOMOR

1, JANUARI 2014

DAFTAR ISI

Studi krteraksi Ion Logam Mnz* Dengan Selulosa Dari Serbuk Kayu

Risfidian Mohadi, Adi Saputra, Nurlisa Hidayati, dan Aldes

Lesbani

..

1

Spesiasi dan Bioavailabilitas Logam Cu dan Zn Dalam Sedimen di Pelabuhan Benoa Yang Diayak Basah dan Kerlng

Arik Agustina, Emmy Sahara, dan I G.A. Kunti Sri Panca Dewi

...

g

Pengaruh Penambahan Susu Skim Terhadap Hasil DNA Metagenomik Diisolasi Dari Tanah

Huian lviangrove

Ni Putu Frida oktaningtias widiarthi, Ketut Ratnayani, dan I Nengah

wirajana*

..

17

Uji

Aktivitas Repelan Minyak Atsiri Buah Liligundi (Vitex trifutia Linn) Terhadap Nyamuk

Aedes oegtpti

I Wayan Sugiri Adiyasa, Sri Rahayu Santi, dan Manuntun

Manurung

23

Total

Logam

Pb

dan

Cr

Dalam Tanah Pertanian

dan Air Danau Beratan

Serta

Bioavailabilitasnya Dalam Tanah Pertanian di Daerah Bedugul

i. G. Eka Saputra jaya, i.ivi. Siaka, rian i.i. P. Diantariani

...

2E Kemampuan Tanah Hutan Mangrove Sebagai Sumber Enzim Dalam Hidrolisis Enzrmatrk

Subsfat Sekam Padi

Ni Luh Md Widayantini, T Nengah Wirajana., dan Puhr

Srrarva

35

Penentuan Kadar 8-hidroksi-2'-deoksiguanosin (8-ohdg) Dalam Urin Tikus Setelah Terpapar Etanol dan Asap Rokok

Mahardika Aprilia Iflahah, Ni Made Suaniti, dan Ida Ayu Raka Astiti

Asih

...

j...

42 Isolasi DNA Metagenomik Dalam Rangka Studi Metanogenesis pada Tanah Sawah

Ni Luh Putu Mustika Praptiwi, kyanti Eka suprihatin, dan I Nengah

wirajana*

47

Analisis 8-isoprostan Dalam Urin Tikus Jantan Wistar Setelah Terpapar Etanol dan Asap Rokok

Agung Ari Chandra Wibawa, Ni Made Suaniti, dan Ni Komang Ariati .

...

53 Stabilitas dan Kadar Lamivudin Dalam Sediaan Racikan Puyer Pada Berbagai Waktu

Penvi mnan an Secara. Spektrofotom etri I Iv-Vi s

(4)

Mlnyak Atsfui Daun Tenggulun (Protium javanicum Burm'F') Sebagai Repelan Nyarruk Demam Berdarah (Aedes aeg/Pti)

a;

A]r,r Primanrlari Iltami, Sri Rahayr Santi, dan Ni Ma.de Prrspawati

Desain primer Untuk Amplifikasi Gef_ kotG Multidrug Resi,stance Tuberculosis (MDR-TB) Densan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR)

ffi"tJfi;;ii

n;,

Rarrayani')'), dan Sagung Chandra Yowani

lsolasi

dan

ldentifikasi

Senyawa

Aktif Anti

Bakteri Pada Daun Herba

Sisrk

Naga(Drymo glos s um pilo s e I I oides Presl')

-Cd! Agus Sur&a Cahvadi, I Gusti Agung Gede Bawa' dan Emmy Sahara

Kandungan Logam Cu dan ZnDalartTanah dan Pupuk serta Bioavailabilitasnya Dalam Tanah

Pertanian di Daerah Bedugul

I Putu Meda Panniko, I Made Siaka, dan Putu Suarya

Pengaruh Perlakuan Biofilfasi Ekosistem Buatan Terhadap Penurunan COD, Nitrat, dan pH Air Limbah Pencucian RumPut Laut

W. Gina Angraeni, I W. Budiarsa Suyasa, danWahyu Dwrjani Sulihingtyas

pemanfaatan

Teh

Kombucha sebagai obat Hiperurisemia Melalui Penurunan Kadar

8 -hiciroksi-2-<ieoksiguanosin

Made Baruna Jayadilaga, Ida Bagus Put.a Manuaba, danNi Luh Rustini

Ekstraksi zatwarna Alam dari Bonggol Tanaman Pisang (Musa paradiascioca L.) Dengan Metode Masera-si. Reflrrks, dan Sokletasi

A. A. Bawa Putra, N. W. Bogoriani, N. P. Diantariani, danNi Wayan Utafi ... ...'.'

Sintesis dan Karakterisasi Edible FilmBerbahan Baku Gelatrn Hasil Isolasi Kulit Ceker Ayam Broiler

