1 LAPORAN INDIVIDUAL
KKN TAHUN 2017
MEMBERI INSPIRASI KONSELING PADA REMAJA DENGAN WADAH PSIKOTERAPI
Oleh :
Indra Muhamad Seno Nim. 1131040071
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2 LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian kepada masyarakat di Desa Cijaya Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta dengan judul “Penyuluhan peran dan fungsi remaja serta membangkitkan kembali Moralitas dan Akhlak yang baik dimasyarakat ” telah diperiksa dan disahkan pada tanggal “15 Maret 2017”
Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung
Dr. H. Imam Ghozali Budiharjo M.Si Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.
3
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, laporan individu tentang memberi inspirasi konseling pada remaja dengan waah psikoterapi ini telah selesai penulis buat. Dengan bertujuan untuk mempelajari hal-hal tentang keutamaan dan kegiatan KKN SISDAMAS dan sebagai salah satu sarat untuk memenuhi pelajaran.
Laporan ini disajikan dan disusun secara sistematis terperinci dari mulai permasalhan hingga rekomendasi. Dalam laporan ini dilengkapi dengan keterangan dari beberapa rujukan sehingga dapat diuji dan dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dengan disusunya laporan ini, semoga dapat memenuhi tugas kuliah, serta sebagai sarana menggali pengetahuan bagi penulis sebagai penyusun dan juga bagi para pembaca.
4 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan : 1 Kata Pengantar : 2 Daftar Isi : 3 Ringkasan Eksekutif : 4 BAB I A. Permasalahan : 5
B. Metode Yang Digunakan : 6
BAB II
A. Monofragi Desa : 7
B. Kondisi Masyarakat Sasaran : 10
BAB III
A. Tahapan Pengabdian Pada Masyarakat : 11
B. Partisipasi dan Perlibatan Masyarakat Sasaran : 13
C. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat : 14
D. Faktor Pendukung dan Penghambat : 16
BAB IV A. Kesimpulan : 17 B. Rekomendasi : 18 Daftar Pustaka : 19 Biodata Penulis : 20 Lampiran : 21
5 RINGKASAN EKSEKUTIF
Kuliah Kerja Nyata UIN Sunan Gunung Djati Kelompok 314 DESA SUKAMUKTI, KECAMATAN PATARUMAN
KOTA BANJAR Oleh :
Indra Muhamad seno 1131040071
Setelah mengadakan pengamatan langsung di Desa Sukamukti tidak banyak permasalahan yang dialami oleh warga Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman kota Banjar. Berdasarkan data yang diperoleh, Desa Sukamukti terbagi dalam 5 dusun. Dusun sukahurip, dusun sukamulya, dusun girimukti, dusun tembunkerta, dusun muktiasih.
Sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam. Penduduk Desa mayoritas berprofesi sebagai petani. Keadaan masyarakat yang mayoritas sebagai petani rata-rata cukup aktif terhadap lingkungannya.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa masyarakat Desa sukamukti, mayoritas merupakan asli warga desa sukamukti sehingga kepedulian mereka antar tetangga cukup baik.
Namun permasalahan yang kami dapati adalah masih sebagian besar penduduknya memilki pemikiran yang kurang baik dalam pendidikan. Mereka lebih mengutamakan pekerjaan dibandingkan dengan pendidikan.
6 BAB I
PENDAHULUAN A. Permasalahan
Desa Sukamukti merupakan desa yang berada di Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Desa ini terdiri dari 5 dusun, yakni Dusun Sukahurip, Dusun Sukamulya, Dusun Girimukti, Dusun Tembungkerta, dan Dusun Muktiasih. Masyarakat desa Sukamukti adalah masyarakat yang rata-rata memilki mata pencarian sebagai petani dan buruh pabrik.
Permasalahan yang saya dapati dari desa Sukamukti, yakni para masyarakat desa masih memilki pemikiran orang zaman dahulu yang tidak mementingkan pendidikan.
Mereka lebih memilih agar anak-anak mereka cepat lulus SMA/SMK lalu bekerja tanpa ada usaha untuk menyekolahkan anak-anaknya kejenjang yang lebih tinggi.
Masyarakat desa sukamukti, menganggap bahwa pendidikan berada pada nomor urut 2 dan pekerjaan berada pada nomor urut 1.
