• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL

PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

Sutardji

Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian

Jalan Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang 65101, Telp. (0341) 801468, Faks. (0341) 801496 E-mail: balikabi@litbang.deptan.go.id

Diajukan: 4 Januari 2011; Diterima: 2 Februari 2011

ABSTRAK

Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui profil artikel tanaman pangan yang dimuat pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan yang mencakup sebaran komoditas/subjek, produktivitas artikel, tingkat kolaborasi penulis, sumber informasi, dan kemutakhiran informasi yang disitir serta menghitung nilai impact factor jurnal tersebut. Data dikumpulkan dari artikel Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan yang diterbitkan pada tahun 2008-2010 atau Volume 27-29(1-3) oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan). Data primer diperoleh dari informasi artikel dan daftar pustaka. Jumlah sampel sebanyak 84 artikel dengan 1.461 referensi. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) memberi kontribusi artikel terbanyak. Komoditas padi dan subjek pemuliaan merupakan topik yang paling banyak dibahas. Tingkat kolaborasi penulis artikel sebesar 0,92. Produktivitas artikel primer peneliti lingkup Puslitbangtan rata-rata 0,10 artikel/tahun. Terdapat 10 nama penulis pertama yang memberi kontribusi masing-masing dua artikel. Jurnal merupakan jenis literatur yang paling banyak disitir. Kemutakhiran informasi dari 43,15% dari literatur yang disitir berusia antara 1-10 tahun. Paruh hidup (half-life) literatur sebesar 11,7 tahun. Nilai impact factor Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan adalah 0,30.

ABSTRACT

The Study of Food Crops Articles on Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan

The purpose of the study is to find out the profile of food crop articles published in Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, which mainly aimed at the following objectives: to identify the distribution of subject/commodities, productivity of articles, collaboration level of authors, source of information and the currentness of its citation, and to estimate the value of journal impact factor. Data were collected from the Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan published by the Indonesian Center for Food Crops Research and Development (ICFORD) during the period of 2008-2010, Volumes 27-29 and each volume consist of 3 issues. Primary data were gathered from the information of articles and its references. The numbers of articles were 84 with 1,461 references cited. The result indicated that Indonesian Legumes and Tuber Crops Research Institute (ILETRI) contributed the highest number of articles. Rice and plant breeding

were the dominant commodity and subject published. Collaboration level of authors was 0.92. Average productivity of primary article of researchers under ICFORD was 0.10 article/year. There were ten names as first authors contributing each of two articles. Journal was the most dominant reference used. Information currentness of 43.15% literature cited ranged from 1 to 10 years. Half-life of literatures was 11.7 year, and the value of journal impact factor of Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan was 0.30.

Keywords: Citation analysis, food crops articles, author col-laboration, half-life, journal impact factor

PENDAHULUAN

Tanaman pangan merupakan komoditas yang mempunyai peran strategis, terutama dalam upaya pemenuhan ke-tersediaan dan kecukupan pangan. Kementerian Pertanian telah menetapkan Empat Sukses Pertanian, yaitu: (1) swasembada berkelanjutan; (2) diversifikasi pangan; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; dan (4) peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya. Dukungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) terhadap pencapaian empat sukses tersebut adalah dalam bentuk inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas secara berkelanjutan dalam menunjang pengembangan sistem dan usaha agribisnis. Inovasi teknologi tanaman pangan berperan penting dalam pelaksanaan strategi peningkatan produktivitas dan pengamanan produksi melalui penggunaan varietas unggul/baru yang dibudi-dayakan dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT), penyediaan benih sumber, dan perluasan area tanam melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) dengan introduksi varietas tanaman pangan umur super/ ultra genjah (Suyamto dan Widiarta 2010). Diseminasi hasil penelitian sangat diperlukan untuk mempercepat penyam-paian inovasi teknologi tanaman pangan kepada peng-guna, di antaranya melalui gelar teknologi dan penerbitan publikasi.