I lvlade Sutha Negara dan

i

Nengah Simpen

Karakteristrk Sifat Fisiko Kimia Gelatin Halal Yang Diekstak Dari

Kulit

Ayam Broiler Melalui Variasi Suhu

iriltvtJ"

p"ffiatt,

INengah Simpen2, <lan Ni Luh Puflt Suciptawati3 Fotodegradasi Metilen Biru Dengan sinar ultraviolet dan Katalis Zno

N. P. Diantariani*,I. A. G. Widihati, dan I G' A' A' Ratih Megasari

70 77 83 91 97 104 113 l2a 127 137

(5)

TOTAL LOGAM Pb DAN Cr DALAM TANAH PERTANIAN DAN AIR DANAU BERATAN SERTA BIOAVAILABILITASNYA DALAM TANAH PERTANIAN DI DAERAH BEDUGU

I. G. Eka Saputra Jaya, I. M. Siaka, dan N. P. Diantariani

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbara

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai konsentrasi total logam Pb dan Cr dalam tanah pertanian dan air Danau Beratan serta bioavailabilitasnya dalam tanah pertanian di daerah Bedugul. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi total logam dan tingkat bioavailabilitas logam Pb dan Cr pada tanah pertanian di daerah Bedugul serta menentukan konsentrasi total logam Pb dan Cr dalam air Danau Beratan. Penelitian ini meliputi penentuan konsentrasi Pb dan Cr total dalam sampel tanah dan air danau serta penentuan bioavailabilitas logam Pb dan Cr yang dianalisis dengan Atomic Absorption Spektrofotometer (AAS).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi total logam Pb dan Cr dalam tanah pertanian yang terbesar terletak pada lokasi dekat jalan raya dengan nilai sebesar 14,6162 mg/kg dan 15,5380 mg/kg. Sementara itu, konsentrasi logam Pb dan Cr total pada air danau Beratan secara berurutan sebesar 0,2802 mg/L dan 0,2213 mg/L. Bioavailabilitas logam Pb hanya terdeteksi pada tanah dekat jalan raya yaitu sekitar 45% bioavailabel (yang terekstraksi oleh HCl) dan yang berpotensi bioavailabel sekitar 27% (selisih logam Pb yang terekstraksi oleh EDTA dengan yang terekstraksi oleh HCl). Tanah sampel yang lainnya tidak menunjukkan sifat bioavailabilitasnya (logam Pb yang terekstraksi tidak terdeteksi). Bioavailabilitas logam Cr terdeteksi pada semua sampel tanah (60-76%) dan yang berpotensi bioavailabel berkisar antara 6 hingga 17%.

Kata kunci: Logam berat, Pb, Cr, bioavailabilitas

ABSTRACT

This paper discusses the total metal contents of Pb and Cr in soil of agricultural land and water of Lake Beratan, as well as their bioavailabilities in soil of the land in Bedugul area. This study aims to determine the total metals and the bioavailability of Pb and Cr in the soils of agricultural land in Bedugul area and determine the total metal Pb and Cr in the water of Lake Beratan. The total concentrations of Pb and Cr in soil samples and water of the lake were analyzed by using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The bioavailabilities of Pb and Cr in soil samples were also determined and analyzed by AAS.

The results showed that the highest total concentrations of Pb and Cr were found in the soil located near the high way, which were 14.6162 mg/kg for Pb and 15.5380 mg/kg for Cr. The total concentration of Pb and Cr in water of Beratan lake were 0.2802 mg/L and 0.2213 mg/L respectively. Cr metal was more bioavailable compared to Pb metal in the soil of Bedugul area. Bioavailable Pb was detected only in the soil sample collected from the area near the high way, which was about 45% bioavailable (as extracted by HCl) and potentially bioavailable was about 27% (the different percentages of Pb extracted by EDTA and by HCl. On the other hands, bioavailable Cr metal was detected in every soil sample (60-76%) and its potentially bioavailable ranged between 6 and 17%.

Keywords: Heavy metals, Pb, Cr, and bioavailability

PENDAHULUAN

Pertanian merupakan salah satu sumber mata pencaharian utama bagi penduduk Indonesia.

Untuk meningkatkan produksi pertanian, petani seringkali menggunakan pupuk anorganik dan pestisida yang jika digunakan secara berlebihan dan terus menerus akan memberikan efek buruk

(6)

bagi lahan pertanian. Pupuk anorganik dan pestisida mengandung logam berat yang dapat mencemari tanah pertanian. Konsentrasi logam berat yang biasa terdapat dalam pupuk anorganik dan pestisida adalah Cu, As, Co, Cr, Mn, Fe, Ni, Zn, Cd, Pb, dan Hg (Alloway,1995). Dalam keadaan bebas logam berat dapat terserap oleh tanaman, sedangkan dalam bentuk tidak bebas dapat berikatan dengan hara, bahan organik maupun anorganik lainnya Adanya logam berat ini dapat bersifat racun karena logam berat akan terakumulasi dalam tubuh serta sifat logam berat itu sendiri yang sukar untuk diurai dan mudah diabsorpsi oleh tubuh.