Permasalahan selanjutnya yang timbul dari desa ini yakni, tidak berjalan dengan efektifnya organisasi PIK-R. Padahal PIK-R ini memiliki peran yang cukup baik dalam memajukan desa sukamukti.
PIK-R yakni Pusat Informasi Konseling Remaja, organisasi ini berada dibawah naungan BKKBN dan dibimbing oleh ketua MUI Desa Sukamukti. PIK-R ini adalah sebuah organisasi yang bergerak dalam ranah informasi dan memberikan pelayanan konseling bagi masyarakat Desa Sukamukti
Tidak berjalannya organisasi PIK-R ini dikarenakan terjadinya gesekan antara PIK-R dengan Karang taruna Desa Sukamukti sehingga membuat PIK-R mati suri dan vakum untuk hampir satu tahun. Gesekan yang terjadi diantara kedua organisasi tersebut yakni, terjadinya kesalahan sistem yang dilakukan oleh PIK-R dengan merebut ranah yang harusnya digarap oleh Karang Taruna.
Permasalahan lain yang timbul dari PIK-R ini yakni, tidak dibekalinya kemampuan konseling kepada para pengurusnya. Sehingga para pengurus PIK-R sangat buta akan konseling.
7 B. Metode yang Digunakan
Pada program yang akan dilaksanakan ini, saya menggunakan metode penyuluhan kepada warga, akan pentingnya pendidikan dan memberikan pelatihan konseling kepada para pengurus PIK-R dengan teknik NLP. Alasan menggunakan penyuluhan dikarenakan keterbatasan waktu dan tempat yang harus silih berganti serta kegiatan masyarakat yang mayoritas bekerja sbagai petani membuat saya melakukan hal tersebut pada agenda sosialisasi di masyarakat.
Penyuluhan itu sendiri berupa kegiatan mengenalkan secara dasar tentang bagaimana pentingnya pendidikan bagi masyarakat desa Sukamukti. Saya pun memberikan pelatihan konseling kepada para pengurus PIK-R yang diadakan pada kamis malam tanggal 2 Maret 2017 di sekre PIK-R.
Dalam pelatihan yang saya berikan, saya menggunakan tipe pembelajaran seperti mengajar dan presentasi, dan memerikan ruang agar para pengurus PIK-R dapat mengajukan pertanyaan.
Dalam pelatihan yang saya berikan, saya memberikan pelatihan konseling dengan menggunakan metode NLP.
NLP yakni Neuro Linguistic Programming. Metode yang saya ajarkan ini adalah metode dimana kita belajar untuk memprogram mindsetting dengan menggunakan bahasa.
8 BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN A. Monografi Desa
Monografi Desa Sukamukti diambil berdasarkan hasi sensus Tahun 2016 yang berlaku lima tahun.
1. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
tabel 1.1
a. Jumlah Penduduk
Jumlah Laki-Laki (orang) 1.883
Jumlah Perempuan (orang) 1.849
Jumlah Total (orang) 3.732
Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1.185
Kepadatan Penduduk (Jiwa/KM2) 0
b. Komposisi Usia Penduduk Laki-Laki Usia 0 - 6 Tahun 167 Usia 7 - 12 Tahun 190 Usia 13 - 18 Tahun 220 Usia 19 - 25 Tahun 231 Usia 26 - 40 Tahun 450 Usia 41 - 55 Tahun 381 Usia 56 - 65 Tahun 151 Usia 65 - 75 Tahun 84 Usia > 75 Tahun 34 Jumlah Laki-Laki (Orang) 1.874 Perempuan Usia 0 - 6 Tahun 158 Usia 7 - 12 Tahun 184 Usia 13 - 18 Tahun 213 Usia 19 - 25 Tahun 213 Usia 26 - 40 Tahun 431 Usia 41 - 55 Tahun 371 Usia 56 - 65 Tahun 160 Usia 65 - 75 Tahun 91 Usia > 75 Tahun 39 Jumlah Perempuan (Orang) 1.821 c. Kesejahteraan Keluarga Keluarga Prasejahtera (KK) 532 Keluarga Sejahtera 1 (KK) 246 Keluarga Sejahtera 2 (KK) 198 Keluarga Sejahtera 3 (KK) 136 Keluarga Sejahtera 3+ (KK) 26
Jumlah Kepala Keluarga 1.138
4. Pekerjaan/Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (Orang) Petani 204 12 216 Buruh Tani 1 1 2
Pegawai Negeri Sipil 14 6 20
9
Pengrajin 2 1 3
Pedagang barang kelontong 40 5 45
