• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

1.1.1. Potensi Kesenian,Kerajinan dan Kebudayaan Indonesia

Keberadaan seni dan budaya merupakan bukti adanya peradaban yang tumbuh dan berkembang di suatu tempat. Indonesia dengan segala potensi seni dan budaya yang ada telah dikenal oleh negara-negara lain di Dunia karena merupakan salah satu negara dengan kekayaan seni dan budaya yang sangat beragam. Banyaknya suku yang berkembang di Indonesia sangat mendorong terbentuknya dan berkembangnya seni dan budaya, karena di Indonesia masing-masing kelompok atau suku memiliki identitas atau ciri tersendiri dalam hal seni dan budayanya.

Sekarang ini kesenian telah menjadi salah satu potensi wisata yang dimiliki oleh Indonesia, hal ini dikarenakan kesenian Indonesia telah menjadi sorotan dan perhatian besar oleh masyarakat Internasional. Semakin banyaknya promosi mengenai kesenian nasional membuatanya akan semakin dikenal dan memiliki daya tarik tersendiri dimata Dunia.

Ketertarikan Dunia Internasional itu dimulai dari banyaknya turis-turis asing yang berkunjung ke Indonesia untuk mempelajari kesenian dan buadaya, selain itu sekarang ini tari-tarian, kerajinan tangan, dan musik tradisional mendapat sambutan yang meriah ketika dilakukan festival kesenin dan kerajinan Indonesia di negara lain, ini juga merupakan bukti diakuinya Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayan seni dan budaya oleh dunia Internasional.

Salah satu upaya untuk membangkitkan minat masyarakat akan kesenian adalah dengan penyediaan wadah-wadah kesenian yang dapat menampung segala kegiatan yang berkaitan dengan kesenian dan kerajinan. Selain itu wadah ini mampu menampung hasrat

(2)

2 berekspresi mengenai kesenian dan kerajinan, sehingga minat dan bakat akan seni dapat dikembangkan yang kemudian akan mampu menularkan semangat berkesenian pada masyarakat yang lebih luas. 1.1.2. Potensi Banjarnegara, Salah Satu Kota di Jawa Tengah Sebagai

Alternatif venue Pasar Seni.

Banjarnegara merupakan daerah di Jawa Tengah yang menjadi salah satu tujuan wisata. Selain karena Banjarnegara merupakan salah satu kota dengan kekayaan alam yang menarik dengan letak geografis yang berada di daerah dataran tinggi, dan dikelilingi kota-kota yang sedang berkembang, daerah ini juga memiliki keragaman seni dan budaya yang cukup beragam. Pada saat ini kurangnya sebuah media promosi seni dan budaya serta kekayan alam di Banjarnegara membuat daerah tersebut kurang mendapat perhatian luas dari wisatawan baik dalam maupun luar negri.

Berikut ini adalah data kunjungan wisata, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara yang berpariwisata ke Banjarnegara :

Tabel 1. 1 Jumlah Kunjungan Wisata

No Tahun

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Banjarnegara Jumlah Total (Orang) Nusantara (Orang) Mancanegara (Orang) 1 2009 467.612 6.200 473.812 2 2010 425.735 5.420 431.155 3 2011 454.800 6.491 461.291 Jumlah Wisatawan (Orang) 1.348.147 18.111 1.366.258 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara

Dengan data tersebut dapat terlihat meningkatnya kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Banjarnegara sejak tahun 2011. Oleh

(3)

3 karena itu dengan lebih memperhatikan berbagai potensi seni, budaya dan kekayaan alam yang ada akan membuat semakin meningkatnya minat wisatawan, yang akan berdampak pada meningkatkan pendapatan daerah.

Sekarang ini kebanyakan Pasar Seni hanya terdapat di kota-kota besar yang memiliki potensi dalam hal seni baik modern maupun tradisional. Bali, Solo dan Yogyakarta adalah kota yang paling sering menjadi pilihan untuk pembuatan venue Pasar Seni.