Soepardi (1983) menyatakan kisaran logam berat timbal (Pb) sebagai pencemar dalam tanah adalah 2-200 ppm dan kisaran logam berat timbal (Pb) dalam tanaman adalah 0,10-10 ppm, sedangkan konsentrasi maksimum kromium yang diperbolehkan dalam tanah adalah 0,05 mg/kg (Baroto, 2006). Konsentrasi logam berat yang terakumulasi dalam tanah pertanian ini dapat mengancam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena logam berat bebas dalam tanah pertanian dapat terserap oleh tanaman atau memiliki daya bioavailabilitas yang tinggi terhadap tanaman, yang pada akhirnya akan masuk ke dalam tubuh manusia saat mengkonsumsi pangan yang telah terpapar logam berat tersebut (Sudarwin, 2008).

Penggunaan pupuk anorganik dan pestisida yang terus menerus akan menyebabkan logam berat sebagai residu pupuk anorganik dan pestisida akan terakumulasi dan akan menyebabkan pencemaran dalam lahan pertanian tersebut. Selain berasal dari pupuk anorganik dan pestisida yang diberikan langsung ke tanaman, logam berat juga dapat berasal dari sumber air penyiraman yang telah terkontaminasi logam berat dan asap-asap kendaraan bermotor. Pada tingkat tertentu logam berat seperti Pb dan Cr dapat membahayakan kehidupan manusia apabila logam tersebut memiliki daya bioavailabilitas yang tinggi terhadap tanaman yang menjadi sumber komoditi pangan.

Pencemaran logam berat dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya tingkat bioavailabilitasnya atau ketersediaannya terhadap tanaman pangan dalam tanah pertanian. Bioavailabilitas merupakan kemampuan dari logam berat yang terakumulasi dalam tanah untuk terserap ke dalam tanaman.

Besarnya fraksi bioavailabilitas logam berat dapat ditentukan dengan metode ekstraksi tunggal menggunakan dua jenis pengekstrak yaitu EDTA dan HCl maupun dengan metode ekstraksi bertahap (Siaka et al., 2006).

Lahan pertanian di daerah Bedugul yang cukup luas serta Bedugul merupakan salah satu pemasok sayuran yang ada di Daerah Bali, sehingga lahan pertanian di daerah Bedugul berpotensi tercemar logam berat akibat dari penggunaan pupuk anorganik dan pestisida yang berlebihan. Berdasarkan pemaparan di atas maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian terhadap konsentrasi logam Pb dan Cr total serta bioavailabilitas logam Pb dan Cr sehingga dapat diketahui tingkat pencemaran logam berat Pb dan Cr di daerah pertanian Bedugul.

MATERI DAN METODE

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : sampel tanah, air danau Beratan, EDTA, HCl, HNO3, Pb(NO3)2, K2Cr2O7, aquades.

Peralatan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : labu ukur, pipet volum, gelas ukur, gelas beaker, botol semprot, kantong plastik, kotak es, shaker, sentrifuge, mortar, kertas saring, neraca analitik, pemanas listrik, desikator, oven, ayakan 63 µm, sendok polietilen, botol polietilen,

ultrasonic bath dan Atomic Absorption Spektrofotometer (AAS).

Cara Kerja

Pengambilan sampel tanah

Sebelum pengambilan sampel, sendok dan botol polietilen yang digunakan untuk sampling direndam dalam asam nitrat (HNO3) 10% tidak kurang dari 24 jam kemudian dibilas beberapa kali dengan aquades dan dikeringkan. Sampel tanah yang diambil adalah tanah permukaan dengan kedalaman 0 – 20 cm. Pada masing-masing lokasi sampling, tanah permukaan yang diambil secara acak di 3 titik dan masing-masing sekitar 0,5 kg dengan menggunakan sendok polietilen. Selanjutnya, sampel tanah dimasukkan ke dalam

(7)

wadah dan sampel yang terkumpul segera dibawa ke Laboratorium untuk proses analisis lebih lanjut.

Pengambilan sampel air

Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan botol polietilen yang sudah bersih dan kering. Jumlah sampel air yang diambil pada setiap titik sampling sekitar 1L, kemudian sampel air dimasukkan ke dalam botol polietilen dan ditambahkan asam nitrat 1% sebagai pengawet dan disimpan dalam coolbox, lalu dibawa ke Laboratorium.

Perlakuan Sampel

Sampel tanah dikeringkan dalam oven pada suhu tidak lebih dari 600C hingga didapatkan berat konstan. Selanjutnya sampel digerus dan diayak dengan ayakan 63 µm. Ayakan dilakukan terhadap sampel tanah dengan tujuan agar semua butiran tanah memiliki ukuran yang sama (homogen). Sampel tanah kering yang telah digerus kemudian disimpan dalam botol kering untuk analisis lebih lanjut.