Peternak 1 1 2 Montir 3 1 4 Perawat swasta 1 0 1 Bidan swasta 0 1 1 TNI 0 1 1 POLRI 1 0 1 Pedagang Keliling 25 2 27
Pembantu rumah tangga 1 3 4
Arsitektur/Desainer 1 0 1
Karyawan Perusahaan Swasta 1 0 1
Karyawan Perusahaan Pemerintah
10 2 12
Wiraswasta 235 4 239
Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap
3 1 4
Belum Bekerja 362 301 663
Pelajar 332 330 662
Ibu Rumah Tangga 16 1.072 1.088
Purnawirawan/Pensiunan 13 5 18
Perangkat Desa 10 2 12
Buruh Harian Lepas 389 14 403
Karyawan Honorer 0 1 1
Jumlah Total (Orang) 1.838 1.788 3.626
5. Pendidikan dan Kesehatan a. Rasio Murid dan Guru
Kategori Tingkatan/Jenis Sekolah Jumlah Pengajar Jumlah Siswa Rasio Sekolah Formal TK 5 34 6 SD 21 270 12 SMA 33 268 8 Jumlah Total 59 572 b. Sarana Kesehatan
Jenis Sarana Kesehatan Jumlah (Unit/Orang}
Paramedis 2
Bidan 3
Perawat 1
10 Tingkatan Pendidikan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (Orang) Tamat SD/sederajat 886 1.023 1.909 Tamat SMP/sederajat 254 210 464 Tamat SMA/sederajat 235 150 385 Tamat D-1/sederajat 2 1 3 Tamat D-2/sederajat 11 7 18 Tamat D-3/sederajat 1 0 1 Tamat S-1/sederajat 21 13 34
Jumlah Total (Orang) 1.410 1.404 2.814
11 B. Kondisi Masyarakat Sasaran
Desa Sukamukti merupakan desa yang berada di Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Desa ini terdiri dari 5 dusun, yakni Dusun Sukahurip, Dusun Sukamulya, Dusun Girimukti, Dusun Tembungkerta, dan Dusun Muktiasih. Masyarakat desa Sukamukti adalah masyarakat yang rata-rata memilki mata pencarian sebagai petani dan buruh pabrik.
Kondisi masyarakat desa sukamukti yang saya dapati adalah, mereka masih memliki pemikiran orang zaman dahulu yang lebih mementingkan pekerjaan daripada pendidikan
Sasaran masyarakat di desa sukamukti dalam mensukseskan
pemberdayaan yang ditargetkan oleh KKN UIN Bandung yakni para kepala keluarga dan para pengurus PIK-R.
12 BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat
1. Sosialisasi Awal
Sosialisasi awal dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2017 yang dilakasanakan di Aula Kantor Desa Sukamukti, yang dihadiri oleh Dosen pembimbing lapangan dan para pejabat desa. Pada tahapan ini kita mengenalkan bagaimana sistem KKN Sisdamas berlangsung dan juga mengenalkan setiap prodi yang mengikuti KKN di Desa Sukamukti. Dalam sosialisasi awal ini, kami pun menjelaskan bahwa KKN Sisdamas ini bukan menggunakan sistem pengabdian melainkan menggunakan sistem pemberdayaan.
2. Rembug Warga
Dalam kegiatan rembug warga ini, kita mengumpulkan para ketua RW dan RT Desa sukamukti. Dalam kegiatan rembug warga ini, kita mencari hal apa saja yang dibutuhkan oleh desa dan mencari solusi atas permasalahan yang dimiliki oleh desa Sukamukti.
3. Refleksi Sosial
Dalam refleksi sosial ini masyarakat menyadari kekurangan yang ada di Desa sukamukti terutama dalam bidang pendidikan, yaitu kurangnya pengetahuan akan pentingnya pendidikan. Kesadaran kritis tentang pendidikan ini menjadi penting karena kondisi masyarakatnya yang kurang maju dapat memberikan dampak kemunduran bagi desa Sukamukti. Dan adanya kami, kami bersedia menjadi fasillittor bagi warga desa Sukamukti. 4. Pemetaan sosial
Dalam pemetaan sosial ini kita mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, yaitu siklus lanjutan dari refleksi sosial adalah pemetaan sosial. Kita menggali informasi bagaimana kondisi nyata dari masalah-masalah yang dikemukakan dan dirumuskan pada saat refleksi sosial (sosial, ekonomi, lingkungan, keagamaan, kelembagaan, kepemimpinan). Sehingga
13 diperlukan proses penelitian untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan.