(2)

Inovasi teknologi dan publikasi ilmiah yang di-terbitkan merupakan tolok ukur keberhasilan suatu lembaga penelitian. Semakin besar inovasi teknologi yang dihasilkan dan publikasi ilmiah yang diterbitkan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan lembaga pe-nelitian tersebut. Indikatornya adalah seberapa besar inovasi teknologi yang dihasilkan diserap oleh peng-guna (petani) dan seberapa besar publikasi ilmiah yang diterbitkan dirujuk atau disitir oleh peneliti lain dalam menyusun karya ilmiah. Artikel yang dirujuk oleh ilmuwan sebagai bahan referensi menurut Garfield dan Weljams-Dorof dalam Margono (2000) dapat dipakai sebagai dasar untuk mengukur tingkat pemakaian artikel dalam suatu majalah. Semakin sering karya ilmiah ter-sebut disitir oleh penulis artikel lain, semakin besar pula dampaknya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Motivasi utama peneliti dalam membuat karya tulis ilmiah umumnya adalah mengumpulkan angka kre-dit untuk dapat naik jenjang jabatan fungsionalnya (Purnomowati 2008). Berbeda dengan Sumarno (2010), peneliti yang bersikap positif berpikiran bahwa menulis karya ilmiah adalah bagian dari ibadah dan pengabdian. Angka kredit dan pangkat/jenjang fungsional berstatus sebagai dampak atau hasil samping, bukan sebagai tujuan. Hasil penelitian harus ditulis dan dipublikasikan dalam berbagai media, sebagai bentuk pertanggung-jawaban atas penggunaan dana dan fasilitas, agar ma-syarakat mengetahui, memanfaatkan, dan mengadopsi hasil penelitian tersebut.

Puslitbangtan telah banyak menerbitkan publikasi, seperti buku/monograf, prosiding seminar, lokakarya, dan simposium, Berita Puslitbangtan, Buletin IPTEK, dan Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan merupakan satu-satunya jurnal primer yang diterbitkan oleh Puslit-bangtan. Sejauh ini belum banyak dilakukan pengkajian terhadap publikasi tanaman pangan.

Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pro-fil artikel tanaman pangan yang dimuat pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan yang diterbitkan oleh Puslitbangtan. Hasil pengkajian diharapkan dapat memberi gambaran tentang permasalahan penelitian di bidang tanaman pangan. Selain itu, hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam memper-timbangkan kebijakan penerbitan publikasi, serta pe-rencanaan penelitian, termasuk penyediaan sumber informasi mutakhir di bidang tanaman pangan.

METODE

Analisis dilakukan dengan pendekatan bibliometrika terhadap artikel yang dimuat dalam Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan tahun 2008-2010 atau Volume 27-29(1-3). Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari informasi artikel dan daftar pustaka yang tercantum pada bagian akhir masing-masing artikel. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber untuk menunjang informasi yang diperlukan. Masing-masing artikel dalam jurnal tersebut diinventarisasi berdasarkan judul, institusi penulis, komoditas, subjek, kolaborasi penulis, produktivitas artikel, serta karakteristik sumber informasi yang disitir, yang meliputi jenis literatur, tahun terbit, dan usia literatur. Data yang terkumpul kemudian dianalisis yang meliputi:

1. Sebaran komoditas dan subjek tiap artikel.

2. Tingkat kolaborasi penulis yang dihitung dengan rumus Subramanyan (1983), yaitu

Nm C =

(Nm + Ns)

C = tingkat kolaborasi penulis dalam suatu disiplin ilmu (nilai 0 – 1)

Nm = jumlah penulis ganda (lebih dari satu) Ns = jumlah penulis tunggal

3. Produktivitas artikel Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan selama tiga tahun terakhir. 4. Sumber informasi yang digunakan sebagai acuan,

yang dikelompokkan menurut jenisnya, seperti jurnal, buku/monograf, prosiding, laporan, maka-lah, skripsi, tesis, disertasi, dan informasi dari in-ternet.

5. Paruh hidup literatur (half-life), yang dihitung de-ngan menetapkan median tahun terbit publikasi yang terdapat dalam daftar referensi dengan mengurutkan artikel dengan tahun tertua (lama) sampai tahun terbaru (Gupta 1997). Tahun publikasi dikelompokkan dalam rentang waktu 5 tahunan.

6. Impact factor Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan selama tiga tahun terakhir.

Data yang dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif.

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebaran Artikel Berdasarkan Institusi Penulis Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2008-2010), Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan memuat 84 artikel yang berasal dari 17 unit kerja, 13 unit kerja berasal dari lingkup Badan Litbang Pertanian dan empat unit kerja dari luar Badan Litbang Pertanian (Tabel 1). Sebagian besar artikel berasal dari lingkup Puslitbangtan, yaitu 53 artikel (63,09%), sisanya 31 artikel (36,91%) dari luar Puslit-bangtan.

Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) merupakan unit kerja yang memberi kontribusi artikel terbesar, yakni 18 artikel (21,43%), disusul Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) 16 artikel (19,05%) dan Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) 15 artikel (17,86%). Unit kerja di luar Badan Litbang Pertanian yang juga memberi kontribusi artikel adalah Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI sebanyak dua artikel serta Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi BPPT, Institut Pertanian

Bogor, dan Universitas Negeri Papua masing-masing satu artikel.

Sebaran Artikel Menurut Komoditas Dari 84 artikel yang dimuat pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, yang secara jelas menyebut komoditas sebanyak 82 artikel, sedangkan dua artikel bersifat umum. Dari jumlah tersebut, 31 artikel (36,91%) mengenai komoditas padi, jagung 21 artikel (25,00%), dan kedelai 18 artikel (21,43%), sedangkan komoditas lainnya relatif kecil (Tabel 2). Hal ini menunjukkan selama tiga tahun terakhir, komoditas padi, jagung, dan kedelai merupakan komoditas unggulan Badan Litbang Pertanian dan paling banyak dibahas, terutama padi dan jagung karena merupakan bahan pangan pokok/utama, sedang-kan kedelai terkait dengan program swasembada kedelai tahun 2014. Ketiga komoditas tersebut memberi kontribusi dalam perekonomian nasional, ketahanan pangan, dan kesejahteraan petani.

Unit kerja yang paling banyak menulis komoditas padi adalah BB Padi (16 artikel), komoditas jagung oleh Balitsereal (15 artikel), kedelai oleh Balitkabi (11 artikel), dan kacang tanah oleh Balitkabi (3 artikel). Komoditas ubi kayu, ubi jalar, dan gadung masih sangat sedikit dibahas pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Sedikitnya artikel yang membahas umbi-umbian (ubi kayu, ubi jalar, gadung) yang hanya 5,95% men-cerminkan masih melekatnya anggapan masyarakat bahwa umbi-umbian merupakan komoditas “inferior” yang belum banyak dikaji potensinya sebagai bahan pangan.

Sebaran Artikel Menurut Subjek

Artikel mengenai pemuliaan merupakan subjek yang paling banyak dimuat pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan tahun 2008-2010, yaitu 34 artikel (40,48%). Selanjutnya subjek mengenai ekofisiologi 24 artikel (28,57%), hama tanaman 12 artikel (14,29%), pascapanen 6 artikel (7,14%), dan penyakit tanaman 5 artikel (5,95%). Sosial ekonomi pertanian merupakan subjek yang paling sedikit dimuat, yaitu 3,57% (Tabel 3). Artikel tentang pemuliaan paling banyak ditulis oleh Balitkabi (10 artikel), disusul Balitsereal (8 artikel) dan BB Padi 7 (artikel). Artikel ekofisiologi terbanyak berasal dari BB Padi dan Balitsereal, masing-masing 5 artikel, disusul Balingtan, Balittanah, dan BPTP masing-masing

Tabel 1. Sebaran artikel pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010 menurut unit kerja penulis.

Unit kerja Jumlah artikel

(%) Pusat Penelitian dan Pengembangan 4,76 Tanaman Pangan

Balai Besar PenelitianTanaman Padi 19,05 Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan 21,43 dan Umbi-umbian

Balai Penelitian Tanaman Serealia 17,86 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan 10,71 Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian

Balai Penelitian Lingkungan Pertanian 3,57

Balai Penelitian Tanah 3,57

Balai Besar Penelitian Veteriner 1,19 Balai Penelitian Lahan Rawa 1,19 Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan 2,38 Teknologi Pertanian

BPTP Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, 5,96 Bali, dan Yogyakarta

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 1,19

Kebun Percobaan Muara 1,19

Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI 2,38 Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi 1,19 Teknologi BPPT

Institut Pertanian Bogor 1,19

Universitas Negeri Papua 1,19

(4)

Tabel 2. Sebaran artikel Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010 berdasarkan komoditas.

Unit kerja

Komoditas

Jumlah Umum Padi Jagung Kedelai Kacang Kacang Ubi ayu Ubi jalar Gadung artikel

hijau tanah Puslitbangtan - 2 - - 2 - - - - 4 BB Padi - 1 6 - - - 1 6 Balitkabi - - - 1 1 2 3 1 1 - 1 8 Balitsereal - - 1 5 - - - 1 5 BB Biogen 2 3 1 3 - - - 9 Balingtan - 3 - - - 3 Balittanah - 2 1 - - - 3 Balittra - - - 1 - - - 1 Bbalitvet - - - 1 - - 1 BB Pengkajian - 1 - 1 - - - 2 BPTP - - 4 - - - 1 5 PSE-KP - - - 1 - - - 1 Kebun Muara - 1 - - - 1