Penentuan konsentrasi Pb dan Cr total dalam sampel tanah

Sampel serbuk tanah ditimbang teliti 1 gram dan dimasukkan ke dalam gelas beaker. Kemudian ditambah 10 mL campuran HNO3 pekat dan HCl pekat (reverse aqua regia, 3:1). Campuran sampel kemudian didigesti dengan

ultrasonic bath pada suhu 600C selama 45 menit dan pemanasan dilanjutkan dengan hotplate pada suhu 1400C selama 45 menit. Larutan yang diperoleh disaring dan filtratnya ditampung dalam labu ukur 50 mL dan diencerkan dengan aquades sampai tanda batas. Larutan ini kemudian diukur dengan AAS pada panjang gelombang 217,0 nm untuk mengukur konsentrasi Pb sedangkan untuk mengukur konsentrasi Cr di ukur pada panjang gelombang 357,9 nm (Siaka et al., 2006).

Penentuan konsentrasi Pb dan Cr total dalam sampel air danau

Sampel air disaring dengan kertas saring, kemudian ditambahkan HNO3 1% hingga pH 2. Kemudian dianalisis dengan menggunakan AAS pada panjang gelombang 217,0 nm untuk logam Pb dan 357,9 nm untuk logam Cr.

Ekstraksi Tunggal dengan EDTA dan HCl

Rangkaian ekstraksi dengan EDTA dan HCl dilakukan untuk menentukan besarnya kensentrasi Pb dan Cr sebagai fraksi bioavaibilitas. Sampel serbuk tanah ditimbang secara teliti 1 g, kemudian ditambahkan 40 mL EDTA 0,05 M pada pH 6 dan digojog selama 8 jam. Campuran sampel kemudian disentrifugasi selama 15 menit (2500 rpm) untuk memisahkan fraksi padat dan cair. Fraksi cair yang diperoleh selanjutnya dipindahkan ke dalam labu ukur 50 mL dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas. Selanjutnya diukur dengan AAS pada panjang gelombang 217,0 nm untuk menentukan besarnya konsentrasi Pb dan pada panjang gelombang 357,9 nm untuk menentukan besarnya konsentrasi Cr. Logam yang terdestruksi oleh EDTA adalah logam yang bioavailabilitas dan yang berpotensi bioavailabilitas.

Sampel tanah yang sudah dikeringkan ditimbang secara teliti sebanyak 1 g, kemudian dimasukkan ke dalam beaker gelas dan ditambahkan 20 mL HCl 0,5 M digojog selama 8 jam. Selanjutnya campuran disentrifugasi selama 15 menit (2500 rpm) dan cairan yang terpisah dipindahkan ke dalam labu ukur 50 mL dan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas. Larutan tersebut di ukur dengan AAS pada panjang gelombang 217,0 nm untuk menentukan besarnya konsentrasi Pb dan pada panjang gelombang 357,9 nm untuk menentukan besarnya konsentrasi Cr pada fraksi “bioavailable”.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Konsentrasi Total Logam Pb Dalam Sampel Tanah dan Air Danau

Pengukuran konsentrasi total logam Pb dalam sampel dilakukan dengan metode kurva kalibrasi menggunakan alat AAS. Kurva kalibrasi Pb standar disajikan pada Gambar 1.

Persamaan regresi linear y = 0,0533x + 0,0041 dan koefisien korelasi r2 = 0,9998 ditunjukkan oleh Gambar 1. Persamaan kurva regresi tersebut kemudian digunakan untuk menghitung konsentrasi total logam Pb dalam tanah. Konsentrasi total logam Pb dalam sampel tanah pada berbagai lokasi disajikan pada Gambar 2.

(8)

Gambar 1. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Pb 14,6162±1,41 2,1843±0,56 2,1228±1,32 0 2 4 6 8 10 12 14 16 I II III [Pb ] Lokasi

I = Lokasi 100 m dari jalan raya, II = Lokasi 200 m dari jalan raya, III = Lokasi 100 m dari danau

Gambar 2. Konsentrasi Total Logam Pb dalam Sampel Tanah

Gambar 2 menunjukan konsentrasi total logam Pb terbesar berada pada lokasi dekat dengan jalan raya (±10 m dari jalan raya) sebesar 14,6162 mg/kg. Hal ini disebabkan oleh banyaknya aktivitas transportasi kendaraan bermotor. Aktivitas tersebut menghasilkan gas buang dengan pencemar logam Pb seperti tetrametil-Pb dan tetraetil-Pb yang ditambahkan pada bahan bakar motor. Selain itu pengambilan sampel dilakukan pada saat musim hujan sehingga kemungkinan pencemaran emisi gas terlarut oleh air hujan yang bersifat asam dan terakumulasi dalam tanah akibat terbawa oleh air hujan. Sementara itu, konsentrasi total logam Pb pada lokasi jauh dari jalan raya dan dekat dengan danau tidak berbeda jauh. Hal ini mungkin disebabkan oleh sedikitnya polusi udara dan pencemaran Pb oleh pupuk belum begitu besar. Selain itu kemungkinan pencemaran Pb oleh air danau yang digunakan untuk menyiram lahan

pertanian juga tidak terlalu besar, karena dari hasil pengukuran konsentrasi logam Pb total dalam air danau sebesar 0,2802 mg/L.

