BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Pengertian objek penelitian secara umum merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian. Penentuan objek penelitian sangat penting dikarenakan untuk menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai.
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian juga dimaksudkan untuk menyelidiki gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang direpresentasikan oleh konsep atau variabel. Konsep atau variabel merupakan abstraksi dari gejala, peristiwa atau masalah yang memerlukan penyelidikan. Untuk memilih, mengolah, dan menafsirkan suatu data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian diperlukan suatu objek penelitian.
Berdasarkan definisi tersebut, yang menjadi objek penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah para anggota Polri yang kinerja kerjanya menurun akibat dari stres yang mereka hadapi setiap hari akibat beban kerja yang berlebihan.
3.1.1. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Polsek Bantar Gebang Bekasi.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu pada tanggal 3 Januari s.d 6 Maret 2012.
3.2. Metode
Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan “penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sampai menyusun laporannya.
Dari penjabaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara alamiah.
Penelitian dapat digolongkan menurut sudut tinjauan tertentu. Menurut Hadi (dalam Narbuka & Achmadi, 2005), jenis-jenis penelitian dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Menurut bidangnya : penelitian dapat meliputi penelitian pendidikan, hukum, ekonomi, agama.
2. Menurut tempatnya : penelitian dapat meliputi penelitan labotarium; perpustakaan; kancah.
3. Menurut pemakaiannya : penelitian dapat meliputi; penelitian murni (dasar) dan penelitian terapan (terpakai).
4. Menurut tujuan umumnya : penelitian dapat meliputi, penelitian ekploratif, developmental dan verifikasi.
5. Menurut tarafnya, penelitian dapat meliputi : penelitian inferensial. 6. Menurut pendekatannya, penelitian dapat meliputi penelitian
longitudinal dan cross sectional.
Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui metode kuesioner. Kuesioner ini merupakan salah satu dari jenis penelitian primer yaitu survei.
Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden, terutama pada penelitian survei.
Tujuan dilakukan angket atau kuesioner ialah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan juga untuk memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak.
Ada empat skala pengukuran sikap menurut Mueller (dalam Sarwono, 2006), yaitu 1) skala Likert, 2) skala Thrustone, 3) skala Guttman, dan 4) perbedaan semantis.
Untuk penelitian kali ini peneliti menggunakan skala Likert untuk pedoman dalam membuat angket (kuesioner). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian. Yang dimaksud dengan sikap menurut Thurstone ialah (1) pengaruh atau penolakan, (2) penilaian, (3) suka atau tidak suka, (4) kepositifan atau kenegatifan terhadap suatu obyek psikologis. Biasanya sikap dalam skala Likert diekspresikan mulai dari yang paling negatif, netral sampai ke yang paling positif dalam bentuk sebagai berikut : sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak tahu (netral), setuju, dan sangat setuju. Untuk melakukan kuantifikasi maka skala tersebut kemudian diberi angka-angka sebagai simbol agar dapat dilakukan perhitungan. Umumnya pemberian kode angkanya sebagai berikut : sangat tidak setuju diberi angka 1, tidak setuju diberi angka 2, tidak tahu (netral) diberi angka 3, setuju diberi angka 4 dan sangat setuju diberi angka 5. Tentunya nilai-nilai dari angka-angka tersebut relatif karena angka-angka tersebut hanya merupakan simbol dan bukan angka sebenarnya.
3.3. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Item
1. Stres 1. Lingkungan Kerja 1. Antisipasi terhadap situasi lingkungan
2. Pengendalian terhadap ancaman
3. Sistem prosedur kerja 4. Koordinasi kerja
5. Tingkat keleluasaan pribadi
1, 2 3,4 5 6 7,8 2. Lingkungan pada
umumnya 1. Lingkungan perumahan 2. Perbedaan latar belakang budaya
3. Gangguan keamanan 4. Suasana sosial yang kurang
baik
5. Sarana yang kurang
9 10 11,12 13 14, 15 3. Diri pribadi 1. Konsistensi
2. Berkomitmen
3. Mampu mengendalikan diri 4. Mampu untuk bersaing
5. Memiliki kreativitas yang tinggi 16 17 18, 19, 20 21,22,23, 24 25 2. Kinerja 1. Kuantitas dari
hasil 1. Pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan posisinya 2. Hampir semua pekerjaan
berhasil diselesaikan 3. Melakukan pekerjaan tanpa
kesalahan
26 27
28 2. Kualitas dari
hasil 1. Ketepatan melaksanakan pekerjaan sesuai standar 2. Ketepatan waktu
menyelesaikan pekerjaan
29
30 3. Ketepatan waktu
kerja 1. Selalu menggunakan waktu kerja dengan efisien dan efektif
2. Mematuhi aturan jam masuk dan pulang kerja
31
32 4. Kehadiran 1. Jumlah ketidakhadiran hampir
tidak ada 33
5. Kemampuan
bekerjasama 1. Kesediaan bekerjasama dalam kelompok 2. Kesediaan membantu
karyawan lain yang mengalami kesulitan 3. Efektifitas kerja dalam
kelompok
34
35, 36
Indikator-indikator dari kedua skala tersebut di atas diwujudkan dalam dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan yang mendukung konsep atau favourable dan pernyataan yang tidak mendukung konsep atau unfavourable. Adapun pemberian skor bergerak dari 1 sampai 6 pada tiap-tiap pernyataan favourable dan unfavourable. Penilaian item favourable untuk skor terendah 1 pada jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), 2 pada jawaban Tidak Setuju (TS), 3 pada jawaban Nertal (N) 4 pada jawaban Setuju (S) dan 5 pada jawaban Sangat Setuju (SS). Sedangkan untuk item unfavourable, 1 pada jawaban Sangat Setuju (SS), 2 pada jawaban Setuju (S), 3 pada jawaban Netral (N), 4 pada jawaban Tidak Setuju (TS) dan skor tertinggi 5 pada jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Favourable Unfavourable Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Netral 3 3 Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
3.4. Rancangan Penelitian
3.4.1. Populasi dan Sampel
3.4.1.1. Populasi
Populasi dalam penelitian menurut Sugiyono (2003) dapat diartikan :
“Wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah Polri di Polsek Bantar Gebang Bekasi adalah sebagai populasi penelitian yang berjumlah 126 orang/anggota.