Padahal jika ditelaah lebih dalam, Kabupaten Banjarnegara juga masih dapat diupayakan untuk dijadikan pilihan venue selain di kota-kota besar tersebut. Dengan latar belakang kota-kota Banjarnegara yang menarik dan kreatif, terdapat beberapa daerah yang memiliki peninggalan seni dan budaya yang cukup menarik untuk lebih dikenalkan kepada masyarakat luas, Banjarnegara mampu apabila ditinjau dari potensi-potensi wisata seni yang ada, sehingga perlu untuk dikembangkannya potensi tersebut dengan adanya Pasar Seni Kerajinan sebagai medianya.

Berangkat dengan harapan sebagai salah satu kota kecil yang memiliki potensi budaya dan seni yang besar, maka perlu untuk menjadi jati diri masyarakatnya sebagai pembeda dengan daerah yang lain, perencanaan ruang untuk Pasar Seni ini harus mampu diapresiasi oleh seluruh lapisan masyarakat dengan latar belakang budaya yang beragam,.

Selain hal-hal tersebut di atas, tidak lepas dari latar belakang ekonomi dalam industri kesenian dengan adanya wadah untuk promosi dan memasarkan hasil kesenian dan budaya yang semakin maju dan kreatif mampu dijadikan sebuah median untuk mendidik para generasi muda untuk lebih banyak melakukan kegiatan positif dalam mengembangkan kesenian dan kebudayaan tradisional daerah tersebut.

Dengan demikian adanya media promosi sekaligus pemasaran hasil karya, khususnya mengenai seni kerajinan akan semakin

(4)

4 meningkatkan aspek kepariwisataan dan bisnis lewat kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara yang dapat mendorong perekonomian daerah menjadi lebih maju dan berkembang.

Maka dengan demikian pemilihan kota Banjarnegara sebagai venue Pasar Seni Kerajinan Daerah, masih dapat digali secara lebih lanjut dengan segudang latar belakang dan potensi pada daerah tersebut yang layak untuk dikembangkan dan lebih diperhatikan sebagai aspek penting dalam perkembangan kepariwisataan daerah Banjarnegara. 1.1.3. Perhatian Pemerintah Terhadap Perkembangan Potensi Wisata

Daerah

Kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap potensi-potensi wisata di Banjarnegara membuat wisata kesenian kurang begitu dikenal oleh masyarakat luas, sehingga masyarakat sekitar tidak mendapatkan manfaat yang lebih dari adanya potensi-potensi wisata yang ada.

Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, perhatian pemerintah daerah Banjarnegara terhadap perkembangan wisata daerah semakin besar, hal ini terbukti dengan dimaksimalkan potensi-potensi yang ada untuk dijadikan destinasi wisata dengan pengelolaan yang lebih baik.

Dengan perhatian pemerintah ini maka diharapkan akan sangat mendukung terciptanya fasilitas wisata yang dapat mewadai semua aktifitas wisata secara layak dengan memaksimalkan potensi-potensi wisata yang ada, sehingga dapat menjadi destinasi wisata yang baru sekaligus juga untuk mengenalkan kepada khalayak luas mengenai kekayaan dan potensi wisata Banjarnegara khisusnya Kerajinannya.

Berdasarkan data yang diperoleh, Banjarnegara memiliki potensi sangat besar dan beragam disektror pariwisata. Berikut ini adalah data mengenai potensi pariwisata (alam, budaya dan kesenian) yang ada di Banjarnegara, diantaranya :

(5)

5 Tabel 1. 2 Daftar Potensi Pariwisata di Banjarnegara

NO. OBYEK LOKASI POTENSI

1 DIENG Dieng – Kec. Batur Banjarnegara

Jl. Raya Dieng KM.1 Telp.0286-3342043

- Wisata Sejarah :

Candi,museum Kailasa - Wisata Budaya : Ritual

Ruwatan Anak gimbal - Wisata Alam :Telaga

Balekam-bang,telaga Merda-da,kawah Sikidang, kawah Sileri,kawah Candradimuka su-mur Jalatunda 2 TRMS SERULINGMA S Kel.Kutabanjarnegara Kec/Kab Banjarnegara Jl. Selamanik no. - Taman Rekreasi :

Taman satwa,arena bermain anak,outbond, kolam renang - Lembaga Konservasi - Wisata Pendidikan : Taman botani. 2 TRMS SERULINGMA S Kel.Kutabanjarnegara Kec/Kab Banjarnegara Jl. Selamanik no.