Penentuan Konsentrasi Total Logam Cr Dalam Sampel Tanah dan Air Danau

Pengukuran konsentrasi total logam Cr dalam sampel dilakukan dengan metode kurva kalibrasi menggunakan AAS. kurva kalibrasi Cr standar disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Cr Berdasarkan Gambar 3, diperoleh persamaan regresi linear y = 0,0690x - 0,0119 dan koefisien korelasi r2 = 0,9988.

Konsentrasi total logam Cr dalam sampel tanah disajikan dalam Gambar 4.

15,538±1,36 13,8897±0,49 14,1058±1,45 0 2 4 6 8 10 12 14 16 I II III [Cr ] Lokasi I = Lokasi 100 m dari jalan raya,

II = Lokasi 200 m dari jalan raya, III = Lokasi 100 m dari danau

Gambar 4. Konsentrasi Total Logam Cr dalam Sampel Tanah

Pada Gambar 4 terlihat bahwa konsentrasi total logam Cr tertinggi berada pada lokasi dekat

(9)

dengan jalan raya yaitu 15,5380 mg/kg disusul oleh lokasi dekat dengan danau sebesar 13,8897 mg/kg dan jauh dari jalan raya sebesar 14,1058 mg/kg. Dilihat dari konsentrasi total logam Cr yang tidak berbeda jauh maka dapat dikatakan bahwa pencemaran logam Cr hanya dipengaruhi oleh penggunaan pupuk fosfat dalam lahan pertanian tersebut karena hasil pengukuran logam Cr pada air danau menunjukkan bahwa konsentrasi total logam Cr dalam air danau tidak terlalu besar yaitu 0,2213 mg/L sehingga tidak terlalu mempengaruhi konsentrasi Cr dalam tanah. Hal ini didukung juga oleh hasil analisis Puslitbangtanak dalam Setyorini et al. (1999) yang menyatakan kisaran logam Cr dalam pupuk fosfat cukup besar antara 66-245 ppm.

Penentuan Bioavailabilitas Pb dan Cr Dengan Ekstraksi Tunggal

Ekstraksi tunggal dengan menggunakan EDTA dan HCl digunakan untuk menentukan fraksi bioavailabilitas logam berat dalam tanah pertanian. Untuk semua logam yang terekstraksi oleh HCl merupakan fraksi yang bioavailabilitas sedangkan logam yang terekstraksi oleh EDTA merupakan fraksi bioavailabilitas dan yang berpotensi bioavailabilitas (Christian, 1994).

Gambar 5. Struktur Kompleks Ion Logam dengan EDTA

Fraksi yang berpotensi bioavailabilitas adalah fraksi logam yang mampu terserap oleh hayati tergantung dari kondisi geokimia dari tanah tersebut dan tingkat keasaman tanah. Larutan EDTA dapat mengekstrak logam-logam dalam

bentuk kompleksnya, sedangkan larutan HCl dapat mengekstrak logam-logam yang berikatan lemah serta logam dalam bentuk ion dalam tanah. Ikatan logam dengan EDTA akan membentuk kelat, dimana pembentukan kelat terjadi pada dua atom N dan empat atom O (dari OH) yang memberikan enam pasangan elektronnya kepada satu ion logam dengan membentuk lima cincin kelat (Christian, 1994).

Tingkat bioavaibilitas logam berat Pb dan Cr dalam tanah dinyatakan sebagai persentase Pb dan Cr yang terekstraksi oleh EDTA dan HCl. Konsentrasi dan bioavaibilitas logam Pb disajikan dalam Gambar 6 sedangkan konsentrasi dan bioavaibilitas logam Cr dapat dilihat dalam Gambar 7.

I = Lokasi 100 m dari jalan raya, II = Lokasi 200 m dari jalan raya, III = Lokasi 100 m dari danau

Gambar 6. Bioavailabilitas Pb dengan Ekstraksi Tunggal

I = Lokasi 100 m dari jalan raya, II = Lokasi 200 m dari jalan raya, III = Lokasi 100 m dari danau

Gambar 7. Bioavailabilitas Cr dengan Ekstraksi Tunggal

(10)