Puslit Biotek LIPI - 2 - - - 2

PPKIT-BPPT - - - 1 - - - 1

IPB, Univ. Papua - 1 - - - 1 - 2 Jumlah 2 3 1 2 1 1 8 4 3 2 2 1 8 4 (2,38%) (36,91%) (25,00%) (21,43%) (4,76%) (3,57%) (2,38%) 2,38%) (1,19%) (100%) 3 artikel. Artikel tentang hama tanaman terbanyak ditulis oleh penulis dari Balitkabi (5 artikel), penyakit tanaman dari BB Biogen (3 artikel), pascapanen dari BB Padi (3 artikel), serta ekonomi pertanian dari Puslitbangtan, BPPT, dan PSE-KP masing-masing satu artikel. Sedikit-nya subjek sosial ekonomi pertanian yang dimuat pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan karena di lingkup Badan Litbang Pertanian, subjek tersebut telah Tabel 3. Sebaran artikel Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010 berdasarkan subjek. Unit kerja Subjek Pemuliaan Ekofisiologi Hama Penyakit Pascapanen Sosial Jumlah tanaman tanaman ekonomi pertanian Puslitbangtan 2 1 - - - 1 4 BB Padi 7 5 - 1 3 - 1 6 Balitkabi 1 0 2 5 1 - - 1 8 Balitsereal 8 5 1 - 1 - 1 5 BB Biogen 2 1 3 3 - - 9 Balingtan - 3 - - - - 3 Balittanah - 3 - - - - 3 Balittra 1 - - - 1 Bbalitvet - - - - 1 - 1 BB Pengkajian 1 1 - - - - 2 BPTP - 3 1 - 1 - 5 PSE-KP - - - 1 1 Kebun Muara 1 - - - 1

Puslit Biotek LIPI 1 - 1 - - - 2

PPKIT-BPPT - - - 1 1 IPB, Univ. Papua 1 - 1 - - - 2

Jumlah 3 4 2 4 1 2 5 6 3 8 4

(5)

ditangani oleh unit kerja tersendiri. Di samping itu, proporsi unit penelitian subjek tersebut di Puslitbangtan relatif kecil atau mungkin artikel subjek tersebut di-terbitkan pada publikasi perhimpunan profesi.

Tingkat Kolaborasi Penulis

Untuk menghitung tingkat kolaborasi penulis perlu diketahui terlebih dahulu jumlah penulis yang menulis artikel sendirian (tunggal) dan penulis yang berkolaborasi atau satu artikel ditulis oleh dua penulis atau lebih (penulis ganda). Dari 84 artikel dengan total penulis 216 orang (Tabel 4), 67 artikel merupakan karya penulis ganda dengan jumlah penulis 199 orang, dan 17 artikel karya penulis tunggal. Penulis tunggal tersebar pada semua kelompok subjek, yaitu pemuliaan 6 artikel, ekofisiologi 4 artikel, hama tanaman 3 artikel, sosial ekonomi pertanian 2 artikel, serta penyakit tanaman dan pascapanen masing-masing satu artikel.

Artikel dengan kolaborasi dua penulis merupakan yang terbanyak, yaitu 30 artikel (35,71%), sedangkan artikel dengan kolaborasi enam penulis jumlahnya sangat kecil, yaitu hanya satu artikel. Hal ini berbeda dengan jurnal internasional, yang kolaborasi penulisnya bisa mencapai 16 penulis, seperti pada jurnal DNA Research. Hasil perhitungan tingkat kolaborasi penulis de-ngan menggunakan rumus tingkat kolaborasi Sub-ramanyan (1983) diperoleh tingkat kolaborasi penulis sebesar 0,92. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar artikel tanaman pangan merupakan karya kolabo-rasi. Tingkat kolaborasi penulis pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan lebih tinggi dibanding de-ngan hasil kajian yang dilakukan oleh Sormin (2009) terhadap artikel hasil penelitian pertanian tahun 1996-2005 pada pangkalan data AGRIS di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, dengan nilai kola-borasi berkisar antara 0,71-0,80.