- Taman Rekreasi : Taman satwa,arena bermain anak, outbond, kolam renang - Lembaga Konservasi - Wisata Pendidikan : Taman

botani 3 WADUK PANGSAR SOEDIRMAN Jl. Raya Banyumas KM.8 Banjarnegara - Wisata Alam - Wisata Pendidikan : Teknologi Energi - Olah raga dayung -

Memancing, golf. 4 TAMAN

REKREASI ANGLIR MENDUNG

Jl. Raya Karangkobar - Taman Rekreasi :Taman bermain anak,olahraga renang ,outbond. - Wisata Alam.

(6)

6 5 WISATA MINAT KHUSUS ARUNG JERAM

Desa Singomerto Kec. Sigaluh.

Tel.0286-595167

-Arung Jeram. -Operator arung jeram -Outbond 6 AIR TERJUN CURUG PITU Desa Kemiri Kec.Sigaluh Wisata Alam : Air Terjun. 7 PEMANDIAN AIR PANAS KALI PUTIH

Desa Tempuran Kec Wanayasa Wisata Alam : Air panas. 8 AIR TERJUN CURUG SIKOPEL

Desa Babadan Kec.

Pagentan Wisata Alam :Air Terjun 9 SENI

KERAJINAN KERAMIK

Jl. Raya Banyumas – Klampok Banjarnegara

AnekaKerajinan Keramik dan Cinderamata.

10 INDUSTRI BATIK GUMELEM

Desa Gumelem Wetan & Ds. Gumelem Kulon Kec. Susukan

Batik Tulis khas Gumelem

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara

Tetapi belum adanya media yang digunakan untuk promosi mengenai kesenian dan kerajinan-kerajinan khas daerah membuatnya kurang dikenal. Seni menjadi hal yang kurang menarik untuk dikenali di bandingkan wisata-wisata alam di Banjarnegara, oleh karena itu perlu diwujudkan dengan peningkatan media untuk promosi tentang kesenian khas Banjarnegara.

Media promosi yang baik akan memberikan ruang bagi daerah Banjarnegara yang juga memiliki potensi besar dan beragam disektror kesenian daerah untuk lebih mengembangkan industri dan mengenalkannya ke masyarakat luas.

Pengembangan potensi wisata yang ada ini harus diiringi dengan adanya pembangunan wadah dan fasilitas untuk menyalurkan dan melestarikan potensi-potensi daerah khususnya dalam hal kerajinan daerah. Dengan terciptanya fasilitas dan wadah yang jelas

(7)

7 akan berdampak positif pada perkembangan kesenian tradisional. Hal tersebut dapat dicapai apabila fasilitas yang ada dapat dikelola dengan profesional, dan terdapat SDM (Sumber Daya Manusia) yang cukup, mampu dan berkualitas dalam hal tersebut. Pembangunan fasilitas dengan diikuti pembentukan SDM (Sumber Daya Manusia) yang mewadai akan membuat lebih dikenalnya potensi-potensi wisata daerah Banjarnegara khususnya dalam bidang kesenian tradisional.

Dalam hal ini wadah dan fasilitas yang diwujudkan untuk pengembangan potensi kesenian daerah adalah dengan adanya sebuah pasar seni sebagai media promosi dan rekreasi untuk lebih mengenalkan kerajinan daerah Bnjarnegara pada masyarakat luas. 1.1.4. Pasar Seni Sebagai Fasilitas Pendukung Kegiatan Promosi Seni

Kerajinan Daerah.