Pada pemetaan sosial dilakukan pada tanggal 12 sampai 16 Februari 2017, perkelompok dibagi dalam satu desa menjadi beberapa RW.
Sebelum melakukan penyeluhan, saya mengenalkan terlebih dahulu tentang apa itu pendidikan. Karena penilaian imasyarakat terhadap pendidikan merupakan penilaian yang objektif.
Objek sasaran sebagai penerima dari materi moral itu disini kita mencari para kepala rumah tangga agar para orang tua dapat memberikan arahan kepada para anak-anakya akan pentingnya pendidikan.
14 B. Partisipasi dan Perlibatan Masyarakat Sasaran
Dalam kegiatan prodi di masyarakat, saya selaku mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi menjalin kerja sama dengan teman dari jurusan psikologi yang memberikan penyuluhan tentang peran orang tua terhadap kelangsungan pendidikan anak-anaknya.
Masyarakat secara luas tidak bisa terlibat dikarenkan kami hanya menargetkan penyuluhan soal pendidikan hanya kepada para orangtua di desa sukamukti ini.
Selain itu keterlibatan anak-anak pun belum bisa kami masuki dikarenakan secara khusus mereka belum mampu menyerap lebih jauh tentang fungsi-fungsi yang kami jelaskan mengenai
Disisi lain, saya pun memberikan pelatihan konseling kepada para pengurus PIK-R di sekre PIK-R diwaktu yang berbeda dengan dengan penyuluhan.
Dari pelatihan konseling ini, hanya para pengurus PIK-R saja yang kami ikutkan. Hal ini dilakukan karena kami ingin fokus membenahi kondisi internal PIK-R.
15 C. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Dari kegiatan tersebut saya selaku pesesrta KKN mendapatkan responden yang cukup memuaskan dari masyarakat yang diberikan penyuluhan oleh peserta KKN sendiri. Antara lain adalah:
1. Terbangunnya sikap peduli terhadap pendidikan
Dari hasil observasi dan tanya jawab seputar yang terjadi dari hasil penyuluhan, setiap orangtua minimal mereka peduli dengan apa yang harus mereka lakukan terhadap kelangsungan pendidikan anak-anaknya.
2. Mengetahui peran orangtua sebagai pendidik awal dalam keluarga Dengan adanya penyuluhan ini terjalin kesinambungan antara peran orang tua dengan anaknya. Sehingga si orang tua dapat memberikan arahan khusus kepada anaknya akan pentingnya pendidikan dan dengan adanya kesadaran dari oarngtua, si anak dapat mulai mengerti akan pentingnya pendidikn.
3. Terjalinnya konseling
Dari keterbukaan saat penyuluhan terjadilah interaksi yang lebih serius antara mahasiswa KKN dengan para orangtua. Sehingga terjalinnya tali silaturahmi yang kuat dan membangun rasa percaya antar sesama.
4. Memberi PIK-R keamampuan konseling
Dengan adanya kami khusunya di kami dijurusan tasawuf psikoterapi, psikologi, dan Bimbingan Konseling Islam, kami mengadakan sebuah pelatihan konseling kepada pengurs PIK-R agar mereka tidak bta terhadap konseling.
16 Kelanjutan dari program yang terjalin antara mahasiswa dan remaja di sekitaran Desa Cijaya adalah dengan peduli dan beraninya mereka meningatkan sesuatu yang salah diantara mereka. Seperti halnya beberapa pemuda yang menggunakan motor terlalu bising dan tidak baik digunakan bila dalam ruang lingkup masyarakat yang mayoritasnya pekerja pabrik yang bekerja dari pagi hingga malam, dan ketika malam hari mereka gunakan untuk istirahat. Untuk itu demi mengurangi kebisingan tersebut para remaja dengan berani meningatkan diantara sesamanya untuk menjalin ketertibadan dan mengurangi kegaduhan dimasyarakat, karena mereka tau sebagaimana peran dan fungsinya yang harus mereka laksanakan di lingkungan tersebut.