Produktivitas Artikel

Produktivitas artikel dapat dilihat pada jumlah artikel yang diterbitkan pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010. Sebanyak 84 artikel yang dimuat pada jurnal tersebut ditulis oleh 74 penulis pertama yang berbeda, 64 penulis memberi kontribusi satu artikel, dan 10 penulis memberi kontribusi masing-masing dua arti-kel, yaitu A. Kasno dari Balittanah; Ayda Krisnawati, Gatut Wahyu Anggoro S., dan Sri Wahyuni Indiati dari

Balitkabi; Siti Dewi Indrasari dan Sudir dari BB Padi; M. Yasin H.G. dari Balisereal; serta Muhammad Arifin, Satoto, dan Titin Suhartini dari BB Biogen (Tabel 5). Munculnya artikel primer karya peneliti/penulis junior, seperti Ratri Tri Hapsari (satu artikel), Ayda Krisnawati, dan Gatut Wahyu Anggoro S. (Balitkabi) merupakan hasil bim-bingan dan peran peneliti/penulis senior yang berfungsi sebagai penulis kedua atau penulis terakhir (junior

author).

Produktivitas peneliti didefinisikan sebagai per-bandingan antara hasil yang dicapai (jumlah artikel) dengan seluruh sumber daya yang digunakan (jumlah peneliti). Produktivitas peneliti unit kerja lingkup Puslit-bangtan disajikan pada Tabel 6. Dengan jumlah peneliti 166 orang, selama tiga tahun menghasilkan 53 artikel sehingga produktivitas rata-ratanya 17,7 artikel/tahun. Jumlah artikel primer per unit kerja rata-rata per tahun yaitu Puslitbangtan 1,3 artikel, BB Padi 5,3 artikel, Balit-kabi 6,0 artikel, dan Balisereal 5,0 artikel. Berdasarkan data tersebut, tingkat produktivitas peneliti unit kerja

Tabel 5. Nama penulis dan unit kerja yang memberi kontribusi dua artikel di Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010.

Nama penulis Unit kerja Jumlah artikel

A. Kasno Balittanah 2

Ayda Krisnawati Balitkabi 2

Gatut Wahyu Anggoro S. Balitkabi 2

Muhammad Arifin BB Biogen 2

M. Yasin H.G. Balitsereal 2

Siti Dewi Indrasari BB Padi 2

Sri Wahyuni Indiati Balitkabi 2

Sudir BB Padi 2

Satoto BB Biogen 2

Titin Suhartini BB Biogen 2

Tabel 4. Kolaborasi penulis artikel Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010.

Kolaborasi penulis Jumlah Persentase Total

artikel penulis Tunggal (1 penulis) 1 7 20,24 1 7 Kolaborasi 2 penulis 3 0 35,71 6 0 Kolaborasi 3 penulis 1 7 20,24 5 1 Kolaborasi 4 penulis 1 3 15,48 5 2 Kolaborasi 5 penulis 6 7,14 3 0 Kolaborasi 6 penulis 1 1,19 6 Total 8 4 100,00 216

(6)

lingkup Puslitbangan dapat diketahui, yaitu Puslitbang-tan 0,10, BB Padi 0,09, Balitkabi 0,11, dan Balitsereal 0,11. Tingkat produktivitas artikel primer unit kerja Pus-litbangtan yang dimuat pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan tersebut tergolong rendah dengan rata-rata 0,10 artikel/peneliti/tahun. Hal ini tercemin pada hasil Rapat Kerja Puslitbangtan 2010 yang mewajibkan peneliti yang selama tiga tahun berturut-turut memiliki RPTP/ROPP untuk mempublikasikan minimal satu karya ilmiah pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan (Puslitbangtan 2010).

Sumber Informasi yang Disitir

Proporsi dan jenis sumber informasi yang disitir pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan tertera pada Tabel 7. Setiap artikel menyitir 7-56 judul. Sitiran yang berasal dari jurnal 1-36 judul, sedangkan empat artikel

tidak menyitir jurnal. Secara kumulatif, jenis literatur yang paling banyak berkontribusi dalam penulisan karya ilmiah bidang tanaman pangan adalah jurnal, yaitu 49,21%, kemudian buku 28,13% dan prosiding 10,47%. Sumber informasi lain (laporan, makalah, skripsi/tesis/disertasi, internet, koran dan surat keputusan) relatif kecil. Tabel 7 juga menunjukkan bahwa sumber informasi yang digunakan sebagai acuan/referensi pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan sebagian besar merupakan sumber primer (jurnal, buku, prosiding, tesis/disertasi), yaitu sekitar 90%. Sumber acuan primer sebesar ini merupakan tolok ukur mutu berkala ilmiah yang penting (LIPI 2005).