Sebagai suatu daerah yang memiliki keragaman seni dan berpotensi untuk mengembangkan wisata seni kerajinan daerah, Banjarnegara belum memiliki bangunan yang digunakan sebagai pusat transaksi jual dan beli, latihan, berkumpul para komunitas pengrajin, maupun pameran/pagelaran hasil seni kerajinan. Dengan semakin besar perhatian pemerintah dan semakim berkembangnya wisata di Banjarnegara ini merupakan salah satu peluang besar untuk menyebarkan, mempromosikan bahkan memasarkan kerajinan tradisional daerah tersebut, karena pasar ini diharapkan akan menjadi media promosi bagi masyarakat luas tentang kerajinan daerah Banjarnegara.

Belum adanya pasar yang mendukung kegiatan kerajinan di daerah Banjarnegara membuat kegiatan promosi kerajinan dilakukan secara terbatas, yaitu hanya dilakukan secara berkala dengan menggunakan gedung pertemuan, alun-alun kota, dan jalan raya sebagai tempat pameran. Adanya pasar kerajian sebagai fasilitas pendukung berbagai macam kegiatan kerajinan daerah, pasar

(8)

8 kerajinan juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai media pembelajaran yang menarik mengenai kerajinan daerah, karena pameran yang dilakukan di pasar akan lebih terkonsep dengan baik dan memiliki intensitas yang tinggi.

Pasar kerajinan selain memiliki fungsi yang harus dapat mewadai segala aktifitas kerajinan yang ada, pasar juga harus memiliki program ruang yang jelas, display produk yang menarik, akan tetapi tanpa harus meninggalkan aspek keindahan lingkungan sekitar, kenyamanan dan keamanan pengunjung.

1.1.5. Ruang Terbuka Publik yang Rekreatif dan Edukatif Sebagai Pendukung Wisata Pasar Seni Kerajinan

Secara umum kesenian (Kerajinan) merupakan bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekpresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, sehingga kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat. Sedangkan menurut salah satu ahli, kesenian merupakan suatu kompelek dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia (Kuntjaraningrat). Dengan berbagai pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesenian adalah suatu ekpresi yang merupakan bagian dari budaya manusia dalam masyarakat dan biasanya mrupakan hasil karya manusia.

Pasar yang dibutuhkan di era modern sekarang ini bukan sekedar ruang transaksional jual-beli yang mudah di akses saja, namun pasar dituntut mengembangkan konsep baru yang bisa memfasilitasi publik untuk berinteraksi atau dapat disebut juga dengan pasar sebagai ruang terbuka publik dan memiliki sifat rekreatif dan edukatif bagi pengunjungnya.

(9)

9 Pasar dengan konsep sebagai ruang terbuka pulik yang rekreatif dan edukatif menjadi alternatif pemecahan dari permasalahan yang ada sekarang ini. Pasar seni ini menggunakan konsep tersebut dengan dimaksutkan agar dapat menggaabungkan kegiatan jual beli, interaksi publik, rekreasi dan belajar dalam satu kesatuan yang masing-masing unsur tersebut diharapkan dapat saling berinteraksi, selaras, dan saling mendukung kegiatan pada pasar tersebut.

Upaya maksimalisasi potensi yang ada, Pasar Seni Kerajinan Daerah merupakan kombinasi fungsi komersial, ruang terbuka publik yang rekreatif, edukatif dan sebagai pendukung terbentuknya wisata kesenian dan kerajinan serta sebagai media promosi produk kesenian dan kerajinan daerah.

1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Umum

- Bagaimana pasar seni mampu menjadi tempat untuk jual beli mengenai seni kerajinan di kabupaten Banjarnegara, tetapi pasar seni juga mampu menjadi media promosi bagi kesenian daerah. - Bagaimana pasar seni menjadi tempat ditemukannya kesenian dan

kerajinan khas daerah yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelaku seni untuk berinteraksi dengan nyaman dengan segala fasilitas, sehingga mendukung terciptanya kawasan pasar yang rekreatif dan edukatif.