17 D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung yang ada adalah mudahnya terjalin rasa saling mengerti antara masyarakat desa sukamukti dengan peserta KKN, masyarakat desa sukamukti, memiliki warga yang terbuka sehingga ketika kita mencari masalah yang hadir mereka tidak sungkan untuk mencertakannya.
Mereka pun mau berbagi, akan keluh kesah yang mereka miliki dan tidak tertutup dari saran yang kami berikan.
Pengurus PIK-R pun sangat terbuka dan antusias akan cara kami untuk memberdayakan PIK-R. Mereka menerima kami dan mau untuk berbagi dengan kami akan kondisi PIK-R.
Adapun faktor penghambat lebih kepada hal eksternal seperti kurangnya fasilitas kami dalam mempersentasikan. Selain itu beberapa pengurus PIK-R juga tidak bisa hadir dikarenakan mereka baru pulang dari sekolah karena sedang PKL di pabrik dan baru tiba dirumah selepas maghrib. Waktu dan tempat yang terbatas juga membuat kami kesulitan mengatur jadwal bergantian dalam mengisi pelatihan.
Untuk itu beberapa faktor menjadi pemicu dan juga menjadi sebuah cerita sendiri untuk kami yang melakukan penyuluhan.
18 BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Dari proses yang terjadi selama beberapa tahap menjadikan sebuah kesimpulan yang jelas antara lainnya adalah, tahapan-tahapan pengabdian yaitu berupa Sosialisasi Awal, Rembug Warga, Refleksi Sosia, Pemetaan sosial.
Dalam kegiatan prodi di masyarakat, saya selaku mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi menjalin kerja sama dengan teman dari jurusan psikologi dan BKI yang memberikan pelatihan tentang konsling dalam masyarakat. Kami silih berganti melengkapi materi konseling
Selain itu kamu pun memeberian penyuluhan tentang pendidikan kepada para orangtua, agar para orng tua sadar bahwa pendidikan itu penting.
Dari kegiatan tersebut saya selaku pesesrta KKN mendapatkan responden yang luar biasa dari teman-teman yang diberikan penyuluhan oleh peserta KKN sendiri.
Hambatan dari itu semua adalah lebih kepada hal eksternal seperti kurangnya fasilitas kami.
19 B. Rekomendasi
Bagi pelaksanaan KKN sendiri seperti harus ditinjau kembali pemelihan desanya, karena kita butuh desa yang benar-benar bisa mengembangkan program unggulannya bukan yang hanya untuk semata-mata ikut andil dalam masyarakat, karena program sisdamas yang saya ketahui adalah bagaiaman kita menjadi fasilitator desa yang sudah mempunyai program secara baik lalu kita ikut turun kedalam program dan pengembangannya demi memajukan program yang sudah ada.
Kegiatan kesenian dari yang dipinta oleh pihak desa juga perlu ditindak lanjuti karena para masyarakat butuh ruang kreatifitas tidak semata hanya kegiatan kumpul, tapi perlu adanya kegiatan yang menghasilkan seperti dari pemanfaatan tumbuh-tumbuhan atau kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat secara luas agar terjalin kerja sama dan sosialisasi yang lebih jauh kedepannya.
Dan dengan keterbatasan biaya yang kami miliki, kami sulit untuk memberikan suatu bantuan kepada masyarakat desa dan terkesan kami tidak berkontribusi banyak dalam KKN ini.
20 DAFTAR PUSTAKA
Corey, G., Teori dan Praktek konseling dan psikoterapi, Refika Aditama, Bandung, 2013.
H. Norman Wirght.1996. Menjadi Orang Tua yang Bijak (terjemahan). Yogyakarta; Andi Offset.
21 BIODATA PENULIS
Nama : Indra Muhamad Seno
Tempat Tgl Lahir : Bandung, 30 Oktober 1994
Alamat : Gandol Rt 5/5, Kel. Palaasari, Kec. Cibiru, Bandung
Riwayat Pendidikan :
1. SDN Tarunakarya 3 Bandung 2. SMPN 46 Bandung
3. SMA Guna Dharma Bandung
22 LAMPIRAN