Berdasarkan Gambar 6, fraksi bioavailabilitas Pb hanya terdapat pada lokasi dekat dengan jalan raya yaitu sebesar 44,46%. Untuk fraksi bioavailabilitas dan yang berpotensi bioavailabilitas sebesar 72,05%, sedangkan pada lokasi jauh (200 m) dari jalan raya dan dekat danau tidak terdeteksi. Hal ini disebabkan karena logam Pb yang berada dekat jalan raya berikatan lemah sehingga mudah terionisasi dan mampu terekstraksi oleh HCl. Selain itu, logam Pb dalam bentuk kompleks mampu di kelat oleh pengekstrak EDTA sehingga dapat dengan mudah terserap dan terakumulasi dalam makhluk hidup seperti dalam tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa logam Pb yang terdapat pada tanah dekat dengan jalan raya sebagian besar berasal dari input oleh antropogenik atau aktivitas manusia dan ikatan logam dengan bahan organik atau fosfat mungkin kurang kuat. Pada lokasi jauh dengan jalan raya dan dekat dengan danau bioavailabilitas logam Pb tidak terdeteksi karena konsentrasi total logam Pb pada lokasi yang jauh dari jalan raya dan dekat dengan danau sangat kecil serta kemungkinan logam Pb terikat kuat dengan senyawa-senyawa organik atau fosfat dan mineral-mineral lain yang ada di dalam tanah sehingga tidak mampu terekstraksi dengan pengekstrak EDTA maupun HCl.

Gambar 7 menunjukkan Fraksi bioavailabilitas Cr yang mampu terekstraksi oleh pengekstrak EDTA berturut-turut adalah 77,65% sampai 86,45% dan yang terekstraksi oleh pengekstrak HCl adalah 60,41% sampai 76,49%. Tingginya tingkat bioavailabilitas logam Cr disebabkan oleh kekuatan ikatan logam Cr dalam tanah cukup lemah. Pada lokasi yang dekat dengan jalan raya memberikan fraksi bioavailabilitas yang paling rendah yang mengindikasikan tanah yang dekat dengan jalan raya memiliki konsentrasi C-organik yang lebih tinggi dari pada lokasi tanah yang lainnya. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Ariyanto et al. (2005) yang menyatakan penurunan bioavailabilitas logam diikuti oleh konsentrasi bahan organik yang semakin tinggi karena telah terjadi pengkelatan oleh bahan organik terhadap logam.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Konsentrasi total logam Pb dalam tanah pertanian pada lokasi dekat dengan jalan raya, jauh dari jalan raya dan dekat dengan danau berturut-turut yaitu yaitu 14,6162 mg/kg; 2,1843 mg/kg; 2,1228 mg/kg, sedangkan konsentrasi total logam Pb pada air danau Beratan sebesar 0,2802 mg/L.

2. Konsentrasi total logam Cr dalam tanah pertanian yang tertinggi terletak pada lokasi dekat dengan jalan raya, jauh dari jalan raya dan dekat dengan danau berturut-turut yaitu 15,5380 mg/kg; 13,8897 mg/kg; 14,1058 mg/kg, sedangkan konsentrasi total logam Cr pada air danau Beratan sebesar 0,2213 mg/L. 3. Bioavailabilitas logam Pb hanya terukur pada

lokasi dekat jalan raya yaitu sebesar 44,46% sementara bioavailabilitas Pb dan berpotensi bioavailabilitas sebesar 72,05%, sedangkan pada lokasi jauh dari jalan raya dan dekat dengan danau tidak terdeteksi.

4. Bioavailabilitas logam Cr yang terukur pada lokasi dekat dengan jalan raya, jauh dari jalan raya dan dekat dengan danau berturut-turut yaitu sebesar 60,41%, 74,16% dan 76,49% sedangkan bioavailabilitas Cr dan yang berpotensi bioavailabilitas adalah 77,65% untuk tanah dekat dengan jalan raya, 86,45% untuk tanah yang jauh dengan jalan raya, dan 82,41% untuk daerah dekat dengan danau.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disarankan bahwa perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap akumulasi logam berat dalam tanaman atau makhluk hidup di daerah pertanian sehingga diperoleh informasi korelasi antara bioavailabilitas logam dalam tanah pertanian dengan konsentrasi total logam dalam makhluk hidup yang ada di daerah pertanian tersebut.

(11)

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih penulis ucapkan kepada para petani di Daerah Bedugul yang telah bersedia memberikan tanahnya untuk penulis jadikan sampel serta para laboran di Laboratorium Bahan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian yang telah bersedia membantu penelitian sehingga tulisan ini dapat terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Alloway, B. J., 1995, Heavy Metals in Soil, Univ. of Sydney Library, Australia

Ariyanto, D.P., 2005, Ikatan Antara Asam Organik

Tanah dengan Logam, http://ariyanto.

staff.uns.ac.id/files/2009/06/artikel-ikatan-asam-organik-dengan-logam.pdf, diakses pada 20 juli 2013

Baroto & Siradz, S. A., 2006, Taraf Pencemaran dan Konsentrasi Kromium (Cr) Pada Air dan Tanah di Daerah Aliran Sungai Code Yogyakarta, Jurnal lmu Tanah dan