1.2.2. Khusus

- Mengintegrasikan pasar seni kerajinan dengan berbagai fungsi pendukung yang telah ada, sehingga akan meningkatkan kualitas promosi kerajinan daerah Banjarnegara.

- Pasar seni kerajinan daerah sebagai salah satu fasilitas komersial bagi barang-barang kerajinan daerah yang ditekankan untuk pembentukan ruang terbuka publik yang rekreatif dan edukatif

(10)

10 1.3.Tujuan dan Sasaran Penulisan

1.3.1. Tujuan

1. Tujuan Umum

- Mengubah konotasi pasar menjadi tempat perbelanjaan yang menarik dan mampu bersaing dengan pusat perdagangan modern.

- Memperoleh penyelarasan fungsi pasar sebagai ruang perbelanjaan sekaligus sebagai terbuka publik sebagai wadah interaksi yang rekreatif dan edukatif.

- Memberikan ruang yang lebih besar untuk mengembangkan potensi Seni Kerajinan daerah Banjarnegara.

- Menyediakan sarana yang dapat menampung kegiatan latihan dan pameran hasil karya seni kerajinan agar dapat dinikmati oleh masyarakat umum..

1.3.2. Sasaran

- Menyusun dan merumuskan konsep perencanaan pasar seni kerajina daerah

- Pemahaman permasalahan lokasi dengan analisis dan identifikasi kota

- Menyimpulkan wadah dari fungsi apa saja yang dibutuhkan dalam menunjang potensi kesenian kerajinan daerah

- Mengidentifikasi standar-standar yang berkaitan dengan pasar kesenian

- Menghasilkan desain yang kontekstual, dengan identitas yang kuat, dengan aplikasi konsep yang saling keterkaitan dengan lingkungan sekitar.

(11)

11 1.4. Lingkup Pembahasan

1.4.1. Non – Arsitektural

- Sebagai apresiasi seni Kerajinan di Jawa Tengah khususnya kota Banjarnegara

- Potensi kerajinan kesenian di Banjarnegara - Karakteristik kehidupan di Banjarnegara 1.4.2. Arsitektural

- Penentuan site yang strategis sehingga mudah dijangkau - Pola sirkulasi eksterior dan interior yang paling tepat - Pemanfaatan site secara maksimal

- Persyaratan ruang, jenis ruang, besaran ruang dan jumlah ruang yang standar untuk Pasar Seni Kerajinan

- Pembagian fungsi-fungsi ruang

- Membuat disain yang tidak menimbulkan konflik lingkungan 1.5. Metode Penelitian

1.5.1. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu : - Studi Literatur

Lingkup studi literatur terkait bangunan pasar kesenian dengan segala aspeknya dari layout denah, bentuk sirkulasinya, sistem penataan display, pencahayaan, kapasitas pengunjung, hingga fungsi-fungsi pendukung dan parkir. Metode ini dilakukan dengan pencarian data lewat internet dan membaca buku-buku literatur di perpustakaan.

- Wawancara

Wawancara dilakuklan dengan melakukan kegiatan wawancara (interview) terhadap pihak-pihak terkait baik itu seniman, warga maupun instansi.

(12)

12 Survey lapangan dilakukan secara langsung untuk mendapatkan informasi secara mendetail kondisi eksisting site. Kegiatan survey di lapangan dengan cara memfoto site.

- Studi Kasus

Studi kasus ini dilakukan dengan studi komparasi bangunan-bangunan Pasar Seni yang ada di Yogyakarta dan Bali maupun kota besar lainnya yang ada di Indonesia.

- Browsing

Browsing dilakukan dengan mencari data yang terdapat pada media internet : Untuk mendapatkan informasi tentang Pasar Seni secara lebih luas, data pendukung studi literatur, dan studi preseden

1.5.2. Metode Pengolahan Data

Data yang didapat akan melalui proses pengolahan data, sebagai berikut :

1. Analisa

Proses analisa dilakukan terhadap data-data persyaratan, standar, tipologi, morfologi, dan kriteria pasar kesenian.