Apabila merujuk kajian terdahulu (Sutardji 2003) pada jurnal yang sama namun pada periode berbeda, terlihat bahwa terjadi peningkatan secara nyata terhadap proporsi sitiran yang berasal dari artikel jurnal, dari 41,15% pada tahun 1996-2000 menjadi 49,21% pada tahun 2008-2010. Demikian pula penggunaan sumber

Tabel 7. Sumber informasi yang disitir pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010.

Jenis literatur Frekuensi sitiran Jumlah

Puslitbangtan BB Padi Balitkabi Balitsereal Unit kerja lain

Jurnal 4 4 105 193 150 227 719 (49,21) Buku 5 9 3 8 5 7 6 152 411 (28,13) Prosiding 3 2 9 3 9 8 7 4 153 (10,47) Laporan - 7 1 0 5 1 2 34 (2,32) Makalah 1 1 5 9 1 1 1 8 54 (3,69) Tesis/disertasi - 6 1 2 3 1 4 35 (2,39) Internet 1 5 2 3 6 1 6 51 (3,49) Koran, PR, PP 1 - - 1 2 4 (0,27) Jumlah 5 5 260 371 260 515 1.461 (100)

Tabel 6. Produktivitas penulis artikel Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010.

Instansi Jumlah Tahun Jumlah Produktivitas

peneliti 2008 2009 2010 artikel per tahun

Puslitbangtan 131) 1 1 2 4 0,10

BB Padi 561) 7 6 3 1 6 0,09

Balitkabi 531) 6 5 7 1 8 0,11

Balitsereal 441) 5 5 5 1 5 0,11

Unit kerja lain - 1 0 1 2 9 3 1

-Jumlah 2 9 2 9 2 6 8 4

(7)

informasi dari internet, sebesar 3,49%. Hal ini dimung-kinkan karena adanya dukungan perpustakaan dalam penyediaan sumber informasi, pangkalan data jurnal elektronis (Proquest, Science Direct) yang dapat diakses secara online, literasi informasi penulis artikel dalam mengakes dan memperoleh informasi mutakhir, dukung-an infrastruktur ydukung-ang memadai, serta pesatnya perkem-bangan teknologi informasi.

Kemutakhiran Informasi yang Disitir Kemutakhiran informasi yang disitir artikel dalam Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan memperlihatkan 43,15% berusia 1-10 tahun, yaitu terbitan tahun 2001-2010 (Tabel 8). Publikasi tertua yang disitir adalah terbitan tahun 1955 (Genetics) sebanyak satu judul. Peneliti cenderung menyitir sumber informasi yang mutakhir, sedangkan literatur yang lebih tua digunakan apabila informasi/ isinya, metode/teorinya belum ada yang baru atau masih relevan dengan topik penelitiannya.

Kemutakhiran suatu informasi bersifat relatif. Dalam ilmu bibliometrika, kemutakhiran atau keusangan litera-tur dikenal dengan istilah paruh hidup (half-life), artinya separuh (50%) dari literatur yang ada dalam bidang tertentu berusia n tahun. Misalnya paruh hidup bidang fisika 5 tahun maka dokumen yang berusia 6 tahun dianggap sudah usang (Sulistyo-Basuki 1992). Namun, paruh hidup literatur bidang tertentu dipengaruhi oleh banyaknya sumber informasi yang tersedia dan literasi

informasi penulis yang bersangkutan (Sulistyo-Basuki 2001)

Untuk mengetahui usia sumber informasi bidang tanaman pangan dilakukan penghitungan paruh hidup literatur. Penghitungan dilakukan terhadap semua sitir-an ysitir-ang disitir-analisis. Tahun terbit dikelompokksitir-an dalam rentang waktu 5 tahunan, diurutkan dari tahun terlama hingga tahun terbaru (Tabel 8), kemudian dicari median-nya (50%). Dari 1.461 sitiran, terdapat satu sitiran yang tidak dilengkapi tahun terbit sehingga perhitungan paruh hidup didasarkan pada 1.460 sitiran. Median (50% kumulatif) terletak pada periode 1996-2000.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa paruh hidup literatur yang digunakan dalam publikasi bidang tanaman pangan adalah 11,7 tahun, artinya 50% literatur yang disitir berusia 11,7 tahun. Berdasarkan konsep keusang-an dokumen maka informasi ykeusang-ang berusia di atas 11,7 tahun dianggap kurang mutakhir atau telah usang. Hal ini berarti informasi yang digunakan relatif tua atau kurang mutakhir. Kondisi ini disebabkan para peneliti belum optimal mencari informasi mutakhir atau perpustakaan kurang dapat membantu peneliti dalam menelusur in-formasi. Menurut Hartinah (2005), artikel yang disitir penulis untuk penyusunan artikel ilmiah sangat di-pengaruhi oleh kemampuan penulis dalam menemukan sumber literatur yang mutakhir/baru.