Lingkungan, 6 (2) : 82-100

Christian, Gary D., 1994, Analytical Chemistry, 5th edition, John Wiley and Sons, Inc., Singapore

Setyorini, D., dkk., 1999, Konsentrasi Logam

Berat Dalam Pupuk, Tersedia: http://www.pustaka.litbang. deptan.go.id/ bptpi/lengkap/IPTANA/fullteks/Tanah/18. pdf, diakses pada 28 mei 2013

Siaka, M., C. M. Owens, and G. F. Birch, 2006,

Evaluation of Some Digestion Methods for the Determination of Heavy Metals in Sediment Samples by Flame-AAS,

http://193.146.160.29/gtb/sod/usu/$UBUG /repositorio/10321028 _Siaka.pdf, diakses pada 20 Desember 2012

Soepardi, G, 1983, Sifat dan Ciri Tanah, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor

Sudarwin, 2008, Analisis Spasial Pencemaran

Logam Berat (Pb Dan Cd) Pada Sedimen Aliran Sungai Dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang Semarang, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang

(12)

1. Naskah berupa: artikel penelitian, berbahasa Indonesia atau Inggris, belum pernah dipublikasikan.

2.

Naskah diketik satu spasi (MS Word versi 6.0), dengan margin: 2,5 cm dari atas, bawah, samping kiri, dan kanan tepi

kertas (A4lkuarto) dan diiimpan dalam CD atau DVD, huruf time new roman font 11, maksimum 12 (duabelas) halaman.

3.

Formatnaskah

Hasil penelitian :

ruDUL'

""gk"t, ditulis dengan huruf besar tebal kecuali nama ilmiah dicetak miring. NAMA

PENULIS: tanpa gelar (misal: I. B. Putra Manuab-a), bila penulis lebih dari seorang, penulis utama ditulis terdahulu diikuti oleh penulis

Linnya.ALAMATpENULIS: alamitinstansi (misal: JurusanKimia, F. MIPA, UniversitasUdayana,BukitJimbaran).

ABSTRAK & ABSTRACT: maksimum 250kaIa, naskah yang berbahasa Indonesia selain abstrak juga dituliskan

abstract berbahasa Inggris, demikianjuga naskah berbahasa Inggris selain abstractjuga ditulis abstrak berbahasa Indonesia. KATA

ffiiCt

& KEYWORDS : di bawah abstrak ditulis kata kunci dan di bawah abstract ditulis keywords maksimum 5 kata. PENDAHULUAN; MAIERI DAN METODE; HASIL DAN PEMBAHASAN; SIMPULAN DAN SARAN; UCAPAN TERIMAKASIH; DAFTAR PUSTAKA.

4.

Grafik, histogram, dan gambar diberi nomor urut, judul, serta keterangan, dimasukkan ke dalam teks naskah, bukan

sebagai lampiran.

5.

Dalam mengutip pustaka dipakai sistem nama sesuai dengan daftar pustaka. Contoh: Pengujian aktivitas suatu senyawa terliadap sel tumor adalah berdasarkan uji standar yang ditetapkan oleh NCI (Dira, 2004). (Dita,2004) adalah nama penulis dan tahun pustaka yang diacu atau dikutip seperti yang tercantum dalam daftar pustaka, yang mana daftar pustaka diurut secara alphabet dari namapenulis utama.

6.

Penulisan daftar pustaka:

(a). Buku: ru*u p"ngutang, tahun terbit, judul, jilid, edisi, nama dan tempat penerbit. Contoh: Wilman, D. E. V., 1990, The Chemistry of Antitumor Agent s, 3'u edition, Chapman and Hall, New York.

(b). Karangan dalam buku: ,ru-u, ,ru-u pengarang, tahun terbit, judul karangan, nama editor, judul buku, nama dan

' -

tempalterbit, halaman awal dan akhir. Contoh: Hiduc, I., And Silveshu, C., 1990, Organometallics In Cancer Chemoteraphy, Gielen, Main Group Metal Chemistry Springer Verleg,Ber7in,p.20I 217 .

(c). Karangan dalam majalah atau jurnil: nama, dan inisial pengarang, tahun, nama majalah atauiurnal,jilid (nomor), halamanawaldanakhir. Contoh:Chen,L.B., 1988,Ann.Rev.Cell.Biol.4,p.I55-181.

(d). Buku yang dialihbahasakan : nama pengarang, tahun terbit, judul, edisi, nama penerjemah, nama dan tempat

penerbit. Contoh : Fessenden,R.f. anO Fessenden,J.S ., 1994, Organic Chemistry, 4'o ed., a.b.Pudjatmaka, H.,

Gramedia, Jakarta.

(e). Skripsi/Tesis/Disertasi : nama penulis, tahun, judul, jenis tulisan, nama dan tempat perguruan tinggi alumni.

Contoh : Gunawan,R., 200 1 , Kontribusi Dinamika Reaksi Molekul bagi Tumbukan Reaksi Dua Komponen, ksrs,

Program Studi Kimia ITB, Bandung.