3.4.1.2. Sampel
Penarikan sampel merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian, karena simpulan-simpulan di dapat hakikatnya merupakan suatu generalisasi sampel pada populasi. Oleh karena itu teknik pengambilan sampel (teknik sampling) yang digunakan adalah purposive sampling technique.
Adapun cara yang digunakan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Menentukan populasi yang akan diteliti
Diketahui populasi target yaitu seluruh anggota Polri di Polsek Bantar Gebang Bekasi yang berjumlah 126 orang/anggota. Sebagaimana tertera pada Tabel 3.1:
Tabel 3.1 Anggota Polri di Polsek Bantar Gebang Bekasi
Jabatan Jumlah Kapolsek 1 Wakapolsek 1 Unit Sabhara 20 Unit Reskrim 21 Unit NARKOBA 5 Unit Intelkam 6 Unit Lantas 11
BKPM (Balai Kemitraan Polisi di Mayarakat) 10
Polsubsektor Mustika Jaya 7
Polsubsektor Mustika Sari 5
Polsubsektor Sumur Batu 6
Sium (Seleksi Umum) 4
Seksi Humas 2
Seksi Hukum 1
SPKT I (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) 4
SPKT II 4
SPKT III 4
Bhabinkamtibmas 11
jumlah 126
Sumber : Polsek Bantar Gebang Bekasi
Menentukan ukuran sampel yang akan digunakan dalam penelitian dengan Purposive sampling sebagaimana tertera pada tabel 3.2.
Table 3.2. Sampel Penelitian
Unit Reskrim 21 Unit NARKOBA 5 Unit Intelkam 6 Unit Lantas 11 BKPM 10 Bhabinkamtibmas 11 Jumlah 64
Keterangan : dalam penelitian ini yang dapat mengumpulkan kuesioner sebanyak 60 orang.
Adapun yang dijadikan sampel penelitian pada unit-unit kerja tersebut, karena pekerjaan masih cenderung lebih banyak berhadapan dengan tantangan yang memungkinkan stres akan terjadi.
3.4.2. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel stres (X) sebagai variabel bebas dan variabel kinerja (Y) sebagai variabel terikat.
3.5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.5.1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Bailey (dalam Silalahi, 2009),
“The validity of measuring instrument may be defined as the extent to which differences in scores on it reflects true differences among individual on the characteristic that we seek to measure, rather than constant or random errors”.
Validitas dapat didefinisikan sebagai sejauh mana perbedaan nilai itu mencerminkan perbedaan yang signifikan antar individu pada karakteristik yang kita cari untuk mengukur, bukan kesalahan konstan atau acak.
Adapun rumus yang dipakai dalam uji validitas ini adalah korelasi product moment yang dapat dirumuskan sebagai berikut (Umar, 2008) :
Di mana: r = koefisien korelasi X = skor rata-rata dari X Y = skor rata-rata dari Y
Dasar pengambilan keputusan untuk menentukan item atau pertanyaan mana yang memiliki validitas yang memadai menurut Azwar (dalam Rajagukguk, 2010) ditetapkan dengan
patokan besaran koefisien item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas minimal valid atau tidaknya sebuah item. Artinya, semua item pertanyaan atau pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi sama atau lebih besar dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan memiliki validitas internal yang memadai, dan kurang dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan item tersebut tidak valid.
3.5.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merujuk pada sebuah pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat diandalkan atau dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Oleh karena itu, untuk dapat memenuhi instrumen penelitian yang sifatnya selalu dapat dipercaya (reliabel), maka digunakan uji reliabilitas yaitu untuk mengetahui ketepatan nilai angket, artinya instrumen penelitian reliabel bila diujikan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama atau dengan kata lain mempunyai konsistensi dan stabilitas.
Suatu alat ukur memiliki reliabilitas atau keandalan atau dapat dipercaya jika hasil pengukuran dari alat ukur tersebut stabilan atau konsisten dan tepat atau akurasi. Artinya alat ukur tersebut dapat mengukur secara cermat dan tepat.
Untuk mengetahui ketepatan dan kestabilan dari angket tersebut, (Umar, 2008), dapat digunakan rumus Cronbach Alpha atau disebut Alpha Cronbach.
Keterangan : r11 = Reliabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan
= varian total
= jumlah varian butir x = nilai skor yang dipilih
n = jumlah responden
Alpha Cronbach adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Alpha Cronbach dihitung dalam rata-rata interkorelasi antar item yang mengukur konsep. Semakin dekat koefisien reabilitas Alpha Cronbach dengan 1,0 (satu), reabilitas konsistensi internalnya semakin baik. Secara umum reliabilitas kurang dari 0,60 dianggap buruk, reabilitas dalam kisaran 0,70 bisa diterima, dan lebih dari 0,80 adalah baik. (Sekaran, 2006).