2. Sintesis

Proses perwujudan hasil analisis data yang akan menjadi sebuah rumusan konsep perancangan sebagai sebuah solusi dari permasalahan.

3. Penyusunan Konsep

Hasil dari analisis dan sintesis akan dilebur menjadi satu kesatuan yaitu suatu gagasan atau konsep awal perancangan pasar kesenian Dengan Pendekatan Pada fungsi pasar sebagai media promosi kesenian

(13)

13 1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan Pra Tugas Akhis ini berupa uraian secara berurutan perbab. Urutan pembagian bab adalah sebagai berikut :

1.6.1. Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang pemilihan kasus, permasalahan kasus, tujuan dan sasaran pembahasan, ruang lingkup pembahasan, metodologi dan sistematika penulisan yang digunakan.

1.6.2. Bab II Tinjauan Pustaka

Berisi studi kasus preseden dilengkapi dengan tinjauan teori tentang, Kesenian, Kerajinan, Pasar, Pasar seni dan segala aspek pendukungnya .

1.6.3. Bab III Tinjauan Lokasi Site

Penjabaran data-data fisik maupun non fisik Kabupaten Banjarnegara serta potensi-potensi kota dalam segi ekonomi dan sosial budaya.

1.6.4. Bab IV Analisa Tapak

Berisi pembahasan mengenai site secara makro dan mikro, menjelaskan dasar pertimbangan bangunan pasar seni kerajinan dalam pemilihan tapak, analisis tentang permasalahan yang ada pada kawasan serta pengembangannnya,

1.6.5. Bab V Konsep Awal Perancangan

Membahas rumusan konsep perencanaan dan perancangan bangunan pasar seni kerajinan sebagai penyelesaian yang baik dan cocok.

(14)

14 1.7. Keaslian Penulisan

Tabel 1. 3 Tabel Karya Terdahulu

Karya terdahulu Perbedaan

A. Tema Pasar Seni Tema Pendekatan Lokasi Fembriarto, A. Irwan. 2007. Pasar Seni di Yogyakarta. Yogyakarta. Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik UGM. - Sebagai alternatif fasilitas wisata Yogyakarta Nugrahastuti, Elisabeth. 2006. Pasar Seni dan Kriya di Magelang. Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik UGM. - Penerapan desain dan tata lansekap tropis

Magelang

Guslin, Afriyanto. 2009. Pasar Seni Kerajinan di Prambanan. Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik UGM.

- dengan penekanan pada efisiensi dan kenyamanan sirkulasi.

Prambanan

(15)

15 1.8. Kerangka Penelitian

Diagram 1. 1 Skema Kerangka Pemikiran Sumber : Analisis Penulis

Gambar

Tabel 1. 1 Jumlah Kunjungan Wisata
Tabel 1. 3 Tabel Karya Terdahulu
Diagram 1. 1 Skema Kerangka Pemikiran  Sumber : Analisis Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Anggapan bahwa ketidakmampuan keluarga memiliki anak adalah kesalahan dari pihak istri (baik di zaman kuno maupun yang terjadi sampai saat ini, meskipun kemajuan

Berdasarkan hasil uji tersebut, dapat disimpulkan tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa

Dalam kehidupan sosial politik Indonesia yang plural dan menganut asas demokrasi, maka toleransi menjadi sikap yang penting untuk dianut masyarakat Indonesia.. Namun

Kolom yang baik akan mempunyai bilangan lempeng yang tinggi dan nilai H yang rendah, untuk mencapai hal ini ada beberapa faktor yang mendukung yaitu kolom yang dikemas dengan

Hal ini menunjukan bahwa wacana dalam buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik tahun 2013 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai untuk

Audit operasional adalah pemeriksaan yang sistemetis terhadap kegiatan, program organisasi dan seluruh atau sebagian dari aktivitas dengan tujuan menilai dan

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

Studi lain yang dilakukan di salah satu rumah sakit terhadap pasien rawat inap dengan kasus hipertensi dan diabetes, didapatkan data bahwa lebih dari separuh pasien