Impact Factor Jurnal Penelitian Pertanian

Tanaman Pangan

Semakin banyak artikel dalam suatu jurnal disitir oleh artikel lain, semakin tinggi peringkat jurnal tersebut. Peringkat atau kualitas jurnal disebut dengan istilah

impact factor atau faktor dampak. Impact factor dihitung

dengan membagi jumlah sitiran (citation) dengan jumlah artikel yang dimuat pada periode waktu tertentu, biasanya dua penerbitan. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan dalam periode tiga tahun, dengan total 84 artikel, terdapat sembilan artikel yang memperoleh sitiran diri sendiri (self citation), yaitu tiga sitiran pada 2008, satu sitiran pada 2009, dan lima sitiran pada tahun 2010 (Tabel 9). Sitiran yang demikian tidak disertakan dalam meng-hitung impact factor.

Impact factor dihitung berdasarkan jumlah sitiran.

Oleh karena itu, nilainya akan berbeda-beda setiap tahun, dari 0,19 pada tahun 2010 hingga 0,38 pada 2009. Secara kumulatif, nilai impact factor Jurnal Penelitian Pertanian

Tabel 8. Tahun terbit sumber informasi yang disitir pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010. Tahun terbit Jumlah Persentase Persentase

kumulatif 1951-1955 1 0,06 0,06 1956-1960 5 0,34 0,40 1961-1965 1 7 1,16 1,56 1966-1970 1 9 1,30 2,86 1971-1975 3 2 2,19 5,05 1976-1980 6 1 4,18 9,21 1981-1985 8 4 5,75 14,96 1986-1990 139 9,52 24,48 1991-1995 199 13,63 38,01 1996-2000 273 18,70 56,70 2001-2005 436 29,86 86,56 2006-2010 194 13,29 100,00 Jumlah 1.460 100,00

(8)

Tanaman Pangan sebesar 0,30. Nilai tersebut jauh di bawah jurnal Zuriat yang mencapai 1,37 (Kementerian Riset dan Teknologi 2002). Hal ini karena jurnal Zuriat diterbitkan oleh asosiasi profesi, yaitu Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan periode 2008-2010 memuat 84 artikel dengan 1.461 sitiran. Sebagian besar (63,09%) artikel berasal dari unit kerja Puslitbang-tan. Padi dan pemuliaan merupakan komoditas dan subjek yang paling banyak dibahas, yaitu masing-masing 36,91% dan 40,48%. Balitkabi memberi kontribusi artikel terbesar, yaitu 21,43%. Sebagian besar artikel (79,76%) merupakan karya kolaborasi (lebih dari satu), sedangkan karya penulis tunggal 20,24% yang tersebar pada se-mua disiplin/subjek. Tingkat kolaborasi penulis sebesar 0,92.

Produktivitas artikel primer unit kerja lingkup Puslitbangtan tergolong rendah, rata-rata 0,10 artikel/ peneliti/tahun.Terdapat 10 nama penulis pertama yang memberi kontribusi masing-masing dua artikel. Peran peneliti/penulis senior yang berfungsi sebagai penulis kedua atau terakhir (junior author) sangat membantu peneliti/penulis junior.

Sumber acuan/referensi primer lebih kurang 90%. Jurnal merupakan jenis informasi yang paling banyak disitir, disusul buku dan prosiding. Kemutakhiran in-formasi (berusia 1-10 tahun) sebesar 43,15%. Paruh hidup (half- life) literatur yang disitir sebesar 11,7 tahun. Nilai impact factor Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan sebesar 0,30.

Saran

Peran aktif peneliti senior dalam membimbing peneliti junior yang berfungsi sebagai penulis kedua atau terakhir (junior author) perlu lebih ditingkatkan untuk mening-katkan produktivitas artikel primer yang dimuat pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Penulis diharapkan menggunakan lebih banyak acuan/referensi yang berasal dari artikel jurnal (bentuk tercetak maupun elektronis) yang mutakhir. Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai rendahnya produktivitas peneliti dalam menerbitkan artikel ilmiah pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan.

DAFTAR PUSTAKA

Gupta, B.M. 1997. Analysis of distribution of the age of citation in the theoretical population genetic. Scientometric 40(1): 139-162.