(f). Nasliah dalamprosiding , nu-up"n rlis, tahun terbit, judul tulisan dan namaprosiding, tempatprosiding dilakukan,

halaman. Contoh : Grien,P.N., Wood, D.C., dan Dow, C.F., 2000, Status Taksonomi Beberapa Metagen dalam

Prosiding Seminar Kimia ke-4, Departemen Kimia IPB, Bogoq 9- 1 6

(g). Internet: namapenulis, tanggalterbit, judultulisan, namawebsite, tanggalakses. Tata cara pemuatan naskah

1

.

Redaksi menerima naskah dari luar Jurusan Kimia FMlPAUniversitas Udayana.

2.

Naskah dan disket/CD dikirim langsung ke redaksi atau melalui e-mail : [email protected] dengan mengikuti

formatl gayapenulisan yang telah ditetapkan.

3

.

Redaksi akan mendistribusikan naskah yang masuk ke Penyunting sesuai dengan bidangnya

4.

Naskah yang tidak ada revisi langsung diterbitkan

5. Naskah yang adarevisi dikembaukJn ke penulis untuk diperbaiki, naskah yang telah diperbaiki dikirim kembali ke redaksi untuk dimuat dengan mencantumkan revisi yang telah dilakukan.

(13)
(14)

by Made Siaka

FILE

TIME SUBMITTED 08-AUG-2016 10:07AM

SUBMISSION ID 694296989

WORD COUNT 3328

CHARACTER COUNT 18650

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

17

%

SIMILARIT Y INDEX

16

%

INT ERNET SOURCES

2

%

PUBLICAT IONS

4

%

ST UDENT PAPERS

1

4

%

2

2

%

3

1

%

4

1

%

5

1

%

6

1

%

7

1

%

8

1

%

9

1

%

PRIMARY SOURCES

ebookinga.com

Int ernet Source

dokumen.tips

Int ernet Source

www.scribd.com

Int ernet Source

Submitted to Udayana University

St udent Paper

ilhamchelse.blogspot.com

Int ernet Source

eprints.undip.ac.id

Int ernet Source

soil.scijournals.org

Int ernet Source

repository.usu.ac.id

Int ernet Source

(23)

1

%

11

1

%

12

<

1

%

13

<

1

%

14

<

1

%

15

<

1

%

16

<

1

%

17

<

1

%

18

<

1

%

19

<

1

%

Int ernet Source

Submitted to University of Technology

St udent Paper

Tony L. T. Zhan. "A Preliminary Understanding

on Performance of Barriers for MSW Landfills

in Southern China", Advances in Environmental

Geotechnics, 2010

Publicat ion

ukdw.ac.id

Int ernet Source

202.124.205.111

Int ernet Source

fmipa.unlam.ac.id

Int ernet Source

pasca.unhas.ac.id

Int ernet Source

digitalcommons.law.umaryland.edu

Int ernet Source

www.fst.uq.edu.au

Int ernet Source

repository.unhas.ac.id

(24)

<

1

21

<

1

%

22

<

1

%

23

<

1

%

24

<

1

%

25

<

1

%

EXCLUDE QUOTES OFF

EXCLUDE BIBLIOGRAPHY

ON

EXCLUDE MATCHES OFF

nanosmartfilter.com

Int ernet Source

repository.ipb.ac.id

Int ernet Source

ejournal.unsrat.ac.id

Int ernet Source

sentia.poltek-malang.ac.id

Int ernet Source

ipabipusat.org

Int ernet Source

Gambar

Gambar 5. Struktur  Kompleks  Ion  Logam  dengan EDTA

Referensi

Dokumen terkait

Uraian ini sekaligus menegaskan bahwa sebuah karya musik gereja di dalam bentuk sebuah nyanyian gereja (yang terdiri dari teks= syair; dan lagu = melodi, irama,

Diagram ini menjelaskan keadaan logam saat terjadi transformasi eutektoid dari temperatur austenit mencapai temperatur ruang dimana sifat mekanik yang diperoleh ditentukan

Sampel penelitian ditentukan melalui rumus slovin sehingga menghasilkan jumlah sampel sebesar 100 UMKM.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

Penilaian kerja adalah proses untuk mengukur prestasi kerja karyawan berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan dengan cara membandingkan sasaran atau hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa primer spesifik H5 yang digunakan dalam metode RT-PCR untuk mendeteksi virus AI dapat mengamplifikasi sampel lapang dengan keberhasilan

Dalam proses penganalisaan sistem ini, maka peneliti menggunakan Algoritma Ant Colony untuk menentukan jalur terpendek ke penginapan yang ada di Kota Batam.. Algoritma Ant

Berdasarkan pemaparan di atas, perlu untuk diteliti mengenai hubungan pola pemberian ASI (pemberian kolostrum, frekuensi pemberian ASI, durasi pemberian ASI, dan waktu