Hartinah, S. 2005. Profil kajian bidang pangan dan gizi Indonesia pada publikasi Indonesia dan internasional. Widyariset 8(1): 347-364.

Kementerian Riset dan Teknologi. 2002. Indeks sitasi bidang pertanian. http://www.progriptek.ristek.go.id/web-asdep/ IndSitasi/ind_sitasi/. [15 April 2010].

LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). 2005. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 01/E/ 2005 tentang Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah. Jakarta: LIPI

Margono, T. 2000. Studi keterpakaian Jurnal Perpustakaan Pertanian sebagai bahan rujukan pada penulisan ilmiah. Jurnal Perpustakaan Pertanian 9(2): 53-59.

Purnomowati, S. 2008. Impact factor: Kriteria jurnal internasional. http://www.pdii.lipi.go.id/impact-factor-kriteria-jurnal-internasional_html. [7 April 2010].

Puslitbangtan (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan). 2010. Rapat Kerja Reformasi Birokrasi dan Per-cepatan Pengembangan Inovasi Teknologi Tanaman Pangan. Berita Puslitbangtan (44): 1-3.

Puslitbangtan (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan). 2011. Laporan Tahunan 2010. Puslitbangtan, Bogor. 69 hlm.

Tabel 9. Impact factor Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010.

Tahun, Vol. No. Frekuensi sitiran Total sitiran Total artikel Impact factor Sendiri Pihak lain

2008, 27(1-3) 3 1 0 1 3 2 9 0,34

2009, 28(1-3) 1 1 1 1 2 2 9 0,38

2010, 29(1-3) 5 5 1 0 2 6 0,19

(9)

Sormin, R. 2009. Kajian korelasi antara kolaborasi peneliti dan produktivitas peneliti lingkup Badan Litbang Pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian 18(1): 1-6.

Subramanyan, K. 1983. Bibliometrics study of research colla-boration; a review. J. Inform. Sci. 6(1): 33-38.

Sulistyo-Basuki. 1992. Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarta: Gramedia. 257 hlm.

Sulistyo-Basuki. 2001. Kajian jaringan ilmiah di Indonesia dengan menggunakan analisis subyek dan analisis sitiran. Laporan Final Hibah Bersaing VII/3 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2000/2001. 37 hlm.

Sumarno. 2010. Peningkatan kinerja peneliti dan mutu publikasi ilmiah pada unit kerja penelitian. hlm. 51-66. Dalam

Hermanto dan Sunihardi (Ed.). Prosiding Rapat Kerja 2010: Reformasi Birokrasi dan Diseminasi Hasil Penelitian Tanaman Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

Sutardji. 2003. Pola sitiran dan pola kepengarangan pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Jurnal Perpustakaan Pertanian 12(1): 1-9.

Suyamto dan I N. Widiarta. 2010. Kontribusi inovasi teknologi dan arah litbang tanaman pangan ke depan. hlm. 1-15. Prosiding Seminar Nasional Tanaman Pangan: Inovasi Teknologi Berbasis Ketahanan Pangan Berkelanjutan, Buku 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

Gambar

Tabel 1. Sebaran artikel pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010 menurut unit kerja penulis.
Tabel 5. Nama penulis dan unit kerja yang memberi kontribusi dua artikel di Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan  2008-2010.
Tabel 7.  Sumber informasi yang disitir pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010.
Tabel 8. Tahun terbit sumber informasi yang disitir pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 2008-2010.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sub sektor tanaman pangan yang potensial dikembangkan di tiap kecamatan di Kabupaten Pati dapat menjadi arah pengembangan produksi komoditas sub sektor tanaman pangan

dalam skripsi yang berjudul “ Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat”... Pertanian anaman

tulisan yang dimuat pada jurnal yang diasuh Lembaga Penelitian ini haruslah hasil penelitian. yang ditulis kembali menjadi

BALAIALAT DAN MESIN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.

Instalasi Pengembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang1. Instalasi Pengembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian Tanaman

Sedangkan prioritas wilayah yang diarahkan untuk pengembangan komoditas unggulan pertanian tanaman pangan mengikuti kriteria seperti yang telah dikemukakan pada

Dengan pernyataan visi ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan menempatkan diri sebagai institusi yang akan mampu menjadikan pertanian tanaman pangan dan hortikultura

Berdasarkan konsep pewilayahan komoditas unggulan, maka arahan pemanfaatan ruang untuk kawasan pertanian tanaman pangan sebagai komoditas utama hapir setiap kecamatan